Dokumen tersebut membahas definisi dan pendekatan kepemimpinan. Definisi kepemimpinan adalah proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan kelompok. Ada tiga pendekatan kepemimpinan yaitu traits, behavior, dan contingency. Pendekatan traits fokus pada sifat pemimpin, behavior pada fungsi dan gaya kepemimpinan, sedangkan contingency mempertimbangkan faktor situasi.
6, kwh, agung rismawan, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dab gaya kepemim...
KEPEMIMPINAN
1. Oleh :
1. Sri Handayani (B200120086)
2. Novita Rahmawati (B200120088)
3. Febriana Kusumaningrum (B200120108)
4. Ifin Aria Efendi (B200120111)
5. Adiek Iriani Rizkiastuti (B200120119)
2. Definisi Kepemimpinan
Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995)
Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang
saling berhubungan tugasnya. (the process of directing and
influencing the task related activities of group members)
3. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat tiga
implikasi penting, yaitu :
Kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau
pengikut. Tanpa bawahan kepemimpinan seorang
manajer akan menjadi tidak relevan.
Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian
kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin
dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan
anggota kelompok.
Selain dapat memberikan pengarahan kepada para
bawahannya, pemimpin juga dapat mempergunakan
pengaruh.
4. Perbedaan Kepemimpinan dan
Manajer
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja
untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Manajamen mencakup kepemimpinan, tetapi juga
mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan.
6. 1. Pendekatan sifat-sifat (traits)
Pendekatan sifat berusaha memahami kepemimpinan
berdasarkan keyakinan bahwa pemimpin yang baik
memiliki karakteristik bawaan dari lahir, baik menyangkut
ciri fisik maupun kepribadian.
Sehingga timbul anggapan bahwa pemimpin
dilahirkan, bukan dibuat, atau seseorang itu dilahirkan
membawa atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan
bagi seorang pemimpin.
7. Sementara itu dari paparan Gibson, Ivancevich, dan
Donnelly (2000) dan Hoy dan Miskel (2008) dapat
dirangkum sifat-sifat yang dapat membentuk kepemimpinan
yang efektif sebagai berikut :
Kepribadian Motivasi Keterampilan
• Tingkat semangat • Orientasi • Hubungan antar
(energi). kekuasaan pribadi
• Percaya diri tersosialisasi. • Kognitif
• Tahan stress • Kebutuhan • Teknis
• Kedewasaan berprestasi kuat. • Konseptual
emosi • Kurang
• Integritas memerlukan
afiliasi.
• Ekstroversi
• Kebanggan diri
(self-efficacy).
8. 2. Pendekatan perilaku (behavior)
Pada pendekatan perilaku, kepemimpinan dapat dipelajari
dan dikembangkan, sehingga individu-individu dapat
dilatih dengan perilaku-perilaku kepemimpinan yang tepat
sehingga mampu memimpin dengan efektif.
Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua
aspek perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi
kepemimpinan dan gaya-gaya kepemimpinan.
9. • Fungsi-fungsi kepemimpinan
Fungsi yang terkait dengan tugas atau
pekerjaan (task-related functions)
• Menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi
dan pendapat.
Fungsi yang terkait dengan hubungan
sosial atau pemeliharaan kelompok (group-
maintanance functions)
• Mencangkup segala sesuatu yang dapat membantu
kelompok berjalan lancar.
10. • Gaya-gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan yang berorientasi pada
pekerjaan (task-oriented or job-style)
• Lebih memperhatikan pelaksanan tugas daripada
perkembangan dan pertumbuhan karyawan.
Kepemimpinan yang berorientasi pada
pegawai (employee-oriented style)
• Mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibanding
mengawasi mereka.
11. 3. Pendekatan kontingensi
Pendekatan contingency menggambarkan bahwa gaya
yang digunakan adalah bergantung pada faktor-faktor
seperti situasi, karyawan, tugas, dan variabel-variabel
lingkungan lainnya.
Terdapat beberapa teori yang terkenal pada pendekatan
kontingensi, yaitu :
Teori Tannembaun dan Schmidt
Teori Fiedler
Teori Hersey dan Blanchard
12. Teori Tannembaun dan Schmidt
Mereka menguraikan berbagai faktor yang mempengaruhi
pilihan gaya kepemimpinan. Mereka mengemukakan
bahwa manajer harus mempertimbangkan tiga kumpulan
kekuatan sebelum melakukan pemilihan kekuasaan, yaitu :
• Kekuatan-kekuatan dalam diri manajer
• Kekuatan-kekuatan dalam diri para bawahan
• Kekuatan-kekuatan dalam diri situasi
13. Teori Fiedler
Menurut Fiedler, seorang menjadi pemimpin bukan karena
sifat-sifat daripada kepribadiannya, tetapi karena berbagai
faktor situasi dan adanya interaksi antara pemimpin dan
situasinya.
Bila pemimpin mempunyai keterbatasan dalam mengubah
kepribadian mereka, maka situasi harus dirubah, atau
pemimpin harus dipilih yang gayanya cocok dengan situasi
yang ada.
14. Teori Hersey dan Blanchard
Menurut teori ini kepemimpinan yang efektif memerlukan
kombinasi yang tepat antara perilaku berorientasi tugas
dan perilaku berorientasi hubungan, serta
mempertimbangkan tingkat kedewasaan bawahan.
Kedewasaan, adalah kemampuan individu untuk menetapkan tujuan
tinggi tetapi dapat dicapai dan kemampuan untuk mengambil
tanggung jawab.
Perilaku tugas, adalah tingkat dimana pemimpin cenderung untuk
menentukan tugas bawahan, menjelaskan setiap kegiatan yang
dilaksanakan, dan bagaimana tugas-tugas diselesaikan.
Perilaku hubungan, berkenaan dengan hubungan pribadi pemimpin
dengan para anggota kelompoknya.
15. Referensi :
T. Hani Handoko, Manajemen, edisi kedua, BPFE -
Yogyakarta, 1984.