Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
1. MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
MENURUT HILDA TABA, OLIVIA,
BEAUCHAMP DAN ROGERS
Aprilianti Dwi Yuntiari (20707251024)
Apta Maulida (20707251024)
1
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN | PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA | UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | 2022
3. 3
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
Model pengembangan kurikulum merupakan ulasan teoritis
tentang suatu proses pengembangan kurikulum secara
menyeluruh atau dapat pula hanya mencakup salah satu
komponen kurikulum.
Prinsipnya pengembangan kurikulum berkisar pada
pengembangan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi yang
perlu diimbangi dengan perkembangan pendidikan.
5. 5
KURIKULUM HILDA TABA
Model Taba merupakan modifikasi
dari model Tyler, yang menekankan
pada pemusatan perhatian guru.
Menurut Taba : guru harus aktif
penuh dalam pengembangan
kurikulum
6. 6
KARAKTERISTIK KURIKULUM HILDA TABA
Dalam kurikulum Hilda Taba terlebih dahulu mencari data dari lapangan
dengan cara mengadakan percobaan yang kemudian disusun teori atas
dasar hasil nyata, baru diadakan pelaksanaan.
Model Taba sebagai model pembelajaran secara induktif yang terdiri atas
langkah-langkah terstruktur yang dibagi menjadi tujuh fase.
Guru menjadi motor penggerak untuk menjangkau fase demi fase melalui
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa secara sambung-
menyambung.
Tujuan utama model ini adalah pengembangan keterampilan berpikir
kritis siswa di samping penguasaan secara tuntas topik yang dibicarakan.
7. 7
KURIKULUM HILDA TABA
Langkah 1: Diagnosis kebutuhan
Langkah 2: Merumuskan tujuan pembelajaran
Langkah 3: Seleksi materi
Langkah 4: Organisasi materi
Langkah 5: Seleksi pengalaman belajar
Langkah 6: Organisasi pengalaman belajar
Langkah 7: Menentukan cara dan alat untuk mengetahui hasil kegiatan
Langkah-langkah dalam proses pengembangan kurikulum menurut Taba :
8. 8
KELEMAHAN KURIKULUM HILDA TABA
Kurangnya persiapan diri seorang pendidik untuk berfikir dan
mengembangkan pemikirannya secara logik dan sistematik akan
mengalami kesulitan dalam menggunakan model ini.
Kurang jelasnya hakikat belajar mengajar
10. 10
KURIKULUM OLIVIA
Menurut Oliva, suatu model kurikulum harus bersifat simple,
komprehensif dan sistematik.
Model ini terdiri dari 12 komponen yangmenggambarkan langkah-
langkah pengembangan kurikulum yang komprehensif.
Model ini dapat digunakan dalam beberapa dimensi, yaitu:
Untuk penyempurnaan kurikulum dalam bidang-bidang khusus
Dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam merancang
suatu program kurikulum.
Model ini dapat digunakan dalam mengembangkan program
pembelajaran secara khusus.
1.
2.
3.
11. 11
KURIKULUM OLIVIA
Perumusan Filosofi
Spesifikasi kebutuhan siswa khusus
Spesifikasi kebutuhan masyarakat khusus
Spesifikasi kebutuhan disiplin ilmu
Spesifikasi tujuan umum kurikulum
Spesifikasi khusus tujuan pembelajaran
Organisasi dan implementasi kurikulum
Seleksi strategi pembelajaran
Seleksi pendahuluan teknik evaluasi : Seleksi akhir teknik
evaluasi
Implementasi pengajaran/strategi
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi kurikulum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. 13
KURIKULUM OLIVIA
Komponen I sampai 4 dan 6 sampai 9 -> tahap perencanaan
Komponen 10-12 -> tahap operasional
Komponen 5 -> perpaduan antara perencanaan dan operasional
komponen 1-5 dan 12 -> sub model pengembangan kurikulum.
Komponen 6-11 -> model pengembangan pengajaran.
Model Oliva dapat dipandang terdiri dari dua submodel:
15. 14
PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL BEAUCHAMP
Menurut Beauchamp, kurikulum adalah suatu rencana pendidikan
atau pengajaran, sedangkan pelaksanaan rencana itu sudah
masuk pengajaran.
Pengembangan kurikulum model ini terdiri dari 5 langkah yang
disebut Beauchamp's System Model, yakni:
menetapkan arena atau lingkup wilayah yang akan dicakup oleh
kurikulum
menetapkan personalia
menetapkan prosedur pengembangan kurikulum
mengimplementasikan kurikulum
melaksanakan evaluasi kurikulum
1.
2.
3.
4.
5.
16. 14
PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL BEAUCHAMP
Membentuk tim pengembang kurikulum sebagai koordinator
semua kegiatan.
Mengadakan penilaian atau penelitian terhadap kurikulum yang
sedang berlangsung
Pengkajian terhadap materi kurikulum alternatif dan baru.
Merumuskan kriteria-kriteria untuk penentuan kurikulum baru
Penyusunan dan penulisan kurikulum baru.
3. prosedur pengembangan kurikulum yakni:
1.
2.
3.
4.
5.
18. 15
PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL ROGERS
Carl Rogers merupakan seorang seorang psikolog humanistic.
Model ini didasarkan pada kebutuhan untuk mengkreasi dan
menata iklim perubahan yang kondusif karena masyarakat
dihadapkan pada perubahan-perubahan kontemporer
kurikulum yang diperlukan adalah yang akan “mengembangkan
individu-individu yang terbuka untuk berubah, yang fleksibel dan
adaptif, dan yang mempelajarai bagaimana belajar (learn how to
learn)
kurikulum dapat tersusun dengan menylenggarakan The intensive
group experience (kelompok pengalaman intensif)
19. 15
PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL ROGERS
pejabat pendidikan
guru
kelas atau unit pelajaran
orangtua murid
Model Roger tidak ada suatu perencanaan kurikulum tertulis, yang
ada hanyalah rangkaian kegiatan kelompok dan penciptaan iklim
yang dialami.
ada 4 langkah pengembangan kurikulum Rogers, yaitu kelompok
pengalaman intensif dari:
1.
2.
3.
4.
20. Kesimpulan
16
Titik pandang yang telah diletakkan pada pengembangan
model berbeda-beda.
Tidak dapat dikatakan suatu model lebih baik daripada
model lainnya karena sejatinya setiap model memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tergantung
pada situasi dan kondisi yang ada serta kepentingannya.
Kemudian dari situlah dapat ditentukan model yang cocok
untuk diterapkan pada proses pengembangan kurikulumnya.
21. Daftar Pustaka
17
Danasasmita, W. (2013). Model pembelajaran dan pendekatannya. Bandung: Direktori Universitas
Pendidikan Indonesia.
Hamalik, O. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran—Ed. 1, Cet. 12. Jakarta: Bumi Aksara.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2003). Models of teaching. Centers for Teaching and Technology
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme guru. Rajawali
Pers/PT Raja Grafindo Persada.
Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran dalam profesi pendidikan. Bandung: Alfabeta.