SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Peranan Humas Pemerintah dalam
Implementasi UU KIP
Oleh: Dr. Gushevinalti
Pengertian
Public Relations practice is
delibrate, planed and
sustain effort to establish
and maintain mutual
understanding between an
organization and its public.
Praktik PR adalah
memikirkan, merencanakan
dan mencurahkan daya
untuk membangun dan
menjaga saling pengertian
antara organisasi dan
publiknya
Public Relations activity
is management of
communications
between an
organization and its
publics.
Aktivitas PR adalah
mengelola komunikasi
antar organisasi dan
publiknya
Pengertian
IPRA (International Public Relations Associaton)
humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan
berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik
untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari
mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan
penelitian opini public di antara mereka.
• Humas adalah seni menciptakan pengertian
publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap
suatu individu atau organisasi
Revitalisasi Humas Pemerintah
• Humas kelembagaan pemerintah saat ini menghadapi
tantangan berat dalam pelaksanaan tugas-tugasnya
sehingga dituntut untuk selalu melakukan
pembenahan baik menyangkut hal-hal yang sifatnya
profesionalisme diri ataupun terus menyempurnakan
konstelasi/kedudukan kelembagaannya.
• Jadi peranan humas pemerintahan harus diperbaiki
dan di bentuk kembali atau direvitalisasi sehingga
fungsi humas di pemerintah menjadi efektif kembali
dan maksimal. Maka di butuhkan upaya-upaya untuk
memaksimalkan fungsi humper
PENTINGNYA HUMAS DI INSTANSI & LEMBAGA PEMERINTAH:
• memberi penerangan (informasi) kepada masyarakat ttg tujuan2,
aktivitas, maksud peraturan pemerintah
• menanamkan kepercayaan/meyakinkan masyarakat akan
kecakapan, kejujuran & pengabdian aparatur dinas pemerintahan
sbg pelaksana public service
• memberikan inf ttg keinginan, aspirasi dari masyarakat agar
pemerintah dpt mengambil keputusan yg tepat & berguna
• menyampaikan SOP agar peraturan yg dibuat berdasarkan
kenyataan & dpt diterima masyarakat
• Mengajak masyarakat agar mau berOPINI / mengajukan pendapat
kpd pemerintah
Memahami Publik Humas
internal
eksternal
SANGAT DINAMIS
Era keberlimpahan informasi
Hubungan
dengan
media
Informasi
sebagai
komoditas
Profesional
humas
HUMAS PEMERINTAH DAN UU KIP
APLIKASI
OLEH
BADAN
PUBLIK
SOSIALISASI
HAK &
KEWAJIBAN
PEMAHAMAN
PRINSIP
Apa Undang-Undangnya?
UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik atau
sering disebut UU KIP
Mulai dilaksanakan 30 April 2010
Apa Prinsipnya?
1. Setiap Orang Berhak Memperoleh Informasi.
2. Penyelenggaraan Pemerintahan perlu
diawasi/diketahui oleh masyarakat, karena
penyelenggaraan pemerintahan memang untuk
kepentingan masyarakat/hajat hidup orang banyak.
3. Dalam era transparansi, badan publik wajib
menyediakan informasi diminta atau tidak kecuali
informasi tertentu, secara cepat, tepat waktu,
sederhana dengan biaya ringan.
4. Informasi yang tidak boleh dibuka pada prinsipnya juga
untuk melindungi kepentingan publik, bersifat ketat
dan terbatas.
Perubahan kondisi yang ingin
dicapai
Pengecualian bersifat ketat,
terbatas, dan tidak mutlak
1. MALE
2. Akses yg murah,
cepat, utuh, dan
akurat
3. Proaktif
4. Penyelesaian
sengketa yg cepat
kompeten,
independen
5. Sanksi bagi
penghambat
1.MALE: Maximum Access, Limited Exemption;
1.Informasi terbuka seluas-luasnya.
2.Pengecualian informasi bersifat ketat, terbatas, dan
tidak mutlak melalui uji konsekuensi dan kepentingan
publik, masa retensi, penghitaman dan pengaburan.
2.Informasi harus dapat diperoleh cepat, tepat
waktu, biaya ringan, dan cara sederhana;
3.Penyelesaian sengketa yang cepat, kompeten,
dan independen;
4.Sanksi bagi penghambat keterbukaan informasi
publik.
Prinsip-prinsip
Keterbukaan Informasi
KATEGORI INFORMASI
1. Informasi yang Dapat Diakses oleh Publik:
a. Wajib Disediakan dan Diumumkan:
◦ Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara
berkala
◦ Informasi Yang harus diumumkan secara serta merta
◦ Informasi Publik yang Wajib Tersedia Setiap Saat
b. Disediakan atas dasar permintaan.
• 2. Informasi yang dikecualikan/dirahasiakan
Eksekutif, Legislatif, Yudikatif;
Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya
berkaitan dengan penyelenggaraan negara
yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari APBN/APBD;
Organisasi non pemerintah yang menerima
dana dari APBN/APBD, Sumbangan
Masyarakat, atau Luar Negeri;
Partai Politik;
BUMN dan/atau BUMD.
Ruang Lingkup Badan Publik
Apa Kewajiban Badan Publik?
1. Menyediakan Informasi Berkala
2. Menyediakan Informasi Serta Merta
3. Menyediakan Informasi Setiap Saat
4. Menyediakan Informasi Bila Diminta
Hak dan Kewajiban Badan Publik
Hak Badan Publik Kewajiban Badan Publik
 Menolak memberikan informasi
yang dikecualikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan; (penolakan atas dasar
substansi)
 Menolak memberikan informasi
apabila tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan; (penolakan atas dasar
prosedural)
 Mengecualikan informasi publik
untuk diakses secara ketat dan
terbatas berdasarkan prinsip
consequential harm test,
balancing public interest test dan
non-permanence.
 Menyediakan, memberikan, dan/atau
menerbitkan/mengumumkan informasi publik
yang berada di bawah kewenangannya;
 Menyediakan informasi yang akurat, benar, dan
tidak menyesatkan;
 Menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) dalam rangka pelayanan
informasi publik;
 Menunjuk pejabat fungsional dan/atau petugas
informasi yang akan membantu pelaksanaan
tugas PPID.
 Membangun dan mengembangkan sistem
informasi dan dokumentasi untuk mengelola
informasi publik secara baik dan efisien sehingga
dapat diakses dengan mudah;
 Membuat pertimbangan tertulis dari setiap
kebijakan yang diambil dalam rangka pelayanan
informasi publik;
 Melaporkan pelaksanaan UU KIP setiap tahunnya
(Pasal 11 (1) h dan Pasal 12).
Siapa Yang berhak Memperoleh
Informasi?
 Orang
 Kelompok Orang
 Badan Hukum
 Badan Publik Lainnya
 Wartawan
 LSM
Hak Dan Kewajiban Masyarakat
Hak Publik Kewajiban Publik
 Memperoleh informasi:
 Melihat & mengetahui
informasi;
 Menghadiri pertemuan badan
publik yang sifatnya terbuka;
 Mendapat salinan informasi;
 Menyebarluaskan informasi.
 Mengajukan permintaan
informasi .
 Mengajukan gugatan ke
pengadilan jika memperoleh
hambatan dalam
memperoleh informasi.
 Menggunakan
informasi sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan;
 Mencantumkan
sumber darimana ia
memperoleh informasi
publik.
Bagaimana Prosedurnya?
S.O.P
1. Permintaan tertulis, kecuali bagi yang buta huruf, Badan
Publik menerima secara lisan, dan membantu menulisnya.
2. Beri Nomor Pendaftaran.
3. Beri Tanda Bukti Terima.
4. Dalam waktu 10 hari kerja sejak permintaan diterima,
jawab/tindaklanjuti beserta berapa besar biayanya jika
perlu, dapat diperpanjang 7 hari dengan menyebut alasan
perpanjangannya.
5. Lebih Lanjut Tunggu Juknis dari Komisi Informasi.
Informasi yang Wajib Disediakan
dan Diumumkan secara berkala
 Disediakan/diumumkan secara rutin, teratur, dan dalam
jangka waktu tertentu setidaknya setiap 6 bulan sekali;
 Penyebarluasan informasi disampaikan dengan cara yang
mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang
mudah dipahami;
 Mencakup:
 informasi berkaitan dengan Badan Publik (profil,
kedudukan, kepengurusan, maksud & tujuan
didirikannya badan publik);
 informasi kegiatan dan kinerja Badan Publik;
 informasi ttg laporan keuangan;
 informasi lain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
Informasi Yang harus diumumkan
secara serta merta
•Wajib diumumkan tanpa penundaan;
•Menyangkut ancaman terhadap hajat hidup
orang banyak dan ketertiban umum;
•Informasi aktif. Artinya informasi yang wajib
diumumkan seketika terjadinya keadaan yang
dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan
ketertiban umum;
•Misal: informasi tentang bencana, kerusuhan
massal, dll.
Informasi yang Wajib Tersedia
Setiap Saat
Informasi pasif. Artinya, untuk memperolehnya harus dilakukan
dengan mengajukan permintaan;
Wajib dan rutin disediakan badan publik;
Informasi yang wajib tersedia setiap saat mencakup :
•Daftar seluruh informasi dalam penguasaan badan publik;
•Keputusan badan publik dan pertimbangannya;
•Kebijakan badan publik dan dokumen pendukungnya;
•Rencana proyek dan anggaran tahunannya;
•Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;
•Informasi dalam pertemuan yang bersifat terbuka untuk umum;
•Prosedur kerja yang berkaitan dengan layanan publik;
•Laporan layanan akses informasi;
•Informasi lain yang telah dinyatakan terbuka untuk diakses
publik berdasar putusan Sengketa Informasi Publik.
Prinsip Pengecualian Informasi
 Pengecualian informasi bersifat ketat, terbatas, dan tidak
mutlak:
◦Bersifat ketat artinya, pengecualian informasi dilakukan
dengan pengujian secara seksama dengan
mempertimbangkan berbagai aspek legal, kepatutan, dan
kepentingan umum.
◦Bersifat terbatas artinya, alasan pengecualian hanya
didasarkan pada ketentuan pasal 17 UU KIP, dan dengan
memperhatikan jangka waktu pengecualian informasi.
◦Informasi yang telah dikecualikan dapat dinyatakan
terbuka untuk melindungi kepentingan umum yang lebih
besar.
 Metode uji dalam pengecualian informasi:
◦Uji konsekuensi bahaya (consequential harm test )
◦Uji kepentingan publik (balancing public interest test)
APAKAH INFORMASI RAHASIA?
Pada Prinsipnya:
• Bersifat Ketat dan Terbatas
• Tidak Bersifat Permanen
Bagaimana dengan Informasi yang
tidak dapat diberikan/rahasia?
• Disebut dalam UU KIP dengan istilah “Informasi Yang
Dikecualikan” atau ID
• Pada umumnya bila informasi itu menganggu proses
penegakan hukum, HAKI, Persaingan usaha sehat, pertahanan
dan keamanan negara, dan lain-lain yang diatur dalam pasal
17 UU KIP
• PPID dapat menentukan sendiri apa saja informasi yang
dikategorikan ‘rahasia’ dalam institusinya, namun harus
melalui metode uji konsekuensi dan uji kepentingan
Apa Batasan Informasi yang
Dikecualikan?
• Undang-Undang
• Kepatutan
• Kepentingan Umum
• Uji Konsekuensi
Informasi yang dikecualikan
(Pasal 17)
Informasi yang apabila dibuka dapat merugikan:
Penegakan hukum;
Hak Atas Kekayaan Intelektual & persaingan usaha sehat;
Pertahanan & keamanan;
Kekayaan alam;
Ketahanan ekonomi nasional;
Kepentingan hubungan luar negeri;
Informasi perlindungan privasi, wasiat;
Memo atau surat intra dan antar badan publik yang menurut
sifat dikecualikan;
Tidak boleh diungkap berdasar undang-undang.
Apa yang Harus disiapkan Badan Publik
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang KIP ?
• Mengangkat PPID ( 1 tahun setelah Peraturan Pelaksana berlaku)
• Membuat SOP pengelolaan dan pelayanan informasi
• Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan dan pelayanan
informasi publik, termasuk papan pengumuman dan meja informasi
• Membuat dan mengumumkan laporan tentang pengelolaan dan
pelayanan informasi serta menyampaikan salinan laporan kepada
Komisi Informasi sesuai dengan kewenangannya.
• Menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi pengelolaan dan
pelayanan informasi publik
• Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelolaan dan pelayanan informasi di instansinya
Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID)
 Juknis mewajibkan adanya PPID pada setiap badan publik, namun tidak
mengatur secara tegas siapa yang akan menjabat sebagai PPID.
 Keputusan penunjukkan PPID sepenuhnya diberikan kepada badan publik
untuk melakukannya.
 Juknis mengatur mengenai tugas, kewajiban, dan kewenangan PPID dalam
rangka pengelolaan dan pelayanan informasi publik.
 Tugas, kewajiban, dan kewenangan PPID tersebut dapat dijadikan sebagai
acuan penilaian tentang siapa yang akan menjabat sebagai PPID dalam
badan publik.
 Juknis juga mengatur mengenai kewenangan pelimpahan wewenang PPID
kepada pejabat/petugas yang dapat menjalankan kewenangan yang
dimiliki PPID dalam rangka efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan
pelayanan informasi publik.
 Dalam hal badan publik merupakan badan publik yang kecil, maka PPID
dapat sekalian bertindak sebagai Petugas Informasi.
Apa Sanksinya Bila Tidak
Dilakukan?
• Pidana Kurungan Paling Lama 1 (Satu) Tahun
dan/atau Denda Paling Banyak Rp. 5 Juta Rupiah
• Proses Peradilan Pidana Ini Dapat Berjalan
Berdasarkan Aduan/Laporan Pihak Yang Merasa
Dirugikan, dan Oleh Karenanya Harus Ada Kerugian
Yang Dapat Dibuktikan
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to HUMAS PEMERINTAH DAN UU KIP

Pengelolan-Informasi-Publik-dan-menyusun-DIP-di-PPID-salatiga-2019-.ppt
Pengelolan-Informasi-Publik-dan-menyusun-DIP-di-PPID-salatiga-2019-.pptPengelolan-Informasi-Publik-dan-menyusun-DIP-di-PPID-salatiga-2019-.ppt
Pengelolan-Informasi-Publik-dan-menyusun-DIP-di-PPID-salatiga-2019-.pptAdeMaruli2
 
PERDA PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.pptx
PERDA PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.pptxPERDA PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.pptx
PERDA PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.pptxMaszuzaSyahlevi2
 
Hak masyarakat akan informasi publik
Hak masyarakat akan informasi publikHak masyarakat akan informasi publik
Hak masyarakat akan informasi publikIrman Ariadi
 
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptx
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptxPers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptx
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptxBagusRizki17
 
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...infomagetan
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikAhsanul Minan
 
Uu no-14-tahun-2008 ttg kip
Uu no-14-tahun-2008 ttg kipUu no-14-tahun-2008 ttg kip
Uu no-14-tahun-2008 ttg kipMitha Rusady
 
Laporan bagian ppi 2014 sept 2015
Laporan bagian ppi 2014 sept 2015Laporan bagian ppi 2014 sept 2015
Laporan bagian ppi 2014 sept 2015Fakhri Nurullah
 
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptxSOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptxamrylp1
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikpateh
 
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)agus laogi
 
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2Sri Rahayu
 
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2Sri Rahayu
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance hanDian Oktavia
 

Similar to HUMAS PEMERINTAH DAN UU KIP (20)

Pengelolan-Informasi-Publik-dan-menyusun-DIP-di-PPID-salatiga-2019-.ppt
Pengelolan-Informasi-Publik-dan-menyusun-DIP-di-PPID-salatiga-2019-.pptPengelolan-Informasi-Publik-dan-menyusun-DIP-di-PPID-salatiga-2019-.ppt
Pengelolan-Informasi-Publik-dan-menyusun-DIP-di-PPID-salatiga-2019-.ppt
 
PERDA PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.pptx
PERDA PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.pptxPERDA PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.pptx
PERDA PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.pptx
 
Pengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan PublikPengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan Publik
 
Hak masyarakat akan informasi publik
Hak masyarakat akan informasi publikHak masyarakat akan informasi publik
Hak masyarakat akan informasi publik
 
Presentasi uu kip
Presentasi uu kipPresentasi uu kip
Presentasi uu kip
 
Rktm ppid 2017
Rktm ppid 2017Rktm ppid 2017
Rktm ppid 2017
 
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptx
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptxPers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptx
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptx
 
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi Publik
 
Uu no-14-tahun-2008 ttg kip
Uu no-14-tahun-2008 ttg kipUu no-14-tahun-2008 ttg kip
Uu no-14-tahun-2008 ttg kip
 
Presentasi kip forum anti korupsi 4 - a hamid dp
Presentasi kip   forum anti korupsi 4 - a hamid dpPresentasi kip   forum anti korupsi 4 - a hamid dp
Presentasi kip forum anti korupsi 4 - a hamid dp
 
Laporan bagian ppi 2014 sept 2015
Laporan bagian ppi 2014 sept 2015Laporan bagian ppi 2014 sept 2015
Laporan bagian ppi 2014 sept 2015
 
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptxSOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
 
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
 
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
 
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kab sidoarjo (fix) 2
 
Etika humas
Etika humasEtika humas
Etika humas
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
 

More from padlah1984

Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptKebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptpadlah1984
 
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...padlah1984
 
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
KJA Goes to Campus_All for accounting  SMEKJA Goes to Campus_All for accounting  SME
KJA Goes to Campus_All for accounting SMEpadlah1984
 
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticJenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticpadlah1984
 
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistikKEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistikpadlah1984
 
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanPenggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanpadlah1984
 
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaruPengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbarupadlah1984
 
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptRetensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptpadlah1984
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdfpadlah1984
 
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdfpadlah1984
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdfpadlah1984
 
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.pptpadlah1984
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdfpadlah1984
 
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxMateri Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxpadlah1984
 
Materai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfMaterai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfpadlah1984
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxpadlah1984
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpadlah1984
 
1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptxpadlah1984
 
1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.pptpadlah1984
 
1. IKEA MNC.ppt
1. IKEA MNC.ppt1. IKEA MNC.ppt
1. IKEA MNC.pptpadlah1984
 

More from padlah1984 (20)

Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptKebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
 
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
 
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
KJA Goes to Campus_All for accounting  SMEKJA Goes to Campus_All for accounting  SME
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
 
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticJenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
 
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistikKEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
 
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanPenggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
 
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaruPengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
 
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptRetensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf
 
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxMateri Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
 
Materai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfMaterai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdf
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptx
 
1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx
 
1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt
 
1. IKEA MNC.ppt
1. IKEA MNC.ppt1. IKEA MNC.ppt
1. IKEA MNC.ppt
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

HUMAS PEMERINTAH DAN UU KIP

  • 1. Peranan Humas Pemerintah dalam Implementasi UU KIP Oleh: Dr. Gushevinalti
  • 2. Pengertian Public Relations practice is delibrate, planed and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public. Praktik PR adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya Public Relations activity is management of communications between an organization and its publics. Aktivitas PR adalah mengelola komunikasi antar organisasi dan publiknya
  • 3. Pengertian IPRA (International Public Relations Associaton) humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka. • Humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi
  • 4. Revitalisasi Humas Pemerintah • Humas kelembagaan pemerintah saat ini menghadapi tantangan berat dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sehingga dituntut untuk selalu melakukan pembenahan baik menyangkut hal-hal yang sifatnya profesionalisme diri ataupun terus menyempurnakan konstelasi/kedudukan kelembagaannya. • Jadi peranan humas pemerintahan harus diperbaiki dan di bentuk kembali atau direvitalisasi sehingga fungsi humas di pemerintah menjadi efektif kembali dan maksimal. Maka di butuhkan upaya-upaya untuk memaksimalkan fungsi humper
  • 5. PENTINGNYA HUMAS DI INSTANSI & LEMBAGA PEMERINTAH: • memberi penerangan (informasi) kepada masyarakat ttg tujuan2, aktivitas, maksud peraturan pemerintah • menanamkan kepercayaan/meyakinkan masyarakat akan kecakapan, kejujuran & pengabdian aparatur dinas pemerintahan sbg pelaksana public service • memberikan inf ttg keinginan, aspirasi dari masyarakat agar pemerintah dpt mengambil keputusan yg tepat & berguna • menyampaikan SOP agar peraturan yg dibuat berdasarkan kenyataan & dpt diterima masyarakat • Mengajak masyarakat agar mau berOPINI / mengajukan pendapat kpd pemerintah
  • 8. HUMAS PEMERINTAH DAN UU KIP APLIKASI OLEH BADAN PUBLIK SOSIALISASI HAK & KEWAJIBAN PEMAHAMAN PRINSIP
  • 9. Apa Undang-Undangnya? UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik atau sering disebut UU KIP Mulai dilaksanakan 30 April 2010
  • 10. Apa Prinsipnya? 1. Setiap Orang Berhak Memperoleh Informasi. 2. Penyelenggaraan Pemerintahan perlu diawasi/diketahui oleh masyarakat, karena penyelenggaraan pemerintahan memang untuk kepentingan masyarakat/hajat hidup orang banyak. 3. Dalam era transparansi, badan publik wajib menyediakan informasi diminta atau tidak kecuali informasi tertentu, secara cepat, tepat waktu, sederhana dengan biaya ringan. 4. Informasi yang tidak boleh dibuka pada prinsipnya juga untuk melindungi kepentingan publik, bersifat ketat dan terbatas.
  • 11. Perubahan kondisi yang ingin dicapai Pengecualian bersifat ketat, terbatas, dan tidak mutlak 1. MALE 2. Akses yg murah, cepat, utuh, dan akurat 3. Proaktif 4. Penyelesaian sengketa yg cepat kompeten, independen 5. Sanksi bagi penghambat
  • 12. 1.MALE: Maximum Access, Limited Exemption; 1.Informasi terbuka seluas-luasnya. 2.Pengecualian informasi bersifat ketat, terbatas, dan tidak mutlak melalui uji konsekuensi dan kepentingan publik, masa retensi, penghitaman dan pengaburan. 2.Informasi harus dapat diperoleh cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana; 3.Penyelesaian sengketa yang cepat, kompeten, dan independen; 4.Sanksi bagi penghambat keterbukaan informasi publik. Prinsip-prinsip Keterbukaan Informasi
  • 13. KATEGORI INFORMASI 1. Informasi yang Dapat Diakses oleh Publik: a. Wajib Disediakan dan Diumumkan: ◦ Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara berkala ◦ Informasi Yang harus diumumkan secara serta merta ◦ Informasi Publik yang Wajib Tersedia Setiap Saat b. Disediakan atas dasar permintaan. • 2. Informasi yang dikecualikan/dirahasiakan
  • 14. Eksekutif, Legislatif, Yudikatif; Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD; Organisasi non pemerintah yang menerima dana dari APBN/APBD, Sumbangan Masyarakat, atau Luar Negeri; Partai Politik; BUMN dan/atau BUMD. Ruang Lingkup Badan Publik
  • 15. Apa Kewajiban Badan Publik? 1. Menyediakan Informasi Berkala 2. Menyediakan Informasi Serta Merta 3. Menyediakan Informasi Setiap Saat 4. Menyediakan Informasi Bila Diminta
  • 16. Hak dan Kewajiban Badan Publik Hak Badan Publik Kewajiban Badan Publik  Menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; (penolakan atas dasar substansi)  Menolak memberikan informasi apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; (penolakan atas dasar prosedural)  Mengecualikan informasi publik untuk diakses secara ketat dan terbatas berdasarkan prinsip consequential harm test, balancing public interest test dan non-permanence.  Menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan/mengumumkan informasi publik yang berada di bawah kewenangannya;  Menyediakan informasi yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan;  Menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam rangka pelayanan informasi publik;  Menunjuk pejabat fungsional dan/atau petugas informasi yang akan membantu pelaksanaan tugas PPID.  Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah;  Membuat pertimbangan tertulis dari setiap kebijakan yang diambil dalam rangka pelayanan informasi publik;  Melaporkan pelaksanaan UU KIP setiap tahunnya (Pasal 11 (1) h dan Pasal 12).
  • 17. Siapa Yang berhak Memperoleh Informasi?  Orang  Kelompok Orang  Badan Hukum  Badan Publik Lainnya  Wartawan  LSM
  • 18. Hak Dan Kewajiban Masyarakat Hak Publik Kewajiban Publik  Memperoleh informasi:  Melihat & mengetahui informasi;  Menghadiri pertemuan badan publik yang sifatnya terbuka;  Mendapat salinan informasi;  Menyebarluaskan informasi.  Mengajukan permintaan informasi .  Mengajukan gugatan ke pengadilan jika memperoleh hambatan dalam memperoleh informasi.  Menggunakan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;  Mencantumkan sumber darimana ia memperoleh informasi publik.
  • 19. Bagaimana Prosedurnya? S.O.P 1. Permintaan tertulis, kecuali bagi yang buta huruf, Badan Publik menerima secara lisan, dan membantu menulisnya. 2. Beri Nomor Pendaftaran. 3. Beri Tanda Bukti Terima. 4. Dalam waktu 10 hari kerja sejak permintaan diterima, jawab/tindaklanjuti beserta berapa besar biayanya jika perlu, dapat diperpanjang 7 hari dengan menyebut alasan perpanjangannya. 5. Lebih Lanjut Tunggu Juknis dari Komisi Informasi.
  • 20. Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara berkala  Disediakan/diumumkan secara rutin, teratur, dan dalam jangka waktu tertentu setidaknya setiap 6 bulan sekali;  Penyebarluasan informasi disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami;  Mencakup:  informasi berkaitan dengan Badan Publik (profil, kedudukan, kepengurusan, maksud & tujuan didirikannya badan publik);  informasi kegiatan dan kinerja Badan Publik;  informasi ttg laporan keuangan;  informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
  • 21. Informasi Yang harus diumumkan secara serta merta •Wajib diumumkan tanpa penundaan; •Menyangkut ancaman terhadap hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum; •Informasi aktif. Artinya informasi yang wajib diumumkan seketika terjadinya keadaan yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum; •Misal: informasi tentang bencana, kerusuhan massal, dll.
  • 22. Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat Informasi pasif. Artinya, untuk memperolehnya harus dilakukan dengan mengajukan permintaan; Wajib dan rutin disediakan badan publik; Informasi yang wajib tersedia setiap saat mencakup : •Daftar seluruh informasi dalam penguasaan badan publik; •Keputusan badan publik dan pertimbangannya; •Kebijakan badan publik dan dokumen pendukungnya; •Rencana proyek dan anggaran tahunannya; •Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga; •Informasi dalam pertemuan yang bersifat terbuka untuk umum; •Prosedur kerja yang berkaitan dengan layanan publik; •Laporan layanan akses informasi; •Informasi lain yang telah dinyatakan terbuka untuk diakses publik berdasar putusan Sengketa Informasi Publik.
  • 23. Prinsip Pengecualian Informasi  Pengecualian informasi bersifat ketat, terbatas, dan tidak mutlak: ◦Bersifat ketat artinya, pengecualian informasi dilakukan dengan pengujian secara seksama dengan mempertimbangkan berbagai aspek legal, kepatutan, dan kepentingan umum. ◦Bersifat terbatas artinya, alasan pengecualian hanya didasarkan pada ketentuan pasal 17 UU KIP, dan dengan memperhatikan jangka waktu pengecualian informasi. ◦Informasi yang telah dikecualikan dapat dinyatakan terbuka untuk melindungi kepentingan umum yang lebih besar.  Metode uji dalam pengecualian informasi: ◦Uji konsekuensi bahaya (consequential harm test ) ◦Uji kepentingan publik (balancing public interest test)
  • 24. APAKAH INFORMASI RAHASIA? Pada Prinsipnya: • Bersifat Ketat dan Terbatas • Tidak Bersifat Permanen
  • 25. Bagaimana dengan Informasi yang tidak dapat diberikan/rahasia? • Disebut dalam UU KIP dengan istilah “Informasi Yang Dikecualikan” atau ID • Pada umumnya bila informasi itu menganggu proses penegakan hukum, HAKI, Persaingan usaha sehat, pertahanan dan keamanan negara, dan lain-lain yang diatur dalam pasal 17 UU KIP • PPID dapat menentukan sendiri apa saja informasi yang dikategorikan ‘rahasia’ dalam institusinya, namun harus melalui metode uji konsekuensi dan uji kepentingan
  • 26. Apa Batasan Informasi yang Dikecualikan? • Undang-Undang • Kepatutan • Kepentingan Umum • Uji Konsekuensi
  • 27. Informasi yang dikecualikan (Pasal 17) Informasi yang apabila dibuka dapat merugikan: Penegakan hukum; Hak Atas Kekayaan Intelektual & persaingan usaha sehat; Pertahanan & keamanan; Kekayaan alam; Ketahanan ekonomi nasional; Kepentingan hubungan luar negeri; Informasi perlindungan privasi, wasiat; Memo atau surat intra dan antar badan publik yang menurut sifat dikecualikan; Tidak boleh diungkap berdasar undang-undang.
  • 28. Apa yang Harus disiapkan Badan Publik sebagaimana diamanatkan Undang-Undang KIP ? • Mengangkat PPID ( 1 tahun setelah Peraturan Pelaksana berlaku) • Membuat SOP pengelolaan dan pelayanan informasi • Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan dan pelayanan informasi publik, termasuk papan pengumuman dan meja informasi • Membuat dan mengumumkan laporan tentang pengelolaan dan pelayanan informasi serta menyampaikan salinan laporan kepada Komisi Informasi sesuai dengan kewenangannya. • Menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi pengelolaan dan pelayanan informasi publik • Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan informasi di instansinya
  • 29. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)  Juknis mewajibkan adanya PPID pada setiap badan publik, namun tidak mengatur secara tegas siapa yang akan menjabat sebagai PPID.  Keputusan penunjukkan PPID sepenuhnya diberikan kepada badan publik untuk melakukannya.  Juknis mengatur mengenai tugas, kewajiban, dan kewenangan PPID dalam rangka pengelolaan dan pelayanan informasi publik.  Tugas, kewajiban, dan kewenangan PPID tersebut dapat dijadikan sebagai acuan penilaian tentang siapa yang akan menjabat sebagai PPID dalam badan publik.  Juknis juga mengatur mengenai kewenangan pelimpahan wewenang PPID kepada pejabat/petugas yang dapat menjalankan kewenangan yang dimiliki PPID dalam rangka efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan pelayanan informasi publik.  Dalam hal badan publik merupakan badan publik yang kecil, maka PPID dapat sekalian bertindak sebagai Petugas Informasi.
  • 30. Apa Sanksinya Bila Tidak Dilakukan? • Pidana Kurungan Paling Lama 1 (Satu) Tahun dan/atau Denda Paling Banyak Rp. 5 Juta Rupiah • Proses Peradilan Pidana Ini Dapat Berjalan Berdasarkan Aduan/Laporan Pihak Yang Merasa Dirugikan, dan Oleh Karenanya Harus Ada Kerugian Yang Dapat Dibuktikan