Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) yang mencakup pengertian, fungsi, dan konsep pengembangan kurikulum PAI. Komponen-komponen pengembangan kurikulum seperti tujuan, bahan pelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian dibahas.
3. Dosen Pembimbing :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Nama Anggota Kelompok 1:
Arin Kristiani (20154711053)
Slamet Haryanto (20154711044)
4. 1. Pengertian Pengembangan Kurikulum
PAI
Pengertian kurikulum pendidikan agama Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum
secara umum, perbedaannya hanya terletak pada sumber pelajarannya saja. Sebagaimana yang
diutarakan oleh Abdul Majid dalam bukunya “Pembelajaran Agama Islam berbasis Kompetensi,
mengatakan bahwa kurikulum pendidikan agama Islam adalah rumusan tentang tujuan, materi,
metode, dan evaluasi pendidikan yang bersumber pada ajaran agama Islam.
Pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-
langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode tertentu,
pengembangan kurikulum berarti perubahan dan peralihan total dari satu kurikulum ke kurikulum
lain, dan perubahan ini berlangsung dalam waktu panjang.
Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum menunjuk pada
kegiatan menghasilkan kurikulum, kegiatan ini lebih bersifat konseptual daripada material, yang
dimaksud dalam pengembangan ini adalah penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan
penyempurnaan yang selanjutnya menghasilkan kurikulum baru sebagai hasil dari pengembangan
yang dilakukan. Dan pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) dapat diartikan
sebagai kegiatan menghasilkan kurikulum PAI, proses yang mengkaitkan satu komponen dengan
komponen lain untuk menghasilkan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) yang lebih baik.
5. 2. Fungsi Pengembangan Kurikulum
PAI
Kurikulum PAI untuk sekolah atau madrasah berfungsi sebagai berikut :
1) Pengembangan
Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik pada Allah SWT yang telah
ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
2) Penanaman Nilai
Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
3) Penyesuaian Mental
Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial dan dapat mengubahnya sesuai dengan ajaran Islam.
4) Perbaikan
Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
5) Pencegahan
Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat
membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju Indonesia seutuhnya.
6) Pengajaran
Pengajaran ini tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsional.
7) Penyaluran
Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar dapat
berkembang secara optimal, sehingga bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat.
6. 3. Konsep Pengembangan Kurikulum PAI
Melihat gambaran mengenai kurikulum pendidikan agama Islam menurut
al-Syaibani, maka dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam harus
selalu mempertimbangkan komponen-komponen kurikulum. Adapun komponen-
komponen kurikulum yang selalu dipertimbangkan dalam pengembangan
kurikulum antara lain:
a. Tujuan
b. Bahan pelajaran
c. Proses belajar-mengajar
d. Penilaian
Dalam pengembangan kurikulum, ada urutan-urutan komponen yang
dikembangkan. Biasanya dalam pengembangan kurikulum secara teoritis dimulai
dengan merumuskan tujuan kurikulum. Kemudian diikuti oleh penentuan atau
pemilihan bahan pelajaran. Selanjutnya menentukan proses belajar mengajar serta
yang terakhir membuat alat penilaian.
7. Hakikat Mata Kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI
Sebagai mata kuliah yang membahas berbagai kegiatan dan proses
dalam penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan
kurikulum.
8. Manfaat Mata Kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI
Guru memiliki kemampuan :
1. Menyusun perencanaan kurikulum
2. Menyelaraskan kurikulum
3. Mengembangkan kurikulum
4. Meneliti kurikulum