Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Mendefinisikan kelompok, dan mengenal tipe kelompok yang berbeda.
Identifikasi lima tahap pengembangan kelompok.
Memperlihatkan bagaimana peranan perubahan kebutuhan dalam situasi yang berbeda.
Mendemonstrasikan bagaimana norma dan status memaksakan pengaruh pada perilaku individu.
Pada bagian ini dibahas tentang
perilaku kelompok dalam organisasi.
Dengan dasar pemahaman ini akan
menjadi landasan bagi mahasiswa
untuk memahami Teori pembentukan
kelmpok, Bentuk-bentuk kelompok,
Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi kelompok
Strategi Inovasi BUMDes Dalam Meningkatkan Potensi dan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Masa Adapatasi Kebiasaan Baru (Studi Kasus Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
1. SEMESTER IV
1
Tue, 17 Feb 2015
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU
PERKULIAHAN-3
Perilakuorganisasi
Perilaku Kelompok Dalam Organisasi
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :
1. Berbagai perspektif terhadap kelompok
2. Jenis-jenis kelompok
3. Motivasi pembentukan kelompok
4. Tahap-tahap pengembangan kelompok
5. Ciri-ciri kelompok
6. Model terpadu dari pembentukan dan pengembangan
kelompok
2
3. Deskripsi Singkat
• Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas tentang
berbagai perspektif terhadap kelompok
• Bagian selanjutnya akan mempelajari tentang jenis, motivasi
pembentukan dan tahap-tahap pengembangan kelompok
• Bagian akhir perkuliahan akan membahas tentang ciri-ciri
kelompok model terpadu dari pembentukan dan
pengembangan kelompok
3
4. Bahan Bacaan
Buku Wajib :
• Stephen P Robbins dan Timothy A. Judge, 2009, Organizational
Behavior, Edisi ke-13 (terjemahan diana angelina), Jakarta.
• Ardana, dkk, 2008, Perilaku Organisasi, Fakultas Ekonomi UNUD,
Bali
Referensi Lain:
• Richard L. Daft, 2007, Manajemen-Management, Salemba Empat,
Jakarta.
• Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2007, Manajemen, Indeks,
Jakarta.
• Hani Handoko, 2003, Manajemen, BPFE, Yogyakarta
• Louis Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta
• Media Cetak (Kompas, Waspada, Jurnal., dll) Media Elektronik
(Website: WWW.Google.Com)
4
5. Pertanyaan kunci
1. Kemukakan dan jelaskan paling sedikit 3 tahap-tahap
pengembangan kelompok
2. Jelaskan makna “homo homo ni lupus” serta kaitkan dengan
mengapa manusia harus hidup berkelompok? Berikan
argumentasi yang jelas dan singkat
5
6. Berbagai perspektif terhadap kelompok
• Setiap manusia pasti akan terlibat dalam kehidupan berkelompok
• Kelompok adalah pembentuk dari organisasi
• Di dalam organisasi akan ditemukan keberadaan kelompok-
kelompok
• Setiap individu membangun relasi yang akrab satu sama lain
sebagai anggota organisasi berdasarkan kepemilikan atas sejumlah
parameter persamaan yang dapat ditemukan diantara mereka
• Afiliasi diantara orang-orang tertentu di dalam sebuah wadah
merupakan kajian yang berusaha dijelaskan oleh teori-teori
pembentukan kelompok
6
7. Motivasi pembentukan kelompok
Alasan Berkelompok :
• Rasa aman
• Status dan harga diri
• Interaksi dan afiliasi
• Kekuatan
• Pencapaian tujuan
• Kekuasaan
Alasan Keberadaan Interaksi Interpersonal
• Kesempatan untuk berinteraksi
• Hal-hal yang berhubungan dengan jarak fisik
• Jarak psikologis dan arsitektur
• Status
• Kesamaan latar belakang
• Kesamaan sikap
7
8. Teori-Teori Pembentukan Kelompok
• Teori kedekatan (Propinquity Theory), yaitu teori ini didasarkan pada
kedekatan seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan
oleh karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya
• Teori interaksi, yaitu teori ini didasarkan pada interaksi-interaksi dan
sentimen-sentimen (perasaan/emosi).
Ada 3 dimensi penjelasan teori interaksi : 1) semakin banyak
aktivitas seseorang yang dilakukan bersama orang lain, semakin
beraneka interaksinya, yang pada akhirnya membangun sentimen
yang semakin kuat diantara mereka, 2) semakin banyak interaksi
diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan-
kemungkinan aktivitas dan sentimen yang ditularkan (shared) pada
orang lain, dan 3) semakin banyak aktivitas dan sentimen yang
ditularkan dan semakin sentimen seseorang dipelajari orang lain,
maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan
interaksi
• Teori keseimbangan, yaitu seseorang tertarik kepada yang lain
untuk membentuk kelompok karena didasarkan pada kesamaan
sikap dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain.
8
9. • Teori pertukaran, teori ini ada korelasi dengan teori motivasi dalam
bekerja, teori ini didasarkan pada interaksi dan susunan hadiah,
biaya dan hasil
• Teori alasan praktis, yaitu kelompok terbentuk karena didasarkan
pada alasan, alasan praktis tersebut dapat terkait sebagai akibat
untuk merespon sebuah isu tertentu. Alasan/isu yang melandasi
terbentuknya kelompok dapat berupa alasan ekonomi, keamanan
atau alasan sosial lainnya.
Teori-teori diatas memiliki sudut pandang tersendiri dalam melihat
dan menjelaskan dinamika pembentukan kelompok. Perbedaan
perspektif ini pada akhirnya mendorong interaksi diantara teori untuk
memberikan sebuah gambaran yang komprehensif mengenai
pembentukan kelompok di dalam tubuh sebuah organisasi.
9
10. Jenis-jenis kelompok
Kelompok Primer (Charles H. Cooley dan George Homans)
• Kelompok primer bersifat akrab, bekerjasama, berkomunikasi
secara langsung (tatap muka), loyal dan mempunyai respon yang
sama atas nilai-nilai dari para anggotanya
• Memberikan kontribusi dalam pembentukan sifat sosial dan cita-cita
individu
Keluarga dan teman bergaul (peer group)
Kelompok Formal dan Informal
• Kelompok formal; sengaja dibentuk untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu, para anggota biasanya diangkat oleh organisasi.
Ada 2 bentuk kelompok formal : 1) kelompok komando, yaitu
kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan
melaksanakan tugas-tugas rutin kelompok dan 2) kelompok tugas,
yaitu kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu
tugas/proyek tertentu.
10
11. • Kelompok informal; terbentuk secara alamiah, dimana kelompok
tumbuh dari proses interaksi, daya tarik dan kebutuhan seseorang,
anggotanya tidak diatur dan diangkat. Keanggotaannya ditentukan
oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.
Ada 2 bentuk kelompok informal : 1) kelompok sahabat, yaitu
terbentuk karena ada sejumlah persamaan diantara beberapa
individu-individu, dan 2) kelompok kepentingan, yaitu kelompok
yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama.
Kelompok Terbuka Dan Tertutup
• Perbedaan diantara kelompok terbuka dan tertutup terletak pada
daya respon terhadap perubahan dan pengaruhnya terhadap
kestabilan.
Ada 4 dimensi yang membedakan kedua tipe kelompok tersebut :
1) perubahan keanggotaan kelompok, 2) kerangka referensi, 3)
perspektif waktu dan 4) keseimbangan
11
12. Kelompok Referensi
• Kelompok referensi digunakan bagi anggotanya sebagai sumber
dari nilai dan sikap pribadinya.
• Kelompok ini memberikan 2 fungsi bagi seseorang untuk melakukan
evaluasi diri, yaitu : 1) fungsi perbandingan sosial, dan 2) fungsi
pengesahan sosial.
12
13. Motivasi pembentukan kelompok
Kelompok Primer (Charles H. Cooley dan George Homans)
• Kelompok primer bersifat akrab, bekerjasama, berkomunikasi
secara langsung (tatap muka), loyal dan mempunyai respon yang
sama atas nilai-nilai dari para anggotanya
• Memberikan kontribusi dalam pembentukan sifat sosial dan cita-cita
individu
Keluarga dan teman bergaul (peer group)
Kelompok Formal dan Informal
• Kelompok formal; sengaja dibentuk untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu, para anggota biasanya diangkat oleh organisasi.
Ada 2 bentuk kelompok formal : 1) kelompok komando, yaitu
kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan
melaksanakan tugas-tugas rutin kelompok dan 2) kelompok tugas,
yaitu kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu
tugas/proyek tertentu.
13
14. Fase pengembangan kelompok
Pembentukan (Forming)
• Keadaan ketidakpastian akan tujuan, struktur dan kepemimpinan yang
harus dihadapi. Fase ini berakhir ketika anggota kelompok menyadari diri
mereka sebagai sebuah entitias yang satu.
Merebut Hati (Stroming)
• Adanya konflik intra kelompok, terbentuknya hierarki yang jelas dalam
kelompok akan membawa kelompok menapaki fase selanjutnya.
Pengaturan Norma (Norming)
• Terbentuknya kohesi (keterpaduan) dalam kelompok, struktur kelompok
solid serta harapan dan perilaku kelompok dirumuskan secara benar dan
diterima anggotanya
Melaksanakan (Performing)
• Setiap anggota mengetahui hak, kewajiban dan peran masing-masing
dalam pelaksanaan tugas kelompok
Pengakhiran (Anjourning)
• Fase ini terjadi pada kelompok yang bersifat temporer dimana hal ini
ditandai dengan berakhirnya rangkaian kegiatan.
14
15. Ciri-ciri kelompok
Menurut Reitz
• Adanya dua orang atau lebih
• Berinteraksi satu sama lainnya
• Saling berbagi beberapa tujuan yang sama
• Melihat dirinya sebagai suatu kelompok
15
16. Model terpadu dari pembentukan dan pengembangan kelompok
Masalah Utama Dalam Dinamika Kelompok
• Kepemimpinan
• Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
• Komunikasi
• Konflik
Faktor-Faktor Keterpaduan Kelompok
16
Faktor Pendukung Faktor Penghambat
1. Kesamaan nilai dan tujuan
2. Keberhasilan dalam mencapai tujuan
3. Status atau citra kelompok
4. Penyelesaian perbedaan
5. Kecocokan terhadap norma-norma
6. Daya tarik pribadi
7. Persaingan antar kelompok
8. Pengakuan dan penghargaan
1. Ketidaksamaan tentang tujuan
2. Besarnya anggota kelompok
3. Pengalaman yang tidak menyenangkan
dengan kelompok
4. Persaingan antar anggota kelompok
5. dominasi
17. Faktor Internal dan Eksternal Mempengaruhi Prestasi Kelompok
Dimensi Kepercayaan
• Integritas, yaitu kejujuran dan bersikap sebenarnya
• Kemampuan, yaitu pengetahuan dan keterampilan
• Konsistensi
• Kesetiaan
• keterbukaan
17
Faktor Internal Faktor Eksternal
1. Kemampuan fisik
2. Kemampuan intelektual
3. Kemampuan kepribadian
1. Strategi organisasi
2. Struktur wewenang
3. Peraturan
4. Sumber daya organisasi
5. Proses seleksi
6. Penilaian prestasi dan sistem imbalan
7. Budaya organisasi
8. Faktor lingkungan fisik
18. Membangun Kepercayaan
• Tunjukan cara anda bekerja, baik untuk kepentingan sendiri maupun
untuk orang lain
• Jadilah pemain tim
• Praktekan keterbukaan
• Berlaku adil
• Utarakan/berbagi perasaan
• Tunjukan konsistensi
• Memelihara keyakinan orang
• Menunjukan kompetensi
18