Manajemen risiko kepatuhan memiliki fungsi penting bagi bank syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya secara sesuai dengan peraturan dan prinsip syariah. Pengelolaan risiko kepatuhan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko reputasi dan bahkan mengancam eksistensi bank syariah. Bank syariah perlu mengelola risiko kepatuhan dengan baik untuk mencegah berbagai sanksi dan dampak negatif lainnya.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Usaha jasa perbankan mengandung beberapa unsur risiko mengingat kontrak antara Bank
dengan nasabah mengikat dalam kurun waktu ke depan. Dengan demikian masing
-
masing pihak
mempunyai
moral hazard
untuk tidak memenuhi kewajibannya di masa mendatang atau kond
isi
external
(pasar) berubah ke arah yang merugikan Bank antara lain fluktuasi nilai tukar dan suku
bunga
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Usaha jasa perbankan mengandung beberapa unsur risiko mengingat kontrak antara Bank
dengan nasabah mengikat dalam kurun waktu ke depan. Dengan demikian masing
-
masing pihak
mempunyai
moral hazard
untuk tidak memenuhi kewajibannya di masa mendatang atau kond
isi
external
(pasar) berubah ke arah yang merugikan Bank antara lain fluktuasi nilai tukar dan suku
bunga
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...Rachmad Hidayat
Judul : IMPLEMENTASI RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RISIKO) PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL DIMANA SAAT INI LINGKUNGAN BISNIS SANGAT CEPAT BERUBAH DAN TANTANGAN YANG SEMAKIN KOMPETITIF
Tugas : Forum 10 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Judul : PENGERTIAN, FUNGSI DAN MANFAAT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RISIKO) BAGI PERUSAHAAN DALAM MENJALANKAN BISNISNYA YANG SEMAIN KOMPETITIF
Tugas : Quiz 10 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Bank syariah sebagai sebuah entitas bisnis, dalam kegiatan usahanya bank khususnya bank syariah menghadapi risiko-risiko yang memiliki potensi mendatangkan kerugian. Risiko yang dikelola dengan tepat dapat memberikan manfaat kepada bank dalam menghasilkan laba.
Kegiatan perniagaan (bisnis) merupakan salah satu fitrah dari manusia karena dengan berniaga manusia dapat memenuhi berbagai keperluannya. Setiap bisnis yang dijalankan oleh manusia pasti akan menimbulkan dua konsekuensi dimasa depan, yaitu keuntungan dan kerugian. Keduanya merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan bisnis. Tidak ada satu pun yang bisa menjamin bahwa bisnis yang dijalankan oleh seseorang akan mengalami keuntungan atau kerugian dimasa depan. Dengan demikian, risiko itu sendiri merupakan fitrah yang senantiasa melekat dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, Islam tidak mengenal adanya transaksi bisnis yang bebas risiko (Rahmawati, 2013)
Similar to manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban (20)
Indonesia merupakan negara yang besar gabungan dari beberapa kerajaan yang besar yang pernah ada di bumi nusanatara dengan kearifan lokal dan gaya kepemimpinan yang telah teruji.
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
1. Kelompok 4
MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN
Muhammad Maulana 190105020272
Muhammad Najmul Falah 190105020372
Munawwarah 190105020269
Nadia Ahda Syifa 190105020271
Nadiatul Utari 190105020258
Rizka Annisa 190105020281
2. Pengertian Manajemen Risiko Kepatuhan
Pada dasarnya manajemen risiko kepatuhan merupakan sebuah
risiko bank, baik bank konvensional maupun bank syariah karena
tidak melakukan atau tidak patuh terhadap peraturan perundang-
undangan atau ketentuan-ketentuan bahkan prinsip-prinsip syariah
yang telah di tetapkan.
3. Proses Identifikasi Risiko Kepatuhan
Proses identifikasi Risiko Kepatuhan dilakukan antara lain, melalui uji
kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur serta produk/aktivitas baru maupun
pengembangannya serta aksi korporasi yang akan dilaksanakan, termasuk
terhadap transaksi yang wajib memperoleh persetujuan Komite Kredit. Atau
bank melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko kepatuhan secara terus menerus melalui antara lain uji
kepatuhan terhadap rancangan kebijakan dan produk program yang diterbitkan
oleh unit kerja, termasuk terhadap rencana penerbitan produk/aktivitas baru
maupun pengembangannya.Bank memiliki sistem laporan risiko kepatuhan
secara periodik minimal setiap bulan.
4. Fungsi Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen kepatuhan memberikan fungsi salah satunya adalah untuk
memastikan kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank syariah sesuai peraturan
dan perundang-undangan serta prinsip syariah berlaku. “Dalam hal ini dapat
disimpulkan, bahwa risiko kepatuhan yang dihadapi bank syariah ada dua, yaitu
risiko kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan risiko
kepatuhanterhadap prinsip syariah”.(Putra, 2020)
Mengetahui adanya risiko kepatuhan pada bank syariah, maka bank
syariah harus mampu mengelola risiko kepatuhan dengan baik dan diikuti
membuat langkah-langkah atau strategi dalam upaya mitigasi risiko kepatuhan.
Mitigasi risiko kepatuhan syariah tidak hanya dalam kegiatan usahanya akan
tetapi juga dalam menyelesaikan sengketa yang timbul antara bank syariah
dengan nasabahnya.
5. Penerapan Risiko Kepatuhan
Penerapan risiko kepatuhan sebagai berikut:
1. Letakkan Sistem di Tempatnya
Program manajemen risiko perusahaan harus menyediakan metode berkomunikasi dan
mendokumentasikan evaluasi mengenai:
• Jumlah risiko (rendah, sedang, tinggi), termasuk metodologi dalam menentukan peringkat risiko;
• Kualitas manajemen risiko (seberapa baik dewan dan manajemen mengidentifikasi, mengukur,
mengendalikan, dan memantau risiko);
• Agregat dari risiko lembaga (keseimbangan risiko versus imbalan termasuk kualitas dan kuantitas
risiko);
• Arah risiko (meningkat, menurun atau tidak berubah).
Lanjut....
6. Lanjutan...
2
4
3
5
Penilaian risiko yang komprehensif harus
sepadan dengan ukuran, penawaran produk,
area layanan, dan risk appetite perusahaan.
Tetapkan Toleransi untuk Risiko
Semakin besar risikonya, semakin luas
program manajemen risiko kepatuhan yang
harus dilakukan perusahaan. Hal ini penting
untuk memastikan seluruh proses dalam
kendali dan mampu mengurangi risiko yang
melekat dalam kegiatan tersebut. Penilaian
risiko harus memasukkan dan menghitung
risiko inheren dan residual.
Identifikasi Faktor Risiko
Peraturan bisa terus berubah, baik
peraturan baru maupun peraturan yang
sudah ada. Namun, pemerintah selaku
pembuat peraturan mengharapkan
perusahaan agar selalu menaati
ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Jika tidak, pelanggaran dalam hal ini
sering menyebabkan kerugian pada
konsumen yang signifikan hingga
kerugian hukum, finansial, operasional,
dan reputasi bagi perusahaan.
Menggabungkan Peraturan
Melalui manajemen risiko kepatuhan yang
efektif, perusahaan dapat meningkatkan
efisiensi dan kinerja keuangannya. Tak hanya
itu, manajemen risiko kepatuhan yang efektif
juga mampu meminimalkan dan mengurangi
kesalahan perusahaan sambil berfokus pada
pengambilan keputusan operasional yang
tepat.
Pembaruan yang Berkelanjutan
7. Pengelolaan Risiko Kepatuhan
Pengelolaan risiko kepatuhan dalam perbankan syariah
memiliki fungsi yang sangat penting bagi bank syariah dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Pengelolaan risiko kepatuhan yang
tidak tepat dapat berdampak pada meningkatnya risiko-risiko lainnya,
salah satunya risiko reputasi.
Bank syariah yang tidak patuh terhadap prinsip syariah dapat
menimbulkan penilaian negatif sehingga terjadi peningkatan risiko
reputasi. Hal tersebut dapat berdampak pada ketidakpercayaan
masyarakat pada bank syariah sehingga dapat mengancam eksistensi
bank syariah.
8. DAFTAR PUSTAKA
Novita, D. (2019). Manajemen Risiko Kepatuhan Pada Perbankan Syariah
Di Indonesia. EKSISBANK (Ekonomi Syariah dan Bisnis
Perbankan), 3(1), 49-65.
Dinar Rahmayanti , Dzulham Fadillah, Iqlima Fairuz Syifa. (2020). Studi
Literatur Manajemen dan Risiko Kepatuhan Pada Bank Syariah. Jurnal
Akuntansi dan Manajemen, Vol. 17 No. 01, April 2020 hlm.39
Putra, R. Y. (2020). Pengelolaan Risiko Kepatuhan pada Perbankan
Syariah. Jurist-Diction, 3(2), 687-708.
RISIKO KEPATUHAN PENGUNGKAPAN KUALITATIF UMUM 31 dan
BTPN Syariah, hal. 9
https://crmsindonesia.org/publications/5-kunci-manajemen-risiko-kepatuhan-
yang-efektif/ Diakses Sabtu, 27 November 2021 pkl 14.33 WITA
9. Pertanyaan Dan Jawaban (SESI 1, SESI 2, SESI 3)
1. Nama : Nadia Ahda Syifa NIM : 190105020271
Izin menjawab pertanyaan dari Nama : Auriyana Nim : 190105020274
Izin bertanya, Apa konsekuensi yg didapat bank apabila tidak melaksanakan manajemen risiko kepatuhan?
Jawabannya : Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi danprosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi,mengukur, memantau, dan
mengendalikan Risikoyang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank.Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidakmematuhi dan/atau tidak
melaksanakan peraturanperundang-undangan dan ketentuan.Bank syariah yang tidak patuh terhadap prinsip syariah dapatmenimbulkan penilaian
negatif sehingga terjadi peningkatan risikoreputasi. Hal tersebut dapat berdampak pada ketidakpercayaanmasyarakat pada bank syariah sehingga
dapat mengancam eksistensibank syariah.
Nama : Muhammad Najmul Falah Nim : 190105020374
izin menambahkan pertanyaan dari auriyana
Jawabannya : Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku, serta Prinsip Syariah.Pimpinan tidak memiliki pandangan tentang risiko apa yang dapat terjadi sehingga lebih banyak
sumber daya yang dikeluarkan untuk memperbaiki masalah yang seharusnya dapat dihindari, bencana akan terjadi tanpa peringatan, keputusan
dibuat tanpa informasi yang lengkap atau pengetahuan yang memadai, kemungkinan pencapaian program berkurang, dan program yang ada selalu
dalam kondisi kritis.
2. Nama : Muhammad maulana NIM: 190105020272
Menjawab pertanyaan Nama : Tazkiatu Amalia Nim : 190105020297
Izin bertanya, apakah ada fungsi manajemen resiko kepatuhan selain yang disebutkan dalam ppt tersebut?
Jawabannya:1. Arti Penting Fungsi Kepatuhan
2. Konsep Dasar dan Prinsip Kepatuhan
- Prinsip Manajemen Risiko Kepatuhan Basel
3. Nama :Munawwarah Nim :190105020269
Menjawab pertanyaan dari Nama : heldawati Nim:190105020254
Pertanyaan : Akibat dari ketidakpatuhan bank terhadap perundang-undangan yang telah di tetapkan, apakah ada sanksinya, jika ada sebutkan?
Jawabannya:PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN
BANK UMUMBAB VII SANKSI Pasal 19 Bank yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 4 ayat (1), Pasal 5,
Pasal 6 ayat (1), Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 ayat (2), Pasal 9 ayat (3), Pasal 9 ayat (4), Pasal 9 ayat (7), Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14,
Pasal 15, Pasal 16, dan/atau Pasal 17 ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa:
10. a. teguran tertulis;
b. penurunan tingkat kesehatan berupa penurunan peringkat faktor tata kelola dalam penilaian tingkat kesehatan;
c. pembekuan kegiatan usaha tertentu;
d. pemberhentian anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank dan selanjutnya menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi mengangkat pengganti yang tetap dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan; dan/atau
e. pencantuman anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, pegawai, dan/atau pemegang saham Bank dalam daftar pihak yang mendapat predikat Tidak Lulus
dalam uji kemampuan dan kepatutan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai uji kemampuan dan kepatutan (fit and
proper test). Pasal 20 (1) Bank yang terlambat menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (3) dikenakan sanksi administratif berupa
denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per hari keterlambatan.(2) Bank yang tidak menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(4) dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp100.000.000,00(seratus juta rupiah) dan teguran tertulis oleh Otoritas Jasa Keuangan.
4. Nama :Muhammad Najmul Falah Nim :190105020374
Menjawab pertanyaan dari Nama :Lusi Rustiana Nim:190105020320
Pertanyaan :Mengapa manajemen resiko kepatuhan sangat penting di dalam sebuah perusahaan ?
Jawabannya: manajemen risiko dan kepatuhan dinilai sangat menunjang perkembangan bisnis suatu entitas usaha, utamanya entitas usaha keuangan mencapai
target yang ditetapkan. Praktisi sekaligus akademisi ilmu manajemen dari Universitas Pelita Harapan Robertus Maria Bambang Gunawan menjelaskan tata
kelola, manajemen risiko dan kepatuhan adalah ketentuan induk yang menaungi pendekatan organisasi melintasi ketiga bidang ini. Dengan keterkaitan yang erat
ketiganya makin terintegrasi dan selaras sampai batas tertentu untuk menghindari konflik, tumpang tindih yang berlebihan dan kesenjangan. Lebih lanjut
Robertus menyampaikan tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan biasanya mencakup kegiatan seperti tata kelola perusahaan, manajemen risiko perusahaan
dan kepatuhan perusahaan terhadap hukum peraturan yang berlaku. Tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan adalah tiga pilar yang bekerja sama untuk
tujuan meyakinkan bahwa organisasi memenuhi tujuannya. Tata kelola adalah kombinasi dari proses yang ditetapkan dan dijalankan oleh dewan direksi yang
tercermin dalam struktur organisasi dan bagaimana ia dikelola dan dibawa menuju pencapaian tujuan,”
5. Nama : Nadiatul Utari NIM : 190105020258
Menjawab pertanyaan Nama : Raudah NIM : 190105020256
Izin bertanya, Apakah ada kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank syariah yang tidak menerapkan manajemen risiko kepatuhan terhadap perundang-undangan
dan risiko kepatuhan terhadap prinsip syariah?
Jawabannya : Ada, seperti yang terjadi pada PT. Bank Global, Tbk. Pada tgl 14 Desember 2004 Bank Indonesia membekukan kegiatan usaha (BKU) PT. Bank
Global, Tbk.Dengan alasan:Terus memburuknya kondisi keuangan Bank Global.PT. Bank Global, Tbk. Tidak menyetorkan modal tambahan yang diminta oleh
Bl.Direksi Bank tidak menunjukan itikad baik untuk patuh pada aturan.Direksi, PE, dan beberapa karyawan diduga telah melakukan tindak pidana dengan
merusak dan menghilangkan dokumen-dokumen penting Bank.
11. 6. Nama : Rizka Annisa Nim : 190105020281
Menjawab pertanyaan dari Nama : Pravangastha S.L.R NIM : 190105020277
Bagaimana cara mengendalikan risiko kepatuhan yang efektif?
Jawabannya:- letakkan sistem ditempat nya.
- tetapkan toleransi untuk risiko.
- identifikasi faktor risiko.
- menggabungkan peraturan.
- pembaruan yang berkelanjutan.
7. Nama :Muhammad Najmul Falah Nim :190105020374
Menjawab pertanyaan dari Nama :Zakiah Nim:190105020296
Pertanyaan :Bagaimanakah penilaian risiko kepatuhan disuatu perusahaan dikatakan efektif?
Jawabannya:Penilaian risiko kepatuhan yang efektif harus mencakup beberapa hal, antara lain: identifikasi risiko, pengukuran, pengendalian,
pemantauan dan pelaporan. Dikutip dari Credit Union Times, ada lima komponen utama yang berkontribusi pada keberhasilan program manajemen
risiko kepatuhan yaitu :
1. Letakkan Sistem di Tempatnya
2. Tetapkan Toleransi untuk Risiko
3. Identifikasi Faktor Risiko
4. Menggabungkan Peraturan
5. Pembaruan yang BerkelanjutanMelalui manajemen risiko kepatuhan yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja
keuangannya.
8. Nama : Nadiatul Utari Nim : 190105020258
Menjawab pertanyaan Nama : Midawati NIM : 190105020242
Apakah dlam beberapa thun ini ad bank yang melkukan tindakn yang tidak ptuh...? Bagian dari kebijakan apa yang biasanya membuat suatu bank
rentang melkukan ketidak ptuhan tersebut?
Jawabanya : Untuk beberapa tahun ini saya pribadi tidak tahu apakah ada bank yang melakukan tindakan tidak patuh namun contoh kasus ketidak
patuhan dapat dilihat dari PT. Bank Global, Tbk pada 14 Desember 2004. Dengan alasan :
1. PT. Bank Global, Tbk. Tidak menyetorkan modal tambahan yang diminta oleh Bl.
2. Direksi Bank tidak menunjukan itikad baik untuk patuh pada aturan.
3. Direksi, PE, dan beberapa karyawan diduga telah melakukan tindak pidana dengan merusak dan menghilangkan dokumen-dokumen penting Bank.
12. Adapun pakar perbankan menjelaskan bahwa kelalaian perbankan nasional dalam menjalankan peran dan fungsi
kepatuhan yang inheren dengan sistem perbankan nasional saat itu, seperti :
1. Pengawasan Intern yang kurang memadai
2. Pelanggaran oleh pemilik/manajemen bank
3. Kurangnya ketaatan terhadap ketentuan kehati-hatian3. Kecerobohan dalam mengelola bisnis
4. Berbagai penyimpangan yang disengaja; semua itu memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehancuran
perekonomian nasional secara keseluruhan
Nama : Munawwarah Nim :190105020269
Menambahkan jawaban Untuk pertanyaan dari Nama : Midawati
jawabannya :bagian dari kebijakan yang biasanya bank melakukan ketidak patuhan ialah bagian dari laporan
keuangan seperti penggelapan dana, koropsi dan penyalah gunaan dana,
9. Nama : Nadia Ahda Syifa NIM: 10105020271
Menjawab pertanyaan dari Nama : Muhammad Fathurrahman Nim : 190105020263
Izin bertanya apa yang dimaksud dengan resiko inheren dan residual ?
Jawabannya : Inherent risk adalah risiko yang melekat di organisasi sebelum upaya tindakan untuk mengubah
kemungkinan dan dampak risiko. Residual risk adalah risiko yang tetap ada setelah manajemen merespon risiko, misal
dengan mengurangi atau memindahkan risiko. Penilaian risiko pertama harus dilakukan terhadap inherent risk.