SlideShare a Scribd company logo
MANAGEMEN KEUANGANMANAGEMEN KEUANGAN
EFISIENSI PASAR MODALEFISIENSI PASAR MODAL
Definisi
Emery dan Finnerty menyebutkan bahwa konsep efisiensi
pasar modal adalah efek samping dari penerapan investor
terhadap prinsip-prinsip keuangan (principles of finance)
dalam pasar modal. Dalam setiap aspek kehidupan, menurut
keduanya, setiap orang memiliki suatu prinsip umum yang
akan diterapkan termasuk dalam masalah keuangan.
Keduanya mendefinisikan konsep efisiensi pasar modal
sebagai harga pasar dari sekuritas yang diperdagangkan
secara reguler di pasar modal mencerminkan seluruh
informasi yang ada dan melakukan penyesuaian secara utuh
dan cepat terhadap informasi baru.
Seperti dijelaskan oleh Jogiyanto, setidaknyaSeperti dijelaskan oleh Jogiyanto, setidaknya
ada empat definisi tentang efisiensi pasarada empat definisi tentang efisiensi pasar
modal.modal.
 Pertama, efisiensi pasar diukur
seberapa jauh harga-harga
sekuritas menyimpang dari nilai
instrinsiknya (Beaver,1989).
Konsep ini berawal dari praktek
para analis sekuritas yang
mencoba menemukan sekuritas
dengan harga yang kurang benar
(mispriced). Untuk itu pasar
modal efisien yaitu pasar modal
dimana harga pasarnya tidak
menyimpang dari nilai
instrinsiknya.
 Kedua, efisiensi pasar diukur
berdasarkan akurasi dari
ekspektasi harganya (Fama,
1970). Fama mendefinisikan
bahwa pasar modal efisien yaitu
jika harga-harga sekuritas
mencerminkan secara penuh
informasi yang tersedia. Konsep
ini mendapat kritik dari Beaver
(1989). Beaver menyebut bahwa
proses perubahan harga karena
adanya informasi baru sebagai
sesuatu yang sirkular. Karenanya
efisiensi pasar tidak saja
didasarkan pada ada tidaknya
perubahan harga karena
informasi baru, tetapi seberapa
cepat dan tepat perubahan
tersebut juga menentukan efisien
tidaknya sebuah pasar.
Bentuk-Bentuk Efisiensi PasarBentuk-Bentuk Efisiensi Pasar
Secara umum efisiensi pasar dibagi menjadi dua
yaitu external efficiency dan internal efficiency.
External efficiency menunjukkan bahwa pasar
berada dalam keadaan keseimbangan sehingga
keputusan perdagangan saham atas informasi yang
tersedia di pasar tidak bisa memberikan tingkat
keuntungan di atas keuntungan keseimbangan.
Sedangkan internal efficiency adalah bahwa pasar
modal tidak saja memberikan harga yang tepat
tetapi juga memberikan berbagai jasa yang
diperlukan oleh para pembeli dan penjual dengan
biaya yang serendah mungkin.
Berdasarkan ketersediaan informasi, Fama (1970) membagiBerdasarkan ketersediaan informasi, Fama (1970) membagi
efisiensi pasar modal menjaditiga bentuk yaitu:efisiensi pasar modal menjaditiga bentuk yaitu:
a.Bentuk lemah (weak form)

Bentuk lemah berarti harga sekuritas
mencerminkan secara penuh informasi masa
lalu (past price changes). Informasi masa lalu
merupakan informasi yang sudah terjadi.
Bentuk lemah ini berkaitan dengan teori
langkah acak (random walk theory). Dimana
data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai
sekarang.
Konsep Fama tentang akurasi harga juga mendapat kritik, sehinggaKonsep Fama tentang akurasi harga juga mendapat kritik, sehingga
Fama sendiri menyadari bahwa konsep tersebut memerlukan sebuahFama sendiri menyadari bahwa konsep tersebut memerlukan sebuah
benchmark untuk menunjukkan akurasi dari harga yang diharapkan.benchmark untuk menunjukkan akurasi dari harga yang diharapkan.
 Ketiga, efisiensi pasar
didasarkan pada distribusi dari
informasi pasar yang tersedia
(Beaver,1989). Jika Fama
(1970) lebih menekankan
pada akurasi dari harga pasar
yang diharapkan dengan
asumsi bahwa semua investor
mempunyai pengharapan yang
sama, maka Beaver (1989)
lebih menekankan pada
distribusi informasi.
 keempat, efisiensi pasar
didasarkan pada proses
dinamik (Jones, 1995). Proses
dinamik mempertimbangkan
distribusi informasi yang tidak
simetrik (asymmetric
information) dan proses
bagaimana harga akan
menyesuaikan terhadap
informasi yang tidak simetris
tersebut. Informasi tidak
simetris adalah suatu kondisi
yang menunjukkan sebagian
investor mempunyai informasi
dan yang lainnya tidak
mempunyai (Jones, 2000)
b.Bentuk Semi-kuat (semistrong form)b.Bentuk Semi-kuat (semistrong form)
Bentuk semi kuat berarti harga sekuritas secara
penuh mencerminkan semua informasi yang
dipublikasikan (public information) termasuk yang
ada dalam laporan keuangan seperti pendapatan,
dividen, pengumuman stock split, pengembangan
produk baru, kesulitan keuangan, maupun
perubahan data-data akuntansi perusahaan (Jones,
2000, h.315). Informasi publik dapat dibagi
menjadi tiga yaitu informasi baru yang
menyangkut satu emiten, beberapa emiten
(industri), atau seluruh emiten.
c.Bentuk kuat (strong form)c.Bentuk kuat (strong form)
Bentuk kuat berarti harga sekuritas
mencerminkan seluruh informasi baik yang
tersedia maupun yang tidak tersedia di pasar
modal (public and private information). Dimana
investor tidak bisa mendapatkan abnormal return
dengan memanfaatkan berbagai informasi baik
yang tersedia maupun yang tidak tersedia secara
umum. Sehingga bentuk kuat dapat
menghilangkan kasus-kasus insider trading yang
memanfaatkan informasi orang dalam.
3. Sebab-Sebab Pasar Efisien3. Sebab-Sebab Pasar Efisien
Ada sebuah ilustrasi menarik dari Suad Husnan bahwa teori
efisiensi pasar seperti halnya orang menjual barang antik
melalui lelang. Dimana penjual tidak tahu berapa harga yang
pantas terhadap barang tersebut, hasil lelang akan
menghasilkan harga yang pantas untuk barang dimaksud.
Namun untuk mendapatkan harga yang pantas tentu
dibutuhkan beberapa syarat seperti lelang dilaksanakan
secara kompetitif, jujur, tidak ada kerja sama antar peserta
lelang, tidak ada biaya penawaran yang cukup berarti, dan
mereka yang mengikuti lelang adalah cukup banyak, ahli, dan
bersedia menawar. Dengan proses seperti itu, hasil lelang
akan menemukan harga yang pantas atas barang yang dijual.
Begitu juga seperti lelang, menurut Jogiyanto (2000, h.375) efisiensiBegitu juga seperti lelang, menurut Jogiyanto (2000, h.375) efisiensi
pasar modal hanya dapat terjadi jika beberapa kondisi di bawah inipasar modal hanya dapat terjadi jika beberapa kondisi di bawah ini
terjadi:terjadi:
A.Investor dalam pasar modal yang secara aktif
melakukan analisa, penilaian, dan transaksi sekuritas
berjumlah besar. Dan investor berlaku rasional dan
berorientasi profit-maximizing. Sehingga investor hanya
sebagai penerima harga (price takers), yang berarti
bahwa investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi
harga dari suatu sekuritas. Harga ditentukan oleh
demand dan supply yang ada di pasar modal.
 
B.Informasi pasar tersedia secara luas bagi semua
investor pada saat yang bersamaan dan biaya untuk
memperoleh informasi tersebut murah.
 
C. Informasi terjadi secara acak, sehingga
investor tidak dapat memprediksi
(mengantisipasi) kapan informasi baru terjadi.
 
D.Investor bereaksi secara cepat dan penuh
terhadap informasi baru, sehingga harga suatu
sekuritas menyesuaikan secara cepat. Hal ini
dapat terjadi jika pelaku pasar merupakan
investor yang canggih, yang mampu
memahami, dan menginterpretasikan informasi
dengan baik dan cepat.
Sebaliknya jika keempat kondisi di atas tidak dipenuhiSebaliknya jika keempat kondisi di atas tidak dipenuhi
kemungkinan pasar tidak efisien. Beberapa hal yangkemungkinan pasar tidak efisien. Beberapa hal yang
membuat pasar modal tidak efisien yaitu :membuat pasar modal tidak efisien yaitu :
Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat
mempengaruhi harga.
Biaya informasi mahal dan ada perbedaan akses
terhadap informasi.
Informasi yang terjadi dapat diprediksi dengan baik
oleh pelaku pasar.
Investor adalah individual yang lugas (naive investors)
dan tidak canggih.
Investor naif berarti kemampuannya terbatas di dalam
memahami dan menginterprestasikan informasi yang
diterima. Sedangkan yang tidak canggih seringkali
melakukan keputusan investasi yang salah.
3. Hubungan Konsep Efisiensi dengan Strategi Investasi3. Hubungan Konsep Efisiensi dengan Strategi Investasi
Secara umum ada dua jenis strategi investasi
yaitu strategi pasif dan aktif. Pilihan terhadap
strategi didasarkan pada dua hal yaitu (1)
keyakinan investor terhadap keberadaan
efisiensi pasar modal, dan (2) tingkat
preferensi risiko yang berani ditanggung oleh
investor. Skelton (1988) membedakan dua
jenis strategi tersebut dalam tiga aktivitas
yang dilakukan investor yaitu pembentukan
portofolio, perdagangan sekuritas, dan
pengawasan portofolio
1.Strategi Pasif1.Strategi Pasif
yaitu kepercayaan akan adannya pasar modal
yang efisien. Seperti dijelaskan sebelumnya
bahwa harga pada pasar modal efisien sudah
mencerminkan seluruh informasi yang relevan
dan ada di pasar modal, sehingga sulit untuk
mengalahkan pasar dan mendapatkan
abnormal return secara konsisten pada
horizon investasi tertentu.
2.Strategi aktif2.Strategi aktif
Strategi aktif mengasumsikan seluruh
informasi masa lalu dan saat ini belum
sepenuhnya dicerminkan oleh harga saat ini.
Sehingga ada 3 jenis saham ada di pasar modal,
yaitu saham undervalued (dinilai di bawah
harga sebenarnya), fairly valued (dinilai dengan
wajar), dan overvalued (dinilai lebih tinggi dari
harga sebenarnya).
Secara umum ada tiga cara yang diterapkan dalam
strategi aktif yaitu technical analysis, fundamental
analysis, dan timing strategi. Tehnical analysis
adalah sebuah metode untuk memperkirakan
harga saham dengan mengamati perubahan harga
tersebut di waktu yang lalu. Ada tiga hal yang
mendasari analisis ini yaitu (1) harga saham
mencerminkan informasi yang relevan, (2)
informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan
harga di waktu lalu, dan (3) karenanya perubahan
harga efek di masa mendatang akan mempunyai
pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.
Fundamental analysis disebut juga share price
forecasting model, yaitu sebuah metode untuk memilih
saham berdasarkan faktor-faktor fundamental
perusahaan. Ada dua gaya dalam analisis fundamental
yaitu gaya atas-bawah (top-down) dan gaya bawah-atas
(bottom-up). Gaya atas-bawah (top-down) dimulai dari
analisis terhadap kondisi makro ekonomi, industri, dan
akhirnya analisis terhadap kondisi spesifik perusahaan.
Sebaliknya gaya bawah-atas (bottom-up) lebih
menekankan pada analisis saham secara individual.
Sedangkan timing strategy berarti investor berusaha
mencari waktu dan kondisi yang tepat baik dalam
melakukan pembelian, penahan, maupun penjualan
terhadap sekuritas sehingga menghasilkan return
investasi yang maksimal.
Terima KasihTerima Kasih

More Related Content

What's hot

Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolio
Mia Rarasputri
 
Kebijakan deviden
Kebijakan devidenKebijakan deviden
Kebijakan deviden
Lala Tree Love
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
allysaclaresta
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Judianto Nugroho
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industriPortofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Judianto Nugroho
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kas
Anisa Muvit
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Judianto Nugroho
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Analisis teknikal
Analisis teknikalAnalisis teknikal
Analisis teknikal
Chumairoh Azzahra
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Judianto Nugroho
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
Fariz Mido
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
Hayy
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Faridaabraham
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
Trisnadi Wijaya
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolio
 
Kebijakan deviden
Kebijakan devidenKebijakan deviden
Kebijakan deviden
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industriPortofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kas
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Analisis teknikal
Analisis teknikalAnalisis teknikal
Analisis teknikal
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
 

Viewers also liked

Pasar Keuangan
Pasar KeuanganPasar Keuangan
Pasar Keuangan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Pasar Uang & Valuta Asing
Pasar Uang & Valuta AsingPasar Uang & Valuta Asing
Pasar Uang & Valuta Asing
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
ewincokelat
 
Alokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjangAlokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjang
Nida Chusna
 
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG) anisslutfia
 
Pasar keuangan
Pasar keuanganPasar keuangan
Pasar keuangan
yy rahmat
 
Konsumsi, investasi dan peranan pasar modal
Konsumsi, investasi dan peranan pasar modalKonsumsi, investasi dan peranan pasar modal
Konsumsi, investasi dan peranan pasar modal
KhusNul Az-Zahra
 
Bagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Bagaimana Sekuritas DiperdagangkanBagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Bagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Emilia Wati
 
Alokasi Modal Antara Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko
Alokasi Modal Antara Aset Berisiko dan Aset Bebas RisikoAlokasi Modal Antara Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko
Alokasi Modal Antara Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko
Emilia Wati
 
BAB 4 PASAR KEUANGAN
BAB 4 PASAR KEUANGANBAB 4 PASAR KEUANGAN
BAB 4 PASAR KEUANGAN
Sarah Khairani
 
1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek sahamAgusTina Simbolon
 
Manajemen risiko di pasar modal
Manajemen risiko di pasar modalManajemen risiko di pasar modal
Manajemen risiko di pasar modal
stefanidyahreza
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Annisa Khoerunnisya
 
Bab 1 lingkungan investasi
Bab 1 lingkungan investasiBab 1 lingkungan investasi
Bab 1 lingkungan investasi
Ana Nurmuslimah
 
Bisnis waralaba
Bisnis waralabaBisnis waralaba
Bisnis waralaba
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Uang / Money
Uang / MoneyUang / Money
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Controlling Function
Controlling FunctionControlling Function
Controlling Function
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Pengantar ekonomi
Pengantar  ekonomi Pengantar  ekonomi
Pengantar ekonomi
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Kuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaanKuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaan
Syafril Djaelani,SE, MM
 

Viewers also liked (20)

Pasar Keuangan
Pasar KeuanganPasar Keuangan
Pasar Keuangan
 
Pasar Uang & Valuta Asing
Pasar Uang & Valuta AsingPasar Uang & Valuta Asing
Pasar Uang & Valuta Asing
 
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
 
Alokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjangAlokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjang
 
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
 
Pasar keuangan
Pasar keuanganPasar keuangan
Pasar keuangan
 
Konsumsi, investasi dan peranan pasar modal
Konsumsi, investasi dan peranan pasar modalKonsumsi, investasi dan peranan pasar modal
Konsumsi, investasi dan peranan pasar modal
 
Bagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Bagaimana Sekuritas DiperdagangkanBagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Bagaimana Sekuritas Diperdagangkan
 
Alokasi Modal Antara Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko
Alokasi Modal Antara Aset Berisiko dan Aset Bebas RisikoAlokasi Modal Antara Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko
Alokasi Modal Antara Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko
 
BAB 4 PASAR KEUANGAN
BAB 4 PASAR KEUANGANBAB 4 PASAR KEUANGAN
BAB 4 PASAR KEUANGAN
 
1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham
 
Manajemen risiko di pasar modal
Manajemen risiko di pasar modalManajemen risiko di pasar modal
Manajemen risiko di pasar modal
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Bab 1 lingkungan investasi
Bab 1 lingkungan investasiBab 1 lingkungan investasi
Bab 1 lingkungan investasi
 
Bisnis waralaba
Bisnis waralabaBisnis waralaba
Bisnis waralaba
 
Uang / Money
Uang / MoneyUang / Money
Uang / Money
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Controlling Function
Controlling FunctionControlling Function
Controlling Function
 
Pengantar ekonomi
Pengantar  ekonomi Pengantar  ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Kuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaanKuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaan
 

Similar to Efisiensi Pasar Modal

Pengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarPengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarRudiah Purnami
 
Eficient capital market
Eficient capital marketEficient capital market
Eficient capital market
Erlinda Putri
 
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisieneiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
Rudi Hidayat
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutanAminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah Assagaf
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
Aminullah Assagaf
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
Aminullah Assagaf
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Teori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficientTeori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficient
cuphacup
 
hipotesis pasar modal efisien
hipotesis pasar modal efisienhipotesis pasar modal efisien
hipotesis pasar modal efisien
ABShalahudinSangat
 
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
Aminullah Assagaf
 
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
Aminullah Assagaf
 
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptxKELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
oktavianuscharles
 
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
ismailumar17
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Judianto Nugroho
 
Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4
SolehFudin1
 
PERILAKU PASAR KEUANGAN 6.pptx
PERILAKU PASAR KEUANGAN 6.pptxPERILAKU PASAR KEUANGAN 6.pptx
PERILAKU PASAR KEUANGAN 6.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
TriavenaAndyWidodoPu
 

Similar to Efisiensi Pasar Modal (20)

Pengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarPengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasar
 
Eficient capital market
Eficient capital marketEficient capital market
Eficient capital market
 
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisieneiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutanAminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Teori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficientTeori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficient
 
hipotesis pasar modal efisien
hipotesis pasar modal efisienhipotesis pasar modal efisien
hipotesis pasar modal efisien
 
15690 15688-1-pb
15690 15688-1-pb15690 15688-1-pb
15690 15688-1-pb
 
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
 
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
P2 3 manajemen investasi lanjutan-5 okt 2019
 
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptxKELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
 
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
 
Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4
 
PERILAKU PASAR KEUANGAN 6.pptx
PERILAKU PASAR KEUANGAN 6.pptxPERILAKU PASAR KEUANGAN 6.pptx
PERILAKU PASAR KEUANGAN 6.pptx
 
Minggu ke 7
Minggu ke 7Minggu ke 7
Minggu ke 7
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM (20)

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 

Recently uploaded

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 

Recently uploaded (18)

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 

Efisiensi Pasar Modal

  • 2. EFISIENSI PASAR MODALEFISIENSI PASAR MODAL Definisi Emery dan Finnerty menyebutkan bahwa konsep efisiensi pasar modal adalah efek samping dari penerapan investor terhadap prinsip-prinsip keuangan (principles of finance) dalam pasar modal. Dalam setiap aspek kehidupan, menurut keduanya, setiap orang memiliki suatu prinsip umum yang akan diterapkan termasuk dalam masalah keuangan. Keduanya mendefinisikan konsep efisiensi pasar modal sebagai harga pasar dari sekuritas yang diperdagangkan secara reguler di pasar modal mencerminkan seluruh informasi yang ada dan melakukan penyesuaian secara utuh dan cepat terhadap informasi baru.
  • 3. Seperti dijelaskan oleh Jogiyanto, setidaknyaSeperti dijelaskan oleh Jogiyanto, setidaknya ada empat definisi tentang efisiensi pasarada empat definisi tentang efisiensi pasar modal.modal.  Pertama, efisiensi pasar diukur seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai instrinsiknya (Beaver,1989). Konsep ini berawal dari praktek para analis sekuritas yang mencoba menemukan sekuritas dengan harga yang kurang benar (mispriced). Untuk itu pasar modal efisien yaitu pasar modal dimana harga pasarnya tidak menyimpang dari nilai instrinsiknya.  Kedua, efisiensi pasar diukur berdasarkan akurasi dari ekspektasi harganya (Fama, 1970). Fama mendefinisikan bahwa pasar modal efisien yaitu jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Konsep ini mendapat kritik dari Beaver (1989). Beaver menyebut bahwa proses perubahan harga karena adanya informasi baru sebagai sesuatu yang sirkular. Karenanya efisiensi pasar tidak saja didasarkan pada ada tidaknya perubahan harga karena informasi baru, tetapi seberapa cepat dan tepat perubahan tersebut juga menentukan efisien tidaknya sebuah pasar.
  • 4. Bentuk-Bentuk Efisiensi PasarBentuk-Bentuk Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar dibagi menjadi dua yaitu external efficiency dan internal efficiency. External efficiency menunjukkan bahwa pasar berada dalam keadaan keseimbangan sehingga keputusan perdagangan saham atas informasi yang tersedia di pasar tidak bisa memberikan tingkat keuntungan di atas keuntungan keseimbangan. Sedangkan internal efficiency adalah bahwa pasar modal tidak saja memberikan harga yang tepat tetapi juga memberikan berbagai jasa yang diperlukan oleh para pembeli dan penjual dengan biaya yang serendah mungkin.
  • 5. Berdasarkan ketersediaan informasi, Fama (1970) membagiBerdasarkan ketersediaan informasi, Fama (1970) membagi efisiensi pasar modal menjaditiga bentuk yaitu:efisiensi pasar modal menjaditiga bentuk yaitu: a.Bentuk lemah (weak form)  Bentuk lemah berarti harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi masa lalu (past price changes). Informasi masa lalu merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory). Dimana data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang.
  • 6. Konsep Fama tentang akurasi harga juga mendapat kritik, sehinggaKonsep Fama tentang akurasi harga juga mendapat kritik, sehingga Fama sendiri menyadari bahwa konsep tersebut memerlukan sebuahFama sendiri menyadari bahwa konsep tersebut memerlukan sebuah benchmark untuk menunjukkan akurasi dari harga yang diharapkan.benchmark untuk menunjukkan akurasi dari harga yang diharapkan.  Ketiga, efisiensi pasar didasarkan pada distribusi dari informasi pasar yang tersedia (Beaver,1989). Jika Fama (1970) lebih menekankan pada akurasi dari harga pasar yang diharapkan dengan asumsi bahwa semua investor mempunyai pengharapan yang sama, maka Beaver (1989) lebih menekankan pada distribusi informasi.  keempat, efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik (Jones, 1995). Proses dinamik mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetrik (asymmetric information) dan proses bagaimana harga akan menyesuaikan terhadap informasi yang tidak simetris tersebut. Informasi tidak simetris adalah suatu kondisi yang menunjukkan sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak mempunyai (Jones, 2000)
  • 7. b.Bentuk Semi-kuat (semistrong form)b.Bentuk Semi-kuat (semistrong form) Bentuk semi kuat berarti harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan (public information) termasuk yang ada dalam laporan keuangan seperti pendapatan, dividen, pengumuman stock split, pengembangan produk baru, kesulitan keuangan, maupun perubahan data-data akuntansi perusahaan (Jones, 2000, h.315). Informasi publik dapat dibagi menjadi tiga yaitu informasi baru yang menyangkut satu emiten, beberapa emiten (industri), atau seluruh emiten.
  • 8. c.Bentuk kuat (strong form)c.Bentuk kuat (strong form) Bentuk kuat berarti harga sekuritas mencerminkan seluruh informasi baik yang tersedia maupun yang tidak tersedia di pasar modal (public and private information). Dimana investor tidak bisa mendapatkan abnormal return dengan memanfaatkan berbagai informasi baik yang tersedia maupun yang tidak tersedia secara umum. Sehingga bentuk kuat dapat menghilangkan kasus-kasus insider trading yang memanfaatkan informasi orang dalam.
  • 9. 3. Sebab-Sebab Pasar Efisien3. Sebab-Sebab Pasar Efisien Ada sebuah ilustrasi menarik dari Suad Husnan bahwa teori efisiensi pasar seperti halnya orang menjual barang antik melalui lelang. Dimana penjual tidak tahu berapa harga yang pantas terhadap barang tersebut, hasil lelang akan menghasilkan harga yang pantas untuk barang dimaksud. Namun untuk mendapatkan harga yang pantas tentu dibutuhkan beberapa syarat seperti lelang dilaksanakan secara kompetitif, jujur, tidak ada kerja sama antar peserta lelang, tidak ada biaya penawaran yang cukup berarti, dan mereka yang mengikuti lelang adalah cukup banyak, ahli, dan bersedia menawar. Dengan proses seperti itu, hasil lelang akan menemukan harga yang pantas atas barang yang dijual.
  • 10. Begitu juga seperti lelang, menurut Jogiyanto (2000, h.375) efisiensiBegitu juga seperti lelang, menurut Jogiyanto (2000, h.375) efisiensi pasar modal hanya dapat terjadi jika beberapa kondisi di bawah inipasar modal hanya dapat terjadi jika beberapa kondisi di bawah ini terjadi:terjadi: A.Investor dalam pasar modal yang secara aktif melakukan analisa, penilaian, dan transaksi sekuritas berjumlah besar. Dan investor berlaku rasional dan berorientasi profit-maximizing. Sehingga investor hanya sebagai penerima harga (price takers), yang berarti bahwa investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga ditentukan oleh demand dan supply yang ada di pasar modal.   B.Informasi pasar tersedia secara luas bagi semua investor pada saat yang bersamaan dan biaya untuk memperoleh informasi tersebut murah.  
  • 11. C. Informasi terjadi secara acak, sehingga investor tidak dapat memprediksi (mengantisipasi) kapan informasi baru terjadi.   D.Investor bereaksi secara cepat dan penuh terhadap informasi baru, sehingga harga suatu sekuritas menyesuaikan secara cepat. Hal ini dapat terjadi jika pelaku pasar merupakan investor yang canggih, yang mampu memahami, dan menginterpretasikan informasi dengan baik dan cepat.
  • 12. Sebaliknya jika keempat kondisi di atas tidak dipenuhiSebaliknya jika keempat kondisi di atas tidak dipenuhi kemungkinan pasar tidak efisien. Beberapa hal yangkemungkinan pasar tidak efisien. Beberapa hal yang membuat pasar modal tidak efisien yaitu :membuat pasar modal tidak efisien yaitu : Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga. Biaya informasi mahal dan ada perbedaan akses terhadap informasi. Informasi yang terjadi dapat diprediksi dengan baik oleh pelaku pasar. Investor adalah individual yang lugas (naive investors) dan tidak canggih. Investor naif berarti kemampuannya terbatas di dalam memahami dan menginterprestasikan informasi yang diterima. Sedangkan yang tidak canggih seringkali melakukan keputusan investasi yang salah.
  • 13. 3. Hubungan Konsep Efisiensi dengan Strategi Investasi3. Hubungan Konsep Efisiensi dengan Strategi Investasi Secara umum ada dua jenis strategi investasi yaitu strategi pasif dan aktif. Pilihan terhadap strategi didasarkan pada dua hal yaitu (1) keyakinan investor terhadap keberadaan efisiensi pasar modal, dan (2) tingkat preferensi risiko yang berani ditanggung oleh investor. Skelton (1988) membedakan dua jenis strategi tersebut dalam tiga aktivitas yang dilakukan investor yaitu pembentukan portofolio, perdagangan sekuritas, dan pengawasan portofolio
  • 14. 1.Strategi Pasif1.Strategi Pasif yaitu kepercayaan akan adannya pasar modal yang efisien. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa harga pada pasar modal efisien sudah mencerminkan seluruh informasi yang relevan dan ada di pasar modal, sehingga sulit untuk mengalahkan pasar dan mendapatkan abnormal return secara konsisten pada horizon investasi tertentu.
  • 15. 2.Strategi aktif2.Strategi aktif Strategi aktif mengasumsikan seluruh informasi masa lalu dan saat ini belum sepenuhnya dicerminkan oleh harga saat ini. Sehingga ada 3 jenis saham ada di pasar modal, yaitu saham undervalued (dinilai di bawah harga sebenarnya), fairly valued (dinilai dengan wajar), dan overvalued (dinilai lebih tinggi dari harga sebenarnya).
  • 16. Secara umum ada tiga cara yang diterapkan dalam strategi aktif yaitu technical analysis, fundamental analysis, dan timing strategi. Tehnical analysis adalah sebuah metode untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga tersebut di waktu yang lalu. Ada tiga hal yang mendasari analisis ini yaitu (1) harga saham mencerminkan informasi yang relevan, (2) informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu, dan (3) karenanya perubahan harga efek di masa mendatang akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.
  • 17. Fundamental analysis disebut juga share price forecasting model, yaitu sebuah metode untuk memilih saham berdasarkan faktor-faktor fundamental perusahaan. Ada dua gaya dalam analisis fundamental yaitu gaya atas-bawah (top-down) dan gaya bawah-atas (bottom-up). Gaya atas-bawah (top-down) dimulai dari analisis terhadap kondisi makro ekonomi, industri, dan akhirnya analisis terhadap kondisi spesifik perusahaan. Sebaliknya gaya bawah-atas (bottom-up) lebih menekankan pada analisis saham secara individual. Sedangkan timing strategy berarti investor berusaha mencari waktu dan kondisi yang tepat baik dalam melakukan pembelian, penahan, maupun penjualan terhadap sekuritas sehingga menghasilkan return investasi yang maksimal.