2. 8.1. Kepemimpinan dan Kekuasaan8.1. Kepemimpinan dan Kekuasaan
Kepemimpinan merupakan proses
mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas-aktivitas tugas orang-orang
dalam kelompok
Melibatkan orang lain, yaitu bawahan
Melibatkan pembagian kekuasaan
(power).
3. Kekuasaan
Kekuasaan Penghargaan (reward power)
Kekuasaan Paksaan (coercive power)
Kekuasaan Legitimasi (legitimate power)
Kekuasaan Referensi (referent power)
Kekuasaan Kepakaran (expert power)
4. Teori bakat
Asumsi: pemimpin mempunyai
sifat/karakteristik dibawa sejak lahir
Sifat-sifat pemimpin: lebih cerdas, lebih
ekstrovert, lebih percaya diri, lebih
bertanggungjawab, dan lebih jangkung
(untuk Amerika Serikat)
Karakteristik dapat dipenuhi lewat
pengalaman
5. Penelitian:
tidak menemukan sifat-sifat khusus yang
membedakan pemimpin dengan non-pemimpin.
kemampuan mengawasi menggunakan tehnik-
tehnik pengawasan untuk situasi tertentu
merupakan variabel tunggal yang mempengaruhi
efektivitas manajemen atau kepemimpinan.
Kepemimpinan yang efektif juga dipengaruhi
kesesuaian sifat dengan lingkungan
6. 8.2. Teori Perilaku
Fokus: perilaku pemimpin yang membedakan
dg non-pemimpin.
Fungsi pemimpin:
berkaitan dengan tugas
berkaitan dengan kehidupan sosial
Gaya kepemimpinan (leadership styles):
Orientasi manusia (employee oriented style)
• mengutamakan motivasi daripada pengendalian
pekerjaan
Orientasi pekerjaan (task oriented style)
• mementingkan penegndalian dan pengawasan
7. Teori Tannenbaum and Schmidt
Gaya kepemimpinan dapat dijelaskan melalui dua
titik ekstrem yaitu fokus pada atasan (pemimpin) dan
fokus pada bawahan.
Gaya kepemimpinan ditentukan oleh:
faktor dari manajer
faktor dari karyawan
faktor situasi
Gaya kepemimpinan
otoriter
partisipatif
Gaya kepemimpinan merupakan "zero sum game".
8. Teori Ohio State University
Variabel efektivitas kepemimpinan
struktur inisiatif (initiating structure)
perhatian (consideration)
Kepemimpinan dengan perhatian tinggi
merupakan kepemimpinan yang efektif
9. Bagan 15.2. Gaya Kepemimpinan pada Studi Ohio State
Struktur Rendah
Perhatian Tinggi
Struktur Tinggi
Perhatian Tinggi
Struktur Rendah
Perhatian Rendah
Struktur Tinggi
Perhatian Rendah
10. Teori Likert
Sistem 1: Otoriter-Eksploitatif (Exploitive-
Authoritative)
Manajer sangat otoriter
kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya
memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman
komunikasi satu arah
membatasi pengambilan keputusan hanya untuk manajer
Sistem 2: (Benevolent-Authoritative)
Manajer mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu
Kadang-kadang memotivasi dengan ancaman dan hukuman
membolehkan komunikasi ke atas
memperhatikan ide atau pendapat bawahan
mendelegasikan wewenang meskipun masih mengawasinya
dengan ketat
11. Sistem 3: Konsultatif (Consultative)
kepercayaan terhadap bawahan cukup besar, meskipun
tidak sepenuhnya
biasa memanfaatkan pendapat atau ide dari bawaha
menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi
kadang-kadang menggunakan ancaman dan hukuman
untuk memotivasi
menjalankan komunikasi dua arah
membuat keputusan yang umum pada tingkat atas
membolehkan keputusan yang lebih spesifik dibuat pada
tingkat bawah
mau berkonsultasi pada beberapa situasi
12. Sistem 4: Partisipatif (Participative-
Group)
manajer paling partisipatif
kepercayaan penuhnya terhadap karyawan
selalu memanfaatkan ide dan pendapat karyawan
menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi
mendorong partisipasi dalam penentuan tujuan
dan penilaian kemajuan dalam pencapaian tujuan
tersebut
komunikasi dilakukan dua arah
mendorong pengambilan keputusan dalam semua
bagian organisasi
menjadikan karyawan menjadi kelompok kerja
13. 8.3. Teori Situasi
Penelitian terdahulu tidak dapat
menemukan karakteristik atau gaya
yang berlaku untuk semua situasi
Situasi memainkan peranan penting
dan efektivitas kepemimpinan.
14. Model Fiedler
Seseorang menjadi pemimpin tidak hanya
karena karakteristik individu
Karena variabel situasi dan interaksi antara
pemimpin dengan bawahan
Dimensi kritis yang menjelaskan situasi
kepemimpinan yang efektif:
Kekuasaan posisi (power position)
Struktur Pekerjaan
Hubungan antara pemimpin-bawahan
15. Dua gaya kepemimpinan yaitu:
orientasi kerja (task-oriented)
orientasi hubungan karyawan
Orientasi tugas akan efektif pada situasi
ekstrem
Orientasi hubungan manusia akan
efektif pada situasi kerja moderat
16. Teori Jalur Tujuan
Didasarkan pada teori pengharapan-motivasi
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas
kepemimpinan :
karakteristik bawahan
lingkungan kerja
Perilaku pemimpin dikategorikan ke dalam kelompok:
Kepemimpinan yang supportif (mendukung).
Kepemimpinan yang partisipatif.
Kepemimpinan yang instrumental (directive).
Kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian prestasi
18. Model Vroom-Yetton-Jago
Hanya memfokuskan pada salah satu
bagian proses kepemimpinan
sejauh mana partisipasi bawahan dalam
pengambilan keputusan diperbolehkan
Memperkenalkan lima gaya
kepemimpinan
Autokrasi I dan II
Konsultatif I dan II
Group I
19. Tabel 15.1. Gaya Keputusan Model Vroom-Yetton-Jago
Gaya
Keputusan
Penjelasan
AI
(Autokrasi)
AI I
I
(Consultative)
CI I
GII
(Group)
Manajer membuat keputusan sendirian,
berdasarkan informasi yang ada
Manajer memperoleh informasi dari bawahan,
tetapi mengambil keputusan sendirian.
Peranan bawahan hanya memberi informasi.
Manajer memberitahu permasalahan yang ada
pada bawahan, meminta informasi dan
evaluasi alternatif. Bawahan tidak bertemu
sebagai suatu kelompok. Manajer mengambil
keputusan sendirian, yang mungkin tidak
mencerminkan pengaruh bawahan.
Manajer dan bawahan bertemu mendiskusikan
permasalahan serta mengevaluasi alternatif
pemecahan. Manajer kemudian mengambil
keputusan, yang mungkin atau tidak
mencerminkan pengaruh bawahan.
Manajer dan bawahan bertemu sebagai
kelompok dan mendiskusikan permasalahan
yang ada. Kelompok mengambil keputusan.
Manajer tidak berusaha mempengaruhi
kelompok, dan besedia melaksanakan
keputusan yang diambil bersama.