SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Kepemimpinan
Proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari
para anggota kelompok.
Ada tiga implikasi penting dari defenisi
tersebut :
 Kepemimpinan harus melibatkan orang
lain (bawahan)
 Kepemimpinan mencakup distribusi
kekuasaan yang tidak sama diantara
pemimpin dan anggota kelompok
 Kepemimpinan adalah kemampuan
untuk menggunakan berbagai bentuk
kekuasaan yang mempengaruhi
perilaku bawahan melalui sejumlah
cara
PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN
1. Pendekatan Sifat
2. Pendekatan Perilaku
Kepemimpinan
3. Pendekatan Situasional
(Contigenci)
Pendekatan Sifat
Pendekatan ini memandang kepemimpinan sebagai suatu
kombinasi sifat-sifat yang tampak. Dua pendekatan:
1. Membandingkan sifat orang yang menjadi pemimpin
dengan sifat orang yang menjadi pengikut (tidak
menjadi pemimpin)
Pemimpin cenderung lebih tinggi, lebih percaya diri,
dan mempunyai kebutuhan akan kekuasaan yang lebih
besar. Sehingga muncul anggapan bahwa pemimpin
dilahirkan bukan dibuat
Pendekatan Sifat
2. Mengidentifikasi ciri-ciri dan sifat-sifat yang dimiliki oleh para
pemimpin efektif.
 Menurut Edwin Ghiselli, sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin
efektif adalah :
 Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas
(supervisor ability)
 Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan
 Kecerdasan
 Ketegasan (decisiveness)
 Kepercayaan diri
 Inisiatif
 Sementara Keith Davis berpendapat bahwa ada 4 sifat yang
mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan
organisasi, yaitu : kecerdasan, kedewasaan dan keluasan
hubungan sosial, motivasi dan dorongan berprestasi, serta sikap-
sikap hubungan manusiawi.
Pendekatan Perilaku Kepemimpinan
Pendekatan ini mencoba
untuk menentukan apa yang
dilakukan oleh para
pemimpin efektif –
bagaimana mereka
mendelegasikan tugas,
bagaimana mereka
berkomunikasi dan
memotivasi mereka,
bagaimana mereka
menjalankan tugas.
Pendekatan ini menyatakan
bahwa perilaku
kepemimpinan dapat
dipelajari atau
dikembangkan sehingga
individu-individu dapat
dilatih dengan perilaku
kepemimpinan yang tepat
agar mampu memimpin
lebih efektif.
Pendekatan Perilaku Kepemimpinan
Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua
aspek perilaku kepemimpinan
1. Pendekatan perilaku kepemimpinan yang
menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan
pemimpin dalam kelompoknya.
 Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas
(task-related) atau pemecahan masalah.
 Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group-
maintenance) atau sosial.
Pendekatan Perilaku Kepemimpinan
2. Pendekatan perilaku kepemimpinan yang memusatkan pada gaya
kepemimpinan dalam hubungannya dengan bawahan.
 Gaya dengan orientasi tugas (task-oriented)
Manajer berorientasi tugas, mengarahkan dan mengawasi
bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas
dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan.
 Gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented)
Manajer dengan gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan
anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-tugas dengan
memberikan kesempatan pada bawahan untuk berpartisipasi
dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana
persahabatan serta hubungan-hubungan saling mempercayai
dan menghormati anggata kelompok.
Teori yang berkaitan dengan pendekatan perilaku
kepemimpinan
1. Teori X dan Y dari
Douglas Mc Gregor.
2. Sistem Manajemen dari
Likert
3. Jenjang Manajerial dari
Robert Blake Jane
Mouton.
4. Studi Ohio State
Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor.
Teori X Teori Y
Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak
menyukai pekerjaan dan akan menhindarinya bila
mungkin.
Orang akan melakukan pengendalian diri dan
pengarahan diri untuk mencapai tujuan yang
telah disetujui.
Karena karakteristik manusia tersebut, orang harus
dipaksa, diawasi, diarahkan, atau diancam dengan
hukuman agar mereka menjalankan tugas untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Keterikatan pada tujuan merupkan fungsi dari
penghargaan yang berhubungan dengan
prestasi mereka.
Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin
menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi
relatif kecil, dan menginginkan keamanan/jaminan
hidup diatas segalanya.
Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak,
belajar tidak hanya untuk menerima tetapi
mencari tanggung jawab.
Ada kapasitas besar untuk melakuka
imajinasi, kecerdikan dan kreatifitas dalam
menyelesaikan masalah-masalh organisasi
yang secara luas tersebar pada seluruh
karyawan.
Sistem Manajemen dari Likert
Sistem 1
manajer membuat semua keputusan yang
berhubungan dengan kerja dan memerintahkan
para bawahan untuk melaksanakannya. Standar
dan metode pelaksanaan juga secara kaku
ditetapkan oleh manajer.
Sistem 3
Manajer menetapkan tujuan-tujuan dan
memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu
didiskusikan terlebih dahulu dengan bawahan.
Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan
mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas.
Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi
bawahan daripada ancaman hukuman.
Sistem 2
Manajer tetap menentukan perintah-perintah,
tetapi memberi bawahan kebebasan untuk
memberikan komentar terhadap perintah-
perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai
fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas
mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur
yang ditetapkan
Sistem 4
Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-
keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila
manajer secara formal yang membuat keputusan,
mereka melakukan setelah mempertimbangkan
saran-saran dan pendapat-pendapat dari para
anggota.
1.9
MANAJEMEN SANTAI
Perhatian sepenuhnya pada kebutuhan-
kebutuhan karyawan bagi pemuasan
hubungan-hubungan yang mengarahkan
kesuatu suasana persahabatan dan kecepatan
kerja yang menyenangkan dalam organisasi
9.9
MANAJEMEN TEAM
Penyelesaian pekerjaan adalah dari dedikasi
karyawan, saling bergantung melalui suatu
“pancangan umum” dalam tujuan organisasi
yang mengarahkan untuk hubungan-
5.5
MANAJEMEN MANUSIA ORGANISASI
Prestasi organisasi yang memadai dapat dicapai
melalui penyeimbang keperluan pelaksanaan kerja
dengan pemeliharaan semangat kerja karyawan
pada tingkat yang memuakan.
1.1
MANAJEMEN JATUH MISKIN
Pencurahan usaha minimum untuk
melaksanakan pekerjaan yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan untuk memotong
keanggotaan organisasi
9.1
WEWENANG KETAATAN
Efisiensi operasi dihasilkan dari penciptaan
kondisi kerja dengan suatu cara di mana
unsure manusia dilibatkan pada derajat
minimum
oJenjang Manajerial dari Robert Blake Jane Mouton.
Perhatian terhadap Produksi
Rendah Tinggi
Perhatian
terhadp
karyawan
Tinggi
Studi Ohio State
Struktur rendah
pertimbangan tinggi
Struktur tinggi
pertimbangan tinggi
Struktur rendah
pertimbangan
rendah
Struktur timggi
pertimbangan
rendah
Struktur memprakarsai
Rendah Tinggi
pertimbangan
Rendah
Tinggi
Pendekatan Situasional (Contigency)
 Pendekatan situasional
menggambarkan bahwa
gaya kepemimpinan
adalah tergantung pada
faktor situasi, karyawan
tugas, organisasi dan
variable lingkungan
lainnya.
Rangkaian kesatuan kepemimpinan Tonnenbaum dan
Schmidt
Kekuatan dalam diri
manajer
Kekuatan dalam diri
bawahan
Kekuatan dari situasi
Sistem nilai Kebutuhan akan kebebasan Tipe organisasi
Kepercayaan kepada
bawahan
Kebutuhan akan
peningkatan tanggung
jawab
Efektifitas kelompok
Kecenderungan
kepemimpinannya sendiri
Kebutuhan dalam
penanganan masalah
Desakan waktu
Perasaan aman dan tidak
aman
Kebutuhan dan harapan
keterlibatannya dalam
pembuatan keputusan.
Sifat masalah itu sendiri
Teori ini mengemukakan bahwa manajer harus mempertimbangkan tiga
kumpulan “kekuatan” sebelum melakukan pemilihan gaya kepemimpinan
Teori Contingency dari Fiedler
 Teori ini menyatakan bahwa efektifitas suatu
kelompok atau organisasi tergantung pada interaksi
antara kepribadian pemimpin dan situasi.
 Situasi dirumuskan dengan dua karakteristik
 Derajat situasi dimana pemimpin menguasai,
mengendalikan dan mempengaruhi situasi.
 Derajat situasi yang menghadapkan manajer pada
ketidakpastian.
Teori siklus kehidupan dari Hersey dan Blanchard
 Konsep dasar teori ini bahwa strategi dan perilaku pemimpin
harus situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan
bawahan.
 Kedewasaan (maturity) adalah kemampuan individu atau
kelompok untuk menetapkan tujuan tinggi tetapi dapat
dicapai,serta keinginan & kemampuan mereka dalam
mengambil tanggung jawab. Variabel ini ,merupakan hasil dari
pendidikan dan atau pengalaman.
 Perilaku tugas, adalah tingkat dimana pemimpin cenderung
untuk mengorganisasikan dan menentukan peranan para
bawahan, menjelaskan setiap kegiatan yang dilaksanakan,
kapan, dimana dan tugas-tugas diselesaikan.
 Perilaku hubungan, berkenaan dengan hubungan pribadi
pemimpin dengan individu atau anggota kelompoknya.
Tips for today’s
 Leadership competence refers to the
leader’s track record and ability to get
things done

More Related Content

Similar to MATERI KEPEMIMPINAN.ppt..................

Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiKepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiSintaYuliyana
 
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...anditaoktavia
 
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...fitripri
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Netta Samosir
 
Kepemimpinan Presentasi
Kepemimpinan PresentasiKepemimpinan Presentasi
Kepemimpinan Presentasiyoulhee82
 
Konsep asas kepemimpinan
Konsep asas kepemimpinanKonsep asas kepemimpinan
Konsep asas kepemimpinanEmyza Hamzah
 
Pendekatan Kepemimpinan
Pendekatan KepemimpinanPendekatan Kepemimpinan
Pendekatan KepemimpinanPet-pet
 
fiks PPT Manajemen Kel 5.pptx
fiks PPT Manajemen Kel 5.pptxfiks PPT Manajemen Kel 5.pptx
fiks PPT Manajemen Kel 5.pptxYuliaPutriArinda
 
Kepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri MediaKepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri MediaSatrio Arismunandar
 
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdfSiti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdfSitiShoimah2
 

Similar to MATERI KEPEMIMPINAN.ppt.................. (20)

Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiKepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
 
2.teori dan model kepemipinan
2.teori dan model kepemipinan2.teori dan model kepemipinan
2.teori dan model kepemipinan
 
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
 
Kepemimpinan7 c kamis
Kepemimpinan7 c kamisKepemimpinan7 c kamis
Kepemimpinan7 c kamis
 
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
 
TUGAS 4
TUGAS 4TUGAS 4
TUGAS 4
 
TUGAS 4
TUGAS 4TUGAS 4
TUGAS 4
 
Kepemimpinan Presentasi
Kepemimpinan PresentasiKepemimpinan Presentasi
Kepemimpinan Presentasi
 
Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinanTeori kepemimpinan
Teori kepemimpinan
 
Konsep asas kepemimpinan
Konsep asas kepemimpinanKonsep asas kepemimpinan
Konsep asas kepemimpinan
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
 
Pendekatan Kepemimpinan
Pendekatan KepemimpinanPendekatan Kepemimpinan
Pendekatan Kepemimpinan
 
fiks PPT Manajemen Kel 5.pptx
fiks PPT Manajemen Kel 5.pptxfiks PPT Manajemen Kel 5.pptx
fiks PPT Manajemen Kel 5.pptx
 
Kepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri MediaKepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri Media
 
PENGENALAN KEPIMPINAN
PENGENALAN KEPIMPINANPENGENALAN KEPIMPINAN
PENGENALAN KEPIMPINAN
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdfSiti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
 
Kep Warna(C)
Kep Warna(C)Kep Warna(C)
Kep Warna(C)
 
Perilaku pemimpin
Perilaku pemimpinPerilaku pemimpin
Perilaku pemimpin
 

MATERI KEPEMIMPINAN.ppt..................

  • 1. Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari defenisi tersebut :  Kepemimpinan harus melibatkan orang lain (bawahan)  Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama diantara pemimpin dan anggota kelompok  Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang mempengaruhi perilaku bawahan melalui sejumlah cara
  • 2. PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN 1. Pendekatan Sifat 2. Pendekatan Perilaku Kepemimpinan 3. Pendekatan Situasional (Contigenci)
  • 3. Pendekatan Sifat Pendekatan ini memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat yang tampak. Dua pendekatan: 1. Membandingkan sifat orang yang menjadi pemimpin dengan sifat orang yang menjadi pengikut (tidak menjadi pemimpin) Pemimpin cenderung lebih tinggi, lebih percaya diri, dan mempunyai kebutuhan akan kekuasaan yang lebih besar. Sehingga muncul anggapan bahwa pemimpin dilahirkan bukan dibuat
  • 4. Pendekatan Sifat 2. Mengidentifikasi ciri-ciri dan sifat-sifat yang dimiliki oleh para pemimpin efektif.  Menurut Edwin Ghiselli, sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin efektif adalah :  Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisor ability)  Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan  Kecerdasan  Ketegasan (decisiveness)  Kepercayaan diri  Inisiatif  Sementara Keith Davis berpendapat bahwa ada 4 sifat yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan organisasi, yaitu : kecerdasan, kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, motivasi dan dorongan berprestasi, serta sikap- sikap hubungan manusiawi.
  • 5. Pendekatan Perilaku Kepemimpinan Pendekatan ini mencoba untuk menentukan apa yang dilakukan oleh para pemimpin efektif – bagaimana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana mereka berkomunikasi dan memotivasi mereka, bagaimana mereka menjalankan tugas. Pendekatan ini menyatakan bahwa perilaku kepemimpinan dapat dipelajari atau dikembangkan sehingga individu-individu dapat dilatih dengan perilaku kepemimpinan yang tepat agar mampu memimpin lebih efektif.
  • 6. Pendekatan Perilaku Kepemimpinan Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan 1. Pendekatan perilaku kepemimpinan yang menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya.  Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah.  Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group- maintenance) atau sosial.
  • 7. Pendekatan Perilaku Kepemimpinan 2. Pendekatan perilaku kepemimpinan yang memusatkan pada gaya kepemimpinan dalam hubungannya dengan bawahan.  Gaya dengan orientasi tugas (task-oriented) Manajer berorientasi tugas, mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan.  Gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented) Manajer dengan gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-tugas dengan memberikan kesempatan pada bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling mempercayai dan menghormati anggata kelompok.
  • 8. Teori yang berkaitan dengan pendekatan perilaku kepemimpinan 1. Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor. 2. Sistem Manajemen dari Likert 3. Jenjang Manajerial dari Robert Blake Jane Mouton. 4. Studi Ohio State
  • 9. Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor. Teori X Teori Y Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan dan akan menhindarinya bila mungkin. Orang akan melakukan pengendalian diri dan pengarahan diri untuk mencapai tujuan yang telah disetujui. Karena karakteristik manusia tersebut, orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan, atau diancam dengan hukuman agar mereka menjalankan tugas untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Keterikatan pada tujuan merupkan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan prestasi mereka. Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi relatif kecil, dan menginginkan keamanan/jaminan hidup diatas segalanya. Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab. Ada kapasitas besar untuk melakuka imajinasi, kecerdikan dan kreatifitas dalam menyelesaikan masalah-masalh organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
  • 10. Sistem Manajemen dari Likert Sistem 1 manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintahkan para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh manajer. Sistem 3 Manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman. Sistem 2 Manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah- perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang ditetapkan Sistem 4 Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan- keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila manajer secara formal yang membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran-saran dan pendapat-pendapat dari para anggota.
  • 11. 1.9 MANAJEMEN SANTAI Perhatian sepenuhnya pada kebutuhan- kebutuhan karyawan bagi pemuasan hubungan-hubungan yang mengarahkan kesuatu suasana persahabatan dan kecepatan kerja yang menyenangkan dalam organisasi 9.9 MANAJEMEN TEAM Penyelesaian pekerjaan adalah dari dedikasi karyawan, saling bergantung melalui suatu “pancangan umum” dalam tujuan organisasi yang mengarahkan untuk hubungan- 5.5 MANAJEMEN MANUSIA ORGANISASI Prestasi organisasi yang memadai dapat dicapai melalui penyeimbang keperluan pelaksanaan kerja dengan pemeliharaan semangat kerja karyawan pada tingkat yang memuakan. 1.1 MANAJEMEN JATUH MISKIN Pencurahan usaha minimum untuk melaksanakan pekerjaan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan untuk memotong keanggotaan organisasi 9.1 WEWENANG KETAATAN Efisiensi operasi dihasilkan dari penciptaan kondisi kerja dengan suatu cara di mana unsure manusia dilibatkan pada derajat minimum oJenjang Manajerial dari Robert Blake Jane Mouton. Perhatian terhadap Produksi Rendah Tinggi Perhatian terhadp karyawan Tinggi
  • 12. Studi Ohio State Struktur rendah pertimbangan tinggi Struktur tinggi pertimbangan tinggi Struktur rendah pertimbangan rendah Struktur timggi pertimbangan rendah Struktur memprakarsai Rendah Tinggi pertimbangan Rendah Tinggi
  • 13. Pendekatan Situasional (Contigency)  Pendekatan situasional menggambarkan bahwa gaya kepemimpinan adalah tergantung pada faktor situasi, karyawan tugas, organisasi dan variable lingkungan lainnya.
  • 14. Rangkaian kesatuan kepemimpinan Tonnenbaum dan Schmidt Kekuatan dalam diri manajer Kekuatan dalam diri bawahan Kekuatan dari situasi Sistem nilai Kebutuhan akan kebebasan Tipe organisasi Kepercayaan kepada bawahan Kebutuhan akan peningkatan tanggung jawab Efektifitas kelompok Kecenderungan kepemimpinannya sendiri Kebutuhan dalam penanganan masalah Desakan waktu Perasaan aman dan tidak aman Kebutuhan dan harapan keterlibatannya dalam pembuatan keputusan. Sifat masalah itu sendiri Teori ini mengemukakan bahwa manajer harus mempertimbangkan tiga kumpulan “kekuatan” sebelum melakukan pemilihan gaya kepemimpinan
  • 15. Teori Contingency dari Fiedler  Teori ini menyatakan bahwa efektifitas suatu kelompok atau organisasi tergantung pada interaksi antara kepribadian pemimpin dan situasi.  Situasi dirumuskan dengan dua karakteristik  Derajat situasi dimana pemimpin menguasai, mengendalikan dan mempengaruhi situasi.  Derajat situasi yang menghadapkan manajer pada ketidakpastian.
  • 16. Teori siklus kehidupan dari Hersey dan Blanchard  Konsep dasar teori ini bahwa strategi dan perilaku pemimpin harus situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan bawahan.  Kedewasaan (maturity) adalah kemampuan individu atau kelompok untuk menetapkan tujuan tinggi tetapi dapat dicapai,serta keinginan & kemampuan mereka dalam mengambil tanggung jawab. Variabel ini ,merupakan hasil dari pendidikan dan atau pengalaman.  Perilaku tugas, adalah tingkat dimana pemimpin cenderung untuk mengorganisasikan dan menentukan peranan para bawahan, menjelaskan setiap kegiatan yang dilaksanakan, kapan, dimana dan tugas-tugas diselesaikan.  Perilaku hubungan, berkenaan dengan hubungan pribadi pemimpin dengan individu atau anggota kelompoknya.
  • 17. Tips for today’s  Leadership competence refers to the leader’s track record and ability to get things done