1. RANGKUMAN
KRITERIA DAN TEKNIK
PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
(Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Kualitatif di Universitas Negeri Makassar)
MUH. ALFIANSYAH
1211041019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2015
2. A. Alasan dan Acuan
Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus
memenuhi:
1. Mendemonstrasikan nilai yang benar.
2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan.
3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari
prosedurnya dan kenetralan dari temuan keputusan-keputusannya.
Isu dasar dari hubungan keabsahan data pada dasarnya adalah sederhana.
Bagaimana peneliti membujuk agar pesertanya (termasuk dirinya) bahwa temuan-
temuan peneliti dapat dipercaya atau dapat dipertimbangkan. Dibawah ini
ditemukan perbandingan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif
dilihat dari segi ‘konstruk’nya (Moleong, 2014:321).
Konstruk Kuantitatif Kualitatif
‘Nilai Benar’
Aplikabilitas.
Validitas Internal
Validitas Eksternal
Kredibilitas
Transferabilitas
(Keteralihan)
Konsistensi Reliabilitas
Dependabilitas
(Kebergantungan)
Netralitas Objektivitas
Konfirmabilitas
(Kepastian)
Kriteria yang digunakan dan didefinisikan pada satu perspektif barangkali
tidak cukup jika digunakan untuk memutuskan tindakan-tindakan dalam suatu
perspektif lainnya. Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui
dari konsep validitas dan reliabilitas menurut versi positivisme dan disesuaikan
dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.
Istilah-istilah yang diguakan oleh penelitian kuantitatif antara lain adalah
validitas internal, validitas eksternal dan reliabilitas.
3. Pertama, validitas internal yang dinyatakan sebagai variasi yang terjadi pada
variabel terikat dapat ditandai sejauh variasi pada variabel bebas dapat dikontrol.
Karena banyak faktor yang mungkin berpengaruh dalam suatu hubungan sebab
akibat, maka digunakan kontrol atau randomisasi sebagai upaya mengisolasi
variabel bebasnya.
Kedua, validitas eksternal, menurut Cook dan Campbell (dalam Moleong,
2014::322) ialah perkiraan validitas yang diinferensikan berdasarkan hubungan
sebab akibat yang diduga terjadi, dapat digeneralisasikan pada dan di antara
ukuran alternatif sebab akibat dan diantara jenis orang, latar dan waktu.
Ketiga, reliabilitas merujuk pada ketaatasasan pengukuran dan ukuran yang
digunakan. Pengetesan reliabilitas biasanya dilakukan melalui replikasi
sebagaimana yang likakukan terhadap pengukuran butir-butir ganjil genap,
dengan tes-retes atau dalam bentuk paralel (Moleong, 2014:323).
B. Kriteria Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan (trutworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkn atas sejumlah kriteria
tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan
kepastian (confirmability) (Moleong, 2014:324).
Penerapan kriterium derajat kepercayaan padadasarnya menggantikan
konsep validitas internal dari kuantitatif. Kriteria ini berfungsi: pertama
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan
penemuannya dapat dicapai; kedua mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-
hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang
sedang diteliti (Moleong, 2014:324).
Kriterium keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dan nonkualitatif.
Konsep validitas ini menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat
berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama tas dasar
4. penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara respresentatif mewakili
populasi itu.
Kriterium kebergantungan merupakan subtitusi istilah reliabilitas dalam
penelitian yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, reliabilitas ditunjukkan
dengan jalan mengadakan replikasi studi. Sedangkan kriterium kepastian berasal
dari konsep objektivitas menurut nonkualitatif. Nonkualitatif menetapkan
objektivitas dari segi kesepakatan antarsubjek. Disini pemastian bahwa sesuatu itu
objektif atau tidak tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap
pandangan, pendapat dan penemuan seseorang.
C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Kriteria Teknik pemeriksaan
Kredibilitas
1. Perpanjang keikutsertaan
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi
4. Pengecekan sejawat
5. Kecukupan refensial
6. Kajian kasus negatif
7. Pengecekan anggota
Keterangan Uraian rinci
Kebergantungan Audit kebergantungan
Kepastian Audit kepastian
a. Perpanjangan keikutsertaan
Sebagaimana talah dikemukakan, peneliti dalam penelitian kualitatif adalah
instrumen itu sendiri. Keikut sertaan peneliti sangat menentukan dalam
pengumpulan data. Keikut sertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu
5. yang singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikut sertaan peneliti pada latar
penelitian.
b. Ketekunan pengamatan
Kekurang tekunan pengamatan terletak pada pengamatan terhadap pokok
persoalan yang dilakukan secara awal. Hal itu mungkin dapat disebabkan oleh
tekanan subjek atau sponsor atau barang kali juga karena ketidak toleransian
subjek, atau sebaliknya peneliti terlalu cepat mengarahkan fokus penelitiannya
walaupun tampaknya belum patut dilakukan demikian. Persoalan itu bisa terjadi
pada situasi ketika subjek berdusta, menipu, berpura-pura, sedangkan peneliti
sudah sejak awal mengarahkan fokusnya, padahal barang kali belum waktunya
berbuat demikian.
c. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan
ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin dalam (Moleong:1993:178)
membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
d. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir
yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
e. Analisis kasus negatif
Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan
kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah
dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding. Dalam suatu latihan
kepemimpinan perusahaan, sebagaian peserta berhasil dengan baik dan telah
menduduki kedudukan yang baik. Peserta yang tidak menyelesaikan program dan
6. meninggalkan latihan sebelum waktunya diambil sebagai kasus untuk meneliti
kekurangan program latihan tersebut. kasus negatif demikian sebagai kasus
negatif untuk menjelaskan hipotesis alternatif sebagai upaya meningkatkan
argumentasi penemuan.
f. Pengecekan anggota
Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data sangat
penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan. Yang di cek dengan anggota
yang terlibat meliputi data, kategori analitis, penafsiran, dan kesimpulan.
g. Uraian Rinci
Untuk mencapai kriterium keteralihan suatu temuan hendaknya pihak peneliti
dibekali dengan pengetahuan secukupnya dengan konteks pengirim dan penerima.
Dengan kata lain, peneliti tidak dapat membahas keteralihan jika ia hanya
mempunyai sekeping data dari penelitiannya saja.
h. Auditing
Auditing adalah konsep bisnis, khusunya dibidang fiskal yang dimanfaatkan untuk
memeriksa kebergantungan dan kepastian data. Hal itu dilakukan baik terhadap
proses maupun terhadap hasil atau keluaran.
7. DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Rajawali
Pers.
Gunawan,Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Moleong, L. J. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung PT Remaja
Rosdakarya.
Moleong, L. J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.