Kerangka karangan memberikan garis besar rencana penulisan suatu karangan secara sistematis dan terstruktur. Ia bermanfaat untuk menyusun ide secara teratur dan memastikan maksud disampaikan dengan baik. Langkah pembuatannya meliputi rumusan tema, topik bawahan, evaluasi topik, dan penentuan pola susunan. Pola umum adalah alamiah dan logis. Kerangka dapat berupa sementara maupun permanen, dan dibangun dari kalimat
3. Fiksi
Fiksi adalah karya tulis berupa cerita rekaan, tidak berdasarkan
kenyataan atau sering disebut cerita khayalan. Fiksi meliputi novel,
cerpen, dan roman dalam lingkup Prosa, dan meliputi sajak, lirik,
dan nyayian dalam lingkup puisi.
Unsur-unsur fiksi :
• Tema
• Plot
• Alur
• Setting
• Penokohan / Pewatakan
• Sudut pandang
• Suasana
4. Non Fiksi
Non-fiksi adalah karya sastra yang dibuat
berdasarkan fakta dan data yang otentik saja,
tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut
imajinasi penulis. Imajinasi digunakan untuk
memahami masalah atau realitas/fenomena.
Tulisan nonfiksi meliputi: esai, artikel ilmiah,
artikel jurnalistik, dan biografi.
6. Ilmiah
Ilmiah berarti bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah)
ilmu pengetahuan. Tulisan Ilmiah adalah suatu karya yang memuat
dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-
kaidah keilmuan. Contoh dari karya tulis ilmiah seperti makalah
(paper), artikel ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dll
Ciri-ciri tulisan ilmiah yaitu:
• objektif;
• sistematis;
• cermat, tepat, dan benar;
• tidak persuasif dan argumentatif
• tidak mengejar keuntungan sendiri;
• tidak melebih-lebihkan sesuatu.
7. Semi ilmiah
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang
menyajikan fakta pribadi dan sesuai metodologi panulisan yang baik
dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal,
kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat
dibuktikan benar atau tidaknya. Contoh dari karya tulis semi ilmiah
adalah artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku.
Ciri-ciri tulisan semi ilmiah yaitu :
– Ditulis berdasarkan fakta pribadi
– Fakta yang disimpulkan subjektif
– Gaya bahasa formal dan populer
– Mementingkan diri penulis
– Melebih-lebihkan sesuatu
– Usulan-usulan bersifat argumentative, dan
– Bersifat persuasif
8. Non ilmiah
Non Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar. Tulisan non ilmiah dalam praktik penulisannya
juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb harus diperhatikan.
Bentuk tulisan non ilmiah meliputi dongeng, cerpen, novel, roman,
anekdot, hiikayat, cerita bersambung, puisi, dan naskah drama.
Ciri-ciri karangan nonilmiah yaitu,
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi
• Fakta yang disimpulkan subjektif
• Gaya bahasa konotatif dan popular
• Tidak memuat hipotesis
• Penyajian dibarengi dengan sejarah
• Bersifat imajinatif
10. Pengertian dan Fungsi
Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang
memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap,
dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis,
logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Fungsi dari kerangka karangan adalah sebagai berikut:
memperlihatkan pokok bahasan, sub-bahasan, sub-sub bahasan,
dan memberikan kemungkinan perluasan bahasan sehingga
memungkinkan penulis menciptakan suasana kreatif sesuai dengan
variasi yang diinginkan; mencegah pembahasan keluar dari sasaran
yang sudah dirumuskan dalam topic, judul, kalimat tesis,dan tujuan
karangan; mencegah ketidaklengkapan bahasan; mencegah
pengulangan pembahasan ; memudahkan pengendalian variable;
memperlihatkan kekurangan dan kelebihan materi pembahasan.
11. Manfaat Kerangka Karangan
• Untuk menyusun karangan secara teratur
• Membantu penulis memastikan gagasan yang
disajikan sudah baik dan harmonis juga untuk
mengetahui maksud penulisan terperinci
secara maksimal dan urutannya disusun dalam
pola teratur.
• Memudahkan penulis menciptakan klimaks
yang berbeda-beda
12. Langkah Penyusunan
Kerangka Karangan
Langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut :
• Rumuskan tema yg jelas. Tema yang dirumuskan haruslah
berbentuk tesis atau pengungkapan maksud.
• Mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap
merupakan perincian dari pengungkapan maksud tadi.tulis
sebanyak-banyaknya topikyang terlintas dalam pikiran.
• Melakukan evaluasi terhadaptopik-topik yang telah ditulis dalam
langkah kedua,
• Untuk menghsailkan kerangka karangan yang terperinci, langkah
kedua dan ketiga harus dilakukan berulang-ulang.
• Menentukan sebuah pola susunan yang yang paling cocok untuk
mengurutkan semua perincian daripengungkapan maksud yang
telah diperoleh melalui langkah diatas.
13. Pola Kerangka Karangan
Pola susunan kerangka karangan yang utama ialah pola
alamiah dan pola logis.
• Pola Alamiah
Pola alamiah adalah susunan urutan kerangka karangan sesuai
dengan kejadian yang nyata di alam. Pola alamiah terbagi menjadi
tiga bagian utama, yaitu urutan berdasarkan waktu (kronologis),
urutan berdasarkan ruang, dan urutan berdasarkan topik.
• Pola Logis
Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran manusia untuk
menemukan landasan bagi setiap persoalan , mampu dituangka
dala susunan atau urutan logis. Macam-macam urutan logis yang
dikenal adalah : urutan klimaks dan anti klimaks, urutan klausal
(sebab-akibat atau sebaliknya), urutan pemecahan masalah, urutan
umum-khusus, urutan familiaritas, urutan akseptabilitas.
15. Syarat Kerangka Karangan yang Baik
Kerangka karangan yang baik harus
memenuhi syarat berikut :
• Pengungkapan maksud harus jelas
• Tiap unit dalam kerangka karangan hanya
mengandung satu gagasan
• Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus
disusun secara logis
• Harus menggunakan pasangan symbol yang
konsisten