2. DASAR TEORI
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus
yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang
menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia.
Sedangkan AIDS atau Acquired immunodeficiency
syndrome adalah tahapan peningkatan dari perkembangan
akibat terinfeksi virus HIV.
Gejala yang timbul biasanya seperti flu biasa, bercak
kemerahan pada kulit, sakit kepala, ruam-ruam dan sakit
tenggorokan
4. Pemeriksaan Diagnostik
Penyakit HIV
Tes HIV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi
infeksi HIV pada tubuh pasien
Tes HIV memiliki beberapa fungsi penting antara lain untuk mencegah
penyebaran HIV, mendeteksi infeksi HIV sejak dini, serta mendeteksi
darah, produk darah, atau organ dari pendonor sebelum diberikan kepada
pasien lain
5. METODE & TUJUAN
PEMERIKSAAN HIV
Strip Tri-Lin adalah pemeriksaan HIV dengan menggunakan Rapid Tes
untuk memberikan warna garis pada control dan test apabila positif.
Tujuannya Untuk Mendeteksi Adanya Antibodi Terhadap Antigen Human
Imuno DefisiensiVirus (Hiv) Pada Serum Pasien.
6. PRINSIP
Deteksi antibodi HIV pada serum/ plasma/ darah , terhadap antigen pada strip. Diamana
membrane berbasis immunoassay (strip) untuk mendeteksi antibody HIV-1, HIV-2 dan
subtype O pada serum/plasma atau darah.
Dan pada membrane (strip) telah dilapisi dengan recombinan Antigen HIV pada garis uji.
7. Jenis-Jenis Pemeriksaan HIV
ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay), tes ini mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh terhadap virus
HIV. Antibodi tersebut biasanya diproduksi mulai minggu ke 2, atau bahkan setelah minggu ke 12 setelah
terpapar virus HIV.
Western Blot: Sama halnya dengan ELISA, Western Blot juga mendeteksi antibodi terhadap HIV. Western
blot menjadi tes konfirmasi bagi ELISA karena pemeriksaan ini lebih sensitif dan lebih spesifik, sehingga
kasus 'yang tidak dapat disimpulkan' sangat kecil.
IFA atau indirect fluorescent antibody juga meurupakan pemeriksaan konfirmasi ELISA positif.
PCR atau polymerase chain reaction adalah uji yang memeriksa langsung keberadaan virus HIV di dalam
darah. Tes ini dapat dilakukan lebih cepat yaitu sekitar seminggu setelah terpapar virus HIV. Tes ini sangat
mahal dan memerlukan alat yang canggih.
8. PRA ANALITIK.
Persiapan Pasien : Tidak memerlukan
persiapan khusus
Persiapan Sampel : Serum, Plasma, Whole
BloodAlat dan Bahan.
o Pipet tetes
o Strip HIV
o Tabung k3
o Darah lengkap
o Reagen HIV/ Buffer HIV.
9. Analitik
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dilakukan pengambilan sampel.
Diminta pasien mengulurkan tanganya Untuk
diambil sampel darah venanya.
Dibersihkan lengan yang akan diambil sampel darah
dengan alkohol, biarkan kering.
Dipasang tourniquet pada lengan, lalu lakukan
penusukan dengan pengambilan sampel darah vena.
Setelah diambil sampel, masukkan sampel kedalam
tabung k3 kemudian lakukan pemusingan di
sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000
rpm
Persiapan Paisen
10. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Pindahkan tes device dari kantung pembungkus
dan gunakan sesegera mungkin. Hasil terbaik
akan didapatkan jika pengujiannya dikerjakan
dalam satu jam.
Tempatkan tes device pada permukaan yan
bersih dan bermutu atau permukaan yang tinggi.
Pegang penetes secara partikel teteskan 25 µl
serum / plasma ( 50 ul whole Blood), kemudian
tambahkan 40 µl beffer untuk sampel serum (80
µl buffer untuk whole blood).
Hasil dibaca setelah 10 menit. (tidak lebih dari
20 menit).
Pemeriksaan Sampel
11. INTERPRETASI HASIL
Positif : Bila terbentuk 2 tanda garis warna merah pada
strip yaitu garis control dan pada garis test (T)
Negatif : Bila terbentuk 1 tanda garis warna merah pada
strip yaitu pada garis.
Invalid : Bila tidak terbentuk garis merah pada strip atau
test (T), atau bila ada tanda garis merah pada garis (T),
tapi pada garis tidak tampak garis merah