Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan Helicobacter pylori melalui berbagai metode invasif seperti kultur biopsi, histologi, uji urease, PCR, dan metode non-invasif seperti uji napas karbon-13, pemeriksaan feses melalui kultur, PCR, dan deteksi antigen. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan setiap metode serta memberikan panduan umum untuk pemilihan metode pemeriksaan yang tepat.

1. Pemeriksaan Helicobacter pylori 1 dr. KomangParwata/Dr. SupraptoMaat,drs,MS.,Apt

3. Menyebabkanradang & tukaklambung, duodenum, dankarsinomalambung

4. Ditemukanpada >1/2 pendudukdunia

5. Insidenpadanegaraberkembang > negaramaju2

7. Hiduppadasuasanamikroaerofilik, viskositastinggi, pH rendah,

8. Bergeraksepertiscrew dgnbantuanflagela

9. Menghasilkanureaseuntukmeningkatkan pH

10. Menghasilkankatalaseuntukmencegahfagositasnetrofil3

11. 4

12. DeteksiH.pylori 5

14. Kelemahan

15. Dapatmenularkan HIV &HCV

16. Biayalebihmahal

17. Waktulebih lama

18. Perlupersiapanygrumit

19. Lokasipengambilan yang terlalusedikitdibandingkanluaslambung. (1 mm² : 800Cm²)

20. Seringditolakpasien.6

22. Memilikisensitivitas 95 % spesifisitas 100 %

23. Spesimendarijaringanbiopsi

24. Hasiltergantungpada

25. Penangananspesimen

26. Media biakan

27. Hasilygpositif, tesKatalase, Urease, Oxidase, pengecatan Gram7

29. PersiapanPasien (stop antibiotika & PPI 2mgg)

30. Lokasipengambilanspesimen (antrum & Corpus)

31. Alatsteril (cegahkontaminasi)

32. Penyimpanan & pengirimanSampel

33. Media Biakan

34. Agar Base ( BH agar, Colombia agar)

35. Suplemenpertumbuhan (darah,serum albumin)

36. Suplemenselektif (anti mikroba)8

37. 9 Langkah Pemeriksaan lanjutkan slm 10 hr ±5 mg inkubasi 37˚C (3-4 hr) Jaringan biopsi dihancurkan (electrictissue homogeniser selama 15 menit pada 1000 rpm) media agar oksidase urease katalase Gram’s sub Kultur Helicobacter pylori

39. Lokasipengambilanpadaantrumdankorpuslambung

40. PengirimanspesimendenganFormaldehid (< 7 hari)

41. PemeriksaansecarasitologidenganFrossen Section

42. PewarnaandenganH-E, Giemsa, Warthin Starry

43. Sensitifdanspesifik

44. Dengankultursebagaidasar diagnosis padanegaramaju10

45. GambaranHistologi (H-E) 11

47. Prinsipnya

48. Urea + Urease NH4 + CO2

49. NH4 + Phenol Komplekungu

50. SpesimenBiopsijaringan OK tidakterkontaminasiurease lain (Streptokokusdanstafilokokus)

51. Waktu Paling baik < 2 jam. Jika >5 jam +buferpada media inkubasi 24 jam pada 37˚C

52. Gunakan media kaya urea ( > 10 %) spt Media Christencen12

54. Terbaru Strip base test, rapid urease test.

56. Pasienmengkonsumsiobat PPI

57. Pasien yang aklorhidria

58. Kontaminasibakteripenghasilurease

59. Jumlahbakteri < 100.000/ µg jaringan13

60. PemeriksaanInvasifPemeriksaan Urea 14 Masukkan Jaringanbiopsi ±2 mg Masukkan 5 ml larutan Urea 8 % Masukkan 1 tetes phenol red 1% Rapid Urease Test (RUT)

62. Mendeteksi DNA Polimerase, gen spesifik, mutasibakteri

64. DapatmengetahuistrainHp ygmenginfeksi (Coag-A, Vac-A, Ice-A, Bab-A) virulensibakteri

65. Sensitivitas 91,5%, spesifisitas 96,4%

67. Pemeriksaan Non InvasifPemeriksaan UBT Prinsip pemeriksaan Mengukur kemampuan urease H pylori menguraikan urea menjadi CO2 Menggunakan CO2 yg dilabel Radioisotop Mengukur 12C sebelum dan sesudah pemberian urea berlabel Persiapan pasien Pasien makan terakhir 2 jam sebelum pemeriksaan Pasien diberikan mengkonsumsi lipid atau Urea dicampur dengan asam sitrat. 18

69. Persiapanpasien

70. Pasienmengkonsumsi urea berlabel 75 gram

71. Ukurkadar C berlabelpadaudaraekspirasisetiap 5 menitselama 30 menit

72. Bandingkankadar C sebelumdansesudahtes

73. Bandingkandengannilaibatas

74. Interpretasi

75. Negatif: < 3/1000 SI, positif: ≥ 3/ 1000 SI

76. Sensitivitas 95%19

77. 20

79. PemeriksaanImunokromatografi21

81. Pasiendiberikannatriumfosfatuntukmenimbulkandiare

82. Samadenganpemeriksaankulturjaringanbiopsi

83. Fesesditanampada media dgnbeberapaantibiotika

84. Kulturdiamati 5 – 7 hari

86. ELISA (pemeriksaanHpSA)

87. Microwellsdilapisipoliklonal anti Hp, akanberikatandgn Ag-Hp

88. Ditambahkanperoxidase–conjugate policlonalantibodi

89. Sensitivitas : 88.8%, spesifisitas: 94,5%

90. Positif: jika >160 Helicobacter protein /ml feses

92. Sandwich Solid FaseImmunochromatographic Assay

93. Menggunakanmembranselulosa yang dilapisikoloidemas yang mengandungantibodiHp

94. Dengan antigen fesesakanmembentuk antigen – antibodi – koloidemaskomplek yang berwarnamerah

95. Sensitivitas 94 %

96. Spesifisitas 96,7%

99. Dari segipasiendipengaruhiolehkondisipasien, beratnyapenyakit, maupunpengobatansebelumnya.

100. Dari segimetodepemeriksaandipengaruhioleh

101. Sensitivitasdanspesifisitas

102. Biayapemeriksaan

103. NilairamalHasil pemeriksaan Tujuan pemeriksaan Kecepatan hasil 26

104. Pengobatan 27

105. Pengobatan 28

106. 29 Terimakasih Mohonmaafapabilaadakesalahandalampenyampaian tutor kali iniSampaiJumpapada Tutor Imunologitahundepan SelamatHari Natal & TahunBaru

107. 30 Gambar 1. pengecatan accredine orange

108. 31

109. 32

110. 33

112. Ambilsebanyak 50 µL larutanfesesdantambahkan 1 tetesantibodi Helicobacter pylori dantambahkan 1 tetesperoxidase – conjugate policlonalantibodi

113. Inkubasikanpadasuhuruanganselama 1 jam

114. Cucidenganlarutanbufer provide danperhatikanadanyaperubahanwarna.

115. Baca perubahanwarnadenganspektofotometerpadapanjanggelombang 450 nm atau 630 nm. 34