SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
AKUNTANSI
TRANSAKSI
ISTISHNA
Hasunah 110810301139
Maretha Victorya 110810301145
DEFINISI
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NO. 104
Istishna' adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli, mustashni') dan penjual (pembuat, shani').
Istishna' paralel adalah suatu bentuk akad istishna'
antara pemesan (pembeli, mustashni') dengan penjual
(pembuat, shani'), kemudian untuk memenuhi
kewajibannya kepada mustashni', penjual memerlukan
pihak lain sebagai shani'.
 Spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis,
macam, ukuran, dan jumlah
 Harga jual telah disepakati tercantum dalam akad
istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya
akad
 Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan
terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani,
maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung
nasabah.
Ketentuan umum
Pada dasarnya istishna' tidak dapat dibatalkan,
kecuali memenuhi kondisi:
a) kedua belah pihak setuju untuk
menghentikannya; atau
b) akad batal demi hukum karena timbul kondisi
hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan
atau penyelesaian akad.
Pembeli mempunyai hak untuk memperoleh jaminan
dari penjual atas:
a) jumlah yang telah dibayarkan; dan
b) penyerahan barang pesanan sesuai dengan
spesifikasi dan tepat waktu.
Nasabah
(Pembeli)
Bank
(Penjual)
Produsen
(1) pesan
(3) Jual (2) bayar
Skema Transaksi Bai Al-
Istishna
 produsen/ pembuat barang (as-shani) dan juga
menyediakan bahan bakunya
 pemesan/ pembeli barang (al-mustahni)
 proyek/ usaha barang/ jasa yang dipesan (al-
mashnu)
 harga (tsaman)
 Shighatl Ijab Qabul
Rukun
istishna
 Pihak yang berakal cakap hukum dan mempunyai kekuasaan
untuk melakukan jual beli
 ridha/ kerelaaan kedua belah pihak dan tidak ingkar janji
 apabila isi akad disyaratkan as-shani hanya bekerja saja, maka
akad ini bukan lagi istishna, tetapi berubah menjadi akad ijarah
 pihak yang menyatakan kesanggupan untuk mengadakan/
membuat barang itu
 al-mashu (barang/ obyek pesanan) mempunyai kriteria yang
jelas seperti jenis, ukuran (tipe), mutu dan jumlahnya
 barang tersebut tidak termasuk dalam kategori yang dilarang
syara’ (najis, haram, samar/ tidak jelas) atau menimbulkan
kemudharatan (menimbulkan maksiat)
syarat-syarat istishna adalah :
Subyek
salam istishna keterangan
Pokok kontrak mustashni mashnu Barang ditangguhkan
dengan spesifikasi
Harga Dibayar saat kontrak Bisa saat kontrak, bisa
diangsur, bisa
dikemudian hari
Cara penyelesain
pembayaran merupakan
perbedaan utama antara
salam dan istishna
Sifat kontrak Mengikat secara asli Mengikat secara ikutan Salam mengikat semua
pihak semula, sedangkan
istishna menjadi pengikat
untuk melindungi
produsen sehingga tidak
ditinggalkan begitu saja
oleh konsumen secara
tidak bertanggungjawab
Kontrak pararel Salam pararel istishnapararel Baik salam pararel
maupun istishna pararel
asalkan kedua kontrak
secara hukum adalah
terpisah
Perbedaan istishna dan salam
Mekanisme pembayaran
transaksi istishna
 Pembayaran di muka secara
keseluruhan
 Pembayaran secara angsuran selama
proses pembuatan
 Pembayaran setelah penyelesaian
barang
Landasan Fiqh dan Fatwa DSN
tentang Transaksi Istishna
a. Landasan Al-Quran dan Al-hadits
b. Fatwa DSN tentang transaksi istishna
1). Fatwa no. 06/ DSN-MUI/VI/2000) tentang jual beli
istishna
 Ketentuan tentang Pembayaran
 Ketentuan tentang Barang
 Ketentuan Lain
2). Fatwa no. 22DSN-MUI/III/2002) tentang jual beli
istishna pararel
• Pertama : Ketentuan Umum
• Ketentuan Lain
Pengakuan dan pengukuran
Akuntansi untuk akuntansi penjual Penjual
Penyatuan dan Segmentasi Akad
Bila suatu akad istishna' mencakup sejumlah aset, pengakuan dari setiap
aset diperlakukan sebagai suatu akad yang terpisah jika:
(a) proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;
(b) setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dimana penjual dan
pembeli dapat menerima atau menolak bagian akad yang berhubungan
dengan masing-masing aset tersebut; dan
(c) biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat diidentifikasikan.
Suatu kelompok akad istishna', dengan satu atau beberapa pembeli, harus
diperlakukan sebagai satu akad istishna' jika:
(a) kelompok akad tersebut dinegosiasikan sebagai satu paket;
(b) akad tersebut berhubungan erat sekali, sebetulnya akad tersebut
merupakan bagian dari akad tunggal dengan suatu margin keuntungan;
dan
(c) akad tersebut dilakukan secara serentak atau secara
berkesinambungan.
Pendapatan Istishna' dan Istishna'
Paralel
Pendapatan istishna' diakui dengan menggunakan
metode persentase penyelesaian atau metode akad
selesai. Akad dikatakan selesai jika proses
pembuatan barang pesanan selesai dan diserahkan
kepada pembeli.
jika metode persentase penyelesaian digunakan, maka:
a) bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan
yang telah diselesaikan dalam periode tersebut diakui
sebagai pendapatan istishna' pada periode yang
bersangkutan;
b) bagian margin keuntungan istishna' yang diakui
selama periode pelaporan ditambahkan kepada aset
istishna' dalam penyelesaian; dan
c) pada akhir periode harga pokok istishna' diakui
sebesar biaya istishna' yang telah dikeluarkan sampai
dengan periode tersebut.
Lanjutan...
Jika estimasi persentase penyelesaian akad dan biaya untuk
penyelesaiannya tidak dapat ditentukan secara rasional pada
akhir periode laporan keuangan, maka digunakan metode akad
selesai dengan ketentuan sebagai berikut:
tidak ada pendapatan istishna' yang diakui sampai dengan
pekerjaan tersebut selesai;
a) tidak ada harga pokok istishna' yang diakui sampai dengan
pekerjaan tersebut selesai;
b) tidak ada bagian keuntungan yang diakui dalam istishna' dalam
penyelesaian sampai dengan pekerjaan tersebut selesai; dan
c) pengakuan pendapatan istishna', harga pokok istishna', dan
keuntungan dilakukan hanya pada akhir penyelesaian pekerjaan.
Istishna' dengan Pembayaran Tangguh
Jika menggunakan metode persentase penyelesaian dan proses
pelunasan dilakukan dalam periode lebih dari satu tahun dari
penyerahan barang pesanan, maka pengakuan pendapatan
dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung
apabila istishna' dilakukan secara tunai diakui sesuai persentase
penyelesaian; dan
b) selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan
diakui selama periode pelunasan secara proporsional sesuai
dengan jumlah pembayaran.
Biaya Perolehan Istishna'
Biaya perolehan istishna' terdiri dari:
a) biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja
langsung untuk membuat barang pesanan; dan
b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead,
termasuk biaya akad dan praakad.
Biaya praakad diakui sebagai beban tangguhan dan
diperhitungkan sebagai biaya istishna' jika akad
disepakati. Namun jika akad tidak disepakati, maka
biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan.
Biaya perolehan istishna' yang terjadi selama periode
laporan keuangan, diakui sebagai aset istishna' dalam
penyelesaian pada saat terjadinya.
Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta
biaya riset dan pengembangan tidak termasuk dalam
biaya istishna'.
Biaya Perolehan Istishna' Paralel
Biaya istishna' paralel terdiri dari:
a) biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan
produsen atau kontraktor kepada entitas;
b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead,
termasuk biaya akad dan praakad; dan
c) semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak
dapat memenuhi kewajibannya, jika ada.
Biaya perolehan istishna' paralel diakui sebagai aset
istishna' dalam penyelesaian pada saat diterimanya
tagihan dari produsen atau kontraktor sebesar
jumlah tagihan.
Penyelesaian Awal
Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum
tanggal jatuh tempo dan penjual memberikan
potongan, maka potongan tersebut sebagai
pengurang pendapatan istishna'.
Pengurangan pendapatan istishna' akibat
penyelesaian awal piutang istishna' dapat
diperlakukan sebagai:
a) potongan secara langsung dan dikurangkan dari
piutang istishna' pada saat pembayaran; atau
b) penggantian (reimbursed) kepada pembeli
sebesar jumlah keuntungan yang dihapuskan
tersebut setelah menerima pembayaran piutang
istishna' secara keseluruhan.
Perubahan Pesanan dan Tagihan Tambahan
Pengaturan pengakuan dan pengukuran atas pendapatan dan
biaya istishna' akibat perubahan pesanan dan tagihan
tambahan adalah sebagai berikut:
a) nilai dan biaya akibat perubahan pesanan yang disepakati
oleh penjual dan pembeli ditambahkan kepada pendapatan
istishna' dan biaya istishna';
b) jika kondisi pengenaan setiap tagihan tambahan yang
dipersyaratkan dipenuhi, maka jumlah biaya setiap tagihan
tambahan yang diakibatkan oleh setiap tagihan akan
menambah biaya istishna'; sehingga pendapatan istishna'
akan berkurang sebesar jumlah penambahan biaya akibat
klaim tambahan
c) perlakuan akuntansi (a) dan (b) juga berlaku pada istishna'
paralel, akan tetapi biaya perubahan pesanan dan tagihan
tambahan ditentukan oleh produsen atau kontraktor dan
disetujui penjual berdasarkan akad istishna' paralel.
Pengakuan Taksiran Rugi
Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya
perolehan istishna' akan melebihi pendapatan
istishna', taksiran kerugian harus segera diakui.
Jumlah kerugian semacam itu ditentukan tanpa
memperhatikan:
(a) apakah pekerjaan istishna' telah dilakukan atau
belum;
(b) tahap penyelesaian pembuatan barang pesanan;
atau
(c) jumlah laba yang diharapkan dari akad lain yang
tidak diperlakukan sebagai suatu akad tunggal
sesuai paragraf
AKUNTANSI PEMBELI
 Pembeli mengakui aset istishna' dalam
penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih
oleh penjual dan sekaligus mengakui hutang
istishna' kepada penjual.
 Aset istishna' yang diperoleh melalui transaksi
istishna' dengan pembayaran tangguh lebih dari
satu tahun diakui sebesar biaya perolehan tunai.
Selisih antara harga beli yang disepakati dalam
akad istishna' tangguh dan biaya perolehan tunai
diakui sebagai beban istishna' tangguhan.
 Beban istishna' tangguhan diamortisasi secara
proporsional sesuai dengan porsi pelunasan
hutang istishna'.
Lanjutan...
 Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena
kelalaian atau kesalahan penjual dan mengakibatkan
kerugian pembeli, maka kerugian itu dikurangkan
dari garansi penyelesaian proyek yang telah
diserahkan penjual. Jika kerugian tersebut melebihi
garansi penyelesaian proyek, maka selisihnya akan
diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual
dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian
piutang.
 Jika pembeli menolak menerima barang pesanan
karena tidak sesuai dengan spesifikasi dan tidak
memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah
dibayarkan kepada penjual, maka jumlah yang belum
diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh tempo
kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk
penyisihan kerugian piutang.
Lanjutan...
 Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak
sesuai dengan spesifikasi, maka barang pesanan
tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara
nilai wajar dan biaya perolehan. Selisih yang terjadi
diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.
 Dalam istishna' paralel, jika pembeli menolak menerima
barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi
yang disepakati, maka barang pesanan diukur dengan
nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan harga
pokok istishna'. Selisih yang terjadi diakui sebagai
kerugian pada periode berjalan.
PENYAJIAN
Penjual menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal sebagai
berikut:
a) Piutang istishna' yang berasal dari transaksi istishna'
sebesar jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli akhir.
b) Termin istishna' yang berasal dari transaksi istishna'
sebesar jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli
akhir.
Pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal sebagai
berikut:
a) Hutang ishtisna' sebesar tagihan dari produsen atau
kontraktor yang belum dilunasi.
b) Aset istishna' dalam penyelesaian sebesar:
i. persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan
kepada pembeli akhir, jika istishna' paralel; atau
ii. kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna'.
PENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan transaksi istishna' dalam laporan
keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
a) metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
pendapatan dan keuntungan kontrak istishna';
b) metode yang digunakan dalam penentuan persentase
penyelesaian kontrak yang sedang berjalan;
c) rincian piutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka
waktu, jenis mata uang, dan kualitas piutang;
d) rincian hutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka waktu
dan jenis mata uang; dan
e) pengungkapan yang diperlukan sesuai Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan Nomor 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
Jurnal Standar
 Saat pengeluaran biaya sebelum akad
Beban istishna yang ditangguhkan xx
Kas xx
 Jika akad tidak ditandatangani
Beban pra-akad xx
Bb. istishna yg ditangguhkan xx
 Saat pengeluaran biaya istishna setelah akad
ditandatangani
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Beban istishna yang ditangguhkan xx
Kas xx
 Pada saat penagihan kepada pembeli
Piutang istishna xx
Termin istishna xx
 Pada saat penerimaan pembayaran dari pembeli
Kas xx
Piutang istishna xx
 Pengakuan keuntungan pada akhir periode dengan
menggunakan metode persentase
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
 Pengakuan kerugian pada akhir periode dengan
menggunakan metode persentase
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
 Pengakuan keuntungan / kerugian pada akhir periode dengan
menggunakan metode akad selesai, maka tidak ada jurnal,
karena metode ini mengekui pendapatan istishna hanya pada
akhir masa kontrak.
 Pengakuan keuntungan pada akhir masa kontrak
dengan menggunakan metode persentase
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
 Pengakuan kerugian pada akhir masa kontrak dengan
menggunakan metode persentase
Kerugian istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 Pengakuan keuntungan pada akhir masa kontrak
dengan menggunakan metode akad selesai
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
 Pengakuan kerugian pada akhir masa kontrak dengan
menggunakan metode akad selesai
Kerugian istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 Pada saat barang pesanan selesai diproduksi
Persediaan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 Pada saat penjual menyerahkan barang pesanan
kepada pembeli
Termin istishna xx
Pendapatan istishna xx
 Pemberian potongan kepada pembeli
1. Potongan secara langsung
Pendapatan istishna xx
Piutang istishna xx
2. Potongan tidak langsung:
Beban potongan xx
Kas xx
Akuntansi Pembeli
Saat pembeli menerima garansi penyelesaian proyek
Kas xx
Titipan uang garansi xx
Pembeli menerima tagihan dari penjual
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Hutang istishna
xx
Pembeli membayar tagihan dari kontraktor
Hutang istishna xx
Kas
xx
Pembeli menerima aktiva istishna
Persediaan xx
Aktiva istishna dlm penyelaesaian
xx
 Pembeli menolak aktiva istishna dari sub-kontraktor karena
salah spesifikasi
Piutang kontraktor xx
Kas xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 Pembeli menerima aktiva istishna walaupun salah spesifikasi
Persediaan xx
Kerugian aktiva istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 Jika kontraktor terlambat mengirimkan barang pesanan
sehingga menyebabkan pembeli mengalami kerugian:
1. Uang garansi < kerugian
Titipan uang garansi xx
Piutang kepada kontraktor xx
Pendapatan ganti rugi istishhna xx
2. Uang garansi > kerugian
Titipan uang garansi xx
Hutang kepada kontraktor xx
Pendapatan ganti rugi istishna xx
Akuntansi bagi LKS sebagai penjual dan pembeli
Pada saat pengeluaran biaya sebelum akad
Beban istishna yang ditangguhkan xx
Kas xx
Jika akad tidak ditandatangani
Beban pra-akad xx
Beban istishna yang ditangguhkan xx
Saat LKS menerima garansi penyelesaian proyek
Kas xx
Titupan uang garansi xx
LKS menerima tagihan dari kontraktor
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Hutang istishna xx
 LKS memberikan tagihan kepada pembeli
Piutang istishna xx
Termin istishna xx
 LKS membayar tagihan dari kontraktor
Hutang istishna xx
Kas xx
 LKS menerima aktiva istishna dari kontraktor
Persediaan xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 LKS menolak aktiva istishna dari sub-kontraktor karena salah
dalam spesifikasi
Piutang kontraktor xx
Kas xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 LKS menerima aktiva istishna walaupun salah spesifikasi
Persediaan xx
Kerugian aktiva istishna xx
 Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 Jika kontraktor terlambat mengirimkan barang pesanan
sehingga menyebabkan LKS mengalami kerugian
Uang garansi < kerugian:
Titipan uang garansi xx
Piutang kepada kontraktor xx
Pendapatan ganti rugi istishhna xx
Uang garansi > kerugian:
Titipan uang garansi xx
Hutang pdkontraktor xx
Pendapatan ganti rugi istishna xx
 LKS menerima pembayaran dari pembeli
Kas xx
Piutang istishna xx
 Pembeli menolak barang pesanan (nilai perolehan < nilai wajar)
Kerugian aktiva istishna xx
Aktiva istishna dlm penyelesaian xx
 Apabila aktiva istishna yang dipesan LKS kepada sub-
kontraktor tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan (LKS
telah menerima aktiva) oleh pemesan akhir dan bank harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi spesifikasi.
1. Pada saat pengeluaran biaya pemenuhan spesifikasi
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
2. Pada saat penyelesaian proses pemenuhan spesifikasi
Persediaan xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
 Pengakuan keuntungan pada akhir periode dengan menggunakan
metode persentase
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
 Pengakuan kerugian pada akhir periode dengan menggunakan metode
persentase
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
 Pengakuan keuntungan pada akhir masa kontrak dengan
menggunakan metode persentase
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
 Pengakuan kerugian pada akhir masa kontrak dengan menggunakan
metode persentase
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
TERIMA KASIH


More Related Content

What's hot

Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabahlutfiahanna
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahcitra Joni
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahEdwin Irwanto
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTMiftah Iqtishoduna
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamEka Widia
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah12345mimi
 
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1Ines Marianne
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 

What's hot (20)

Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkah
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
 
asuransi syariah
asuransi syariahasuransi syariah
asuransi syariah
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Kartu plastik
Kartu plastikKartu plastik
Kartu plastik
 
istishna'.ppt
istishna'.pptistishna'.ppt
istishna'.ppt
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islami
 
16634 manajemen kas
16634 manajemen kas16634 manajemen kas
16634 manajemen kas
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Akad Salam
Akad SalamAkad Salam
Akad Salam
 
5. materi salam
5. materi salam5. materi salam
5. materi salam
 
Lamp m 32
Lamp m 32Lamp m 32
Lamp m 32
 
Akad salam
Akad salamAkad salam
Akad salam
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 

Similar to Transaksi istishna

Perjanjian anjak piutang (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Perjanjian anjak piutang (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Perjanjian anjak piutang (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Perjanjian anjak piutang (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))GLC
 
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.pptSesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.pptpadlah1984
 
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...GLC
 
Sesi 11 - Akuntansi Murabahah PM.ppt
Sesi 11 - Akuntansi Murabahah PM.pptSesi 11 - Akuntansi Murabahah PM.ppt
Sesi 11 - Akuntansi Murabahah PM.pptpadlah1984
 
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxMeet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxsumiyati84
 
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2Fitri Lely
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptxsantiuna
 
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfAKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfRiniMusada1
 
Presentas
PresentasPresentas
Presentasriza
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasiriza
 
Ppt tak chapter 9 revenue
Ppt tak chapter 9 revenuePpt tak chapter 9 revenue
Ppt tak chapter 9 revenuerayhanayyubi
 
Surat perjanjian
Surat  perjanjianSurat  perjanjian
Surat perjanjianMughni Palu
 
9. si &amp; pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si &amp; pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...9. si &amp; pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si &amp; pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...Anggriafriani
 
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxMEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxsumiyati84
 

Similar to Transaksi istishna (20)

PSAK NO. 102
PSAK NO. 102PSAK NO. 102
PSAK NO. 102
 
Perjanjian anjak piutang (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Perjanjian anjak piutang (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Perjanjian anjak piutang (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Perjanjian anjak piutang (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
 
Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)
 
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.pptSesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
Sesi 8 - Akuntansi Istishna Praktisi Mengajar.ppt
 
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
 
Sesi 11 - Akuntansi Murabahah PM.ppt
Sesi 11 - Akuntansi Murabahah PM.pptSesi 11 - Akuntansi Murabahah PM.ppt
Sesi 11 - Akuntansi Murabahah PM.ppt
 
Psak 34-kontrak-konstruksi-ias-11
Psak 34-kontrak-konstruksi-ias-11Psak 34-kontrak-konstruksi-ias-11
Psak 34-kontrak-konstruksi-ias-11
 
Psak 34-kontrak-konstruksi-ias-11
Psak 34-kontrak-konstruksi-ias-11Psak 34-kontrak-konstruksi-ias-11
Psak 34-kontrak-konstruksi-ias-11
 
Akuntansi syariah
Akuntansi syariahAkuntansi syariah
Akuntansi syariah
 
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxMeet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfAKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
 
Presentas
PresentasPresentas
Presentas
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Ppt tak chapter 9 revenue
Ppt tak chapter 9 revenuePpt tak chapter 9 revenue
Ppt tak chapter 9 revenue
 
Surat perjanjian
Surat  perjanjianSurat  perjanjian
Surat perjanjian
 
9. si &amp; pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si &amp; pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...9. si &amp; pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si &amp; pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
 
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxMEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
 

More from Hasunah

critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahHasunah
 
Critical review jurnal ilmiah
Critical review jurnal ilmiahCritical review jurnal ilmiah
Critical review jurnal ilmiahHasunah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahHasunah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahHasunah
 
Chapter 4
Chapter 4Chapter 4
Chapter 4Hasunah
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2Hasunah
 
ANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJHasunah
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankHasunah
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitasHasunah
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiHasunah
 
Ppt environmental accounting
Ppt environmental accountingPpt environmental accounting
Ppt environmental accountingHasunah
 
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Hasunah
 
Ppt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataPpt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataHasunah
 
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENKONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENHasunah
 

More from Hasunah (19)

critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
Critical review jurnal ilmiah
Critical review jurnal ilmiahCritical review jurnal ilmiah
Critical review jurnal ilmiah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
KDRT
KDRTKDRT
KDRT
 
Chapter 4
Chapter 4Chapter 4
Chapter 4
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2
 
ANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJ
 
bab 2
 bab 2 bab 2
bab 2
 
bab 1
bab 1bab 1
bab 1
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bank
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitas
 
Bab 2
Bab 2 Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
 
Ppt environmental accounting
Ppt environmental accountingPpt environmental accounting
Ppt environmental accounting
 
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
 
Ppt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataPpt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan data
 
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENKONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
 

Recently uploaded

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxoperatorsttmamasa
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docjohan effendi
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...YosuaElyakim
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxjohan effendi
 

Recently uploaded (20)

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
 

Transaksi istishna

  • 2. DEFINISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 104 Istishna' adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni') dan penjual (pembuat, shani'). Istishna' paralel adalah suatu bentuk akad istishna' antara pemesan (pembeli, mustashni') dengan penjual (pembuat, shani'), kemudian untuk memenuhi kewajibannya kepada mustashni', penjual memerlukan pihak lain sebagai shani'.
  • 3.  Spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam, ukuran, dan jumlah  Harga jual telah disepakati tercantum dalam akad istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad  Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah. Ketentuan umum
  • 4. Pada dasarnya istishna' tidak dapat dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi: a) kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya; atau b) akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad. Pembeli mempunyai hak untuk memperoleh jaminan dari penjual atas: a) jumlah yang telah dibayarkan; dan b) penyerahan barang pesanan sesuai dengan spesifikasi dan tepat waktu.
  • 5. Nasabah (Pembeli) Bank (Penjual) Produsen (1) pesan (3) Jual (2) bayar Skema Transaksi Bai Al- Istishna
  • 6.  produsen/ pembuat barang (as-shani) dan juga menyediakan bahan bakunya  pemesan/ pembeli barang (al-mustahni)  proyek/ usaha barang/ jasa yang dipesan (al- mashnu)  harga (tsaman)  Shighatl Ijab Qabul Rukun istishna
  • 7.  Pihak yang berakal cakap hukum dan mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual beli  ridha/ kerelaaan kedua belah pihak dan tidak ingkar janji  apabila isi akad disyaratkan as-shani hanya bekerja saja, maka akad ini bukan lagi istishna, tetapi berubah menjadi akad ijarah  pihak yang menyatakan kesanggupan untuk mengadakan/ membuat barang itu  al-mashu (barang/ obyek pesanan) mempunyai kriteria yang jelas seperti jenis, ukuran (tipe), mutu dan jumlahnya  barang tersebut tidak termasuk dalam kategori yang dilarang syara’ (najis, haram, samar/ tidak jelas) atau menimbulkan kemudharatan (menimbulkan maksiat) syarat-syarat istishna adalah :
  • 8. Subyek salam istishna keterangan Pokok kontrak mustashni mashnu Barang ditangguhkan dengan spesifikasi Harga Dibayar saat kontrak Bisa saat kontrak, bisa diangsur, bisa dikemudian hari Cara penyelesain pembayaran merupakan perbedaan utama antara salam dan istishna Sifat kontrak Mengikat secara asli Mengikat secara ikutan Salam mengikat semua pihak semula, sedangkan istishna menjadi pengikat untuk melindungi produsen sehingga tidak ditinggalkan begitu saja oleh konsumen secara tidak bertanggungjawab Kontrak pararel Salam pararel istishnapararel Baik salam pararel maupun istishna pararel asalkan kedua kontrak secara hukum adalah terpisah Perbedaan istishna dan salam
  • 9. Mekanisme pembayaran transaksi istishna  Pembayaran di muka secara keseluruhan  Pembayaran secara angsuran selama proses pembuatan  Pembayaran setelah penyelesaian barang
  • 10. Landasan Fiqh dan Fatwa DSN tentang Transaksi Istishna a. Landasan Al-Quran dan Al-hadits b. Fatwa DSN tentang transaksi istishna 1). Fatwa no. 06/ DSN-MUI/VI/2000) tentang jual beli istishna  Ketentuan tentang Pembayaran  Ketentuan tentang Barang  Ketentuan Lain 2). Fatwa no. 22DSN-MUI/III/2002) tentang jual beli istishna pararel • Pertama : Ketentuan Umum • Ketentuan Lain
  • 11. Pengakuan dan pengukuran Akuntansi untuk akuntansi penjual Penjual Penyatuan dan Segmentasi Akad Bila suatu akad istishna' mencakup sejumlah aset, pengakuan dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu akad yang terpisah jika: (a) proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset; (b) setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dimana penjual dan pembeli dapat menerima atau menolak bagian akad yang berhubungan dengan masing-masing aset tersebut; dan (c) biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat diidentifikasikan. Suatu kelompok akad istishna', dengan satu atau beberapa pembeli, harus diperlakukan sebagai satu akad istishna' jika: (a) kelompok akad tersebut dinegosiasikan sebagai satu paket; (b) akad tersebut berhubungan erat sekali, sebetulnya akad tersebut merupakan bagian dari akad tunggal dengan suatu margin keuntungan; dan (c) akad tersebut dilakukan secara serentak atau secara berkesinambungan.
  • 12. Pendapatan Istishna' dan Istishna' Paralel Pendapatan istishna' diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai. Akad dikatakan selesai jika proses pembuatan barang pesanan selesai dan diserahkan kepada pembeli. jika metode persentase penyelesaian digunakan, maka: a) bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan yang telah diselesaikan dalam periode tersebut diakui sebagai pendapatan istishna' pada periode yang bersangkutan; b) bagian margin keuntungan istishna' yang diakui selama periode pelaporan ditambahkan kepada aset istishna' dalam penyelesaian; dan c) pada akhir periode harga pokok istishna' diakui sebesar biaya istishna' yang telah dikeluarkan sampai dengan periode tersebut.
  • 13. Lanjutan... Jika estimasi persentase penyelesaian akad dan biaya untuk penyelesaiannya tidak dapat ditentukan secara rasional pada akhir periode laporan keuangan, maka digunakan metode akad selesai dengan ketentuan sebagai berikut: tidak ada pendapatan istishna' yang diakui sampai dengan pekerjaan tersebut selesai; a) tidak ada harga pokok istishna' yang diakui sampai dengan pekerjaan tersebut selesai; b) tidak ada bagian keuntungan yang diakui dalam istishna' dalam penyelesaian sampai dengan pekerjaan tersebut selesai; dan c) pengakuan pendapatan istishna', harga pokok istishna', dan keuntungan dilakukan hanya pada akhir penyelesaian pekerjaan.
  • 14. Istishna' dengan Pembayaran Tangguh Jika menggunakan metode persentase penyelesaian dan proses pelunasan dilakukan dalam periode lebih dari satu tahun dari penyerahan barang pesanan, maka pengakuan pendapatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a) margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung apabila istishna' dilakukan secara tunai diakui sesuai persentase penyelesaian; dan b) selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dengan jumlah pembayaran.
  • 15. Biaya Perolehan Istishna' Biaya perolehan istishna' terdiri dari: a) biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat barang pesanan; dan b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad. Biaya praakad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna' jika akad disepakati. Namun jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan. Biaya perolehan istishna' yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sebagai aset istishna' dalam penyelesaian pada saat terjadinya. Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya riset dan pengembangan tidak termasuk dalam biaya istishna'.
  • 16. Biaya Perolehan Istishna' Paralel Biaya istishna' paralel terdiri dari: a) biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen atau kontraktor kepada entitas; b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad; dan c) semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya, jika ada. Biaya perolehan istishna' paralel diakui sebagai aset istishna' dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari produsen atau kontraktor sebesar jumlah tagihan.
  • 17. Penyelesaian Awal Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo dan penjual memberikan potongan, maka potongan tersebut sebagai pengurang pendapatan istishna'. Pengurangan pendapatan istishna' akibat penyelesaian awal piutang istishna' dapat diperlakukan sebagai: a) potongan secara langsung dan dikurangkan dari piutang istishna' pada saat pembayaran; atau b) penggantian (reimbursed) kepada pembeli sebesar jumlah keuntungan yang dihapuskan tersebut setelah menerima pembayaran piutang istishna' secara keseluruhan.
  • 18. Perubahan Pesanan dan Tagihan Tambahan Pengaturan pengakuan dan pengukuran atas pendapatan dan biaya istishna' akibat perubahan pesanan dan tagihan tambahan adalah sebagai berikut: a) nilai dan biaya akibat perubahan pesanan yang disepakati oleh penjual dan pembeli ditambahkan kepada pendapatan istishna' dan biaya istishna'; b) jika kondisi pengenaan setiap tagihan tambahan yang dipersyaratkan dipenuhi, maka jumlah biaya setiap tagihan tambahan yang diakibatkan oleh setiap tagihan akan menambah biaya istishna'; sehingga pendapatan istishna' akan berkurang sebesar jumlah penambahan biaya akibat klaim tambahan c) perlakuan akuntansi (a) dan (b) juga berlaku pada istishna' paralel, akan tetapi biaya perubahan pesanan dan tagihan tambahan ditentukan oleh produsen atau kontraktor dan disetujui penjual berdasarkan akad istishna' paralel.
  • 19. Pengakuan Taksiran Rugi Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan istishna' akan melebihi pendapatan istishna', taksiran kerugian harus segera diakui. Jumlah kerugian semacam itu ditentukan tanpa memperhatikan: (a) apakah pekerjaan istishna' telah dilakukan atau belum; (b) tahap penyelesaian pembuatan barang pesanan; atau (c) jumlah laba yang diharapkan dari akad lain yang tidak diperlakukan sebagai suatu akad tunggal sesuai paragraf
  • 20. AKUNTANSI PEMBELI  Pembeli mengakui aset istishna' dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan sekaligus mengakui hutang istishna' kepada penjual.  Aset istishna' yang diperoleh melalui transaksi istishna' dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun diakui sebesar biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dalam akad istishna' tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban istishna' tangguhan.  Beban istishna' tangguhan diamortisasi secara proporsional sesuai dengan porsi pelunasan hutang istishna'.
  • 21. Lanjutan...  Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau kesalahan penjual dan mengakibatkan kerugian pembeli, maka kerugian itu dikurangkan dari garansi penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual. Jika kerugian tersebut melebihi garansi penyelesaian proyek, maka selisihnya akan diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.  Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi dan tidak memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada penjual, maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.
  • 22. Lanjutan...  Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.  Dalam istishna' paralel, jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang disepakati, maka barang pesanan diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan harga pokok istishna'. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.
  • 23. PENYAJIAN Penjual menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal sebagai berikut: a) Piutang istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli akhir. b) Termin istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli akhir. Pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal sebagai berikut: a) Hutang ishtisna' sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor yang belum dilunasi. b) Aset istishna' dalam penyelesaian sebesar: i. persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan kepada pembeli akhir, jika istishna' paralel; atau ii. kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna'.
  • 24. PENGUNGKAPAN Entitas mengungkapkan transaksi istishna' dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada: a) metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran pendapatan dan keuntungan kontrak istishna'; b) metode yang digunakan dalam penentuan persentase penyelesaian kontrak yang sedang berjalan; c) rincian piutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka waktu, jenis mata uang, dan kualitas piutang; d) rincian hutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka waktu dan jenis mata uang; dan e) pengungkapan yang diperlukan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
  • 25. Jurnal Standar  Saat pengeluaran biaya sebelum akad Beban istishna yang ditangguhkan xx Kas xx  Jika akad tidak ditandatangani Beban pra-akad xx Bb. istishna yg ditangguhkan xx  Saat pengeluaran biaya istishna setelah akad ditandatangani Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Beban istishna yang ditangguhkan xx Kas xx
  • 26.  Pada saat penagihan kepada pembeli Piutang istishna xx Termin istishna xx  Pada saat penerimaan pembayaran dari pembeli Kas xx Piutang istishna xx  Pengakuan keuntungan pada akhir periode dengan menggunakan metode persentase Beban pendapatan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Pendapatan istishna xx  Pengakuan kerugian pada akhir periode dengan menggunakan metode persentase Beban pendapatan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Pendapatan istishna xx
  • 27.  Pengakuan keuntungan / kerugian pada akhir periode dengan menggunakan metode akad selesai, maka tidak ada jurnal, karena metode ini mengekui pendapatan istishna hanya pada akhir masa kontrak.  Pengakuan keuntungan pada akhir masa kontrak dengan menggunakan metode persentase Beban pendapatan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Pendapatan istishna xx  Pengakuan kerugian pada akhir masa kontrak dengan menggunakan metode persentase Kerugian istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx  Pengakuan keuntungan pada akhir masa kontrak dengan menggunakan metode akad selesai Beban pendapatan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Pendapatan istishna xx
  • 28.  Pengakuan kerugian pada akhir masa kontrak dengan menggunakan metode akad selesai Kerugian istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx  Pada saat barang pesanan selesai diproduksi Persediaan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx  Pada saat penjual menyerahkan barang pesanan kepada pembeli Termin istishna xx Pendapatan istishna xx  Pemberian potongan kepada pembeli 1. Potongan secara langsung Pendapatan istishna xx Piutang istishna xx 2. Potongan tidak langsung: Beban potongan xx Kas xx
  • 29. Akuntansi Pembeli Saat pembeli menerima garansi penyelesaian proyek Kas xx Titipan uang garansi xx Pembeli menerima tagihan dari penjual Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Hutang istishna xx Pembeli membayar tagihan dari kontraktor Hutang istishna xx Kas xx Pembeli menerima aktiva istishna Persediaan xx Aktiva istishna dlm penyelaesaian xx
  • 30.  Pembeli menolak aktiva istishna dari sub-kontraktor karena salah spesifikasi Piutang kontraktor xx Kas xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx  Pembeli menerima aktiva istishna walaupun salah spesifikasi Persediaan xx Kerugian aktiva istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx  Jika kontraktor terlambat mengirimkan barang pesanan sehingga menyebabkan pembeli mengalami kerugian: 1. Uang garansi < kerugian Titipan uang garansi xx Piutang kepada kontraktor xx Pendapatan ganti rugi istishhna xx 2. Uang garansi > kerugian Titipan uang garansi xx Hutang kepada kontraktor xx Pendapatan ganti rugi istishna xx
  • 31. Akuntansi bagi LKS sebagai penjual dan pembeli Pada saat pengeluaran biaya sebelum akad Beban istishna yang ditangguhkan xx Kas xx Jika akad tidak ditandatangani Beban pra-akad xx Beban istishna yang ditangguhkan xx Saat LKS menerima garansi penyelesaian proyek Kas xx Titupan uang garansi xx LKS menerima tagihan dari kontraktor Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Hutang istishna xx
  • 32.  LKS memberikan tagihan kepada pembeli Piutang istishna xx Termin istishna xx  LKS membayar tagihan dari kontraktor Hutang istishna xx Kas xx  LKS menerima aktiva istishna dari kontraktor Persediaan xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx  LKS menolak aktiva istishna dari sub-kontraktor karena salah dalam spesifikasi Piutang kontraktor xx Kas xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx  LKS menerima aktiva istishna walaupun salah spesifikasi Persediaan xx Kerugian aktiva istishna xx  Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
  • 33.  Jika kontraktor terlambat mengirimkan barang pesanan sehingga menyebabkan LKS mengalami kerugian Uang garansi < kerugian: Titipan uang garansi xx Piutang kepada kontraktor xx Pendapatan ganti rugi istishhna xx Uang garansi > kerugian: Titipan uang garansi xx Hutang pdkontraktor xx Pendapatan ganti rugi istishna xx  LKS menerima pembayaran dari pembeli Kas xx Piutang istishna xx
  • 34.  Pembeli menolak barang pesanan (nilai perolehan < nilai wajar) Kerugian aktiva istishna xx Aktiva istishna dlm penyelesaian xx  Apabila aktiva istishna yang dipesan LKS kepada sub- kontraktor tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan (LKS telah menerima aktiva) oleh pemesan akhir dan bank harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi spesifikasi. 1. Pada saat pengeluaran biaya pemenuhan spesifikasi Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx 2. Pada saat penyelesaian proses pemenuhan spesifikasi Persediaan xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
  • 35.  Pengakuan keuntungan pada akhir periode dengan menggunakan metode persentase Beban pendapatan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Pendapatan istishna xx  Pengakuan kerugian pada akhir periode dengan menggunakan metode persentase Beban pendapatan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Pendapatan istishna xx  Pengakuan keuntungan pada akhir masa kontrak dengan menggunakan metode persentase Beban pendapatan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Pendapatan istishna xx  Pengakuan kerugian pada akhir masa kontrak dengan menggunakan metode persentase Beban pendapatan istishna xx Aktiva istishna dalam penyelesaian xx Pendapatan istishna xx