Teori sosiokultural menempatkan lingkungan sosial sebagai faktor utama dalam pembentukan pengetahuan dan perkembangan kognitif seseorang. Interaksi sosial berperan sebagai mediator antara orang-orang untuk membentuk pengetahuan. Guru perlu memperhatikan zona perkembangan proksimal siswa dan memberikan bantuan sesuai kemampuan mereka untuk meningkatkan pembelajaran.
2. DASAR TERBENTUKNYA TEORI
BELAJAR SOSIO-KULTURAL
• Teori sosiokultural atau kognitif sosial menekankan bagaimana
seorang anak atau pembelajar menyertakan kebudayaan ke
dalam penalaran, interaksi sosial, dan pemahaman diri
mereka.Santrock (2009:323) mengemukakan bahwa dalam
teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang berperan
penting dalam pembelajaran ialah faktor sosial, kognitif, serta
perilaku anak.Faktor-faktor kognitif meliputi harapan siswa
untuk berhasil sedangkan faktor sosial meliputi pengamatan
siswa terhadap perilaku pencapaian orang tua mereka
3. • Piaget berpendapat bahwa belajar ditentukan
karena adanya karsa individu artinya
pengetahuan berasal dari individu.Siswa
berinteraksi dengan lingkungan sosial yaitu
teman sebayanya dibanding orang- orang yang
lebih dewasa.Penentu utama terjadinya
belajar adalah individu yang bersangkutan
(siswa) sedangkan lingkungan sosial menjadi
faktor sekunder
4. Vygotsky
• mengatakan bahwa jalaana pikiran seseorang harus
dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya. Artinya,
untuk memahami pikiran seseorang bukan dengan cara
menelusur apa yang ada dibalik otaknya dan kedalaman
jiwanya, melainkan dari asal-usul tindakan sadarnya dan
interaksi sosial yang dilatarbelakangi oleh sejarah hidupnya.
• Peningkatan fungsi-fungsi mental bukan berasal dari
individu itu sendiri melainkan berasal dari kehidupan sosial
atau kelompoknya
• Konsep-konsep penting teori Sosiogenesis Vygetsky tentang
perkembangan kognitif yang sesuai dengan Revolusi
Sosiokultural dalam teori belajar dan pembelajaran
5. Perkembangan Kognisi anak Menurut Vygotsky
Perkembangan kognisi seorang anak dapat
terjadi melalui kolaborasi antar anggota dari
satu generasi keluarga dengan yang lainnya. Dari
perspektif ini para penganut aliran sosiokultural
berpendapat bahwa sangatlah tidak mungkin
menilai seseorang tanpa mempertimbangkan
orang-orang penting di lingkungannya
6. • Menurut Vygotsky, setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan
berkembang melewati dua tataran, yaitu tataran sosial tempat
orang-orang membentuk lingkungsn sosialnya (intermental) dan
tataran psikologis didalam diri orang yang bersangkutan
(intramental).
• Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development)
• Menurut Vygotsky, perkembangan kemampuan seseorang dapat
dibedakan kedalam dua tingkat :
• Tingkat perkembangan actual, tampak dari kemampuan seseorang
untuk menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan berbagai
masalah secara mandiri (intramental)
• Tingkat perkembangan potensial, tampak dari kemampuan
seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan
masalah ketika dibawah bimbingan orang dewasa atau ketika
berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih kompeten
(intermental)
7. Setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan
berkembang melewati dua tataran, yaitu
interpsikologis atau intermental dan
intrapsikologis atau intramental. Pandangan teori
ini menempatkan intermental atau lingkungan
sosial sebagai faktor primer dan konstitutif
terhadap pembentukan pengetahuan serta
perkembangan kognitif seseorang. Sedangkan
fungsi intramental dipandang sebagai derivasi atau
keturunan yang tumbuh atau terbentuk melalui
penguasaan dan internalisasi terhadap proses-
proses sosial tersebut.
8. Menurut Vygotsky, kunci utama untuk memahami
proses-proses sosial dan psikologis adalah tanda-
tanda atau lambing-lambang yang berfungsi sebagai
mediator. ada dua jenis mediasi;
1. Mediasi metakognitif, Penggunaan alat-alat
semiotik yang bertujuan untuk melakukan self-
regulation atau regulasi diri self planning, self
monitoring, self checking, dan self evaluating.
Mediasi metakognitif ini berkembang dalam
komunikasi antar pribadi.
2. Mediasi kognitif, Penggunaan alat-alat kognitif
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pengetahuan tertentu.
9. Gagasan Vygotsky mengenai reconstruction of knowledge
in social setting bila di terapkan dalam pembelajaran,
guru harus memerhatikan hal-hal berikut :
• Pada setiap perencanaan dan implementasi
pembelajaran, guru harus memperhatikan seorang
anak yang tidak dapat memecahkan masalahnya
sendiri atau dapat memecahkan masalah jika dibantu
Guru harus menyediakan berbagai jenis dan tingkatan
bantuan untuk fasilitasi anak agar dapat memecahkan
masalah.
10. • Bimbingan atau bantuan dari orang dewasa atau
teman yang lebih kompeten sangat efektif untuk
meningkatkan produktivitas belajar.
• Kelompok anak yang telah diberikan bantuan
perlu diturunkan ke kelompok yang lebih rendah.
Oleh karena itu siap memanfaatkan bantuan yang
disediakan. Sedangkan, kelompok yang telah
mampu memecahkan masalah harus dinaikkan
sehingga tidak membuang waktu.
11. Implikasi teori kultural dalam pembelajaran
a. Makna belajar
• Belajar merupakan proses pembentukan makna
• Belajar bukanlah proses mengumpulkan
informasi, melainkan proses pengembangan atau
pemikiran dengan membuat pemahaman baru.
• Proses belajar terjadi pada saat
ketidakseimbangan struktur kognitif pada diri
seseorang
12. b. Implikasi di dalam kelas
• Proses konstruksi pengetahiuan berlangsung
dalam diri individu
• Proses belajar harus diciptakan secara autentik
dan alami dalam kontek sosiokultural.
• Guru mendorong dan menerima otonomi serta
inisiatif anak.
• Guru dalam menyusun tugas menggunakan
terminilogi kognitif yang merangsang dan
mendorong proses berpikir tingkat tinggi.
13. • Guru memberi kesempatan pada anak didik untuk memberi
respons terhadap proses pembelajaran, untuk
meningkatkan proses pembelajaran mengubah strategi dan
isi pembelajaran.
• Memberikan kegiatan yang menumbuhkan rasa ingin tahu
siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan ide-
idenya dan mengomunikasikannya pada orang lain.
• Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan
murid bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan
belajar.
• Guru memahami proses pemahaman konsep anak terlebih
dahulu sebelum menyampaikan pemikiran konsep tersebut.
14. Penerapan teori ini dapat terjadi pada tiga jenis pendidikan,
yaitu :
• Pendidikan Informal (Keluarga), Pendidikan anak dimulai
dari keluarga, yaitu ketika anak pertama kali melihat,
memahami, serta mendapatkan pengetahuan dan sikap
dari lingkungan keluarganya.
• Pendidikan Non-formal, Pendidikan non formal yang
berbasis budaya banyak bermunculan untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan dan perilaku pada anak.
• Pendidikan Formal
Aplikasi teori sosiokultural pada pendidikan formal dapat
dilihat dari beberapa segi, antara lain kurikulum, siswa dan
guru