Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang keindahan dan penderitaan menurut pandangan filosof, agama, dan pengalaman hidup.
2) Keindahan dijelaskan sebagai pengalaman estetis yang timbul dari berbagai objek atau pengalaman sehari-hari, sedangkan penderitaan adalah realitas kehidupan manusia.
3) Dokumen tersebut juga membahas bahwa penderitaan dapat mengand
2. 1. Keindahan
2
Keindahan atau estetika berasal dari kata Yunani
yang berarti merasakan “to sense”, atau “to
perceive”.
Keindahan termasuk kedalam tingkat persepsi
dalam pengalaman manusia, biasanya bersifat
visual (terlihat) dan Auditory (terdengar).
Titus, Smith dan Nolan, 1979 : “Pengalaman
keindahan mencakup penyerapan perhatian yang
menyenangkan dalam pengalaman perseptual
sejauh ia timbul dari pandangan yang sepi dari
pamrih terhadap suatu fenomena, baik yang
alamiah maupun yang disebut oleh manusia
3. 3
Pengalaman ini disebut juga “Emosi Estetis”,
yang dapat bangkit karena respon dari sebuah
kesenian atau dari bermacam macam obyek
atau pengalaman sehari hari.
Titik pusat dari suatu konsep keindahan
adalah “imajinasi”, yaitu : “cara
menghubungkan suatu benda dengan benda
lain sebagai objek imanjinasi”.
Keindahan mempunyai konsep yang
“Abstrak”, tidak dapat berkomunikasi sebelum
diberi bentuk.
4. 4
Keindahan identik dengan “kebenaran”,
sesuatu yang indah adalah abadi, karena
yang indah memberikan suka cita yang
mendalam dan daya tariknya akan selalu
bertambah.
Setiap manusia akan mempunyai sikap
“simpati” dan “Empati” ketika menghadapi
sesuatu yang indah.
Al-Quran memiliki norma-norma yang indah
(QS.7:180,17:110,20:8), menurut Al-Quran juga
manusia diciptakan sebagai mahluk yang
5. 5
Ajaran Tuhan adalah indah (QS.12:3), didalam
Al-Quran mengandung berita-berita yang
paling indah (QS.12:3).
Hal ini mengandung pengertian bahwa dalam
Al-Quran keindahan mengandung dimensi
interaksi yang sangat luas, baik untuk
hubungan antar manusia, manusia
denganTuhannya, ataupun bagi manusia itu
sendiri yang melakukan interaksi.
6. 2. Keindahan menurut para
Filosof
6
Pl at o : “Tuhan identik dengan keindahan,
meskipun keindahan itu bertingkat tapi
keindahan tuhan adalah abadi. Setiap benda
memiliki keindahan sebab benda mengikuti
keindahan tuhan”.
Plato menghubungkan keindahan dengan
cinta, argumentasinya bahwa perjuangan
kesempurnaan itu adalah cinta, sedangkan
yang dituju dari kesempurnaan adalah
keindahan.
Hal ini berarti menurut plato cinta dan
7. 7
Demikian pula alam semesta menurut plato
adalah merupakan tenaga cinta yang menuju
kepada keindahan tertinggi, sedangkan
keindahan abadi menurut plato adalah sebagai
sumber, esensi ideal, penyebab segala
macam gerak.
Iqbal : “Keindahan adalah pencipta dan tujuan
dari cinta”. Keindahan adalah dorongan hidup
dibalik kehidupan dari segala seginya”.
Alam semeste digerakan olen tenaga cinta
sehingga memperoleh keindahan tertinggi.
8. 3. Penderitaan
8
Penderitaan merupakan realitas kehidupan
manusia. Intensitasnya bertingkat-tingkat ada
yang berat ada juga yang ringan.
Tingkatan berat atau ringanya suatu
penderitaan ditentukan oleh individu itu
sendiri. Ex: Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan penderitaan bagi orang lain atau
penderitaan dapat pula menjadi energi untuk
bangkit bagi sesorang atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kennikmatan dan
kebahagiaan hidup.
9. 9
Akibat penderitaan bermacam-macam ada
yang mendapat hikmah besar dari suatu
penderitaan, ada pula yang menyebabkan
kegelapan dalam hidupnya.
Hal ini berarti bahwa penderitaan belum
tentu tidak berguna dalam hidup.
Penderitaan bisa menular dari seseorang
kepada orang lain, apalagi kalau yang
ditulari itu masih sanak saudara.
10. 4. Penderitaan mengandung
Hikmah
10
Nietzche (1844-1900) : “ seorang filosof
prusia, dimulai sejak kecil sering menderita
sakit, lemah serta kematian ayahnya ketika
masih kecil, keadaan ini menyebabkan ia
suka menyendiri, membaca dan merenung
diantara kesunyian sehingga ia menjadi
filosof besar.
Sartre (1905-1980) : “ seorang Filosof
Prancis sejak kecil fisiknya lemah, sensitif,
sehingga ia menjadi cemoohan teman-
teman sekolahnya. Penderitaanlah yang
11. 11
Rasullah : “ Ayahnya wafat sejak Rasullah
berada dalam kandungan ibunya selama 2
bulan, kemudian pada usia 6 tahun ibunya
wafat, penderitaan itu menjadi saksi sejarah
sebelum Rasullah menjadi pemimpin yang
paling berhasil memimpin umatnya.
12. 5. Penderitaan dan Kenikmatan
12
Penderitaan dan kenikmatan itu muncul
karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu
itu menyakitkan”.
Kenikmatan didapat bila sesuatu yang
disukai sudah didapatkan, penderitaan
dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan
menimpa dirinya.
Hedonisme: “Suatu pandangan bahwa
kenikmatan adalah tujuan hidup satu-
satunya dari kegiatan manusia”
13. 13
Aliran ini banyak mendapatkan kritik dari
para ahli filosof bahwa tidak semua tujuan
dari kegiatan manusia itu adalah
“Hendoistis” bahkan ada yang malah meras
bersalah atas kenikmatan-kenikmatan
mereka, hal ini malah menyebabkan
penderitaan buat mereka.
Aristoteles : “ Puncak dari sebuah etika
bukan kenikmatan melainkan kebahagiaan.
Ia mengatakan bahwa kenikmatan bukan
merupakan tujuan dari setiap tindakan
14. 6. Penderitaan dan Dosa
14
Al-Ghazali,Abad ke 11 : “ orang yang suka
iri, dengki, akan menderita hukuman lahir
batin dan akan selalu merasa tidak puas
dan tidak mengenal rasa terima kasih”.
Padahal Allah telah memberi ilmu,
kekuasaan dan kekayaan-Nya.
Hal ini berarti bahwa “penderitaan” bisa juga
timbul karena diakibatkan oleh noda-noda
kotor yang ada pada hati manusia (dosa).
QS.9:24, mengambarkan ciri-ciri orang yang
menderita karena memiliki hati yang kotor.
15. 15
QS.47:29-30, mengambarkan ciri-ciri orang
yang menderita karena memiliki kata-kata
yang keliru.
Semua ini bisa diatasi dengan cara
mengenal Allah, taat kepada Allah dan
menentang hawa nafsu (Al-Ghazali)
16. Referensi
16
Munandar Soelaeman. M.Koenjaranigrat, Ilmu Budaya Dasar
Suatu Pengantar Ilmu, PT. Refika Aditama,Bandung, 2002
Abdul Kadir Muhammad, Prof, SH, Ilmu Sosial Budaya Dasar,
PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 2005.
Sosiologi Suatu Pengantar, Prof, DR, Soerjono soekanto,
Rajawali Pers, Jakarta, 2004.
Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Abdul Syani, PT.
Bumi Aksara, Jakarta, 2004
Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jacobus Ranjabar, SH,
M.Si, Gahlia, Ciawi Bogor, 2006
Diktat dan hand out perkuliahan.