SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
STRUCTURE
C-Reactive Protein as a Screening Test for
Tuberculosis in People Living with HIV in Southern
India: A Cross-Sectional, Observational Study
J. Clin. Med. 2022, 11, 3566.
https://doi.org/10.3390/jcm11133566
Abstrak
Latar belakang : Tuberkulosis adalah penyebab utama kematian pada orang yang hidup dengan HIV (ODHA). Kami
menilai kegunaan C-reaktif protein (CRP) sebagai tes skrining untuk tuberkulosis (TB) pada ODHA.
Metode penelitian :
Penelitian dilakukan menggunakan metode cross-sectional observasional pada 150 pasien HIV yang mengunjungi
pusat Terapi Anti-Retroviral (ART) untuk tindak lanjut pengobatan ART mereka. Pasien yang diskrining positif pada
skrining gejala WHO dimasukkan dalam penelitian ini. Kadar CRP dalam darah diukur, dan pasien ditindaklanjuti
untuk diagnosis konfirmasi TB
Abstrak
Hasil: :
Cut off ideal untuk CRP adalah 8,25. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik
antara nilai CRP dan kepositifan tuberkulosis (p value < 0,001). Nilai CRP memiliki sensitivitas
70,13%, spesifisitas 69,86%, nilai prediksi positif 71,05%, nilai prediksi negatif 68,92%, dan
akurasi diagnostik total 70% pada pasien yang positif dengan skrining gejala dari WHO.
Kesimpulan :
CRP adalah alat skrining yang berharga dan harus ditambahkan ke algoritme skrining TB
untuk meningkatkan akurasi diagnostik skrining TB pada orang yang hidup dengan HIV
PENDAHULUAN
TB HIV
• TB mempengaruhi orang HIV (+) di semua fase infeksi HIV dan merupakan penyebab utama
kematian di antara pasien HIV (+)
• ODHA dengan salah satu gejala batuk, demam, penurunan berat badan, atau keringat malam
 dievaluasi untuk kemungkinan tuberkulosis dan penyakit lainnya dan harus ditawarkan
pengobatan pencegahan jika diagnosis TB (-)
• Target WHO untuk tes skrining TB  sensitivitas ≥90% dan spesifisitas
≥70%
• Saat ini skrinning TB paru aktif pada ODHA  skrining berbasis gejala,
(spesifisitas rendah) dan rontgen dada (sensitivitas rendah)
• Skrining berbasis sinar-X dada  persyaratan infrastruktur yang tinggi dan
bergantung pada radiolog dan tidak tersedia pada sebagian besar pusat
layanan kesehatan di daerah endemik TB
CRPadalah penanda peradangan non-
spesifik yang meningkat baik pada orang
yang terinfeksi HIV dan tidak terinfeksi
dengan infeksi piogenik termasuk TB aktif
reaktan fase akut, meningkat
sebagai respons terhadap infeksi
piogenik yang dimediasi IL-6 seperti
TB aktif biomarker potensial untuk
penyakit TB serta sebagai indikator
prognostik penyakit dan pengobatan
CEPAT dan MURAH
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
↑CRP ≥ 10 mg/L tidak spesifik untuk TB aktif tetapi CRP untuk
test skrining memiliki spesifisitas 2-6X lebih tinggi (58 % dan
81%) dibandingkan skrining TB berdasarkan gejala pada
ODHA yg memulai ART
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keakuratan diagnosis
CRP untuk deteksi TB pada ODHA yang positif menurut skrining
gejala WHO dan evaluasi kegunaan CRP sebagai alat skrining
untuk TB paru dan ekstra paru
Bahan dan Metode
Tujuan umum: akurasi diagnostik CRP untuk deteksi TB pada ODHA dengan skrining gejala(+)
Tujuan khusus:
1. Memperkirakan sensitivitas dan spesifisitas CRP sebagai tes skrining TBC pada ODHA dengan skrining gejala (+)
2. Menghitung nilai cut off CRP yang ideal untuk skrining TB pada ODHA dengan skrining gejala(+)
studi observasional, cross-sectional di pusat Terapi Anti-Retroviral (ART) di RS perawatan
tersier yang terhubung dengan Kasturba Medical College, Mangalore. Pengumpulan data
pada Januari 2020 - Mei 2021. Studi ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
komite etik institusi Kasturba Medical College, Mangalore.
Jumlah sampel 150, dikumpulkan dari Januari 2020 hingga Mei 2021
TUJUAN
SAMPEL
DESAIN
STUDI
Bahan dan Metode
•the ‘n Master
sample size
calculator
• Sensitivitas CRP
89%
• Presisi 5%
• CI 95%
• Didapatkan
jumlah sampel
150
Perhitungan sampel
• Januari 2020
sampai Mei 2021
Pengumpulan sampel
• HIV (+) dengan
skirining TB (+),
usia > 18 thn, dan
setuju untuk
partisipasi (inform
consent)
Kriteria inklusi
• HIV (+) yang
sudah
terdiagnosa TB
• HIV(+) dengan
penyakit autoimun
Kriteria eksklusi
Bahan dan Metode
Pasien yang memenuhi
kriteria terdaftar
• pasien yang datang ke
pusat Terapi Anti-
Retroviral yang
memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi
Sampel darah dari semua
pasien (+) dikirim untuk
estimasi CRP
• Nilai ≥10 mg/L dianggap
positif pada tes skrining
CRP (nilai ini dipilih
berdasarkan penelitian
sebelumnya
Diagnosis TB oleh
dokter
• GeneXpert menggunakan
spesimen dahak atau
bronkoalveolar lavage.
Diagnosis TB ekstra
paru lokasi TB
METODE STATISTIK
 Analisis deskriptif
Variabel kuantitatif berdasarkan mean, standar deviasi, atau median
Variabel kategori berdasarkan frekuensi dan proporsi
Data juga direpresentasikan menggunakan diagram yang sesuai seperti grafik
batang, diagram lingkaran, dan grafik batang bertumpuk.
Hasil kategori dibandingkan antara kelompok studi menggunakan uji Chi square
CRP(+) dianggap sebagai tes skrining, dan TB (+) dianggap sebagai standar emas.
METODE STATISTIK
Kegunaan nilai CRP dalam memprediksi kepositifan TB dinilai melalui analisis kurva ROC
Area di bawah kurva ROC, bersama dengan CI 95% dan nilai p, disajikan dalam hasil
nilai cut-off yang ideal CRP 8,25
Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif, dan akurasi diagnostik tes skrining bersama
dengan CI 95% disajikan dalam hasil.
Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik
Data dianalisis menggunakan perangkat lunak coGuide, V.1.03
HASIL (DATA DEMOGRAFI)
Gambar 1. Grafik batang kelompok umur pada populasi penelitian
Usia rata-rata 46 th (21- 68 th)
>> berusia antara 40 dan 49
tahun, yaitu 67 (44,67%)
83 (55,33%) laki-laki, dan 67
(44,67%) perempuan
HASIL
Tabel 1. Analisis deskriptif
viral load pada populasi
penelitian
Viral Load Frekuensi Presentase
Target Tidak Terdeteksi 21 14%
Data tidak tersedia 129 86%
Jumlah CD4 rata-rata ditemukan menjadi 308,91±84,38, dengan median 289 (176 – 600)
Rejimen ART untuk 150 pasien135 (90%) menggunakan TLE, 9 (6%) menggunakan
ZLN, 3 (2%) menggunakan TL-AR, dan 3 (2%) menggunakan TLD
Nilai median CRP adalah 8,40 (0,50 - 46,23)
Dari 150 partisipan, 67 (44,67%) ditemukan positif CRP, dan total 77 (51,33%) positif TB
Tabel 2. Analisis deskriptif jenis TB pada populasi penelitian
Jenis Tuberkulosis Frekuensi Persentase
TB paru 58 75,32%
Limfadenitis TB 8 10,38%
Efusi pleura TB 7 9,09%
TB perut 4 5,19%
HASIL
Tabel 3. Persentase TB ekstra paru
yang didiagnosis dengan modalitas
berbeda
Tabel 4. Nilai median CRP untuk
berbagai jenis TB
Modalitas Diagnostik
(N=Total Sampel yang Diuji)
Total Bilangan Positif Persentase Positif
GeneXpert (N=19) 4 21.05%
ADA (N=7) 6 85.71%
Histopatologi (N=12) 9 75%
TB Nilai CRP Median
TB Paru 14.65
Limfadenitis TB 3.75
Efusi Pleura TB 13.2
TB Perut 6
Negatif TB 4.3
• CRP (+) pada 50 orang (64,94%)
• CRP (-) pada 27 orang (35,06%)
77 partisipan TB(+)
• CRP (+) pada 17 orang (23,29%)
• CRP (-) pada 56 orang (76,71%)
73 partisipan TB(-)
Tabel 5. Perbandingan Kepositifan CRP dan TB
C-Reaktif
Protein
TB
Chi Square Nilai p
Positif
(N=77)
Negatif
(N=73)
Positif
(N=67)
50
(64,94%)
17
(23,29%)
26.298 <0.001
Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara CRP dan kepositifan
TB (nilai p < 0,001)
Tabel 6. Validitas CRP dalam memprediksi TB (dengan nilai cut-off CRP 10 mg/L)
Parameter Nilai Interval Keyakinan 95%
Bawah Atas
Sensitivitas 64,94% 53,22% 75,47%
Spesifisitas 76,71% 65,35% 85,81%
Tingkat positif palsu 23,29% 14,19% 34,65%
Tingkat negatif palsu 35,06% 24,53% 46,78%
Nilai prediksi positif 74,63% 62,51% 84,47%
Nilai prediksi negatif 67,47% 56,30% 77,35%
Akurasi diagnostik 70,67% 62,69% 77,81%
HASIL
Gambar 2. Validitas prediktif nilai CRP dalam memprediksi
kepositifan TB
AUC 0,777 (95% CI 0,703-0,851 p value <0,001)
Variabel Hasil Uji: Nilai CRP
Area di
Bawah Kurva
Standart
Deviasi
CI 95%
Nilai p
Batas Bawah Batas Atas
0,777 0,038 0,703 0,851 <0,001
Tabel 7. Nilai luas daerah di bawah
kurva untuk variabel uji CRP
Analisis ROC cut off ideal CRP
adalah 8,25mg/L
Protein C-
reaktif
TBC Chi Square Nilai p
Positif
(N=77)
Negatif
(N=73)
Tinggi (≥8.25) 54
(70,13%)
22 (30,14%) 23.979 <0,001
Rendah (<8,24) 23
(29,87%)
51 (69,86%)
Tabel 8. Perbandingan antara nilai CRP
ideal dan TB
Terdapat hubungan yang signifikan
antara nilai CRP ideal dengan
kepositifan TB
Tabel 9. Nilai C-Reaktif Protein Ideal (≥8.25) dan jenis TB
Jenis Tuberkulosis CRP Positif CRP Negatif
TB paru 47 (81,03%) 11 (18,97%)
Limfadenitis TB 1 (12,5%) 7 (87,5%)
Efusi pleura TB 5 (71,42%) 2 (28,85%)
TB perut 1 (25%) 3 (75%)
Tabel 10. Validitas nilai C-Reactive Protein yang
ideal dalam memprediksi tuberkulosis
Parameter Nilai Interval Keyakinan 95%
Bawah Atas
Sensitivitas 70,13% 58,62% 80,03%
Spesifisitas 69,86% 58,00% 80,06%
Tingkat positif
palsu
30,14% 19,94% 42,00%
Tingkat negatif
palsu
29,87% 19,97% 41,38%
Nilai prediktif
positif
71,05% 59,51% 80,89%
Nilai prediksi
negatif
68,92% 57,10% 79,17%
DISKUSI
TB ↑ replikasi
HIV
HIV ↓ respon kekebalan
terhadap TB ↑ infeksi
TB aktif, infeksi ulang,
atau reaktivasi  ↑
resiko TB laten menjadi
TB aktif
• CRP adalah penanda peradangan non-spesifik
• Nilai CRP ditemukan meningkat pada orang HIV (+) baik sebelum dan setelah memulai
ART tanpa TB  tetapi CRP biasanya <3 mg/dL, terlepas dari status kekebalan mereka
(yaitu, jumlah CD4 dan viral load)
Shapiro AE et al dan Lawn SD et al.
“nilai CRP ↑ secara signifikan pada mereka yang
menderita TB dibandingkan dengan mereka yang
tidak menderita TB ”
DISKUSI
Penelitian ini adalah penelitian pertama
mempelajari kegunaan CRP sebagai alat
skrining untuk TB paru dan ekstra paru
Skrining gejala dari WHO memiliki
sensitivitas 79%, spesifisitas 50%, dan
nilai prediksi negatif 97,7%
Pada penelitian ini, analisis data ROC  CRP 8,25
mg/dL yang memberikan sensitivitas dan
spesifisitas optimal, validitas prediktif yang cukup
dalam mendeteksi TB, yang ditunjukkan oleh AUC
0,777 (95 % CI 0,703 - 0,851, nilai p < 0,001).
CRP (≥8,25 mg/dL)  sensitivitas 70,13% dan
spesifisitas 69,86% dalam memprediksi TB, dan
akurasi diagnostik total adalah 70%
Shapiro AE et al
CRP untuk membedakan antara
adanya TB (kultur +) dan tidak
adanya TB (kultur - )  AUC 0,80
Penggunaan cut off CRP >5 mg/L
menghasilkan sensitivitas 90,5%
dan spesifisitas 58,5%
Cut off CRP >10 mg/L, sensitivitas
menurun menjadi 78,6%, dan
spesifisitas meningkat menjadi
72,3%
Lawn SD et al
konsentrasi CRP yang sangat rendah
(<1,5 mg/L) tidak termasuk TB
(100% nilai prediksi negatif),
sedangkan CRP sangat tinggi (>400
mg/L) sangat memprediksi TB (nilai
prediksi positif)  AUC 0,81
Yoon C dkk
Dibandingkan dengan POC CRP,
skrining gejala memiliki sensitivitas
yang lebih tinggi (89% vs. 96%)
tetapi spesifisitas yang jauh lebih
rendah (72% vs. 14%, p<0,0001)
Kesimpulan
• Hubungan antara CRP (+) (dengan nilai cut-off 10 mg/L) dan TB ditemukan signifikan
secara statistic CRP ditemukan memiliki sensitivitas 64,94% dan spesifisitas 76,71%.
• Analisis ROC cut off ideal untuk CRP adalah 8,25 (sensitivitas 70,13% dan spesifisitas
69,86%).
• CRP adalah alat skrining yang berharga dan harus ditambahkan ke algoritme skrining TB
untuk meningkatkan akurasi diagnostik skrining TB pada ODHA
STRUCTURE
C-Reactive Protein as a Screening Test for
Tuberculosis in People Living with HIV in Southern
India: A Cross-Sectional, Observational Study
CRITICAL APPRAISAL
JUDUL
Judul tidak terlalu panjang / singkat, terdiri dari 15 kata yang
mengandung kata kunci penting untuk penelitian
Apakah terlalu panjang / singkat ?
Judul menjelaskan semua variabel yang diteliti
Menjelaskan semua variabel ?
Singkatan sesuai standar yang disepakati secara internasional
Adakah singkatan yang tidak standard?
Aishwarya Saripalli dan John Ramapuram
Penulis atau koresponden ?
ABSTRAK
Abstrak cukup informatif meliputi background,
methods, results dan conclusion
Apakah terdiri dari 4 bagian :
1. Latar belakang
2. Metode penelitian
3. Hasil penelitian
4. Kesimpulan
Terdapat kata kunci pada abstrak yaitu C-
reactive protein; tuberkulosis; HIV; tes skrining
Apakah ada kata kunci?
Abstrak sesuai dan menggambarkan secara
ringkas artikel penelitian
Apakah abstrak sesuai dengan isinya ?
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
• Mengetahui akurasi diagnostik CRP untuk
deteksi TB pada ODHA skrining (+)
• Memperkirakan sensitivitas dan spesifisitas
CRP sebagai tes skrining TB pada ODHA
skrining(+)
• Menghitung nilai cut off CRP yang ideal untuk
digunakan dalam skrining TB pada ODHA
skrining (+)
Apakah tujuanya dijelaskan ?
Manfaat dari penelitian ini tidak dijelaskan
Apakah manfaatnya dijelaskan ?
Cross sectional, observasional
Desain penelitian
Populasi : pasien HIV (+) yang datang ke pusat terapi Anti
Retroviral di RS perawatan tersier yang terhubung dengan
Kasturba Medical College, Mangalore, sebuah kota di India
Selatan periode Januari 2020 dan Mei 2021
Sampel : 150 orang yang memenuhi kriteria inklusi
Sampel dan populasi
HIV (+), yang datang ke pusat terapi Anti-Retroviral untuk tindak
lanjut, skrining (+), usia > 18 tahun dan memberikan persetujuan
tertulis untuk partisipasi
Kriteria inklusi
HIV (+) yang telah memulai terapi Anti Tuberkulosis (ATT) Pasien
HIV ngan penyakit autoimun
Kriteria eksklusi
Metode
Metode
Consecutive sampling
Sampling
Bias pada penelitian ini tidak dijelaskan
Bias pada penelitian ini
Analisis deskriptif
variabel kuantitatif mean, SD, atau median
variabel kategori  frekuensi dan proporsi
Variabel kategori dibandingkan antar kelompok penelitian
menggunakan uji Chi square
Analisis ROC
Data dianalisis menggunakan perangkat lunak coGuide, V.1.03
Pengukuran
Diskusi
Sesuai dengan teori, karena pada teori
disebutkan bahwa CRP adalah penanda
peradangan non-spesifik yang ditemukan
meningkat baik pada orang yang terinfeksi HIV
dan tidak terinfeksi, dengan infeksi piogenik
termasuk TB aktif. CRP adalah reaktan fase akut,
yang kadarnya meningkat sebagai respons
terhadap infeksi piogenik yang dimediasi IL-6
seperti TB aktif.
Apakah secara teoritis hasilnya sesuai?
Penelitian sebelumnya menemukan nilai CRP ↑
secara signifikan pada TB (+) dibanding dengan
mereka yang TB (-) hanya melihat CRP
sebagai alat skrining untuk deteksi TB paru pada
ODHA.
Penelitian ini--> pertama mempelajari kegunaan
CRP sebagai alat skrining untuk TB paru dan
ekstra paru
Perbandingan dari penelitian sebelumnya ?
Kesimpulan
Dapat diaplikasikan
Apakah bisa diaplikasikan pada sampel dan
target populasi yang dipilih?
Dari penelitian didapatkan hubungan yang
signifikan antara CRP(+) dan TB secara
statistik.
Pemeriksaan CRP murah dan cepat
CRP adalah alat skrining yang berharga dan
harus ditambahkan ke algoritme skrining TB
untuk ↑ akurasi diagnostik skrining TB pada
ODHA
Apakah penelitian ini bisa diterapkan pada
pasien?
Terima Kasih

More Related Content

Similar to DETEKSI TB DENGAN CRP

Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
 
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikTerjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikzxrickyjack
 
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...ArdineCahyaPratiwiin
 
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptx
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptxPerbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptx
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptxAdityaRifqiFauzi1
 
jurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptxjurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptxKessiVikaneswari3
 
Crp5.5 ebm-diagnosis
Crp5.5  ebm-diagnosisCrp5.5  ebm-diagnosis
Crp5.5 ebm-diagnosisCut Samira
 
elo173_slide_indikator_program_tb.pdf
elo173_slide_indikator_program_tb.pdfelo173_slide_indikator_program_tb.pdf
elo173_slide_indikator_program_tb.pdfdiana293024
 
Acute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAcute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAngGa137055
 
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikPemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikMuhamadFandi
 
Tugas Praktikum Biostatistik Korelasi dan Analisis Multivariat_Kelompok 57 (R...
Tugas Praktikum Biostatistik Korelasi dan Analisis Multivariat_Kelompok 57 (R...Tugas Praktikum Biostatistik Korelasi dan Analisis Multivariat_Kelompok 57 (R...
Tugas Praktikum Biostatistik Korelasi dan Analisis Multivariat_Kelompok 57 (R...ssuserbadf7a1
 
Cakupan pengobatan kasus tuberculosis cdr (case detection
Cakupan pengobatan kasus tuberculosis cdr (case detectionCakupan pengobatan kasus tuberculosis cdr (case detection
Cakupan pengobatan kasus tuberculosis cdr (case detectionVerla Audita
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 

Similar to DETEKSI TB DENGAN CRP (20)

kolaborasi TB HIV.ppt
kolaborasi TB HIV.pptkolaborasi TB HIV.ppt
kolaborasi TB HIV.ppt
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikTerjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
 
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
 
Bedah emir jehan
Bedah emir jehanBedah emir jehan
Bedah emir jehan
 
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptx
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptxPerbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptx
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptx
 
Diagnosis
DiagnosisDiagnosis
Diagnosis
 
jurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptxjurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptx
 
SCREENING.ppt
SCREENING.pptSCREENING.ppt
SCREENING.ppt
 
Crp5.5 ebm-diagnosis
Crp5.5  ebm-diagnosisCrp5.5  ebm-diagnosis
Crp5.5 ebm-diagnosis
 
elo173_slide_indikator_program_tb.pdf
elo173_slide_indikator_program_tb.pdfelo173_slide_indikator_program_tb.pdf
elo173_slide_indikator_program_tb.pdf
 
Acute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAcute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docx
 
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikPemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
 
Tugas Praktikum Biostatistik Korelasi dan Analisis Multivariat_Kelompok 57 (R...
Tugas Praktikum Biostatistik Korelasi dan Analisis Multivariat_Kelompok 57 (R...Tugas Praktikum Biostatistik Korelasi dan Analisis Multivariat_Kelompok 57 (R...
Tugas Praktikum Biostatistik Korelasi dan Analisis Multivariat_Kelompok 57 (R...
 
pylori ITP.pptx
pylori ITP.pptxpylori ITP.pptx
pylori ITP.pptx
 
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.pptDIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
 
Skrinning.ppt
Skrinning.pptSkrinning.ppt
Skrinning.ppt
 
Cakupan pengobatan kasus tuberculosis cdr (case detection
Cakupan pengobatan kasus tuberculosis cdr (case detectionCakupan pengobatan kasus tuberculosis cdr (case detection
Cakupan pengobatan kasus tuberculosis cdr (case detection
 
Ti3
Ti3Ti3
Ti3
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 

Recently uploaded

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (19)

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

DETEKSI TB DENGAN CRP

  • 1. STRUCTURE C-Reactive Protein as a Screening Test for Tuberculosis in People Living with HIV in Southern India: A Cross-Sectional, Observational Study J. Clin. Med. 2022, 11, 3566. https://doi.org/10.3390/jcm11133566
  • 2. Abstrak Latar belakang : Tuberkulosis adalah penyebab utama kematian pada orang yang hidup dengan HIV (ODHA). Kami menilai kegunaan C-reaktif protein (CRP) sebagai tes skrining untuk tuberkulosis (TB) pada ODHA. Metode penelitian : Penelitian dilakukan menggunakan metode cross-sectional observasional pada 150 pasien HIV yang mengunjungi pusat Terapi Anti-Retroviral (ART) untuk tindak lanjut pengobatan ART mereka. Pasien yang diskrining positif pada skrining gejala WHO dimasukkan dalam penelitian ini. Kadar CRP dalam darah diukur, dan pasien ditindaklanjuti untuk diagnosis konfirmasi TB
  • 3. Abstrak Hasil: : Cut off ideal untuk CRP adalah 8,25. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara nilai CRP dan kepositifan tuberkulosis (p value < 0,001). Nilai CRP memiliki sensitivitas 70,13%, spesifisitas 69,86%, nilai prediksi positif 71,05%, nilai prediksi negatif 68,92%, dan akurasi diagnostik total 70% pada pasien yang positif dengan skrining gejala dari WHO. Kesimpulan : CRP adalah alat skrining yang berharga dan harus ditambahkan ke algoritme skrining TB untuk meningkatkan akurasi diagnostik skrining TB pada orang yang hidup dengan HIV
  • 4. PENDAHULUAN TB HIV • TB mempengaruhi orang HIV (+) di semua fase infeksi HIV dan merupakan penyebab utama kematian di antara pasien HIV (+) • ODHA dengan salah satu gejala batuk, demam, penurunan berat badan, atau keringat malam  dievaluasi untuk kemungkinan tuberkulosis dan penyakit lainnya dan harus ditawarkan pengobatan pencegahan jika diagnosis TB (-)
  • 5. • Target WHO untuk tes skrining TB  sensitivitas ≥90% dan spesifisitas ≥70% • Saat ini skrinning TB paru aktif pada ODHA  skrining berbasis gejala, (spesifisitas rendah) dan rontgen dada (sensitivitas rendah) • Skrining berbasis sinar-X dada  persyaratan infrastruktur yang tinggi dan bergantung pada radiolog dan tidak tersedia pada sebagian besar pusat layanan kesehatan di daerah endemik TB
  • 6. CRPadalah penanda peradangan non- spesifik yang meningkat baik pada orang yang terinfeksi HIV dan tidak terinfeksi dengan infeksi piogenik termasuk TB aktif reaktan fase akut, meningkat sebagai respons terhadap infeksi piogenik yang dimediasi IL-6 seperti TB aktif biomarker potensial untuk penyakit TB serta sebagai indikator prognostik penyakit dan pengobatan CEPAT dan MURAH PENDAHULUAN
  • 7. PENDAHULUAN ↑CRP ≥ 10 mg/L tidak spesifik untuk TB aktif tetapi CRP untuk test skrining memiliki spesifisitas 2-6X lebih tinggi (58 % dan 81%) dibandingkan skrining TB berdasarkan gejala pada ODHA yg memulai ART Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keakuratan diagnosis CRP untuk deteksi TB pada ODHA yang positif menurut skrining gejala WHO dan evaluasi kegunaan CRP sebagai alat skrining untuk TB paru dan ekstra paru
  • 8. Bahan dan Metode Tujuan umum: akurasi diagnostik CRP untuk deteksi TB pada ODHA dengan skrining gejala(+) Tujuan khusus: 1. Memperkirakan sensitivitas dan spesifisitas CRP sebagai tes skrining TBC pada ODHA dengan skrining gejala (+) 2. Menghitung nilai cut off CRP yang ideal untuk skrining TB pada ODHA dengan skrining gejala(+) studi observasional, cross-sectional di pusat Terapi Anti-Retroviral (ART) di RS perawatan tersier yang terhubung dengan Kasturba Medical College, Mangalore. Pengumpulan data pada Januari 2020 - Mei 2021. Studi ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari komite etik institusi Kasturba Medical College, Mangalore. Jumlah sampel 150, dikumpulkan dari Januari 2020 hingga Mei 2021 TUJUAN SAMPEL DESAIN STUDI
  • 9. Bahan dan Metode •the ‘n Master sample size calculator • Sensitivitas CRP 89% • Presisi 5% • CI 95% • Didapatkan jumlah sampel 150 Perhitungan sampel • Januari 2020 sampai Mei 2021 Pengumpulan sampel • HIV (+) dengan skirining TB (+), usia > 18 thn, dan setuju untuk partisipasi (inform consent) Kriteria inklusi • HIV (+) yang sudah terdiagnosa TB • HIV(+) dengan penyakit autoimun Kriteria eksklusi
  • 10. Bahan dan Metode Pasien yang memenuhi kriteria terdaftar • pasien yang datang ke pusat Terapi Anti- Retroviral yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Sampel darah dari semua pasien (+) dikirim untuk estimasi CRP • Nilai ≥10 mg/L dianggap positif pada tes skrining CRP (nilai ini dipilih berdasarkan penelitian sebelumnya Diagnosis TB oleh dokter • GeneXpert menggunakan spesimen dahak atau bronkoalveolar lavage. Diagnosis TB ekstra paru lokasi TB
  • 11. METODE STATISTIK  Analisis deskriptif Variabel kuantitatif berdasarkan mean, standar deviasi, atau median Variabel kategori berdasarkan frekuensi dan proporsi Data juga direpresentasikan menggunakan diagram yang sesuai seperti grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik batang bertumpuk. Hasil kategori dibandingkan antara kelompok studi menggunakan uji Chi square CRP(+) dianggap sebagai tes skrining, dan TB (+) dianggap sebagai standar emas.
  • 12. METODE STATISTIK Kegunaan nilai CRP dalam memprediksi kepositifan TB dinilai melalui analisis kurva ROC Area di bawah kurva ROC, bersama dengan CI 95% dan nilai p, disajikan dalam hasil nilai cut-off yang ideal CRP 8,25 Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif, dan akurasi diagnostik tes skrining bersama dengan CI 95% disajikan dalam hasil. Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik Data dianalisis menggunakan perangkat lunak coGuide, V.1.03
  • 13. HASIL (DATA DEMOGRAFI) Gambar 1. Grafik batang kelompok umur pada populasi penelitian Usia rata-rata 46 th (21- 68 th) >> berusia antara 40 dan 49 tahun, yaitu 67 (44,67%) 83 (55,33%) laki-laki, dan 67 (44,67%) perempuan
  • 14. HASIL Tabel 1. Analisis deskriptif viral load pada populasi penelitian Viral Load Frekuensi Presentase Target Tidak Terdeteksi 21 14% Data tidak tersedia 129 86% Jumlah CD4 rata-rata ditemukan menjadi 308,91±84,38, dengan median 289 (176 – 600) Rejimen ART untuk 150 pasien135 (90%) menggunakan TLE, 9 (6%) menggunakan ZLN, 3 (2%) menggunakan TL-AR, dan 3 (2%) menggunakan TLD Nilai median CRP adalah 8,40 (0,50 - 46,23) Dari 150 partisipan, 67 (44,67%) ditemukan positif CRP, dan total 77 (51,33%) positif TB
  • 15. Tabel 2. Analisis deskriptif jenis TB pada populasi penelitian Jenis Tuberkulosis Frekuensi Persentase TB paru 58 75,32% Limfadenitis TB 8 10,38% Efusi pleura TB 7 9,09% TB perut 4 5,19%
  • 16. HASIL Tabel 3. Persentase TB ekstra paru yang didiagnosis dengan modalitas berbeda Tabel 4. Nilai median CRP untuk berbagai jenis TB Modalitas Diagnostik (N=Total Sampel yang Diuji) Total Bilangan Positif Persentase Positif GeneXpert (N=19) 4 21.05% ADA (N=7) 6 85.71% Histopatologi (N=12) 9 75% TB Nilai CRP Median TB Paru 14.65 Limfadenitis TB 3.75 Efusi Pleura TB 13.2 TB Perut 6 Negatif TB 4.3
  • 17. • CRP (+) pada 50 orang (64,94%) • CRP (-) pada 27 orang (35,06%) 77 partisipan TB(+) • CRP (+) pada 17 orang (23,29%) • CRP (-) pada 56 orang (76,71%) 73 partisipan TB(-)
  • 18. Tabel 5. Perbandingan Kepositifan CRP dan TB C-Reaktif Protein TB Chi Square Nilai p Positif (N=77) Negatif (N=73) Positif (N=67) 50 (64,94%) 17 (23,29%) 26.298 <0.001 Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara CRP dan kepositifan TB (nilai p < 0,001)
  • 19. Tabel 6. Validitas CRP dalam memprediksi TB (dengan nilai cut-off CRP 10 mg/L) Parameter Nilai Interval Keyakinan 95% Bawah Atas Sensitivitas 64,94% 53,22% 75,47% Spesifisitas 76,71% 65,35% 85,81% Tingkat positif palsu 23,29% 14,19% 34,65% Tingkat negatif palsu 35,06% 24,53% 46,78% Nilai prediksi positif 74,63% 62,51% 84,47% Nilai prediksi negatif 67,47% 56,30% 77,35% Akurasi diagnostik 70,67% 62,69% 77,81%
  • 20. HASIL Gambar 2. Validitas prediktif nilai CRP dalam memprediksi kepositifan TB AUC 0,777 (95% CI 0,703-0,851 p value <0,001)
  • 21. Variabel Hasil Uji: Nilai CRP Area di Bawah Kurva Standart Deviasi CI 95% Nilai p Batas Bawah Batas Atas 0,777 0,038 0,703 0,851 <0,001 Tabel 7. Nilai luas daerah di bawah kurva untuk variabel uji CRP Analisis ROC cut off ideal CRP adalah 8,25mg/L Protein C- reaktif TBC Chi Square Nilai p Positif (N=77) Negatif (N=73) Tinggi (≥8.25) 54 (70,13%) 22 (30,14%) 23.979 <0,001 Rendah (<8,24) 23 (29,87%) 51 (69,86%) Tabel 8. Perbandingan antara nilai CRP ideal dan TB Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai CRP ideal dengan kepositifan TB
  • 22. Tabel 9. Nilai C-Reaktif Protein Ideal (≥8.25) dan jenis TB Jenis Tuberkulosis CRP Positif CRP Negatif TB paru 47 (81,03%) 11 (18,97%) Limfadenitis TB 1 (12,5%) 7 (87,5%) Efusi pleura TB 5 (71,42%) 2 (28,85%) TB perut 1 (25%) 3 (75%)
  • 23. Tabel 10. Validitas nilai C-Reactive Protein yang ideal dalam memprediksi tuberkulosis Parameter Nilai Interval Keyakinan 95% Bawah Atas Sensitivitas 70,13% 58,62% 80,03% Spesifisitas 69,86% 58,00% 80,06% Tingkat positif palsu 30,14% 19,94% 42,00% Tingkat negatif palsu 29,87% 19,97% 41,38% Nilai prediktif positif 71,05% 59,51% 80,89% Nilai prediksi negatif 68,92% 57,10% 79,17%
  • 24. DISKUSI TB ↑ replikasi HIV HIV ↓ respon kekebalan terhadap TB ↑ infeksi TB aktif, infeksi ulang, atau reaktivasi  ↑ resiko TB laten menjadi TB aktif
  • 25. • CRP adalah penanda peradangan non-spesifik • Nilai CRP ditemukan meningkat pada orang HIV (+) baik sebelum dan setelah memulai ART tanpa TB  tetapi CRP biasanya <3 mg/dL, terlepas dari status kekebalan mereka (yaitu, jumlah CD4 dan viral load) Shapiro AE et al dan Lawn SD et al. “nilai CRP ↑ secara signifikan pada mereka yang menderita TB dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita TB ”
  • 26. DISKUSI Penelitian ini adalah penelitian pertama mempelajari kegunaan CRP sebagai alat skrining untuk TB paru dan ekstra paru Skrining gejala dari WHO memiliki sensitivitas 79%, spesifisitas 50%, dan nilai prediksi negatif 97,7% Pada penelitian ini, analisis data ROC  CRP 8,25 mg/dL yang memberikan sensitivitas dan spesifisitas optimal, validitas prediktif yang cukup dalam mendeteksi TB, yang ditunjukkan oleh AUC 0,777 (95 % CI 0,703 - 0,851, nilai p < 0,001). CRP (≥8,25 mg/dL)  sensitivitas 70,13% dan spesifisitas 69,86% dalam memprediksi TB, dan akurasi diagnostik total adalah 70%
  • 27. Shapiro AE et al CRP untuk membedakan antara adanya TB (kultur +) dan tidak adanya TB (kultur - )  AUC 0,80 Penggunaan cut off CRP >5 mg/L menghasilkan sensitivitas 90,5% dan spesifisitas 58,5% Cut off CRP >10 mg/L, sensitivitas menurun menjadi 78,6%, dan spesifisitas meningkat menjadi 72,3% Lawn SD et al konsentrasi CRP yang sangat rendah (<1,5 mg/L) tidak termasuk TB (100% nilai prediksi negatif), sedangkan CRP sangat tinggi (>400 mg/L) sangat memprediksi TB (nilai prediksi positif)  AUC 0,81 Yoon C dkk Dibandingkan dengan POC CRP, skrining gejala memiliki sensitivitas yang lebih tinggi (89% vs. 96%) tetapi spesifisitas yang jauh lebih rendah (72% vs. 14%, p<0,0001)
  • 28. Kesimpulan • Hubungan antara CRP (+) (dengan nilai cut-off 10 mg/L) dan TB ditemukan signifikan secara statistic CRP ditemukan memiliki sensitivitas 64,94% dan spesifisitas 76,71%. • Analisis ROC cut off ideal untuk CRP adalah 8,25 (sensitivitas 70,13% dan spesifisitas 69,86%). • CRP adalah alat skrining yang berharga dan harus ditambahkan ke algoritme skrining TB untuk meningkatkan akurasi diagnostik skrining TB pada ODHA
  • 29. STRUCTURE C-Reactive Protein as a Screening Test for Tuberculosis in People Living with HIV in Southern India: A Cross-Sectional, Observational Study CRITICAL APPRAISAL
  • 30. JUDUL Judul tidak terlalu panjang / singkat, terdiri dari 15 kata yang mengandung kata kunci penting untuk penelitian Apakah terlalu panjang / singkat ? Judul menjelaskan semua variabel yang diteliti Menjelaskan semua variabel ? Singkatan sesuai standar yang disepakati secara internasional Adakah singkatan yang tidak standard? Aishwarya Saripalli dan John Ramapuram Penulis atau koresponden ?
  • 31. ABSTRAK Abstrak cukup informatif meliputi background, methods, results dan conclusion Apakah terdiri dari 4 bagian : 1. Latar belakang 2. Metode penelitian 3. Hasil penelitian 4. Kesimpulan Terdapat kata kunci pada abstrak yaitu C- reactive protein; tuberkulosis; HIV; tes skrining Apakah ada kata kunci? Abstrak sesuai dan menggambarkan secara ringkas artikel penelitian Apakah abstrak sesuai dengan isinya ?
  • 32. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN • Mengetahui akurasi diagnostik CRP untuk deteksi TB pada ODHA skrining (+) • Memperkirakan sensitivitas dan spesifisitas CRP sebagai tes skrining TB pada ODHA skrining(+) • Menghitung nilai cut off CRP yang ideal untuk digunakan dalam skrining TB pada ODHA skrining (+) Apakah tujuanya dijelaskan ? Manfaat dari penelitian ini tidak dijelaskan Apakah manfaatnya dijelaskan ?
  • 33. Cross sectional, observasional Desain penelitian Populasi : pasien HIV (+) yang datang ke pusat terapi Anti Retroviral di RS perawatan tersier yang terhubung dengan Kasturba Medical College, Mangalore, sebuah kota di India Selatan periode Januari 2020 dan Mei 2021 Sampel : 150 orang yang memenuhi kriteria inklusi Sampel dan populasi HIV (+), yang datang ke pusat terapi Anti-Retroviral untuk tindak lanjut, skrining (+), usia > 18 tahun dan memberikan persetujuan tertulis untuk partisipasi Kriteria inklusi HIV (+) yang telah memulai terapi Anti Tuberkulosis (ATT) Pasien HIV ngan penyakit autoimun Kriteria eksklusi Metode
  • 34. Metode Consecutive sampling Sampling Bias pada penelitian ini tidak dijelaskan Bias pada penelitian ini Analisis deskriptif variabel kuantitatif mean, SD, atau median variabel kategori  frekuensi dan proporsi Variabel kategori dibandingkan antar kelompok penelitian menggunakan uji Chi square Analisis ROC Data dianalisis menggunakan perangkat lunak coGuide, V.1.03 Pengukuran
  • 35. Diskusi Sesuai dengan teori, karena pada teori disebutkan bahwa CRP adalah penanda peradangan non-spesifik yang ditemukan meningkat baik pada orang yang terinfeksi HIV dan tidak terinfeksi, dengan infeksi piogenik termasuk TB aktif. CRP adalah reaktan fase akut, yang kadarnya meningkat sebagai respons terhadap infeksi piogenik yang dimediasi IL-6 seperti TB aktif. Apakah secara teoritis hasilnya sesuai? Penelitian sebelumnya menemukan nilai CRP ↑ secara signifikan pada TB (+) dibanding dengan mereka yang TB (-) hanya melihat CRP sebagai alat skrining untuk deteksi TB paru pada ODHA. Penelitian ini--> pertama mempelajari kegunaan CRP sebagai alat skrining untuk TB paru dan ekstra paru Perbandingan dari penelitian sebelumnya ?
  • 36. Kesimpulan Dapat diaplikasikan Apakah bisa diaplikasikan pada sampel dan target populasi yang dipilih? Dari penelitian didapatkan hubungan yang signifikan antara CRP(+) dan TB secara statistik. Pemeriksaan CRP murah dan cepat CRP adalah alat skrining yang berharga dan harus ditambahkan ke algoritme skrining TB untuk ↑ akurasi diagnostik skrining TB pada ODHA Apakah penelitian ini bisa diterapkan pada pasien?