SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
TUGAS MATA KULIAH
PENGINDERAAN JAUH KELAUTAN
“Prinsip Dasar Penginderaan Jauh”
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Pratiwi
NIM : 1310210001
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat dengan rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat hasil dari
penyusunan berbagai literatur yaitu buku-buku maupun jurnal yang berkaitan dengan tema
yang penulis ambil dan data-data dari internet. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam kegiatan
pembelajaran.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis, untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempirnaan pembuatan makalah ini.
Tuban, 26 April 2023
Pratiwi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
,.................................................................................................................................................................
......................1
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................................................
................................................2
DAFTAR
ISI..............................................................................................................................................................
..........................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................
........................................4
1.1 Latar
Belakang...................................................................................................................................................
............................................4
1.2 Rumusan
Masalah....................................................................................................................................................
............................4
1.3 Tujuan
Makalah....................................................................................................................................................
........... .........................5
BAB 11
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................
......................................6
2.1 Konsep Dasar Penginderaan Jauh
........................................................................................................................6
2.2 Elemen - Elemen Penginderaan
Jauh...........................................................................................................................................................
....,............................................................. .............7
2.3 Penginderaan Jauh Sebagai
Ilmu...............................................................................................................................7
2.4 Keunggulan penginderaan Jauh
..................................................................................................................................7
BAB 111
PENUTUP..................................................................................................................................................
..................................................11
3.1
Kesimpulan...............................................................................................................................................
................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................
.....................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai
obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Biasanya teknik ini
rnenghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diiterpretasikan guna
menghasilkan data yang bermanfaat untuk aplikasi-aplikasi di bidang pertanian, arkeologi,
kehutanan, geografi, geologi, perencanaan dan bidang-bidang lainnya. Tujuan utama
penginderaan jauh ialah mengumpulkan data sumber daya alam dan lingkungannya,
informasi tentang obyek disampaikan ke pengamat melalui energi elellromagnetik yang
merupakan pembawa informasi dan sebagaii penghubung komunikasi.
Oleh karena itu kita dapat menganggap bahwa data penginderaan jauh pada dasarnya
merupakan informasi intensitas panjang gelombang yang perlu diberikan kodenya sebelum
informasi tersebut dapat dipahami secara penuh. Proses pengkodean ini setara dengan
interpretasi citra penginderaan jauh yang sangat sesuai dengan pengetahuan kita mengenai
sifat-sifat radiasi elektromagnetik
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah yang timbul
sebagai berikut:
1. Apa itu penginderaan jauh?
2. elemen -elemen penidraan jauh ?
3. penginderaan jauh sebagi ilmu ?
4. Keunggulan penginderaan jauh dengan sistem terretsrial ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui arti penginderaan jauh
2. Mengetahui elemen - elemen penderaan jauh
3. mengetahui penginderaan jauh sebagai lmu.
4. mengetahui keunggulan penginderaan jauh dengan sistem
terretsrial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Pengindraan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek,
daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa
kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lilesand dan Keifer,
1990)
Tujuan dari penginderaan jauh adalah untuk menyadap data dan informasi dari citra foto
dan nonfoto dari berbagai objek di permukaan bumi yang direkam atau digambarkan oleh
alat pengindera buatan (sensor). Dasardasar interpretasi penginderaan jauh merupakan
pengetahuan dasar yang harus dikuasai sebelum mempelajari dan melakukan interpretasi
foto maupun nonfoto dalam bidang apapun. Penginderaan jauh merupakan aktifitas untuk
dapat mengidentifikasi, dan menganalisis objek atau kenampakan dengan menggunakan
sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985).
Penginderaan jauh adalah berbagai Teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan
Analisa informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi
elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi (Lingdren,
1985). Sensor yang dimaksud dalam batasan ini adalah alat pengindera seperti kamera,
alat penyiam (scanner), dan alat radiometer yang masingmasing dilengkapi dengan
detektor di dalamnya. Sedangkan wahana untuk penempatan sensor bisa berupa balon
udara, pesawat terbang, satelit, serta wahana lainnya.
Pengertian citra dalam Bahasa inggris dapat diartikan sebagai image atau imagery,
menurut ford (1989) image adalah gambaran suatu obyek atau suatu perwujudan, dan
suatu image biasanya berupa sebuah peta, gambar atau foto. Imagery adalah gambaran
visual tenaga yang direkam dengan menggunakan piranti penginderaan jauh.
2.2. Elemen - Elemen Penginderaan Jauh
Proses analisis data meliputi pengujian data dengan menggunakan alat interpretasi dan
alat pengamatan untuk menganalisis data piktorial, dan atau komputer untuk menganalisis
data sensor numerik. Data rujukan tentang sumberdaya alam yang dipelajari, seperti peta
tanah, data statistik tanaman, atau uji lapangan, digunakan untuk analisis data. Hasil
interpretasi disajikan dalam bentuk peta, tabel, atau laporan. Akhirnya informasi tersebut
diperuntukkan bagi para pengguna yang dimanfaatkan untuk proses pengambilan
keputusan (Lilesand dan Keifer,1990)
2.3. Penginderaan Jauh Sebagai Ilmu
Penginderaan jauh merupakan ilmu karena:
1) dilakukan atau diperoleh dengan jalan belajar atau latihan,
2) merupakan pengetahuan sistematik,
3) dilakukan dengan observasi dan klasifikasi fakta, karena foto udara dan citra satelit
menyajikan gambaran tentang kenyataan yang ada dipermukaan bumi
4) dapat digunakan untuk menemukan kebenaran secara umum, misalnya sebagai model.
2.4. Keunggulan Penginderaan Jauh Dibandingkan Teresterial
pengunaan penginderaan jauh meningkat selama lima dasawarsa terakhir ini, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1. Citra penginderaan jauh menggambarkan objek, daerah, dan gejala dipermukaan bumi:
(1) Wujud dan letak objek yang mirip dengan wujud dan letak objek yang sebenarnya
dipermukaan bumi,
(2) Relatif lengkap,
(3) Meliputi daerah luas,
(4) Sifatnya permanen, dengan demikian citra merupakan alat yang baik untuk pembuatan
peta baik sebagai sumber data maupun sebagai kerangka letak. Bagi daerah yang belum dda
petanya, dapat digunakan sebagai subtitusi peta. Selain itu dapat juga digunakan sebagai
model di lapangan.
Berbeda dengan peta yang merupakan model simbolik dan formula metematik berupa model
analog, citra, utamanya foto udara merupakan model ikonik, karena wujud gambarnya mirip
objek sebenarnya di lapangan (sutanto,1994).
Penggunaan citra oleh berbagai bidang ini, maka harga tiap citra menjadi relatif murah. Satu
lembar citra meliputi daerah luas. Bagi foto udara berskala 1:50.000 dan berukuran standar
23 x 23 cm, tiap-tiap foto udara meliputi daerah seluas 132 km².satu lembar foto udara
berskala 1: 100.000 meliputi daerah seluas 529 km². satu lembar citra satelit Landsat IV yang
dibuat dari ketinggian 70 km dipermukaan bumi, meliputi daerah seluas 34.000 km².
2. Citra foto udara yang bertampalan dapat dilihat secara tiga dimensional dengan
menggunakan stereoskop. Kenampakan ini sangat menguntungkan dalam berbagai hal,
karena;
(1) Menyajikan model lapangan yang jelas,
(2) Relief menjadi lebih jelas karena adanya pembesaran vertikal,
(3) Memungkinkan pengukuran beda tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk membuat peta
kontur, perencanaan lintasan jalan, dan saluran irigasi, maupun sistem jaringan yang lainnya,
(4) Memungkinkan pengukuran volume, seperti volume kayu dan volume tanah yang harus
digali atau diisikan pada perencanaan pembuatan jalan, dan
(5) Memungkinkan pengukuran lereng untuk menentukkan kelas lahan, konservasi lahan, dan
keperluan lainnya.
3. Objek dapat dikenali antara lain berdasarkan beda suhu, yakni yang direkam pada citra
inframerah termal. Kota yang tidak nampak pada malam hari, dengan perekaman
menggunakan spektrum termal dapat diwujudkan dalam bentuk citra yang cukup jelas.
Kebocoran pipa gas bawah tanah atau kebakaraan tambang batubara bawah tanah, mudah
dikenali pada citra inframerah termal. Objek tersebut tidak tampak oleh mata, karena terletak
di bawah permukaaan tanah. Meskipun terlihat langsung oleh mata, limbah air panas yang
kelur dari suatu industri tidak dapat dibedakan dengan air lainnya, karena nampak dengan
wujud yang sama. Air panas dapat dikenali dengan baik pada citra inframerah termal,
termasuk jaraknya dari industri asalnya. Pengetahuan semacam ini penting dalam rangka
menjaga kelestarian lingkungan hidup pada ekologi perairan.
4. Pemetaan atau penelitian secara teresterial pada daerah rawa, hutan, dan pegunungan akan
sangat sulit sekali pelaksanaannya dan memerlukan biaya yang relatif tinggi. Dalam keadaan
cuaca yang memungkinkan, daerah tersebut data direkam dengan cepat. Perekaman satu
lembar foto udara yang meliputi daerah seluas 132 km² dilakukan dalam waktu kurang dari
satu detik, sedang perekaman dalam citra Landsat yang meliputi 34.000 km² dilakukan dalam
waktu 25 detik. Selain itu interpretasi citra dapat dilakukan di dalam ruang atau laboratorium
pada siang maupun malam hari, dalam keadaan hujan sekalipun. Inilah yang menyebabkan
bahwa penggunaan teknik penginderaan jauh untuk kegiatan pemetaan dan penelitian benar-
benar menghemat waktu dan biaya, dan yang lebih penting dengan hasil yang memadai.
5. Penginderaan jauh merupakan satu-satunya cara pemetaan daerah bencana. Misalnya,
pemetaan daerah banjir, daerah bencana gempa bumi, letusan gunung api, longsor, tsunami
dan sebagainya.
6. Citra satelit mempunyai periode ulang yang pendek. Misalnya Landsat periodik selama 16
hari sekali. NOAA dua hari sekali, dan citra-citra lainnya. Dengan demikian citra merupakan
alat yang baik sekali untuk memantau perubahan yang terjadi secara cepat, seperti tindakan
pembakaran hutan, perubahan penggunaan lahan, pemekaran fisik kota, perubahan kualitas
lingkungan, perubahan lahan garapan, dan lain sebagainya.
2.5. Tantangan dalam Penginderaan Jauh Kelautan
Dibalik peuang penggunaan citra satelit sebagai sumber data, terdapat beberapa
tantangan yang perlu dihadapi. Di Indonesia, dua tantangan utama pemanfaatan data citra
satelit dapat berasal dari karakteristik citra satelit sendiri dan kondisi geografis Indonesia.
Tantangan dari citra satelit meliputi adanya tutupan awan dan kompleksitas data. Citra satelit
terdiri dari citra optik yang tidak tembus awan dan citra radar yang tembus awan. Citra optik
memiliki banyak band yang mampu menjadi sumber informasi vegetasi, namun banyak
mengalami tutupan awan pada daerah-daerah tertentu. Kondisi geografis Indonesia dengan
jumlah awan yang merat, menyebabkan citra satelit optik di seluruh wilayah Indonesia
pernah mengalami adanya tutupan awan, namun jumlah band yang tersedia masih terbatas.
Tantangan lain adalah gambar bumi yang ditangkap oleh citra satelit bukan dalam bentuk
satu gambar utuh, tetapi terpotong menjadi beberapa scenes, dimana tiap scenes memiliki
tanggal penangkapan yang berbeda. Agar model yang dihasilkan akurat, sedapat mungkin
data label yang digunakan memiliki tanggal yang sama atau sangat mendekati tanggal citra
satelit. Jika terjadi perbedaan, perlu dilakukan pengecekan berapa rentang waktu perbedaan
antara data label dan citra satelit yang diperkirakan tidak berpengaruh terhadap nilai fitur.
Tantangan penting lainnya adalah perlunya dikembangkan model yang stabil untuk wilayah
Indonesia yang cukup heterogen, sehingga hasil prediksi lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Selain itu, besarnya ukuran data citra satelit menuntut untuk
dikembangkan infrastruktur berbasis cloud gratis untuk mempermudah penyampaian
informasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak
langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji
(Lilesand dan Keifer, 1990)
2. lemen - Elemen Penginderaan Jauh yaitu, Proses analisis data meliputi pengujian
data dengan menggunakan alat interpretasi dan alat pengamatan untuk
menganalisis data piktorial, dan atau komputer untuk menganalisis data sensor
numerik. Data rujukan tentang sumberdaya alam yang dipelajari, seperti peta
tanah, data statistik tanaman, atau uji lapangan, digunakan untuk analisis data.
Hasil interpretasi disajikan dalam bentuk peta, tabel, atau laporan. Akhirnya
informasi tersebut diperuntukkan bagi para pengguna yang dimanfaatkan untuk
proses pengambilan keputusan (Lilesand dan Keifer,1990)
3. Penginderaan jauh merupakan ilmu karena: dilakukan atau diperoleh dengan jalan belajar
atau latihan, merupakan pengetahuan sistematik, dilakukan dengan observasi dan klasifikasi
fakta, karena foto udara dan citra satelit menyajikan gambaran tentang kenyataan yang ada
dipermukaan bumi, dapat digunakan untuk menemukan kebenaran secara umum, misalnya
sebagai model.
4. Keunggulan pengginderaan jauh, Citra penginderaan jauh menggambarkan objek, daerah,
dan gejala dipermukaan bumi; Citra a foto udara yang bertampalan dapat dilihat secara tiga
dimensional dengan menggunakan stereoskop; Objek dapat dikenali antara lain berdasarkan
beda suhu, yakni yang direkam pada citra inframerah termal, Pemetaan atau penelitian secara
teresterial pada daerah rawa, hutan, dan pegunungan akan sangat sulit sekali pelaksanaannya
dan memerlukan biaya yang relatif tinggi ; Penginderaan jauh merupakan satu-satunya cara
pemetaan daerah bencana; Citra satelit mempunyai periode ulang yang pendek.
DAFTAR PUSTAKA
Abler, R. Adams, John S. and Gould, Peter, 1971. Spatial Organization New Jersey: Prentice-Hall
Avery, T.E dan Berlin, G.L 1985. Interpretation of aerial photographs. Minneapolis: Burgess
Publishing Co.
Bintarto, R. 1977. Pengantar Geografi Kota. Yogyakart

More Related Content

Similar to Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)

Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaWarnet Raha
 
iv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxiv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxrioprayogo2
 
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptxDoniSiahaan1
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
 
Sig part-4
Sig part-4Sig part-4
Sig part-4hedi0001
 
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptx
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptxAplikasi dan satelit penginderaan...pptx
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptxDitasariNabila1
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxELLYAMUTHIARAMADHANI
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...bramantiyo marjuki
 
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Mega Yasma Adha
 
Citra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnyaCitra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnyaAgus Candra
 

Similar to Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi) (20)

Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
iv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxiv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptx
 
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
 
Sig part-4
Sig part-4Sig part-4
Sig part-4
 
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptx
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptxAplikasi dan satelit penginderaan...pptx
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptx
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
 
Pengindraan Jauh..pptx
Pengindraan Jauh..pptxPengindraan Jauh..pptx
Pengindraan Jauh..pptx
 
118 343-3-pb
118 343-3-pb118 343-3-pb
118 343-3-pb
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
 
Pengindraan jauh
Pengindraan jauhPengindraan jauh
Pengindraan jauh
 
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
 
Citra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnyaCitra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnya
 
A
AA
A
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Luhur Moekti Prayogo
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
 
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
 
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
 
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
 
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)

  • 1. TUGAS MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH KELAUTAN “Prinsip Dasar Penginderaan Jauh” Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng Nama : Pratiwi NIM : 1310210001 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN 2023
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat hasil dari penyusunan berbagai literatur yaitu buku-buku maupun jurnal yang berkaitan dengan tema yang penulis ambil dan data-data dari internet. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam kegiatan pembelajaran. Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempirnaan pembuatan makalah ini. Tuban, 26 April 2023 Pratiwi
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ,................................................................................................................................................................. ......................1 KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................. ................................................2 DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................. ..........................................................3 BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................................... ........................................4 1.1 Latar Belakang................................................................................................................................................... ............................................4 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................................................... ............................4 1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................................................................... ........... .........................5 BAB 11 PEMBAHASAN........................................................................................................................................... ......................................6 2.1 Konsep Dasar Penginderaan Jauh ........................................................................................................................6 2.2 Elemen - Elemen Penginderaan Jauh........................................................................................................................................................... ....,............................................................. .............7 2.3 Penginderaan Jauh Sebagai Ilmu...............................................................................................................................7 2.4 Keunggulan penginderaan Jauh ..................................................................................................................................7
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Biasanya teknik ini rnenghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diiterpretasikan guna menghasilkan data yang bermanfaat untuk aplikasi-aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan dan bidang-bidang lainnya. Tujuan utama penginderaan jauh ialah mengumpulkan data sumber daya alam dan lingkungannya, informasi tentang obyek disampaikan ke pengamat melalui energi elellromagnetik yang merupakan pembawa informasi dan sebagaii penghubung komunikasi. Oleh karena itu kita dapat menganggap bahwa data penginderaan jauh pada dasarnya merupakan informasi intensitas panjang gelombang yang perlu diberikan kodenya sebelum informasi tersebut dapat dipahami secara penuh. Proses pengkodean ini setara dengan interpretasi citra penginderaan jauh yang sangat sesuai dengan pengetahuan kita mengenai sifat-sifat radiasi elektromagnetik 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah yang timbul sebagai berikut: 1. Apa itu penginderaan jauh? 2. elemen -elemen penidraan jauh ? 3. penginderaan jauh sebagi ilmu ? 4. Keunggulan penginderaan jauh dengan sistem terretsrial ? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui arti penginderaan jauh 2. Mengetahui elemen - elemen penderaan jauh
  • 6. 3. mengetahui penginderaan jauh sebagai lmu. 4. mengetahui keunggulan penginderaan jauh dengan sistem terretsrial.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Konsep Dasar Pengindraan Jauh Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lilesand dan Keifer, 1990) Tujuan dari penginderaan jauh adalah untuk menyadap data dan informasi dari citra foto dan nonfoto dari berbagai objek di permukaan bumi yang direkam atau digambarkan oleh alat pengindera buatan (sensor). Dasardasar interpretasi penginderaan jauh merupakan pengetahuan dasar yang harus dikuasai sebelum mempelajari dan melakukan interpretasi foto maupun nonfoto dalam bidang apapun. Penginderaan jauh merupakan aktifitas untuk dapat mengidentifikasi, dan menganalisis objek atau kenampakan dengan menggunakan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985). Penginderaan jauh adalah berbagai Teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan Analisa informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi (Lingdren, 1985). Sensor yang dimaksud dalam batasan ini adalah alat pengindera seperti kamera, alat penyiam (scanner), dan alat radiometer yang masingmasing dilengkapi dengan detektor di dalamnya. Sedangkan wahana untuk penempatan sensor bisa berupa balon udara, pesawat terbang, satelit, serta wahana lainnya. Pengertian citra dalam Bahasa inggris dapat diartikan sebagai image atau imagery, menurut ford (1989) image adalah gambaran suatu obyek atau suatu perwujudan, dan suatu image biasanya berupa sebuah peta, gambar atau foto. Imagery adalah gambaran visual tenaga yang direkam dengan menggunakan piranti penginderaan jauh. 2.2. Elemen - Elemen Penginderaan Jauh Proses analisis data meliputi pengujian data dengan menggunakan alat interpretasi dan alat pengamatan untuk menganalisis data piktorial, dan atau komputer untuk menganalisis data sensor numerik. Data rujukan tentang sumberdaya alam yang dipelajari, seperti peta tanah, data statistik tanaman, atau uji lapangan, digunakan untuk analisis data. Hasil interpretasi disajikan dalam bentuk peta, tabel, atau laporan. Akhirnya informasi tersebut diperuntukkan bagi para pengguna yang dimanfaatkan untuk proses pengambilan keputusan (Lilesand dan Keifer,1990)
  • 8. 2.3. Penginderaan Jauh Sebagai Ilmu Penginderaan jauh merupakan ilmu karena: 1) dilakukan atau diperoleh dengan jalan belajar atau latihan, 2) merupakan pengetahuan sistematik, 3) dilakukan dengan observasi dan klasifikasi fakta, karena foto udara dan citra satelit menyajikan gambaran tentang kenyataan yang ada dipermukaan bumi 4) dapat digunakan untuk menemukan kebenaran secara umum, misalnya sebagai model. 2.4. Keunggulan Penginderaan Jauh Dibandingkan Teresterial pengunaan penginderaan jauh meningkat selama lima dasawarsa terakhir ini, hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1. Citra penginderaan jauh menggambarkan objek, daerah, dan gejala dipermukaan bumi: (1) Wujud dan letak objek yang mirip dengan wujud dan letak objek yang sebenarnya dipermukaan bumi, (2) Relatif lengkap, (3) Meliputi daerah luas, (4) Sifatnya permanen, dengan demikian citra merupakan alat yang baik untuk pembuatan peta baik sebagai sumber data maupun sebagai kerangka letak. Bagi daerah yang belum dda petanya, dapat digunakan sebagai subtitusi peta. Selain itu dapat juga digunakan sebagai model di lapangan. Berbeda dengan peta yang merupakan model simbolik dan formula metematik berupa model analog, citra, utamanya foto udara merupakan model ikonik, karena wujud gambarnya mirip objek sebenarnya di lapangan (sutanto,1994). Penggunaan citra oleh berbagai bidang ini, maka harga tiap citra menjadi relatif murah. Satu lembar citra meliputi daerah luas. Bagi foto udara berskala 1:50.000 dan berukuran standar 23 x 23 cm, tiap-tiap foto udara meliputi daerah seluas 132 km².satu lembar foto udara berskala 1: 100.000 meliputi daerah seluas 529 km². satu lembar citra satelit Landsat IV yang dibuat dari ketinggian 70 km dipermukaan bumi, meliputi daerah seluas 34.000 km².
  • 9. 2. Citra foto udara yang bertampalan dapat dilihat secara tiga dimensional dengan menggunakan stereoskop. Kenampakan ini sangat menguntungkan dalam berbagai hal, karena; (1) Menyajikan model lapangan yang jelas, (2) Relief menjadi lebih jelas karena adanya pembesaran vertikal, (3) Memungkinkan pengukuran beda tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk membuat peta kontur, perencanaan lintasan jalan, dan saluran irigasi, maupun sistem jaringan yang lainnya, (4) Memungkinkan pengukuran volume, seperti volume kayu dan volume tanah yang harus digali atau diisikan pada perencanaan pembuatan jalan, dan (5) Memungkinkan pengukuran lereng untuk menentukkan kelas lahan, konservasi lahan, dan keperluan lainnya. 3. Objek dapat dikenali antara lain berdasarkan beda suhu, yakni yang direkam pada citra inframerah termal. Kota yang tidak nampak pada malam hari, dengan perekaman menggunakan spektrum termal dapat diwujudkan dalam bentuk citra yang cukup jelas. Kebocoran pipa gas bawah tanah atau kebakaraan tambang batubara bawah tanah, mudah dikenali pada citra inframerah termal. Objek tersebut tidak tampak oleh mata, karena terletak di bawah permukaaan tanah. Meskipun terlihat langsung oleh mata, limbah air panas yang kelur dari suatu industri tidak dapat dibedakan dengan air lainnya, karena nampak dengan wujud yang sama. Air panas dapat dikenali dengan baik pada citra inframerah termal, termasuk jaraknya dari industri asalnya. Pengetahuan semacam ini penting dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup pada ekologi perairan. 4. Pemetaan atau penelitian secara teresterial pada daerah rawa, hutan, dan pegunungan akan sangat sulit sekali pelaksanaannya dan memerlukan biaya yang relatif tinggi. Dalam keadaan cuaca yang memungkinkan, daerah tersebut data direkam dengan cepat. Perekaman satu lembar foto udara yang meliputi daerah seluas 132 km² dilakukan dalam waktu kurang dari satu detik, sedang perekaman dalam citra Landsat yang meliputi 34.000 km² dilakukan dalam waktu 25 detik. Selain itu interpretasi citra dapat dilakukan di dalam ruang atau laboratorium pada siang maupun malam hari, dalam keadaan hujan sekalipun. Inilah yang menyebabkan bahwa penggunaan teknik penginderaan jauh untuk kegiatan pemetaan dan penelitian benar- benar menghemat waktu dan biaya, dan yang lebih penting dengan hasil yang memadai.
  • 10. 5. Penginderaan jauh merupakan satu-satunya cara pemetaan daerah bencana. Misalnya, pemetaan daerah banjir, daerah bencana gempa bumi, letusan gunung api, longsor, tsunami dan sebagainya. 6. Citra satelit mempunyai periode ulang yang pendek. Misalnya Landsat periodik selama 16 hari sekali. NOAA dua hari sekali, dan citra-citra lainnya. Dengan demikian citra merupakan alat yang baik sekali untuk memantau perubahan yang terjadi secara cepat, seperti tindakan pembakaran hutan, perubahan penggunaan lahan, pemekaran fisik kota, perubahan kualitas lingkungan, perubahan lahan garapan, dan lain sebagainya. 2.5. Tantangan dalam Penginderaan Jauh Kelautan Dibalik peuang penggunaan citra satelit sebagai sumber data, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Di Indonesia, dua tantangan utama pemanfaatan data citra satelit dapat berasal dari karakteristik citra satelit sendiri dan kondisi geografis Indonesia. Tantangan dari citra satelit meliputi adanya tutupan awan dan kompleksitas data. Citra satelit terdiri dari citra optik yang tidak tembus awan dan citra radar yang tembus awan. Citra optik memiliki banyak band yang mampu menjadi sumber informasi vegetasi, namun banyak mengalami tutupan awan pada daerah-daerah tertentu. Kondisi geografis Indonesia dengan jumlah awan yang merat, menyebabkan citra satelit optik di seluruh wilayah Indonesia pernah mengalami adanya tutupan awan, namun jumlah band yang tersedia masih terbatas. Tantangan lain adalah gambar bumi yang ditangkap oleh citra satelit bukan dalam bentuk satu gambar utuh, tetapi terpotong menjadi beberapa scenes, dimana tiap scenes memiliki tanggal penangkapan yang berbeda. Agar model yang dihasilkan akurat, sedapat mungkin data label yang digunakan memiliki tanggal yang sama atau sangat mendekati tanggal citra satelit. Jika terjadi perbedaan, perlu dilakukan pengecekan berapa rentang waktu perbedaan antara data label dan citra satelit yang diperkirakan tidak berpengaruh terhadap nilai fitur. Tantangan penting lainnya adalah perlunya dikembangkan model yang stabil untuk wilayah Indonesia yang cukup heterogen, sehingga hasil prediksi lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, besarnya ukuran data citra satelit menuntut untuk dikembangkan infrastruktur berbasis cloud gratis untuk mempermudah penyampaian informasi.
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan 1. Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lilesand dan Keifer, 1990) 2. lemen - Elemen Penginderaan Jauh yaitu, Proses analisis data meliputi pengujian data dengan menggunakan alat interpretasi dan alat pengamatan untuk menganalisis data piktorial, dan atau komputer untuk menganalisis data sensor numerik. Data rujukan tentang sumberdaya alam yang dipelajari, seperti peta tanah, data statistik tanaman, atau uji lapangan, digunakan untuk analisis data. Hasil interpretasi disajikan dalam bentuk peta, tabel, atau laporan. Akhirnya informasi tersebut diperuntukkan bagi para pengguna yang dimanfaatkan untuk proses pengambilan keputusan (Lilesand dan Keifer,1990) 3. Penginderaan jauh merupakan ilmu karena: dilakukan atau diperoleh dengan jalan belajar atau latihan, merupakan pengetahuan sistematik, dilakukan dengan observasi dan klasifikasi fakta, karena foto udara dan citra satelit menyajikan gambaran tentang kenyataan yang ada dipermukaan bumi, dapat digunakan untuk menemukan kebenaran secara umum, misalnya sebagai model. 4. Keunggulan pengginderaan jauh, Citra penginderaan jauh menggambarkan objek, daerah, dan gejala dipermukaan bumi; Citra a foto udara yang bertampalan dapat dilihat secara tiga dimensional dengan menggunakan stereoskop; Objek dapat dikenali antara lain berdasarkan beda suhu, yakni yang direkam pada citra inframerah termal, Pemetaan atau penelitian secara teresterial pada daerah rawa, hutan, dan pegunungan akan sangat sulit sekali pelaksanaannya dan memerlukan biaya yang relatif tinggi ; Penginderaan jauh merupakan satu-satunya cara pemetaan daerah bencana; Citra satelit mempunyai periode ulang yang pendek.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Abler, R. Adams, John S. and Gould, Peter, 1971. Spatial Organization New Jersey: Prentice-Hall Avery, T.E dan Berlin, G.L 1985. Interpretation of aerial photographs. Minneapolis: Burgess Publishing Co. Bintarto, R. 1977. Pengantar Geografi Kota. Yogyakart