Bab ini membahas konflik dan negosiasi di organisasi. Ia menjelaskan pandangan tradisional dan interaksionis tentang konflik, jenis dan lokus konflik, proses konflik, dan jenis negosiasi serta proses negosiasinya. Faktor yang mempengaruhi efektivitas negosiasi juga dibahas.
Materi tentang Dasar-dasar Perilaku Kelompok membahas tentang pentingnya kelompok dalam Organisasi, tahapan terbentuknya kelompok, pengaruh terhadap produktivitas kerja serta apa perbedaan kelompok dan tim kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim dalam kelompok. Kelompok dan tim memiliki karakteristik yang sama namun proses pembentukannya berbeda. Kelompok lebih besar ukurannya dan tidak terbatas sedangkan tim lebih kecil dan terbatas. Kekuatan kerja sama tim tercapai apabila anggotanya dapat menghilangkan ego pribadi dan bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokAndi Iswoyo
1. Dokumen tersebut membahas tentang perilaku organisasi dan model-model kelompok dalam organisasi.
2. Ada dua jenis kelompok yaitu formal dan informal, yang memiliki karakteristik berbeda.
3. Model kelompok meliputi model lima tahap dan model keseimbangan tersela, yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang manusia sebagai makluk sosial dan dinamika kelompok. Manusia dikatakan sebagai makluk sosial karena tunduk pada norma sosial dan membutuhkan interaksi dengan orang lain. Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Kelompok memberikan fungsi penting bagi individu seperti memberikan status sosial dan wadah untuk mencapai tujuan. Pemimp
Bab ini membahas konflik dan negosiasi di organisasi. Ia menjelaskan pandangan tradisional dan interaksionis tentang konflik, jenis dan lokus konflik, proses konflik, dan jenis negosiasi serta proses negosiasinya. Faktor yang mempengaruhi efektivitas negosiasi juga dibahas.
Materi tentang Dasar-dasar Perilaku Kelompok membahas tentang pentingnya kelompok dalam Organisasi, tahapan terbentuknya kelompok, pengaruh terhadap produktivitas kerja serta apa perbedaan kelompok dan tim kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim dalam kelompok. Kelompok dan tim memiliki karakteristik yang sama namun proses pembentukannya berbeda. Kelompok lebih besar ukurannya dan tidak terbatas sedangkan tim lebih kecil dan terbatas. Kekuatan kerja sama tim tercapai apabila anggotanya dapat menghilangkan ego pribadi dan bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokAndi Iswoyo
1. Dokumen tersebut membahas tentang perilaku organisasi dan model-model kelompok dalam organisasi.
2. Ada dua jenis kelompok yaitu formal dan informal, yang memiliki karakteristik berbeda.
3. Model kelompok meliputi model lima tahap dan model keseimbangan tersela, yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang manusia sebagai makluk sosial dan dinamika kelompok. Manusia dikatakan sebagai makluk sosial karena tunduk pada norma sosial dan membutuhkan interaksi dengan orang lain. Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Kelompok memberikan fungsi penting bagi individu seperti memberikan status sosial dan wadah untuk mencapai tujuan. Pemimp
Formal dan informal group dibentuk karena beberapa faktor seperti memenuhi kebutuhan akan keamanan, afiliasi, status, dan harga diri. Karakteristik kelompok meliputi struktur, status, peran, norma, kepemimpinan, dan kohesivitas. Manajer perlu mengembangkan keterampilan antarpersonal untuk mencapai efektivitas kerja dan menyatukan berbagai pendapat dalam pengambilan keputusan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama dalam tim atau kelompok, termasuk definisi, klasifikasi, dinamika, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kelompok.
Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi antara anggota kelompok."
Tugas makalah ini membahas teori groupthink dengan menjelaskan definisi dan klasifikasi kelompok, konsep dasar kelompok seperti peran, norma, kekohesian, ukuran, komposisi, dan status. Juga dijelaskan alasan mengapa orang bergabung dalam kelompok seperti keamanan, status, harga diri, dan afiliasi.
Teori Prestasi Kelompok (Group Achievement Theory)dhoweye
Ralph Stogdill adalah Profesor Emeritus Ilmu Manajemen dan Psikologi di Ohio State University yang dikenal karena penelitian dan publikasi tentang kepemimpinan dan organisasi. Ia memimpin penelitian kepemimpinan dengan menerbitkan artikel pertama tentang faktor personal yang terkait dengan kepemimpinan dan buku panduan tentang teori dan penelitian kepemimpinan.
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menggambarkan tiga elemen utama motivasi.
Mengevaluasi penerapan dari teori-teori awal mengenai motivasi.
Menerapkan prediksi teori menentukan nasib sendiri (self-determination theory) pada imbalan secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Mengidentifikasi implikasi-implikasi keterlibatan kerja para pekerja bagi manajemen
Mengidentifikasi faktor faktor kunci dalam menjelaskan perilaku grupSamsara Natama
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok organisasi dan perilaku kelompok. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi kelompok, teori pembentukan kelompok, ciri-ciri kelompok, bentuk kelompok, dan faktor yang mempengaruhi perilaku kelompok formal dan informal. Survei mahasiswa mengidentifikasi faktor utama yang mempengaruhi perilaku kelompok adalah struktur wewenang dan budaya organisasi.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan dinamika kelompok, termasuk definisi, pendekatan, dan proses dinamika kelompok. Secara ringkas, dinamika kelompok adalah studi tentang interaksi dan proses yang terjadi di dalam kelompok, yang berkembang sejak zaman Yunani hingga menjadi bidang ilmu tersendiri.
2.2 Identitas Sosial
1. Definisi
Teori social identity (identitas sosial) dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam upaya menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan sosial dan konflik antar kelompok. Menurut Tajfel (1982), social identity (identitas sosial) adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut. Social identity berkaitan dengan keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga dari keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu.
Hogg dan Abram (1990) menjelaskan social identity sebagai rasa keterkaitan, peduli, bangga dapat berasal dari pengetahuan seseorang dalam berbagai kategori keanggotaan sosial dengan anggota yang lain, bahkan tanpa perlu memiliki hubungan personal yang dekat, mengetahui atau memiliki berbagai minat. Menurut William James (dalam Walgito, 2002), social identity lebih diartikan sebagai diri pribadi dalam interaksi sosial, dimana diri adalah segala sesuatu yang dapat dikatakan orang tentang dirinya sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan fisiknya sendiri saja, melainkan juga tentang anak–istrinya, rumahnya, pekerjaannya, nenek moyangnya, teman–temannya, milikinya, uangnya dan lain–lain. Sementara Fiske dan Taylor (1991) menekankan nilai positif atau negatif dari keanggotaan seseorang dalam kelompok tertentu.
Untuk menjelaskan identitas sosial, terdapat konsep penting yang berkaitan, yaitu kategori sosial. Turner (dalam Tajfel, 1982) dan Ellemers dkk., (2002) mengungkapkan kategori sosial sebagai pembagian individu berdasarkan ras, kelas, pekerjaan, jenis kelamin, agama, dan lain-lain. Kategori sosial berkaitan dengan kelompok sosial yang diartikan sebagai dua orang atau lebih yang mempersepsikan diri atau menganggap diri mereka sebagai bagian satu kategori sosial yang sama. Seorang individu pada saat yang sama merupakan anggota dari berbagai kategori dan kelompok sosial (Hogg dan Abrams, 1990). Kategorisasi adalah suatu proses kognitif untuk mengklasifikasikan objek-objek dan peristiwa ke dalam kategori-kategori tertentu yang bermakna (Turner dan Giles, 1985; Branscombe dkk., 1993). Pada umumnya, individu-individu membagi dunia sosial ke dalam dua kategori yang berbeda yakni kita dan mereka. Kita adalah ingroup, sedangkan mereka adalah outgroup. Berdasarkan uraian beberapa tokoh mengenai pengertian social identity, maka dapat disimpulkan bahwa social identity adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan atas keanggotaannya dalam suatu kelompok sosial tertentu, yang di dalamnya disertai dengan nilai-nilai, emosi, tingkat keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga terhadap keanggotaannya dalam kelompok tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kohesi dan pengembangan kelompok. Kohesi merupakan konsep penting dalam dinamika kelompok yang menunjukkan kekompakan anggota dalam mencapai tujuan bersama. Terdapat beberapa komponen kohesi seperti sosial, tugas, perasaan, dan emosional. Kelompok yang kohesif akan lebih berhasil dari waktu ke waktu. Dokumen juga menjelaskan tahapan pengembangan kelompok
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perilaku kelompok, meliputi definisi kelompok dan tipe-tipe kelompok, model lima tahap pengembangan kelompok, properti-properti kelompok seperti peran, norma, status, besaran, kekompakan, dan keragaman, serta teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok.
Formal dan informal group dibentuk karena beberapa faktor seperti memenuhi kebutuhan akan keamanan, afiliasi, status, dan harga diri. Karakteristik kelompok meliputi struktur, status, peran, norma, kepemimpinan, dan kohesivitas. Manajer perlu mengembangkan keterampilan antarpersonal untuk mencapai efektivitas kerja dan menyatukan berbagai pendapat dalam pengambilan keputusan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama dalam tim atau kelompok, termasuk definisi, klasifikasi, dinamika, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kelompok.
Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi antara anggota kelompok."
Tugas makalah ini membahas teori groupthink dengan menjelaskan definisi dan klasifikasi kelompok, konsep dasar kelompok seperti peran, norma, kekohesian, ukuran, komposisi, dan status. Juga dijelaskan alasan mengapa orang bergabung dalam kelompok seperti keamanan, status, harga diri, dan afiliasi.
Teori Prestasi Kelompok (Group Achievement Theory)dhoweye
Ralph Stogdill adalah Profesor Emeritus Ilmu Manajemen dan Psikologi di Ohio State University yang dikenal karena penelitian dan publikasi tentang kepemimpinan dan organisasi. Ia memimpin penelitian kepemimpinan dengan menerbitkan artikel pertama tentang faktor personal yang terkait dengan kepemimpinan dan buku panduan tentang teori dan penelitian kepemimpinan.
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menggambarkan tiga elemen utama motivasi.
Mengevaluasi penerapan dari teori-teori awal mengenai motivasi.
Menerapkan prediksi teori menentukan nasib sendiri (self-determination theory) pada imbalan secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Mengidentifikasi implikasi-implikasi keterlibatan kerja para pekerja bagi manajemen
Mengidentifikasi faktor faktor kunci dalam menjelaskan perilaku grupSamsara Natama
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok organisasi dan perilaku kelompok. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi kelompok, teori pembentukan kelompok, ciri-ciri kelompok, bentuk kelompok, dan faktor yang mempengaruhi perilaku kelompok formal dan informal. Survei mahasiswa mengidentifikasi faktor utama yang mempengaruhi perilaku kelompok adalah struktur wewenang dan budaya organisasi.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan dinamika kelompok, termasuk definisi, pendekatan, dan proses dinamika kelompok. Secara ringkas, dinamika kelompok adalah studi tentang interaksi dan proses yang terjadi di dalam kelompok, yang berkembang sejak zaman Yunani hingga menjadi bidang ilmu tersendiri.
2.2 Identitas Sosial
1. Definisi
Teori social identity (identitas sosial) dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam upaya menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan sosial dan konflik antar kelompok. Menurut Tajfel (1982), social identity (identitas sosial) adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut. Social identity berkaitan dengan keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga dari keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu.
Hogg dan Abram (1990) menjelaskan social identity sebagai rasa keterkaitan, peduli, bangga dapat berasal dari pengetahuan seseorang dalam berbagai kategori keanggotaan sosial dengan anggota yang lain, bahkan tanpa perlu memiliki hubungan personal yang dekat, mengetahui atau memiliki berbagai minat. Menurut William James (dalam Walgito, 2002), social identity lebih diartikan sebagai diri pribadi dalam interaksi sosial, dimana diri adalah segala sesuatu yang dapat dikatakan orang tentang dirinya sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan fisiknya sendiri saja, melainkan juga tentang anak–istrinya, rumahnya, pekerjaannya, nenek moyangnya, teman–temannya, milikinya, uangnya dan lain–lain. Sementara Fiske dan Taylor (1991) menekankan nilai positif atau negatif dari keanggotaan seseorang dalam kelompok tertentu.
Untuk menjelaskan identitas sosial, terdapat konsep penting yang berkaitan, yaitu kategori sosial. Turner (dalam Tajfel, 1982) dan Ellemers dkk., (2002) mengungkapkan kategori sosial sebagai pembagian individu berdasarkan ras, kelas, pekerjaan, jenis kelamin, agama, dan lain-lain. Kategori sosial berkaitan dengan kelompok sosial yang diartikan sebagai dua orang atau lebih yang mempersepsikan diri atau menganggap diri mereka sebagai bagian satu kategori sosial yang sama. Seorang individu pada saat yang sama merupakan anggota dari berbagai kategori dan kelompok sosial (Hogg dan Abrams, 1990). Kategorisasi adalah suatu proses kognitif untuk mengklasifikasikan objek-objek dan peristiwa ke dalam kategori-kategori tertentu yang bermakna (Turner dan Giles, 1985; Branscombe dkk., 1993). Pada umumnya, individu-individu membagi dunia sosial ke dalam dua kategori yang berbeda yakni kita dan mereka. Kita adalah ingroup, sedangkan mereka adalah outgroup. Berdasarkan uraian beberapa tokoh mengenai pengertian social identity, maka dapat disimpulkan bahwa social identity adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan atas keanggotaannya dalam suatu kelompok sosial tertentu, yang di dalamnya disertai dengan nilai-nilai, emosi, tingkat keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga terhadap keanggotaannya dalam kelompok tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kohesi dan pengembangan kelompok. Kohesi merupakan konsep penting dalam dinamika kelompok yang menunjukkan kekompakan anggota dalam mencapai tujuan bersama. Terdapat beberapa komponen kohesi seperti sosial, tugas, perasaan, dan emosional. Kelompok yang kohesif akan lebih berhasil dari waktu ke waktu. Dokumen juga menjelaskan tahapan pengembangan kelompok
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perilaku kelompok, meliputi definisi kelompok dan tipe-tipe kelompok, model lima tahap pengembangan kelompok, properti-properti kelompok seperti peran, norma, status, besaran, kekompakan, dan keragaman, serta teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dinamika kelompok dan kelompok sosial. Dinamika kelompok adalah interaksi antar anggota kelompok yang memiliki tujuan bersama. Kelompok sosial terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi untuk membagi tugas dan mencapai tujuan bersama. Dinamika kelompok penting dalam profesi keperawatan karena perawat bekerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan
Perilaku kelompok sangatlah mempengaruhi suatu organisasi, meskipun bentuk kelompoknya berada di luar organisasi tersebut. Banyak sekali manfaat kelompok bagi organisasi sehingga organisasi tersebut dapat berkembang secara signifikan. Tanpa adanya perilaku kelompok yang baik maka organisasi nya juga tidak dapat berkembang sehingga tujuan yang telah disepakati tidak akan tercapai. Oleh karena itu amatlah penting perilaku kelompok terhadap kehidupan organisasi karena kelompok mempunyai banyak manfaat bagi organisasi misalnya menjadi wadah bagi anggota organisasi untuk menyampaikan inovasi, kreatifitas dan saran dalam mengambil suatu keputusan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah disepakati.
Bab ini membahas tentang perilaku kelompok dalam organisasi, termasuk teori pembentukan kelompok, bentuk-bentuk kelompok, dan faktor yang mempengaruhi prestasi kelompok. Teori pembentukan kelompok yang dijelaskan meliputi teori kedekatan, teori Homans, dan teori pertukaran. Kelompok dapat berbentuk primer, formal, atau informal. Faktor yang mempengaruhi prestasi kelompok mencakup faktor eksternal seperti strategi organis
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Organisasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa Perilaku Organisasi mempelajari interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi tentang perilaku, struktur, dan proses di dalam organisasi. Dokumen tersebut juga membahas tentang aspek-aspek manusia dalam organisasi, kerangka dasar Perilaku Organisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu, dan
Bekerjasama dalam Team ( Kelompok )
1. Pengertian dan Karakteristik Kelompok
2. Tahapan Pembentukan Kelompok
3. Kekuatan Team Work
4. Implikasi Manajerial
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan bimbingan konseling kelompok. Secara ringkas, dinamika kelompok adalah interaksi antara dua individu atau lebih yang saling berhubungan secara psikologis dan saling mempengaruhi. Ciri-ciri kelompok meliputi tujuan, interaksi, struktur, norma, dan kohesi. Sedangkan aspek-aspek dinamika kelompok meliputi karakteristik dan komponen setiap ang
Dokumen tersebut membahas tentang grup dan tim. Grup didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi, berinteraksi, bekerja sama, dan saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat beberapa jenis grup seperti formal atau informal, primer atau sekunder, co-acting, dan counteracting. Karakteristik grup meliputi norma, kohesivitas, komunikasi dan interaksi. Tim didefinisikan sebagai kelompok kecil
Makalah ini membahas tentang perilaku dan karakteristik organisasi. Ia menjelaskan pengertian organisasi dan unsur-unsurnya, pengertian perilaku organisasi, tingkatan analisis perilaku organisasi (individu, kelompok, organisasi), dan karakteristik utama dalam perilaku organisasi seperti perilaku, struktur, dan proses. Makalah ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang perilaku manusia dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas teori-teori komunikasi kelompok dan organisasi, termasuk definisi, model, fungsi, dan pendekatan komunikasi kelompok dan organisasi menurut beberapa ahli. Teori utama yang disebutkan adalah teori perbandingan sosial, pertukaran sosial, percakapan kelompok, serta teori struktural klasik dan manajemen ilmiah Taylor untuk komunikasi organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kelompok, jenis kelompok formal dan informal, faktor yang membentuk kelompok, tahapan pengembangan kelompok, model perilaku kelompok, pengambilan keputusan kelompok, efek kekohesifan pada produktivitas kelompok, dan faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok kerja dalam organisasi. Kelompok kerja didefinisikan sebagai kelompok yang disusun oleh organisasi untuk menjalankan berbagai pekerjaan guna mencapai tujuan organisasi. Ada dua jenis kelompok kerja yaitu formal dan informal. Kelompok formal bersifat resmi sedangkan informal tidak.
Tiga jenis konflik utama dalam organisasi adalah (1) konflik antar individu karena pertentangan kepentingan atau keinginan, (2) konflik antar kelompok karena sumber daya terbatas, dan (3) konflik antar lini dan staf seperti pekerja dan manajemen. Konflik dapat dikelola dengan baik melalui komunikasi dua arah, keadilan, dan pedoman yang jelas. Motivasi kerja penting karena mempengaruhi kiner
Dokumen tersebut membahas analisis transaksional dan perilaku kelompok. Analisis transaksional adalah studi tentang interaksi antarindividu yang mempelajari kesadaran, ego, transaksi, dan hubungan interpersonal. Perilaku kelompok dibahas melalui teori kelompok, jenis kelompok seperti formal dan informal, serta pengembangan norma dan standar di dalam kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, kreativitas, dan inovasi. Secara ringkas:
1. Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang membedakan organisasi dan dipengaruhi pendiri organisasi.
2. Kreativitas adalah pemikiran untuk menciptakan sesuatu baru, sedangkan inovasi adalah implementasi kreativitas.
3. Terdapat berbagai faktor penghambat kreativitas seperti budaya, persepsi,
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan dan pengembangan organisasi. Perubahan organisasi adalah variasi dari cara kerja yang ada, sedangkan pengembangan organisasi adalah pendekatan sistematis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dengan melakukan perubahan struktur, budaya, tugas, teknologi, dan sumber daya manusia. Langkah-langkah perubahan organisasi meliputi menyadarkan anggota akan perlunya perubahan, melak
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam organisasi, meliputi pengertian komunikasi, jenis-jenis komunikasi, proses komunikasi, unsur-unsur komunikasi, hambatan komunikasi, gaya manajerial dan antarpribadi, serta pentingnya komunikasi dalam organisasi. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian informasi antara dua pihak atau lebih untuk mendapatkan pemahaman yang sama. Jenis komunikasi dibedakan
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
Tugas 2
1. PENGERTIAN KELOMPOK
Pengertian Beberapa Jenis Kelompok
1. Kelompok
Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung
untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Kelompok Formal
Kelompok formal adalah kelompok kerja bentukan yang didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan
penugasan kerja yang sudah ditentukan. Perilaku-perilaku yang harus ditunjukan di dalam kelompok ini
ditentukan dan diarahkan ke sasaran organisasi.
3. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukan oleh oraganisasi,
dan terjadi karena respons terhadap kebutuhan akan hubungan sosial. Kelebihannya adalah kelompok ini
bisa memenuhi kebutuhan sosial anggotanya yang dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya
itu.
2. 4. Kelompok Komando
Kelompok komando adalah kelompok yang terdiri dari individu- individu yang melapor langsung kepada
manajer tertentu, atau dengan kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua bawahannya.
5. Kelompok Tugas
Kelompok tugas adalah orang-orang yang secara bersama-sama menyelesaikan tugas.
6. Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan khusus dan yang
menjadi perhatian masing-masing orang.
7. Kelompok Persahabatan
Kelompok persahabatan adalah persekutuan sosial yang sering dikembangkan dari situasi kerja,
ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.
3. KARAKTERISTIK KELOMPOK
Karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok antara lain:
a. Adanya dua orang atau lebih .
b. Berinteraksi satu dengan yang lain.
c. Saling berbagi beberapa tujuan yang sama.
d. Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.
4. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
1. Model Lima Tahap
Lima tahap dan model laternatif bagi kelompok-kelompok temporer dengan tenggat waktu. Model
pengembangan kelompok lima tahap mensifati kelompok sebagai melewati lima tahap yang jelas, yaitu:
Tahap pembentukan (forming)
Pada tahap ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan
kelompok. Para anggota melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat
diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai
bagian dari kelompok.
Tahap keributan (storming)
Tahap keribuatan adalah tahap komplik di dalam kelompok (intragrup). Para anggota menerima baik
eksistensi kelompok, tetapi melawan batasan-batasan yang diterapkan oleh kelompok-kelompok
individualitas.
5. Tahap penormaan (norming)
Tahap penormaan adalah tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan
sifat kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap
ini selesai jika telah terbentuk struktur kelompok yang kokoh dan menyesuaikan harapan bersama atas apa
yang disebut sebagai perilaku anggota yang benar.
Tahap Pelaksanaan (performing)
Tahap pelaksanaan adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy kelompok telah bergeser
dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang lain menjadi pelaksana tugas yang ada.
Tahap Peristirahatan (adjourning)
Tahap peristirahatan adalah tahap terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok sementara,
dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja petugas.
6. 2. Model Alternatif :
Untuk Kelompok Temporer dengan Tenggat Kelompok ini memiliki urutan tindakan (atau bukan tindakan)
mereka sendiri yang unik, seperti:
Menentukan arah kelompok
Fase inersia (lemas tanpa energy).
Fase transisi (peralihan).
Transisi mengawali perubahan besar.
Fase inersia kedua mengikuti masa transisi.
Pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpicu.
7. Kedekatan (Propinquity)
Teori kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi diantara orang-orang tertentu. Seseorang
berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.
Teori Interaksi (George Homans)
Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan sentiment (perasaan atau emosi) yang
berhubungan secara langsung. Ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Semakin banyak aktivitas seseorang dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya dan semakin
kuat tumbuhnya sentiment mereka.
Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas dan
sentiment yang ditularkan pada orang lain.
Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak
sentiment orang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas
dan interaksi-interaksi.
TEORI-TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK
8. Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)
Teori keseimbangan menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang lain adalah didasarkan atas
kesamaan sikap (seperti: agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan, otoritas) di dalam
menanggapi suatu tujuan.
Teori Pertukaran
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, interaksi,
keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori ini. Secara praktis pembentukan kelompok
bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan social. Para pekerja umumnya memiliki
keinginan afiliasi kepada pihak lain.
9. FAKTOR-FAKTOR KESUKSESAN KELOMPOK
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu kelompok lebih sukses dari kelompok lain adalah karena
kemampuan anggota kelompok, ukuran kelompok, tingkat konflik, dan tekanan internal pada anggota
untuk menyesuaikan diri pada norma kelompok. Setiap kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal
dan kondisi internalnya.
Kondisi Eksternal pada Kelompok
Semua kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dipaksakan dari luar. Kondisi eksternal ini
mencakup: strategi keseluruhan organisasi, struktur wewenang, peraturan formal, sumber daya, proses
seleksi karyawan, evaluasi kinerja dan system imbalan, bidaya, dan tataran kerja fisik.
Strategi Organisasi
Strategi keseluruhan organisasi yang meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
Struktur Otoritas
Ketentuan mengenai otoritas yang dimiliki oleh setiap bagian / setiap individu dalam suatu organisasi
karena setiap individu atau kelompok memiliki otoritas yang berbeda-beda, seperti : siapa melapor
kepada siapa, siapa yang mengambil keputusan, atau keputusan apakah yang pengambilannya
diberikan kepada individu atau kelompok.
10. ALASAN-ALASAN BERGABUNG KE DALAM KELOMPOK
Faktor Keamanan
Individu yang berada di dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Merasa lebih
kuat, lebih percaya diri, dan lebih tahan terhadap ancaman.
Faktor Status
Bergabung ke dalam kelompok yang dipandang penting, memberikan pengakuan dan status bagi para
anggotanya.
Faktor harga diri
Memiliki harga diri karena menjadi bagian kelompok dan kejelasan status mereka bagi kelompok lain.
Faktor Afiliasi
Kelompok bisa memenuhi kebutuhan sosial anggotanya.
Faktor Kekuasaan
Kekuasaan dan kekuatan bisa diraih dengan berada di dalam kelompok yang sulit diperoleh jika sendirian.
Faktor Pencapaian Sasaran
Untuk mencapai sasaran dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada
kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Referensi:
Perilaku Kelompok dan Interpersonal ,Lista Kuspriatni