SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ESTIMASI POPULASI GASTROPODA DAN MAKROBENTOS
Saiful Nur S
14/369737/PN/13959
Manajemen Sumberdaya Perikanan
INTISARI
Makrobentos dan Gastropoda yang hidup di dasar perairan memiliki peran penting bagi
ekosistem air tawar, khusunya air sungai. Oleh karena itu, Hal ini bisa dimanfaatkan untuk
membuktikan tingkat pencemaran perairan sungai dan mengamati parameter fisika, kimia, dan
biologi. Kehidupan gastropoda menjelaskan tentang tingkat pencemaran dan juga mengamati
parameter parameter fisika, kimia, dan biologi. Tujuan praktikum adalah untuk mempelajari
penerapan metode tanpa plot (plotless) untuk mengestimasi populasi gastropoda dan mempelajari
korelasi antara beberapa tolokukur lingkungan dengan populasi makrobentos (gastropoda).
Praktikum diadakan pada hari kamis, 12 Maret 2015 pukul 13.30 di Sungai Tambakbayan,
Sleman, DIY dan Laboraturium Ekologi Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian
Universitas GadjahMada. Parameter yang diteliti dalam percobaan kali ini berupa parameter
biologis ( densitas dan diversitas biota peairan), fisika (suhu udara, suhu air, kecepatan arus, dan
debit) dan kimia (CO2, DO, pH air, Alkalinitas dan kandungan bahan organik). Dapat
disimpulkan bahwa dapat diterapkan metode tanpa plot untuk estimasi dan juga diversitas
makrobentos yang cukup tinggi di sungai tambakbayan berarti kualitas air sungai tambakbayan
tergolong kualitas perairan yang bersih dan bagus.
Kata kunci: Estimasi, Gastropoda, Makrobentos, Parameter, Sungai
PENDAHULUAN
Gastropoda merupakan hewan invertebrata dan termasuk dalam filum mollusca.
Gastropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu β€œgaster” yang berarti perut dan podos yang berarti
kaki. Jadi gastropoda berarti hewan yang melakukan aktivitas lokomosi (bergerak) dengan kaki
perutnya (Setyobudiandi,1997). Makrobetos adalah Organisme yang hidup di dasar perairan,
Makrobentos biasanya berupa gastropoda yang biasanya hidup di atas batu, kerikil atau lumpur
di dasar perairan dengan mengambil nutrient dari plankton atau dari sisa organisme yang
mengalir di perairan. Organisme ini biasa hidup di tepian perairan dikarenakan perairan tengah
arus terkadang cukup deras. Hal ini dikarenakan biasanya makrobentos hidup tidak seaktif
bangsa ikan-ikanan (Dahm, 1998).
Gastropoda air tawar adalah salah satu kelas dari phylum Mollusca yang meliputi
keluarga siput. Dilihat dari bentuk tubuh gastropoda simetri bilateral, diperkembangannya
hidupnya mengalami pembengkokan lingkaran. Kecepatan arus dan kemiringan mempengaruhi
tekanan dan meteri dalam air yang nantinya sebagai sumber makanan (Effendi,2003). Terdapat 2
siput air tawar yang dikenal berdasarkan pernapasannya yakni dengan insang atau dengan peru-
paru. Selain itu, gastropoda dalam menghancurkan makanan menggunakan lidah parut (Etik dkk,
2010).
Cangkang yang melindungi merupakan cangkang skeleton yang disebut body case,
sehingga aman lingkungan. Contoh gastropoda di antaranya yaitu bekicot (Archatina fulica),
siput air tawar (Lemnaea javanica) dll (Prawirohartono, 2004).
Faktor-faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi kehidupan gastropoda yaitu
jumlah makanan yang tersedia, kandungan oksigen terlarut, kuat arus, bentuk substrat, komposisi
ion perairan, dan nada tidaknya parasit atau predator (Natadisastra, 2009).
Tujuan praktikum adalah untuk mempelajari penerapan metode tanpa plot (plotless)
untuk mengestimasi populasi gastropoda dan Mempelajari korelasi antara beberapa tolokukur
lingkungan dengan populasi makrobentos (gastropoda).
METODE
Praktikum estimasi Gastropoda dan Makrobentos diadakan pada hari kamis, 12 Maret
2015 pukul 13.30 di Sungai Tambakbayan, Sleman, DIY dan Laboraturium Ekologi Perairan,
JurusanPerikanan, Fakultas Pertanian Universitas GadjahMada.
Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain :
Alat : Tongkat kecil (dari kayu atau bambu) , bola tenis meja, stopwatch atau arloji, roll-
meter, meteran lain atau penggaris, termometer, botol oksigen, erlenmeyer, gelas ukur,
pipet ukur atau buret, pipet tetes, mikroburet, saringan halus, saringan kasar, kertas
label dan pensil.
Bahan : Kertas pH atau pH meter, larutan MnSO4 , larutan reagen oksigen, larutan H2SO4
pekat, larutan 1/80 N NaS2O3, larutan 1/44 N NaOH, larutan 1/50 N H2SO4, larutan
1/50 HCl, larutan indikator amilum, larutan indikator phenolphphtalein (PP), larutan
indikator Methyl Orange (MO), larutan indikator Bromcresol Green/Methyl Red
(BCG/MR), larutan 0,01 N Kalium Permanganat, ^ N H2SO4, larutan 0,01 Asam
Oksalat, dan larutan 4% formalin.
Pada percobaan pertama, estimasi populasi Gastropoda. Diambil titik pengambilan cuplivan
secara acak dengan menancapkan sebatangg tongkat kecil kedasar perairan. Dicari Gastropoda
yang dekat dengan tongkat. Diukur dan dicatat jarak antara gastropoda dengan tongkat.
Selanjutnya dihitung kerapatan (densitas) gastropoda dengan menggunakan rumus :
D =
𝐷1
2
(π‘†βˆ’2)
𝐷1 =
(π‘†βˆ’ 2)
π‘Œ
π‘Œ = βˆ‘ π‘Œπ‘–
𝑆
𝑖=1 π‘Œπ‘– = πœ‹ (𝑋𝑖)2
D1 = Estimasi kerapatan (densitas) gastropoda
S = Jumlah titik cuplikan yang diambil
X = Jarak terdekat gastropoda dengan titik yang ditentukan secara acak
Y = Luas area kajian
Pada masing-masing stasiun dilakukan pengamatan beberapa parameter lingkungan
sebagai tolokukur yaitu suhu, kecepatan arus, derajat keasaman (pH), kandungan oksigen terlarut
(DO), CO2 bebas, alkalinitas, dan dikenali serta dicatat flora/vegetasi yang ada di lokasi stasiun
pengamatan.
Percobaan selanjutnya, pengukuran kandungan bahan organic. Pertama diambil sampel
air sungai sebanya 50ml, ditambahkan 2-3 tets larutan 0,01 N Kalium Permanganat sehingga
terbentuk warna merahmuda tipis. Kemudian ditambahkan 1-2 ml larutan 6 N H2SO4, lalu
tunggu beberapa menit hingga warna merahmuda hilang. Kemudian ditambahkan 10 ml larutan
0,01 N Kalium permanganat, dipanaskan hingga mendidih selama 5-10 menit. Jika warna
merahmuda hilang, ditambahkan 0,01 N Kalium permanganat dengan volume 5-10 ml.
Kemudian ditambahkan 10 ml 0,01 N asam oksalat, lalu didinginkan beberapa saat hingga
suhunya sekitar 60Β°C. kemudian dititrasi dengan larutan 0,01 N Kalium Permanganat hingga
terbentuk warna merahmuda. Dicatat volume titran yang digunakan.
PERHITUNGAN :
1 ml 0,01 Kalium Permanganat = 0,3163 mg bahan organic
Kandungan bahan organic =
1000
50
π‘₯ [{(10 + π‘Ž) π‘₯ 𝑓} βˆ’ 10] π‘₯ 0,3163 π‘šπ‘”/𝑙
a = volume titran (ml)
f = faktor koreksi Kalium Permanganat (diperoleh dari standar)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter
Stasiun
1 2 3 4
DensitasGastropoda(indv/m2
) 793131,9588 57759,38 330,334 453475,8
Densitas Makrobentos
(Indv/m2
)
425 20,83333333 31,25 96,875
Diversitas Makrobentos 0 0,468995594 1,570950594 1,030043391
Tabel diatas adalah hasil dari pengamatan oleh 4 kelompok yang terbagi atas 4 stasiun yang
berbeda. Stasiun tersebut berada dalam 1 aliran sungai yaitu sungai Tambakbayan, akan tetapi
berbeda dalam posisi hulu dan hilirnya. Berikut penjelasan pengamatan dalam grafik :
1. DIVERSITAS MAKROBENTOS
Pada grafik menunjukkan bahwa diversitas makrobentos setiap stasiun berbeda-beda.
Pada stasiun 1 memiliki diversitas 0, stasiun 2 naik menjadi 0.47, stasiun 3 naik menjadi 1.57,
dan stasiun 4 turun menjadi 1.3. hal ini berbeda disebabkanoleh jumlah nutrean yang ada
didaerah tersebut yang menjadikan sumber pakan alami makrobentos. Kemudian akan memberi
dampak pada kandungan O2 bebas dan kandungan CO2.
2. DENSITAS MAKROBENTOS
Pada grafik menunjukkan bahwa Densitas Makrobentos setiap stasiun berbeda-beda. Stasiun
1 memiliki densitas 425, stasiun 2 turun menjadi 20.83, stasiun 3 naik menjadi 31.25, dan stasiun
0
0.47
1.57
1.3
0
0.5
1
1.5
2
1 2 3 4
DiversitasMakrobentos
STASIUN
Diversitas MakrobentosVS STASIUN
425
20.83333333 31.25
96.875
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
1 2 3 4
DensitasMakrobentos(indv/m2)
STASIUN
Densitas Makrobentos VS STASIUN
4 naik menjadi 96,875. Hal ini dapar terjadi karena suhu udara dan juga penerimaan cahaya
matahari berbeda pada setiap stasiun serta karen kandungan O2 dan CO2
3. DENSITAS GASTROPODA
Pada grafik menunjukkan bahwa densitas gastropoda pada setiap stasiun berbeda-beda.
Pada stasiun 1 memiliki densitas 793131.96, stasiun 2 turun menjadi 57759.38, stasiun 3 turun
menjadi 330.334 dan stasiun 4 naik drastis menjadi 453475.8. Hal dapat diakibatkan karena
kualitas air yang berbeda serta kandungan senyawa O2 terlarut dan CO2 bebas.
KESIMPULAN
Dapat disimpulakan bahwa untuk mengestimasi populasi gastropoda dan makrobentos
dapat menggunakan metode plotless (tanpa plot). Populasi di sungai tambavbayan ini masih
bagus dan bersih, hal ini dapat dibuktikan dengan data grafik diversitas dan densitas gastropoda
dan makrobentos. Pada stasiun 3 menunjukkan bahwa diversitas lebih tinggi dibandingkan
dengan stasiun lain sehingga dapat dikatakan bahwa keanekaragaman yang banyak dan kualitas
perairan tergolong bagus. Terdapat korelasi antara factor fisik, biologi dan kimia terhadap
estimasi populasi gastropoda. Semakin tinggi kadar CO2, maka kepadatan populasi semakin
rendah. Semakin tinggi kadar O2 dan kecerahan air kepadatan populasi semakin tinggi. Dan itu
semua didukung dari nutriant dan diversitas makrobentos.
793131.96
57759.38
330.334
453475.8
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
900000
1 2 3 4
DensitasGastropoda(indv/m2)
STASIUN
Densitas Gastropoda VS STASIUN
DAFTAR PUSTAKA
Dahm,C,Ndkk. 1998. Nutrient dynamic at the interfacebeetwen surface water and groundwaters.
Freshwater Biology. Ontario.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius.Yogyakarta
Etik dkk. 2010. Pengelolaan Sumberdaya Air. STTL.Yogyakarta:
Natadisastra, D. 2009. Parasitologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Setyobudiandi, I. 1997. Makrozoobentos.InstitutPertanian Bogor. Bogor.

More Related Content

What's hot

2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm2575 5225-1-sm
2575 5225-1-smmorila mei
Β 
Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Dede Suhendra
Β 
Jurnal analisis kandungan amonia
Jurnal analisis kandungan amoniaJurnal analisis kandungan amonia
Jurnal analisis kandungan amoniaSiti Subaidah
Β 
Butilitin
ButilitinButilitin
Butilitinzaki Zain
Β 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
Β 
Kolikum ppt fix
Kolikum ppt fixKolikum ppt fix
Kolikum ppt fixtrisna_bagus
Β 
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdfLolaFitriahPratama1
Β 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcqlp
Β 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerqlp
Β 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriqlp
Β 
1 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-171 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-17Hotma Purba
Β 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
Β 
PENENTUAN ZONA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRA...
PENENTUAN ZONA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRA...PENENTUAN ZONA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRA...
PENENTUAN ZONA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRA...Yus Liansyah
Β 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriFransiska Puteri
Β 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...Repository Ipb
Β 
Penetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarPenetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarAnanda Ghifari
Β 

What's hot (20)

2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm
Β 
Proposal presentation metil
Proposal presentation metilProposal presentation metil
Proposal presentation metil
Β 
Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika
Β 
Jurnal analisis kandungan amonia
Jurnal analisis kandungan amoniaJurnal analisis kandungan amonia
Jurnal analisis kandungan amonia
Β 
Butilitin
ButilitinButilitin
Butilitin
Β 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
Β 
Kolikum ppt fix
Kolikum ppt fixKolikum ppt fix
Kolikum ppt fix
Β 
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
Β 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Β 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
Β 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Β 
1 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-171 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-17
Β 
Ujian skripsi
Ujian skripsiUjian skripsi
Ujian skripsi
Β 
Jurnal penlitian
Jurnal penlitianJurnal penlitian
Jurnal penlitian
Β 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
Β 
PENENTUAN ZONA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRA...
PENENTUAN ZONA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRA...PENENTUAN ZONA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRA...
PENENTUAN ZONA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI PERAIRA...
Β 
Laporan pesti 6
Laporan pesti 6Laporan pesti 6
Laporan pesti 6
Β 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
Β 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
Β 
Penetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarPenetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi Molar
Β 

Viewers also liked

Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPT. SASA
Β 
My last love
My last love My last love
My last love PT. SASA
Β 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2PT. SASA
Β 
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatAlat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatPT. SASA
Β 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
Β 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPT. SASA
Β 
Bab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianBab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianPT. SASA
Β 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPT. SASA
Β 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPT. SASA
Β 
Pim1221 5 menangkap ikan dengan memabukkan
Pim1221 5 menangkap ikan dengan memabukkanPim1221 5 menangkap ikan dengan memabukkan
Pim1221 5 menangkap ikan dengan memabukkanPT. SASA
Β 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaPT. SASA
Β 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenPT. SASA
Β 
Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)PT. SASA
Β 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...PT. SASA
Β 
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]PT. SASA
Β 
Bab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiBab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiPT. SASA
Β 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosPT. SASA
Β 
Crustacea
CrustaceaCrustacea
Crustaceaana triana
Β 

Viewers also liked (18)

Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Β 
My last love
My last love My last love
My last love
Β 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
Β 
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatAlat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Β 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Β 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
Β 
Bab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianBab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalian
Β 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segar
Β 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Β 
Pim1221 5 menangkap ikan dengan memabukkan
Pim1221 5 menangkap ikan dengan memabukkanPim1221 5 menangkap ikan dengan memabukkan
Pim1221 5 menangkap ikan dengan memabukkan
Β 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
Β 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Β 
Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)
Β 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Β 
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Β 
Bab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiBab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasi
Β 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Β 
Crustacea
CrustaceaCrustacea
Crustacea
Β 

Similar to Estimasi

Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanPT. SASA
Β 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaPT. SASA
Β 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangPT. SASA
Β 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1PT. SASA
Β 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
Β 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungaiPT. SASA
Β 
Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016lisa ruliaty 631971
Β 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...Repository Ipb
Β 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Mujiyanto -
Β 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirSabarudin saba
Β 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawanPT. SASA
Β 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPT. SASA
Β 
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDABIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDARepository Ipb
Β 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGMustain Adinugroho
Β 
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdfFriscaZofanoraPramah1
Β 
Identifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenIdentifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenAnjas Asmara, S.Si
Β 
Identifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenIdentifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenAnjas Asmara, S.Si
Β 

Similar to Estimasi (20)

Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
Β 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Β 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
Β 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
Β 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
Β 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
Β 
Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016
Β 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
Β 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Β 
Tambak udang
Tambak udangTambak udang
Tambak udang
Β 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Β 
Laporan praktikum fix
Laporan praktikum fixLaporan praktikum fix
Laporan praktikum fix
Β 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
Β 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Β 
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDABIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
Β 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
Β 
Nugroho, galih adi
Nugroho, galih adiNugroho, galih adi
Nugroho, galih adi
Β 
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
Β 
Identifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenIdentifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogen
Β 
Identifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenIdentifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogen
Β 

More from PT. SASA

Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordPT. SASA
Β 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
Β 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
Β 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
Β 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentosPT. SASA
Β 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentosPT. SASA
Β 
Presentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPresentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPT. SASA
Β 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringPT. SASA
Β 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananPT. SASA
Β 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPT. SASA
Β 
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePT. SASA
Β 
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPT. SASA
Β 
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPT. SASA
Β 

More from PT. SASA (13)

Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Β 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
Β 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
Β 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Β 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
Β 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentos
Β 
Presentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPresentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macro
Β 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Β 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Β 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Β 
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Β 
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Β 
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Β 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 

Estimasi

  • 1. ESTIMASI POPULASI GASTROPODA DAN MAKROBENTOS Saiful Nur S 14/369737/PN/13959 Manajemen Sumberdaya Perikanan INTISARI Makrobentos dan Gastropoda yang hidup di dasar perairan memiliki peran penting bagi ekosistem air tawar, khusunya air sungai. Oleh karena itu, Hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuktikan tingkat pencemaran perairan sungai dan mengamati parameter fisika, kimia, dan biologi. Kehidupan gastropoda menjelaskan tentang tingkat pencemaran dan juga mengamati parameter parameter fisika, kimia, dan biologi. Tujuan praktikum adalah untuk mempelajari penerapan metode tanpa plot (plotless) untuk mengestimasi populasi gastropoda dan mempelajari korelasi antara beberapa tolokukur lingkungan dengan populasi makrobentos (gastropoda). Praktikum diadakan pada hari kamis, 12 Maret 2015 pukul 13.30 di Sungai Tambakbayan, Sleman, DIY dan Laboraturium Ekologi Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas GadjahMada. Parameter yang diteliti dalam percobaan kali ini berupa parameter biologis ( densitas dan diversitas biota peairan), fisika (suhu udara, suhu air, kecepatan arus, dan debit) dan kimia (CO2, DO, pH air, Alkalinitas dan kandungan bahan organik). Dapat disimpulkan bahwa dapat diterapkan metode tanpa plot untuk estimasi dan juga diversitas makrobentos yang cukup tinggi di sungai tambakbayan berarti kualitas air sungai tambakbayan tergolong kualitas perairan yang bersih dan bagus. Kata kunci: Estimasi, Gastropoda, Makrobentos, Parameter, Sungai PENDAHULUAN Gastropoda merupakan hewan invertebrata dan termasuk dalam filum mollusca. Gastropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu β€œgaster” yang berarti perut dan podos yang berarti kaki. Jadi gastropoda berarti hewan yang melakukan aktivitas lokomosi (bergerak) dengan kaki perutnya (Setyobudiandi,1997). Makrobetos adalah Organisme yang hidup di dasar perairan, Makrobentos biasanya berupa gastropoda yang biasanya hidup di atas batu, kerikil atau lumpur di dasar perairan dengan mengambil nutrient dari plankton atau dari sisa organisme yang mengalir di perairan. Organisme ini biasa hidup di tepian perairan dikarenakan perairan tengah
  • 2. arus terkadang cukup deras. Hal ini dikarenakan biasanya makrobentos hidup tidak seaktif bangsa ikan-ikanan (Dahm, 1998). Gastropoda air tawar adalah salah satu kelas dari phylum Mollusca yang meliputi keluarga siput. Dilihat dari bentuk tubuh gastropoda simetri bilateral, diperkembangannya hidupnya mengalami pembengkokan lingkaran. Kecepatan arus dan kemiringan mempengaruhi tekanan dan meteri dalam air yang nantinya sebagai sumber makanan (Effendi,2003). Terdapat 2 siput air tawar yang dikenal berdasarkan pernapasannya yakni dengan insang atau dengan peru- paru. Selain itu, gastropoda dalam menghancurkan makanan menggunakan lidah parut (Etik dkk, 2010). Cangkang yang melindungi merupakan cangkang skeleton yang disebut body case, sehingga aman lingkungan. Contoh gastropoda di antaranya yaitu bekicot (Archatina fulica), siput air tawar (Lemnaea javanica) dll (Prawirohartono, 2004). Faktor-faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi kehidupan gastropoda yaitu jumlah makanan yang tersedia, kandungan oksigen terlarut, kuat arus, bentuk substrat, komposisi ion perairan, dan nada tidaknya parasit atau predator (Natadisastra, 2009). Tujuan praktikum adalah untuk mempelajari penerapan metode tanpa plot (plotless) untuk mengestimasi populasi gastropoda dan Mempelajari korelasi antara beberapa tolokukur lingkungan dengan populasi makrobentos (gastropoda). METODE Praktikum estimasi Gastropoda dan Makrobentos diadakan pada hari kamis, 12 Maret 2015 pukul 13.30 di Sungai Tambakbayan, Sleman, DIY dan Laboraturium Ekologi Perairan, JurusanPerikanan, Fakultas Pertanian Universitas GadjahMada. Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain : Alat : Tongkat kecil (dari kayu atau bambu) , bola tenis meja, stopwatch atau arloji, roll- meter, meteran lain atau penggaris, termometer, botol oksigen, erlenmeyer, gelas ukur,
  • 3. pipet ukur atau buret, pipet tetes, mikroburet, saringan halus, saringan kasar, kertas label dan pensil. Bahan : Kertas pH atau pH meter, larutan MnSO4 , larutan reagen oksigen, larutan H2SO4 pekat, larutan 1/80 N NaS2O3, larutan 1/44 N NaOH, larutan 1/50 N H2SO4, larutan 1/50 HCl, larutan indikator amilum, larutan indikator phenolphphtalein (PP), larutan indikator Methyl Orange (MO), larutan indikator Bromcresol Green/Methyl Red (BCG/MR), larutan 0,01 N Kalium Permanganat, ^ N H2SO4, larutan 0,01 Asam Oksalat, dan larutan 4% formalin. Pada percobaan pertama, estimasi populasi Gastropoda. Diambil titik pengambilan cuplivan secara acak dengan menancapkan sebatangg tongkat kecil kedasar perairan. Dicari Gastropoda yang dekat dengan tongkat. Diukur dan dicatat jarak antara gastropoda dengan tongkat. Selanjutnya dihitung kerapatan (densitas) gastropoda dengan menggunakan rumus : D = 𝐷1 2 (π‘†βˆ’2) 𝐷1 = (π‘†βˆ’ 2) π‘Œ π‘Œ = βˆ‘ π‘Œπ‘– 𝑆 𝑖=1 π‘Œπ‘– = πœ‹ (𝑋𝑖)2 D1 = Estimasi kerapatan (densitas) gastropoda S = Jumlah titik cuplikan yang diambil X = Jarak terdekat gastropoda dengan titik yang ditentukan secara acak Y = Luas area kajian Pada masing-masing stasiun dilakukan pengamatan beberapa parameter lingkungan sebagai tolokukur yaitu suhu, kecepatan arus, derajat keasaman (pH), kandungan oksigen terlarut (DO), CO2 bebas, alkalinitas, dan dikenali serta dicatat flora/vegetasi yang ada di lokasi stasiun pengamatan. Percobaan selanjutnya, pengukuran kandungan bahan organic. Pertama diambil sampel air sungai sebanya 50ml, ditambahkan 2-3 tets larutan 0,01 N Kalium Permanganat sehingga
  • 4. terbentuk warna merahmuda tipis. Kemudian ditambahkan 1-2 ml larutan 6 N H2SO4, lalu tunggu beberapa menit hingga warna merahmuda hilang. Kemudian ditambahkan 10 ml larutan 0,01 N Kalium permanganat, dipanaskan hingga mendidih selama 5-10 menit. Jika warna merahmuda hilang, ditambahkan 0,01 N Kalium permanganat dengan volume 5-10 ml. Kemudian ditambahkan 10 ml 0,01 N asam oksalat, lalu didinginkan beberapa saat hingga suhunya sekitar 60Β°C. kemudian dititrasi dengan larutan 0,01 N Kalium Permanganat hingga terbentuk warna merahmuda. Dicatat volume titran yang digunakan. PERHITUNGAN : 1 ml 0,01 Kalium Permanganat = 0,3163 mg bahan organic Kandungan bahan organic = 1000 50 π‘₯ [{(10 + π‘Ž) π‘₯ 𝑓} βˆ’ 10] π‘₯ 0,3163 π‘šπ‘”/𝑙 a = volume titran (ml) f = faktor koreksi Kalium Permanganat (diperoleh dari standar) HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter Stasiun 1 2 3 4 DensitasGastropoda(indv/m2 ) 793131,9588 57759,38 330,334 453475,8 Densitas Makrobentos (Indv/m2 ) 425 20,83333333 31,25 96,875 Diversitas Makrobentos 0 0,468995594 1,570950594 1,030043391 Tabel diatas adalah hasil dari pengamatan oleh 4 kelompok yang terbagi atas 4 stasiun yang berbeda. Stasiun tersebut berada dalam 1 aliran sungai yaitu sungai Tambakbayan, akan tetapi berbeda dalam posisi hulu dan hilirnya. Berikut penjelasan pengamatan dalam grafik :
  • 5. 1. DIVERSITAS MAKROBENTOS Pada grafik menunjukkan bahwa diversitas makrobentos setiap stasiun berbeda-beda. Pada stasiun 1 memiliki diversitas 0, stasiun 2 naik menjadi 0.47, stasiun 3 naik menjadi 1.57, dan stasiun 4 turun menjadi 1.3. hal ini berbeda disebabkanoleh jumlah nutrean yang ada didaerah tersebut yang menjadikan sumber pakan alami makrobentos. Kemudian akan memberi dampak pada kandungan O2 bebas dan kandungan CO2. 2. DENSITAS MAKROBENTOS Pada grafik menunjukkan bahwa Densitas Makrobentos setiap stasiun berbeda-beda. Stasiun 1 memiliki densitas 425, stasiun 2 turun menjadi 20.83, stasiun 3 naik menjadi 31.25, dan stasiun 0 0.47 1.57 1.3 0 0.5 1 1.5 2 1 2 3 4 DiversitasMakrobentos STASIUN Diversitas MakrobentosVS STASIUN 425 20.83333333 31.25 96.875 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 1 2 3 4 DensitasMakrobentos(indv/m2) STASIUN Densitas Makrobentos VS STASIUN
  • 6. 4 naik menjadi 96,875. Hal ini dapar terjadi karena suhu udara dan juga penerimaan cahaya matahari berbeda pada setiap stasiun serta karen kandungan O2 dan CO2 3. DENSITAS GASTROPODA Pada grafik menunjukkan bahwa densitas gastropoda pada setiap stasiun berbeda-beda. Pada stasiun 1 memiliki densitas 793131.96, stasiun 2 turun menjadi 57759.38, stasiun 3 turun menjadi 330.334 dan stasiun 4 naik drastis menjadi 453475.8. Hal dapat diakibatkan karena kualitas air yang berbeda serta kandungan senyawa O2 terlarut dan CO2 bebas. KESIMPULAN Dapat disimpulakan bahwa untuk mengestimasi populasi gastropoda dan makrobentos dapat menggunakan metode plotless (tanpa plot). Populasi di sungai tambavbayan ini masih bagus dan bersih, hal ini dapat dibuktikan dengan data grafik diversitas dan densitas gastropoda dan makrobentos. Pada stasiun 3 menunjukkan bahwa diversitas lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun lain sehingga dapat dikatakan bahwa keanekaragaman yang banyak dan kualitas perairan tergolong bagus. Terdapat korelasi antara factor fisik, biologi dan kimia terhadap estimasi populasi gastropoda. Semakin tinggi kadar CO2, maka kepadatan populasi semakin rendah. Semakin tinggi kadar O2 dan kecerahan air kepadatan populasi semakin tinggi. Dan itu semua didukung dari nutriant dan diversitas makrobentos. 793131.96 57759.38 330.334 453475.8 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 1 2 3 4 DensitasGastropoda(indv/m2) STASIUN Densitas Gastropoda VS STASIUN
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Dahm,C,Ndkk. 1998. Nutrient dynamic at the interfacebeetwen surface water and groundwaters. Freshwater Biology. Ontario. Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius.Yogyakarta Etik dkk. 2010. Pengelolaan Sumberdaya Air. STTL.Yogyakarta: Natadisastra, D. 2009. Parasitologi Kedokteran. EGC. Jakarta. Setyobudiandi, I. 1997. Makrozoobentos.InstitutPertanian Bogor. Bogor.