SlideShare a Scribd company logo
1 of 90
Download to read offline
Pencegahan &
Pengobatan
Hepatitis Virus
Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, FINASIM
Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia
HEPATITIS
hepar-
hati
-itis
radang
Apa Itu Hepatitis?
Hepatitis artinya
peradangan hati
1. Oxford English Dictionary: Hepatitis.
2. Cheney, Catherine. Patient information: Hepatitis A. In: UpToDate, Basow, DS (Ed), UpToDate,
Waltham, MA, 2011.
Hepatitis Non
Infeksius
Obat-obatan
Perlemakan
Autoimun
Alkohol
Penyebab Hepatitis
Penyebab Hepatitis
Hepatitis Infeksius
Hepatitis Virus
Virus A B C D E
Cara
Penularan
Orofecal Hubungan
sex, darah
Didominasi
darah, juga
hubungan
sex
Hubungan
sex, darah
Orofecal
Tingkat
Penyakit
Akut Akut atau
kronis
Akut atau
kronis
Akut atau
kronis
Akut
Pencegahan Menghindari
sumber
penularan
virus
Vaksinasi
Menghindari
sumber
penularan
virus
Vaksinasi
Skrining
sebelum
transfusi
darah
Modifikasi
gaya hidup
Menghindari
sumber
penularan
virus
Vaksinasi
Modifikasi
gaya hidup
Minum air
bersih
Jenis Virus Hepatitis?
Mari Kita Kupas Hepatitis A,B,C
Hepatitis A
Outline
Presentasi
Epidemiologi Hep A
Virologi VHA
Perjalanan penyakit infeksi VHA
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep A
Manajemen dan Tatalaksana Hep A
Distribusi Infeksi Virus Hepatitis A
Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A 2019
Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A 2019
Kejadian Berulang
Outline
Presentasi
Epidemiologi Hep A
Virologi dan transimisi infeksi virus Hep A
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep A
Manajemen dan Tatalaksana Hep A
Hepatitis A
• Hepatitis A adalah infeksi akut di
hati yang disebabkan oleh hepatitis
A virus (HAV), sebuah virus RNA
yang disebarkan melalui rute fekal
oral.
• Lebih dari 75% orang dewasa
simtomatik, sedangkan pada anak
< 6 tahun 70% asimtomatik.
• Tahan terhadap pH asam
• Tidak rusak dengan perebusan
singkat
Transmisi dan
Penularan Virus
Hepatitis A
Higiene dan sanitasi
yang buruk (kebiasaan
tidak mencuci tangan)
Konsumsi makanan
atau minum yang
terkontaminasi
Penularan Virus
Hepatitis A
Kontak erat dengan
orang yang terinfeksi
Menelan makanan atau
minuman yang
terkontaminasi virus
Gejala Hepatitis A
Kuning
Demam
Air kencing seperti
teh, feses
berwarna dempul
Muntah
Nyeri perut di
perut kanan
atas
Penurunan
nafsu
makan
Kelelahan
Nyeri Sendi
Diare
Outline
Presentasi
Epidemiologi Hep A
Virologi dan Transmisi Hep A
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep A
Manajemen dan Tatalaksana Hep A
Diagnosis dan
Pemeriksaan
Hepatitis A
• Aminotransferase (SGOT
dan SGPT)
• Bilirubin
Penilaian fungsi hati
• IgM anti HAV
Memastikan adanya
infeksi
Perjalanan
Penyakit
Hepatitis A
Masa inkubasi 15 – 50
hari (rata-rata 30 hari)
HAV dieksresikan di
tinja 1 minggu setelah
onset penyakit
Viremia: tidak lebih
dari 3 minggu
Outline
Presentasi
Epidemiologi Hep A
Virologi dan transmisi Hep A
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep A
Manajemen dan Tatalaksana Hep A
Terapi dan Pengobatan
Hepatitis A
Tidak ada obat anti
virus
• Tirah baring
• Pemberian cairan dan
nutrisi yang adekuat
• Terapi simtomatik
(mengatasi keluhan)
Terapi suportif
Pencegahan
Hepatitis A
Air minum bersih dan
jaga kebersihan
jamban
Bersihkan bahan
makanan dan hindari
makanan mentah
Cuci tangan dengan
benar
Vaksin
Hepatitis B
Outline
Presentasi
Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep B
Virologi dan transmisi Hep B
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep B
Manajemen dan Tatalaksana Hep B
Komplikasi Infeksi Kronik Hep B
Minimal 1 dari 10
penduduk Indonesia
mengidap hepatitis
Outline
Presentasi
Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep B
Virologi dan Transmisi Hep B
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep B
Manajemen dan Tatalaksana Hep B
Komplikasi Infeksi Kronik Hep B
Virus Hepatitis B
• Berasal dari famili
Hepadnaviridae
• Merupakan virus DNA
dengan 3200 pasang basa
• Berbentuk sferis
• Diameter 30-42 nm
• Terdiri dari:
1. Lapisan permukaan (lipid
envelope) yang
mengandung antigen
permukaan
2. Inti kapsid (icosahedral
capsid core) yang
mengandung genom virus
dan DNA polimerase
Lau JY, Wright TL. Molecular virology and pathogenesis of hepatitis B. Lancet 1993; 342 :1335-40.
Lapisan permukaan
Inti kapsid
Genom
virus
(DNA)
DNA
polimerase
Produk Protein VHB
1. HBsAg
2. HBeAg
3. HBcAg
4. DNA polimerase
5. HBxAg
Locarnini S. Molecular virology of hepatitis B virus. Semin Liver Dis. 2004; 24(suppl 1): 3-10.
Siklus Hidup dan Replikasi VHB
Hu J. Hepatitis B Virus Virology and Replication. Hepatitis B Virus in Human Diseases 2016: 1-34.
Transmisi Hepatitis B
Host Resipien
Transmisi Horizontal Transmisi Vertikal
Ibu
Bayi
Anak ke Anak
Jarum yang terkontaminasi
Seksual
Pekerja Kesehatan
Transfusi
6% anak yang terinfeksi > 5 tahun
menjadi kronik
90% bayi yang terinfeksi
menjadi kronik
Perinatal
CDC Fact Sheet. 2004; Lee. N Engl J Med. 1997; Lavanchy. J
Viral Hepat. 2004.
Transmisi
Vertikal
• Dari ibu pengidap virus Hepatitis B
kepada bayi yang dikandung/dilahirkan
Hepatitis B Kronik Tanpa Gejala
• 9 dari 10 pengidap tidak sadar memiliki hepatitis B
• 1 dari 4 pengidap akan meninggal karena kanker atau gagal hati
Transplantasi hati
atau kematian
Perjalanan Penyakit Hepatitis B
Karsinoma sel
hati
Sirosis hati
dekompensata/
Gagal hati
Sirosis hatiInfeksi kronikInfeksi akut
> 90% anak-anak
< 5% dewasa (1)
5-10% (3)
30% (1)
23% dalam 5 tahun (2)
(1) Torresi J, et al. Gastroenterology 2000; 118: S83-103.
(2) Fattovich G, et al. Hepatology 1995; 21: 77-82.
(3) Moyer LA, et al. Am J Prev Med 1994; 10: 45-55.
10-15% dalam
5 tahun (2)
25-40% transplantasi
disebabkan KSH
atau gagal hati akut
Hepatitis B kronik dapat berlanjut
menjadi sirosis
Liver sehat Liver sirosis
Sirosis Hati
• Asites
• Hematemesis
• Ensefalopati hepatik
Outline
Presentasi
Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep B
Virologi dan transmisi Hep B
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep B
Manajemen dan Tatalaksana Hep B
Komplikasi Infeksi Kronik Hep B
Pemeriksaan Serologi
• Pemeriksaan serologi untuk infeksi VHB
terdiri dari
HBsAg Anti-HBs HBeAg
Anti-HBe
IgM dan IgG
Anti-HBc
Song JE, Kim DY. Diagnosis of Hepatitis B. Ann Transl Med 2016; 4(18): 338-44.
*) HBcAg terletak intraselular dalam
hepatosit sehingga tidak teridentifikasi
di dalam serum
• Antigen yang terdapat pada VHB akan menginduksi
produksi antibodi spesifik terhadap antigen tersebut
• Antigen dan antibodi ini berguna untuk menentukan
stadium perjalanan penyakit
Antigen Antibodi
HBsAg Anti-HBs
HBeAg Anti-HBe
HBcAg * Anti-HBc IgM
Anti-HBc IgG
* Antigen tidak ada dalam serum
Antigen dan Antibodi
Pemeriksaan Serologi
pada Infeksi VHB
McPherson R, Pincus M. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22nd ed. McGraw Hill; 2011.
Hasil Pemeriksaan Serologi
pada Hepatitis B Akut
McPherson R, Pincus M. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22nd ed. McGraw Hill; 2011.
Hasil Pemeriksaan Serologi
pada Hepatitis B Kronik
McPherson R, Pincus M. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22nd ed. McGraw Hill; 2011.
DNA VHB
• Cara yang paling akurat untuk mengukur jumlah virus
seorang pasien dengan infeksi kronik VHB adalah
dengan menghitung kadar DNA VHB yang ada
dalam darah
• Menggunakan satuan copies/mililiter (cp/mL) atau
international unit/mililiter (IU/mL) darah
• Peningkatan dari kadar DNA VHB menunjukkan
bahwa virus sedang aktif bereplikasi
• Jumlah total dari VHB dalam darah disebut sebagai
viral load → penanda aktivitas replikasi VHB
Song JE, Kim DY. Diagnosis of Hepatitis B. Ann Transl Med 2016; 4(18): 338-44.
Outline
Presentasi
Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep B
Virologi dan transmisi Hep B
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep B
Manajemen dan Tatalaksana Hep B
Target Terapi Hepatitis B
Kronik
Terapi berkepanjangan menginduksi tidak terdeteksinya DNA VHB yang
kemudian berlanjut ke remisi biokimia, perbaikan histologi, dan
pencegahan komplikasi
Supresi virus yang poten
dan bertahan lama
Target Jangka Pendek
Pencegahan Progresivitas Penyakit
Angka Kesintasan Meningkat
DNA VHB
tidak terdeteksi
Serokonversi
HBsAg
Serokonvresi
HBeAg
Pasien
HBeAg (+)
Normalisasi
ALT
P e r b a i k a n H i s t o l o g i H a t i
Peningkatan Kualitas Kehidupan
Target Jangka Panjang
Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, 2017
Fase Infeksi Hepatitis B
Kronik
< <> >
HBeAg+ HBeAg-/anti-HBe+ (mutasi di precore/core)
ALT
DNA VHB
Normal/hepatitis
kronik (HK) ringan
HK sedang/berat HK sedang/beratNormal/HK ringan
Sirosis
Immune
Tolerance
Immune
Clearance
Low Replicative
Phase
Reactivation
Phase
Sirosis hati
< 2000 IU/mL
> 2000 IU/mL
Sirosis inaktif
2 x 108 -
2 x 1011 IU/mL
200,000 - 2 x 109 IU/mL
Inaktif-karier hepatitis HBeAg-
hepatitis kronik
HBeAg+
hepatitis kronik
Infeksi kronik
HBeAg positif
Hepatitis kronik
HBeAg positif
Infeksi kronik HBeAg
negatif
Hepatitis kronik HBeAg
negatif
PPHI. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis B. 2017.
Evaluasi Praterapi Hepatitis B
Kronik
• ALT, AST, GGT, alkali fosfatase, bilirubin,
albumin dan globulin serum, darah
lengkap, PT, dan USG hati
Derajat
Kerusakan dan
Fungsi Hati
• Koinfeksi: VHC dan HIV
• Komorbiditas: penyakit perlemakan hati
non-alkoholik, hepatitis autoimun,
penyakit hati alkoholik
Penyebab
Penyakit Hati
Lain
• DNA VHB, HBeAg, ALT serum, dan
pemeriksaan derajat fibrosis hati
Indikasi Terapi
PPHI. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis B. 2017.
2012 2017
Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI)
Indikasi Pemberian Terapi: HBeAg +
HBeAg
Positif
HBV DNA < 2x103
IU/mL
HBV DNA 2x103 – 2x104
IU/mL
HBV DNA > 2x104
IU/mL
ALT
berapapun
ALT
berapapun
ALT 1-2x batas
atas nilai normal
atau normal
ALT >2x
batas nilai
normal
• Terapi dimulai jika
ditemukan
inflamasi sedang
– berat atau
fibrosis
signifikan.#
• Terapi dimulai jika
ditemukan
inflamasi sedang
– berat atau
fibrosis
signifikan.#
• Terapi dimulai jika
ditemukan
inflamasi sedang
– berat atau
fibrosis
signifikan.#
• Terapi bila
kenaikan ALT
menetap ≥ 3
bulan atau
terdapat risiko
dekompensasi.
* Biopsi: jika pemeriksaan non invasif menunjukkan fibrosis non signifikan, peningkatan ALT persisten,
usia > 30 tahun, atau riwayat keluarga dengan sirosis atau KHS.
# Inflamasi sedang berat pada biopsi hepar ditandai dengan skor aktivitas Ishak > 3/18 atau METAVIR
A2/A3.
Fibrosis signifikan pada biopsi hepar ditandai dengan skor fibrosis METAVIR ≥ F2 atau Ishak ≥ 3.
Kekakuan hati ≥ 8 kPa (Fibroscan) atau APRI ≥ 1,5 menandakan fibrosis signifikan. Kekakuan hati ≥ 11
kPa (Fibroscan) atau APRI ≥ 2,0 menandakan sirosis.
Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, 2017
Indikasi Pemberian Terapi: HBeAg -
Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, 2017
HBeAg
Negatif
HBV DNA <
2x103 IU/mL
HBV DNA > 2x103
IU/mL
ALT lebih
dari normal
ALT
persisten
normal
ALT 1-2x
batas atas
nilai normal
atau normal
ALT >2x
batas
nilai
normal
• Terapi dimulai
jika ditemukan
inflamasi
sedang – berat
atau fibrosis
signifikan.#
• Terapi dimulai
jika ditemukan
inflamasi
sedang – berat
atau fibrosis
signifikan.#
• Terapi dimulai
jika ditemukan
inflamasi
sedang – berat
atau fibrosis
signifikan.#
• Terapi bila
kenaikan ALT
menetap ≥ 3
bulan atau
terdapat risiko
dekompensasi.
* Biopsi: jika pemeriksaan non invasif menunjukkan fibrosis non signifikan, peningkatan ALT
persisten, usia > 30 tahun, atau riwayat keluarga dengan sirosis atau KHS.
# Inflamasi sedang berat pada biopsi hepar ditandai dengan skor aktivitas Ishak > 3/18 atau
METAVIR A2/A3.
Fibrosis signifikan pada biopsi hepar ditandai dengan skor fibrosis METAVIR ≥ F2 atau Ishak ≥ 3.
Kekakuan hati ≥ 8 kPa (Fibroscan) atau APRI ≥ 1,5 menandakan fibrosis signifikan. Kekakuan hati ≥ 11
kPa (Fibroscan) atau APRI ≥ 2,0 menandakan sirosis.
Pencegahan
Hepatitis B
Patient safety di RS
diterapkan
Melakukan seks yang
aman
Penggunaan jarum
tattoo, tindik, dll
yang steril
Vaksin
Hepatitis C
Outline
Presentasi
Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep C
Virologi dan transmisi Hep C
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep C
Manajemen dan Tatalaksana Hep C
Besar Masalah Hepatitis C di
Indonesia
Prevalensi anti-VHC positif
di Indonesia berdasarkan
Riskesdas 2013 adalah 1.0%
1% populasi =
2.6 juta orang
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013.
Outline
Presentasi
Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep C
Virologi dan transmisi Hep C
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep C
Manajemen dan Tatalaksana Hep C
Hepatitis C Virus
•Single Stranded RNA
•Flaviviridae
•6 genotype (GTs) = GTs
1 – 6 → yang akan
mempengaruhi terapi
yang dipilih
Transmisi Virus Hepatitis C
Host Resipien
Transmisi Horizontal Transmisi Vertikal
Ibu
Bayi
• Transmisi horizontal lebih
berperan
• Dulu kebanyakan melalui
transfusi darah
• Sekarang kebanykan pada
pengguna narkotika suntik
Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. Konsensus Nasional
Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Jakarta. 2017
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2012
Transmisi
Horizontal
• Jarum suntik
• Transfusi darah
• Tattoo
• Tindik
• Pisau cukur
• Hubungan seks
Apa Gejala Hepatitis C?
Umumnya tanpa gejala, sehingga tidak
sadar mengidap Hepatitis C
Perjalanan Penyakit Hepatitis C
75-85% kasus akut akan menjadi
kronik
Chen SL, Morgan TR. The natural history of hepatitis C virus (HCV) infection. Int J Med Sci. 2006;3(2):47-52
Faktor Risiko Kronisitas Infeksi
Virus Hepatitis C
Jenis kelamin
laki-laki
Usia < 25
tahun saat
infeksi
Asimptomatik
Etnis Afrika-
Amerika
Ko-infeksi
dengan HIV
Kondisi
imunosupresi
Konsumsi
alkohol berat
Obesitas
Diabetes
mellitus
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
Faktor Risiko Terjadinya Sirosis
Sirosis
Tidak
Sirosis
Outline
Presentasi
Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep C
Virologi dan transmisi Hep C
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep C
Manajemen dan Tatalaksana Hep C
Diagnosis Hepatitis C
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
Anti
HCV
HCV
RNA
Dengan teknik
ELISA atau CLIA
Pemeriksaan
Anti-VHC dan RNA VHC
HCV RNA dapat
terdeteksi dalam
7-10 hari setelah
paparan
Anti-VHC dapat
terdeteksi 2-8
minggu setelah
paparan
Dengan teknik real time-
PCR dapat mendeteksi
jumlah virus VHC sampai
muatan < 15 IU/mL
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
Interpretasi
Anti-VHC dan RNA VHC
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
Anti-HCV RNA VHC Interpretasi
Positif Positif Sakit
Positif Negatif Tidak sakit/ Tidak dapat ditentukan
Negatif Positif Sakit
Negatif Negatif Tidak Sakit
Evaluasi Pra-Terapi Hepatitis C
• Koinfeksi: VHB dan HIV
• Komorbiditas: penyakit hati metabolik
(NAFLD), autoimun, alcoholic liver disease
Penyebab
Penyakit Hati Lain
• Laboratorium ALT, AST,, bilirubin, albumin
dan globulin serum, darah lengkap
• USG hati dan derajat fibrosis hati
Derajat
Kerusakan Hati
• HCV RNA wajib bagi semua pasien yang
akan mendapat antivirusJumlah Virus
PNPK Hepatitis C 2019
Outline
Presentasi
Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep C
Virologi dan transmisi Hep C
Pemeriksaan dan Diagnosis Hep C
Manajemen dan Tatalaksana Hep C
Pencegahan
Hepatitis C
Patient Safety di RS
diterapkan
Melakukan seks yang
aman
Menggunakan jaru
steril untuk tattoo,
tindik
Vaksin belum
ditemukan untuk Hep
C
Obat Anti Virus
Hepatitis C
Obat Anti Virus
Hepatitis C
Direct Acting Antivirals (DAA)
• Menghambat replikasi virus
• Angka kesembuhan (SVR) tinggi:
>97%
• Sediaan oral
• Efek samping rendah
• Masa terapi pendek
Perkembangan Terapi Hepatitis C
Durasi Terapi Hepatitis C Makin Pendek
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tatalaksana Hepatitis C
2017
Profil Farmakologis DAA
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
Rangkuman Terapi DAA:
Hepatitis C tanpa Sirosis
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
Rangkuman Terapi DAA:
Hepatitis C dengan Sirosis Kompensata
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
Rangkuman Terapi DAA:
Hepatitis C dengan Sirosis Dekompensata
Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
Terapi Hepatitis C Ideal
SVR
tinggi
Oral
Efek
samping
rendah
Durasi
terapi
singkat
TersediaMurah
Virus A B C D E
Cara
Penularan
Orofecal Hubungan
sex, darah
Didominasi
darah, juga
hubungan
sex
Hubungan
sex, darah
Orofecal
Tingkat
Penyakit
Akut Akut atau
kronis
Akut atau
kronis
Akut atau
kronis
Akut
Pencegahan Menghindari
sumber
penularan
virus
Vaksinasi
Menghindari
sumber
penularan
virus
Vaksinasi
Skrining
sebelum
transfusi
darah
Modifikasi
gaya hidup
Menghindari
sumber
penularan
virus
Vaksinasi
Modifikasi
gaya hidup
Minum air
bersih
Antivirus Belum ada Tujuannya
untuk supresi
virus
Dapat
menyembuh
kan penyakit
Tujuannya
untuk
supresi virus
Belum ada
Jenis Virus Hepatitis?
Hepatitis C Tinggal
Sejarah?
Infeksi
kronik
Hep C
Diagnosis dan
pemeriksaan
lab
Terkonfirmasi
Hep C
Sakit Hep C Berobat Sembuh
dan
Berobat
tuntas
Seluruh
pasien
Pasien
dengan
pencegahan
Pasien
yang di tes
Mendapatkan
pelayanan
Pasien
dengan
infeksi Hep
C
Berobat Sembuh Mendapatkan
pelayanan
jangka
panjang
Skrining Hepatitis Merupakan
Langkah Awal Kesembuhan
Skrining
Konseling
Testing
Evaluasi
Sembuh
Terapi
Kesimpulan
Penyakit hepatitis A, B, C masih endemis di Indonesia
Sebagian besar pengidap hepatitis kronik tanpa gejala, deteksi
hanya bisa dilakukan dengan skrining tes laboratorium/darah
Pencegahan merupakan tindakan terbaik untuk mengatasi
penyakit ini
Vaksinasi dan obat tersedia untuk hepatitis B dan obat
dengan keberhasilan yang tinggi tersedia untuk hepatitis C
Whd 2020 irsan hasan

More Related Content

What's hot

Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
tristyanto
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
Lilik Sholeha
 
Konsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakitKonsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakit
anwar marzuki
 
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
andreei
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik
Licia Dewi
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
lissura chatami
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
pdspatklinsby
 

What's hot (20)

Pemeriksaan status-mental jiwa
Pemeriksaan status-mental jiwaPemeriksaan status-mental jiwa
Pemeriksaan status-mental jiwa
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada AnakTatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectularius
 
Demam Malaria
Demam MalariaDemam Malaria
Demam Malaria
 
Konsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakitKonsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakit
 
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
 
Bun
BunBun
Bun
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik
 
Askep Hipoparatiroid
Askep HipoparatiroidAskep Hipoparatiroid
Askep Hipoparatiroid
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 

Similar to Whd 2020 irsan hasan

AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICAAWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
indirafaridaa
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
Virus hepatitis b
Virus hepatitis bVirus hepatitis b
Virus hepatitis b
tristyanto
 
Makalah hepatitis
Makalah hepatitisMakalah hepatitis
Makalah hepatitis
andrayou
 

Similar to Whd 2020 irsan hasan (20)

Hepatitis_C.pptx
Hepatitis_C.pptxHepatitis_C.pptx
Hepatitis_C.pptx
 
Hepatitis Virus 19 juni .pptx
Hepatitis Virus 19 juni .pptxHepatitis Virus 19 juni .pptx
Hepatitis Virus 19 juni .pptx
 
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptx
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptxPPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptx
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptx
 
197435021 case-hepatitis
197435021 case-hepatitis197435021 case-hepatitis
197435021 case-hepatitis
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis b
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis b
 
Kelainan pada hati
Kelainan pada hatiKelainan pada hati
Kelainan pada hati
 
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPT
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPTFARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPT
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPT
 
Makalah ksi
Makalah ksiMakalah ksi
Makalah ksi
 
1. HEPATITIS.ppt
1. HEPATITIS.ppt1. HEPATITIS.ppt
1. HEPATITIS.ppt
 
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICAAWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
 
Hepatitis rsbh
Hepatitis rsbhHepatitis rsbh
Hepatitis rsbh
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Virus hepatitis b
Virus hepatitis bVirus hepatitis b
Virus hepatitis b
 
Hepatitis A.pptx
Hepatitis A.pptxHepatitis A.pptx
Hepatitis A.pptx
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Journal Reading RVT pada HIV AIDS (Artati)
Journal Reading RVT pada HIV AIDS (Artati)Journal Reading RVT pada HIV AIDS (Artati)
Journal Reading RVT pada HIV AIDS (Artati)
 
Makalah hepatitis
Makalah hepatitisMakalah hepatitis
Makalah hepatitis
 
Hepatitis virus
Hepatitis virusHepatitis virus
Hepatitis virus
 
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptxTERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Whd 2020 irsan hasan

  • 1. Pencegahan & Pengobatan Hepatitis Virus Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, FINASIM Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia
  • 2. HEPATITIS hepar- hati -itis radang Apa Itu Hepatitis? Hepatitis artinya peradangan hati 1. Oxford English Dictionary: Hepatitis. 2. Cheney, Catherine. Patient information: Hepatitis A. In: UpToDate, Basow, DS (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2011.
  • 6. Virus A B C D E Cara Penularan Orofecal Hubungan sex, darah Didominasi darah, juga hubungan sex Hubungan sex, darah Orofecal Tingkat Penyakit Akut Akut atau kronis Akut atau kronis Akut atau kronis Akut Pencegahan Menghindari sumber penularan virus Vaksinasi Menghindari sumber penularan virus Vaksinasi Skrining sebelum transfusi darah Modifikasi gaya hidup Menghindari sumber penularan virus Vaksinasi Modifikasi gaya hidup Minum air bersih Jenis Virus Hepatitis?
  • 7. Mari Kita Kupas Hepatitis A,B,C
  • 9. Outline Presentasi Epidemiologi Hep A Virologi VHA Perjalanan penyakit infeksi VHA Pemeriksaan dan Diagnosis Hep A Manajemen dan Tatalaksana Hep A
  • 11. Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A 2019
  • 12. Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A 2019
  • 14. Outline Presentasi Epidemiologi Hep A Virologi dan transimisi infeksi virus Hep A Pemeriksaan dan Diagnosis Hep A Manajemen dan Tatalaksana Hep A
  • 15. Hepatitis A • Hepatitis A adalah infeksi akut di hati yang disebabkan oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah virus RNA yang disebarkan melalui rute fekal oral. • Lebih dari 75% orang dewasa simtomatik, sedangkan pada anak < 6 tahun 70% asimtomatik. • Tahan terhadap pH asam • Tidak rusak dengan perebusan singkat
  • 16. Transmisi dan Penularan Virus Hepatitis A Higiene dan sanitasi yang buruk (kebiasaan tidak mencuci tangan) Konsumsi makanan atau minum yang terkontaminasi
  • 17. Penularan Virus Hepatitis A Kontak erat dengan orang yang terinfeksi Menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi virus
  • 18. Gejala Hepatitis A Kuning Demam Air kencing seperti teh, feses berwarna dempul Muntah Nyeri perut di perut kanan atas Penurunan nafsu makan Kelelahan Nyeri Sendi Diare
  • 19. Outline Presentasi Epidemiologi Hep A Virologi dan Transmisi Hep A Pemeriksaan dan Diagnosis Hep A Manajemen dan Tatalaksana Hep A
  • 20. Diagnosis dan Pemeriksaan Hepatitis A • Aminotransferase (SGOT dan SGPT) • Bilirubin Penilaian fungsi hati • IgM anti HAV Memastikan adanya infeksi
  • 21. Perjalanan Penyakit Hepatitis A Masa inkubasi 15 – 50 hari (rata-rata 30 hari) HAV dieksresikan di tinja 1 minggu setelah onset penyakit Viremia: tidak lebih dari 3 minggu
  • 22. Outline Presentasi Epidemiologi Hep A Virologi dan transmisi Hep A Pemeriksaan dan Diagnosis Hep A Manajemen dan Tatalaksana Hep A
  • 23. Terapi dan Pengobatan Hepatitis A Tidak ada obat anti virus • Tirah baring • Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat • Terapi simtomatik (mengatasi keluhan) Terapi suportif
  • 24. Pencegahan Hepatitis A Air minum bersih dan jaga kebersihan jamban Bersihkan bahan makanan dan hindari makanan mentah Cuci tangan dengan benar Vaksin
  • 26. Outline Presentasi Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep B Virologi dan transmisi Hep B Pemeriksaan dan Diagnosis Hep B Manajemen dan Tatalaksana Hep B Komplikasi Infeksi Kronik Hep B
  • 27. Minimal 1 dari 10 penduduk Indonesia mengidap hepatitis
  • 28. Outline Presentasi Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep B Virologi dan Transmisi Hep B Pemeriksaan dan Diagnosis Hep B Manajemen dan Tatalaksana Hep B Komplikasi Infeksi Kronik Hep B
  • 29. Virus Hepatitis B • Berasal dari famili Hepadnaviridae • Merupakan virus DNA dengan 3200 pasang basa • Berbentuk sferis • Diameter 30-42 nm • Terdiri dari: 1. Lapisan permukaan (lipid envelope) yang mengandung antigen permukaan 2. Inti kapsid (icosahedral capsid core) yang mengandung genom virus dan DNA polimerase Lau JY, Wright TL. Molecular virology and pathogenesis of hepatitis B. Lancet 1993; 342 :1335-40. Lapisan permukaan Inti kapsid Genom virus (DNA) DNA polimerase
  • 30. Produk Protein VHB 1. HBsAg 2. HBeAg 3. HBcAg 4. DNA polimerase 5. HBxAg Locarnini S. Molecular virology of hepatitis B virus. Semin Liver Dis. 2004; 24(suppl 1): 3-10.
  • 31. Siklus Hidup dan Replikasi VHB Hu J. Hepatitis B Virus Virology and Replication. Hepatitis B Virus in Human Diseases 2016: 1-34.
  • 32. Transmisi Hepatitis B Host Resipien Transmisi Horizontal Transmisi Vertikal Ibu Bayi Anak ke Anak Jarum yang terkontaminasi Seksual Pekerja Kesehatan Transfusi 6% anak yang terinfeksi > 5 tahun menjadi kronik 90% bayi yang terinfeksi menjadi kronik Perinatal CDC Fact Sheet. 2004; Lee. N Engl J Med. 1997; Lavanchy. J Viral Hepat. 2004.
  • 33. Transmisi Vertikal • Dari ibu pengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dikandung/dilahirkan
  • 34. Hepatitis B Kronik Tanpa Gejala • 9 dari 10 pengidap tidak sadar memiliki hepatitis B • 1 dari 4 pengidap akan meninggal karena kanker atau gagal hati
  • 35. Transplantasi hati atau kematian Perjalanan Penyakit Hepatitis B Karsinoma sel hati Sirosis hati dekompensata/ Gagal hati Sirosis hatiInfeksi kronikInfeksi akut > 90% anak-anak < 5% dewasa (1) 5-10% (3) 30% (1) 23% dalam 5 tahun (2) (1) Torresi J, et al. Gastroenterology 2000; 118: S83-103. (2) Fattovich G, et al. Hepatology 1995; 21: 77-82. (3) Moyer LA, et al. Am J Prev Med 1994; 10: 45-55. 10-15% dalam 5 tahun (2) 25-40% transplantasi disebabkan KSH atau gagal hati akut
  • 36. Hepatitis B kronik dapat berlanjut menjadi sirosis Liver sehat Liver sirosis
  • 37. Sirosis Hati • Asites • Hematemesis • Ensefalopati hepatik
  • 38. Outline Presentasi Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep B Virologi dan transmisi Hep B Pemeriksaan dan Diagnosis Hep B Manajemen dan Tatalaksana Hep B Komplikasi Infeksi Kronik Hep B
  • 39. Pemeriksaan Serologi • Pemeriksaan serologi untuk infeksi VHB terdiri dari HBsAg Anti-HBs HBeAg Anti-HBe IgM dan IgG Anti-HBc Song JE, Kim DY. Diagnosis of Hepatitis B. Ann Transl Med 2016; 4(18): 338-44. *) HBcAg terletak intraselular dalam hepatosit sehingga tidak teridentifikasi di dalam serum
  • 40. • Antigen yang terdapat pada VHB akan menginduksi produksi antibodi spesifik terhadap antigen tersebut • Antigen dan antibodi ini berguna untuk menentukan stadium perjalanan penyakit Antigen Antibodi HBsAg Anti-HBs HBeAg Anti-HBe HBcAg * Anti-HBc IgM Anti-HBc IgG * Antigen tidak ada dalam serum Antigen dan Antibodi
  • 41. Pemeriksaan Serologi pada Infeksi VHB McPherson R, Pincus M. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22nd ed. McGraw Hill; 2011.
  • 42. Hasil Pemeriksaan Serologi pada Hepatitis B Akut McPherson R, Pincus M. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22nd ed. McGraw Hill; 2011.
  • 43. Hasil Pemeriksaan Serologi pada Hepatitis B Kronik McPherson R, Pincus M. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22nd ed. McGraw Hill; 2011.
  • 44. DNA VHB • Cara yang paling akurat untuk mengukur jumlah virus seorang pasien dengan infeksi kronik VHB adalah dengan menghitung kadar DNA VHB yang ada dalam darah • Menggunakan satuan copies/mililiter (cp/mL) atau international unit/mililiter (IU/mL) darah • Peningkatan dari kadar DNA VHB menunjukkan bahwa virus sedang aktif bereplikasi • Jumlah total dari VHB dalam darah disebut sebagai viral load → penanda aktivitas replikasi VHB Song JE, Kim DY. Diagnosis of Hepatitis B. Ann Transl Med 2016; 4(18): 338-44.
  • 45. Outline Presentasi Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep B Virologi dan transmisi Hep B Pemeriksaan dan Diagnosis Hep B Manajemen dan Tatalaksana Hep B
  • 46. Target Terapi Hepatitis B Kronik Terapi berkepanjangan menginduksi tidak terdeteksinya DNA VHB yang kemudian berlanjut ke remisi biokimia, perbaikan histologi, dan pencegahan komplikasi Supresi virus yang poten dan bertahan lama Target Jangka Pendek Pencegahan Progresivitas Penyakit Angka Kesintasan Meningkat DNA VHB tidak terdeteksi Serokonversi HBsAg Serokonvresi HBeAg Pasien HBeAg (+) Normalisasi ALT P e r b a i k a n H i s t o l o g i H a t i Peningkatan Kualitas Kehidupan Target Jangka Panjang Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, 2017
  • 47. Fase Infeksi Hepatitis B Kronik < <> > HBeAg+ HBeAg-/anti-HBe+ (mutasi di precore/core) ALT DNA VHB Normal/hepatitis kronik (HK) ringan HK sedang/berat HK sedang/beratNormal/HK ringan Sirosis Immune Tolerance Immune Clearance Low Replicative Phase Reactivation Phase Sirosis hati < 2000 IU/mL > 2000 IU/mL Sirosis inaktif 2 x 108 - 2 x 1011 IU/mL 200,000 - 2 x 109 IU/mL Inaktif-karier hepatitis HBeAg- hepatitis kronik HBeAg+ hepatitis kronik Infeksi kronik HBeAg positif Hepatitis kronik HBeAg positif Infeksi kronik HBeAg negatif Hepatitis kronik HBeAg negatif PPHI. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis B. 2017.
  • 48. Evaluasi Praterapi Hepatitis B Kronik • ALT, AST, GGT, alkali fosfatase, bilirubin, albumin dan globulin serum, darah lengkap, PT, dan USG hati Derajat Kerusakan dan Fungsi Hati • Koinfeksi: VHC dan HIV • Komorbiditas: penyakit perlemakan hati non-alkoholik, hepatitis autoimun, penyakit hati alkoholik Penyebab Penyakit Hati Lain • DNA VHB, HBeAg, ALT serum, dan pemeriksaan derajat fibrosis hati Indikasi Terapi PPHI. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis B. 2017.
  • 49. 2012 2017 Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI)
  • 50.
  • 51. Indikasi Pemberian Terapi: HBeAg + HBeAg Positif HBV DNA < 2x103 IU/mL HBV DNA 2x103 – 2x104 IU/mL HBV DNA > 2x104 IU/mL ALT berapapun ALT berapapun ALT 1-2x batas atas nilai normal atau normal ALT >2x batas nilai normal • Terapi dimulai jika ditemukan inflamasi sedang – berat atau fibrosis signifikan.# • Terapi dimulai jika ditemukan inflamasi sedang – berat atau fibrosis signifikan.# • Terapi dimulai jika ditemukan inflamasi sedang – berat atau fibrosis signifikan.# • Terapi bila kenaikan ALT menetap ≥ 3 bulan atau terdapat risiko dekompensasi. * Biopsi: jika pemeriksaan non invasif menunjukkan fibrosis non signifikan, peningkatan ALT persisten, usia > 30 tahun, atau riwayat keluarga dengan sirosis atau KHS. # Inflamasi sedang berat pada biopsi hepar ditandai dengan skor aktivitas Ishak > 3/18 atau METAVIR A2/A3. Fibrosis signifikan pada biopsi hepar ditandai dengan skor fibrosis METAVIR ≥ F2 atau Ishak ≥ 3. Kekakuan hati ≥ 8 kPa (Fibroscan) atau APRI ≥ 1,5 menandakan fibrosis signifikan. Kekakuan hati ≥ 11 kPa (Fibroscan) atau APRI ≥ 2,0 menandakan sirosis. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, 2017
  • 52. Indikasi Pemberian Terapi: HBeAg - Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, 2017 HBeAg Negatif HBV DNA < 2x103 IU/mL HBV DNA > 2x103 IU/mL ALT lebih dari normal ALT persisten normal ALT 1-2x batas atas nilai normal atau normal ALT >2x batas nilai normal • Terapi dimulai jika ditemukan inflamasi sedang – berat atau fibrosis signifikan.# • Terapi dimulai jika ditemukan inflamasi sedang – berat atau fibrosis signifikan.# • Terapi dimulai jika ditemukan inflamasi sedang – berat atau fibrosis signifikan.# • Terapi bila kenaikan ALT menetap ≥ 3 bulan atau terdapat risiko dekompensasi. * Biopsi: jika pemeriksaan non invasif menunjukkan fibrosis non signifikan, peningkatan ALT persisten, usia > 30 tahun, atau riwayat keluarga dengan sirosis atau KHS. # Inflamasi sedang berat pada biopsi hepar ditandai dengan skor aktivitas Ishak > 3/18 atau METAVIR A2/A3. Fibrosis signifikan pada biopsi hepar ditandai dengan skor fibrosis METAVIR ≥ F2 atau Ishak ≥ 3. Kekakuan hati ≥ 8 kPa (Fibroscan) atau APRI ≥ 1,5 menandakan fibrosis signifikan. Kekakuan hati ≥ 11 kPa (Fibroscan) atau APRI ≥ 2,0 menandakan sirosis.
  • 53. Pencegahan Hepatitis B Patient safety di RS diterapkan Melakukan seks yang aman Penggunaan jarum tattoo, tindik, dll yang steril Vaksin
  • 55. Outline Presentasi Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep C Virologi dan transmisi Hep C Pemeriksaan dan Diagnosis Hep C Manajemen dan Tatalaksana Hep C
  • 56. Besar Masalah Hepatitis C di Indonesia Prevalensi anti-VHC positif di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 adalah 1.0% 1% populasi = 2.6 juta orang Riskesdas 2013 Riskesdas 2013.
  • 57. Outline Presentasi Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep C Virologi dan transmisi Hep C Pemeriksaan dan Diagnosis Hep C Manajemen dan Tatalaksana Hep C
  • 58. Hepatitis C Virus •Single Stranded RNA •Flaviviridae •6 genotype (GTs) = GTs 1 – 6 → yang akan mempengaruhi terapi yang dipilih
  • 59. Transmisi Virus Hepatitis C Host Resipien Transmisi Horizontal Transmisi Vertikal Ibu Bayi • Transmisi horizontal lebih berperan • Dulu kebanyakan melalui transfusi darah • Sekarang kebanykan pada pengguna narkotika suntik Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Jakarta. 2017 Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2012
  • 60. Transmisi Horizontal • Jarum suntik • Transfusi darah • Tattoo • Tindik • Pisau cukur • Hubungan seks
  • 61. Apa Gejala Hepatitis C? Umumnya tanpa gejala, sehingga tidak sadar mengidap Hepatitis C
  • 62. Perjalanan Penyakit Hepatitis C 75-85% kasus akut akan menjadi kronik Chen SL, Morgan TR. The natural history of hepatitis C virus (HCV) infection. Int J Med Sci. 2006;3(2):47-52
  • 63. Faktor Risiko Kronisitas Infeksi Virus Hepatitis C Jenis kelamin laki-laki Usia < 25 tahun saat infeksi Asimptomatik Etnis Afrika- Amerika Ko-infeksi dengan HIV Kondisi imunosupresi Konsumsi alkohol berat Obesitas Diabetes mellitus Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
  • 64. Faktor Risiko Terjadinya Sirosis Sirosis Tidak Sirosis
  • 65. Outline Presentasi Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep C Virologi dan transmisi Hep C Pemeriksaan dan Diagnosis Hep C Manajemen dan Tatalaksana Hep C
  • 66. Diagnosis Hepatitis C Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C. Anti HCV HCV RNA
  • 67. Dengan teknik ELISA atau CLIA Pemeriksaan Anti-VHC dan RNA VHC HCV RNA dapat terdeteksi dalam 7-10 hari setelah paparan Anti-VHC dapat terdeteksi 2-8 minggu setelah paparan Dengan teknik real time- PCR dapat mendeteksi jumlah virus VHC sampai muatan < 15 IU/mL Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
  • 68. Interpretasi Anti-VHC dan RNA VHC Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C. Anti-HCV RNA VHC Interpretasi Positif Positif Sakit Positif Negatif Tidak sakit/ Tidak dapat ditentukan Negatif Positif Sakit Negatif Negatif Tidak Sakit
  • 69. Evaluasi Pra-Terapi Hepatitis C • Koinfeksi: VHB dan HIV • Komorbiditas: penyakit hati metabolik (NAFLD), autoimun, alcoholic liver disease Penyebab Penyakit Hati Lain • Laboratorium ALT, AST,, bilirubin, albumin dan globulin serum, darah lengkap • USG hati dan derajat fibrosis hati Derajat Kerusakan Hati • HCV RNA wajib bagi semua pasien yang akan mendapat antivirusJumlah Virus PNPK Hepatitis C 2019
  • 70. Outline Presentasi Epidemiologi dan Beban infeksi virus Hep C Virologi dan transmisi Hep C Pemeriksaan dan Diagnosis Hep C Manajemen dan Tatalaksana Hep C
  • 71. Pencegahan Hepatitis C Patient Safety di RS diterapkan Melakukan seks yang aman Menggunakan jaru steril untuk tattoo, tindik Vaksin belum ditemukan untuk Hep C
  • 74. Direct Acting Antivirals (DAA) • Menghambat replikasi virus • Angka kesembuhan (SVR) tinggi: >97% • Sediaan oral • Efek samping rendah • Masa terapi pendek
  • 75.
  • 77. Durasi Terapi Hepatitis C Makin Pendek
  • 78. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C 2017
  • 79. Profil Farmakologis DAA Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
  • 80. Rangkuman Terapi DAA: Hepatitis C tanpa Sirosis Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
  • 81. Rangkuman Terapi DAA: Hepatitis C dengan Sirosis Kompensata Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
  • 82. Rangkuman Terapi DAA: Hepatitis C dengan Sirosis Dekompensata Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/681/2019tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis C.
  • 83. Terapi Hepatitis C Ideal SVR tinggi Oral Efek samping rendah Durasi terapi singkat TersediaMurah
  • 84. Virus A B C D E Cara Penularan Orofecal Hubungan sex, darah Didominasi darah, juga hubungan sex Hubungan sex, darah Orofecal Tingkat Penyakit Akut Akut atau kronis Akut atau kronis Akut atau kronis Akut Pencegahan Menghindari sumber penularan virus Vaksinasi Menghindari sumber penularan virus Vaksinasi Skrining sebelum transfusi darah Modifikasi gaya hidup Menghindari sumber penularan virus Vaksinasi Modifikasi gaya hidup Minum air bersih Antivirus Belum ada Tujuannya untuk supresi virus Dapat menyembuh kan penyakit Tujuannya untuk supresi virus Belum ada Jenis Virus Hepatitis?
  • 86. Infeksi kronik Hep C Diagnosis dan pemeriksaan lab Terkonfirmasi Hep C Sakit Hep C Berobat Sembuh dan Berobat tuntas
  • 88. Skrining Hepatitis Merupakan Langkah Awal Kesembuhan Skrining Konseling Testing Evaluasi Sembuh Terapi
  • 89. Kesimpulan Penyakit hepatitis A, B, C masih endemis di Indonesia Sebagian besar pengidap hepatitis kronik tanpa gejala, deteksi hanya bisa dilakukan dengan skrining tes laboratorium/darah Pencegahan merupakan tindakan terbaik untuk mengatasi penyakit ini Vaksinasi dan obat tersedia untuk hepatitis B dan obat dengan keberhasilan yang tinggi tersedia untuk hepatitis C