Dokumen tersebut membahas metode penelitian yang akan digunakan untuk menguji hubungan antara kualitas pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien, meliputi desain penelitian korelasional, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, serta instrumen pengumpulan data berupa kuesioner."
1. 50
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS DAN
DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konseptual
Menurut Supardi dan Rustika (2013) Kerangka konsep adalah uraian
tentang hubungan antara variabel-variabel yang terkait dengan masalah
penelitian dan dibangun berdasarkan kerangka teori / kerangka pikir atau hasil
studi sebelumnya sebagai pedoman penelitian. Kerangka konsep merupakan
bagian dari kerangka teori yang akan diteliti, untuk mendeskripsikan secara
jelas variabel yang dipengaruhi (variabel dependent) dan variabel pengaruh
(variabel independent).
VVariabel Dependent
Faktor Internal
1. Karakteristik Individu
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Tingkat pendidikan
d. Pekerjaan
2. Sosial
3. Faktor Emosional
4. Kebudayaan
Faktor Eksternal
1. Karakteristik Produk
2. Harga
3. Pelayanan
4. Lokasi
5. Fasilitas
6. Image
7. Desain visual
8. Suasana
9. Komunikasi
Dimensi Mutu Pelayanan
Perawat
Tingkat Kepuasan
1. Kehandalan
(Reliability)
2. Daya tanggap
(responsiveness)
3. Jaminan
(assurance)
4. Empati (empathy)
5. Bukti fisik
(Tangible)
2. 51
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1: Kerangka Konseptual Penelitian Hubungan Kualitas Pelayanan
Keperawatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Sumber: Modifikasi dari Parasuraman. A. dkk (2005), Departemen RI
dalam Nofianti (2015), Shortell (dalam Amrollah.Dkk (2015) dan
Simamora (2003).
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai
beda terhadap sesuatu penelitian (Nursalam, 2013).
3.2.1 Variabel bebas (Independent)
Menurut Alimul, H (2007) Variabel bebas (Independent)
adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel
bebas artinya bebas dalam memengaruhi variabel lain. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu kualitas pelayanan
perawat.
3.2.2 Variabel Terikat (Dependent)
Menurut Sibagariang, dkk. (2010) Variabel Terikat (dependent)
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel lain (variabel bebas) juga sering disebut variabel
terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
tingkat kepuasan pasien.
3. 52
3.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
diajukan, yang kebenarannya jawaban ini akan dibuktikan secara empirik
dengan penelitian yang dilakukan. (Sibagariang, dkk. 2010).
Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian pustaka, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Hipotesis alternative (Ha) :
“Ada Hubungan Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok
Barat”.
2. Hipotesis nol (Ho) :
“Tidak Ada Hubungan Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Tingkat
Kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada Kabupaten
Lombok Barat”.
3.4 Definisi Operasional
Menurut Alimul, H (2008), Definisi operasional mendefinisikan
variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika
melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena
dengan menggunakan parameter yang jelas.
4. 53
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Parameter Alat ukur Skala Kriteria Hasil
1 Kualitas
pelayanan
perawat
Tingkat kesempurnaan
pelayanan perawat
dalam memberikan rasa
puas pada diri setiap
pasien yang
menggunakan jasa
pelayanan tersebut
Dimensi mutu
pelayanan :
a. Kehandalan
(Reliability)
b. Daya
Tanggap
(Responsivnes
s)
c. Jaminan
(Assurance)
Empati
(Empathy)
d. Bukti fisik
e. (Tangible)
Kuesioner Ordinal 1. Sangat
Puas (76-
100%)
2. Puas (56-
75%
3. Tidak Puas
( <56%).
(Nursalam,
2013)
2 Kepuasan
pasien pada
aspek
Reliability
(Kehandalan)
Reliability(Kehandalan)
penilaian / anggapan
pasien terhadap tingkat
keprofesionalan
perawat dalam
memberikan pelayanan
keperawatan
a. Ketetapan
tindakan
perawat
b. Ketersediaan
waktu
perawat
untuk
konsultasi
bagi
pasien
c. Waktu
pelayanan
perawat
sesuai
dengan jam
kerja
Kuesioner Ordinal 1. Sangat
Puas (76-
100%)
2. Puas (56-
75%
3. Tidak
Puas (
<56%).
(Nursalam,
2013)
5. 54
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 DesainPenelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti
untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya
penelitian, desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan dan hipotesis
penelitian. Desain merupakan karakteristik dari suatu penelitian yang
membedakannya dengan penelitian lain, beberapa peneliti dapat
mengemukakan masalah penelitian sama, tetapi desain penelitian yang mereka
ajukan dapat berbeda, karena desain penelitian ditentukan oleh peneliti
(Dharma, K.K, 2011).
Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian
yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan studi korelasional dimana
peneliti ingin menggambarkan, mencari, menjelaskan suatu hubungan antar
variabel, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada, yaitu
hubungan antara kualitas pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien
di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat.
Penelitian deskriptif analitik adalah suatu metode penelitian yang
mencoba menggambarkan kemudian menggali bagaimana dan mengapa suatu
fenomena kesehatan itu terjadi. Sedangkan, pendekatan studi korelasional
adalah jenis rancangan atau desain penelitian yang mengkaji hubungan antara
dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan
untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain, atau
variabel satu dengan variabel yang lain (Notoatmodjo, 2012).
54
6. 55
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Puskesmas
Narmada Kabupaten Lombok Barat.
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Februari 2017.
4.3 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling
4.3.1 Populasi
Menurut Supardi dan Rustika (2013), populasi adalah
keseluruhan jumlah anggota dari suatu himpunan yang ingin diketahui
karakteristiknya berdasarkan inferensi atau generasilasi.
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat
di Ruang Rawat Inap puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat
dengan jumlah rata-rata populasi pasien lima bulan terakhir pada tahun
2016 berjumlah 125 orang.
4.3.2 Sampel
1. Sampel
Menurut Supardi dan Rustika (2013), sampel adalah sebuah
gugus atau sejumlah tertentu anggota himpunan yang dipilih
dengan cara tetentu agar mewakili populasi.
2. Besar Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Rawat Inap di
Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat. Jumlah sampel
7. 56
yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus sebagai
berikut (Nursalam, 2013):
Keterangan:
n : Besar Sampel
N : Besar Populasi
d : Tingkat Signifikan (d = 0,1)
Jumlah rata-rata populasi pasien lima bulan terakhir pada
tahun 2016 berjumlah 125 orang.
𝑛 =
125
1 + 125 (0,1)2
𝑛 =
125
1 + 125 (0,01)
𝑛 =
125
1 + 1,25
𝑛 =
125
2,25
= 55,55 (dibulatkan menjadi = 56)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat diketahui
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 orang.
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi
Menurut Supardi dan Rustika (2013), kriteria inklusi
adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subyek
2
)(1 dN
N
n
8. 57
penelitian / populasi agar dapat diikutsertakan dalam
penelitian.
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain:
1) Pasien Rawat Inap di Puskesmas Narmada Kabupaten
Lombok Barat
2) Bersedia menjadi responden
3) Tidak mengalami gangguan pendengaran dan fungsi
bicara
4) Pasien yang bisa baca tulis
5) Sehat jasmani dan rohani
6) Pada pasien anak-anak diwakili oleh orang tuanya
sebagai responden.
b. Kriteria eksklusi
Menurut Supardi dan Rustika (2013), kriteria eksklusi
adalah keadaan yang menyebabkan subyek penelitian yang
memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak dapat diikutsertakan
dalam penelitian.
Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain:
1) Pasien yang tidak besedia menjadi responden
2) Pasien yang tidak kooperatif
3) Pasien yang tidak bisa baca tulis
9. 58
4.3.3 Tehnik Sampling
Teknik sampling merupakan cara pengambilan sejumlah
sampel agar dapat mewakili jumlah dan karakteristik populasinya
(Supardi dan Rustika, 2013).
Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan
secara acak. Nonprobability sampling menghasilkan peluang yang
tidak sama pada individu dalam populasi untuk terpilih menjadi
sampel. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode Purposive
Sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan
berdasarkan maksud atau tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti.
Seseorang dapat dijadikan sebagai sampel karena peneliti menganggap
bahwa orang tersebut memiliki informasi yang diperlukan untuk
penelitiannya.
4.4 Etika Penelitian
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh
bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak
responden harus dilindungi. Pada penelitian ini, peneliti (dalam hal ini adalah
mahasiswa) mendapat surat pengantar dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Yarsi Mataram. Kemudian diserahkan kepada Kepala BAPPEDA Lombok
Barat dan DIKES Lombok Barat serta Kepala Puskesmas Narmada Kabupaten
Lombok Barat untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian pada
pasien rawat inap di Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat. Setelah
10. 59
mendapat persetujuan, penelitian bisa dilakukan dengan menekankan masalah
etika, antara lain:
4.4.1 Informed Content (Lembar Persetujuan Menjadi Responden)
Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada
responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi sebelum
dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner dan disertai judul
sertaa manfaat penelitian dengan harapan responden dapat mengerti
maksud dan tujuan penelitian. Bila subyek menolak, maka peneliti
tidaak boleh memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek.
4.4.2 Anonimity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak
akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data
yang diisi subyek, tetapi lembar tersebut hanya diberikan kode tertentu.
4.4.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti
untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena. Data yang
diperoleh dari suatu pengukuran kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai
bukti (evidence) dari suatu penelitian. Sehingga instrumen atau alat ukur
merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian (Dharma, K.K, 2011).
Kuesioner merupakan suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu hal untuk mendapatkan informasi penting dari
11. 60
responden.Kuesioner merupakan alat bantu untuk pengumpulan data dengan
cara wawancara / angket (Supardi dan Rustika, 2013). Kuesioner digunakan
untuk memperoleh data variabel penelitian yaitu kualitas pelayanan perawat
dan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada
Kabupaten Lombok Barat.
4.6 Pengumpulan Data
4.6.1 Prosedur Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (Dharma, K.K, 2011).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam
yaitu: data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti
langsung dari sumber data atau responden (Supardi dan Rustika,
2013) meliputi:
a. Data mutu pelayanan perawat
b. Data tingkat kepuasan pasien
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah tersedia hasil
pengumpulan data untuk keperluan tertentu, yang dapat digunakan
sebagian atau seluruhnya sebagai sumber data penelitian (Supardi
dan Rustika, 2013).
12. 61
Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder adalah
gambaran umum lokasi penelitian yaitu Ruang Rawat Inap di
Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat.
4.6.2 Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
a. Data Kualitas Pelayanan Perawat
Data mutu pelayanan dikumpulkan dengan pengisian
kuesioner. Responden menjawab pertanyaan yang berada
dalam kuesioner dengan jenis pertanyaan “Sangat Puas” “Puas”
dan “Tidak puas”. Setiap kategori pertanyaan dengan jawaban
“Sangat Puas” diberi skor 3, “Puas” diberi skor 2, dan “tidak
puas” diberi skor 1, menurut Dewi dan Wawan (2011)
dikelompokkan menjadi:
1) Sangat Puas : Bila Skor 76-100%
2) Puas : Bila Skor 56-75%
3) Tidak Puas : Bila Skor <56%
b. Data kepuasan pasien
Data tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan
keperawatan diukur pada 5 (lima) dimensi yaitu : Kehandalan
(Reliability), Jaminan (Assurance), Daya Tanggap
(Responsiveness), Empati (Empathy), dan bukti fisik
(Tangible).Dikumpulkan dengan pengisian kuesioner dengan
pernyataan masing-masing 5 item. Responden menjawab
pertanyaan yang berada dalam kuesioner dengan jenis
13. 62
pertanyaan “Sangat Puas” “Puas” “Tidak Puas”. Setiap kategori
pertanyaan dengan jawaban “Sangat Puas” diberi skor 3,
“Puas” diberi skor 2, dan “tidak puas” diberi skor 1.
Keseluruhan hasil dijumlahkan, kemudian menurut Nursalam,
(2013) dikelompokkan menjadi:
1) Sangat Puas (76-100%)
2) Puas (56-75%)
3) Tidak Puas (<56%).
4.7 Pengolahan Data
Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan tahapan
sebagai berikut (Sibagariang, dkk. 2010):
1. Editing Data
Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan
klarifikasi, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah
terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan
mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah
konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisis data. Dengan
adanya klarifikasi ini diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut
tidak mengganggu proses analisis sehingga dapat menimbulkan bias
penafsiran hasil analisis. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang
sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai justifikasi
penafsiran terhadap hasil analisis.
14. 63
2. Pengkodean data (data coding)
Merupakan suatu pemberian kode yang biasanya dalam bentuk
angka, proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam
kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data
seperti komputer.
3. Pemindahan data ke komputer (data entering)
Adalah pemindahan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam
mesin pengolah data.
4. Pembersihan data (data cleaning)
Adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke
dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan sebenarnya.Peneliti
melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan ke dalam
komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah
diselesaikan tanpa kesalahan yang serius.
4.8 Analisis Data
Data yang sudah dilakukan pengolahan kemudian di analisis secara
bertahap sesuai dengan tujuan penelitian, meliputi:
1. Analisis Univariat (Analisis Deskriptif)
Analisis Univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum
dengan cara menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel yang digunakaan dalam penelitian yaitu dengan melihat gambaran
distribusi frekuensi baik variabel independen maupun variabel dependen.
Analisis ini hanya menggambarkan distribusi frekuensi dan
presentase dari tiap variabel yaitu kualitas pelayanan keperawatan dan
15. 64
tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada
Kabupaten Lombok Barat. Tujuan dari analisis univariat adalah untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian
(Notoatmodjo, 2012).
2. Analisi Bivariat
Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Pengukuran kualitas
pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap
Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat dapat dilakukan dengan
menggunakan Spearman Rank (Rho) menurut Dharma, K.K, (2011)
Spearman Rank digunakan untuk menguji hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen berskala ordinal.