SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Validitas dan Reliabilitas
Dwitya Sobat Ady Dharma (22703261012)
Program Studi Ilmu Pendidikan (S3)
Konsentrasi Pendidikan Luar Biasa
Fakultas Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta
1. Jenis Validitas dan faktor yang mempengaruhi validitas
2. Mengetahui Validitas/ analisis Validitas
3. Jenis reliabilitas dan faktor yang mempengaruhinya
4. Metode Analisis Reliabilitas
Pengertian
• Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan
dan juga kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurannya (Azwar, 2000).
• Validitas merujuk pada suatu ukuran yang menjamin bahwa suatu
variabel yang diukur, benar-benar merupakan variabel yang memang
diteliti. (Cooper & Schindler, 2006).
• Validitas akan menunjukkan dukungan fakta empiris dan alasan
teoretis terhadap terhadap interpretasi skor tes atau skor suatu
instrumen, dan terkait dengan kecermatan pengukuran.
Jenis-jenis validitas: Validitas Isi
• Validitas isi merujuk pada sejauh mana isi dari suatu perangkat
instrumen penelitian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka validitas isi adalah
kesesuaian sola-soal atau materi dalam ujian dengan apa yang telah
dipelajari siswa (Mardapi, 2008).
• Pengujian terhadap validitas isi menggunakan logika atau analisis
rasioanal dengan melihat apakah item-item soal telah sesuai dengan
kisi-kisinya. Dengan kata lain validitas isi dapat dikatakan sebagai
penilaian yang ditentukan berdasarkan indvidu atau secara subjektif
Jenis-jenis validitas: Validitas Konstruk
• Validitas konstruk mempersoalkan sejauh mana skor-skor hasil pengukuran
dengan suatu instrumen merefleksikan konstruk teoritik yang mendasari
penyusunan alat ukur tersebut.
• Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana
instrumen mengungkap suatu kemampuan atau konstruk teoretis tertentu
yang hendak diukurnya.
• Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu
alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya.
• Instrumen non-tes mempunyai validitas konstruk, jika instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur konsep sesuai dengan yang didefinisikan
(Suryabrata, 2000).
Jenis-jenis validitas: Validitas Kriteria
• Validitas kriteria dikenal dengan nama lain yaitu validitas empiris. Validitas
kriteria digunakan ketika nilai atau skor tes dihubungkan dengan suatu
kriteria. Kriteria adalah beberapa perilaku dimana nilai tes dapat digunakan
untuk memprediksi.
• Sebagai contoh misalnya, untuk mendapatkan validitas hubungan kriteria,
skor dalam suatu instrumen tes yang dikembangkan untuk penyeleksian
pelamar pekerjaan harus dihubungkan dengan kriteria keefektifan kinerja.
• Fernandes (1984) mengatakan validitas berdasarkan kriteria dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan sejauh mana tes memprediksi kemampuan
peserta di masa mendatang (predictive validity) atau mengestimasi
kemampuan dengan alat ukur lain dengan tenggang waktu yang hampir
bersamaan (concurrent validity).
Faktor yang memengaruhi Validitas
Internal Eksternal
- Instruksi tes jelas dan mudah dipahami siswa.
- Penggunaan kata dan kalimat di dalam butir
soal yang mudah dipahami dan dibaca.
- Konstruksi setiap butir soal yang baik sesuai
kaidah penulisan soal.
- Tingkat kesulitan setiap soal yang tepat atau
sesuai dengan materi/ bahan pembelajaran
siswa.
- Jumlah soal yang cukup mewakili sampel
bahan/ materi pembelajaran atau kompetensi
dasar yang dituntut.
- Setiap soal yang disajikan memiliki jawaban.
- Tidak ada kecurangan yang
dilakukan siswa pada saat
dilakukan administrasi tes
(mencontek, guru memberikan
petunjuk, dll).
- Waktu pengerjaan tes yang
tepat (tidak kurang atau lebih
waktunya).
- Penskoran yang konsisten.
Dimana letak kesalahannya?
Mengetahui Validitas
• Validitas isi dapat ditentukan dengan cara validasi kepada ahli (expert). Ahli
dalam bidang studi diasumsikan dapat mengukur konten dari instrument yang
divalidasi (content related). Hal ini dikarenakan instrumen pengukuran ( dapat
berupa tes atau angket) dibuktikan valid jika ahli (expert) meyakini bahwa bahwa
instrumen tersebut mengukur penguasaan kemampuan yang didefinisikan dalam
domain.
• Validitas konstruk: Proses pembuktian validitas konstruk dapat dilakukan dengan
membuktikan bahwa konstruk instrumen memang ada (exists) dan kemudian
dibuktikan hasil pengukurannya secara empiris (Retnawati, 2016) (Prosedur
validasi konstruk diawali dari suatu identifikasi dan batasan mengenai variabel
yang hendak diukur dan dinyatakan dalam bentuk konstruk logis berdasarkan
teori mengenai variabel tersebut). Analisis yang banyak digunakan antara lain
dengan analisis faktor eksploratori (exploratory factor analysis, EFA) maupun
konfirmatori (confirmatory factor analysis, CFA).
Lanjutan
• Validitas kriteria: Pada pembuktian validitas dengan cara ini, diperlukan
skor hasil pengukuran menggunakan instrumen lain yang lebih terstandar
(Retnawati, 2016). Validitas kriteria merupakan validitas yang melihat
hubungan alat ukur dengan hal-hal yang berada di luar alat ukur tersebut
baik pada masa sekarang maupun yang akan datang (Azwar, 2014).
• Validasi tes yang dipergunakan dalam dunia pendidikan sebaiknya
melibatkan analisis isi tes dan analisis konstruk (empiris) dari skor tes dan
data respons terhadap butir oleh peserta tes. Analisis isi tes terkait dengan
validitas isi yang selanjutnya diperlukan juga analisis empiris untuk
mengetahui validitas konstruk. Kedua analisis ini dimaksudkan agar tes di
dunia pendidikan memenuhi syarat tes yang standar.
Reliabilitas
• Reliabilitas ialah tingkat konsistensi (keajegan) skor yang dihasilkan
apabila suatu tes digunakan secara berulang pada individu atau
sekelompok individu yang sama.
• Reliabilitas menekankan pada konsistensi skor, bukan pada tes atau
instrumennya.
• Dalam kaitannya dengan penilaian pendidikan, prestasi atau
kemampuan seorang siswa dikatakan reliabel jika dilakukan
pengukuran, hasil pengukuran akan sama informasinya, walaupun
penguji berbeda, korektornya berbeda atau butir soal yang berbeda
tetapi memiliki karakteristik yang sama.
Mengukur Reliabilitas (Retnawati, 2014;
Arikunto, 2018; Endrayanto, 2014)
• Metode Test-Retest: metode analisis reliabilitas di mana tes yang
sama digunakan sebanyak dua kali kesempatan pengukuran pada
siswa atau kelompok siswa yang sama.
• Guru melakukan pengukuran dan menggukana tes pada kondisi yang
kurang lebih sama (jam pelaksanaan, aturan, dll)
• Metode ini memiliki kelamahan: pertama, siswa hanya akan
mengandalkan ingatan karena tes pertama dan kedua menggunakan
butir soal yang sama (dapat disiasati dengan jarak waktu yang
lumayan lama). Kedua, masalah stabilitas psikis siswa. Secara umum,
kondisi psikis siswa tidak stabil dari waktu ke waktu
Metode bentuk parallel (equivalent)
• Disebut juga metode bentuk sejajar (alternate form).
• Metode parallel menggunakan dua bentuk tes yang dianggap parallel
berdasarkan kesamaan jenis soal, jumlah soal, bahan materi
pembelajaran, tingkat kesukaran, dan jumlah siswa yang mengikuti
tes, namun pelaksanaan tes dilakukan pada waktu yang berbeda.
• Dari segi waktu, metode ini relative lebih pendek.
• Hasil kedua tes tersebut kemudian dikorelasikan sehingga diperoleh
koefisien korelasi.
Metode belah dua (split half method)
• Metode belah dua merupakan salah satu bentuk reliabilitas
berdasarkan konsistensi internal.
• Konsistensi internal menalaah apakah setiap butir soal mengukur
kemampuan yang sama.
• Kelebihan metode ini, tes hanya dilakukan satu kali.
• Hal yang dilakukan, guru menggunakan satu tes pada satu kali
pengukuran terhadap sekelompok siswa, kemudian skor tersebut
dibagi dua (ganjil dan genap). Hasil bagi dua tersebut kemudian
dikorelasikan menggunakan rumus spearman-Brown.
Contoh kesalahan sistematis dan kesalahan
anak (dalam konteks reliabilitas)
Kesalahan sistematis Kesalahan anak
- Butir soal menggunakan kosakata dan
kalimat yang kurang tepat.
- Kalimat pada butir soal yang terlalu
panjang sehingga menuntut kemampuan
siswa membaca.
- Instruksi tes yang kurang tepat atau tidak
jelas.
- Jumlah butir soal yang terlalu sedikit.
- Kecurangan pada saat administrasi tes,
misalnya menyontek.
- Faktor tebakan jawaban (pola tertentu).
- Faktor kesukaran butir soal yang kurang
sesuai
- Kondisi sakit
- Kecerobohan
- Motivasi siswa
- Faktor mental
- Kebisingan
- Meja dan tempat
duduk yang tidak
nyaman.
Arifin (2014) berpendapat bahwa terdapat empat
faktor yang mempengaruhi reliabilitas yaitu:
1. Panjang tes (length of test)
• Makin banyak soal dalam tes maka akan makin tinggi tingkat reliabilitas suatu tes
dikarenakan terdapat banyak sampel yang diukur dan proporsi jawaban yang benar
makin banyak.
2. Sebaran skor (spread of scores)
• Besarnya sebaran skor akan membuat tingkat reliabilitas menjadi lebih tinggi karena
koefisien reliabilitas yang lebih besar diperoleh ketika responden tetap pada posisi yang
relatif sama dalam satu kelompok pengujian ke pengujian berikutnya
3. Tingkat kesukaran (difficulty indeks)
• Tingkat tes yang sukar dan tes yang mudah untuk responden cenderung akan
menghasilkan tingkat reliabilitas yang rendah
4. Obyektivitas (objectivity)
• Menunjukkan skor tes kemampuan yang sama antara responden yang satu dengan
responden yang lain.
Reliabilitas yang rendah dapat terjadi karena inkonsistensi
pengamat, ketidakstabilan atribut dari subjek yang diukur dan
situasi pengukuran yang tidak mendukung.
Berikut cara untuk meningkatkan reliabilitas (Murti, 2011) :
• 1. Memilih item pertanyaan untuk alat ukur kemudian dilakukan uji
konsistensi internal dan stabilitas alat ukur melalui suatu uji coba
• 2. Menghilangkan variasi pengukuran antar pengamat dengan cara
menggunakan orang-orang yang terlatih dan termotivasi
• 3. Menghilangkan variasi pengukuran intra pengamat dengan cara
mengurangi sumber variasi eksternal seperti kejemuan, kelelahan,
lingkungan berisik yang semuanya berpengaruh pada subjek penelitian
maupun pengamat
• 4. Melakukan koreksi terhadap pengamat berdasarkan kalibrasi (tanda
yang menyatakan pembagian skala) alat ukur dalam studi reliabilitas
• 5. Membakukan situasi/ konteks/ lingkungan penggunaan instrumen.
Contoh kasus yang sering terjadi di lapangan
• Soal Bahasa Indonesia-nya terlalu panjang.
• Pendamping yang membacakan soalnya
terlalu cepat.
• Dibantu menjawab soal.
Daftar Referensi
• Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
• Arikunto, S. 2018. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
• Azwar, S. 2011. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
• Allen, M. J. & Yen, W. M. (1979). Introduction to measurement theory. Monterey, CA: Brooks/ Cole Publishing Company.
• Azwar, S. (2012). Reliabiltas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
• Azwar, S. (2014). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Murti, B. 2011. Validitas dan Reliabilitas Pengukuran. Surakarta: Institute Of Health Economic And Policy Studies (IHEPS). Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
• Popham, W.J. (1995). Classroom assessment: What teachers need to know. Boston, MA: Allyn and Bacon, Inc.
• Retnawati, H. (2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian (Panduan Peneliti, Mahasiswa, dan Psikometrian). Yogyakarta:
Parama Publishing.
• Retnawati, H. (2017). Validitas dan Reliabilitas Konstruk Skor Tes Kemampuan Calon Mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 23,
Nomor 2, Desember 2017, hlm. 126 -135.
• Suryabrata, S. (2002). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi Offet.
• Thorndike, R.M. 2005. Measurement and Evaluation in Psychology and Education Seventh Edition. New Jersey : Prentice Hall,Inc

More Related Content

What's hot

Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessoricutiegadget
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAHTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIAYU_TEMPOYAK
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaecstasya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)mizahzulkefli
 
Model pembelajaran inkuiri
Model pembelajaran inkuiriModel pembelajaran inkuiri
Model pembelajaran inkuiriWafiatulAhdi
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptkyultaerma
 
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaPp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaAndi Audia Fni
 
14. rpp 5 volume bangun ruang
14. rpp 5 volume bangun ruang14. rpp 5 volume bangun ruang
14. rpp 5 volume bangun ruangjuangsapurata
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfNuryaniMakmur
 

What's hot (20)

Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessori
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI KRISIS MORAL DI SEKOLAH
 
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
 
Diet
DietDiet
Diet
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
Topik 6 Koneksi Antar Materi
Topik 6 Koneksi Antar MateriTopik 6 Koneksi Antar Materi
Topik 6 Koneksi Antar Materi
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
 
Model pembelajaran inkuiri
Model pembelajaran inkuiriModel pembelajaran inkuiri
Model pembelajaran inkuiri
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
KONSEP PEMBELAJARAN.ppt
KONSEP PEMBELAJARAN.pptKONSEP PEMBELAJARAN.ppt
KONSEP PEMBELAJARAN.ppt
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptk
 
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaPp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
 
14. rpp 5 volume bangun ruang
14. rpp 5 volume bangun ruang14. rpp 5 volume bangun ruang
14. rpp 5 volume bangun ruang
 
KOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptxKOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TREND PEMBELAJARAN ABAD 21.ppt
TREND PEMBELAJARAN ABAD 21.pptTREND PEMBELAJARAN ABAD 21.ppt
TREND PEMBELAJARAN ABAD 21.ppt
 
PARADIGMA PENDIDIKAN.ppt
PARADIGMA PENDIDIKAN.pptPARADIGMA PENDIDIKAN.ppt
PARADIGMA PENDIDIKAN.ppt
 
Lembar observasi Kelas
Lembar observasi KelasLembar observasi Kelas
Lembar observasi Kelas
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdf
 

Similar to VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxRohmatulFikri
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiRofiani Intan
 
Validitas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesValiditas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesStevie Principe
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataHannisaNurdini
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataHannisaNurdini
 
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaHannisaNurdini
 
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunselingAmin Upsi
 
metediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxmetediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxWisnuDwiseptian
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxdidinFt
 
Penilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaPenilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaHendra Ariyudha
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarFitri Yusmaniah
 
Teknik memvalidasi instrumen evaluasi program
Teknik memvalidasi instrumen evaluasi programTeknik memvalidasi instrumen evaluasi program
Teknik memvalidasi instrumen evaluasi programhaqunnadzir1
 
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)vina serevina
 

Similar to VALIDITAS DAN RELIABILITAS (20)

Jenis jenis tes
Jenis jenis tesJenis jenis tes
Jenis jenis tes
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen Evaluasi
 
Mkalah evaluasi
Mkalah evaluasiMkalah evaluasi
Mkalah evaluasi
 
Validitas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesValiditas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tes
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
 
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
 
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
 
Validitas dan reabilitas
Validitas dan reabilitasValiditas dan reabilitas
Validitas dan reabilitas
 
metediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxmetediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptx
 
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
 
kelompok 8
kelompok 8kelompok 8
kelompok 8
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
 
Artikel kontribusi
Artikel kontribusiArtikel kontribusi
Artikel kontribusi
 
Resume 5 ok
Resume 5 okResume 5 ok
Resume 5 ok
 
Penilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaPenilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematika
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
 
Teknik memvalidasi instrumen evaluasi program
Teknik memvalidasi instrumen evaluasi programTeknik memvalidasi instrumen evaluasi program
Teknik memvalidasi instrumen evaluasi program
 
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

  • 1. Validitas dan Reliabilitas Dwitya Sobat Ady Dharma (22703261012) Program Studi Ilmu Pendidikan (S3) Konsentrasi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
  • 2. 1. Jenis Validitas dan faktor yang mempengaruhi validitas 2. Mengetahui Validitas/ analisis Validitas 3. Jenis reliabilitas dan faktor yang mempengaruhinya 4. Metode Analisis Reliabilitas
  • 3. Pengertian • Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan juga kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Azwar, 2000). • Validitas merujuk pada suatu ukuran yang menjamin bahwa suatu variabel yang diukur, benar-benar merupakan variabel yang memang diteliti. (Cooper & Schindler, 2006). • Validitas akan menunjukkan dukungan fakta empiris dan alasan teoretis terhadap terhadap interpretasi skor tes atau skor suatu instrumen, dan terkait dengan kecermatan pengukuran.
  • 4. Jenis-jenis validitas: Validitas Isi • Validitas isi merujuk pada sejauh mana isi dari suatu perangkat instrumen penelitian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka validitas isi adalah kesesuaian sola-soal atau materi dalam ujian dengan apa yang telah dipelajari siswa (Mardapi, 2008). • Pengujian terhadap validitas isi menggunakan logika atau analisis rasioanal dengan melihat apakah item-item soal telah sesuai dengan kisi-kisinya. Dengan kata lain validitas isi dapat dikatakan sebagai penilaian yang ditentukan berdasarkan indvidu atau secara subjektif
  • 5. Jenis-jenis validitas: Validitas Konstruk • Validitas konstruk mempersoalkan sejauh mana skor-skor hasil pengukuran dengan suatu instrumen merefleksikan konstruk teoritik yang mendasari penyusunan alat ukur tersebut. • Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana instrumen mengungkap suatu kemampuan atau konstruk teoretis tertentu yang hendak diukurnya. • Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. • Instrumen non-tes mempunyai validitas konstruk, jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur konsep sesuai dengan yang didefinisikan (Suryabrata, 2000).
  • 6. Jenis-jenis validitas: Validitas Kriteria • Validitas kriteria dikenal dengan nama lain yaitu validitas empiris. Validitas kriteria digunakan ketika nilai atau skor tes dihubungkan dengan suatu kriteria. Kriteria adalah beberapa perilaku dimana nilai tes dapat digunakan untuk memprediksi. • Sebagai contoh misalnya, untuk mendapatkan validitas hubungan kriteria, skor dalam suatu instrumen tes yang dikembangkan untuk penyeleksian pelamar pekerjaan harus dihubungkan dengan kriteria keefektifan kinerja. • Fernandes (1984) mengatakan validitas berdasarkan kriteria dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan sejauh mana tes memprediksi kemampuan peserta di masa mendatang (predictive validity) atau mengestimasi kemampuan dengan alat ukur lain dengan tenggang waktu yang hampir bersamaan (concurrent validity).
  • 7. Faktor yang memengaruhi Validitas Internal Eksternal - Instruksi tes jelas dan mudah dipahami siswa. - Penggunaan kata dan kalimat di dalam butir soal yang mudah dipahami dan dibaca. - Konstruksi setiap butir soal yang baik sesuai kaidah penulisan soal. - Tingkat kesulitan setiap soal yang tepat atau sesuai dengan materi/ bahan pembelajaran siswa. - Jumlah soal yang cukup mewakili sampel bahan/ materi pembelajaran atau kompetensi dasar yang dituntut. - Setiap soal yang disajikan memiliki jawaban. - Tidak ada kecurangan yang dilakukan siswa pada saat dilakukan administrasi tes (mencontek, guru memberikan petunjuk, dll). - Waktu pengerjaan tes yang tepat (tidak kurang atau lebih waktunya). - Penskoran yang konsisten.
  • 9. Mengetahui Validitas • Validitas isi dapat ditentukan dengan cara validasi kepada ahli (expert). Ahli dalam bidang studi diasumsikan dapat mengukur konten dari instrument yang divalidasi (content related). Hal ini dikarenakan instrumen pengukuran ( dapat berupa tes atau angket) dibuktikan valid jika ahli (expert) meyakini bahwa bahwa instrumen tersebut mengukur penguasaan kemampuan yang didefinisikan dalam domain. • Validitas konstruk: Proses pembuktian validitas konstruk dapat dilakukan dengan membuktikan bahwa konstruk instrumen memang ada (exists) dan kemudian dibuktikan hasil pengukurannya secara empiris (Retnawati, 2016) (Prosedur validasi konstruk diawali dari suatu identifikasi dan batasan mengenai variabel yang hendak diukur dan dinyatakan dalam bentuk konstruk logis berdasarkan teori mengenai variabel tersebut). Analisis yang banyak digunakan antara lain dengan analisis faktor eksploratori (exploratory factor analysis, EFA) maupun konfirmatori (confirmatory factor analysis, CFA).
  • 10. Lanjutan • Validitas kriteria: Pada pembuktian validitas dengan cara ini, diperlukan skor hasil pengukuran menggunakan instrumen lain yang lebih terstandar (Retnawati, 2016). Validitas kriteria merupakan validitas yang melihat hubungan alat ukur dengan hal-hal yang berada di luar alat ukur tersebut baik pada masa sekarang maupun yang akan datang (Azwar, 2014). • Validasi tes yang dipergunakan dalam dunia pendidikan sebaiknya melibatkan analisis isi tes dan analisis konstruk (empiris) dari skor tes dan data respons terhadap butir oleh peserta tes. Analisis isi tes terkait dengan validitas isi yang selanjutnya diperlukan juga analisis empiris untuk mengetahui validitas konstruk. Kedua analisis ini dimaksudkan agar tes di dunia pendidikan memenuhi syarat tes yang standar.
  • 11. Reliabilitas • Reliabilitas ialah tingkat konsistensi (keajegan) skor yang dihasilkan apabila suatu tes digunakan secara berulang pada individu atau sekelompok individu yang sama. • Reliabilitas menekankan pada konsistensi skor, bukan pada tes atau instrumennya. • Dalam kaitannya dengan penilaian pendidikan, prestasi atau kemampuan seorang siswa dikatakan reliabel jika dilakukan pengukuran, hasil pengukuran akan sama informasinya, walaupun penguji berbeda, korektornya berbeda atau butir soal yang berbeda tetapi memiliki karakteristik yang sama.
  • 12. Mengukur Reliabilitas (Retnawati, 2014; Arikunto, 2018; Endrayanto, 2014) • Metode Test-Retest: metode analisis reliabilitas di mana tes yang sama digunakan sebanyak dua kali kesempatan pengukuran pada siswa atau kelompok siswa yang sama. • Guru melakukan pengukuran dan menggukana tes pada kondisi yang kurang lebih sama (jam pelaksanaan, aturan, dll) • Metode ini memiliki kelamahan: pertama, siswa hanya akan mengandalkan ingatan karena tes pertama dan kedua menggunakan butir soal yang sama (dapat disiasati dengan jarak waktu yang lumayan lama). Kedua, masalah stabilitas psikis siswa. Secara umum, kondisi psikis siswa tidak stabil dari waktu ke waktu
  • 13. Metode bentuk parallel (equivalent) • Disebut juga metode bentuk sejajar (alternate form). • Metode parallel menggunakan dua bentuk tes yang dianggap parallel berdasarkan kesamaan jenis soal, jumlah soal, bahan materi pembelajaran, tingkat kesukaran, dan jumlah siswa yang mengikuti tes, namun pelaksanaan tes dilakukan pada waktu yang berbeda. • Dari segi waktu, metode ini relative lebih pendek. • Hasil kedua tes tersebut kemudian dikorelasikan sehingga diperoleh koefisien korelasi.
  • 14. Metode belah dua (split half method) • Metode belah dua merupakan salah satu bentuk reliabilitas berdasarkan konsistensi internal. • Konsistensi internal menalaah apakah setiap butir soal mengukur kemampuan yang sama. • Kelebihan metode ini, tes hanya dilakukan satu kali. • Hal yang dilakukan, guru menggunakan satu tes pada satu kali pengukuran terhadap sekelompok siswa, kemudian skor tersebut dibagi dua (ganjil dan genap). Hasil bagi dua tersebut kemudian dikorelasikan menggunakan rumus spearman-Brown.
  • 15. Contoh kesalahan sistematis dan kesalahan anak (dalam konteks reliabilitas) Kesalahan sistematis Kesalahan anak - Butir soal menggunakan kosakata dan kalimat yang kurang tepat. - Kalimat pada butir soal yang terlalu panjang sehingga menuntut kemampuan siswa membaca. - Instruksi tes yang kurang tepat atau tidak jelas. - Jumlah butir soal yang terlalu sedikit. - Kecurangan pada saat administrasi tes, misalnya menyontek. - Faktor tebakan jawaban (pola tertentu). - Faktor kesukaran butir soal yang kurang sesuai - Kondisi sakit - Kecerobohan - Motivasi siswa - Faktor mental - Kebisingan - Meja dan tempat duduk yang tidak nyaman.
  • 16. Arifin (2014) berpendapat bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi reliabilitas yaitu: 1. Panjang tes (length of test) • Makin banyak soal dalam tes maka akan makin tinggi tingkat reliabilitas suatu tes dikarenakan terdapat banyak sampel yang diukur dan proporsi jawaban yang benar makin banyak. 2. Sebaran skor (spread of scores) • Besarnya sebaran skor akan membuat tingkat reliabilitas menjadi lebih tinggi karena koefisien reliabilitas yang lebih besar diperoleh ketika responden tetap pada posisi yang relatif sama dalam satu kelompok pengujian ke pengujian berikutnya 3. Tingkat kesukaran (difficulty indeks) • Tingkat tes yang sukar dan tes yang mudah untuk responden cenderung akan menghasilkan tingkat reliabilitas yang rendah 4. Obyektivitas (objectivity) • Menunjukkan skor tes kemampuan yang sama antara responden yang satu dengan responden yang lain.
  • 17. Reliabilitas yang rendah dapat terjadi karena inkonsistensi pengamat, ketidakstabilan atribut dari subjek yang diukur dan situasi pengukuran yang tidak mendukung. Berikut cara untuk meningkatkan reliabilitas (Murti, 2011) : • 1. Memilih item pertanyaan untuk alat ukur kemudian dilakukan uji konsistensi internal dan stabilitas alat ukur melalui suatu uji coba • 2. Menghilangkan variasi pengukuran antar pengamat dengan cara menggunakan orang-orang yang terlatih dan termotivasi • 3. Menghilangkan variasi pengukuran intra pengamat dengan cara mengurangi sumber variasi eksternal seperti kejemuan, kelelahan, lingkungan berisik yang semuanya berpengaruh pada subjek penelitian maupun pengamat • 4. Melakukan koreksi terhadap pengamat berdasarkan kalibrasi (tanda yang menyatakan pembagian skala) alat ukur dalam studi reliabilitas • 5. Membakukan situasi/ konteks/ lingkungan penggunaan instrumen.
  • 18. Contoh kasus yang sering terjadi di lapangan • Soal Bahasa Indonesia-nya terlalu panjang. • Pendamping yang membacakan soalnya terlalu cepat. • Dibantu menjawab soal.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Daftar Referensi • Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya • Arikunto, S. 2018. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta • Azwar, S. 2011. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar • Allen, M. J. & Yen, W. M. (1979). Introduction to measurement theory. Monterey, CA: Brooks/ Cole Publishing Company. • Azwar, S. (2012). Reliabiltas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. • Azwar, S. (2014). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. • Murti, B. 2011. Validitas dan Reliabilitas Pengukuran. Surakarta: Institute Of Health Economic And Policy Studies (IHEPS). Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret • Popham, W.J. (1995). Classroom assessment: What teachers need to know. Boston, MA: Allyn and Bacon, Inc. • Retnawati, H. (2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian (Panduan Peneliti, Mahasiswa, dan Psikometrian). Yogyakarta: Parama Publishing. • Retnawati, H. (2017). Validitas dan Reliabilitas Konstruk Skor Tes Kemampuan Calon Mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 23, Nomor 2, Desember 2017, hlm. 126 -135. • Suryabrata, S. (2002). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi Offet. • Thorndike, R.M. 2005. Measurement and Evaluation in Psychology and Education Seventh Edition. New Jersey : Prentice Hall,Inc