Activity Based Costing System dapat diartikan sebagai pendekatan penentuan biaya produksi yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi.
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Pengertian sistem perhitungan biaya produk yang mengakumulasikan biaya menurut proses atau departemen dan membebankannya pada sejumlah besar produk yang hampir serupa
Tujuan Penggunaan
Menyediakan informasi bagi para manajer untuk menganalisis produk dan profitabilitas pelanggan serta menentukan harga, bauran produk, dan keputusan untuk perbaikan proses
Activity Based Costing System dapat diartikan sebagai pendekatan penentuan biaya produksi yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi.
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Pengertian sistem perhitungan biaya produk yang mengakumulasikan biaya menurut proses atau departemen dan membebankannya pada sejumlah besar produk yang hampir serupa
Tujuan Penggunaan
Menyediakan informasi bagi para manajer untuk menganalisis produk dan profitabilitas pelanggan serta menentukan harga, bauran produk, dan keputusan untuk perbaikan proses
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Dwi Wahyu
Â
Materi Bab 5 Activity Based Management, Akuntansi Manajemen buku Hansen & Mowen Edisi 8. Presentasi powerpoint oleh Gail B. Wright, Professor Emeritus of Accounting, Bryant University
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Dwi Wahyu
Â
Materi Bab 3 Activity Cost and Behavior, Akuntansi Manajemen buku Hansen & Mowen Edisi 8. Presentasi powerpoint oleh Gail B. Wright, Professor Emeritus of Accounting, Bryant University
Activity based costing adalah salah satu metode akuntansi yang dilakukan untuk meningkatkan informasi biaya yang lebih akurat dibanding metode konvensional. Titik berat penghitungan biaya menggunakan metode activity based costing terletak pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan dalam proses produksi.
Implementasi teori manajemen biaya dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen biaya sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen biaya diantaranya berfokus pada biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang melekat pada produk,dapat diperhitungkan sebelumnya, dan secara kuantitatif dapat dihitung dengan satuan moneter misanya rupiah. Untuk menghitung biaya produksi hendaknya diketahui dengan baik biaya dan jenis-jenisnya.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen biaya yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Activity based costing dan activity based managementWulanDari129
Â
file ini merupakan rangkuman mata pelajaran akuntansi biaya untuk materi activit based costing dan activity based manajemen. semoga dapat membantu teman temamn untuk memahami materi terkait activitay based costing dan actiy based maangement
Similar to Alokasi biaya departemen penunjang (20)
2. GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA
Alokasi biaya merupakan biaya-biaya yang
memberikan manfaat bersama, yang terjadi ketika
sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua
atau lebih jasa atau produk, yang disebut sebagai biaya
bersama (commont cost).
2
3. JENIS-JENIS DEPARTEMEN PENUNJANG
Terdapat dua kategori departemen yaitu:
1.
Departemen produksi secara langsung
bertanggung jawab pada pembuatan produk
atau jasa yang dijual pada pelanggan.
Departemen produksi adalah departemen
secara langsung mengerjakan produksi yang
diproduksi.
2.
Departemen pendukung menyediakan
pelayanan pendukung yang diperlukan oleh
departemen produksi. Departemen ini
berhubungan secara tidak langsung dengan
suatu jasa atau produk organisasi tersebut.
3
4. LANGKAH – LANGKAH DALAM PENGALOKASIAN BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG KE DEPARTEMEN PRODUKSI DAN
MENGALOKASIKANNYA KE BIAYA PRODUK:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Membagi perusahaan ke dalam departemendepartemen.
Mengklasifikasikan tiap departemen sebagai
departemen pendukung atau departemen produksi.
Menelusuri semua biaya overhead perusahaan di
departemen pendukung atau departemen produksi.
Mengalokasikan biaya departemen pendukung ke
departemen produksi.
Menghitung tarif overhead yang ditentukan
terlebih dahulu untuk departemen produksi.
Mengalokasikan biaya overhead ke tiap unit produk
melalui tarif overhead yang ditentukan terlebih
dahulu.
4
5. JENIS-JENIS DASAR ALOKASI
Departemen produksi membutuhkan jasa
pendukung. Oleh sebab itu, biaya departemen
pendukung ditimbulkan oleh aktivitas
departemen produksi. Faktor-faktor
penyebabnya (aktivitas mesin, biaya bahan
baku, pengolah) adalah variabel atau aktivitas
dalam departemen produksi, yang menyebabkan
munculnya biaya jasa pendukung. Dalam
memilih dasar pengalokasian biaya departemen
pendukung, berbagai usaha harus dilakukan
untuk mengidentivikasi faktor penyebab yang
sesuai (penggerak biaya). Menggunakan faktor
penyebab akan menghasilkan biaya produk yang
5
6. TUJUAN ALOKASI





Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga
yang menguntungkan
Untuk menghitung profibilitas lini produk
Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari
perencanaan dan pengendalian
Untuk meniai persedian
Untuk memotivasi para manajer
6
7. PENGALOKASIAN BIAYA SATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAINNYA
1)
Tarif Pembebanan Tunggal → Misal bahwa perusahaan
mengembangkan departemen foto copy sendiri untuk melayani
tiga departemen produksinya (audit, pajak, dan konsultan
menajemen sistem atau MAS).
2)
Tarif Pembebanan Berganda → Walaupun penggunaan tarif
tunggal adalah sederhana, namun hal ini mengabaikan
dampak diferensial dari perubahan penggunaan biaya. Biaya
variabel departemen pendukung naik sesuai tingkat kenaikan
jasa. Tarif pembebanan berganda terbagi menjadi dua
pengembangan yaitu, pengembangan tarif tetap dan
pengembangan tarif variabel
3)
Penggunaan aktual versus yang di anggarkan → Prinsip umum
dari evalusai kerja adalah bahwa manajer tidak boleh di bebani
tanggung jawab atas biaya atau aktivitas yang berada di laur
kendalinya.
7
8. MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN
PENDUKUNG
1.
2.
3.
Metode langsung → langsung mengalokasikan
biaya departemen pendukung.
Metode berurutan → Alokasi biaya dilakukan
secara tahap demi tahap mengikuti prosedur
penetapan peringkat yang ditentukan terlebih
dahulu.
Metode timbal balik → Menurut metode ini
salah satu departemen pendukung
menggunakan angka departemen lain dalam
menentukan total biaya setiap departemen
pendukung dimana total biaya mencerminkan
interksi antara departemen pendukung.
8
9. TARIF OVERHEAD DEPARTEMEN DAN
PERHITUNGAN BIAYA PRODUK
Tarif biaya overhead dihitung dengan
menambahkan biaya pendukung yang
dialokasikan ke biaya overhead yang secara
langsung dapat ditelusuri pada departemen
produksi dan membaginya dengan beberapa
ukuran aktivitas.
9