Materi tentang Dasar-dasar Perilaku Kelompok membahas tentang pentingnya kelompok dalam Organisasi, tahapan terbentuknya kelompok, pengaruh terhadap produktivitas kerja serta apa perbedaan kelompok dan tim kerja.
3. Mengapa Orang Bergabung
dengan Kelompok (S.Robbins)
- Keamanan : dengan bergabung ke dalam kelompok, individu bisa mengurangi rasa tidak aman karena
“berdiri sendiri” orang menjadi merasa lebih kuat, keraguan diri makin berkurang, dan lebih tahan
terhadap ancaman ketika mereka menjadi bagian dari kelompok
- Status : bergabung ke kelompok yang dipandang penting oleh orang lain memberikan pengakuan dan
status bagi para anggotanya
- Harga diri : kelompok bisa memberi anggotanya perasaan harga diri.
- Afiliasi : kelompok bisa memenuhi kebutuhan sosial. Orang menikmati interaksi reguler yang dihasilkan
dengan menjadi anggota kelompok.
- Kekuasaan : apa yang tidak bisa dicapai secara individu seringkali menjadi mungkin diraih melalui tindakan
kelompok. Muncul kekuatan karena banyak jumlah anggotanya.
- Pencapaian sasaran. Ada saatnya butuh lebih dari satu orang untuk menyelesaikan tugas tertentu. Ada
kebutuhan untuk mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
5. Jenis-jenis Kelompok
• Kelompok berdasarkan keanggotaan : kelompok yang lahir atas dasar ketentuan formal
karena seseorang telah memenuhi ketentuan formal.
• kelompok berdasarkan kesukaan.
• Kelompok berdasarkan jumlah keanggotaan .
1) Kelompok Dua Orang
2) Kelompok Tiga Orang
3) Kelompok Lebih Dari Tiga orang
6. Struktur kelompok, Peran,
Norma,
• Struktur Kelompok
• Kelompok bukan gerombolan yang tidak terorganisasi. Mereka mempunyai
struktur yang mem bentuk perilaku anggotanya dan memungkinkan untuk
menjelaskan dan meramalkan sebagian besar perilaku individu di dalam kelompok
maupun kinerja kelompok itu sendiri
• Peran
• Semua anggota kelompok adalah aktor, masing-masing memainkan peran
tertentu. Yang dimaksudn peran disini adalah seperangkat pola perilaku yang
diharapkan dimiliki seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit tertentu.
• Norma
• Norma adalah standar perilaku yang dapat diterima yang dapat digunakan
bersama oleh para anggota kelompok. Norma memberitahu para anggota
kelompok apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan pada kondisi
tertentu.
7. Pengetahuan, Keterampilan,
Kemampuan dalam berkelompok
• Pembagian kelompok dapat melihat dari pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan calon anggota.
• Kinerja kelompok tidak sekedar penjumlahkan dari kemampuan masing-masing
anggota. Akan tetapi kemampuan ini menentukan parameter atas untuk apa yang
dapat dilakukan oleh para anggota dan betapa efektif mereka akan melakukannya
dalam kelompok. Keterampilan hubungan antarpersonal secara konsisten muncul
sebagai hal yang penting bagi kinerja tinggi kelompok kerja.
• Kemahiran bergaul, inisiatif, keterbukaan, dan kelenturan. Karakteristik negatif
misalnya, otoriter, dominasi, tidak konvensional, cenderung berhubungan secara
negatif dengan variabel yang bergantung.
8. Pentingnya Kohesivitas Dalam
Kelompok
• Duncan. Keeratan hubungan merupakan kekuatan suatu kelompok untuk berpikir
dan bertindak sebagai kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi keeratan
hubungan suatu kelompok berkaitan dengan sejauh mana anggota kelompok
merasa saling tertarik, saling mempengaruhi dan terdorong untuk tetap berada
dalam kelompok tersebut
9. Hubungan antara Kohesi, Norma dan Produktivitas Kelompok
KOHESI
TINGGI RENDAH
TINGGI
RENDAH
NORMA
10. • “Dua Kepala Lebih Baik dari Satu Kepala”
Pernyataan ini banyak benarnya jika artinya yang “lebih baik itu orang akan
menghasilkan jawaban yang lebih orisinal dan masuk akal atas masalah
dibandingkan satu orang yang bekerja sendirian.
Bukti-bukti umumnya membenarkan keunggulan kelompok atas individu dalam hal
kualitas pembuatan keputusan. Kelompok biasanya menghasilkan solusi yang lebih
banyak dan lebih baik terhadap masalah dibandingkan dengan satu individu. Dan
pilihan yang diambil kelompok lebih akurat dan kreatif. Mengap begitu? Kelompok
membawa informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap dalam pengambilan
keputusan sehingga mereka lebih banyak menghasilkan gagasan. Selain itu, saling
memberi dan menerima yang biasanya terjadi dalam proses pengambilan keputusan
kelompok akan menghasilkan keragaman opini dan meningkatkan kemungkinan
bahwa alternatif yang lemah bisa diidentifikasi dan ditinggalkan.
Sumber : Mitos atau Ilmu Pengetahuan (S.Robbins)