PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
DETEKSI TB DENGAN CRP
1. STRUCTURE
C-Reactive Protein as a Screening Test for
Tuberculosis in People Living with HIV in Southern
India: A Cross-Sectional, Observational Study
J. Clin. Med. 2022, 11, 3566.
https://doi.org/10.3390/jcm11133566
2. Abstrak
Latar belakang : Tuberkulosis adalah penyebab utama kematian pada orang yang hidup dengan HIV (ODHA). Kami
menilai kegunaan C-reaktif protein (CRP) sebagai tes skrining untuk tuberkulosis (TB) pada ODHA.
Metode penelitian :
Penelitian dilakukan menggunakan metode cross-sectional observasional pada 150 pasien HIV yang mengunjungi
pusat Terapi Anti-Retroviral (ART) untuk tindak lanjut pengobatan ART mereka. Pasien yang diskrining positif pada
skrining gejala WHO dimasukkan dalam penelitian ini. Kadar CRP dalam darah diukur, dan pasien ditindaklanjuti
untuk diagnosis konfirmasi TB
3. Abstrak
Hasil: :
Cut off ideal untuk CRP adalah 8,25. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik
antara nilai CRP dan kepositifan tuberkulosis (p value < 0,001). Nilai CRP memiliki sensitivitas
70,13%, spesifisitas 69,86%, nilai prediksi positif 71,05%, nilai prediksi negatif 68,92%, dan
akurasi diagnostik total 70% pada pasien yang positif dengan skrining gejala dari WHO.
Kesimpulan :
CRP adalah alat skrining yang berharga dan harus ditambahkan ke algoritme skrining TB
untuk meningkatkan akurasi diagnostik skrining TB pada orang yang hidup dengan HIV
4. PENDAHULUAN
TB HIV
• TB mempengaruhi orang HIV (+) di semua fase infeksi HIV dan merupakan penyebab utama
kematian di antara pasien HIV (+)
• ODHA dengan salah satu gejala batuk, demam, penurunan berat badan, atau keringat malam
dievaluasi untuk kemungkinan tuberkulosis dan penyakit lainnya dan harus ditawarkan
pengobatan pencegahan jika diagnosis TB (-)
5. • Target WHO untuk tes skrining TB sensitivitas ≥90% dan spesifisitas
≥70%
• Saat ini skrinning TB paru aktif pada ODHA skrining berbasis gejala,
(spesifisitas rendah) dan rontgen dada (sensitivitas rendah)
• Skrining berbasis sinar-X dada persyaratan infrastruktur yang tinggi dan
bergantung pada radiolog dan tidak tersedia pada sebagian besar pusat
layanan kesehatan di daerah endemik TB
6. CRPadalah penanda peradangan non-
spesifik yang meningkat baik pada orang
yang terinfeksi HIV dan tidak terinfeksi
dengan infeksi piogenik termasuk TB aktif
reaktan fase akut, meningkat
sebagai respons terhadap infeksi
piogenik yang dimediasi IL-6 seperti
TB aktif biomarker potensial untuk
penyakit TB serta sebagai indikator
prognostik penyakit dan pengobatan
CEPAT dan MURAH
PENDAHULUAN
7. PENDAHULUAN
↑CRP ≥ 10 mg/L tidak spesifik untuk TB aktif tetapi CRP untuk
test skrining memiliki spesifisitas 2-6X lebih tinggi (58 % dan
81%) dibandingkan skrining TB berdasarkan gejala pada
ODHA yg memulai ART
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keakuratan diagnosis
CRP untuk deteksi TB pada ODHA yang positif menurut skrining
gejala WHO dan evaluasi kegunaan CRP sebagai alat skrining
untuk TB paru dan ekstra paru
8. Bahan dan Metode
Tujuan umum: akurasi diagnostik CRP untuk deteksi TB pada ODHA dengan skrining gejala(+)
Tujuan khusus:
1. Memperkirakan sensitivitas dan spesifisitas CRP sebagai tes skrining TBC pada ODHA dengan skrining gejala (+)
2. Menghitung nilai cut off CRP yang ideal untuk skrining TB pada ODHA dengan skrining gejala(+)
studi observasional, cross-sectional di pusat Terapi Anti-Retroviral (ART) di RS perawatan
tersier yang terhubung dengan Kasturba Medical College, Mangalore. Pengumpulan data
pada Januari 2020 - Mei 2021. Studi ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
komite etik institusi Kasturba Medical College, Mangalore.
Jumlah sampel 150, dikumpulkan dari Januari 2020 hingga Mei 2021
TUJUAN
SAMPEL
DESAIN
STUDI
9. Bahan dan Metode
•the ‘n Master
sample size
calculator
• Sensitivitas CRP
89%
• Presisi 5%
• CI 95%
• Didapatkan
jumlah sampel
150
Perhitungan sampel
• Januari 2020
sampai Mei 2021
Pengumpulan sampel
• HIV (+) dengan
skirining TB (+),
usia > 18 thn, dan
setuju untuk
partisipasi (inform
consent)
Kriteria inklusi
• HIV (+) yang
sudah
terdiagnosa TB
• HIV(+) dengan
penyakit autoimun
Kriteria eksklusi
10. Bahan dan Metode
Pasien yang memenuhi
kriteria terdaftar
• pasien yang datang ke
pusat Terapi Anti-
Retroviral yang
memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi
Sampel darah dari semua
pasien (+) dikirim untuk
estimasi CRP
• Nilai ≥10 mg/L dianggap
positif pada tes skrining
CRP (nilai ini dipilih
berdasarkan penelitian
sebelumnya
Diagnosis TB oleh
dokter
• GeneXpert menggunakan
spesimen dahak atau
bronkoalveolar lavage.
Diagnosis TB ekstra
paru lokasi TB
11. METODE STATISTIK
Analisis deskriptif
Variabel kuantitatif berdasarkan mean, standar deviasi, atau median
Variabel kategori berdasarkan frekuensi dan proporsi
Data juga direpresentasikan menggunakan diagram yang sesuai seperti grafik
batang, diagram lingkaran, dan grafik batang bertumpuk.
Hasil kategori dibandingkan antara kelompok studi menggunakan uji Chi square
CRP(+) dianggap sebagai tes skrining, dan TB (+) dianggap sebagai standar emas.
12. METODE STATISTIK
Kegunaan nilai CRP dalam memprediksi kepositifan TB dinilai melalui analisis kurva ROC
Area di bawah kurva ROC, bersama dengan CI 95% dan nilai p, disajikan dalam hasil
nilai cut-off yang ideal CRP 8,25
Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif, dan akurasi diagnostik tes skrining bersama
dengan CI 95% disajikan dalam hasil.
Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik
Data dianalisis menggunakan perangkat lunak coGuide, V.1.03
13. HASIL (DATA DEMOGRAFI)
Gambar 1. Grafik batang kelompok umur pada populasi penelitian
Usia rata-rata 46 th (21- 68 th)
>> berusia antara 40 dan 49
tahun, yaitu 67 (44,67%)
83 (55,33%) laki-laki, dan 67
(44,67%) perempuan
14. HASIL
Tabel 1. Analisis deskriptif
viral load pada populasi
penelitian
Viral Load Frekuensi Presentase
Target Tidak Terdeteksi 21 14%
Data tidak tersedia 129 86%
Jumlah CD4 rata-rata ditemukan menjadi 308,91±84,38, dengan median 289 (176 – 600)
Rejimen ART untuk 150 pasien135 (90%) menggunakan TLE, 9 (6%) menggunakan
ZLN, 3 (2%) menggunakan TL-AR, dan 3 (2%) menggunakan TLD
Nilai median CRP adalah 8,40 (0,50 - 46,23)
Dari 150 partisipan, 67 (44,67%) ditemukan positif CRP, dan total 77 (51,33%) positif TB
15. Tabel 2. Analisis deskriptif jenis TB pada populasi penelitian
Jenis Tuberkulosis Frekuensi Persentase
TB paru 58 75,32%
Limfadenitis TB 8 10,38%
Efusi pleura TB 7 9,09%
TB perut 4 5,19%
16. HASIL
Tabel 3. Persentase TB ekstra paru
yang didiagnosis dengan modalitas
berbeda
Tabel 4. Nilai median CRP untuk
berbagai jenis TB
Modalitas Diagnostik
(N=Total Sampel yang Diuji)
Total Bilangan Positif Persentase Positif
GeneXpert (N=19) 4 21.05%
ADA (N=7) 6 85.71%
Histopatologi (N=12) 9 75%
TB Nilai CRP Median
TB Paru 14.65
Limfadenitis TB 3.75
Efusi Pleura TB 13.2
TB Perut 6
Negatif TB 4.3
17. • CRP (+) pada 50 orang (64,94%)
• CRP (-) pada 27 orang (35,06%)
77 partisipan TB(+)
• CRP (+) pada 17 orang (23,29%)
• CRP (-) pada 56 orang (76,71%)
73 partisipan TB(-)
18. Tabel 5. Perbandingan Kepositifan CRP dan TB
C-Reaktif
Protein
TB
Chi Square Nilai p
Positif
(N=77)
Negatif
(N=73)
Positif
(N=67)
50
(64,94%)
17
(23,29%)
26.298 <0.001
Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara CRP dan kepositifan
TB (nilai p < 0,001)
19. Tabel 6. Validitas CRP dalam memprediksi TB (dengan nilai cut-off CRP 10 mg/L)
Parameter Nilai Interval Keyakinan 95%
Bawah Atas
Sensitivitas 64,94% 53,22% 75,47%
Spesifisitas 76,71% 65,35% 85,81%
Tingkat positif palsu 23,29% 14,19% 34,65%
Tingkat negatif palsu 35,06% 24,53% 46,78%
Nilai prediksi positif 74,63% 62,51% 84,47%
Nilai prediksi negatif 67,47% 56,30% 77,35%
Akurasi diagnostik 70,67% 62,69% 77,81%
20. HASIL
Gambar 2. Validitas prediktif nilai CRP dalam memprediksi
kepositifan TB
AUC 0,777 (95% CI 0,703-0,851 p value <0,001)
21. Variabel Hasil Uji: Nilai CRP
Area di
Bawah Kurva
Standart
Deviasi
CI 95%
Nilai p
Batas Bawah Batas Atas
0,777 0,038 0,703 0,851 <0,001
Tabel 7. Nilai luas daerah di bawah
kurva untuk variabel uji CRP
Analisis ROC cut off ideal CRP
adalah 8,25mg/L
Protein C-
reaktif
TBC Chi Square Nilai p
Positif
(N=77)
Negatif
(N=73)
Tinggi (≥8.25) 54
(70,13%)
22 (30,14%) 23.979 <0,001
Rendah (<8,24) 23
(29,87%)
51 (69,86%)
Tabel 8. Perbandingan antara nilai CRP
ideal dan TB
Terdapat hubungan yang signifikan
antara nilai CRP ideal dengan
kepositifan TB
22. Tabel 9. Nilai C-Reaktif Protein Ideal (≥8.25) dan jenis TB
Jenis Tuberkulosis CRP Positif CRP Negatif
TB paru 47 (81,03%) 11 (18,97%)
Limfadenitis TB 1 (12,5%) 7 (87,5%)
Efusi pleura TB 5 (71,42%) 2 (28,85%)
TB perut 1 (25%) 3 (75%)
23. Tabel 10. Validitas nilai C-Reactive Protein yang
ideal dalam memprediksi tuberkulosis
Parameter Nilai Interval Keyakinan 95%
Bawah Atas
Sensitivitas 70,13% 58,62% 80,03%
Spesifisitas 69,86% 58,00% 80,06%
Tingkat positif
palsu
30,14% 19,94% 42,00%
Tingkat negatif
palsu
29,87% 19,97% 41,38%
Nilai prediktif
positif
71,05% 59,51% 80,89%
Nilai prediksi
negatif
68,92% 57,10% 79,17%
24. DISKUSI
TB ↑ replikasi
HIV
HIV ↓ respon kekebalan
terhadap TB ↑ infeksi
TB aktif, infeksi ulang,
atau reaktivasi ↑
resiko TB laten menjadi
TB aktif
25. • CRP adalah penanda peradangan non-spesifik
• Nilai CRP ditemukan meningkat pada orang HIV (+) baik sebelum dan setelah memulai
ART tanpa TB tetapi CRP biasanya <3 mg/dL, terlepas dari status kekebalan mereka
(yaitu, jumlah CD4 dan viral load)
Shapiro AE et al dan Lawn SD et al.
“nilai CRP ↑ secara signifikan pada mereka yang
menderita TB dibandingkan dengan mereka yang
tidak menderita TB ”
26. DISKUSI
Penelitian ini adalah penelitian pertama
mempelajari kegunaan CRP sebagai alat
skrining untuk TB paru dan ekstra paru
Skrining gejala dari WHO memiliki
sensitivitas 79%, spesifisitas 50%, dan
nilai prediksi negatif 97,7%
Pada penelitian ini, analisis data ROC CRP 8,25
mg/dL yang memberikan sensitivitas dan
spesifisitas optimal, validitas prediktif yang cukup
dalam mendeteksi TB, yang ditunjukkan oleh AUC
0,777 (95 % CI 0,703 - 0,851, nilai p < 0,001).
CRP (≥8,25 mg/dL) sensitivitas 70,13% dan
spesifisitas 69,86% dalam memprediksi TB, dan
akurasi diagnostik total adalah 70%
27. Shapiro AE et al
CRP untuk membedakan antara
adanya TB (kultur +) dan tidak
adanya TB (kultur - ) AUC 0,80
Penggunaan cut off CRP >5 mg/L
menghasilkan sensitivitas 90,5%
dan spesifisitas 58,5%
Cut off CRP >10 mg/L, sensitivitas
menurun menjadi 78,6%, dan
spesifisitas meningkat menjadi
72,3%
Lawn SD et al
konsentrasi CRP yang sangat rendah
(<1,5 mg/L) tidak termasuk TB
(100% nilai prediksi negatif),
sedangkan CRP sangat tinggi (>400
mg/L) sangat memprediksi TB (nilai
prediksi positif) AUC 0,81
Yoon C dkk
Dibandingkan dengan POC CRP,
skrining gejala memiliki sensitivitas
yang lebih tinggi (89% vs. 96%)
tetapi spesifisitas yang jauh lebih
rendah (72% vs. 14%, p<0,0001)
28. Kesimpulan
• Hubungan antara CRP (+) (dengan nilai cut-off 10 mg/L) dan TB ditemukan signifikan
secara statistic CRP ditemukan memiliki sensitivitas 64,94% dan spesifisitas 76,71%.
• Analisis ROC cut off ideal untuk CRP adalah 8,25 (sensitivitas 70,13% dan spesifisitas
69,86%).
• CRP adalah alat skrining yang berharga dan harus ditambahkan ke algoritme skrining TB
untuk meningkatkan akurasi diagnostik skrining TB pada ODHA
29. STRUCTURE
C-Reactive Protein as a Screening Test for
Tuberculosis in People Living with HIV in Southern
India: A Cross-Sectional, Observational Study
CRITICAL APPRAISAL
30. JUDUL
Judul tidak terlalu panjang / singkat, terdiri dari 15 kata yang
mengandung kata kunci penting untuk penelitian
Apakah terlalu panjang / singkat ?
Judul menjelaskan semua variabel yang diteliti
Menjelaskan semua variabel ?
Singkatan sesuai standar yang disepakati secara internasional
Adakah singkatan yang tidak standard?
Aishwarya Saripalli dan John Ramapuram
Penulis atau koresponden ?
31. ABSTRAK
Abstrak cukup informatif meliputi background,
methods, results dan conclusion
Apakah terdiri dari 4 bagian :
1. Latar belakang
2. Metode penelitian
3. Hasil penelitian
4. Kesimpulan
Terdapat kata kunci pada abstrak yaitu C-
reactive protein; tuberkulosis; HIV; tes skrining
Apakah ada kata kunci?
Abstrak sesuai dan menggambarkan secara
ringkas artikel penelitian
Apakah abstrak sesuai dengan isinya ?
32. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
• Mengetahui akurasi diagnostik CRP untuk
deteksi TB pada ODHA skrining (+)
• Memperkirakan sensitivitas dan spesifisitas
CRP sebagai tes skrining TB pada ODHA
skrining(+)
• Menghitung nilai cut off CRP yang ideal untuk
digunakan dalam skrining TB pada ODHA
skrining (+)
Apakah tujuanya dijelaskan ?
Manfaat dari penelitian ini tidak dijelaskan
Apakah manfaatnya dijelaskan ?
33. Cross sectional, observasional
Desain penelitian
Populasi : pasien HIV (+) yang datang ke pusat terapi Anti
Retroviral di RS perawatan tersier yang terhubung dengan
Kasturba Medical College, Mangalore, sebuah kota di India
Selatan periode Januari 2020 dan Mei 2021
Sampel : 150 orang yang memenuhi kriteria inklusi
Sampel dan populasi
HIV (+), yang datang ke pusat terapi Anti-Retroviral untuk tindak
lanjut, skrining (+), usia > 18 tahun dan memberikan persetujuan
tertulis untuk partisipasi
Kriteria inklusi
HIV (+) yang telah memulai terapi Anti Tuberkulosis (ATT) Pasien
HIV ngan penyakit autoimun
Kriteria eksklusi
Metode
34. Metode
Consecutive sampling
Sampling
Bias pada penelitian ini tidak dijelaskan
Bias pada penelitian ini
Analisis deskriptif
variabel kuantitatif mean, SD, atau median
variabel kategori frekuensi dan proporsi
Variabel kategori dibandingkan antar kelompok penelitian
menggunakan uji Chi square
Analisis ROC
Data dianalisis menggunakan perangkat lunak coGuide, V.1.03
Pengukuran
35. Diskusi
Sesuai dengan teori, karena pada teori
disebutkan bahwa CRP adalah penanda
peradangan non-spesifik yang ditemukan
meningkat baik pada orang yang terinfeksi HIV
dan tidak terinfeksi, dengan infeksi piogenik
termasuk TB aktif. CRP adalah reaktan fase akut,
yang kadarnya meningkat sebagai respons
terhadap infeksi piogenik yang dimediasi IL-6
seperti TB aktif.
Apakah secara teoritis hasilnya sesuai?
Penelitian sebelumnya menemukan nilai CRP ↑
secara signifikan pada TB (+) dibanding dengan
mereka yang TB (-) hanya melihat CRP
sebagai alat skrining untuk deteksi TB paru pada
ODHA.
Penelitian ini--> pertama mempelajari kegunaan
CRP sebagai alat skrining untuk TB paru dan
ekstra paru
Perbandingan dari penelitian sebelumnya ?
36. Kesimpulan
Dapat diaplikasikan
Apakah bisa diaplikasikan pada sampel dan
target populasi yang dipilih?
Dari penelitian didapatkan hubungan yang
signifikan antara CRP(+) dan TB secara
statistik.
Pemeriksaan CRP murah dan cepat
CRP adalah alat skrining yang berharga dan
harus ditambahkan ke algoritme skrining TB
untuk ↑ akurasi diagnostik skrining TB pada
ODHA
Apakah penelitian ini bisa diterapkan pada
pasien?