SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Protobiont
2013
Vol 2 (2): 70 - 74
70
Kualitas Perairan Sungai Kapuas Kota Sintang
Ditinjau dari Keanekaragaman Makrozoobentos
Ervin Septiani1
, Tri Rima Setyawati1
, Ari Hepi Yanti1
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi,
Pontianak, email korespondensi: nona.evin@yahoo.com
Abstrak
Sungai Kapuas memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Kota Sintang. Kepadatan penduduk
dan intensitas penggunaan sungai yang semakin meningkat menyebabkan penurunan kualitas air Sungai
Kapuas akibat pencemaran limbah yang masuk ke dalamnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
keanekaragaman makrozoobentos dan kualitas perairan di Sungai Kapuas Kota Sintang. Pengambilan
sampel dilakukan pada 5 stasiun, setiap stasiun diambil 4 titik yang mewakili tepi kanan dan kiri sungai.
Pengambilan sampel dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada bulan Maret dan bulan April 2011. Hasil
penelitian didapatkan tiga filum makrozoobentos yaitu Annelida, Arthropoda dan Molusca. Filum Annelida
diwakili kelas Oligochaeta dari genus Limnodrilus dan Lumbricullus. Filum Arthropoda diwakili kelas
Insecta dari genus Chironomus dan Probezzia. Filum Molusca diwakili kelas Gastropoda dari genus
Sphaerium. Kepadatan total genus makrozoobentos tertinggi pada bulan Maret (1244,44 ind./m2
) dan April
2011 (1911,11 ind./m2
) didominasi oleh Limnodrilus. Indeks keanekaragaman Shannon-Winner
makrozoobentos pada bulan Maret dan April 2011 tergolong rendah (0,4196-1,1644). Kualitas perairan
Sungai Kapuas Kota Sintang ditinjau dari keanekaragaman makrozoobentos tergolong sebagai perairan
tercemar berat oleh bahan organik.
Kata Kunci : makrozoobentos, kualitas air, Sungai Kapuas, keanekaragaman
PENDAHULUAN
Sungai Kapuas berperan penting bagi masyarakat
yang bermukim di sepanjang aliran sungai.
Pemanfaatan perairan Sungai Kapuas Kota
Sintang cukup beragam, yaitu sebagai sarana
transportasi, irigasi pertanian, air baku untuk
PDAM, tempat rekreasi, hingga menjadi tempat
pembuangan limbah domestik.
Pemukiman dan kegiatan penduduk yang terus
berkembang di sepanjang aliran Sungai Kapuas
Kota Sintang secara langsung maupun tidak
langsung menyebabkan pencemaran sungai yang
pada akhirnya menimbulkan penurunan kualitas
sungai. Penurunan kualitas sungai akibat
pencemaran, dapat mengubah struktur komunitas
organisme akuatik yang ada di dalamnya
(Anonymous, 2002). Suriawiria (1996)
menambahkan, berubahnya kualitas suatu perairan
sangat mempengaruhi kehidupan biota yang hidup
di dasar perairan.
Pengkajian kualitas perairan dapat dianalisis
secara biologi dengan menggunakan bioindikator,
salah satunya adalah makrozoobentos.
Makrozoobentos adalah organisme invertebrata
yang ukuran tubuhnya > 1 mm, hidup di dasar
perairan, hidup sesil, merayap, atau menggali
lubang (Laili dan Parsons, 1993).
Makrozoobentos baik digunakan sebagai
bioindikator di suatu perairan karena pola
hidupnya yang relatif menetap. Perubahan kualitas
air dan substrat hidupnya sangat mempengaruhi
kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos.
Kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos
sangat bergantung pada toleransi dan
sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan.
Makrozoobentos memiliki kisaran toleransi yang
berbeda-beda terhadap lingkungan (Wilhm, 1975
dalam Marsaulina, 1994).
Sejauh ini belum diketahui keanekaragaman
makrozoobentos dan kualitas perairan Sungai
Kapuas Kota Sintang. Berdasarkan hal tersebut
maka perlu dilakukan penelitian kualitas perairan
ditinjau dari keanekaragaman makrozoobentos.
Protobiont
2013
Vol 2 (2): 70 - 74
71
BAHAN DAN METODE
Pengambilan sampel dilakukan di lima stasiun di
Sungai Kapuas Kota Sintang. Penentuan
pengambilan sampel makrozoobentos ditetapkan
menjadi lima stasiun berdasarkan perbedaan rona
lingkungan. Setiap stasiun diambil 4 titik
pengambilan yang mewakili tepi kanan dan kiri
sungai. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan
Maret dan bulan April 2011.
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan
dengan menggunakan Ekman Grab dengan luas
bukaan 15x15 cm2
. Sampel bentos yang
didapatkan dimasukkan ke dalam kantong plastik
berlabel dan diawetkan dengan formalin 4%.
Setelah itu sampel disortir. Bentos yang sudah
disortir dimasukkan ke dalam botol film dan
diawetkan dengan alkohol 70%.
Pengukuran faktor fisika-kimia perairan dilakukan
bersamaan dengan pengambilan sampel bentos.
Faktor fisika-kimia yang diukur adalah suhu air
dengan menggunakan termometer air raksa,
transparansi (kejernihan air) dengan secchi disc,
kecepatan arus dengan stopwatch, kedalaman air
di ukur dengan tali (dilengkapi dengan pemberat),
kadar organik substrat dengan gravimetri, oksigen
terlarut dan BOD dengan metode titrasi modifikasi
Acid Winkler, dan pH dengan menggunakan
kertas pH universal.
Identifikasi dilakukan dengan bantuan mikroskop
binokuler sampai tingkat genus. Identifikasi
menggunakan buku acuan Klemm (1995),
Fauchald (1992), Day (1967), Edmonson (1966),
Needham and Needham (1962) dan Cummins
(1975). Data dianalisis dengan menghitung
kelimpahan indeks keanekaragaman Shannon-
Winner, indeks kemerataan dan indeks dominansi
simpson (Brower et al., 1998).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Sungai
Kapuas Kota Sintang ditemukan tiga filum
makrozoobentos yaitu Annelida, Arthropoda dan
Molusca. Filum Annelida diwakili oleh kelas
Oligochaeta dari genus Limnodrilus dan
Lumbricullus. Filum Arthropoda diwakili kelas
Insecta dari genus Chironomus dan Probezzia.
Filum Molusca diwakili kelas Gastropoda dari
genus Sphaerium.
Nilai Kepadatan (K) dan Kepadatan Relatif (KR)
makrozoobentos sangat bervariasi antar stasiun
penelitian pada bulan Maret dan April 2011. Nilai
kepadatan total makrozoobentos tertinggi pada
bulan Maret didapatkan di stasiun V (1244,44
ind./m2
) dan April didapatkan di stasiun I
Protobiont
2013
Vol 2 (2): 70 - 74
72
(1911,11 ind./m2
) (Tabel 1). Menurut Stolyarov
(1995), kepadatan individu lebih dari 1000 ind./m2
termasuk dalam kategori sangat melimpah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
perairan Sungai Kapuas Kota Sintang, diperoleh
nilai rata-rata indeks Keanekaragaman Shannon-
Winner (H’), Kemerataan (E) dan Simpson (D)
Makrozoobentos (Tabel 2).
Hasil pengukuran parameter fisika-kimia di
perairan Sungai Kapuas Kota Sintang
selengkapnya disajikan pada Tabel 3.
Tabel 1. Kepadatan (K) Total (ind./m2
) dan Kepadatan Relatif (KR) (%) di Setiap Stasiun Penelitian pada Bulan Maret dan April
2011
Genera
Stasiun
I II III IV V
K KR K KR K KR K KR K KR
A. Maret
Limnodrilus 266,67 37,5 222,22 62,5 355,56 72,73 844,44 79,17 755,56 60,72
Lumbriculus 44,44 6,25 - - 44,44 9,09 88,89 8,32 88,89 7,14
Chironomus 44,44 6,25 44,44 12,5 44,44 9,09 44,44 4,17 44,44 3,57
Sphaerium 355,56 50 88,89 25 44,44 9,09 44,44 4,17 355,56 28,57
Probezzia - - - - - - 44,44 4,17 - -
Jumlah 711,11 100 355,56 100 488,89 100 1066,67 100 1244,44 100
B. April
Limnodrilus 1111,11 58,14 1066,67 88,89 577,78 48,15 1288,89 72,5 266,67 31,58
Lumbriculus 311,11 16,28 44,44 3,70 44,44 3,70 355,56 20 133,33 15,79
Chironomus 88,89 4,65 - - 44,44 3,70 44,44 2,5 - -
Sphaerium 400 20,93 88,89 7,41 533,33 44,44 88,89 5 400 47,37
Probezzia - - - - - - - - 44,44 5,26
Jumlah 1911,11 100 1200 100 1200 100 1777,78 100 844,44 100
Tabel 2. Nilai Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner (H’), Kemerataan (E) dan Simpson (D) Makrozoobentos di Perairan
Sungai Kapuas Kota Sintang pada Bulan Maret (M) dan April (A) 2011
Stasiun
Nilai Indeks
H’ E D
M A M A M A
I 1,0609* 1,0809 0,7653 0,7797 0,3984 0,4105
II 0,9002 0,4196 0,8194* 0,3819 0,4687 0,7969*
III 0,8856 0,9565 0,6388 0,6899 0,5537 0,4321
IV 0,7893 0,7970 0,4904 0,5749 0,6389* 0,5687
V 0,9684 1,1644* 0,6985 0,8399* 0,4566 0,3518
Rerata 0,9023 0,6678 0,50763
Tabel 3. Hasil Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Perairan Sungai Kapuas Kota Sintang di Setiap Stasiun Pada Bulan Maret (M)
dan April (A) 2011. DO: Dissolved Oxygen; BOD: Biochemical Oxygen Demand, KOT: Karbon Organik Total
Faktor
Lingkungan
Stasiun
I II III IV V
M A M A M A M A M A
Suhu Air (o
C) 30 28 31 28 28,5 28 29 28 27,5 28
Kedalaman (m) 5,1 5,3 4,4 4,8 4,5 4,6 5,2 5,6 6,7 6
Kecerahan (cm) 15,2 31 14,2 30,8 35,4 33,3 16,2 31,8 23,8 31,3
Kecepatan arus (m/s) 4,75 5,5 5 5,5 5,5 5,5 6 5,5 5 5
pH 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
DO (mg/l) 4,2 6,1 4,4 3,3 4,6 3,2 4 3,3 3,8 4,1
BOD (mg/l) 0,5 0,67 0,6 0,75 1,2 1 1,5 1,35 2,1 1,42
KOT (%) 5,8 5,4 3,6 6,15 6,5 7,5 4,5 3,81 6,14 5,3
Komposisi Substrat (%):
Pasir 31,18 62,00 60,06 10,02 16,35
Debu 62,28 31,44 31,38 87,42 73,09
Liat 6,56 6,56 8,56 2,56 10,56
Protobiont
2013
Vol 2 (2): 70 - 74
73
Pembahasan
Kepadatan total makrozoobentos tertinggi pada
bulan Maret didapatkan di stasiun V (1244,44
ind./m2
) dan April didapatkan di stasiun I
(1911,11 ind./m2
) didominasi oleh Limnodrilus
dari kelas Annelida (Tabel 1). Limnodrilus
merupakan spesies kosmopolit, sering ditemukan
dan mendominasi pada air yang tercemar bahan
organik maupun tidak (Kucuk, 2006; Yildiz et al.,
2007). Hal ini menggambarkan bahwa perairan
Sungai Kapuas Kota Sintang terindikasi sudah
mengalami pencemaran bahan organik walaupun
kadar oksigen terlarutnya masih mendukung
kehidupan makroozoobentos. Tingginya
kepadatan Limnodrilus dapat disebabkan adanya
akumulasi limbah domestik yang banyak
mengandung bahan organik. Rona lingkungan
berupa pasar, rumah sakit dan pemukiman yang
padat memberikan kontribusi besar terhadap
masuknya limbah organik ke perairan. Menurut
Hawkes (1979), jenis Limnodrilus sp. merupakan
salah satu jenis makrozoobentos yang hidup pada
perairan yang tercemar bahan organik.
Nilai kandungan bahan organik (3,6-7,5%) dan
substrat berupa debu yang cukup tinggi di stasiun
V dan I (73,09 dan 62,26%) (Tabel 3) sangat
mendukung kehidupan Limnodrilus. Substrat
bertipe debu dan kandungan bahan organik yang
tinggi merupakan faktor utama penyebab
tingginya kepadatan Limnodrilus sp. (Bielli and
Tsouro, 2001; Khan et al., 2007; Klemm and
Hiltunen, 1991; Bahri dan Priadie, 2007).
Limnodrilus banyak ditemukan pada substrat debu
dibandingkan pasir dan liat. Hal ini karena
substrat debu mendukung kehidupan hewan
bentos dari jenis pemakan sedimen (deposit
feeders). Kepadatan jenis organisme deposit
feeders akan tinggi pada substrat yang berdebu
karena kandungan organiknya tinggi. Hal ini juga
didukung oleh Wilhm (1975) yang menyatakan
bahwa substrat dasar perairan dan penambahan
bahan pencemar ke dalam badan air berpengaruh
terhadap kepadatan, komposisi serta tingkat
keanekaragaman makrozoobentos.
Nilai kepadatan total terendah pada bulan Maret
dan April terdapat di stasiun II (355,56 ind./m2
)
dan V (844,44 ind./m2
). Kepadatan genus terendah
pada bulan Maret dan April terdapat pada
Chironomus dan Probezzia (Tabel 1). Rendahnya
kepadatan Chironomus dan Probezzia dikarenakan
kondisi perairan yang kurang mendukung bagi
kehidupan genus tersebut yaitu substrat dasar yang
didimonansi debu. Chironomus dan Probezzia
umumnya ditemukan di perairan bebas dengan
substrat dasar berpasir. Menurut Koesbiono
(1979), dasar perairan berupa sedimen halus
merupakan lingkungan yang kurang baik bagi
hewan bentos kecuali dari jenis deposit feeders.
Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Winner
makrozoobentos di perairan Sungai Kapuas Kota
Sintang (Tabel 2) pada bulan Maret berkisar
antara 0,7893-1,0609 dan pada bulan April
berkisar antara 0,4196-1,1644 dengan rata-rata
indeks keanekaragaman 0,9023. Nilai indeks
tersebut menujukkan keanekaragaman yang
rendah. Menurut Odum (1993), indeks
keanekaragaman kurang dari 1,0 termasuk dalam
keanekaragaman rendah.
Indeks keanekaragaman juga dapat mencerminkan
derajat pencemaran suatu perairan. Jika perairan
yang memiliki indeks keanekaragaman kurang
dari 1,0000, maka digolongkan sebagai perairan
tercemar berat (Lee et al., 1978). Perairan Sungai
Kapuas Kota Sintang memiliki indeks
keanekaragaman dengan rata-rata 0,9023 pada
bulan Maret dan April. Nilai indeks
keanekaragaman tersebut termasuk dalam kategori
perairan dengan pencemaran berat. Kepadatan
Limnodrilus sp. yang tinggi pada setiap stasiun
pengamatan (Tabel 1) dan ditemukannya
Chironomus sp. mengindikasikan terjadinya
pencemaran bahan organik di perairan Sungai
Kapuas Kota Sintang. Kandungan organik yang
tinggi (Tabel 3) menyebabkan organisme yang
dapat hidup adalah organisme yang mempunyai
toleransi luas terhadap bahan organik yang
akhirnya menyebabkan indeks keanekaragaman
menjadi rendah.
Nilai indeks kemerataan (E) di perairan Sungai
Kapuas Kota Sintang pada bulan Maret dan April
berkisar antara 0,3819-0,8399 dengan rata-ratanya
0,6678. Menurut Brower et al., (1998) nilai
kemerataan > 0,6 termasuk kategori kemerataan
tinggi, dengan demikian perairan Sungai Kapuas
Kota Sintang termasuk perairan dengan
kemerataan tinggi
Nilai indeks Simpson berbanding terbalik dengan
indeks keanekaragaman. Semakin besar nilai
indeks keanekaragaman maka nilai indeks
Simpson akan semakin kecil (Tabel 3). Stasiun I
dan V memiliki indeks keanekaragaman paling
tinggi pada bulan Maret dan April, tetapi indeks
Simpson paling rendah. Hal yang sama juga
terlihat pada stasiun IV dan II pada bulan Maret
dan April yang memiliki indeks keanekaragaman
Protobiont
2013
Vol 2 (2): 70 - 74
74
yang rendah tetapi indeks Simpson paling tinggi
(Tabel 3). Menurut Odum (1993), indeks Simpson
berkisar antara 0-1. Semakin besar nilai indeks
Simpson maka di daerah tersebut terdapat individu
yang dominan. Berdasarkan data hasil
pengamatan, Limnodrilus sp. merupakan spesies
paling dominan pada seluruh stasiun pengamatan.
Faktor fisika-kimia sangat mempengaruhi
keberadaan dan penyebaran makrozoobentos di
perairan Sungai Kapuas Kota Sintang. Hasil
pengukuran faktor fisika kimia dapat diketahui
bahwa perairan Sungai Kapuas Kota Sintang
termasuk dalam perairan yang keruh dan berarus
sangat deras (Tabel 3). Menurut Boyd (1988)
dalam Setiawan (2008), perairan yang tergolong
jernih kecerahannya mencapai 40 cm. Menurut
Mason (1993) dalam Setiawan (2008), perairan
yang mempunyai arus > 1 m/s dikategorikan
dalam perairan yang berarus sangat deras. Secara
keseluruhan faktor fisika kimia yang didapatkan
merupakan kisaran yang masih dapat mendukung
kehidupan makrozoobentos di perairan Sungai
Kapuas Kota Sintang.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis nmengucapkan terima kasih kepada
Andriansyah dan Sinobius Semiden yang telah
membantu untuk pengambilan sampel bentos
dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2002, Pengembangan Pengelolaan
Kualitas Air Waduk Muara Studi Kasus
Waduk Muara Nusadua- Bali (laporan akhir),
Departemen Permukiman dan Prasarana
wialayah, Pusat Litbang Sumber Daya Air,
Jakarta.
Bahri, S. Dan B. Priadie, 2007, Prediksi Tingkat
Pencemaran Air Sungai Secara Cepat
Menggunakan Indeks Kimia-Fisika dan
Metrik Bentik Makroinvertebrata, J. Sumber
Daya Air, (3) 4: 1-8.
Bielli, E. and M. Tesauro, 2001, The Litoral Benthos
Community of Lake Orta after Liming:
a Comparison between Summer 1993 and
Summer 1998, J. Limnol., 60(2): 237-239
Brower, J.E., J.H. Zar; C.N. Ende, 1998, Field and
Laboratory Methods for General Ecology, Ed.
Ke-4, Mc. Graw Hill, Boston.
Hawkes HA, 1979, Invertebrates as Indicator of River
Water Quality, In : Jamers A. and Evision L,
editor. Biological Indicator of Water Quality,
Toronto Canada: John Willey and Sons.
Khan, A. N.; D. Kamal; M.M. Mahmud; M.A.
Rahman; M.A Hossain, 2007, Diversity,
Distribution and Abundance of Benthos ini
Mouri River Khulna Bangladesh, J. Sustain
Crop Prod., 2(5): 19-23
Klemm, D.J. and J.K. Hiltunen, 1991, The Freswater
Annelida (Polychaeta, Naididae and Tubificid
Oligochaeta, and Hirudinae) of The Great
Lakes Region an Overview, In: Midwest
Pollution Control Biologists Meeting, 35-48.
Koesbiono, 1979, Dasar-Dasar Ekologi Umum, Bagian
IV (Ekologi Perairan), Sekolah Pasca Sarjana
Program Studi Lingkungan. IPB, Bogor.
Kucuk, S., 2006, Macroinvertebrate Community
Structure of The Kirmir Creek Sakarya River,
J.Zir. Fak. Derg., 3(2): 35-40
Lailli, C.M & T.R. Parsons, 1993, Biological
Oceanography an Introduction. Pergamon
Press, New York.
Lee, C. D., S. B. Wang and C. L. Kuo, 1978, Benthic
Macroinvertebrate and Fish as Biological
Indicators of Water Qality, with Reference to
Communinty Diversity Index. dalam E.A.R.,
Guano, B.N., Lokani and M.C. Thank (Ed.),
Water Pollution Control in Developing
Countries, Asian Inst. Tech. Bangkok.
Marsaulina, L., 1994, Keberadaan dan
Keanekaragaman Makrozoobentos di Sungai
Semayang Kecamatan Sunggal, Karya Tulis,
Lembaga Penelitian USU, Medan.
Odum, E.P., 1993, Dasar-Dasar Ekologi, Edisi Ketiga,
Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
Setiawan, D., 2008, Struktur Komunitas
Makrozoobentos Sebagai Bioindikator
Kualitas Lingkungan Perairan Hilir Sungai
Musi, Tesis, Program Studi Biologi, Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Stolyarov, A.P., 1995, Zona Distribution of The
Makrozoobentos in The Estuary of The
Chernaya River (Gulf of Kandalaksha on
White Sea). Hydrobiologia, 31(4)
Suriawiria, U., 1996, Air Dalam Kehidupan dan
Lingkungan yang Sehat, Edisi 1, Alumni,
Bandung.
Wilhm, JF., 1975, Biological Indicator of Pollution,
London, Blackwell Scientific Publication,
Oxford.
Yildiz,S.; M.R. Ustaoqlu; S. Balik 2007, The
Oligochaeta (Annelida) Fauna of Yuvarlak
Stream (Koycegiz-Turkey), Turkish J. Fish.
Aquat. Sci., 7:01-06

More Related Content

What's hot

Artikel filum platyhelmintes new.en.id
Artikel filum platyhelmintes new.en.idArtikel filum platyhelmintes new.en.id
Artikel filum platyhelmintes new.en.idEkaSaputri14
 
Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016lisa ruliaty 631971
 
Tugas Aplikasi Komputer (PPT)
Tugas Aplikasi Komputer (PPT)Tugas Aplikasi Komputer (PPT)
Tugas Aplikasi Komputer (PPT)Novita Anggraini
 
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...Repository Ipb
 

What's hot (8)

Artikel filum platyhelmintes new.en.id
Artikel filum platyhelmintes new.en.idArtikel filum platyhelmintes new.en.id
Artikel filum platyhelmintes new.en.id
 
Mikro laporan
Mikro laporanMikro laporan
Mikro laporan
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
 
Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016
 
Tugas Aplikasi Komputer (PPT)
Tugas Aplikasi Komputer (PPT)Tugas Aplikasi Komputer (PPT)
Tugas Aplikasi Komputer (PPT)
 
Ppt Hidrosfer ida 2
Ppt Hidrosfer  ida 2Ppt Hidrosfer  ida 2
Ppt Hidrosfer ida 2
 
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
 
Proposal presentation metil
Proposal presentation metilProposal presentation metil
Proposal presentation metil
 

Viewers also liked

Bosan hidup
Bosan hidupBosan hidup
Bosan hidupPT. SASA
 
Allah pwrpoint
Allah pwrpointAllah pwrpoint
Allah pwrpointPT. SASA
 
Acara 5 echinodermata
Acara 5 echinodermataAcara 5 echinodermata
Acara 5 echinodermataPT. SASA
 
Tingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanTingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanPT. SASA
 
Bagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiBagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiPT. SASA
 
Acara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaAcara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaPT. SASA
 
Bersyukurlah!
Bersyukurlah!Bersyukurlah!
Bersyukurlah!PT. SASA
 
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'PT. SASA
 
Don't stop study
Don't stop studyDon't stop study
Don't stop studyPT. SASA
 
Paper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPaper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPT. SASA
 
23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopiPT. SASA
 
Kel14 Controlling
Kel14 ControllingKel14 Controlling
Kel14 ControllingPT. SASA
 
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]PT. SASA
 
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaAcara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaPT. SASA
 
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!PT. SASA
 
Dua manusia super
Dua manusia superDua manusia super
Dua manusia superPT. SASA
 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananPT. SASA
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaPT. SASA
 
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanBeberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanPT. SASA
 
Mouse deer share harvest
Mouse deer share harvestMouse deer share harvest
Mouse deer share harvestPT. SASA
 

Viewers also liked (20)

Bosan hidup
Bosan hidupBosan hidup
Bosan hidup
 
Allah pwrpoint
Allah pwrpointAllah pwrpoint
Allah pwrpoint
 
Acara 5 echinodermata
Acara 5 echinodermataAcara 5 echinodermata
Acara 5 echinodermata
 
Tingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanTingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikan
 
Bagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiBagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejati
 
Acara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaAcara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropoda
 
Bersyukurlah!
Bersyukurlah!Bersyukurlah!
Bersyukurlah!
 
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
 
Don't stop study
Don't stop studyDon't stop study
Don't stop study
 
Paper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPaper dasar menejemen
Paper dasar menejemen
 
23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi
 
Kel14 Controlling
Kel14 ControllingKel14 Controlling
Kel14 Controlling
 
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
 
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaAcara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
 
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
 
Dua manusia super
Dua manusia superDua manusia super
Dua manusia super
 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
 
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanBeberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
 
Mouse deer share harvest
Mouse deer share harvestMouse deer share harvest
Mouse deer share harvest
 

Similar to kualitas perairan sungai kapuas kota sintang

Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosPT. SASA
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1PT. SASA
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungaiPT. SASA
 
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...Asramid Yasin
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2PT. SASA
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...Repository Ipb
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaPT. SASA
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGMustain Adinugroho
 
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDABIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDARepository Ipb
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirSabarudin saba
 
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologiPerbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologiIndaru Meinika Adnin
 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Mujiyanto -
 

Similar to kualitas perairan sungai kapuas kota sintang (20)

Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Identifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenIdentifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogen
 
Identifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenIdentifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogen
 
Tugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologiTugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologi
 
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
 
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDABIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
 
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologiPerbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
 
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
 
359 394
359 394359 394
359 394
 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
 

More from PT. SASA

Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordPT. SASA
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPT. SASA
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
 
Presentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPresentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPT. SASA
 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPT. SASA
 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringPT. SASA
 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPT. SASA
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPT. SASA
 
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePT. SASA
 
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPT. SASA
 
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPT. SASA
 
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPT. SASA
 

More from PT. SASA (15)

Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
Presentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPresentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macro
 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segar
 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
 
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
 
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
 
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
 
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

kualitas perairan sungai kapuas kota sintang

  • 1. Protobiont 2013 Vol 2 (2): 70 - 74 70 Kualitas Perairan Sungai Kapuas Kota Sintang Ditinjau dari Keanekaragaman Makrozoobentos Ervin Septiani1 , Tri Rima Setyawati1 , Ari Hepi Yanti1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, email korespondensi: nona.evin@yahoo.com Abstrak Sungai Kapuas memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Kota Sintang. Kepadatan penduduk dan intensitas penggunaan sungai yang semakin meningkat menyebabkan penurunan kualitas air Sungai Kapuas akibat pencemaran limbah yang masuk ke dalamnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos dan kualitas perairan di Sungai Kapuas Kota Sintang. Pengambilan sampel dilakukan pada 5 stasiun, setiap stasiun diambil 4 titik yang mewakili tepi kanan dan kiri sungai. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada bulan Maret dan bulan April 2011. Hasil penelitian didapatkan tiga filum makrozoobentos yaitu Annelida, Arthropoda dan Molusca. Filum Annelida diwakili kelas Oligochaeta dari genus Limnodrilus dan Lumbricullus. Filum Arthropoda diwakili kelas Insecta dari genus Chironomus dan Probezzia. Filum Molusca diwakili kelas Gastropoda dari genus Sphaerium. Kepadatan total genus makrozoobentos tertinggi pada bulan Maret (1244,44 ind./m2 ) dan April 2011 (1911,11 ind./m2 ) didominasi oleh Limnodrilus. Indeks keanekaragaman Shannon-Winner makrozoobentos pada bulan Maret dan April 2011 tergolong rendah (0,4196-1,1644). Kualitas perairan Sungai Kapuas Kota Sintang ditinjau dari keanekaragaman makrozoobentos tergolong sebagai perairan tercemar berat oleh bahan organik. Kata Kunci : makrozoobentos, kualitas air, Sungai Kapuas, keanekaragaman PENDAHULUAN Sungai Kapuas berperan penting bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai. Pemanfaatan perairan Sungai Kapuas Kota Sintang cukup beragam, yaitu sebagai sarana transportasi, irigasi pertanian, air baku untuk PDAM, tempat rekreasi, hingga menjadi tempat pembuangan limbah domestik. Pemukiman dan kegiatan penduduk yang terus berkembang di sepanjang aliran Sungai Kapuas Kota Sintang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan pencemaran sungai yang pada akhirnya menimbulkan penurunan kualitas sungai. Penurunan kualitas sungai akibat pencemaran, dapat mengubah struktur komunitas organisme akuatik yang ada di dalamnya (Anonymous, 2002). Suriawiria (1996) menambahkan, berubahnya kualitas suatu perairan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang hidup di dasar perairan. Pengkajian kualitas perairan dapat dianalisis secara biologi dengan menggunakan bioindikator, salah satunya adalah makrozoobentos. Makrozoobentos adalah organisme invertebrata yang ukuran tubuhnya > 1 mm, hidup di dasar perairan, hidup sesil, merayap, atau menggali lubang (Laili dan Parsons, 1993). Makrozoobentos baik digunakan sebagai bioindikator di suatu perairan karena pola hidupnya yang relatif menetap. Perubahan kualitas air dan substrat hidupnya sangat mempengaruhi kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos. Kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos sangat bergantung pada toleransi dan sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan. Makrozoobentos memiliki kisaran toleransi yang berbeda-beda terhadap lingkungan (Wilhm, 1975 dalam Marsaulina, 1994). Sejauh ini belum diketahui keanekaragaman makrozoobentos dan kualitas perairan Sungai Kapuas Kota Sintang. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian kualitas perairan ditinjau dari keanekaragaman makrozoobentos.
  • 2. Protobiont 2013 Vol 2 (2): 70 - 74 71 BAHAN DAN METODE Pengambilan sampel dilakukan di lima stasiun di Sungai Kapuas Kota Sintang. Penentuan pengambilan sampel makrozoobentos ditetapkan menjadi lima stasiun berdasarkan perbedaan rona lingkungan. Setiap stasiun diambil 4 titik pengambilan yang mewakili tepi kanan dan kiri sungai. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret dan bulan April 2011. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan dengan menggunakan Ekman Grab dengan luas bukaan 15x15 cm2 . Sampel bentos yang didapatkan dimasukkan ke dalam kantong plastik berlabel dan diawetkan dengan formalin 4%. Setelah itu sampel disortir. Bentos yang sudah disortir dimasukkan ke dalam botol film dan diawetkan dengan alkohol 70%. Pengukuran faktor fisika-kimia perairan dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel bentos. Faktor fisika-kimia yang diukur adalah suhu air dengan menggunakan termometer air raksa, transparansi (kejernihan air) dengan secchi disc, kecepatan arus dengan stopwatch, kedalaman air di ukur dengan tali (dilengkapi dengan pemberat), kadar organik substrat dengan gravimetri, oksigen terlarut dan BOD dengan metode titrasi modifikasi Acid Winkler, dan pH dengan menggunakan kertas pH universal. Identifikasi dilakukan dengan bantuan mikroskop binokuler sampai tingkat genus. Identifikasi menggunakan buku acuan Klemm (1995), Fauchald (1992), Day (1967), Edmonson (1966), Needham and Needham (1962) dan Cummins (1975). Data dianalisis dengan menghitung kelimpahan indeks keanekaragaman Shannon- Winner, indeks kemerataan dan indeks dominansi simpson (Brower et al., 1998). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Sungai Kapuas Kota Sintang ditemukan tiga filum makrozoobentos yaitu Annelida, Arthropoda dan Molusca. Filum Annelida diwakili oleh kelas Oligochaeta dari genus Limnodrilus dan Lumbricullus. Filum Arthropoda diwakili kelas Insecta dari genus Chironomus dan Probezzia. Filum Molusca diwakili kelas Gastropoda dari genus Sphaerium. Nilai Kepadatan (K) dan Kepadatan Relatif (KR) makrozoobentos sangat bervariasi antar stasiun penelitian pada bulan Maret dan April 2011. Nilai kepadatan total makrozoobentos tertinggi pada bulan Maret didapatkan di stasiun V (1244,44 ind./m2 ) dan April didapatkan di stasiun I
  • 3. Protobiont 2013 Vol 2 (2): 70 - 74 72 (1911,11 ind./m2 ) (Tabel 1). Menurut Stolyarov (1995), kepadatan individu lebih dari 1000 ind./m2 termasuk dalam kategori sangat melimpah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di perairan Sungai Kapuas Kota Sintang, diperoleh nilai rata-rata indeks Keanekaragaman Shannon- Winner (H’), Kemerataan (E) dan Simpson (D) Makrozoobentos (Tabel 2). Hasil pengukuran parameter fisika-kimia di perairan Sungai Kapuas Kota Sintang selengkapnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 1. Kepadatan (K) Total (ind./m2 ) dan Kepadatan Relatif (KR) (%) di Setiap Stasiun Penelitian pada Bulan Maret dan April 2011 Genera Stasiun I II III IV V K KR K KR K KR K KR K KR A. Maret Limnodrilus 266,67 37,5 222,22 62,5 355,56 72,73 844,44 79,17 755,56 60,72 Lumbriculus 44,44 6,25 - - 44,44 9,09 88,89 8,32 88,89 7,14 Chironomus 44,44 6,25 44,44 12,5 44,44 9,09 44,44 4,17 44,44 3,57 Sphaerium 355,56 50 88,89 25 44,44 9,09 44,44 4,17 355,56 28,57 Probezzia - - - - - - 44,44 4,17 - - Jumlah 711,11 100 355,56 100 488,89 100 1066,67 100 1244,44 100 B. April Limnodrilus 1111,11 58,14 1066,67 88,89 577,78 48,15 1288,89 72,5 266,67 31,58 Lumbriculus 311,11 16,28 44,44 3,70 44,44 3,70 355,56 20 133,33 15,79 Chironomus 88,89 4,65 - - 44,44 3,70 44,44 2,5 - - Sphaerium 400 20,93 88,89 7,41 533,33 44,44 88,89 5 400 47,37 Probezzia - - - - - - - - 44,44 5,26 Jumlah 1911,11 100 1200 100 1200 100 1777,78 100 844,44 100 Tabel 2. Nilai Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner (H’), Kemerataan (E) dan Simpson (D) Makrozoobentos di Perairan Sungai Kapuas Kota Sintang pada Bulan Maret (M) dan April (A) 2011 Stasiun Nilai Indeks H’ E D M A M A M A I 1,0609* 1,0809 0,7653 0,7797 0,3984 0,4105 II 0,9002 0,4196 0,8194* 0,3819 0,4687 0,7969* III 0,8856 0,9565 0,6388 0,6899 0,5537 0,4321 IV 0,7893 0,7970 0,4904 0,5749 0,6389* 0,5687 V 0,9684 1,1644* 0,6985 0,8399* 0,4566 0,3518 Rerata 0,9023 0,6678 0,50763 Tabel 3. Hasil Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Perairan Sungai Kapuas Kota Sintang di Setiap Stasiun Pada Bulan Maret (M) dan April (A) 2011. DO: Dissolved Oxygen; BOD: Biochemical Oxygen Demand, KOT: Karbon Organik Total Faktor Lingkungan Stasiun I II III IV V M A M A M A M A M A Suhu Air (o C) 30 28 31 28 28,5 28 29 28 27,5 28 Kedalaman (m) 5,1 5,3 4,4 4,8 4,5 4,6 5,2 5,6 6,7 6 Kecerahan (cm) 15,2 31 14,2 30,8 35,4 33,3 16,2 31,8 23,8 31,3 Kecepatan arus (m/s) 4,75 5,5 5 5,5 5,5 5,5 6 5,5 5 5 pH 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 DO (mg/l) 4,2 6,1 4,4 3,3 4,6 3,2 4 3,3 3,8 4,1 BOD (mg/l) 0,5 0,67 0,6 0,75 1,2 1 1,5 1,35 2,1 1,42 KOT (%) 5,8 5,4 3,6 6,15 6,5 7,5 4,5 3,81 6,14 5,3 Komposisi Substrat (%): Pasir 31,18 62,00 60,06 10,02 16,35 Debu 62,28 31,44 31,38 87,42 73,09 Liat 6,56 6,56 8,56 2,56 10,56
  • 4. Protobiont 2013 Vol 2 (2): 70 - 74 73 Pembahasan Kepadatan total makrozoobentos tertinggi pada bulan Maret didapatkan di stasiun V (1244,44 ind./m2 ) dan April didapatkan di stasiun I (1911,11 ind./m2 ) didominasi oleh Limnodrilus dari kelas Annelida (Tabel 1). Limnodrilus merupakan spesies kosmopolit, sering ditemukan dan mendominasi pada air yang tercemar bahan organik maupun tidak (Kucuk, 2006; Yildiz et al., 2007). Hal ini menggambarkan bahwa perairan Sungai Kapuas Kota Sintang terindikasi sudah mengalami pencemaran bahan organik walaupun kadar oksigen terlarutnya masih mendukung kehidupan makroozoobentos. Tingginya kepadatan Limnodrilus dapat disebabkan adanya akumulasi limbah domestik yang banyak mengandung bahan organik. Rona lingkungan berupa pasar, rumah sakit dan pemukiman yang padat memberikan kontribusi besar terhadap masuknya limbah organik ke perairan. Menurut Hawkes (1979), jenis Limnodrilus sp. merupakan salah satu jenis makrozoobentos yang hidup pada perairan yang tercemar bahan organik. Nilai kandungan bahan organik (3,6-7,5%) dan substrat berupa debu yang cukup tinggi di stasiun V dan I (73,09 dan 62,26%) (Tabel 3) sangat mendukung kehidupan Limnodrilus. Substrat bertipe debu dan kandungan bahan organik yang tinggi merupakan faktor utama penyebab tingginya kepadatan Limnodrilus sp. (Bielli and Tsouro, 2001; Khan et al., 2007; Klemm and Hiltunen, 1991; Bahri dan Priadie, 2007). Limnodrilus banyak ditemukan pada substrat debu dibandingkan pasir dan liat. Hal ini karena substrat debu mendukung kehidupan hewan bentos dari jenis pemakan sedimen (deposit feeders). Kepadatan jenis organisme deposit feeders akan tinggi pada substrat yang berdebu karena kandungan organiknya tinggi. Hal ini juga didukung oleh Wilhm (1975) yang menyatakan bahwa substrat dasar perairan dan penambahan bahan pencemar ke dalam badan air berpengaruh terhadap kepadatan, komposisi serta tingkat keanekaragaman makrozoobentos. Nilai kepadatan total terendah pada bulan Maret dan April terdapat di stasiun II (355,56 ind./m2 ) dan V (844,44 ind./m2 ). Kepadatan genus terendah pada bulan Maret dan April terdapat pada Chironomus dan Probezzia (Tabel 1). Rendahnya kepadatan Chironomus dan Probezzia dikarenakan kondisi perairan yang kurang mendukung bagi kehidupan genus tersebut yaitu substrat dasar yang didimonansi debu. Chironomus dan Probezzia umumnya ditemukan di perairan bebas dengan substrat dasar berpasir. Menurut Koesbiono (1979), dasar perairan berupa sedimen halus merupakan lingkungan yang kurang baik bagi hewan bentos kecuali dari jenis deposit feeders. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Winner makrozoobentos di perairan Sungai Kapuas Kota Sintang (Tabel 2) pada bulan Maret berkisar antara 0,7893-1,0609 dan pada bulan April berkisar antara 0,4196-1,1644 dengan rata-rata indeks keanekaragaman 0,9023. Nilai indeks tersebut menujukkan keanekaragaman yang rendah. Menurut Odum (1993), indeks keanekaragaman kurang dari 1,0 termasuk dalam keanekaragaman rendah. Indeks keanekaragaman juga dapat mencerminkan derajat pencemaran suatu perairan. Jika perairan yang memiliki indeks keanekaragaman kurang dari 1,0000, maka digolongkan sebagai perairan tercemar berat (Lee et al., 1978). Perairan Sungai Kapuas Kota Sintang memiliki indeks keanekaragaman dengan rata-rata 0,9023 pada bulan Maret dan April. Nilai indeks keanekaragaman tersebut termasuk dalam kategori perairan dengan pencemaran berat. Kepadatan Limnodrilus sp. yang tinggi pada setiap stasiun pengamatan (Tabel 1) dan ditemukannya Chironomus sp. mengindikasikan terjadinya pencemaran bahan organik di perairan Sungai Kapuas Kota Sintang. Kandungan organik yang tinggi (Tabel 3) menyebabkan organisme yang dapat hidup adalah organisme yang mempunyai toleransi luas terhadap bahan organik yang akhirnya menyebabkan indeks keanekaragaman menjadi rendah. Nilai indeks kemerataan (E) di perairan Sungai Kapuas Kota Sintang pada bulan Maret dan April berkisar antara 0,3819-0,8399 dengan rata-ratanya 0,6678. Menurut Brower et al., (1998) nilai kemerataan > 0,6 termasuk kategori kemerataan tinggi, dengan demikian perairan Sungai Kapuas Kota Sintang termasuk perairan dengan kemerataan tinggi Nilai indeks Simpson berbanding terbalik dengan indeks keanekaragaman. Semakin besar nilai indeks keanekaragaman maka nilai indeks Simpson akan semakin kecil (Tabel 3). Stasiun I dan V memiliki indeks keanekaragaman paling tinggi pada bulan Maret dan April, tetapi indeks Simpson paling rendah. Hal yang sama juga terlihat pada stasiun IV dan II pada bulan Maret dan April yang memiliki indeks keanekaragaman
  • 5. Protobiont 2013 Vol 2 (2): 70 - 74 74 yang rendah tetapi indeks Simpson paling tinggi (Tabel 3). Menurut Odum (1993), indeks Simpson berkisar antara 0-1. Semakin besar nilai indeks Simpson maka di daerah tersebut terdapat individu yang dominan. Berdasarkan data hasil pengamatan, Limnodrilus sp. merupakan spesies paling dominan pada seluruh stasiun pengamatan. Faktor fisika-kimia sangat mempengaruhi keberadaan dan penyebaran makrozoobentos di perairan Sungai Kapuas Kota Sintang. Hasil pengukuran faktor fisika kimia dapat diketahui bahwa perairan Sungai Kapuas Kota Sintang termasuk dalam perairan yang keruh dan berarus sangat deras (Tabel 3). Menurut Boyd (1988) dalam Setiawan (2008), perairan yang tergolong jernih kecerahannya mencapai 40 cm. Menurut Mason (1993) dalam Setiawan (2008), perairan yang mempunyai arus > 1 m/s dikategorikan dalam perairan yang berarus sangat deras. Secara keseluruhan faktor fisika kimia yang didapatkan merupakan kisaran yang masih dapat mendukung kehidupan makrozoobentos di perairan Sungai Kapuas Kota Sintang. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis nmengucapkan terima kasih kepada Andriansyah dan Sinobius Semiden yang telah membantu untuk pengambilan sampel bentos dilapangan. DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 2002, Pengembangan Pengelolaan Kualitas Air Waduk Muara Studi Kasus Waduk Muara Nusadua- Bali (laporan akhir), Departemen Permukiman dan Prasarana wialayah, Pusat Litbang Sumber Daya Air, Jakarta. Bahri, S. Dan B. Priadie, 2007, Prediksi Tingkat Pencemaran Air Sungai Secara Cepat Menggunakan Indeks Kimia-Fisika dan Metrik Bentik Makroinvertebrata, J. Sumber Daya Air, (3) 4: 1-8. Bielli, E. and M. Tesauro, 2001, The Litoral Benthos Community of Lake Orta after Liming: a Comparison between Summer 1993 and Summer 1998, J. Limnol., 60(2): 237-239 Brower, J.E., J.H. Zar; C.N. Ende, 1998, Field and Laboratory Methods for General Ecology, Ed. Ke-4, Mc. Graw Hill, Boston. Hawkes HA, 1979, Invertebrates as Indicator of River Water Quality, In : Jamers A. and Evision L, editor. Biological Indicator of Water Quality, Toronto Canada: John Willey and Sons. Khan, A. N.; D. Kamal; M.M. Mahmud; M.A. Rahman; M.A Hossain, 2007, Diversity, Distribution and Abundance of Benthos ini Mouri River Khulna Bangladesh, J. Sustain Crop Prod., 2(5): 19-23 Klemm, D.J. and J.K. Hiltunen, 1991, The Freswater Annelida (Polychaeta, Naididae and Tubificid Oligochaeta, and Hirudinae) of The Great Lakes Region an Overview, In: Midwest Pollution Control Biologists Meeting, 35-48. Koesbiono, 1979, Dasar-Dasar Ekologi Umum, Bagian IV (Ekologi Perairan), Sekolah Pasca Sarjana Program Studi Lingkungan. IPB, Bogor. Kucuk, S., 2006, Macroinvertebrate Community Structure of The Kirmir Creek Sakarya River, J.Zir. Fak. Derg., 3(2): 35-40 Lailli, C.M & T.R. Parsons, 1993, Biological Oceanography an Introduction. Pergamon Press, New York. Lee, C. D., S. B. Wang and C. L. Kuo, 1978, Benthic Macroinvertebrate and Fish as Biological Indicators of Water Qality, with Reference to Communinty Diversity Index. dalam E.A.R., Guano, B.N., Lokani and M.C. Thank (Ed.), Water Pollution Control in Developing Countries, Asian Inst. Tech. Bangkok. Marsaulina, L., 1994, Keberadaan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Sungai Semayang Kecamatan Sunggal, Karya Tulis, Lembaga Penelitian USU, Medan. Odum, E.P., 1993, Dasar-Dasar Ekologi, Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta Setiawan, D., 2008, Struktur Komunitas Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Lingkungan Perairan Hilir Sungai Musi, Tesis, Program Studi Biologi, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Stolyarov, A.P., 1995, Zona Distribution of The Makrozoobentos in The Estuary of The Chernaya River (Gulf of Kandalaksha on White Sea). Hydrobiologia, 31(4) Suriawiria, U., 1996, Air Dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat, Edisi 1, Alumni, Bandung. Wilhm, JF., 1975, Biological Indicator of Pollution, London, Blackwell Scientific Publication, Oxford. Yildiz,S.; M.R. Ustaoqlu; S. Balik 2007, The Oligochaeta (Annelida) Fauna of Yuvarlak Stream (Koycegiz-Turkey), Turkish J. Fish. Aquat. Sci., 7:01-06