SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
AKUNTANSI ISTISHNA
(PSAK 104)
Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar :
Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
KONSEP DASAR TRANSAKSI ISTISHNA
• Karena barang belum tersedia, pembeli kadang-kadang harus indent
atau memesan terlebih dahulu kepada penjual. Hal ini merupakan
jual beli akad Istishna’.
• Akad Istishna’ pada dasarnya adalah suatu jenis dari Akad Salam.
Bedanya akad Salam keseluruhan pembayaran dilakukan diawal
akad, tetapi akad istishna’ pembayarannya bisa dilakukan secara
angsuran.
• Kalau akad salam cocok untuk Pembelian produk hasil pertanian,
akad istishna’ cocok untuk pembelian produk manufaktur (konstruksi,
gedung, mesin mobil/motor, dan sebagainya).
KETENTUAN UMUM :
• Spesipikasi barang pesanan harus jelas : jenis, macam, ukuran dan
jumlah.
• Harga jual telah disepakati tercantum dalam akad Istishna dan tidak boleh
berubah selama berlakunya akad
• Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga
setelah akad ditandatangani maka seluruh biaya tambahan tetap
ditanggung nasabah.
1. PELAKU
2. OBYEK AKAD
3. IJAB KABUL
Rukun Istishna’
Pelaku terdiri dari pemesan (pembeli/ mustashni’) dan
penjual (pembuat, shani’). Harus Cakap Hukum dan Baligh
Obyek akad berupa barang yang akan diserahkan dan
modal istishna’ yang berbentuk harga
ijab kabul/serah terima
“Ketentuan syariah untuk akad salam juga
berlaku untuk akad Istishna”
JENIS ISTISHNA’
Istishna’ Parallel
Istishna’ merupakan akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan
tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan
penjual (pembuat, shani’).
Istishna’
Istishna’ Parallel adalah suatu bentuk akad istishna’’ antara
penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi kewajibannya
kepada pemesan, penjual melakukan akad istishna’ dengan pihak
lain (sub kontraktor) yang dapat memenuhi aset yang dipesan
pembeli. Syaratnya akad istishna’ pertama tidak bergantung pada
istishna’ kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya
keuntungan selama konstruksi.
TRANSAKSI ISTISHNA
Transaksi istishna =>
Bank Syariah sebagai
produsen / pembuat
Transaksi istishna =>
Bank Syariah sebagai
pembeli / pemesan
Romadhani
SENIN Bin KAMIS
Wiroso (2005 : 182) :
• Mengemukakan bahwa dalam praktik perbankan syariah, bank dapat bertindak
sebagai pembeli atau penjual dalam suatu transaksi Istishna. Jika bank
bertindak sebagai penjual kemudain memesan kepada pihak lain (sub
kontraktor) untuk meyediakan barang pesanan dengan cara Istishna maka itu
disebut sebagai Istishna Paralel. Istishna Paralel dilakukan dengan syarat
berikut :
1. Akad kedua antara bank dan sub kontraktor terpisah dari akad pertama
antara bank dan pembeli akhir dan ;
2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah.
CV. Mail
Istishna LKS sebagai Pembuat Istishna LKS sebagai Pembeli
Istishna Paralel – LKS sebagai Pemesan dan Pembuat dengan Akad Terpisah
ALUR TRANSAKSI ISTISHNA PARALEL
Romadhani
Subyek Salam Istishna’’ Aturan dan keterangan
Pokok
kontrak
Muslam fihi Mashnu’ Barang ditangguhkan, dengan
spesifikasi
Harga Dibayar saat
kontrak
Boleh saat
kontrak, boleh
diangsur, boleh
kemudian hari
Cara penyelesaian pembayaran
merupakan perbedaan utama antara
salam dan istishna’
Sifat
kontrak
Mengikat secara
asli
(thabi’i)
Mengikat secara
ikutan (thaba’i)
Salam mengikat semua pihak sejak
semula, sementara istishna’ dianggap
mengikat berdasarkan pandangan
para fuqaha demi kemashlahatan,
serta tidak bertentangan dengan
aturan syariah
Kontrak
paralel
Salam paralel Istishna’ paralel Baik salam paralel maupun istishna’
paralel sah asalkan: kedua kontrak
secara hukum adalah terpisah.
Salam dan Istishna memiliki kemiripan karakter akad karena memiliki
kesamaan jenis akad jual beli dengan pesanan, sedangkan perbedaan
antara kedua jenis akad ini adalah :
1. Pembayaran dimuka secara keseluruhan
2. Pembayaran secara angsuran selama proses pembuatan
3. Pembayaran setelah penyelesaian barang.
Mekanisme pembayaran transaksi Istishna yang disepakati dalam akad
dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain :
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
TRANSAKSI ISTISHNA
Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar :
Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
• Standar Akuntansi Keuangan yang pertama kali mengatur tentang akuntansi Istishna
adalah PSAK 59 paragraf 81 sampai dengan 104 tentang pengakuan dan
pengukuran Istishna dan Istishna Paralel.
• Beberapa hal yang diatur pada paragraf tersebut al : Karateristik Istishna sebagai
akad jual beli ketika pembeli menugasi kepada produsen untuk menyediakan
barang pesanan sesuai spesipikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya
dengan harga yang disepakati.
• Cara pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan atau ditangguhkan
sampai jangka waktu tertentu.
• PSAK tersebut lebih mengatur posisi Bank Syariah sebagai produsen atau penjual
dan Bank Syariah sebagai pembeli.
1. Pendahuluan
• PSAK 104 berlaku untuk transaksi istishna yang dilakukan LKS . PSAK ini juga
diterapkan untuk entitas yang melakukan transaksi istishna baik sebagai penjual
maupun pembeli.
• Sistematika penulisan secara garis besar disusun dengan memisahkan akuntansi
untuk penjual dan akuntansi pembeli dalam transaksi Istishna.
• Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk akuntansi penjual penyempurnaan
dilakukan :
1) penyatuan dan segmentasi akad;
2) Istishna dengan pembayaran tangguh ;
3) pengakuan transaksi rugi
• Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk akuntansi pembeli, penyempurnaan
dilakukan untuk perlakukan akuntansi beban Istishna tangguhan yang merupakan
selisih antara harga beli dan biaya perolehan tunai. Beban istishna tanguhan
selanjutnya di amortasi secara proporsional sesuai dengan porsi pelunasan utang
Istishna
PSAK 104 : Akuntansi Istishna merupakan penyempurnaan dari PSAK 59 : Akuntansi
Perbankan Syariah (2002) yang mengatur mengenai Istishna. Bentuk penyempurnaan dan
penambahan pengaturan nya sb :
2. Karateristik : PSAK 104 Paragraf 6 – 13
3. Pengakuan dan Pengukuran
a) Akuntansi untuk penjual :
1) Penyatuan dan segmentasi akad
2) Pendapatan Istishna dan Istishna Paralel
3) Istishna dengan pembayaran tangguh : Meskipun Istishna' dilakukan dengan
pembayaran tangguh, penjual harus menentukan nilai tunai Istishna' pada saat
penyerahan barang pesanan sebagai dasar untuk mengakui margin keuntungan terkait
dengan proses pembuatan barang pesanan. (lihat tabel hubungan antara biaya
peolehan dan nilai tunai akad):
• Margin ini menunjukkan nilai tambah yang dihasilkan dari proses pembuatan barang
pesanan.
• Sedangkan yang dimaksud dengan nilai akad dalam Istishna' dengan pembayaran
langsung adalah harga yang disepakati antara penjual dan pembeli akhir.
4) Biaya perolehan Istishna
5) Biaya perolehan Istishna Paralel
6) Penyelesaian Awal
7) Perubahan pesanan dan tagihan tambahan
8) Pengakuan taksiran rugi
Biaya Perolehan (biaya produksi) Rp 1.000,00
Margin keuntungan pembuatan barang pesanan Rp 200,00
Nilai tunai pada saat penyerahan barang pesanan Rp 1.200,00
Nilai akad untuk pembayaran secara angs selama 3 thn Rp 1.600,00
Selisih nilai akad dan nilai tunai yg diakui selama 3 thn Rp. 400,00
• Contoh tabel hubungan biaya perolehan, nilai tunai, dan nilai akad :
b) Akuntansi untuk pembeli :
1. Pembeli mengakui aset Istishna dlm penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih
oleh penjual dan sekaligus mengakui utang Istishna kepada penjual
2. Aset Istishna dgn pembyran tangguh > dari 1 tahun diakui sebesar biaya perolehan
tunai.
3. Beban Istishna tangguhan di amortasi secara proporsional sesuai dengan porsi
pelunasan utang Istishna.
4. Jika barang terlambt karena kelalaian penjual dan mengakibatkan kerugian pembeli
maka kerugian tersebut dikurangkan dari garansi penyelesaian proyek yang telah
diserahkan penjual. Jika kerugian tersebut melebihi garansi penyelesaian maka
selisihnya diakui sebagai piutang.
5. Jika pembeli menolak karena tidak sesuai pesanan  dikaui sebagai piutang jatuh
tempo  jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.
6. Jika pembeli menerima brg yg tidak sesuai maka akan diukur dengan nilai yang lebih
rendah antara nilai wajar dan biaya berjalan, selisih  kerugian pada periode berjalan.
7. Dalam Istishna paralel pembeli menolak karena tdk sesuai dg brg pesanan  selisih
diakui sebagai kerugian pada periode berjalan
4. Penyajian :
a) Penjual menyajikan dalam laporan keuangan halal
b) Pembeli menyajikan dalam laporan halal
5. Pengungkapan
a) Penjual mengungkapkan transaksi Istishna dalam laporan keuangan tetapi tidak
terbatas pada metode akuntansi yang digunakan pd saat pengukuran pendapatan
dan keuntungan kontrak Istishna, metode yang digunakan dalam penentuan
prosentasi penyelesaian kontrak berjalan, rincian piutang Istishna, pengungkapan
sesuai PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
b) Pembeli mengungkapkan transaksi Istishna dalam laporan keuangan tetapi tidak
terbatas pada : rincian utang Istishna berdasarkan jumlah dan jangka waktu,
pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syrariah
APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA
Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar :
Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
1.Perlakuan Akuntansi Istishna dengan cara pembayaran dimuka
Dompet Duapa (DD) Republika berencana membangun 500 rumah type 21 untuk membantu
masyarakat pasca gempa Bantul. DD Republika memilih salah satu lembaga keuangan syariah
yang berpengalaman di Yogyakarta (BPRS) Berkah untuk mengkoordinir pembangunan rumah
sederhana tsb dengan harga yang disepkati Rp. 20.000.000. unit adapun spesipikasinya sb :
• Luas tanah : 50m2
• Luas bangunan : 21m2
• Spesipikasi : Kayu balau / batako plester
• Lantai : Keramik 40/40
• Jumlah kamar / mandi : 2 / 1 kamar mandi
• Listrik : 450 wat
• Air : PDAM
• Genting : Sakura roof
• Jangka waktu : 10 bulan
• Total kontrak : Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah)
• Tanggal 10 Januari 2022 : Dilakukan kesepakatan dan tanda tangan secara akad Istishna
antara DD Republika dan BPRS Berkah, DD Republika menyerahkan dana tunai Rp.
10.000.000,- sebagai komitmen dan kepercayaan DD Republika kepada BRPS Berkah.
• BPRS Berkah karena tidak memiliki divisi sub kontraktor, maka melakukan kerjasama
dengan kontraktor besar di Bantul CV. Adil dengan menggunakan SDM lokal dalam proses
perencanaan rumah sederhana tersebut.
• Tanggal 10 Febuari 2022 : BPRS Berkah menandatangani kesepakatan dengan CV. Adil
untuk pembangunan 500 rumah dengan nilai kontrak Rp. 9.500.000.000.- dalam
kesepakatan tersebut akan dilakukan dengan 2 tahap sb :
a) Tahap pertama : 1 November 2022 , sebanyak 300 unit akan diserahkan CV. Adil
selanjutnya BPRS Berkah akan menyerahkan 300 unit rumah tersebut kepada DD
Republika dan akan diserahkan pada tanggal 20 November kepada korban gempa
Yogyakarta.
b) Tahap kedua : 1 Desember 2022, diserahkan kembali 200 unit, BPRS Berkah akan
menyerahkan kepada DD Republika tanggal 11 Desember 2022, dan akan diserahkan
kembali oleh DD Republika kepada korban gempa Yogyakarta tanggal 21 Desember
2022
1. 10 Januari 2022 :BPRS Berkah terima dana dari DD Republika sebesar Rp. 10.000.000.000.
sebagai keseluruhan pesanan 500 unit rumah untuk korban gempa Bantul Yogyakarta, jurnal
yang dibuat.
2. 10 Februari 2022, BPRS Berkah menyerahkan dana Rp. 9.500.000.000.kepada CV. Adil atas
dasar pesanan 500 unit rumah dari DD Republika, jurnal yang dibuat :
(D) Kas / Bank Rp. 10.000.000.000,-
(K) Utang Istishna Rp. 10.000.000.000,-
(D) Aktiva Istishna dlm
Penyelesaian
Rp.9.500.000.000,-
(K) Kas/Bank Rp. 9.500.000.000,-
3. 1 November 2022 , BPRS Berkah menerima 300 unit dari CV. Adil sehingga nilai persediaan
yang diterima adalah Rp. 5.700.000.000 (300 x Rp. 19.000.000,-), jurnal yang dibuat.
4. 11 November 2022 BPRS Berkah menyerahkan 300 unit rumah kepada DD Republika nilai
yang diserahkan Rp. 6.000.000.000,- (300 x Rp. 20.000.000,-) , jurnal yang dibuat :
Atas penyerahan sebagian barang BPRS Berkah diperkenankan untuk mengakui pendapatan
atas keuntungan Istishna (PSAK 23)
(D) Persdn Istishna Rp. 5.700.000.000,-
(K) Aktiva Istishna dlm
Penyelesaian
Rp. 5.700.000.000,-
(D) Utang Istishna Rp. 6.000.000.000,-
(K) Persediaan Rp.5.700.000.000,-
(K) Pendapatan
Bersih Istishna
Rp. 300.000.000,-
5. 1 Desember 2022: BPRS Berkah menerima 200 unit rumah dari CV. Adil (200 x Rp.
19.000.000,-) , jurnal yang dibuat.
6. 21 Desember 2022, BPRS Berkah menyerahkan 200 unit rumah ke DD Republika, (200 x Rp.
20.000.000,-) jurnal yang dibuat :
(D) Persediaan
Istishna
Rp. 3.800.000.000,-
(K) Aktiva Istishna
dalam Penyelesaian
Rp. 3.800.000.000,-
(D) Utang Istishna Rp. 4.000.000.000,-
(K) Persediaan Rp.3.800.000.000,-
(K) Pendapatan
Bersih Istishna
Rp. 200.000.000,-
7. Jika DD Republika menolak rumah yang dipesan karena tidak sesuai dengan spesipikasi
(brg pesanan diukur lebih rendah dari nilai wajar dari harga pokok Istishna, selisih diakui
sebagai kerugian misalnya penurunan nilai sebesar Rp. 500.000.000,- diakibatkan adanya
kesalahan spesipikasi jurnal yang dibuat.
8. Apabila aktiva Istishna yang dipesan BPRS Berkah kepada sub kontrakor CV. Adil yg telah
ditentukan tidak sesuai spesipikasi (BPRS telah menerima aktiva) oleh pemesan dan
akhirnya BPRS Berkah mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi spesipikasi tersebut,
jurnal yang dibuat :
• Pada saat pengeluaran biaya Rp. 100.000.000,- pemenuhan spesipikasi tersebut :
(D) Kerugian Istishna Rp. 500.000.000,-
(K) Aktiva Istishna
dalam penyelesaian
Rp. 500.000.000,-
(D) Aktiva Istishna dlm
Penyelesaian
Rp.100.000.000,-
(K) Kas/Bank Rp. 100.000.000,-
• Pada saat penyelesaian proses pemenuhan spesipikasi :
9. Berdasarkan prinsip kehati-hatian yang harus dilakukan BPRS Berkah, maka CV adil
dimintakan memberikan garansi Corporate Bond senilai Rp.250.000.000,- jurnal yang dibuat
oleh BPRS Berkah :
• Pada saat BPRS Berkah menerima garansi penyelesaian dari CV. Adil :
(D) Persediaan
Istishna
Rp. 100.000.000,-
(K) Aktiva Istishna
dalam penyelesaian
Rp. 100.000.000,-
(D) Kas Rp.250.000.000,-
(K) Titipan uang
garansi
Rp. 250.000.000,-
• Pada saat pengembalian uang garansi penyelesaian proyek :
10. Apa barang pesanan terlambat diserahkan akibat kelalaian CV. Adil :
• BPRS Berkah mengalami kerugian dan uang garansi sama dengan nilai kerugian
(D) Titipan uang
garansi
Rp. 250.000.000,-
(K) Kas Rp. 250.000.000,-
(D) Titipan uang
garansi
Rp.250.000.000,-
(K) Pendapatan ganti
rugi Istishna
Rp. 250.000.000,-
• BPRS Berkah mengalami kerugian uang garansi lebih kecil dari nilai kerugian (Rp.
350.000.000,-) jurnalnya :
• BPRS Berkah mengalami kerugian dan uang garansi lebih besar dari nilai kerugian (Rp.
150.000.000,-)
(D) Titipan uang garansi Rp. 250.000.000,-
(D) Piutang kontraktor Rp. 100.000.000,-
(K) Pendapatan ganti rugi
Istishna
Rp. 350.000.000,-
(D) Titipan uang garansi Rp. 250.000.000,-
(K) Utang kepada kontraktor Rp.100.000.000,-
(K) Pendapatan Bersih Istishna Rp. 150.000.000,-
• PSAK 59 paragraf 130 menyatakan bahwa penyisihan kerugian aktiva produktif dan piutang
yang timbul dari transaksi produktif dibentuk sebesar estimasi kerugian aktiva produktif dan
piutang yang tidak tertagih sesuai dengan denominasi mata uang produktif.
• Standar ini merujuk pada peraturan Bank Indonesia yaitu tentang Kualitas Aktiva Produktif
(KAP) bagi bank syariah (PBI) No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan penyisihan
penghapusan aktiva produktif bagi bank syariah.
Lanjutan :
Setelah dilakukan analisis mengenai kualitas aktiva produktif (KAP) dutentukan penyisihan
piutang Istishna adalah Rp. 400.000.000,-
• Pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif
(D) Beban penyisihan kerugian Istishna Rp. 400.000.000,-
(K) Penyisihan kerugian Istishna Rp. 400.000.000,-
Lanjutan :
• Apabila piutang Istishna telah jatuh tempo (Rp. 500.000.000,-) tetapi pembeli belum
melakukan pelunasan
• Apabila piutang dianggap non performing
(D) Piutang pembeli Rp. 500.000.000,-
(K) Piutang Istishna Rp. 500.000.000,-
(D) Pendapatan Istishna Rp. 100.000.000,-
(K) Piutang pembeli Rp. 100.000.000,-
(D) Penyisihan kerugian Istishna Rp. 400.000.000,-
(K) Piutang pembeli Rp. 400.000.000,-
APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA
2. Perlakuan Akuntansi Istishna dengan cara pembayaran angsuran selama
proses
Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar :
Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
Nasabah
(Pembeli)
LKS Sub Kontraktor
(3) Penagihan tagihan
kepada LKS
(4) Pembayaran
tagihan kepada sub
kontraktor
(1) Penagihan atas
pesanan
(2) Penagihan atas
dasar tagihan sub
kontraktor + margin
Ilustrasi gambaran tentang proses dan perlakukan akuntansi transaksi Istishna dengan cara pembayaran
angsuran selama proses pembuatan barang atas mengangsur sebelum penyerahan barang.
APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA
3. Perlakuan Akuntansi Istishna dengan cara pembayaran tangguh
Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar :
Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) Berkat merupakan UJKS dibawah koperasi Syariah Berkah,
UJKS fokus pada pembiayan kontruksi perumahan, bangunan sekolah dan fasilitas perkantoran.
Mendapatkan pesanan pembangunan SDIT Ukhuwah :
• Bangunan : 2 lantai
• Luas bangunan : 500m2
• Total kontrak : Rp. 750.000.000
• Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan SDIT sebesar Rp. 300.000.000,- (termasuk biaya
pra kontrak Rp. 25.000.000,-)
• Atas perhitungan tersebut UJKS Berkat membentuk appraisal (penilai). Dari hasil perhitungan
dilapangan diperoleh data-data untuk pelaksanaan transaksi Istishna, antara lain :
Tahun 1 Tahun 2
Akumulasi pengeluaran
biaya (termasuk akad pra
kontrak)
Rp. 200.000.000,- Rp. 100.000.000,-
Tagihan termin (billing) Rp. 500.000.000,- Rp. 250.000.000,-
Penerimaan tgh dari
pembeli
Rp. 500.000.000,- Rp. 250.000,000,-
Jurnal yang diperlukan
Pada saat akad
• Pembayaran beban pra akad (Rp.25.000.000,-)
• Apabila ada kepastian penandatangan akad
• Apabila ada pembatalan (akad tidak jadi)
(D) Beban pra akad Istishna
ditangguhkan
Rp. 25.000.000,-
(K) Kas / Bank Rp. 25.000.000,-
(D) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp. 25.000.000,-
(K) Beban pra akad istishna
ditangguhkan
Rp. 25.000.000,-
(D) Beban pra akad Istishna Rp. 25.000.000,-
(K) Beban pra akad Istishan
ditangguhkan
Rp. 25.000.000,-
Jurnal yang diperlukan
• Pembayaran biaya seperti material, tenaga kerja dsbnya sebesar Rp. 200.000.000 (termasuk
akad dan tahun kedua sebesar Rp. 100.000.000,-)
• Penagihan oleh UJKS Berkat kepada pembeli
• Penerimaan pembayaran dari pembeli akhir.
Tahun 1 Tahun 2
(D) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp.175.000.000,- Rp. 100.000.000,-
(K) Kas Rp. 175.000.000,- Rp. 100.000.000,-
Tahun 1 Tahun 2
(D) Piutang Istishna Rp.500.000.000,- Rp. 250.000.000,-
(K) Termin Istishna Rp. 500.000.000,- Rp. 250.000.000,-
Tahun 1 Tahun 2
(D) Kas Rp.500.000.000,- Rp. 250.000.000,-
(K) Piutang Istishna Istishna Rp. 500.000.000,- Rp. 250.000.000,-
APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA
4. Metode pengakuan pendapatan atau keuntungan transaksi Istishna dengan
cara pembayaran tangguh dan selama proses pembuatan aktiva Istishna
Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar :
Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
• PSAK 104 tentang akuntansi Istishna menjelaskan bagian pengakuan dan pengukuran
khususnya paragraf 17 menyatakan bahwa : pendapatan Istishna diakui dengan
menggunakan metode prosentase penyelesaian atau akad selesai
• Contoh jika menggunakan kasus UJKS Berkat yang melaksanakan pembangunan gedung
SDIT Ukhuwah, maka metode prosentase penyelesaian dapat digunakan sb :
a) Harga Jual : Rp. 750.000.000,-
b) Harga pokok : Rp. 300.000.000,-
c) Keuntungan : Rp. 450.000.000,-
• Sesuai informasi UJKS Berkat mengeluarkan biaya Rp. 200.000.000/ th 1 dan Rp.
100.000.000/ th 2. maka perhitungan prosentasenya sb :
Tahun 1 Tahun 2
Prosentase penyelesaian 200/300x100%=66,66% 100/300x100%=33,33%
Pencatatan penerimaan harga ke pembeli
akhir
750jtx66,66%=500 juta 750jtx33,33%= 250 juta
Pendapatan Istishna (margin keuntungan) 450jtx66,66%= 300 juta 450jtx33,33%=150 juta
• Atas perhitungan pendapatan Istishna yang diakui selama masa transaksi Istishna maka
jurnal yang di buat UJKS Berkat sb :
• UJKS Berkat menerima gedung SDIT Ukhuwah yang selesai dibangun
• Pada saat penyelesaian akad dan penyerahan gedung SDIT UJKS Berkat kepada SDIT
Ukhuwah
(D) Persediaan Rp.300.000.000,-
(K) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp. 300.000.000,-
Tahun 1 Tahun 2
(D) HP Istishna Rp.200.000.000,- Rp. 100.000.000,-
(D) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp.300.000.000,- Rp. 150.000.000,-
(K) Nilai kontrak Istishna Rp.500.000.000,- Rp.250.000.000,-
(D) Termin Istishna Rp.300.000.000,-
(K) Persediaan Rp. 300.000.000,-
• PSAK 104 tentang akuntansi Istishna menjelaskan bagian pengakuan dan pengukuran
khususnya paragraf 19 menyatakan bahwa jika estimasi prosentase penyelesaian akad dan
biaya penyelesaian tidk dapat ditentukan secara rasional pada akhir periode laporan keuangan
maka digunakan metode akad selesai dengan ketentuan sb :
a) Tidak ada pendapatan Istishna yang diakui sampai dengan pekerjaan tersebut selesai.
b) Tidak ada HP Istishna sampai pekerjaan tersebut selesai
c) Tidak ada pembagian keuntungan dan pendapatan sampai pekerjaan tersebut selesai
• Contoh jika menggunakan kasus UJKS Berkat yang melaksanakan pembangunan gedung
SDIT Ukhuwah, maka metode akad selesai sb :
a) Harga Jual : Rp. 750.000.000,-
b) Harga pokok : Rp. 300.000.000,-
c) Keuntungan : Rp. 450.000.000,-
Maka :
a) Pada tahun pertama implementasi akad tidak terdapat perhitungan pendapatan sehingga
tidak ada jurnal yang dibuat
b) Pada tahun kedua terdapat pengakuan biaya dan pendapatan pada saat selesainya akad
dengan ditandai penyelesaian barang pesanan dengan spesipikasi sesuai, maka jurnal
yang dibuat UJKS Berkat sb :
• Atas perhitungan pendapatan Istishna yang diakui selama masa transaksi Istishna maka
jurnal yang di buat UJKS Berkat sb :
(D) HP Istishna Rp.300.000.000,-
(D) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp.450.000.000,-
(K) Nilai kontrak Istishna Rp.750.000.000,-
KESIMPULAN :
1. Produk Istishna menyerupai produk Salam namun dalam Istishna
pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa (Termin)
2. Standar Akuntansi Keuangan yang pertama kali mengatur tentang akuntansi
Istishna adalah PSAK 59 paragraf 81 sampai dengan 104 tentang
pengakuan, pengukuran Istishna dan Istishna Paralel.
3. Beberapa hal yang diatur pada paragraf tersebut antara lain karateristik
Istishna sebagai akad jual beli di mana pembeli menugasi prodeusen untuk
menyediakan barang pesanan (al-mashmu) sesuai spesipikasi yang di
isyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati, cara
pembayaran bisa dimuka, cicilan maupun ditangguhkan sampai jangka waktu
tertentu. PSAK tersebut mengatur Bank Syariah sebagai produsen/penjual
dan Bank Syariah sebagai pembeli
4. PSAK 104 Akuntansi Istishna merupakan penyempurnaan PSAK 59
Akuntansi perbankan Syariah (2002) yang mengatur mengenai Istishna.
WASSALAM
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahPhuji Maisaroh
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahEdwin Irwanto
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salamcitra Joni
 
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5NunungSetiani
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTMiftah Iqtishoduna
 
(PPT) Pegadaian Syari'ah
(PPT) Pegadaian Syari'ah(PPT) Pegadaian Syari'ah
(PPT) Pegadaian Syari'ahKhafidFaozi
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
akuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahahakuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahahnurul agustina
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahElla Aisah
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishnamadureh
 
Pandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoPandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoAdam Hastawa
 

What's hot (20)

Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salam
 
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
 
Produk Produk Perbankan Syariah
Produk Produk Perbankan SyariahProduk Produk Perbankan Syariah
Produk Produk Perbankan Syariah
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
(PPT) Pegadaian Syari'ah
(PPT) Pegadaian Syari'ah(PPT) Pegadaian Syari'ah
(PPT) Pegadaian Syari'ah
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Akad salam
Akad salamAkad salam
Akad salam
 
akuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahahakuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahah
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariah
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHSISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishna
 
Teori bagi hasil
Teori bagi hasilTeori bagi hasil
Teori bagi hasil
 
Pandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoPandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resiko
 

Similar to ISTISHNA

Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdfSesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdfpadlah1984
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptxsantiuna
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahBernard Anjas
 
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfAKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfRiniMusada1
 
Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishnaHasunah
 
Bank dan lembaga keuangan ppt
Bank dan lembaga keuangan pptBank dan lembaga keuangan ppt
Bank dan lembaga keuangan pptlarassukma
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...nishannisa
 
Presentas
PresentasPresentas
Presentasriza
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasiriza
 
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxMEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxsumiyati84
 
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syariaBab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syariaIkaAlini
 
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN SalatigaAkuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN SalatigaBaktii07
 
akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'Bunny Amhy
 
Ba'i Al -Isthisna.pptx
Ba'i Al -Isthisna.pptxBa'i Al -Isthisna.pptx
Ba'i Al -Isthisna.pptxokfiresti1
 
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxMeet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxsumiyati84
 
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan MurabahahPembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahahdwi_rahmamosa
 
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)Vanniieccha Audi
 

Similar to ISTISHNA (20)

Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdfSesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 
Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
 
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfAKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
 
Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishna
 
Bank dan lembaga keuangan ppt
Bank dan lembaga keuangan pptBank dan lembaga keuangan ppt
Bank dan lembaga keuangan ppt
 
Akuntansi salam
Akuntansi salamAkuntansi salam
Akuntansi salam
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
 
Presentas
PresentasPresentas
Presentas
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxMEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
 
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syariaBab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
 
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN SalatigaAkuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
 
akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'
 
Ba'i Al -Isthisna.pptx
Ba'i Al -Isthisna.pptxBa'i Al -Isthisna.pptx
Ba'i Al -Isthisna.pptx
 
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxMeet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
 
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan MurabahahPembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah
 
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
 
PSAK NO. 102
PSAK NO. 102PSAK NO. 102
PSAK NO. 102
 

More from padlah1984

Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptKebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptpadlah1984
 
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...padlah1984
 
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
KJA Goes to Campus_All for accounting  SMEKJA Goes to Campus_All for accounting  SME
KJA Goes to Campus_All for accounting SMEpadlah1984
 
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticJenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticpadlah1984
 
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistikKEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistikpadlah1984
 
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanPenggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanpadlah1984
 
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaruPengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbarupadlah1984
 
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptRetensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptpadlah1984
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdfpadlah1984
 
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdfpadlah1984
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdfpadlah1984
 
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.pptpadlah1984
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdfpadlah1984
 
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxMateri Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxpadlah1984
 
Materai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfMaterai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfpadlah1984
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxpadlah1984
 
2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.pptpadlah1984
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpadlah1984
 
1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptxpadlah1984
 
1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.pptpadlah1984
 

More from padlah1984 (20)

Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptKebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
 
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
 
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
KJA Goes to Campus_All for accounting  SMEKJA Goes to Campus_All for accounting  SME
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
 
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticJenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
 
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistikKEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
 
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanPenggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
 
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaruPengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
 
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptRetensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf
 
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxMateri Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
 
Materai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfMaterai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdf
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
 
2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptx
 
1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx
 
1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 

Recently uploaded (17)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 

ISTISHNA

  • 1. AKUNTANSI ISTISHNA (PSAK 104) Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar : Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
  • 2. KONSEP DASAR TRANSAKSI ISTISHNA • Karena barang belum tersedia, pembeli kadang-kadang harus indent atau memesan terlebih dahulu kepada penjual. Hal ini merupakan jual beli akad Istishna’. • Akad Istishna’ pada dasarnya adalah suatu jenis dari Akad Salam. Bedanya akad Salam keseluruhan pembayaran dilakukan diawal akad, tetapi akad istishna’ pembayarannya bisa dilakukan secara angsuran. • Kalau akad salam cocok untuk Pembelian produk hasil pertanian, akad istishna’ cocok untuk pembelian produk manufaktur (konstruksi, gedung, mesin mobil/motor, dan sebagainya).
  • 3. KETENTUAN UMUM : • Spesipikasi barang pesanan harus jelas : jenis, macam, ukuran dan jumlah. • Harga jual telah disepakati tercantum dalam akad Istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad • Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.
  • 4. 1. PELAKU 2. OBYEK AKAD 3. IJAB KABUL Rukun Istishna’ Pelaku terdiri dari pemesan (pembeli/ mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’). Harus Cakap Hukum dan Baligh Obyek akad berupa barang yang akan diserahkan dan modal istishna’ yang berbentuk harga ijab kabul/serah terima “Ketentuan syariah untuk akad salam juga berlaku untuk akad Istishna”
  • 5. JENIS ISTISHNA’ Istishna’ Parallel Istishna’ merupakan akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat, shani’). Istishna’ Istishna’ Parallel adalah suatu bentuk akad istishna’’ antara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang dapat memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya akad istishna’ pertama tidak bergantung pada istishna’ kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya keuntungan selama konstruksi.
  • 6. TRANSAKSI ISTISHNA Transaksi istishna => Bank Syariah sebagai produsen / pembuat Transaksi istishna => Bank Syariah sebagai pembeli / pemesan Romadhani SENIN Bin KAMIS
  • 7. Wiroso (2005 : 182) : • Mengemukakan bahwa dalam praktik perbankan syariah, bank dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual dalam suatu transaksi Istishna. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudain memesan kepada pihak lain (sub kontraktor) untuk meyediakan barang pesanan dengan cara Istishna maka itu disebut sebagai Istishna Paralel. Istishna Paralel dilakukan dengan syarat berikut : 1. Akad kedua antara bank dan sub kontraktor terpisah dari akad pertama antara bank dan pembeli akhir dan ; 2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah.
  • 8. CV. Mail Istishna LKS sebagai Pembuat Istishna LKS sebagai Pembeli Istishna Paralel – LKS sebagai Pemesan dan Pembuat dengan Akad Terpisah ALUR TRANSAKSI ISTISHNA PARALEL Romadhani
  • 9. Subyek Salam Istishna’’ Aturan dan keterangan Pokok kontrak Muslam fihi Mashnu’ Barang ditangguhkan, dengan spesifikasi Harga Dibayar saat kontrak Boleh saat kontrak, boleh diangsur, boleh kemudian hari Cara penyelesaian pembayaran merupakan perbedaan utama antara salam dan istishna’ Sifat kontrak Mengikat secara asli (thabi’i) Mengikat secara ikutan (thaba’i) Salam mengikat semua pihak sejak semula, sementara istishna’ dianggap mengikat berdasarkan pandangan para fuqaha demi kemashlahatan, serta tidak bertentangan dengan aturan syariah Kontrak paralel Salam paralel Istishna’ paralel Baik salam paralel maupun istishna’ paralel sah asalkan: kedua kontrak secara hukum adalah terpisah. Salam dan Istishna memiliki kemiripan karakter akad karena memiliki kesamaan jenis akad jual beli dengan pesanan, sedangkan perbedaan antara kedua jenis akad ini adalah :
  • 10. 1. Pembayaran dimuka secara keseluruhan 2. Pembayaran secara angsuran selama proses pembuatan 3. Pembayaran setelah penyelesaian barang. Mekanisme pembayaran transaksi Istishna yang disepakati dalam akad dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain :
  • 11. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN TRANSAKSI ISTISHNA Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar : Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
  • 12. • Standar Akuntansi Keuangan yang pertama kali mengatur tentang akuntansi Istishna adalah PSAK 59 paragraf 81 sampai dengan 104 tentang pengakuan dan pengukuran Istishna dan Istishna Paralel. • Beberapa hal yang diatur pada paragraf tersebut al : Karateristik Istishna sebagai akad jual beli ketika pembeli menugasi kepada produsen untuk menyediakan barang pesanan sesuai spesipikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. • Cara pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. • PSAK tersebut lebih mengatur posisi Bank Syariah sebagai produsen atau penjual dan Bank Syariah sebagai pembeli. 1. Pendahuluan
  • 13. • PSAK 104 berlaku untuk transaksi istishna yang dilakukan LKS . PSAK ini juga diterapkan untuk entitas yang melakukan transaksi istishna baik sebagai penjual maupun pembeli. • Sistematika penulisan secara garis besar disusun dengan memisahkan akuntansi untuk penjual dan akuntansi pembeli dalam transaksi Istishna. • Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk akuntansi penjual penyempurnaan dilakukan : 1) penyatuan dan segmentasi akad; 2) Istishna dengan pembayaran tangguh ; 3) pengakuan transaksi rugi • Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk akuntansi pembeli, penyempurnaan dilakukan untuk perlakukan akuntansi beban Istishna tangguhan yang merupakan selisih antara harga beli dan biaya perolehan tunai. Beban istishna tanguhan selanjutnya di amortasi secara proporsional sesuai dengan porsi pelunasan utang Istishna PSAK 104 : Akuntansi Istishna merupakan penyempurnaan dari PSAK 59 : Akuntansi Perbankan Syariah (2002) yang mengatur mengenai Istishna. Bentuk penyempurnaan dan penambahan pengaturan nya sb :
  • 14. 2. Karateristik : PSAK 104 Paragraf 6 – 13 3. Pengakuan dan Pengukuran a) Akuntansi untuk penjual : 1) Penyatuan dan segmentasi akad 2) Pendapatan Istishna dan Istishna Paralel 3) Istishna dengan pembayaran tangguh : Meskipun Istishna' dilakukan dengan pembayaran tangguh, penjual harus menentukan nilai tunai Istishna' pada saat penyerahan barang pesanan sebagai dasar untuk mengakui margin keuntungan terkait dengan proses pembuatan barang pesanan. (lihat tabel hubungan antara biaya peolehan dan nilai tunai akad): • Margin ini menunjukkan nilai tambah yang dihasilkan dari proses pembuatan barang pesanan. • Sedangkan yang dimaksud dengan nilai akad dalam Istishna' dengan pembayaran langsung adalah harga yang disepakati antara penjual dan pembeli akhir. 4) Biaya perolehan Istishna 5) Biaya perolehan Istishna Paralel 6) Penyelesaian Awal 7) Perubahan pesanan dan tagihan tambahan 8) Pengakuan taksiran rugi
  • 15. Biaya Perolehan (biaya produksi) Rp 1.000,00 Margin keuntungan pembuatan barang pesanan Rp 200,00 Nilai tunai pada saat penyerahan barang pesanan Rp 1.200,00 Nilai akad untuk pembayaran secara angs selama 3 thn Rp 1.600,00 Selisih nilai akad dan nilai tunai yg diakui selama 3 thn Rp. 400,00 • Contoh tabel hubungan biaya perolehan, nilai tunai, dan nilai akad :
  • 16. b) Akuntansi untuk pembeli : 1. Pembeli mengakui aset Istishna dlm penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan sekaligus mengakui utang Istishna kepada penjual 2. Aset Istishna dgn pembyran tangguh > dari 1 tahun diakui sebesar biaya perolehan tunai. 3. Beban Istishna tangguhan di amortasi secara proporsional sesuai dengan porsi pelunasan utang Istishna. 4. Jika barang terlambt karena kelalaian penjual dan mengakibatkan kerugian pembeli maka kerugian tersebut dikurangkan dari garansi penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual. Jika kerugian tersebut melebihi garansi penyelesaian maka selisihnya diakui sebagai piutang. 5. Jika pembeli menolak karena tidak sesuai pesanan  dikaui sebagai piutang jatuh tempo  jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang. 6. Jika pembeli menerima brg yg tidak sesuai maka akan diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya berjalan, selisih  kerugian pada periode berjalan. 7. Dalam Istishna paralel pembeli menolak karena tdk sesuai dg brg pesanan  selisih diakui sebagai kerugian pada periode berjalan
  • 17. 4. Penyajian : a) Penjual menyajikan dalam laporan keuangan halal b) Pembeli menyajikan dalam laporan halal 5. Pengungkapan a) Penjual mengungkapkan transaksi Istishna dalam laporan keuangan tetapi tidak terbatas pada metode akuntansi yang digunakan pd saat pengukuran pendapatan dan keuntungan kontrak Istishna, metode yang digunakan dalam penentuan prosentasi penyelesaian kontrak berjalan, rincian piutang Istishna, pengungkapan sesuai PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. b) Pembeli mengungkapkan transaksi Istishna dalam laporan keuangan tetapi tidak terbatas pada : rincian utang Istishna berdasarkan jumlah dan jangka waktu, pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syrariah
  • 18. APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar : Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS 1.Perlakuan Akuntansi Istishna dengan cara pembayaran dimuka
  • 19. Dompet Duapa (DD) Republika berencana membangun 500 rumah type 21 untuk membantu masyarakat pasca gempa Bantul. DD Republika memilih salah satu lembaga keuangan syariah yang berpengalaman di Yogyakarta (BPRS) Berkah untuk mengkoordinir pembangunan rumah sederhana tsb dengan harga yang disepkati Rp. 20.000.000. unit adapun spesipikasinya sb : • Luas tanah : 50m2 • Luas bangunan : 21m2 • Spesipikasi : Kayu balau / batako plester • Lantai : Keramik 40/40 • Jumlah kamar / mandi : 2 / 1 kamar mandi • Listrik : 450 wat • Air : PDAM • Genting : Sakura roof • Jangka waktu : 10 bulan • Total kontrak : Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah)
  • 20. • Tanggal 10 Januari 2022 : Dilakukan kesepakatan dan tanda tangan secara akad Istishna antara DD Republika dan BPRS Berkah, DD Republika menyerahkan dana tunai Rp. 10.000.000,- sebagai komitmen dan kepercayaan DD Republika kepada BRPS Berkah. • BPRS Berkah karena tidak memiliki divisi sub kontraktor, maka melakukan kerjasama dengan kontraktor besar di Bantul CV. Adil dengan menggunakan SDM lokal dalam proses perencanaan rumah sederhana tersebut. • Tanggal 10 Febuari 2022 : BPRS Berkah menandatangani kesepakatan dengan CV. Adil untuk pembangunan 500 rumah dengan nilai kontrak Rp. 9.500.000.000.- dalam kesepakatan tersebut akan dilakukan dengan 2 tahap sb : a) Tahap pertama : 1 November 2022 , sebanyak 300 unit akan diserahkan CV. Adil selanjutnya BPRS Berkah akan menyerahkan 300 unit rumah tersebut kepada DD Republika dan akan diserahkan pada tanggal 20 November kepada korban gempa Yogyakarta. b) Tahap kedua : 1 Desember 2022, diserahkan kembali 200 unit, BPRS Berkah akan menyerahkan kepada DD Republika tanggal 11 Desember 2022, dan akan diserahkan kembali oleh DD Republika kepada korban gempa Yogyakarta tanggal 21 Desember 2022
  • 21. 1. 10 Januari 2022 :BPRS Berkah terima dana dari DD Republika sebesar Rp. 10.000.000.000. sebagai keseluruhan pesanan 500 unit rumah untuk korban gempa Bantul Yogyakarta, jurnal yang dibuat. 2. 10 Februari 2022, BPRS Berkah menyerahkan dana Rp. 9.500.000.000.kepada CV. Adil atas dasar pesanan 500 unit rumah dari DD Republika, jurnal yang dibuat : (D) Kas / Bank Rp. 10.000.000.000,- (K) Utang Istishna Rp. 10.000.000.000,- (D) Aktiva Istishna dlm Penyelesaian Rp.9.500.000.000,- (K) Kas/Bank Rp. 9.500.000.000,-
  • 22. 3. 1 November 2022 , BPRS Berkah menerima 300 unit dari CV. Adil sehingga nilai persediaan yang diterima adalah Rp. 5.700.000.000 (300 x Rp. 19.000.000,-), jurnal yang dibuat. 4. 11 November 2022 BPRS Berkah menyerahkan 300 unit rumah kepada DD Republika nilai yang diserahkan Rp. 6.000.000.000,- (300 x Rp. 20.000.000,-) , jurnal yang dibuat : Atas penyerahan sebagian barang BPRS Berkah diperkenankan untuk mengakui pendapatan atas keuntungan Istishna (PSAK 23) (D) Persdn Istishna Rp. 5.700.000.000,- (K) Aktiva Istishna dlm Penyelesaian Rp. 5.700.000.000,- (D) Utang Istishna Rp. 6.000.000.000,- (K) Persediaan Rp.5.700.000.000,- (K) Pendapatan Bersih Istishna Rp. 300.000.000,-
  • 23. 5. 1 Desember 2022: BPRS Berkah menerima 200 unit rumah dari CV. Adil (200 x Rp. 19.000.000,-) , jurnal yang dibuat. 6. 21 Desember 2022, BPRS Berkah menyerahkan 200 unit rumah ke DD Republika, (200 x Rp. 20.000.000,-) jurnal yang dibuat : (D) Persediaan Istishna Rp. 3.800.000.000,- (K) Aktiva Istishna dalam Penyelesaian Rp. 3.800.000.000,- (D) Utang Istishna Rp. 4.000.000.000,- (K) Persediaan Rp.3.800.000.000,- (K) Pendapatan Bersih Istishna Rp. 200.000.000,-
  • 24. 7. Jika DD Republika menolak rumah yang dipesan karena tidak sesuai dengan spesipikasi (brg pesanan diukur lebih rendah dari nilai wajar dari harga pokok Istishna, selisih diakui sebagai kerugian misalnya penurunan nilai sebesar Rp. 500.000.000,- diakibatkan adanya kesalahan spesipikasi jurnal yang dibuat. 8. Apabila aktiva Istishna yang dipesan BPRS Berkah kepada sub kontrakor CV. Adil yg telah ditentukan tidak sesuai spesipikasi (BPRS telah menerima aktiva) oleh pemesan dan akhirnya BPRS Berkah mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi spesipikasi tersebut, jurnal yang dibuat : • Pada saat pengeluaran biaya Rp. 100.000.000,- pemenuhan spesipikasi tersebut : (D) Kerugian Istishna Rp. 500.000.000,- (K) Aktiva Istishna dalam penyelesaian Rp. 500.000.000,- (D) Aktiva Istishna dlm Penyelesaian Rp.100.000.000,- (K) Kas/Bank Rp. 100.000.000,-
  • 25. • Pada saat penyelesaian proses pemenuhan spesipikasi : 9. Berdasarkan prinsip kehati-hatian yang harus dilakukan BPRS Berkah, maka CV adil dimintakan memberikan garansi Corporate Bond senilai Rp.250.000.000,- jurnal yang dibuat oleh BPRS Berkah : • Pada saat BPRS Berkah menerima garansi penyelesaian dari CV. Adil : (D) Persediaan Istishna Rp. 100.000.000,- (K) Aktiva Istishna dalam penyelesaian Rp. 100.000.000,- (D) Kas Rp.250.000.000,- (K) Titipan uang garansi Rp. 250.000.000,-
  • 26. • Pada saat pengembalian uang garansi penyelesaian proyek : 10. Apa barang pesanan terlambat diserahkan akibat kelalaian CV. Adil : • BPRS Berkah mengalami kerugian dan uang garansi sama dengan nilai kerugian (D) Titipan uang garansi Rp. 250.000.000,- (K) Kas Rp. 250.000.000,- (D) Titipan uang garansi Rp.250.000.000,- (K) Pendapatan ganti rugi Istishna Rp. 250.000.000,-
  • 27. • BPRS Berkah mengalami kerugian uang garansi lebih kecil dari nilai kerugian (Rp. 350.000.000,-) jurnalnya : • BPRS Berkah mengalami kerugian dan uang garansi lebih besar dari nilai kerugian (Rp. 150.000.000,-) (D) Titipan uang garansi Rp. 250.000.000,- (D) Piutang kontraktor Rp. 100.000.000,- (K) Pendapatan ganti rugi Istishna Rp. 350.000.000,- (D) Titipan uang garansi Rp. 250.000.000,- (K) Utang kepada kontraktor Rp.100.000.000,- (K) Pendapatan Bersih Istishna Rp. 150.000.000,-
  • 28. • PSAK 59 paragraf 130 menyatakan bahwa penyisihan kerugian aktiva produktif dan piutang yang timbul dari transaksi produktif dibentuk sebesar estimasi kerugian aktiva produktif dan piutang yang tidak tertagih sesuai dengan denominasi mata uang produktif. • Standar ini merujuk pada peraturan Bank Indonesia yaitu tentang Kualitas Aktiva Produktif (KAP) bagi bank syariah (PBI) No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan penyisihan penghapusan aktiva produktif bagi bank syariah. Lanjutan : Setelah dilakukan analisis mengenai kualitas aktiva produktif (KAP) dutentukan penyisihan piutang Istishna adalah Rp. 400.000.000,- • Pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif (D) Beban penyisihan kerugian Istishna Rp. 400.000.000,- (K) Penyisihan kerugian Istishna Rp. 400.000.000,-
  • 29. Lanjutan : • Apabila piutang Istishna telah jatuh tempo (Rp. 500.000.000,-) tetapi pembeli belum melakukan pelunasan • Apabila piutang dianggap non performing (D) Piutang pembeli Rp. 500.000.000,- (K) Piutang Istishna Rp. 500.000.000,- (D) Pendapatan Istishna Rp. 100.000.000,- (K) Piutang pembeli Rp. 100.000.000,- (D) Penyisihan kerugian Istishna Rp. 400.000.000,- (K) Piutang pembeli Rp. 400.000.000,-
  • 30. APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA 2. Perlakuan Akuntansi Istishna dengan cara pembayaran angsuran selama proses Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar : Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
  • 31. Nasabah (Pembeli) LKS Sub Kontraktor (3) Penagihan tagihan kepada LKS (4) Pembayaran tagihan kepada sub kontraktor (1) Penagihan atas pesanan (2) Penagihan atas dasar tagihan sub kontraktor + margin Ilustrasi gambaran tentang proses dan perlakukan akuntansi transaksi Istishna dengan cara pembayaran angsuran selama proses pembuatan barang atas mengangsur sebelum penyerahan barang.
  • 32. APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA 3. Perlakuan Akuntansi Istishna dengan cara pembayaran tangguh Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar : Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
  • 33. Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) Berkat merupakan UJKS dibawah koperasi Syariah Berkah, UJKS fokus pada pembiayan kontruksi perumahan, bangunan sekolah dan fasilitas perkantoran. Mendapatkan pesanan pembangunan SDIT Ukhuwah : • Bangunan : 2 lantai • Luas bangunan : 500m2 • Total kontrak : Rp. 750.000.000 • Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan SDIT sebesar Rp. 300.000.000,- (termasuk biaya pra kontrak Rp. 25.000.000,-) • Atas perhitungan tersebut UJKS Berkat membentuk appraisal (penilai). Dari hasil perhitungan dilapangan diperoleh data-data untuk pelaksanaan transaksi Istishna, antara lain : Tahun 1 Tahun 2 Akumulasi pengeluaran biaya (termasuk akad pra kontrak) Rp. 200.000.000,- Rp. 100.000.000,- Tagihan termin (billing) Rp. 500.000.000,- Rp. 250.000.000,- Penerimaan tgh dari pembeli Rp. 500.000.000,- Rp. 250.000,000,-
  • 34. Jurnal yang diperlukan Pada saat akad • Pembayaran beban pra akad (Rp.25.000.000,-) • Apabila ada kepastian penandatangan akad • Apabila ada pembatalan (akad tidak jadi) (D) Beban pra akad Istishna ditangguhkan Rp. 25.000.000,- (K) Kas / Bank Rp. 25.000.000,- (D) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp. 25.000.000,- (K) Beban pra akad istishna ditangguhkan Rp. 25.000.000,- (D) Beban pra akad Istishna Rp. 25.000.000,- (K) Beban pra akad Istishan ditangguhkan Rp. 25.000.000,-
  • 35. Jurnal yang diperlukan • Pembayaran biaya seperti material, tenaga kerja dsbnya sebesar Rp. 200.000.000 (termasuk akad dan tahun kedua sebesar Rp. 100.000.000,-) • Penagihan oleh UJKS Berkat kepada pembeli • Penerimaan pembayaran dari pembeli akhir. Tahun 1 Tahun 2 (D) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp.175.000.000,- Rp. 100.000.000,- (K) Kas Rp. 175.000.000,- Rp. 100.000.000,- Tahun 1 Tahun 2 (D) Piutang Istishna Rp.500.000.000,- Rp. 250.000.000,- (K) Termin Istishna Rp. 500.000.000,- Rp. 250.000.000,- Tahun 1 Tahun 2 (D) Kas Rp.500.000.000,- Rp. 250.000.000,- (K) Piutang Istishna Istishna Rp. 500.000.000,- Rp. 250.000.000,-
  • 36. APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA 4. Metode pengakuan pendapatan atau keuntungan transaksi Istishna dengan cara pembayaran tangguh dan selama proses pembuatan aktiva Istishna Disampaikan pada pertemuan 2 Praktisi Mengajar : Padlah Riyadi, SE. MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CIFRS
  • 37. • PSAK 104 tentang akuntansi Istishna menjelaskan bagian pengakuan dan pengukuran khususnya paragraf 17 menyatakan bahwa : pendapatan Istishna diakui dengan menggunakan metode prosentase penyelesaian atau akad selesai • Contoh jika menggunakan kasus UJKS Berkat yang melaksanakan pembangunan gedung SDIT Ukhuwah, maka metode prosentase penyelesaian dapat digunakan sb : a) Harga Jual : Rp. 750.000.000,- b) Harga pokok : Rp. 300.000.000,- c) Keuntungan : Rp. 450.000.000,- • Sesuai informasi UJKS Berkat mengeluarkan biaya Rp. 200.000.000/ th 1 dan Rp. 100.000.000/ th 2. maka perhitungan prosentasenya sb : Tahun 1 Tahun 2 Prosentase penyelesaian 200/300x100%=66,66% 100/300x100%=33,33% Pencatatan penerimaan harga ke pembeli akhir 750jtx66,66%=500 juta 750jtx33,33%= 250 juta Pendapatan Istishna (margin keuntungan) 450jtx66,66%= 300 juta 450jtx33,33%=150 juta
  • 38. • Atas perhitungan pendapatan Istishna yang diakui selama masa transaksi Istishna maka jurnal yang di buat UJKS Berkat sb : • UJKS Berkat menerima gedung SDIT Ukhuwah yang selesai dibangun • Pada saat penyelesaian akad dan penyerahan gedung SDIT UJKS Berkat kepada SDIT Ukhuwah (D) Persediaan Rp.300.000.000,- (K) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp. 300.000.000,- Tahun 1 Tahun 2 (D) HP Istishna Rp.200.000.000,- Rp. 100.000.000,- (D) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp.300.000.000,- Rp. 150.000.000,- (K) Nilai kontrak Istishna Rp.500.000.000,- Rp.250.000.000,- (D) Termin Istishna Rp.300.000.000,- (K) Persediaan Rp. 300.000.000,-
  • 39. • PSAK 104 tentang akuntansi Istishna menjelaskan bagian pengakuan dan pengukuran khususnya paragraf 19 menyatakan bahwa jika estimasi prosentase penyelesaian akad dan biaya penyelesaian tidk dapat ditentukan secara rasional pada akhir periode laporan keuangan maka digunakan metode akad selesai dengan ketentuan sb : a) Tidak ada pendapatan Istishna yang diakui sampai dengan pekerjaan tersebut selesai. b) Tidak ada HP Istishna sampai pekerjaan tersebut selesai c) Tidak ada pembagian keuntungan dan pendapatan sampai pekerjaan tersebut selesai • Contoh jika menggunakan kasus UJKS Berkat yang melaksanakan pembangunan gedung SDIT Ukhuwah, maka metode akad selesai sb : a) Harga Jual : Rp. 750.000.000,- b) Harga pokok : Rp. 300.000.000,- c) Keuntungan : Rp. 450.000.000,- Maka : a) Pada tahun pertama implementasi akad tidak terdapat perhitungan pendapatan sehingga tidak ada jurnal yang dibuat b) Pada tahun kedua terdapat pengakuan biaya dan pendapatan pada saat selesainya akad dengan ditandai penyelesaian barang pesanan dengan spesipikasi sesuai, maka jurnal yang dibuat UJKS Berkat sb :
  • 40. • Atas perhitungan pendapatan Istishna yang diakui selama masa transaksi Istishna maka jurnal yang di buat UJKS Berkat sb : (D) HP Istishna Rp.300.000.000,- (D) Aktiva Istishna dlm penyelesaian Rp.450.000.000,- (K) Nilai kontrak Istishna Rp.750.000.000,-
  • 41. KESIMPULAN : 1. Produk Istishna menyerupai produk Salam namun dalam Istishna pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa (Termin) 2. Standar Akuntansi Keuangan yang pertama kali mengatur tentang akuntansi Istishna adalah PSAK 59 paragraf 81 sampai dengan 104 tentang pengakuan, pengukuran Istishna dan Istishna Paralel. 3. Beberapa hal yang diatur pada paragraf tersebut antara lain karateristik Istishna sebagai akad jual beli di mana pembeli menugasi prodeusen untuk menyediakan barang pesanan (al-mashmu) sesuai spesipikasi yang di isyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati, cara pembayaran bisa dimuka, cicilan maupun ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. PSAK tersebut mengatur Bank Syariah sebagai produsen/penjual dan Bank Syariah sebagai pembeli 4. PSAK 104 Akuntansi Istishna merupakan penyempurnaan PSAK 59 Akuntansi perbankan Syariah (2002) yang mengatur mengenai Istishna.

Editor's Notes

  1. 1