Kurikulum mengalami perubahan dari KTSP menjadi K13 lalu kembali ke KTSP karena K13 dianggap kurang berhasil dalam proses pembelajaran. Landasan pengembangan kurikulum terdiri atas filsafat, psikologi, sosiologi, dan ilmu pengetahuan yang mempengaruhi tujuan dan materi pembelajaran.
4. Landasan Filosofis
• Menurut asal katanya, filsafat berarti cinta akan kebenaran.
• Dalam dunia pendidikan, filsafat merupakan pandangan
hidup masyarakat. Filsafat pendidikan menjadi landasan
untuk merancang tujuan pendidikan, prinsip pembelajaran,
serta perangkat pembelajaran yang bersifat mendidik.
• Dalam kurikulum, filsafat mengembangkan peran
konservatif, kreatif, kritis dan evaluatif.
• Dengan adanya peran filsafat ini, maka dunia pendidikan
senantiasa mengalami kemajuan sesuai perkembangan
zaman dan dapat dengan mudahnya menyesuaikan dengan
dunia global.
5. Landasan Psikologis
• Pengembangan kurikulum dipengaruhi oleh
kondisi psikologis individu yang terlibat di
dalamnya, karena apa yang ingin disampaikan
menuntut peserta didik untuk melakukan
perbuatan belajar atau sering disebut proses
belajar.
• Dalam pengembangan kurikulum diperlukan
dua landasan psikologi, yaitu psikologi belajar
dan psikologi perkembangan.
6. 1. Psikologi belajar
Psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana peserta didik
melakukan perbuatan belajar.
2. Psikologi perkembangan
Tujuan akhir pendidikan adalah agar peserta didik
menjadi manusia-manusia terdidik. Seseorang
dapat menjadi manusia terdidik apabila ia sudah
mencapai kematangan. Kematangan hanya dapat
dicapai melalui kehidupan orang dewasa dan
kedalaman pengalaman.
7. Landasan Sosiologis
• Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk
mempersiapkan peserta didik hidup dalam kehidupan
masyarakat. Sangat wajar apabila pengembangan
kurikulum harus memperhatikan kebutuhan
masyarakat dan harus ditunjang oleh masyarakat.
• Emile Durkheim merupakan salah seorang tokoh
sosiologi terkenal dari Perancis sekaligus orang
pertama yang menganjurkan agar dalam mempelajari
pendidikan digunakan pendekatan sosiologi. Menurut
Durkheim pendidikan adalah suatu fakta social (social
fact), karenanya menjadi objek studi sosiologi.
8. Landasan IPTEK
• Teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah-masalah secara praktis.
Pengaruh IPTEK
• Memacu dan mempercepat pertumbuhan serta
pembangunan suatu bangsa untuk mencapai tujuannya
menjadi masyarakat yang mandiri, maju dan sejahtera.
• Mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik
• Implikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di
dalamnya mencakup pengembangan isi atau materi
pendidikan, penggunaan strategi dan media
pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi.
9. KTSP
• Dalam standar nasional pendidikan, dijelaskan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan.
• KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang
memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi,
tuntunan, dan kebutuhan masing-masing sekolah
• Berdasarkan landasan filosofis ktsp berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
• Kurikulum juga dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang
secara dinamis.
10. Kurikulum 2013
• Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang
dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21.
• Tujuan: mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengomunikasikan (memresentasikan) apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pelajaran.
• Landasan: untuk mengembangkan kehidupan individu peserta
didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan
berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
• Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik.
11. Pergantian KTSP Menjadi K13
Alasan Pergantian:
1. Sekolah diberikan otonomi untuk menjalankan kurikulum, sehingga
baik buruknya kebijakan kurikulum tersebut tergantung pada SDM
yang ada pada satuan pendidikan tersebut.
2. Sarana dan prasarana di masing-masing sekolah masih ditemukan
sarana-prasana rusak dan kurang lengkap di berbagai sekolah.
3. Wilayah geografis, disparitas sosial dan ekonomi serta kesenjangan
pendidikan tenaga kerja dengan dunia kerja yang membutukan,
menyebabkan rata-rata pendidikan di Indonesia menjadi buruk
karena ditopang oleh tenaga pengajar yang kurang berpotensi.
• Kurikulum 2013 yang menjadi pengganti dari KTSP memiliki
kebijakan yang seluruhnya sudah dirancang oleh pemerintah,
kemudian diterapkan pada setiap satuan pendidikan. Hal ini
menyebabkan meratanya aspek materi yang diberikan pada siswa,
sehingga kemampuan peserta didik merata.
12. Kembalinya KTSP Menggantikan K13
• KTSP kembali menggantikan K13 sejak januari 2015 (pada semester
genap tahun ajaran 2014-2015). Tetapi hal ini tidak terjadi secara
menyeluruh terhadap setiap satuan pendidikan. Satuan pendidikan
yang telah menjalankan Kurikulum 2013 selama tiga semester tetap
melanjutkan pelaksanaan kurikulum ini, sebagai tolak ukur
kurikulum ini, sedangkan satuan pendidikan yang baru
melaksanakan Kurikulum 2013 selama satu semester kembali
melaksanakan proses pembelajaran dengan KTSP.
• Pada K13, proses pembelajaran dilakukan dengan pendekatan
saintifik yang memungkinkan ketidakberhasilan proses pendidikan.
• Pada proses pembelajaran berbasis KTSP, dimana guru tetap
menjadi sumber informasi. Peserta didik tetap diberikan materi
dalam bentuk informasi. Sehingga peran sekolah tetap terjadi dan
peserta didik tetap memperoleh ilmu pengetahuan sesuai daya
tangkap, dan minat masing-masing.
13. Kesimpulan
• Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari landasan
fisiologis, landasan psikologis,landasan sosiologis, dan
landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
• KTSP diubah menjadi K13 dilandasi oleh keinginan pemerintah
untuk menyamaratakan materi pembelajaran sehingga mutu
pendidikan di Indonesia mencapai suatu standar tertentu
secara menyeluruh.
• Kembalinya KTSP menggantikan K13 disebabkan oleh
ketidakberhasilan K13 yang cenderung terjadi pada proses
pembelajaran, dikarenakan K13 sangat menuntut keaktifan
peserta didik yang didasarkan oleh minat terhadap suatu ilmu
pengetahuan dimana minat tersebut tidak hanya berasal dari
diri peserta didik saja, tetapi dari faktor lain misalnya guru dan
orang tua.
14. Daftar Pustaka
Arifin, Zainal, Konsep dan Model Pembangunan Kurikulum. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung: 2011.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara.
Jakarta: 2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Sukmadinata, Wina. Perkembangan Kurikulum. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung: 2011.
Znahak, Alves. Landasan Kurikulum Pendidikan Indonesia tahun 2013.
Diakses dari: http://www.slideshare.net/allvesznahak/landasan-
kurikulum-pendidikan-indonesia-tahun-2013
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/.PDFhttp
://kemdikbud.go.id/kemdikbud/document/paparan/paparan%20W
amendik.pdf