Strategi investasi obligasi mencakup strategi pasif seperti beli dan simpan serta mengikuti indeks, strategi imunisasi untuk menyamakan durasi portofolio dengan waktu investasi, dan strategi aktif seperti memprediksi perubahan suku bunga dan memanfaatkan kesalahan harga obligasi.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti EPS, PER, ROE, dan ROA untuk memperkirakan nilai saham perusahaan.
Dokumen tersebut membahas model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 sebagai penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Model indeks tunggal menyederhanakan perhitungan dengan menyediakan parameter-parameter seperti return ekspetasi, varians, dan kovarians sebagai input untuk model portofolio Markowitz. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar model indeks tunggal untuk menghitung parameter tersebut baik unt
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan pengembalian investasi. Terdapat dua jenis pengembalian yaitu pengembalian yang direalisasikan dan yang diharapkan. Dokumen juga membahas tentang jenis-jenis risiko seperti risiko sistematis dan tidak sistematis serta cara mengukur risiko seperti deviasi standar dan koefisien variasi. Model penentuan harga saham seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) juga dijelaskan dengan menggunakan
Strategi investasi obligasi mencakup strategi pasif seperti beli dan simpan serta mengikuti indeks, strategi imunisasi untuk menyamakan durasi portofolio dengan waktu investasi, dan strategi aktif seperti memprediksi perubahan suku bunga dan memanfaatkan kesalahan harga obligasi.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti EPS, PER, ROE, dan ROA untuk memperkirakan nilai saham perusahaan.
Dokumen tersebut membahas model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 sebagai penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Model indeks tunggal menyederhanakan perhitungan dengan menyediakan parameter-parameter seperti return ekspetasi, varians, dan kovarians sebagai input untuk model portofolio Markowitz. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar model indeks tunggal untuk menghitung parameter tersebut baik unt
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan pengembalian investasi. Terdapat dua jenis pengembalian yaitu pengembalian yang direalisasikan dan yang diharapkan. Dokumen juga membahas tentang jenis-jenis risiko seperti risiko sistematis dan tidak sistematis serta cara mengukur risiko seperti deviasi standar dan koefisien variasi. Model penentuan harga saham seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) juga dijelaskan dengan menggunakan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, mekanisme, karakteristik, dan strategi perdagangan opsi serta contoh kasus perdagangan opsi saham di Bursa Efek Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang kontrak opsi saham dan strategi perdagangannya. Secara ringkas, kontrak opsi saham memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual saham pada harga dan waktu tertentu, sedangkan terdapat beberapa strategi perdagangan opsi seperti naked strategy, hedge strategy, straddle strategy, dan spread strategy.
Teks tersebut membahas mengenai kompensasi manajemen khususnya rencana insentif jangka pendek dan panjang. Rencana insentif jangka pendek mencakup metode seperti bonus berdasarkan persentase laba, kenaikan laba tahun berjalan, dan carryovers. Sedangkan rencana insentif jangka panjang mencakup metode seperti opsi saham yang memberikan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu di masa depan.
Manajemen portofolio melibatkan proses pengelolaan investasi dengan membuat portofolio yang terdiri dari berbagai aset. Prosesnya terdiri dari perencanaan, eksekusi, dan evaluasi untuk memastikan portofolio memberikan hasil yang optimal sesuai toleransi risiko investor. Preferensi risiko berbeda antara investor individu dan institusi, dan dipengaruhi oleh faktor seperti usia, pendapatan, peraturan, dan kebutuhan pendanaan.
Bab 9 membahas Model Keseimbangan Risiko dan Return: Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan model yang menjelaskan hubungan positif antara risiko dan return serta kondisi keseimbangan di pasar keuangan. Model ini menggunakan risiko sistematis sebagai indikator risiko dan mengukur premi risiko berdasarkan beta pasar saham suatu aset.
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Bab ini membahas analisis pasar modal menggunakan pendekatan top-down yang meliputi analisis variabel ekonomi makro untuk memprediksi kinerja saham dan membuat keputusan investasi, serta meramalkan perubahan pasar modal berdasarkan siklus ekonomi dan indikator makro.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham, termasuk perbedaan antara nilai intrinsik dan nilai pasar saham, model diskonto dividen, dan bagaimana menentukan tingkat return dan pertumbuhan yang diperlukan dalam penilaian saham."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep risiko dan pengembalian dalam investasi keuangan. Ada dua aspek utama yang dipertimbangkan yaitu tingkat pengembalian dan risiko. Investor menyukai pengembalian tinggi namun juga menghindari risiko. Risiko dapat diukur menggunakan distribusi probabilitas sedangkan pengembalian diukur dengan return yang diharapkan dan deviasi standar. Portfolio investasi dapat meminimalkan risiko melalui diversifikasi aset
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang pusat tanggung jawab khususnya pusat pendapatan dan pusat beban. Ia menjelaskan bahwa pusat pendapatan mengukur outputnya secara moneter tanpa mengaitkan dengan input, sedangkan pusat beban mengukur inputnya secara moneter tanpa mengukur outputnya. Dokumen ini juga membedakan pusat beban teknik dan kebijakan, serta menjelaskan teknik pengendalian
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, mekanisme, karakteristik, dan strategi perdagangan opsi serta contoh kasus perdagangan opsi saham di Bursa Efek Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang kontrak opsi saham dan strategi perdagangannya. Secara ringkas, kontrak opsi saham memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual saham pada harga dan waktu tertentu, sedangkan terdapat beberapa strategi perdagangan opsi seperti naked strategy, hedge strategy, straddle strategy, dan spread strategy.
Teks tersebut membahas mengenai kompensasi manajemen khususnya rencana insentif jangka pendek dan panjang. Rencana insentif jangka pendek mencakup metode seperti bonus berdasarkan persentase laba, kenaikan laba tahun berjalan, dan carryovers. Sedangkan rencana insentif jangka panjang mencakup metode seperti opsi saham yang memberikan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu di masa depan.
Manajemen portofolio melibatkan proses pengelolaan investasi dengan membuat portofolio yang terdiri dari berbagai aset. Prosesnya terdiri dari perencanaan, eksekusi, dan evaluasi untuk memastikan portofolio memberikan hasil yang optimal sesuai toleransi risiko investor. Preferensi risiko berbeda antara investor individu dan institusi, dan dipengaruhi oleh faktor seperti usia, pendapatan, peraturan, dan kebutuhan pendanaan.
Bab 9 membahas Model Keseimbangan Risiko dan Return: Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan model yang menjelaskan hubungan positif antara risiko dan return serta kondisi keseimbangan di pasar keuangan. Model ini menggunakan risiko sistematis sebagai indikator risiko dan mengukur premi risiko berdasarkan beta pasar saham suatu aset.
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Bab ini membahas analisis pasar modal menggunakan pendekatan top-down yang meliputi analisis variabel ekonomi makro untuk memprediksi kinerja saham dan membuat keputusan investasi, serta meramalkan perubahan pasar modal berdasarkan siklus ekonomi dan indikator makro.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham, termasuk perbedaan antara nilai intrinsik dan nilai pasar saham, model diskonto dividen, dan bagaimana menentukan tingkat return dan pertumbuhan yang diperlukan dalam penilaian saham."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep risiko dan pengembalian dalam investasi keuangan. Ada dua aspek utama yang dipertimbangkan yaitu tingkat pengembalian dan risiko. Investor menyukai pengembalian tinggi namun juga menghindari risiko. Risiko dapat diukur menggunakan distribusi probabilitas sedangkan pengembalian diukur dengan return yang diharapkan dan deviasi standar. Portfolio investasi dapat meminimalkan risiko melalui diversifikasi aset
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang pusat tanggung jawab khususnya pusat pendapatan dan pusat beban. Ia menjelaskan bahwa pusat pendapatan mengukur outputnya secara moneter tanpa mengaitkan dengan input, sedangkan pusat beban mengukur inputnya secara moneter tanpa mengukur outputnya. Dokumen ini juga membedakan pusat beban teknik dan kebijakan, serta menjelaskan teknik pengendalian
Dokumen tersebut membahas tentang analisis SWOT sebagai alat untuk merumuskan strategi organisasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) analisis SWOT digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal, (2) hasil analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi yang tepat, dan (3) langkah-langkah analisis SWOT meliputi pengumpulan data, analisis f
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...Adrianto Dasoeki
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model lima kekuatan Porter dan matriks BCG yang digunakan untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2. Model lima kekuatan Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Sedangkan matriks BCG digunakan untuk mengalokasikan sumber daya berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar unit
presentasi managing competitive n monopolistic (1).pptxrahmiiryanti1
Artikel ini membahas tentang perilaku penetapan harga perusahaan monopoli dengan penerapan kebijakan subsidi pengurangan emisi. Studi ini menggunakan model simulasi untuk mengoptimalkan sistem produksi dan perilaku penetapan harga serta menunjukkan bagaimana perusahaan dapat menerapkan teknologi hijau dengan adanya insentif subsidi. Hasilnya menunjukkan bahwa subsidi memungkinkan perusahaan memaksimalkan laba sambil menerap
Ujian Tengah Semester mata kuliah Economic Managerial dilaksanakan selama 150 menit dengan sistem open book dan berisi 10 pertanyaan mengenai konsep-konsep ekonomi mikro dan makro serta struktur pasar yang berbeda.
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Dian Mardiana
Dokumen tersebut merupakan ringkasan teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan siklus hidup produk dan proyek. Porter's Five Force Model menjelaskan lima kekuatan kompetitif utama yaitu ancaman masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ancaman pengganti, dan persaingan di antara pesaing yang ada. BCG Matrix mengkategorikan produk berdasarkan pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif. Siklus hidup produk dan proy
The Five Competitive Forces That Shape Strategyfnukezx
Lima Kekuatan Porter menganalisis lima faktor yang menentukan tingkat persaingan dalam suatu industri: daya tawar konsumen, daya tawar pemasok, ancaman produk pengganti, ancaman pendatang baru, dan intensitas persaingan eksisiting. Analisis ini membantu menilai potensi profitabilitas industri.
Teks tersebut membahas konsep siklus hidup industri yang terdiri atas tahap perintis, ekspansi, dan stabilisasi. Pada tahap perintis, pertumbuhan permintaan cepat namun risiko kegagalan tinggi. Tahap ekspansi merupakan tahap pertumbuhan moderat dimana industri mapan dan menarik investor. Tahap stabilisasi merupakan tahap pertumbuhan paling lambat dimana persaingan ketat dan inovasi berkurang. Analisis siklus hid
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Lima Kekuatan Porter dan Matriks BCG yang digunakan dalam manajemen strategis untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2) Model Lima Kekuatan Porter meliputi ancaman pendatang baru, produk pengganti, kekuatan tawar pelanggan dan pemasok, serta intensitas persaingan industri.
3) Matriks BCG dibagi menjadi empat k
Bab ini membahas dua pertanyaan tentang kebijakan stabilisasi makroekonomi: (1) apakah kebijakan sebaiknya aktif atau pasif, dan (2) apakah kebijakan sebaiknya dijalankan berdasarkan aturan atau kebijaksanaan. Pendukung kebijakan aktif berargumen bahwa fluktuasi ekonomi dapat dikurangi, sementara pendukung pasif lebih khawatir tentang ketidakefektifan dan ketid
Dokumen tersebut membahas tentang uang beredar dan permintaan uang. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bagaimana sistem perbankan "menciptakan" uang melalui pinjaman bank, tiga instrumen kebijakan moneter yang digunakan oleh The Fed untuk mengendalikan jumlah uang beredar, serta dua teori utama mengenai permintaan uang yaitu teori portofolio dan teori transaksi.
Bab ini membahas teori-teori utama konsumsi, termasuk hipotesis Keynes tentang pengaruh pendapatan saat ini terhadap konsumsi, model pilihan antarwaktu Irving Fisher, hipotesis siklus hidup Franco Modigliani, hipotesis pendapatan permanen Milton Friedman, dan implikasi teori-teori tersebut terhadap perilaku konsumsi.
Bab 15 membahas utang pemerintah, termasuk tingkat utang berbagai negara, pandangan tradisional dan Ricardian terhadap utang, dan perspektif lain seperti anggaran berimbang versus kebijakan fiskal optimal."
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model Mundell-Fleming dan rejim nilai tukar untuk perekonomian terbuka kecil.
2. Model Mundell-Fleming menggunakan kurva IS dan LM untuk menganalisis efek kebijakan fiskal, moneter, dan perdagangan di bawah sistem nilai tukar mengambang dan tetap.
3. Dokumen tersebut juga membahas penyebab perbedaan suku bunga antara d
Bab ini membahas bagaimana model Solow dapat diperluas untuk menggabungkan kemajuan teknologi, temuan empiris tentang pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan. Topik utama termasuk bagaimana kemajuan teknologi dapat dimasukkan ke dalam model Solow, bukti konvergensi pendapatan antar negara, dan kebijakan untuk meningkatkan tingkat tabungan dan mengalokasikan investasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perekonomian terbuka dan model perekonomian terbuka kecil, termasuk identitas akuntansi, faktor-faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan dan nilai tukar, serta dampak kebijakan fiskal dan permintaan investasi terhadap variabel-variabel makroekonomi.
Bab ini membahas model pertumbuhan ekonomi Solow dan bagaimana tingkat tabungan dan pertumbuhan penduduk mempengaruhi standar hidup jangka panjang suatu negara. Model Solow menunjukkan bahwa negara dengan tingkat tabungan yang lebih tinggi akan memiliki tingkat modal dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dalam jangka panjang."
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep data makroekonomi penting seperti Produk Domestik Bruto, indeks harga konsumen, dan tingkat pengangguran. Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai total pengeluaran untuk barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen digunakan untuk mengukur tingkat inflasi.
This document provides an overview of key statistical analysis techniques used in research methods, including descriptive statistics, validity testing, reliability testing, hypothesis testing, and techniques for comparing means such as t-tests and ANOVA. Descriptive statistics like mean and standard deviation are used to summarize variables measured on interval/ratio scales, while frequency and percentage summarize nominal/ordinal scales. Validity is assessed through exploratory factor analysis (EFA) to establish underlying dimensions. Reliability is measured using Cronbach's alpha. Hypothesis testing involves stating null and alternative hypotheses and making decisions based on statistical tests and p-values. T-tests compare two means and ANOVA compares three or more means, both assuming equal variances based on Levene
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. OVERVIEW
Konsep dasar dan arti penting klasifikasi
industri.
Arti penting analisis industri untuk
menyeleksi sekuritas.
Metode yang digunakan untuk mengestimasi
tingkat keuntungan, earning per share, dan
earning multiplier industri.
Tingkat persaingan dalam industri dan
efeknya terhadap return industri yang
diharapkan.
1/29
3. PENGERTIAN INDUSTRI
Analisis industri merupakan salah satu bagian dalam
analisis fundamental. Analisis industri biasanya
dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi.
Dalam analisis industri, investor mencoba
membandingkan kinerja dari berbagai industri untuk
mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan
prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya.
Masalah pengelompokan industri menjadi semakin
rumit ketika berhadapan dengan banyak perusahaan
yang mempunyai sekian banyak ragam lini bisnis.
2/29
4. Sistem klasifikasi industri yang telah dikenal dan
digunakan secara luas adalah sistem Standard
Industrial Classification (SIC) yang didasarkan pada
data sensus dan pengklasifikasian perusahaan
berdasarkan produk dasar yang dihasilkan.
Standar yang dipakai untuk mengkelompokkan
industri bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Jakarta Stock
Exchange Sectoral Industry Classfification (JASICA).
Klasifikasi JASICA ini terdiri dari 9 divisi, dan
masing-masing divisi tersebut dibagi lagi menjadi
kelompok industri utama dan diberi kode dua digit.
PENGERTIAN INDUSTRI
3/29
6. SAHAM BUMN DAN SWASTA
Saham-saham tercatat di BEI juga sering
dibedakan antara saham-saham perusahaan
swasta dan perusahaan BUMN.
Persentase nilai kapitalisasi saham BUMN terhadap seluruh
saham tercatat BEI, per 17 Juli 2009:
5/29
7. PENTINGNYA ANALISIS
INDUSTRI
Analisis industri merupakan tahap penting
yang perlu dilakukan investor baik untuk
meminimalkan risiko maupun untuk
mengidentifikasi industri yang mempunyai
prospek yang menguntungkan.
Analisis industri perlu diikuti analisis
perusahaan agar investor dapat menentukan
saham perusahaan mana saja dalam suatu
kelompok industri yang mempunyai kombinasi
return-risiko yang terbaik.
6/29
8. Beberapa penelitian yang terkait dengan
analisis industri menghasilkan kesimpulan:
Industri yang berbeda mempunyai tingkat return
yang berbeda pula.
Tingkat return masing-masing industri berbeda di
setiap tahunnya.
Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu
industri yang sama, terlihat cukup beragam.
Tingkat risiko berbagai industri juga beragam.
Tingkat risiko suatu industri relatif stabil
sepanjang waktu.
PENTINGNYA ANALISIS
INDUSTRI
7/29
9. ESTIMASI TINGKAT KEUNTUNGAN
INDUSTRI
Untuk menilai suatu industri, ada dua
langkah yang perlu dilakukan:
Mengestimasi earning per share (EPS) yang
diharapkan dari suatu industri.
Mengestimasi price earning ratio (P/E) yang
diharapkan atau disebut juga sebagai
expected earning multiplier industri.
8/29
10. Jika hasil kedua estimasi tersebut dikalikan, maka
akan kita peroleh nilai akhir yang diharapkan dari
suatu industri (expected ending value of industry).
Tingkat return yang diharapkan dari suatu industri
ditentukan dengan membagi nilai akhir yang
diharapkan dari suatu industri ditambah dividen
yang diharapkan dari industri, dengan nilai awal
industri tersebut pada periode sebelumnya.
Selanjutnya, dengan membandingkan tingkat return
harapan dari industri terhadap tingkat return yang
disyaratkan oleh investor, investor akan dapat
menentukan industri mana saja yang layak dijadikan
pilihan investasinya.
ESTIMASI TINGKAT KEUNTUNGAN
INDUSTRI
9/29
11. ESTIMASI EARNING PER SHARE
INDUSTRI
Ada tiga teknik yang dapat digunakan untuk
mengestimasikan tingkat penjualan suatu industri:
Daur hidup industri (industry life cycle).
Analisis input-output.
Hubungan antara industri dengan ekonomi secara
keseluruhan.
Ketiga teknik saling melengkapi sehingga investor
dapat mengkombinasikan ketiga teknik tersebut
untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai
posisi dan prospek industri dalam berbagai skenario.
10/29
12. DAUR HIDUP INDUSTRI
Tahap perkembangan industri umumnya
dibagi menjadi lima yaitu:
11/29
13. Tahap permulaan (introduction).
Tahap permulaan merupakan masa-masa awal
perkembangan sebuah industri.
Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan sangat
kecil dan profit yang dihasilkan kemungkinan
akan menunjukkan angka negatif karena
perusahaan harus mengeluarkan dana yang
cukup besar untuk menutupi biaya promosi dan
pengembangan produk di awal-awal
pertumbuhan industri.
DAUR HIDUP INDUSTRI
12/29
14. Tahap pertumbuhan (growth).
Pada tahap pertumbuhan, penjualan tumbuh
sangat cepat.
Permintaan semakin meningkat sedangkan
persaingan belum begitu ketat sehingga profit
pada tahap pertumbuhan akan tumbuh tinggi.
Pertumbuhan industri pada tahap ini akan
cenderung lebih besar dari pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan.
DAUR HIDUP INDUSTRI
13/29
15. Tahap kedewasaan (mature).
Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan mulai
menurun, karena banyaknya pesaing yang mulai
masuk dan permintaan yang sudah relatif stabil.
Oleh karena itu, profit pada tahap mature akan
mengalami pertumbuhan yang mulai menurun
dan menuju tingkat keuntungan yang normal.
Pertumbuhan industri pada tahap ini sedikit
lebih besar dari pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.
DAUR HIDUP INDUSTRI
14/29
16. Tahap stabil.
Tahap stabil mungkin merupakan tahap yang paling
panjang dalam daur hidup industri.
Pertumbuhan industri akan cenderung sama dengan
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau segmen
ekonomi di mana industri tersebut berada.
Meskipun penjualan terkait erat dengan kondisi ekonomi,
tetapi besarnya pertumbuhan penjualan masing-masing
perusahaan secara individual dalam suatu industri akan
berbeda-beda satu dengan yang lain, tergantung dari
kemampuan manajerial dari masing-masing perusahaan.
DAUR HIDUP INDUSTRI
15/29
17. Tahap penurunan.
Pada tahap penurunan, tingkat penjualan dan
profit industri semakin menurun.
Pada tahap ini ada perusahaan yang mulai keluar
dari industri dan investor pun mulai berpikir
untuk mencari alternatif industri lain yang lebih
menguntungkan.
Pertumbuhan industri pada tahap ini akan jauh
di bawah pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.
DAUR HIDUP INDUSTRI
16/29
18. ANALISIS INPUT-OUTPUT
Analisis input-output adalah suatu cara alternatif
untuk mengetahui gambaran prospek penjualan suatu
industri di masa yang akan datang dengan cara
mengidentifikasi pemasok (supplier) dan konsumen
dari suatu industri.
Dengan melakukan analisis tersebut, kita dapat
mengestimasi permintaan konsumen di masa datang,
serta kemampuan pemasok untuk menyediakan
barang dan jasa yang diperlukan dalam suatu
industri.
Informasi tersebut nantinya dapat digunakan untuk
memperkirakan tingkat penjualan dan keuntungan
suatu industri di masa depan.
17/29
19. HUBUNGAN INDUSTRI DAN
EKONOMI
Teknik analisis ini membandingkan tingkat
penjualan industri dengan kondisi
perekonomian secara keseluruhan yang
berhubungan dengan barang dan jasa yang
diproduksi oleh industri tersebut.
Teknik ini didasari oleh asumsi bahwa kondisi
perekonomian di mana suatu industri
beroperasi akan terkait dengan penjualan dan
keuntungan suatu industri.
18/29
20. PERSAINGAN DAN RETURN
INDUSTRI YANG DIHARAPKAN
Faktor penting lain yang mempengaruhi
besarnya profit yang bisa diperoleh suatu
industri adalah intensitas persaingan dalam
industri tersebut.
Intensitas persaingan dalam suatu industri
akan menentukan kemampuan industri untuk
tetap memperoleh tingkat return di atas rata-
rata.
19/29
21. Lima faktor yang menentukan intensitas persaingan
dalam suatu industri tersebut adalah:
ancaman adanya pemain baru,
daya tawar (bargaining power) pembeli,
persaingan diantara pemain yang ada,
ancaman adanya barang atau jasa substitusi,
daya tawar (bargaining power) pemasok.
Lima kekuatan persaingan akan menentukan
profitabilitas industri karena lima faktor tersebut
mempunyai pengaruh terhadap komponen return on
investment (ROI) dalam suatu industri.
PERSAINGAN DAN RETURN
INDUSTRI YANG DIHARAPKAN
20/29
23. Persaingan antara perusahaan yang ada dalam
industri.
Persaingan dalam suatu industri akan semakin meningkat jika
terdapat banyak perusahaan yang ukurannya relatif sama
bersaing dalam industri tersebut.
Persaingan juga akan dipengaruhi oleh pertumbuhan industri
dan biaya tetap, serta hambatan untuk keluar dari industri.
Tingginya biaya tetap akan mendorong peningkatan persaingan
karena dengan tingginya biaya tetap akan mengharuskan
perusahaan untuk memproduksi dengan kapasitas penuh.
Hal itu akan membuat penawaran di pasar akan semakin
meningkat yang kemudian akan menyebabkan harga barang
semakin menurun, sehingga persaingan akan semakin ketat.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
22/29
24. Ancaman pemain baru.
Meskipun sebuah industri mempunyai jumlah pesaing yang
sedikit, investor juga perlu mengidentifikasi perusahaan-
perusahaan yang potensial menjadi pemain baru dalam
industri.
Besarnya ancaman pemain baru ini akan dipengaruhi oleh
adanya hambatan-hambatan masuk (barriers to entry)
dalam suatu industri, seperti tingginya biaya investasi,
peraturan pemerintah, dan harga barang yang relatif kecil
dibandingkan dengan biaya produksi.
Jika hambatan masuk suatu industri relatif tinggi maka
kemungkinan adanya pemain baru yang masuk dalam
industri tersebut akan semakin kecil.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
23/29
25. Ancaman adanya produk substitusi.
Produk substitusi akan membatasi profit
potensial suatu industri karena barang subtitusi
akan memunculkan alternatif bagi produk
perusahaan.
Dalam kondisi seperti ini, kemampuan
perusahaan untuk menentukan harga produk
akan semakin berkurang, karena dibatasi adanya
produk substitusi.
Artinya, jika harga produk perusahaan terlalu
tinggi, konsumen bisa saja berpindah ke produk
substitusi yang ditawarkan di pasar.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
24/29
26. Bargaining power pembeli.
Daya tawar pembeli di pasar yang kuat bisa
mempengaruhi profitabilitas industri.
Hal ini terjadi jika konsumen dapat menawar harga atau
meminta kualitas yang lebih tinggi dengan kemungkinan
pilihan dari produk yang diberikan oleh pesaing lain.
Bila jumlah konsumen lebih banyak dari jumlah
industrinya maka bargaining power konsumen akan
rendah.
Sebaliknya jika jumlah industri lebih banyak dari
konsumen maka bargaining power konsumen akan besar.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
25/29
27. Bargaining power pemasok.
Pemasok dapat mempengaruhi return industri di
masa yang datang karena mereka mempunyai
kekuatan untuk menentukan harga dan kualitas
dari produknya.
Jika jumlah pemasok lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah industrinya, maka pemasok
memiliki bargaining power yang besar.
Begitu juga sebaliknya, jika pemasok lebih
banyak dari industrinya maka bargaining power
pemasok akan berkurang.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
26/29
28. ESTIMASI EARNING MULTIPLIER
INDUSTRI
Teknik untuk melakukan estimasi earning
multiplier industri ada dua:
Analisis Makro.
Investor mempelajari hubungan antara earning
multiplier industri dengan earning multiplier pasar.
Analisis Mikro.
Estimasi earning multiplier industri dilakukan dengan
cara mengamati variabel-variabel yang
mempengaruhi earning multiplier industri, seperti
dividend-payout ratio (DPR), tingkat return yang
disyaratkan dalam industri (k), dan tingkat
pertumbuhan earning dan dividen industri yang
diharapkan (g).
27/29
29. Analisis makro mengasumsikan adanya hubungan
antara perubahan dalam k dan g untuk industri
tertentu dengan pasar keseluruhan.
Asumsi ini sama halnya dengan hubungan antara
perubahan dalam P/E rasio industri dan P/E pasar
secara keseluruhan.
Hubungan antara industri dan pasar tidak sama untuk
setiap industri, bahkan untuk industri tertentu
hubungan tidak signifikan.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan analisis
makro untuk mengestimasi earning multiplier untuk
industri, kita perlu mengevaluasi terlebih dahulu
kualitas hubungan antara rasio P/E industri yang akan
dianalisis dengan P/E pasar.
ESTIMASI EARNING MULTIPLIER
INDUSTRI
28/29
30. Estimasi earning multiplier industri dengan analisis
mikro dilakukan dengan cara mengestimasi tiga
variabel yang menentukan earning multiplier
industri (dividend-payout ratio, tingkat return
yang disyaratkan dan tingkat pertumbuhan earning
dan dividen yang diharapkan) dan membandingkan
ketiga variabel tersebut dengan P/E pasar.
Dari hasil analisis tersebut, selanjutnya dapat
diketahui apakah earning multiplier industri akan
berada di atas, di bawah, ataupun sama dengan
earning multiplier pasar.
ESTIMASI EARNING MULTIPLIER
INDUSTRI
29/29