Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Yudi Nugroho
Abstract
“To become a leading herbal medicine, health food and drinks, and herbal ingredient processing company wich can benefit the community and environment” – Vision of Sido Muncul
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis.
Pelaku bisnis harus menjadi pemicu perubahan. Dimana mereka memiliki uang dan kekuatan untuk membuat perbedaan. Sebuah perusahaan yang mendapat untung dari masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mengembalikan sesuatu kepada masyarakat itu. Sehingga hal ini menunjukkan dimensi etis yang kuat dari cara perusahaan melakukan bisnis (Roddick, 1991)
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis dengan kinerja unggul dan terus-menerus yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika, sejalan dengan hukum, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Adidas merupakan salah satu perusahaan global yang sudah memiliki nama di dunia internasional khususnya dikalangan konsumennya. Beberapa penghargaan telah mampu diraih oleh Adidas berkat prestasi mereka. Namun kesuksesan Adidas saat ini tidak lepas dari peran strategi Operasi perusahaan secara keseluruhan pada masing-masing lini fungsi yang ada didalam proses berlangsungnya perusahaan.
Paper ini menerangkan bagaimana Adidas mampu bertahan hingga waktu yang sangat lama dengan memanfaatkan Strategi Global yang dimilikinya mulai dari sistem perekrutan, marketing, hingga proses Supply chain yang dapat di implementasikan dengan baik menggunakan bantuan Teknologi.
Kata Kunci : Strategi Operasi Global, Recruitment, Marketing, Supply Chain, Integrating
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Yudi Nugroho
Abstract
“To become a leading herbal medicine, health food and drinks, and herbal ingredient processing company wich can benefit the community and environment” – Vision of Sido Muncul
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis.
Pelaku bisnis harus menjadi pemicu perubahan. Dimana mereka memiliki uang dan kekuatan untuk membuat perbedaan. Sebuah perusahaan yang mendapat untung dari masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mengembalikan sesuatu kepada masyarakat itu. Sehingga hal ini menunjukkan dimensi etis yang kuat dari cara perusahaan melakukan bisnis (Roddick, 1991)
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis dengan kinerja unggul dan terus-menerus yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika, sejalan dengan hukum, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Adidas merupakan salah satu perusahaan global yang sudah memiliki nama di dunia internasional khususnya dikalangan konsumennya. Beberapa penghargaan telah mampu diraih oleh Adidas berkat prestasi mereka. Namun kesuksesan Adidas saat ini tidak lepas dari peran strategi Operasi perusahaan secara keseluruhan pada masing-masing lini fungsi yang ada didalam proses berlangsungnya perusahaan.
Paper ini menerangkan bagaimana Adidas mampu bertahan hingga waktu yang sangat lama dengan memanfaatkan Strategi Global yang dimilikinya mulai dari sistem perekrutan, marketing, hingga proses Supply chain yang dapat di implementasikan dengan baik menggunakan bantuan Teknologi.
Kata Kunci : Strategi Operasi Global, Recruitment, Marketing, Supply Chain, Integrating
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan berbagai perilaku-perilaku yang ada dalam suatu organisasi. Perilaku-perilaku tersebut terdiri dari perilaku individual, perilaku kelompok, desain dan struktur organisasi, proses organisasi, serta dinamika dan perubahan organisasi. Pendekatan teoritis dan analisis kasus-kasus yang relevan dengan materi perilaku keorganisasian.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan berbagai perilaku-perilaku yang ada dalam suatu organisasi. Perilaku-perilaku tersebut terdiri dari perilaku individual, perilaku kelompok, desain dan struktur organisasi, proses organisasi, serta dinamika dan perubahan organisasi. Pendekatan teoritis dan analisis kasus-kasus yang relevan dengan materi perilaku keorganisasian.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. • Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak yang dimiliki
individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku di dalam organisasi untuk tujuan
menerapkan pengetahuan tersebut guna meningkatkan efektivitas organisasi.
Jika seseorang ingin bekerja di suatu organisasi atau mengelolanya, perlu dipahami
bagaimana organisasi itu beroperasi.
- Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge
• Ini adalah alat manusia untuk keuntungan manusia. Ini berlaku secara luas pada
perilaku orang di semua jenis organisasi, seperti bisnis, pemerintah, sekolah, dan
organisasi layanan. Ini mencakup tiga penentu perilaku dalam organisasi: individu,
kelompok, dan struktur.
• OB mencakup topik inti motivasi, perilaku kepemimpinan dan kekuasaan,
komunikasi interpersonal, struktur dan proses kelompok, pembelajaran,
pengembangan sikap dan persepsi, proses perubahan, konflik, desain pekerjaan dan
stres kerja.
3. Referensi :
1) Shekhar Kapoor & Trilok Kumar Jain, Organizational Behavior, published by ADR
Journals 2016, All Rights Reserved.
2) Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge, Essentials of Organizational Behavior,
Fourteenth Edition, published by Pearson Education, 2018, e-book.
4. • Dalam dunia bisnis, budaya organisasi adalah topik yang tampaknya tak kenal lelah
(Peters dan Waterman).
• Pendiri perusahaan, Tony Hsieh, percaya (dan masih) bahwa organisasi perlu
dibangun di sekitar budaya organisasi dan kemudian kesuksesan tidak bisa
dihindari.
• Konsep OB tidak dapat dipisahkan dari disiplin ilmu-ilmuperilaku yang lain.
Beberapa di antaranya bahkan merupakansub-disilpin dari OB, yakni psikologi,
psikologi social, sosiologi,ekonomi, dan anthropologi budaya. Perbedaan OB
berbedadengan disiplin ilmu tersebut adalah :
1. OB memadukan berbagai disiplin ilmu perilaku
2. OB membatasi danmenekankan pada perilaku manusia dalam organisasi.
• Konsep OB meliputi tiga elemen utama, yakni individu, kelompok, dan faktor-
faktor organisasi seperti dalam bagan berikut ini. Ketiga elemen tersebut
berinteraksi dan menghasilkan produktivitas, kepuasan kerja dan efektivitas
organisasi.
• Produktivitas adalah keluaran yang dihasilkan oleh kegiatan individu dan kelompok
dalam organisasi. Kepuasan kerja adalah perasaan senang yang dirasakan individu
sebagai akibat dari pekerjaan dan kondisi lingkungan kerjanya. Efektivitas
organisasi adalah tingkat keberhasilan yang dicapai organisasi.
5. Referensi :
1) Peters, T., & Waterman, R. (1982). In search of excellence. New York, London:
Harper & Row.
2) Hofstede, G. (1981). Culture and organizations. International Studies of
Management and Organization, 10(4), 15–41 (p. 24).
3) Carolina Machado, J. Paulo Davim, (Editors), Organizational Behaviour and
Human Resource Management, A Guide to a Specialized MBA Course, published
by Springer Nature, e-book
6. Disliplin IImu Yang Terkait Dengan OB Antara lain :
1. Psikologi
• Fokus studi yakni memahami perilaku individual.
• Faktor psikologis mendasar yang relevan dalam situasi kerja misalnya persepsi,
emosi, kebutuhan dan faktor lain.
2. sosiologi
• Fokus studi pada sistem sosial dimana individu berada membahas topik-topik
seperti dinamika kelompok, komunikasi, tim kerja,konflik, perilaku antar kelompok
3. psikologi sosial
• Fokus pada bagaimana pengaruhindividu terhadap individu/kelompoklainnya
• Topik yang dibahas yakni perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, dan
proses kelompok.
4. antropologi
• fokus studi kebudayaan, masyarakat dan aktivitasnya
• topik yang dibahas mengenai analisa antar budaya, budaya organisasi, dll.
7. Referensi :
1) Carolina Machado, J. Paulo Davim, (Editors), Organizational Behaviour
and Human Resource Management, A Guide to a Specialized MBA
Course, published by Springer Nature, e-book.
8. Bentuk-bentuk struktur organisasi
1. Struktur Organisasi Garis (LineOrganization)
Pada jenis organisasi ini, garis bersama dari kekuasaaan dan tanggung jawab bercabang pada
setiap tingkat pimpinan dari yang terbawah.
2. Struktur Organisasi Garis DanStaff (Line-Staff Organization)
Organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang luas daerah
kerjanya serta memiliki bidang tugas yang kompleks. Struktur organsasi ini berusaha untuk
menyempurnakan kekurangan yang ada pada struktur organisasi garis.
3. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur ini merupakan bentuk organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-
fungsiyang ada dalam organisasi tersebut, misalkanfungsi produksi, keuangan, adminstrasi
dan lain-lain.
4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
5. Struktur Organisasi Panitia (Committee)
6. Struktur Organisasi Modern
9. Meskipun ada perdebatan tentang kepentingan relatif masing-
masing, OB yang jelas mencakup :
1. individual level
• Kepribadian dan emosi
• Nilai dan sikap
• Kemampuan
• Persepsi
• Motivasi
• Proses belajar individu
• Pengambilan
keputusan individu
2. group level
• Komunikasi
• Pengambilan
keputusan kelompok
• Leadership
• Struktur kelompok
• Konflik
• Power dan politik
• Tim kerja
3. organization system level
• Kebijakan sdm
dan penerapannya
• Budaya organisasi
• Desain dan
strukur organisasi
• Tehnologi dan
desain pekerjaan
10. PERBEDAAN GROUP/KELOMPOK DAN TIM DALAM ORGANISASI
1) Kelompok
• Di definisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan berkumpul
untuk mencapai tujuan tertentu.
• Kelompok tidak mempunyai kebutuhan atau kesempatan untuk terlibat dalam kerja
kolektif yang membutuhkan usaha yang sama. Jadi, kinerja mereka hanya
merupakan gabungan akhir dari kontribusi individual setiap anggota kelompok.
• Tidak ada sinergi positif yang bisa menciptakan seluruh tingkat kinerja yang lebih
tinggi dari pada jumlah masukan.
2) Tim
• Sekelompok orang dimana masing-masing individunya memiliki keterampilan yang
saling melengkapi untuk mencapai tujuan umum yang telah ditentukan.
• Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-
usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi
daripada jumlah masukan individual. Namun, potensi tidak ada yang dengan
sendirinya menciptakan sinergi positif dalam tim.
• Tim yang efektif memiliki berbagai karakteristik umum. Apabila ingin
mendapatkan peningkatkan kinerja organisasi dengan menggunakan tim,
menejemen harus memastikan bahwa tim-timnya memiliki karakteristik-
karakteristik.
11. Penjelasan tambahan :
Kelompok :
• Alasan membentuk kelompok : memperoleh rasa aman, meningkatkan status dan
harga diri, memperoleh dan meningkatkan interaksi dan afiliasi, memperoleh
kekuatan atau dukungan, memperoleh kekuatan, dan mencapai tujuan dengan lebih
mudah dibandingkan sendirian.
• Pada kelompok akuntabilitas atau tanggung jawab lebih diutamakan kepada
individu dan keahlian anggota kelompok bervariasi. Kekuatan dari kelompok
terletak pada kesungguhan anggotanya untuk mengikuti komando atau arahan
petunjuk dari pemimpin kelompok tersebut. Keberhasilan dalam sebuah grup
biasanya hanya diukur dari hasil akhirnya (Laurie J. Mullins)
12. Tim :
• Menurut Snow (1992), Johnson dan Johnson (2000) dan Cummings dan Worley
(2001), tim atau team adalah satu set interaksi interpersonal yang terstruktur untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan.
• Tujuan dibentuknya tim adalah untuk mengumpulkan sumber daya kolektif guna
mencapai keputusan yang lebih baik, dengan asumsi bahwa kemampuan dan
pengalaman anggota dapat dimanfaatkan secara optimal.
• Kekuatan dari suatu tim itu terletak dari kesamaan tujuan dan saling keterikatan
antar individu di dalam tim, sedangkan keberhasilan sebuah tim selain diukur dari
hasil akhir juga dilihat bagaimana proses untuk mencapai hasil akhir itu.
• Dalam pembentukan tim memang lebih sulit dibandingkan membentuk kelompok
karena dalam membentuk tim tidak hanya melihat kesamaan anggota, tetapi juga
melihat kepada keterampilanl masing-masing anggota untuk melengkapi satu sama
lain. Oleh karena itu, apabila terjadi konflik karena akan menggangu fungsionalitas
anggotanya.
13. Jenis Tim Berdasar Tujuannya :
• Tim dapat diklasifikasikan berdasar tujuannya. Terdapat empat bentuk umum dari
tim, yaitu:
• Tim Problem-Solving : Tim ini pada umumnya terdiri atas 4 hingga 12 pekerja
yang dibayar per jam yang berasal dari departemen yang sama yang saling bertemu
dalam beberapa jam tiap minggu guna membahas peningkatan kualitas, efisiensi,
dan lingkungan kerja.
• Tim Self-Managed Work : Umumnya terdiri atas 10 hingga 15 orang yang
mengambil tanggung jawab dari supervisornya. Tanggung jawab ini termasuk
mengendalikan kecelakaan kerja, menentukan penilaian pekerjaan, pemecahan
organisasi, dan pilihan prosedur-prosedur pemeriksaan secara kolektif.
• Tim Cross-Functional : Tim ini terdiri atas pekerja-pekerja dari tingkat hierarki
yang serupa tetapi beda wilayah pekerjaannya. Mereka bergabung bersama guna
menyelesaikan suatu pekerjaan.
• Tim Virtual : Tim Virtual menggunakan teknologi komputer guna
menghubungkan orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran
bersama. Teknik tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama secara online,
kendati mereka dipisahkan ruangan ataupun benua.
14. Referensi :
• Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior, 7th Edition (Essex :
Pearson Education Limited, 2005)
• Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat
• Stephen P. Robbins. 2003. Essentials of Organization Behavior, 7th Edition. Upper
Saddle River, New Jersey: Prentice Hall
15. Kasus :
• Suatu produktivitas perusahaan menurun dikarenakan ketidakharmonisan hubungan
antara bagian sales dan marketing. Bagian sales beranggapan bahwa bagian
marketing hanya menghambur-hamburkan uang dan menghasilkan calon pelanggan
yang tidak bermutu, begitupun tim marketing beranggapan bahwa bagian sales
malas dan tidak menindaklanjuti calon pelanggan yang telah dihasilkan tim
marketing. Hal ini sudah umum terjadi pada beberapa perusahaan. Jika dibiarkan
terjadi terus-menerus seperti ini maka akan merugikan perusahaan dan berdampak
pada karyawan di bagian lainnya.
• Bagaimana solusi untuk hubungan tim yang baik antara sales dan marketing yang
saling berkaitan dengan job desk pada bagian tersebut?
16. Solusi :
• Bagian sales dan marketing adalah tim yang tidak dapat terpisahkan karena kedua
bagian tersebut akan saling berkaitan dalam meningkatkan produktivitas
perusahaan. Hal berikut dapat dilakukan untuk menjalin tim yang baik antara tim
sales dan tim marketing :
• Duduk bersama untuk berdiskusi dengan kepala dingin, mencari titik tengah yang
disetujui keduanya.
• Intropeksi dengan melakukan komunikasi dan kolaborasi guna memberikan
gagasan serta feedback yang membantu satu sama lain.
17. Kesimpulan :
• Perbedaan antara kelompok dan tim kerja yaitu kelompok tidak menghasilkan
sinergi positif yang bisa menciptidakan seluruh tingkat kinerja yang lebih tinggi
dari jumlah masukan sedangkan tim kerja menghasilkan sinergy positif melalui
usaha yang terkoordinasi dalam menghasil satu tingkat kinerja yang lebih tinggi
daripada jumlah masukan individual.
• Meskipun tim menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi, namun masih
diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab
dalam keorganisasian.
• Tim tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara
kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat
sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, perbedaan cara kerja
dalam tiap anggota tim harus ditanggapi dengan positif.