akad murahahah memang sangat penting diketahui apalagi bagi anda yang mengambil jurusang ekonomi syariah, diwajibkan mempelajari akuntansi syariah agar anda bisa terhindar dari unsur kredit yang mengandung unsur riba.
2. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga
jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang
disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya
perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102
paragraf 5). Definisi ini menunjukkan bahwa transaksi
murabahah tidak harus dalam bentuk pembayaran
tangguh (kredit), melainkan dapat juga dalam bentuk
tunai setelah menerima barang, ditangguhkan dengan
mencicil setelah menerima barang, ataupun
ditangguhkan dengan membayar sekaligus di kemudian
hari (PSAK 102 paragraf 8).
3.
4. 1. Murabahah dengan pesanan
(murabahah to the purchase order)
Pembeli
Produser
Supplier
Penjual
5. 2. Murabahah tanpa pesanan: murabahah
jenis ini bersifat tidak mengikat
Penjual Pembeli
6. Al-Qur’an Hadis
kebajikan dan takwa…” (QS 5:2)
“Hai orang yang beriman! Jika kamu melakukan
transaksi utang piutang untuk jangka waktu yang
ditentukan, tuliskanlah…” (QS 2:282)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “sesungguhnya jual beli itu harus
dilakuaan suka sama suka.” (HR Al-Baihaqi, Ibnu
Majah, dan shahih menurut Ibnu Hibban)
“Hai orang-orang beriman penuhilah akad-akad
itu…” (QS 5:1)
“Allah mengasihi orang yang memberikan
kemudahan bila ia menjual dan membeli serta di
dalam menagih haknya.” (Dari Abu Hurairah)
”Allah telah menghalalkan jual-beli dan
mengharamkan riba.” (QS 2:275)
. “Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh
orang mampu adalah suatu kezaliman.” (HR
Bukhari & Muslim)
“…dan jika (orang yang berutang itu) dalam
kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia
berkelapangan.” (QS 2:280)
“Sumpah itu melariskan barang dagangan, akan
tetapi menghapus keberkahannya.” (HR Al-
Bukhari)
“…dan tolong menolong dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa…” (QS 5:2)
“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan
oleh orang mampu menghalalkan harga sendiri dan
pemberian sangsi kepadanya.” (HR Abu Dawud,
Ibnu Majah, dan Ahmad)
10. Akuntansi untuk Penjual
1. Pada saat perolehan aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya
perolehan
Dr. Aset Murabahah xxx
Cr. Kas xxx
2. Untuk murabahah pesanan mengikat, pengukuran aset murabahah setelah perolehan
adalah dinilai sebesar biaya perolehan dan jika terjadi penurunan nilai aset karena
usang, usak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke nasabah, penurunan nilai
tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.
Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan mengikat,maka jurnal:
Dr. Beban Penurunan Nila xxx
Cr. Aset Murabahah xxx
Untuk murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat maka aset
dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, dan dipilih
mana yang lebih rendah.Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari
biaya perolehan, maka selisihnya di akui sebagai kerugian.
Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan tidak mengikat, maka jurnal:
Dr. Kerugian Penurunan Nilai xxx
Cr. Aset Murabahah xxx
11. lanjutannya
4. Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon tersebut
akan tereleminasi pada saat:
a. dilakukan pembayaran kepada pembeli, sehingga jurnal:
Dr. Utang xxx
Cr. Kas xxx
Atau
b. akan dipindahkan sebagai dana kebijakan jika pembeli sudah tidak
dapat dijangkau oleh penjual, sehingga jurnal:
Dr. Utang xxx
Cr. Kas xxx
dan
Dr. Dana Kebijakan Kas xxx
Cr. Dana Kebijakan Potongan Pembelian xxx
12. Akuntansi untuk Pembeli
1. Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar
biaya perolehan tunai.
Utang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai
utang murabahah sebesar harga beli yang disepakati (jumlah yang wajib
dibayarkan).Selisih antara harga beli yang disepakati dengan biaya
peolehan tunai sebagai beban murabahah tangguhan.
Jurnal (apabila tidak ada uang muka)
Dr. Aset xxx
Dr. Beban Murabahah Tangguhan xxx
Cr. Utang Murabahah xxx
2. Beban murabahah tangguhan diamortisasi secara proposional dengan
porsi utang murabahah yang dilunasi. Jurnal:
Dr. Utang Murabahah xxx
Cr. Kas xxx
Dr. Beban Murabah xxx
Cr. Beban Murabahah tangguhan xxx
13. Lanjutannya
3.. Diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah, potongan pelunasan dan
potongan utangmurabahah diakui sebagai pengurang beban murabahah tangguhan.
Jurnal untuk diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah :
Dr. Kas xxx
Cr. Beban murabahah tangguhan xxx
Jurnal untuk potongan pelunasan dan potongan utang murabahah:
Dr. Utang murabahah xxx
Dr. Beban murabahah xxx
Cr. Kas xxx
Cr. Beban murabahah tangguhan xxx
Keterangan: beban murabahah dihitung sebesar beban murabahah tangguhan-potongan
4. Denda yang diakibatkan kelalaian dalam melakukan kewajiban sesauai dengan akad
diakui sebagai kerugian.
Jurnal:
Dr. Kerugian-denda xxx
Cr. Kas/Utang xxx
16. Teknik Perhitungan Transaksi Murabahah
1. Perhitungan Penentuan Margin Murabahah
Dalam praktik perbankan, biasanya margin dihitung
dengan menggunakan metode anuitas, makin lama jangka waktu
pembiayaan, maka makin besar margin yang dikenakan pada
nasabah. Dalam diskusi ekonomi syariah, pembolehan konsep
tersebut dikarenakan konsep anuitas hanya digunakan sebagai
dasar perhitungan margin. Setelah margin ditentukan, nilai
margin tersebut bersifat tetap dan tidak berubah kendati terjadi
keterlambatan pembayaran oleh nasabah. Hal ini juga disebutkan
dalam PSAK 102 bahwa akad murabahah memperkenakan
penawaran harga yang berbeda untuk cara pembayaran yang
berbeda sebelum akad murabahah dilakukan. Namun, jika akad
tersebut telah disepakati, maka hanya ada satu harga yang
digunakan (PSAK 102 paragraf 9).
17. 2. hitungan Angsuran per Bulan dan Pendapatan yang Diakui
Angsuran per bulan bersifat merata dan tetap sepanjang masa
pelunasan. Perhitungan angsuran dapat dilakukan dengan rumus sebagai
berikut: