Dokumen tersebut membahas strategi inovasi BUMDes dalam meningkatkan potensi dan kesejahteraan masyarakat desa di masa adaptasi kebiasaan baru. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan teori-teori yang relevan dalam penelitian tersebut.
1. STRATEGI INOVASI BUMDES DALAM
MENINGKATKAN POTENSI DAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA DI
MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
(STUDI KASUS KECAMATAN KUALUH SELATAN
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA)
Dr. Mukhrizal Effendi, M.SP
Seminar Proposal
Diselenggarakan oleh Balitbang Kabupaten Labuhanbatu Utara
Bekerjasama dengan LPPM Universitas Islam Labuhan Batu
Aek Kanopan, 09 September 2020
2. PROFIL PENELITI
2
Nama : Mukhrizal Effendi
Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat/--/--/--
Profesi : Aktif sebagai Dosen
Pendidikan:
Sarjana Ilmu Administrasi Negara UISU | 2006
Magister Studi Pembangunan USU | 2009
Doktor Studi Pembangunan USU | 2019
Pengalaman:
1. Wakil Ketua ADI MPC Kabupaten Labuhanbatu | 2014-2019
2. Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi PRDB | 2017-2021
3. Kaprodi Akuntansi | 2014-2018
4. Kaprodi Manajemen | 2018-sekarang
Penelitian:
1. Nilai Ekonomi Anak: Studi Kasus Pekerja Anak di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimoon | USU Press |
2015
2. Role Of Customary Institution In Conflict Resolution Of The Rights On Customary Communal Land (Study On
Communal Land Conflict In Simangmbat Jae Village Simangambat District Of Padang Lawas Utara Regency|
Atlantis Press | 2017
3. Peran BUMDes Terhadap Pengembangan Ekonomi Desa di Kabupaten Labuhanbatu Utara | Balitbang Labura |
2018
4. Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara | proses penerbitan | 2019
Pengabdian Kepada Masyarakat:
1. Pengenalan Profesi Kepada Anak Sejak Dini di Sei Tarolat | Internal | 2016
Penghargaan:
1. Sistem Penjaminan Mutu Internal | Kopertis Wilayah 1 Sumut | 2017
3. PROFIL PENELITI
3
Nama : Dra. Hj. Annim Hasibuan, M.Pd
Tempat/Tanggal Lahir : Panyabungan/--/--/--
Profesi : Aktif sebagai Dosen
Pendidikan:
S1 Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Bengkulu | 1990
S2 Magister Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Unimed | 2008
Pengalaman:
1. Dewan Riset Daerah Kabupaten Labuhanbatu
2. Dewan Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu
3. Rektor Universitas Islam Labuhan Batu
Karya Ilmiah:
1. Pembelajaran Humanis dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia | 2009
2. Kemampuan menulis pantun siswa kelas VI SD Negeri 112151 Janji Lobi Kecamatan
Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu | 2014
3. Hubungan antara kemampuan mengajar guru dan komunikasi interaktif dengan hasil
belajar bahasa Indonesia siswa SMA Negeri 1 Rantau Selatan | 2015
4. 4 04/12/2018
Nama : Syahrizal Efendi Lubis
Tempat/Tanggal Lahir : Panyabungan/8 Agustus 1973
Profesi : Aktif sebagai Dosen, Pengacara dan Notaris
Pendidikan:
S1 FH UMSU | 1992-1996
S2 Magister Kenotariatan UMSU | 2014-2016
Pengalaman:
1. Tim Advokasi Hukum Pemkab Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara
2. Advokat pada LBH RI Region Labuhanbatu
3. Advokat pada Law Office Dinamika Medan
Karya Ilmiah:
1. Peranan Sosiologi Hukum Dalam Meningkatkan Kemampuan Dan Analisis Efektivitas
Hukum Pada Masyarakat Kota Pematang Siantar
2. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada PT.Bunga
Matahari Medan
PROFIL PENELITI
5. 5 04/12/2018
Nama : Safriadi, SP., M.P
Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat/--/--/--
Profesi : Aktif sebagai ASN dan Dosen
Pendidikan:
S1 FP UISU | 2001
S2 Magister Pertanian UMA | 2018
Pengalaman:
Staf di BKKBN Kabupaten Labuhanbatu
Karya Ilmiah:
1. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada PT.Bunga
Matahari Medan
PROFIL PENELITI
6. LATAR BELAKANG
Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu kabupaten di Prov.
Sumut, terdiri dari 8 Kecamatan, 90 Desa/Kelurahan, responsif terhadap
tuntutan desa. Sejak tahun 2014 telah mengalokasikan dana desa dengan
harapan pembangunan semakin merata sampai ke pedesaan. Ada 8
Kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang terdaftar memiliki
BUMDes, antara lain: Kecamatan NA IX-X, Kecamatan Aek Kuo, Kecamatan
Aek Natas, Kecamatan Marbau, Kecamatan Kualuh Hulu, Kecamatan Kualuh
Selatan, Kecamatan Kualuh Hilir dan Kecamatan Kualuh Leidong.
6
7. Mukhrizal, dkk (2018) dalam penelitian yang berjudul “Peran BUMDes
terhadap Pengembangan Ekonomi Desa di Kabupaten Labuhanbatu Utara”,
hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 57 BUMDes berstatus aktif dan rata-
rata berada pada posisi cluster rintisan, dimana ditandai dengan sistem
manajemen masih tradisional, SDM terbatas dan pemasaran yang belum
memadai. Kendati demikian, yang mengherankan adalah ada sebuah Desa
yang berada di Kecamatan Kualuh Hulu patut ditiru oleh BUMDes lainnya,
karena berada pada posisi cluster mandiri, yakni Desa Sukarame. Potensi
sumber daya yang dimiliki antara lain: hasil pertanian dan perkebunan seperti
sawit dan kelapa, juga hasil peternakan seperti ternak sapi. Disamping itu
BUMDes Sejahtera Berseri memiliki 4 unit usaha yakni: 1) simpan pinjam, 2)
pembayaran rekening, 3) pasar desa dan 4) penggemukan sapi, dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.
7
8. Bertolak dari Desa Sukarame dengan BUMDes-nya yang bernama Sejahtera
Berseri, perlu diadakan kajian kelayakan usaha (feasibility study) di daerah lain,
mengapa keberhasilan Desa Sukarame tidak dapat dilakukan di daerah lain,
seperti Kecamatan Kualuh Selatan. Alasan pemilihan lokasi penelitian di
Kecamatan tersebut antara lain: 1) berada di luar wilayah Kecamatan Kualuh
Hulu dan tidak jauh jaraknya, 2) mengembangkan
potensi SDA dan SDM yang dimiliki, 3) BUMDes yang terbentuk masih berada
pada cluster rintisan dan memiliki unit-unit usaha yang berbeda satu dengan
yang lainnya, dan 4) pemerataan pendapatan. Permasalahan memilih dan
menentukan jenis usaha yang akan dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa
(selanjutnya disingkat BUMDes) merupakan masalah yang harus dituntaskan.
Ketika BUMDes didirikan biasanya ada 2 (dua) kemungkinan dalam menjalankan
usaha, yaitu 1) sudah memiliki jenis usaha pada saat pendiriannya, atau 2) belum
memiliki usaha ketika BUMDes didirikan. Bagi BUMDes yang belum menentukan
akan bergerak di bidang usaha tertentu pasti akan menjadi masalah.
8
9. Merujuk pada Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 klasifikasi jenis usaha BUMDes yang
dapat dipilih dan dikembangkan meliputi: 1) bisnis sosial sederhana yang
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat, 2) bisnis penyewaan
barang, 3) usaha perantara yang memberikan jasa pelayanan kepada warga, 4)
bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang barang-barang tertentu, 5) bisnis
keuangan yang memenuhi kebutuhan usaha skala mikro dan 6) usaha bersama
sebagai induk dari unit-unit usaha yang dikembangan masyarakat desa.
berdasarkan keenam klasifikasi jenis-jenis usaha tersebut dapat dipilih oleh
BUMDes sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di masing-masing
desa serta dapat dikembangkan oleh BUMDes agar memiliki daya ungkit
ekonomi bagi masyarakat desa.
9
10. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembangunan di tingkat desa, antara
lain sebagai berikut: 1) kualitas Sumber Daya Manusia dan 2) persoalan
keuangan. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha
desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya
memperkuat perekonomian desa dan dibentukkegiatan ekonomi di desa yang
berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan komersial
(commercial institution). Pendirian BUMDes dilandasi oleh UU Nomor 32
tahun 2004 jo. UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa serta PP Nomor 72 tahun 2005 tentang
Desa. Dalam UU Nomor 32 tahun 2004 jo. UU Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Potensi yang dimiliki BUMDes sebagai lembaga usaha
mandiri masyarakat desa dalam memberikan kesejahteraan masyarakat desa
sendiri. Hal tersebut menjadi dasar dalam penelitian ini dalam memetakan
permasalahan BUMDes sehingga mendapatkan penyelesaian masalah yang
tepat.
10
11. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui gambaran BUMDes di wilayah administrasi Kecamatan Kualuh
Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara?
2. Mengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan
BUMDes serta faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan
ancaman BUMDes di wilayah administrasi Kecamatan Kualuh Selatan
Kabupaten Labuhanbatu Utara?
3. Mengetahui dan menganalisis alternatif strategi dan inovasi yang
memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan unit-unit usaha
BUMDes di wilayah administrasi Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten
Labuhanbatu Utara?
11
12. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk Mengetahui gambaran BUMDes di wilayah administrasi Kecamatan
Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara?
2. Untuk Mengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan
kelemahan BUMDes serta faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang
dan ancaman BUMDes di wilayah administrasi Kecamatan Kualuh Selatan
Kabupaten Labuhanbatu Utara?
3. Untuk Mengetahui dan menganalisis alternatif strategi dan inovasi yang
memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan unit-unit usaha
BUMDes di wilayah administrasi Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten
Labuhanbatu Utara?
12
13. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara, khusus
Kecamatan Kualuh Selatan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dan rekomendasi dalam mengembangkan unit-unit usaha BUMDes sesuai
dengan potensi ekonomi, sosial dan SDM.
2. Bagi masyarakat Desa, diharapkan melalui penelitian ini diharapkan bisa
menjelaskan kondisi riil dari pembentukan dan pendirian BUMDes yang
dapat mereka rasakan saat ini di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan diharapkan penelitian dapat
digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian mengenai
BUMDes dan pengembangan ekonomi desa.
13
14. TEORI-TEORI YANG RELEVAN DALAM
PENELITIAN
1. DEFENISI BUMDes
Puguh Budiono (2015) mengatakan bahwa BUMDes merupakan
penghubung antara Pemerintah Desa dengan masyarakat dalam
melakukan pengelolaan potensi desa untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat, yang didirikan melalui musyawarah desa
berdasarkan Peraturan Desa.
14
15. 2. DEFENISI STRATEGI
• Menurut Porter (2008) mengatakan bahwa strategi adalah
pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu. Strategi yang baik terdapat koordinasi
tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang
sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,
efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan
secara efektif.
15
16. 3. DEFENISI INOVASI
• Rogers (1983) mengatakan bahwa penerapan inovasi untuk
mengubah sebuah keadaan didasari oleh pikiran-pikiran sebagai
berikut:
Keuntungan relatif;
Kompatibel;
Kompleksitas;
Uji coba; dan
Dapat diamati.
Dengan demikian inovasi merupakan kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dengan keadaan sebelumnya, serta
sesuai dengan ide, fakta dan informasi yang telah ada. Produk
inovasi pada umumnya menunjukkan sifat-sifat yang baru,
berkualitas dan menguntungkan.
16
17. 4. DEFENISI POTENSI KESEJAHTERAAN EKONOMI
• Menurut Lincoln Arsyad (dikutip dalam Djamaluddin, 2012), potensi
kesejahteraan ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang
menggunakan teknik ekonomi mikro untuk menentukan secara
serempak efisiensi alokasi dari ekonomi makro dan akibat distribusi
pendapatan yang saling berhubungan.
17
18. 5. DEFENISI MASYARAKAT DESA
• Soerjono Soekanto (2006) mengatakan bahwa masyarakat
pedesaan pada hakikatnya bersifat gradual. Warga suatu
masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan
lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga
masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupannya berkelompok
atas dasar sistem kekeluargaan. Pnduduk masyarakat desa pada
umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat menjadi tukang
kayu, tukang pembuat genteng, tukang pembuat batu bata, tukang
bangunan, akan tetapi inti pekerjaan pendudk pedesaan adalah
pertanian. Masyarkat ditandai oleh ciri-ciri, yaitu adanya interaksi,
ikatan pola tingkah laku yang khas di dalam semua aspek kehidupan
yang bersifat mantap dan berkelanjutan dan adanya rasa identitas
terhadap kelompok, dimana individu yang bersangkutan menjadi
anggota kelompoknya.18
20. METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penentuan lokasi penelitian ditetapkan menggunakan cluster purposive sampling,
tempat yang dipilih dalam penelitian ini adalah 7 (tujuh) Desa di Kecamatan Kualuh
Selatan yang memiliki BUMDes dan klasifikasi unit usaha antara lain: 1) Desa
Damuli Pekan; 2) Desa Damuli Kebun; 3) Desa Lobu Huala; 4) Desa Gunung
Melayu; 5) Desa Sialang Taji; 6) Desa Bandar Lama dan 7) Desa Siamporik;
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 5 (lima) bulan dari bulan Juni sampai dengan
Oktober 2020. Adapun tahap-tahap perincian kegiatan, yakni sebagai berikut: a)
TOR Penelitian, b) Penyusunan Proposal, c) Penyusunan kuisioner, d) Review
proposal, e) Perbaikan proposal, f) Perbaikan proposal, g) Pelaksanaan survei
untuk mendapatkan data awal, h) Pengumpulan data lapangan, i)
Pengolahan/analisis data, j) Focuss Group Discussion (FGD), k) Penyusunan
laporan akhir, l) Seminar hasil; dan m) Revisi akhir laporan penelitian.
20
21. 3. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan mixed methodes, dimana penelitian dilakukan dengan
gabungan antara kualitatif dan kuantitatif.
4. Subjek Penelitian: 1) Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
yang terkait dengan kebijakan BUMDes, 2) Pengurus BUMDes di setiap desa yang
diteliti, 3) Dinas Pemberdayan Masyarakat Desa, 4) Masyarakat, 5) Investor; dan
6) Tenaga Pendamping Desa.
5. Teknik Pengumpulan Data: Wawancara mendalam (in-depth interview),
Dokumentasi, dan kuesioner
6. Jenis dan Sumber Data: Data primer, dan Data sekunder,.
7. Model Analisis Data: Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis deskriptif dengan menggabungkan analisis SWOT dan Analytical Hierarchy
Process (AHP). Analisis SWOTdilakukan untuk mendapatkan gambaran
permasalahan pada BUMDES di wilayah administrasi Kecamatan Kualuh Selatan
Kabupaten Labuhanbatu Utara. sedangkan AHP dilakukan untuk mendapatkan
persoalan yang akan dipecahkan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir,
sehingga persoalan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses
pengambilan keputusannya.21