SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Annual Report 2014
49
BAB IV
DISAIN DAN REKOMENDASI TPA SANITARY LANDFILL
KABUPATEN KOTA
4.1. Latar Belakang
Pemilihan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan langkah awal yang
harus dilakukan apabila pemerintah pusat atau daerah akan membuat TPA. Pada
wilayah pemerintahan yang mempunyai lahan luas dan terletak di lokasi yang
mempunyai banyak pilihan, pemilihan lokasi dapat mengikuti kaidah-kaidah site
selection TPA.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dan beberapa metode pemilihan lokasi
mulai dari scoring, Geographic Information System (GIS), dan multicriteria analysis.
Kesemua metode di atas tujuannya adalah diperolehnya lokasi TPA yang sesuai dan
agar dalam pembangunan dan operasional TPA nantinya tidak mencemari lingkungan
dan yang lebih penting lagi agar dampak yang ditimbulkan ke masyarakat sekitar TPA
seminimal mungkin.
Namun sering kali lokasi yang tersedia oleh pemerintah baik daerah maupun
pusat sudah given artinya kita tidak bisa lagi memilih alternatif lain yang lebih baik
karena berbagai macam alasan. Biasanya karena keterbatasan lahan. Oleh karena itu
pemilihan lokasi saja sebenarnya tidaklah cukup tanpa diikuti dengan inovasi-inovasi
untuk mengatasi keterbatasan lahan tersebut agar dihasilkan TPA yang ramah
lingkungan. Meskipun inovasi itu sendiri tidak diperkenankan apabila melawan hukum
alam yang seringkali tidak ada kompromi atas desain yang dibikin manusia.
Dalam mkegiatan ini telah dilakukan studi kelayakan untuk menentukan lokasi
TPA Sanitary Landfill Kabupaten Kota yang memenuhi kaidah-kaidah lokasi TPA.
4.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan utama keseluruhan proses pemilihan dari perspektif lingkungan adalah
untuk menemukan lokasi TPA, yang aman untuk publik, mempunyai dampak minimal
pada lingkungan dan menyediakan tempat pembuangan yang aman.
Annual Report 2014
50
Lokasi yang dipilih harus mencukupi secara ukuran untuk penyesuaian pengeluaran
pendanaan yang diperlukan, operasional, dan pemeliharaan TPA pada standar setinggi
mungkin pada periode waktu tertentu.
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya hasil kajian kelayakan dan
penentuan lokasi TPA sanitary landfill Kabupaten/Kota.
4.3. Hasil dan Pembahasan
4.3.1. Pemilihan Lokasi
4.3.1.1. Aksesibilitas
Akses jalan menuju ke fasilitas landfill harus dibuat khusus untuk meminimalkan
potensi erosi dan perubahan sistem drainase. Pengembangan dan operasional landfill
dapat menimbulkan lalu lintas kendaraan yang cukup siginfikan. Berikut beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menetapkan akses jalan ke landfill
adalah sebagai berikut:
 Tipe dan jumlah kendaraan yang menuju ke landfill.
 Jenis lalu lintas menggunakan jalan yang terhubung dengan jalan akses ke
landfill.
 Standar dan kapasitas jaringan jalan, terutama untuk menampung lalu lintas
yang menuju ke landfill.
 Apakah akses jalan dapat menghindari area perumahan penduduk.
 Keselamatan lalu lintas dengan pertimbangan pada pintu masuk, jangan sampai
kendaraan mengantri di jalan utama yang menuju pintu masuk.
 Konstruksi akses jalan pada area landfill harus didesain dan dibangun agar
dapat mencegah lumpur dan sisa buangan sampah terbawa oleh roda
kendaraan.
 Harus dipastikan bahwa jalan umum harus dijaga dari ceceran sampah.
Pertimbangan akses jalan harus dikonsultasikan dengan Dinas Perhubungan dan
instansi terkait lainnya.
4.3.1.2. Pertimbangan Jumlah Curah Hujan
Besarnya curah hujan berkaitan dengan tingkat kesulitan penyediaan sarana
TPA sampah yaitu parit pembuangan air larian, kolam pengumpul leachate dan
instalasi pengolahannya. Semakin tinggi curah hujan semakin tinggi pula tingkat
Annual Report 2014
51
kesulitannya dan memerlukan rekayasa teknologi. Jumlah hujan yang semakin rendah,
maka semakin baik untuk dijadikan lokasi TPA.
4.3.1.3. Pertimbangan Temperatur dan Arah Angin
Lokasi TPA mempunyai arah angin yang tidak menuju ke lokasi permukiman,
untuk mencegah paparan kepada masyarakat. Temperatur yang panas dan angin
dapat menyebabkan debu dan putaran angin serta berpotensi menjadi pemicu
terjadinya kebakaran.
4.3.1.4. Pertimbangan Kestabilan Tanah
Lokasi TPA harus pada area yang stabil dan bebas dari patahan serta longsor.
Daerah yang rentan terhadap gerakan tanah merupakan daerah yang tidak layak bagi
lokasi TPA, karena akan menimbulkan bencana baik terhadap infrastruktur maupun
memicu terjadinya penyebaran pencemaran terhadap lingkungan sekitar.
4.3.1.5. Pertimbangan Area Aliran Air
Pencemaran air permukaan oleh lindi merupakan salah satu hal yang menjadi
perhatian dalam pemilihan lokasi TPA. Jika lokasi TPA dekat dengan aliran air maka
meningkatkan resiko pencemaran air. Potensi dampak yang mungkin terjadi adalah
pencemaran air yang digunakan untuk air minum atau perikanan.
Berikut ini adalah secara umum hal-hal yang perlu dihindari dalam pemilihan lokasi
TPA;
 Daerah banjir, daerah yang secara umum dapat dipengaruhi oleh kejadian banjir
besar (kurun waktu 1-100 tahun). Lokasi TPA harus bebas banjir periode ulang
25 tahun.
 lahan yang ditetapkan sebagai resapan air atau cadangan untuk suplai air
kepada masyarakat;
 selokan dengan masuknya air yang signifikan, kecuali jika dapat dikontrol
dengan pekerjaan rekayasa tanpa risiko terhadap TPA
 aliran air dan lokasi yang membutuhkan gorong-gorong melalui lokasi dan atau
berada di bawah lokasi timbunan TPA
 Lokasi TPA tidak boleh di muara, rawa-rawa dan lahan basah, serta perairan.
 Jarak TPA sampah terhadap sungai ditetapkan 150 meter sebagai buffer tidak
layak. Buffer ini berfungsi sebagi sempadan untuk pengelolaan sungai.
Annual Report 2014
52
4.3.1.6. Syarat Geologi (Batuan Penyusun) dalam Pemilihan Lokasi
Pertimbangan aspek geologi dalam penentuan lokasi TPA sanitary landfill
penting dilakukan. SNI nomor 03-3241-1994 tentang kriteria penentuan lokasi TPA
menyebutkan beberapa aspek geologi yang dikaji adalah batuan penyusun dan
kerawanan bencana. Batuan penyusun akan menentukan kondisi struktur wilayah dan
penyerapan air. Sedangkan kondisi kerawanan bencana terkait dengan pergerakan
lempeng, aktivitas vulkanik dan bahkan kerawanan bencana longsor.
4.3.1.7. Syarat Geologis (Kerawanan Bencana) dalam Pemilihan Lokasi Pemilihan
TPA
Lokasi TPA tidak boleh berada pada zona bahaya geologi. Beberapa
persyaratan bebas bahaya yang digunakan adalah bebas zona patahan, zona vulkanik
dan zona longsoran. Zona patahan yang dimaksud adalah aktivitas lempeng bumi yang
menyebabkan gempa. Tumpukan sampah maupun air lindi akan mudah mencemari
wilayah sekitarnya jika terjadi patahan batuan akibat aktivitas seismic. Di Pulau Jawa,
tatanan tektonik dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu Tatanan Tektonik
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Beberapa perekayasaan teknologi yang dilakukan sebagai pengaman dalam
penentuan lokasi TPA antara lain, drainase, lapisan dasar kedap air, dan jaringan
pengumpul lindi.
1. Fasilitas drainase di TPA dibuat untuk mengalirkan air limpasan, baik air permukaan
maupun air hujan. Drainase dibangun untuk mencegah air permukaan dari hujan
masuk kedalam timbunan sampah. Air hujan sangat mempengaruhi besarnya air
lindi yang dihasilkan, semakin kecil air hujan yang masuk maka semakin kecil pula
air lindi yang dihasilkan.
2. Lapisan dasar kedap air
Lapisan dasar kedap air berfungsi untuk mencegah terjadinya pencemaran lindi
terhadap air tanah. Untuk itu maka konstruksi dasar TPA harus cukup kedap, baik
dengan menggunakan lapisan dasar geomembrane/geotextile maupun lapisan tanah
lempung dengan kepadatan dan permeabilitas yang memadai (< 10-6 cm/det).
Lapisan tanah lempung sebaiknya terdiri dari 2 lapis masing-masing setebal 30 cm.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya keretakan akibat kerusakan
lapisan pertama karena terekspose cukup lama. Selain itu untuk menghindari
terjadinya keretakan lapisan dasar tanah lempung, maka sebelum dilakukan
Annual Report 2014
53
peninmbunan sebaiknya lapisan dasar “terlindung”. Sebagai contoh dapat dilakukan
penanaman rumput atau upaya lain yang cukup memadai.
3. Jaringan Pengumpul dan Pengolah Lindi
Pipa jaringan pengumpul lindi di dasar TPA berfungsi untuk mengalirkan lindi yang
terbentuk dari timbunan sampah ke kolam penampung lindi. Jaringan pengumpul
lindi dapat berupa pipa PVC berlubang yang dilindungi oleh gravel. Tipe jaringan
disesuaikan dengan kebutuhan seperti luas TPA, tingggi timbunan, debit lindi dan
lain-lain. Sebagai contoh :
Gambar 4.1. Penampang Jaringan Pengumpul Air Lindi
4.4. Persepsi Sosial Ekonomi Masyarakat
Operasional TPA adalah sumber permasalahan masyarakat di sekitarnya,
karena isu seperti pencemaran air, dedaunan, cacing, lalat, debu, bau, api, lalu lintas
truk, dan suara bising. Namun masing-masing di atas dapat dikontrol dan efeknya
dapat diminimalkan dengan teknik dan desain modern, praktek operasional yang baik
dan manajemen yang efektif. Operasional TPA cenderung terkait hal-hal sebagai
berikut:
 Dampak kepada kesehatan masyarakat dan lingkungan;
 Kompetensi standar operator TPA;
 Pengurangan nilai properti dan dampak tehadap masyarakat secara umum;
 Dampak terhadap pengembangan di masa yang akan datang di sekitar TPA;
 Dampak terhadap pertanian;
 Dampak terhadap keselamatan di jalan;imana masyarakat lokal secara bersama-
sama dilibatkan dalam pemilihan lokasi sampai dengan perijinan dan hubungan
Annual Report 2014
54
dengan masyarakat yang harus diperbaiki selama operasional TPA.
Keuntungan-keuntungan yang akan dapat diterima oleh masyarakat harus
dijelaskan.
4.5. Tahapan Perencanaan
Pengelolaan sampah harus dilakukan untuk jangka panjang dan layak secara
teknis, ekonomis dan berwawasan lingkungan. Selain itu dapat dilaksanakan dengan
mudah. Tahapan perencanaan dimulai dari rencana induk, studi kelayakan dan
perencanaan teknis.
Rencana induk, merupakan rencana garis besar yang menggambarkan arahan
sistem pengelolaan sampah dalam 25 tahun kedepan. Studi Kelayakan, merupakan
bagian dari rencana induk yang secara jelas akan diketahui kelayakannya, baik
kelayakan teknis, ekonomi, lingkungan maupun sosial. Pada tahap ini secara
bersamaan juga dilakukan studi pemilihan lokasi TPA dengan mengacu pada SNI atau
metode lain dan studi AMDAL atau UKL/UPL
Perencanaan teknis, merupakan rencana detail dengan mengacu pada rencana
induk/studi kelayakan dan dilengkapi dengan gambar detail, spesifikasi teknis, SOP
dan dokumen lain yang diperlukan (penjabaran RKL/RPL atau UKL/UPL) serta siap
untuk dilakukan tahap pelaksanaan (penyediaan prasarana dan sarana).
Secara umum substansi untuk setiap tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
Annual Report 2014
55
Gambar 4.2. Tahapan perencanaan TPA
4.6. Analisis Kelayakan
Kelayakan suatu lokasi yang akan dijadikan tempat pembuangan sampah (TPA)
sangat tergantung dari berbagai pertimbangan. Pemilihan lokasi lokasi adalah
keputusan yang sangat penting yang perlu dibuat oleh pemerintah daerah dalam
membangun dan mengimplementasikan rencana rencana pengelolaan sampah.
Membuat keputusan yang salah akan mengakibatkan kerugian uang yang besar
dan akan mendapatkan komplain dari masyarakat. Selanjutnya proses seleksi TPA
dapat dilihat pada gambar di bawah seperti yang disarankan EPA (2006).
Analisis kelayakan TPA dapat dilakukan dengan studi teknis lingkungan dan
sosial ekonomi masyarakat dengan metode-metode yang sudah tersedia atau telah
Annual Report 2014
56
dilakukan oleh praktisi dan akademisi di daerah lain. Setelah itu hal yang tidak kalah
penting adalah pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini harus didukung
oleh data yang lengkap dan melalui proses-proses yang baku mulai dari preliminary
assessment sampai ke detail assessment dan akhirnya legalitas konstruksi dan
operasionalisasi TPA tersebut.
Beberapa Foto Kegiatan yang telah dilakukan untuk Kelayakan Lokasi TPA
Sanitary Landfill Kota Probolinggo adalah seperti berikut.
Foto 1 : Lokasi Sel TPA Baru Foto 2 : Pengambilan Data Topografi
Foto 3 : Alat Sondir Foto 4 : Tabung Pengambilan Contoh
Tanah
Annual Report 2014
57
Foto 5 : Lokasi Bor Dangkal Di Titik 2 Foto 6 : Pengambilan Contoh Tanah
Kedalaman 3 M
Gambar 4.3. Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan Survei Lapangan
4.7. Kesimpulan dan Saran
Penentuan lokasi TPA merupakan tahapan awal yang sangat menentukan untuk
TPA yang aman bagi masyarakat dan lingkungan. Banyak metode pemilihan lokasi
seperti multicriteria analysis dan GIS dapat dipilih untuk digunakan sebagai cara untuk
menentukan lokasi. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Pemilihan lokasi TPA dapat di lakukan dengan mendefinisikan daerah yang
terlarang untuk ditempatkan TPA. Kemudian ditentukan daerah-daeerah yang cocok
untuk TPA namun masih bersifat studi pendahuluan. Setelah itu baru dilakukan studi
detail dengan mengkaji di lapangan dan dicek sekali lagi legal formal sebelum dibangun
TPA.
Dalam kajian ini hanya dilakukan studi literatur dan studi kasus di Kota
Probolinggo dengan lokasi yang sudah given, sehingga untuk masukan pembuatan
Detail Engineering Design diberikan masukan agar konstruksi yang akan dibuat untuk
TPA sanitary landfill tidak mencemari lingkungan di sekitarnya sehingga kualitas
kesehatan dan ekonomi masyarakat tidak terganggu.
Annual Report 2014
58
Dari hasil kajian ini disarankan sebagai berikut:
1. Diberikan beberapa alternative lokasi sehingga dapat dilakukan pemilihan lokasi
yang lebih variative dengan kajian yang lebih baik.
2. Dilakukan kajian analisis dampak lingkungan yang lebih mendalam sehingga dapat
diketahui secara lebih nyata dampak yang akan timbul baik secara teknis maupun
sosial ekonomi masyarakat.
3. Perlu dilakukan kajian lanjutan dengan beberapa metode yang ada seperti
Geographic Information System dan Multicriteria Analysis sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih baik.
Daftar Pustaka
1. Sharma,. Hari d, , Lewis SP.” Waste Contaminant System, Waste Stabilization and
Landfills Design and Evaluation” John Willey and Sons, New Jersey, 1994.
2. Amalendu Bagchi., “Design of Landfills and Integrated Solid Waste Management”
John Willey and Sons, New Jersey 2004
3. Tchobanoglous, G dan Kreith F.,”Hand Book of Solid Waste Management”, Mc.
Grawhill, New York 2002.

More Related Content

What's hot

Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahTata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahJoy Irman
 
Studi Perencanaan TPA Supit Urang dengan Tipe Sanitary Landfill
Studi Perencanaan TPA Supit Urang dengan Tipe Sanitary Landfill Studi Perencanaan TPA Supit Urang dengan Tipe Sanitary Landfill
Studi Perencanaan TPA Supit Urang dengan Tipe Sanitary Landfill resnutensai
 
Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersierNadhilaGK
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Joy Irman
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaTeknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaOswar Mungkasa
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Joy Irman
 
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLPTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLJUHERAH
 
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPATeknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPAOswar Mungkasa
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
 Prinsip dasar_drainase_perkotaan Prinsip dasar_drainase_perkotaan
Prinsip dasar_drainase_perkotaannurul furqon
 
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Joy Irman
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Joy Irman
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 

What's hot (20)

Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahTata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
 
Studi Perencanaan TPA Supit Urang dengan Tipe Sanitary Landfill
Studi Perencanaan TPA Supit Urang dengan Tipe Sanitary Landfill Studi Perencanaan TPA Supit Urang dengan Tipe Sanitary Landfill
Studi Perencanaan TPA Supit Urang dengan Tipe Sanitary Landfill
 
Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersier
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaTeknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
 
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLPTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
 
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPATeknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
 Prinsip dasar_drainase_perkotaan Prinsip dasar_drainase_perkotaan
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
 
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 

Similar to TPA Sanitary Landfill

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptxANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptxRollynCivil1
 
Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (...Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (...Luhur Moekti Prayogo
 
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptxRencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptxpthunianpratamamadan
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxErniMulyandari1
 
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainasePPGHybrid1
 
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan KawasanReklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan KawasanLestari Moerdijat
 
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkungganTugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkungganFadliST
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganYahya M Aji
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxArieMahardikaPageno
 
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfKevinKharisma
 
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPATeknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPAOswar Mungkasa
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
Sanitary Landfill
Sanitary LandfillSanitary Landfill
Sanitary LandfillLAM
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 

Similar to TPA Sanitary Landfill (20)

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptxANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
 
LOGBOOK STUPA 6 D.pdf
LOGBOOK STUPA 6 D.pdfLOGBOOK STUPA 6 D.pdf
LOGBOOK STUPA 6 D.pdf
 
Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (...Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (...
 
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptxRencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
 
Rencana Tapak TPA.pptx
Rencana Tapak TPA.pptxRencana Tapak TPA.pptx
Rencana Tapak TPA.pptx
 
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
 
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan KawasanReklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
 
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkungganTugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
 
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdf
 
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPATeknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
 
Teknik irigasi
Teknik irigasiTeknik irigasi
Teknik irigasi
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Amin ipa
Amin ipaAmin ipa
Amin ipa
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
PPT S1.ppt
PPT S1.pptPPT S1.ppt
PPT S1.ppt
 
Sanitary Landfill
Sanitary LandfillSanitary Landfill
Sanitary Landfill
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 

More from Setiyo Pambudi

Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerjPra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerjSetiyo Pambudi
 
Pembangunan ipal namboouu
Pembangunan ipal namboouuPembangunan ipal namboouu
Pembangunan ipal namboouuSetiyo Pambudi
 
Spesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSpesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSetiyo Pambudi
 
Spesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSpesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSetiyo Pambudi
 

More from Setiyo Pambudi (7)

Surat permohona1
Surat permohona1Surat permohona1
Surat permohona1
 
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerjPra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
 
tpaa
tpaatpaa
tpaa
 
Pembangunan ipal namboouu
Pembangunan ipal namboouuPembangunan ipal namboouu
Pembangunan ipal namboouu
 
Spesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSpesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowali
 
Spesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSpesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowali
 
Add boq tpa morowali
Add boq tpa morowaliAdd boq tpa morowali
Add boq tpa morowali
 

TPA Sanitary Landfill

  • 1. Annual Report 2014 49 BAB IV DISAIN DAN REKOMENDASI TPA SANITARY LANDFILL KABUPATEN KOTA 4.1. Latar Belakang Pemilihan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan langkah awal yang harus dilakukan apabila pemerintah pusat atau daerah akan membuat TPA. Pada wilayah pemerintahan yang mempunyai lahan luas dan terletak di lokasi yang mempunyai banyak pilihan, pemilihan lokasi dapat mengikuti kaidah-kaidah site selection TPA. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dan beberapa metode pemilihan lokasi mulai dari scoring, Geographic Information System (GIS), dan multicriteria analysis. Kesemua metode di atas tujuannya adalah diperolehnya lokasi TPA yang sesuai dan agar dalam pembangunan dan operasional TPA nantinya tidak mencemari lingkungan dan yang lebih penting lagi agar dampak yang ditimbulkan ke masyarakat sekitar TPA seminimal mungkin. Namun sering kali lokasi yang tersedia oleh pemerintah baik daerah maupun pusat sudah given artinya kita tidak bisa lagi memilih alternatif lain yang lebih baik karena berbagai macam alasan. Biasanya karena keterbatasan lahan. Oleh karena itu pemilihan lokasi saja sebenarnya tidaklah cukup tanpa diikuti dengan inovasi-inovasi untuk mengatasi keterbatasan lahan tersebut agar dihasilkan TPA yang ramah lingkungan. Meskipun inovasi itu sendiri tidak diperkenankan apabila melawan hukum alam yang seringkali tidak ada kompromi atas desain yang dibikin manusia. Dalam mkegiatan ini telah dilakukan studi kelayakan untuk menentukan lokasi TPA Sanitary Landfill Kabupaten Kota yang memenuhi kaidah-kaidah lokasi TPA. 4.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan utama keseluruhan proses pemilihan dari perspektif lingkungan adalah untuk menemukan lokasi TPA, yang aman untuk publik, mempunyai dampak minimal pada lingkungan dan menyediakan tempat pembuangan yang aman.
  • 2. Annual Report 2014 50 Lokasi yang dipilih harus mencukupi secara ukuran untuk penyesuaian pengeluaran pendanaan yang diperlukan, operasional, dan pemeliharaan TPA pada standar setinggi mungkin pada periode waktu tertentu. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya hasil kajian kelayakan dan penentuan lokasi TPA sanitary landfill Kabupaten/Kota. 4.3. Hasil dan Pembahasan 4.3.1. Pemilihan Lokasi 4.3.1.1. Aksesibilitas Akses jalan menuju ke fasilitas landfill harus dibuat khusus untuk meminimalkan potensi erosi dan perubahan sistem drainase. Pengembangan dan operasional landfill dapat menimbulkan lalu lintas kendaraan yang cukup siginfikan. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menetapkan akses jalan ke landfill adalah sebagai berikut:  Tipe dan jumlah kendaraan yang menuju ke landfill.  Jenis lalu lintas menggunakan jalan yang terhubung dengan jalan akses ke landfill.  Standar dan kapasitas jaringan jalan, terutama untuk menampung lalu lintas yang menuju ke landfill.  Apakah akses jalan dapat menghindari area perumahan penduduk.  Keselamatan lalu lintas dengan pertimbangan pada pintu masuk, jangan sampai kendaraan mengantri di jalan utama yang menuju pintu masuk.  Konstruksi akses jalan pada area landfill harus didesain dan dibangun agar dapat mencegah lumpur dan sisa buangan sampah terbawa oleh roda kendaraan.  Harus dipastikan bahwa jalan umum harus dijaga dari ceceran sampah. Pertimbangan akses jalan harus dikonsultasikan dengan Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya. 4.3.1.2. Pertimbangan Jumlah Curah Hujan Besarnya curah hujan berkaitan dengan tingkat kesulitan penyediaan sarana TPA sampah yaitu parit pembuangan air larian, kolam pengumpul leachate dan instalasi pengolahannya. Semakin tinggi curah hujan semakin tinggi pula tingkat
  • 3. Annual Report 2014 51 kesulitannya dan memerlukan rekayasa teknologi. Jumlah hujan yang semakin rendah, maka semakin baik untuk dijadikan lokasi TPA. 4.3.1.3. Pertimbangan Temperatur dan Arah Angin Lokasi TPA mempunyai arah angin yang tidak menuju ke lokasi permukiman, untuk mencegah paparan kepada masyarakat. Temperatur yang panas dan angin dapat menyebabkan debu dan putaran angin serta berpotensi menjadi pemicu terjadinya kebakaran. 4.3.1.4. Pertimbangan Kestabilan Tanah Lokasi TPA harus pada area yang stabil dan bebas dari patahan serta longsor. Daerah yang rentan terhadap gerakan tanah merupakan daerah yang tidak layak bagi lokasi TPA, karena akan menimbulkan bencana baik terhadap infrastruktur maupun memicu terjadinya penyebaran pencemaran terhadap lingkungan sekitar. 4.3.1.5. Pertimbangan Area Aliran Air Pencemaran air permukaan oleh lindi merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian dalam pemilihan lokasi TPA. Jika lokasi TPA dekat dengan aliran air maka meningkatkan resiko pencemaran air. Potensi dampak yang mungkin terjadi adalah pencemaran air yang digunakan untuk air minum atau perikanan. Berikut ini adalah secara umum hal-hal yang perlu dihindari dalam pemilihan lokasi TPA;  Daerah banjir, daerah yang secara umum dapat dipengaruhi oleh kejadian banjir besar (kurun waktu 1-100 tahun). Lokasi TPA harus bebas banjir periode ulang 25 tahun.  lahan yang ditetapkan sebagai resapan air atau cadangan untuk suplai air kepada masyarakat;  selokan dengan masuknya air yang signifikan, kecuali jika dapat dikontrol dengan pekerjaan rekayasa tanpa risiko terhadap TPA  aliran air dan lokasi yang membutuhkan gorong-gorong melalui lokasi dan atau berada di bawah lokasi timbunan TPA  Lokasi TPA tidak boleh di muara, rawa-rawa dan lahan basah, serta perairan.  Jarak TPA sampah terhadap sungai ditetapkan 150 meter sebagai buffer tidak layak. Buffer ini berfungsi sebagi sempadan untuk pengelolaan sungai.
  • 4. Annual Report 2014 52 4.3.1.6. Syarat Geologi (Batuan Penyusun) dalam Pemilihan Lokasi Pertimbangan aspek geologi dalam penentuan lokasi TPA sanitary landfill penting dilakukan. SNI nomor 03-3241-1994 tentang kriteria penentuan lokasi TPA menyebutkan beberapa aspek geologi yang dikaji adalah batuan penyusun dan kerawanan bencana. Batuan penyusun akan menentukan kondisi struktur wilayah dan penyerapan air. Sedangkan kondisi kerawanan bencana terkait dengan pergerakan lempeng, aktivitas vulkanik dan bahkan kerawanan bencana longsor. 4.3.1.7. Syarat Geologis (Kerawanan Bencana) dalam Pemilihan Lokasi Pemilihan TPA Lokasi TPA tidak boleh berada pada zona bahaya geologi. Beberapa persyaratan bebas bahaya yang digunakan adalah bebas zona patahan, zona vulkanik dan zona longsoran. Zona patahan yang dimaksud adalah aktivitas lempeng bumi yang menyebabkan gempa. Tumpukan sampah maupun air lindi akan mudah mencemari wilayah sekitarnya jika terjadi patahan batuan akibat aktivitas seismic. Di Pulau Jawa, tatanan tektonik dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu Tatanan Tektonik Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa perekayasaan teknologi yang dilakukan sebagai pengaman dalam penentuan lokasi TPA antara lain, drainase, lapisan dasar kedap air, dan jaringan pengumpul lindi. 1. Fasilitas drainase di TPA dibuat untuk mengalirkan air limpasan, baik air permukaan maupun air hujan. Drainase dibangun untuk mencegah air permukaan dari hujan masuk kedalam timbunan sampah. Air hujan sangat mempengaruhi besarnya air lindi yang dihasilkan, semakin kecil air hujan yang masuk maka semakin kecil pula air lindi yang dihasilkan. 2. Lapisan dasar kedap air Lapisan dasar kedap air berfungsi untuk mencegah terjadinya pencemaran lindi terhadap air tanah. Untuk itu maka konstruksi dasar TPA harus cukup kedap, baik dengan menggunakan lapisan dasar geomembrane/geotextile maupun lapisan tanah lempung dengan kepadatan dan permeabilitas yang memadai (< 10-6 cm/det). Lapisan tanah lempung sebaiknya terdiri dari 2 lapis masing-masing setebal 30 cm. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya keretakan akibat kerusakan lapisan pertama karena terekspose cukup lama. Selain itu untuk menghindari terjadinya keretakan lapisan dasar tanah lempung, maka sebelum dilakukan
  • 5. Annual Report 2014 53 peninmbunan sebaiknya lapisan dasar “terlindung”. Sebagai contoh dapat dilakukan penanaman rumput atau upaya lain yang cukup memadai. 3. Jaringan Pengumpul dan Pengolah Lindi Pipa jaringan pengumpul lindi di dasar TPA berfungsi untuk mengalirkan lindi yang terbentuk dari timbunan sampah ke kolam penampung lindi. Jaringan pengumpul lindi dapat berupa pipa PVC berlubang yang dilindungi oleh gravel. Tipe jaringan disesuaikan dengan kebutuhan seperti luas TPA, tingggi timbunan, debit lindi dan lain-lain. Sebagai contoh : Gambar 4.1. Penampang Jaringan Pengumpul Air Lindi 4.4. Persepsi Sosial Ekonomi Masyarakat Operasional TPA adalah sumber permasalahan masyarakat di sekitarnya, karena isu seperti pencemaran air, dedaunan, cacing, lalat, debu, bau, api, lalu lintas truk, dan suara bising. Namun masing-masing di atas dapat dikontrol dan efeknya dapat diminimalkan dengan teknik dan desain modern, praktek operasional yang baik dan manajemen yang efektif. Operasional TPA cenderung terkait hal-hal sebagai berikut:  Dampak kepada kesehatan masyarakat dan lingkungan;  Kompetensi standar operator TPA;  Pengurangan nilai properti dan dampak tehadap masyarakat secara umum;  Dampak terhadap pengembangan di masa yang akan datang di sekitar TPA;  Dampak terhadap pertanian;  Dampak terhadap keselamatan di jalan;imana masyarakat lokal secara bersama- sama dilibatkan dalam pemilihan lokasi sampai dengan perijinan dan hubungan
  • 6. Annual Report 2014 54 dengan masyarakat yang harus diperbaiki selama operasional TPA. Keuntungan-keuntungan yang akan dapat diterima oleh masyarakat harus dijelaskan. 4.5. Tahapan Perencanaan Pengelolaan sampah harus dilakukan untuk jangka panjang dan layak secara teknis, ekonomis dan berwawasan lingkungan. Selain itu dapat dilaksanakan dengan mudah. Tahapan perencanaan dimulai dari rencana induk, studi kelayakan dan perencanaan teknis. Rencana induk, merupakan rencana garis besar yang menggambarkan arahan sistem pengelolaan sampah dalam 25 tahun kedepan. Studi Kelayakan, merupakan bagian dari rencana induk yang secara jelas akan diketahui kelayakannya, baik kelayakan teknis, ekonomi, lingkungan maupun sosial. Pada tahap ini secara bersamaan juga dilakukan studi pemilihan lokasi TPA dengan mengacu pada SNI atau metode lain dan studi AMDAL atau UKL/UPL Perencanaan teknis, merupakan rencana detail dengan mengacu pada rencana induk/studi kelayakan dan dilengkapi dengan gambar detail, spesifikasi teknis, SOP dan dokumen lain yang diperlukan (penjabaran RKL/RPL atau UKL/UPL) serta siap untuk dilakukan tahap pelaksanaan (penyediaan prasarana dan sarana). Secara umum substansi untuk setiap tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
  • 7. Annual Report 2014 55 Gambar 4.2. Tahapan perencanaan TPA 4.6. Analisis Kelayakan Kelayakan suatu lokasi yang akan dijadikan tempat pembuangan sampah (TPA) sangat tergantung dari berbagai pertimbangan. Pemilihan lokasi lokasi adalah keputusan yang sangat penting yang perlu dibuat oleh pemerintah daerah dalam membangun dan mengimplementasikan rencana rencana pengelolaan sampah. Membuat keputusan yang salah akan mengakibatkan kerugian uang yang besar dan akan mendapatkan komplain dari masyarakat. Selanjutnya proses seleksi TPA dapat dilihat pada gambar di bawah seperti yang disarankan EPA (2006). Analisis kelayakan TPA dapat dilakukan dengan studi teknis lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat dengan metode-metode yang sudah tersedia atau telah
  • 8. Annual Report 2014 56 dilakukan oleh praktisi dan akademisi di daerah lain. Setelah itu hal yang tidak kalah penting adalah pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini harus didukung oleh data yang lengkap dan melalui proses-proses yang baku mulai dari preliminary assessment sampai ke detail assessment dan akhirnya legalitas konstruksi dan operasionalisasi TPA tersebut. Beberapa Foto Kegiatan yang telah dilakukan untuk Kelayakan Lokasi TPA Sanitary Landfill Kota Probolinggo adalah seperti berikut. Foto 1 : Lokasi Sel TPA Baru Foto 2 : Pengambilan Data Topografi Foto 3 : Alat Sondir Foto 4 : Tabung Pengambilan Contoh Tanah
  • 9. Annual Report 2014 57 Foto 5 : Lokasi Bor Dangkal Di Titik 2 Foto 6 : Pengambilan Contoh Tanah Kedalaman 3 M Gambar 4.3. Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan Survei Lapangan 4.7. Kesimpulan dan Saran Penentuan lokasi TPA merupakan tahapan awal yang sangat menentukan untuk TPA yang aman bagi masyarakat dan lingkungan. Banyak metode pemilihan lokasi seperti multicriteria analysis dan GIS dapat dipilih untuk digunakan sebagai cara untuk menentukan lokasi. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan lokasi TPA dapat di lakukan dengan mendefinisikan daerah yang terlarang untuk ditempatkan TPA. Kemudian ditentukan daerah-daeerah yang cocok untuk TPA namun masih bersifat studi pendahuluan. Setelah itu baru dilakukan studi detail dengan mengkaji di lapangan dan dicek sekali lagi legal formal sebelum dibangun TPA. Dalam kajian ini hanya dilakukan studi literatur dan studi kasus di Kota Probolinggo dengan lokasi yang sudah given, sehingga untuk masukan pembuatan Detail Engineering Design diberikan masukan agar konstruksi yang akan dibuat untuk TPA sanitary landfill tidak mencemari lingkungan di sekitarnya sehingga kualitas kesehatan dan ekonomi masyarakat tidak terganggu.
  • 10. Annual Report 2014 58 Dari hasil kajian ini disarankan sebagai berikut: 1. Diberikan beberapa alternative lokasi sehingga dapat dilakukan pemilihan lokasi yang lebih variative dengan kajian yang lebih baik. 2. Dilakukan kajian analisis dampak lingkungan yang lebih mendalam sehingga dapat diketahui secara lebih nyata dampak yang akan timbul baik secara teknis maupun sosial ekonomi masyarakat. 3. Perlu dilakukan kajian lanjutan dengan beberapa metode yang ada seperti Geographic Information System dan Multicriteria Analysis sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Daftar Pustaka 1. Sharma,. Hari d, , Lewis SP.” Waste Contaminant System, Waste Stabilization and Landfills Design and Evaluation” John Willey and Sons, New Jersey, 1994. 2. Amalendu Bagchi., “Design of Landfills and Integrated Solid Waste Management” John Willey and Sons, New Jersey 2004 3. Tchobanoglous, G dan Kreith F.,”Hand Book of Solid Waste Management”, Mc. Grawhill, New York 2002.