Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi pedoman pembelajaran yang relevan dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat.
3. Sedangkan,
Menurut UUSP No. 20 Tahun 2003
kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Evelin Siregar dan
Hartini Nara, 2011).
4. Jadi,
Secara global kurikulum didefinisikan
sebagai rencana (plan) yang
dikembangkan untuk memperlancar
proses belajar mengajar dengan arahan
atau bimbingan sekolah serta anggota
stafnya (Ahmad, 1998).
6. Pengembangan
kurikulum merupakan
proses dinamik
sehingga dapat
merespon terhadap
tuntutan perubahan
struktural
pemerintahan,
perkembangan ilmu
dan teknologi
maupun globalisasi
(Hamalik,
Manajemen
Pengembangan
kurikulum adalah
proses perencanaan
dan penyusunan
kurikulum oleh
pengembang
kurikulum (curriculum
developer) dan
kegiatan yang
dilakukan agar
kurikulum yang
dihasilkan dapat
menjadi bahan ajar
dan acuan yang
8. Kata filsafat berasal dari
bahasa Yunani kuno,
yaitu dari kata “philos”
dan “sophia”. Philos
artinya cinta yang
mendalam dan Sophia
artinya kearifan atau
kebijaksanaan.
Filsafat dapat menentukan arah
dan tujuan pendidikan
Filsafat dapat menentukan isi
atau materi pelajaran yang
harus diberikan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai
Filsafat dapat menentukan
strategi atau cara pencapaian
tujuan
Filsafat dapat menentukan tolok
ukur keberhasilan proses
pendidikan (Sanjaya, 2008).
9. Secara umum, ruang lingkup filsafat adalah
semua permasalahan kehidupan manusia,
alam semesta dan alam sekitarnya. Sedangkan
secara khusus, ruang lingkup filsafat
pendidikan adalah semua upaya manusia untuk
memahami hakikat pedidikan, bagaimana
melaksanakan pendidikan, dan bagaimana
upaya mencapai tujuan pendidikan (Arifin,
2011).
10. Psikologi belajar
merupakan ilmu yang
mempelajari tentang
bagaimana peserta
didik melakukan
perbuatan belajar
(Arifin, 2011).
Psikologi
perkembangan
merupakan cabang
dari psikologi-psikologi
yang mempelajari
proses perkembangan
individu, baik sebelum
maupun setelah
kelahiran individu
berikut kematangan
perilaku.
11. Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk
mempersiapkan peserta didik dapat berperan
aktif di masyarakat (Arifin, 2011). Oleh karena
itu, kurikulum sebagai alat dan pedoman dalam
proses pendidikan di sekolah harus relevan
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
12. Implikasinya adalah pengembangan kurikulum
harus dapat meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan berpikir peserta
didik untuk lebih banyak menghasilkan
teknologi baru sesuai dengan perkembangan
zaman dan karakteristik masyarakat Indonesia
(Arifin, 2011).
13. Landasan organisatoris menjadi dasar untuk
menentukan bagaimana bahan pelajaran
disusun, baik luasnya maupun urutannya. Mata
pelajaran yang terpisah-pisah akan berbeda
dengan yang dipadukan (Rugaiyah & Susmiati,
2013).
14. Kurikulum merupakan komponen penting
dalam dunia pendidikan. Menurut (UUSP
No.20 Tahun 2003), kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Pengembangan kurikulum merupakan
proses penyusunan rencana tentang isi
atau muatan kurikulum yang harus
berangkat dari visi, misi, dan tujuan yang
ingin dicapai. Hal yang mendasar dalam