Dokumen ini membahas tentang pemeriksaan infeksi Hepatitis C menggunakan metode chemiluminescence. Metode ini mendeteksi kehadiran antibodi anti-HCV di dalam serum pasien dengan menggunakan reaksi antigene-antibodi yang dilabel dengan acridinium ester untuk menghasilkan cahaya. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat ADVIA Centaur XP dengan prinsip indirect sandwich chemiluminescence.

1. Tutor Imunologi PEMERIKSAAN ANTI-HCV METODE CHEMILUMINESCENCE MirzaElita/ EndangRetnowati Selasa, 21 Juni 2011

2. Pendahuluan 2

3. Genom HCV 3

4. Penularan HCV Terutamamelaluidarahterkontaminasi, dg penggunaanobatintravenamenjadisumberinfeksi Transfusidarah Transplantasi organ Paparandarahterkontaminasi pd pekerjakesehatan Hemodialisiskronis Penggunaantatoataubody piercing Kontakseksual 4

5. Infeksi HCV Padasebagiankasus, infeksi HCV dapathilangspontanatau dg terapiobat antivirus 5

6. PemeriksaanInfeksi HCV 6

7. PerkembanganPemeriksaan Anti-HCV Sensitivitas & spesifisitasmakinmeningkat 7

8. Pemeriksaan Anti-HCV di RSUD Dr. Soetomo Surabaya ADVIA CENTAUR XP 8

9. PrinsipPemeriksaan Indirect two wash sandwich immunoassay Sampel + reagen yang mengandung Ag HCV rekombinandansintetis. Kompleks Ag-Abterbentukbilaterdapat anti-HCV padasampelpenderita Anti-human IgG yang dilabeldenganacridinium esterdigunakanuntukmendeteksiadanyaIgG anti-HCV padasampel. 9

10. Indirect sandwich chemiluminescence Detektor Label acridinium ester Anti-human IgG IgG anti-HCV (serum px) Ag HCV dengan biotin Mikropartikelparamagnetikberlapisstreptavidin 10

11. Reagen 11

12. PenempatanReagen 12

13. PengambilandanPerlakuanSpesimen Spesimenserum, plasma EDTA, Li / Na heparin. Sentrifus WB secara manual ambil serum atauplasmanyauntukdilakukanpemeriksaan. Serum/plasma dapatdisimpanpadasuhu 2-8oC dantahans/d 7 hari ( > 7 hariharusdibekukanpadasuhu -20oC). Penyimpananpadasuhuruangtahans/d 2 hari. 13

14. Penempatansampel 14

15. PenempatanSampel 15

16. Tahapankerjapadaalat 10 μlsampeldimasukkankedalamkuvet  Pemberian 100 μlreagenAncillary (HCV Ancillary pack), inkubasi 37oC; 5 menit  Pemberian 100 μlreagenSolid Phasedan 50 μlreagenAncillary (HCV ReadyPack), inkubasi 37oC; 18 menit  PemisahanSolid Phasedaricampurandanpenghisapanreagen yang tidakterikat  16

17.  PencuciankuvetdenganWash 1  Pemberian 50 μlreagenLite, inkubasi 37oC; 18 menit  PencuciankuvetdenganWash 1  Pemberianmasing-masing 300 μlreagenAciddanBaseuntukmenimbulkanreaksikemiluminesens  DeteksicahayadalamRelative Light Units (RLU), penghitunganIndex Value berdasarkanMaster Curve  Pelaporandarihasilpembacaan 17

18. INTERPRETASI HASIL < 0.8 Index ValuenonreaktifIgG anti-HCV 0.8 - 1.00 Index Valueekuivokal ≥ 1.00 Index Valuereaktif MenurutCDC: Hasilekuivokal& reaktifdenganindex valuerendah (≤11 untuk ADVIA Centaur) teskonfirmasidengan RIBA atau NAT 18

19. PelaporanHasil 19

20. Quality Control 2 macam vial kontrolnegatifdankontrolpositif. Larutankontrolberisi plasma manusia yang telahdiketahuipositifataunegatif anti-HCV ditambahpengawet. Disimpanpada 2-8oC; tahans/dtanggalkadaluarsa. 20

21. Kalibrasi Terdiridari 2 macam vial: HCV High CalibratordanHCV Low Calibrator. Kalibrasiperludilakukanpadasaat: Penggantianreagen dg nomer lot berbeda Penggantiankomponensistem Hasilquality control yang diulangkeluardarirange 21

22. Larutankontrolpositifdannegatif Larutankalibrasihigh danlow 22

23. Keterbatasan TerbatasuntukdeteksiIgG anti-HCV pada serum/plasma manusia Hasiltesnegatiftidakmengeklusikemungkinanpaparanatauinfeksi HCV Tidakuntukdarahumbilikus, spesimenneonatus, kadaver, ataucairantubuhselain serum dan plasma (saliva, urine, cairan amnion, cairan pleura) 23

24. Cross Reactivity Hepatitis B Penyakit liver non-virus Human Immunodeficiency Virus (HIV1/2) Hepatitis alkoholik Rheumatoid Arthritis (RA) Orang yang pernahmendapatvaksin flu 24

25. Interferences Hemolisisatau level Hb >500 mg/dl Lipemik (trigliserida >1000 mg/dl) Ikterik (bilirubinconjugated >60 mg/dl atauunconjugated>40 mg/dl Proteinemik (protein >12g/dl) menyebabkanhasil yang berbeda ≥ 10% 25

26. TERIMA KASIH 26

27. Infeksi Hepatitis C 27 Masainkubasi: 2-20 mgg (rata2: 7-8 mgg) Sebagianbesarasimtomatis 25% terdapatgejalaprodormaldemam, mual, muntah, sebah, ikterus, urine warnagelap Polafluktuasi ALT serum khaspeningkatan ALT diselingiperiode normal/mendekati normal

28. Struktur Virus Hepatitis C 28

29. Hepatitis C Transmission 29

30. Prevalensi Hepatitis C (WHO, 2000) Prevalensi Hepatitis C diseluruhduniasekitar 3% atau 170 juta Angkakejadianinfeksi Hepatitis C di Indonesia ± 2,4% dariseluruhpenduduk (±7 juta) Genotipeterbanyakdi Indonesia genotipe 1 (60-65%) sulitditerapidandisembuhkan 30

31. Statistics &Trends (CDC, 2005) Number of new infections per year has declined from an average of 240,000 in the 1980s to about 26,000 in 2004. Most infections are due to illegal injection drug use. Transfusion-associated cases occurred prior to blood donor screening; now occurs in less than one per 2 million transfused units of blood. Estimated 4.1 million (1.6%) Americans have been infected with HCV, of whom 3.2 million are chronically infected. The risk for perinatal HCV transmission is 4%, if coinfected with HIV the risk for perinatal infection is about 19% 31

32. Petadistribusi Hepatitis C 32

33. DistrubusiGenotipe HCV 33

34. Infeksi Hepatitis C 34

35. 35

36. 36

37. Infeksi Hepatitis C Akut 37

38. Infeksi Hepatitis C Kronis 38

39. Skemainfeksi HCV menahun 39

40. 40 InfeksiAkut InfeksiKronis

41. 41

42. S/co ratio (Index Value) Signal-to-cut-off ratios are calculated by dividing the optical density (OD) value of the sample being tested by the OD value of the assay cut-off for that run. Analysis of enzyme immunoassay and chemiluminescence assay data indicates that s/co ratios can be used to predict supplemental test-positive results. A specific s/co ratio can be identified for each test that would predict a true antibody-positive result (as defined by the results of supplemental testing) ≥95% of the time, regardless of the anti-HCV prevalence or characteristics of the population being tested. 42

43. 43

44. 44

45. 45

46. Cross Reactivity Antibodidapatberikatandengan antigen yang mempunyaistruktur yang hampirsamadengan antigen asli yang menyebabkanantiboditersebutdiproduksi 46

47. 47

48. 48

49. Fluorescence vs Luminescence 49

50. LUMINESCENCE Immunoassay 50

51. Luminol Luminoldayalarutrendah, aktivitasluminescence menurun Isoluminoldayalarutrendah, tapiaktivitasluminescence tetapataumeningkat Derivatisoluminolaminobutyl-n-ethyl-isoluminol(ABEI) & aminohexyl-n-ethyl-isoluminol(AHEI) 51

52. Acridinium ester Dayaluminescence > luminol/isoluminol Cahayaygdihasilkanbisa 100x luminol Tidakterjadipenguranganaktivitasbilalebihbanyakmolekuldiikatkanpadareagenimunologis 52

53. Acridinium NHS Ester 53

54. 54

55. Hal2 yang dapatmempengaruhiLuminescence Immunoassay Variasi pH/suhumengurangikuantitasluminescenceygdihasilkan Kuvet/tabungygkurangbersih Aquadestilata yang kurangmurni 55