SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Pengecekan 
Keoptimalan Solusi 
Oleh: 
Nur Asyifa (1113017000032) 
Hanna Ramadhana (1113017000040) 
Ana Matofani (1113017000045) 
Jafar Ashodiq Al Jufri (1113017000053) 
Andina Aulia Rachma (1113017000054)
Model Transportasi 
Model transportasi adalah sebuah usaha 
untuk menentukan rencana transportasi barang 
dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. 
Langkah-Langkah penyelesaian model 
transportasi adalah : 
1. Menentukan Solusi Awal 
2. Mengecek Keoptimalan solusi
Model Transportasi 
Untuk menentukan solusi awal dalam Model 
transportasi dapat digunakan 3 metode yaitu metode 
NWC, Least Cost, dan VAM 
Setelah solusi awal ditentukan, langkah 
selanjutnya adalah mengecek apakah solusi tersebut 
sudah optimal. 
Pengecekan solusi itu dapat dilakukan dengan 2 
Metode, yaitu: 
1. Metode Stepping Stone 
2. Metode MODI 
(Modified Distribution)
Karakteristik Model Transportasi 
 Suatu barang dipindahkan (transported) 
dari sejumlah sumber ke tempat tujuan 
dengan biaya seminimum mungkin 
 Tiap sumber dapat memasok suatu jumlah 
yang tetap dan tiap tempat tujuan 
mempunyai jumlah permintaan yang 
tetap.
Contoh Soal 
Gandum dipanen di Midwest dan 
disimpan dalam cerobong butir gandum di tiga 
kota, yaitu Kansas City, Omaha, dan Des 
Moines. Ketiga cerobong butir gandum ini 
memasok tiga penggilingan tepung yang 
berlokasi di Chicago, St. Louis, dan Cincinnati. 
Setiap bulannya, tiap cerobong butir gandum 
dapat memasok penggilingan sejumlah ton 
gandum berikut ini.
Supply 
1. Kansas City 150 
2. Omaha 175 
3. Des Moines 275 
600 ton
Jumlah ton gandum yang diminta per bulan 
dari tiap penggilingan adalah sebagai berikut : 
Penggilingan Jumlah yang diminta 
A. Chicago 200 
B. St. Louis 100 
C. Cincinnati 300 
600 ton
Biaya Pengiriman ($) 
Cerobong 
Butir 
Gandum 
Penggilingan 
Chicago 
(A) 
St. Louis 
(B) 
Cincinnati 
(C) 
(1) Kansas 
City 
6 8 10 
(2) Omaha 7 11 11 
(3) Des 
Moines 
4 5 12
Metode Stepping Stone
Solusi Awal di peroleh dari Metode Biaya Cell Minimum 
A B C Pasokan 
1 
6 8 10 150 
2 
7 11 11 175 
Ke 
3 4 5 12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600
Solusi Awal di peroleh dari Metode Biaya Cell Minimum 
A B C Pasokan 
1 
6 8 
25 
10 
125 
150 
2 
7 11 11 
175 
175 
Ke 
3 4 
200 
5 
75 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Zmin = (200*4) + (25*8) + (75*5) + (125*10) + (175*11) = 4550
Persyaratan RIM 
Sebelum mengecek apakah solusi awal yang kita 
dapat telah optimal , solusi awal tersebut harus 
memenuhi persyaratan RIM. Yaitu dengan 
mengecek jumlah sel terisi dengan rumus : 
( m + n – 1 ) 
m : jumlah baris 
n : jumlah kolom 
Jika jumlah sel terisi telah sesuai dengan rumus 
diatas, maka langkah selanjutnya 
dapat dilakukan
LANGKAH-LANGKAH STEPPING 
STONE : 
1.Menentukan Opportunity cost dari sel kosong 
dengan membuat loop tertutup. 
2. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang 
menghasilkan penurunan biaya terbesar. Dengan 
melihat sel kosong yang memiliki OC paling 
positif 
3. Ulangi langkah 1 dan 2 semua sel kosong memiliki 
perubahan biaya positif yang mengidentifikasikan 
tercapainya solusi optimal.
LANGKAH PERTAMA : 
Menentukan Opportunity cost dari sel kosong 
dengan membuat loop tertutup. 
Loop tertutup adalah sebuah jalur yang di 
buat dari sel kosong hingga kembali ke sel 
kosong tersebut melalui sel-sel terisi. 
Opportunity cost di dapat dari perubahan 
biaya dikali negatif satu
Alokasi Satu Ton Ke Sel 1A 
A B C Pasokan 
1 
+ 6 - 8 
25 
10 
125 
150 
2 
7 11 11 
175 
175 
Ke 
3 - 4 5 
+ 75 
12 275 
Dari 
200 
Permintaan 200 100 300 600 
Sel 1A : +6-8+5-4 = -1 
OC : +1
Alokasi Satu Ton Ke Sel 2A 
A B C Pasokan 
1 
6 - 8 
25 
+ 10 
125 
150 
2 
+ 7 11 _ 11 
175 
175 
Ke 
3 - 4 
200 
5 
+ 75 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Sel 2A : +7-11+10-8+5-4 = -1 
OC : +1
Alokasi Satu Ton Ke Sel 2B 
A B C Pasokan 
1 
6 - 8 
25 
+ 10 
125 
150 
2 
7 11 
+ 
- 11 
175 
175 
Ke 
3 4 
200 
5 
75 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Sel 2B : +11-11+10-8 = +2 
OC : -2
Alokasi Satu Ton Ke Sel 3C 
A B C Pasokan 
1 
6 + 8 
25 
- 10 
125 
150 
2 
7 11 11 
175 
175 
Ke 
3 4 
200 
5 
- 75 
12 
+ 
275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Sel 3C : +12-10+8-5 = +5 
OC : -5
LANGKAH 2 : 
Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang 
menghasilkan penurunan biaya terbesar. Dengan 
melihat sel kosong yang memiliki OC paling positif 
Sel Kosong OC 
A1 +1 
A2 +1 
B2 -2 
C3 -5 
SEL A1 dan A2 memiliki nilai positif yang sama, 
Maka kita dapat memilih salah satu untuk 
masuk ke dalam sel perbaikan, 
misal kita memilih sel A1 
Maka didapatkan hasil :
Lintasan Stepping Stone untuk Sel 1A 
A B C Pasokan 
1 
+ 6 - 8 
25 
10 
125 
150 
2 
7 11 11 
175 
175 
Ke 
3 - 4 
200 
5 
+ 75 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600
Hasilnya…. 
A B C Pasokan 
1 
6 
25 
8 10 
125 
150 
2 
7 11 11 
175 
175 
Ke 
3 4 
175 
5 
100 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Zmin = (125*10) + (175*11) + (175*4) + (100*5) = 4.525
Apakah masih bisa didapatkan biaya yang lebih 
murah ? Lakukan cek terhadap sel – sel kosong 
Cari Rute, Hitung Biaya. 
Namun sebelum itu, jangan lupa cek 
persyaratan RIM terlebih dahulu.
Lintasan Stepping Stone untuk Sel 1B 
A B C Pasokan 
1 
- 6 
25 
+ 8 10 
125 
150 
2 
7 11 11 
175 
175 
Ke 
3 4 
+ 
5 
- 100 
12 275 
Dari 
175 
Permintaan 200 100 300 600 
Sel 1B: +8-5+4-6 = +1
Lintasan Stepping Stone untuk Sel 2A 
A B C Pasokan 
1 
- 6 
25 
8 + 10 
125 
150 
2 
+ 7 11 - 11 
175 
175 
Ke 
3 4 
175 
5 
100 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Sel 2A : +7-6+10-11 = 0
Lintasan Stepping Stone untuk Sel 2B 
A B C Pasokan 
1 
6 
- 25 
8 10 
+ 125 
150 
2 
7 11 
+ 
11 
- 175 
175 
Ke 
3 4 
+ 175 
5 
- 100 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Sel 2B = +11-5+4-6+10-11 = +3
Lintasan Stepping Stone untuk Sel 3C 
A B C Pasokan 
1 
6 
+ 25 
8 10 
- 125 
150 
2 
7 11 11 
175 
175 
Ke 
3 4 
- 175 
5 
100 
12 
+ 
275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Sel 3C: +12-4+6-10 = +4
Ternyata opportunity cost dari semua sel 
kosong mempunyai nilai biaya ≥ 0 , maka 
Iterasi berhenti dan Z sudah minimum. 
Akan tetapi, untuk sel 2A, nilai biaya = 0 , 
berarti soal ini memiliki solusi lebih dari satu 
(solusi Alternatif) yang menghasilkan biaya 
minimum.
Solusi Alternatif dari Sel 2A 
A B C Pasokan 
1 
6 8 10 
150 
150 
2 
7 
25 
11 11 
150 
175 
Ke 
3 4 
175 
5 
100 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Zmin = (25*7) + (175*4) + (100*5) + 
(150*10) + (150*11) = 4525
Metode MODI 
(Modified Distribution)
METODE MODI 
Langkah-langkah : 
1. Tentukan solusi awal menggunakan satu dari ketiga 
metode yang tersedia. 
2. Hitung nilai bilangan baris dan bilangan kolom 
dengan menerapkan formula ui + vj = cij 
3. Hitung opportunity cost, untuk setiap sel kosong 
menggunakan formula Implised cost – actual cost 
4. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang 
menghasilkan opportunity cost positif 
5. Ulangi langkah di atas sampai 
solusi optimal
Solusi Awal Biaya Sel Minimum 
Vj VA= VB= VC= 
Ke 
Ui A B C Pasokan 
U1= 
1 
6 8 10 
25 125 150 
U2= 
2 
7 11 11 
175 175 
U3= 
3 
4 5 12 
200 75 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600
Langkah berikutnya : Menghitung nilai 
bilangan baris dan bilangan kolom 
Misal u1 = 0 
x1B : u1 + vB = 8 
0 + vB = 8 
vB = 8 
x1C : u1 + vC = 10 
0 + vC = 10 
vC = 10 
x2C : u2 + vC = 11 
u2 + 10 = 11 
u2 = 1 
x3B : u3 + vB = 5 
u3 + 8 = 5 
u3 = -3 
x3A : u3 + vA = 4 
-3 + vA = 4 
vA = 7
Solusi Awal Untuk Semua Nilai Ui dan Vj 
Vj VA=7 VB=8 VC=10 
Ke 
Ui A B C Pasokan 
U1=0 
1 
6 8 10 
25 125 150 
U2=1 
2 
7 11 11 
175 175 
U3=-3 
3 
4 5 12 
200 75 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600
Langkah berikutnya : Hitung opportunity cost, untuk setiap 
sel kosong menggunakan formula Implised cost – actual cost 
Formula : Implised cost – actual cost 
: (Ui + Vj) – biaya angkut 
Dari tabel sebelumnya didapatkan : 
x1A : (0+7) – 6 = +1 
x2A : (1+7) – 7 = +1 
x2B : (1+8) – 11 = -2 
x3C : (-3+10) – 12 = -5
Dari hasil tersebut ternyata nilainya = nilai 
biaya di stepping stone. Maka langkah 
berikutnya pasti = langkah stepping stone 
sehingga didapatkan tabel berikut :
A B C Pasokan 
1 
+ 6 - 8 
25 
10 
125 
150 
2 
7 11 11 
175 
175 
Ke 
3 - 4 
200 
5 
+ 75 
12 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600
Hasilnya…. 
Vj VA= VB= VC= 
Ke 
Ui A B C Pasokan 
U1= 
1 
6 8 10 
25 0 125 150 
U2= 
2 
7 11 11 
175 175 
U3= 
3 
4 5 12 
175 100 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600 
Zmin = (125*10) + (175*11) + (175*4) + (100*5) = 4.525
Apakah masih bisa didapatkan biaya yang lebih 
murah ? 
Lakukan langkah untuk mencari bilangan baris 
dan bilangan kolom dari tabel optimal 1A 
Namun sebelum itu, jangan lupa cek 
persyaratan RIM terlebih dahulu.
Nilai bilangan baris dan bilangan kolom 
dihitung sebagai berikut : 
x1A : u1 + vA = 6 
0 + vA = 6 
vA = 6 
x1C : u1 + vc = 10 
0 + vC = 10 
vC = 10 
x2C : u2 + vC = 11 
u2 + 10 = 11 
u2 = 1 
x3A : u3 + vA = 4 
u3 + 6 = 4 
u3 = -2 
x3B : u3 + vB = 5 
2 + vB = 5 
vB = 7
Didapat tabel : 
Vj VA= 6 VB= 7 VC= 10 
Ke 
Ui A B C Pasokan 
U1= 0 
1 
6 8 10 
25 0 125 150 
U2= 1 
2 
7 11 11 
175 175 
U3= -2 
3 
4 5 12 
175 100 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600
Langkah berikutnya : Hitung opportunity cost, untuk setiap 
sel kosong menggunakan formula Implised cost – actual cost 
Formula : Implised cost – actual cost 
: (Ui + Vj) – biaya angkut 
Dari tabel sebelumnya didapatkan : 
x1B : (0+7) – 8 = -1 
x2A : (1+6) – 7 = 0 
x2B : (1+7) – 11 = -3 
x3C : (-2+10) – 12 = -4
Ternyata opportunity cost dari semua sel 
kosong mempunyai nilai biaya ≤ 0 , maka 
Iterasi berhenti dan Z sudah minimum. 
Akan tetapi, untuk sel 2A, nilai biaya = 0 , 
berarti soal ini memiliki solusi lebih dari satu 
(solusi Alternatif) yang menghasilkan biaya 
minimum.
Tabel Solusi Alternatif 
Vj VA= 6 VB= 7 VC= 10 
Ke 
Ui A B C Pasokan 
U1= 0 
1 
6 8 10 
- 25 0 + 125 150 
U2= 1 
2 
7 11 11 
+ - 175 175 
U3= -2 
3 
4 5 12 
175 100 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600
Hasilnya… 
Vj VA= 6 VB= 7 VC= 10 
Ke 
Ui A B C Pasokan 
U1= 0 
1 
6 8 10 
150 150 
U2= 1 
2 
7 11 11 
25 150 175 
U3= -2 
3 
4 5 12 
175 100 275 
Dari 
Permintaan 200 100 300 600
Latihan Soal 
D1 D2 D3 Pasokan 
O1 
4 8 8 56 
O2 
16 24 16 82 
Ke 
O3 8 16 24 77 
Dari 
Permintaan 72 102 41

More Related Content

What's hot

Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Davisio
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03KuliahKita
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisJujun Muhamad Jubaerudin
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialHeni Widayani
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grupchikarahayu
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 

What's hot (20)

Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Graf pohon (bagian ke 6)
Graf pohon (bagian ke 6)Graf pohon (bagian ke 6)
Graf pohon (bagian ke 6)
 
Akt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidupAkt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidup
 

Similar to OPTIMAL TRANSPORTASI

Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANNajibullah Al Farisy
 
Masalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanMasalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanAi NurfaRida
 
Masalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanMasalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanAi NurfaRida
 
Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)henrianto leo
 
Operation research metode transportasi
Operation research   metode transportasiOperation research   metode transportasi
Operation research metode transportasiAtika Purnamaratri
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiHari Sumartono
 

Similar to OPTIMAL TRANSPORTASI (7)

Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
 
Masalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanMasalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasan
 
Masalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasanMasalah transportasi penugasan
Masalah transportasi penugasan
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)Vogel’S Approximation Method (Vam)
Vogel’S Approximation Method (Vam)
 
Operation research metode transportasi
Operation research   metode transportasiOperation research   metode transportasi
Operation research metode transportasi
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
 

More from Andina Aulia Rachma

More from Andina Aulia Rachma (15)

Teorema Nilai Rata-Rata Cauchy
Teorema Nilai Rata-Rata CauchyTeorema Nilai Rata-Rata Cauchy
Teorema Nilai Rata-Rata Cauchy
 
Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Manajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolahManajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolah
 
Penilaian sebagai Bagian dari Pembelajaran Matematika
Penilaian sebagai Bagian dari Pembelajaran MatematikaPenilaian sebagai Bagian dari Pembelajaran Matematika
Penilaian sebagai Bagian dari Pembelajaran Matematika
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Tujuan Penggunaan Media PembelajaranTujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
 
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaBelajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
 
Reaksi Redoks
Reaksi RedoksReaksi Redoks
Reaksi Redoks
 
Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
 
Teori Belajar Jerome S Bruner
Teori Belajar Jerome S BrunerTeori Belajar Jerome S Bruner
Teori Belajar Jerome S Bruner
 
Landasan hukum pendidikan
Landasan hukum pendidikanLandasan hukum pendidikan
Landasan hukum pendidikan
 
Jenis tulisan dan kerangka karangan
Jenis tulisan dan kerangka karanganJenis tulisan dan kerangka karangan
Jenis tulisan dan kerangka karangan
 
persamaan trigonometri
persamaan trigonometripersamaan trigonometri
persamaan trigonometri
 
PKN - Identitas nasional dan globalisasi
PKN - Identitas nasional dan globalisasiPKN - Identitas nasional dan globalisasi
PKN - Identitas nasional dan globalisasi
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

OPTIMAL TRANSPORTASI

  • 1. Pengecekan Keoptimalan Solusi Oleh: Nur Asyifa (1113017000032) Hanna Ramadhana (1113017000040) Ana Matofani (1113017000045) Jafar Ashodiq Al Jufri (1113017000053) Andina Aulia Rachma (1113017000054)
  • 2. Model Transportasi Model transportasi adalah sebuah usaha untuk menentukan rencana transportasi barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Langkah-Langkah penyelesaian model transportasi adalah : 1. Menentukan Solusi Awal 2. Mengecek Keoptimalan solusi
  • 3. Model Transportasi Untuk menentukan solusi awal dalam Model transportasi dapat digunakan 3 metode yaitu metode NWC, Least Cost, dan VAM Setelah solusi awal ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengecek apakah solusi tersebut sudah optimal. Pengecekan solusi itu dapat dilakukan dengan 2 Metode, yaitu: 1. Metode Stepping Stone 2. Metode MODI (Modified Distribution)
  • 4. Karakteristik Model Transportasi  Suatu barang dipindahkan (transported) dari sejumlah sumber ke tempat tujuan dengan biaya seminimum mungkin  Tiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang tetap dan tiap tempat tujuan mempunyai jumlah permintaan yang tetap.
  • 5. Contoh Soal Gandum dipanen di Midwest dan disimpan dalam cerobong butir gandum di tiga kota, yaitu Kansas City, Omaha, dan Des Moines. Ketiga cerobong butir gandum ini memasok tiga penggilingan tepung yang berlokasi di Chicago, St. Louis, dan Cincinnati. Setiap bulannya, tiap cerobong butir gandum dapat memasok penggilingan sejumlah ton gandum berikut ini.
  • 6. Supply 1. Kansas City 150 2. Omaha 175 3. Des Moines 275 600 ton
  • 7. Jumlah ton gandum yang diminta per bulan dari tiap penggilingan adalah sebagai berikut : Penggilingan Jumlah yang diminta A. Chicago 200 B. St. Louis 100 C. Cincinnati 300 600 ton
  • 8. Biaya Pengiriman ($) Cerobong Butir Gandum Penggilingan Chicago (A) St. Louis (B) Cincinnati (C) (1) Kansas City 6 8 10 (2) Omaha 7 11 11 (3) Des Moines 4 5 12
  • 10. Solusi Awal di peroleh dari Metode Biaya Cell Minimum A B C Pasokan 1 6 8 10 150 2 7 11 11 175 Ke 3 4 5 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600
  • 11. Solusi Awal di peroleh dari Metode Biaya Cell Minimum A B C Pasokan 1 6 8 25 10 125 150 2 7 11 11 175 175 Ke 3 4 200 5 75 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Zmin = (200*4) + (25*8) + (75*5) + (125*10) + (175*11) = 4550
  • 12. Persyaratan RIM Sebelum mengecek apakah solusi awal yang kita dapat telah optimal , solusi awal tersebut harus memenuhi persyaratan RIM. Yaitu dengan mengecek jumlah sel terisi dengan rumus : ( m + n – 1 ) m : jumlah baris n : jumlah kolom Jika jumlah sel terisi telah sesuai dengan rumus diatas, maka langkah selanjutnya dapat dilakukan
  • 13. LANGKAH-LANGKAH STEPPING STONE : 1.Menentukan Opportunity cost dari sel kosong dengan membuat loop tertutup. 2. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya terbesar. Dengan melihat sel kosong yang memiliki OC paling positif 3. Ulangi langkah 1 dan 2 semua sel kosong memiliki perubahan biaya positif yang mengidentifikasikan tercapainya solusi optimal.
  • 14. LANGKAH PERTAMA : Menentukan Opportunity cost dari sel kosong dengan membuat loop tertutup. Loop tertutup adalah sebuah jalur yang di buat dari sel kosong hingga kembali ke sel kosong tersebut melalui sel-sel terisi. Opportunity cost di dapat dari perubahan biaya dikali negatif satu
  • 15. Alokasi Satu Ton Ke Sel 1A A B C Pasokan 1 + 6 - 8 25 10 125 150 2 7 11 11 175 175 Ke 3 - 4 5 + 75 12 275 Dari 200 Permintaan 200 100 300 600 Sel 1A : +6-8+5-4 = -1 OC : +1
  • 16. Alokasi Satu Ton Ke Sel 2A A B C Pasokan 1 6 - 8 25 + 10 125 150 2 + 7 11 _ 11 175 175 Ke 3 - 4 200 5 + 75 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Sel 2A : +7-11+10-8+5-4 = -1 OC : +1
  • 17. Alokasi Satu Ton Ke Sel 2B A B C Pasokan 1 6 - 8 25 + 10 125 150 2 7 11 + - 11 175 175 Ke 3 4 200 5 75 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Sel 2B : +11-11+10-8 = +2 OC : -2
  • 18. Alokasi Satu Ton Ke Sel 3C A B C Pasokan 1 6 + 8 25 - 10 125 150 2 7 11 11 175 175 Ke 3 4 200 5 - 75 12 + 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Sel 3C : +12-10+8-5 = +5 OC : -5
  • 19. LANGKAH 2 : Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya terbesar. Dengan melihat sel kosong yang memiliki OC paling positif Sel Kosong OC A1 +1 A2 +1 B2 -2 C3 -5 SEL A1 dan A2 memiliki nilai positif yang sama, Maka kita dapat memilih salah satu untuk masuk ke dalam sel perbaikan, misal kita memilih sel A1 Maka didapatkan hasil :
  • 20. Lintasan Stepping Stone untuk Sel 1A A B C Pasokan 1 + 6 - 8 25 10 125 150 2 7 11 11 175 175 Ke 3 - 4 200 5 + 75 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600
  • 21. Hasilnya…. A B C Pasokan 1 6 25 8 10 125 150 2 7 11 11 175 175 Ke 3 4 175 5 100 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Zmin = (125*10) + (175*11) + (175*4) + (100*5) = 4.525
  • 22. Apakah masih bisa didapatkan biaya yang lebih murah ? Lakukan cek terhadap sel – sel kosong Cari Rute, Hitung Biaya. Namun sebelum itu, jangan lupa cek persyaratan RIM terlebih dahulu.
  • 23. Lintasan Stepping Stone untuk Sel 1B A B C Pasokan 1 - 6 25 + 8 10 125 150 2 7 11 11 175 175 Ke 3 4 + 5 - 100 12 275 Dari 175 Permintaan 200 100 300 600 Sel 1B: +8-5+4-6 = +1
  • 24. Lintasan Stepping Stone untuk Sel 2A A B C Pasokan 1 - 6 25 8 + 10 125 150 2 + 7 11 - 11 175 175 Ke 3 4 175 5 100 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Sel 2A : +7-6+10-11 = 0
  • 25. Lintasan Stepping Stone untuk Sel 2B A B C Pasokan 1 6 - 25 8 10 + 125 150 2 7 11 + 11 - 175 175 Ke 3 4 + 175 5 - 100 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Sel 2B = +11-5+4-6+10-11 = +3
  • 26. Lintasan Stepping Stone untuk Sel 3C A B C Pasokan 1 6 + 25 8 10 - 125 150 2 7 11 11 175 175 Ke 3 4 - 175 5 100 12 + 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Sel 3C: +12-4+6-10 = +4
  • 27. Ternyata opportunity cost dari semua sel kosong mempunyai nilai biaya ≥ 0 , maka Iterasi berhenti dan Z sudah minimum. Akan tetapi, untuk sel 2A, nilai biaya = 0 , berarti soal ini memiliki solusi lebih dari satu (solusi Alternatif) yang menghasilkan biaya minimum.
  • 28. Solusi Alternatif dari Sel 2A A B C Pasokan 1 6 8 10 150 150 2 7 25 11 11 150 175 Ke 3 4 175 5 100 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Zmin = (25*7) + (175*4) + (100*5) + (150*10) + (150*11) = 4525
  • 29. Metode MODI (Modified Distribution)
  • 30. METODE MODI Langkah-langkah : 1. Tentukan solusi awal menggunakan satu dari ketiga metode yang tersedia. 2. Hitung nilai bilangan baris dan bilangan kolom dengan menerapkan formula ui + vj = cij 3. Hitung opportunity cost, untuk setiap sel kosong menggunakan formula Implised cost – actual cost 4. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan opportunity cost positif 5. Ulangi langkah di atas sampai solusi optimal
  • 31. Solusi Awal Biaya Sel Minimum Vj VA= VB= VC= Ke Ui A B C Pasokan U1= 1 6 8 10 25 125 150 U2= 2 7 11 11 175 175 U3= 3 4 5 12 200 75 275 Dari Permintaan 200 100 300 600
  • 32. Langkah berikutnya : Menghitung nilai bilangan baris dan bilangan kolom Misal u1 = 0 x1B : u1 + vB = 8 0 + vB = 8 vB = 8 x1C : u1 + vC = 10 0 + vC = 10 vC = 10 x2C : u2 + vC = 11 u2 + 10 = 11 u2 = 1 x3B : u3 + vB = 5 u3 + 8 = 5 u3 = -3 x3A : u3 + vA = 4 -3 + vA = 4 vA = 7
  • 33. Solusi Awal Untuk Semua Nilai Ui dan Vj Vj VA=7 VB=8 VC=10 Ke Ui A B C Pasokan U1=0 1 6 8 10 25 125 150 U2=1 2 7 11 11 175 175 U3=-3 3 4 5 12 200 75 275 Dari Permintaan 200 100 300 600
  • 34. Langkah berikutnya : Hitung opportunity cost, untuk setiap sel kosong menggunakan formula Implised cost – actual cost Formula : Implised cost – actual cost : (Ui + Vj) – biaya angkut Dari tabel sebelumnya didapatkan : x1A : (0+7) – 6 = +1 x2A : (1+7) – 7 = +1 x2B : (1+8) – 11 = -2 x3C : (-3+10) – 12 = -5
  • 35. Dari hasil tersebut ternyata nilainya = nilai biaya di stepping stone. Maka langkah berikutnya pasti = langkah stepping stone sehingga didapatkan tabel berikut :
  • 36. A B C Pasokan 1 + 6 - 8 25 10 125 150 2 7 11 11 175 175 Ke 3 - 4 200 5 + 75 12 275 Dari Permintaan 200 100 300 600
  • 37. Hasilnya…. Vj VA= VB= VC= Ke Ui A B C Pasokan U1= 1 6 8 10 25 0 125 150 U2= 2 7 11 11 175 175 U3= 3 4 5 12 175 100 275 Dari Permintaan 200 100 300 600 Zmin = (125*10) + (175*11) + (175*4) + (100*5) = 4.525
  • 38. Apakah masih bisa didapatkan biaya yang lebih murah ? Lakukan langkah untuk mencari bilangan baris dan bilangan kolom dari tabel optimal 1A Namun sebelum itu, jangan lupa cek persyaratan RIM terlebih dahulu.
  • 39. Nilai bilangan baris dan bilangan kolom dihitung sebagai berikut : x1A : u1 + vA = 6 0 + vA = 6 vA = 6 x1C : u1 + vc = 10 0 + vC = 10 vC = 10 x2C : u2 + vC = 11 u2 + 10 = 11 u2 = 1 x3A : u3 + vA = 4 u3 + 6 = 4 u3 = -2 x3B : u3 + vB = 5 2 + vB = 5 vB = 7
  • 40. Didapat tabel : Vj VA= 6 VB= 7 VC= 10 Ke Ui A B C Pasokan U1= 0 1 6 8 10 25 0 125 150 U2= 1 2 7 11 11 175 175 U3= -2 3 4 5 12 175 100 275 Dari Permintaan 200 100 300 600
  • 41. Langkah berikutnya : Hitung opportunity cost, untuk setiap sel kosong menggunakan formula Implised cost – actual cost Formula : Implised cost – actual cost : (Ui + Vj) – biaya angkut Dari tabel sebelumnya didapatkan : x1B : (0+7) – 8 = -1 x2A : (1+6) – 7 = 0 x2B : (1+7) – 11 = -3 x3C : (-2+10) – 12 = -4
  • 42. Ternyata opportunity cost dari semua sel kosong mempunyai nilai biaya ≤ 0 , maka Iterasi berhenti dan Z sudah minimum. Akan tetapi, untuk sel 2A, nilai biaya = 0 , berarti soal ini memiliki solusi lebih dari satu (solusi Alternatif) yang menghasilkan biaya minimum.
  • 43. Tabel Solusi Alternatif Vj VA= 6 VB= 7 VC= 10 Ke Ui A B C Pasokan U1= 0 1 6 8 10 - 25 0 + 125 150 U2= 1 2 7 11 11 + - 175 175 U3= -2 3 4 5 12 175 100 275 Dari Permintaan 200 100 300 600
  • 44. Hasilnya… Vj VA= 6 VB= 7 VC= 10 Ke Ui A B C Pasokan U1= 0 1 6 8 10 150 150 U2= 1 2 7 11 11 25 150 175 U3= -2 3 4 5 12 175 100 275 Dari Permintaan 200 100 300 600
  • 45.
  • 46. Latihan Soal D1 D2 D3 Pasokan O1 4 8 8 56 O2 16 24 16 82 Ke O3 8 16 24 77 Dari Permintaan 72 102 41