SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
EMPIRISME
(Filsafat Berbasis
Pengalaman)
Nama Kelompok :
1. Ahmad Syafiq Nailul Muna 1121088
2. Muhammad Difa Taufiqurrahman 1121098
A. Pengertian Empirisme
Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba-coba atau
pengalaman. Sebagai doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. Kata empirisme
menurut Amsal Bakhtiar berasal dari kata Yunani empereikos yang berarti pengalaman.
Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan dari pengalaman inderawi. Hal ini
dapat dilihat bila memperhatikan pertanyaan seperti: “Bagaimana orang mengetahui es itu
dingin?” Seorang empiris akan mengatakan, “Karena saya merasakan hal itu dan karena
seorang ilmuan telah merasakan seperti itu”. Dalam pernyataan tersebut ada tiga unsur
yang perlu, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek), dan cara dia
mengetahui bahwa es itu dingin. Bagaimana dia mengetahui es itu dingin? Dengan
menyentuh langsung lewat alat peraba, dengan kata lain, seorang empiris akan mengatakan
bahwa pengetahuan itu diperoleh lewat pengalaman-pengalaman inderawi yang sesuai.
Dalam Juhaya juga menyatakan hal yang sama dengan Amsal Bakhtiar bahwa
pengetahuan itu diperoleh dari pengalaman-pengalaman inderawi yangsesuai dan pengalaman
dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan bukanrasio.Oleh sebab itu, empirisme
dinisabatkan kepada faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan yang
dimaksudkandengannya ialah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun
pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia. Sedangkan menurut Sutarjo
menyatakan bahwa empirisme merupakanaliran yang mengakui bahwa pengetahuan itu pada
hakikatnya didasarkan atas pengalaman atau empiri melalui alat indra (empiri).
Empirisme menolak pengetahuan yang semata-mata didasarkan akal, karena dapat
dipandang sebagai spekulasi belaka dan tidak berdasarkan realitas sehingga berisikotidak sesuai
dengan kenyataan. Pengetahuan sejati harus didasarkan padakenyataan sejati, yaitu realitas.
Berbeda dengan Rasionalisme yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur
pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal,temuannya diukur dengan akal pula. Dicari
dengan akal artinya dicari dengan berfikir logis. Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan
itu logis atau tidak.bila logis berarti benar, bila tidak logis berarti salah. Jadi sumber
B. Tokoh-tokoh Aliran Empirisme
Sebagai aliran filsafat, empirisme merupakan salah satu dari dua cabangfilsafat modern yang
lahir pada zaman pencerahan. Bertentangan dengan rivalnya, rasionalisme, yang menempatkan rasio
sebagai sumber utama pengetahuan, empirisme justru memilih pengalaman sebagi sumber utama
pengetahuan baik lahiriah maupun batiniah.Aliran ini bertanah air di Inggris. Francis Bacon (1561-
1626) bias dikatakan sebagai peletak dasar lahirnya empirisme yang untuk kali pertama menyatakan
pengalaman sebagai sumber kebenaran yang paling terpercaya.Kemudian paham ini diikuti dan
dikembangkan oleh Thomas Hobbes (1588-1679), Jhon Locke (1632-1704), George Berkeley (1685-
1753) dan mencapai puncaknya dalam filsafat David Hume (1711-1776).
1. Francis Bacon (1561-1626 M)
Menurut Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yang diterima
orang melalui persentuhan indrawi dengan dunia fakta. Pengalaman merupakan sumber
pengetahuan sejati. Kata Bacon selanjutnya, kita sudah terlalu lama dipengaruhi oleh metode
deduktif. Dari dogma-dogma diambil kesimpulan, itu tidak benar,haruslah kita sekarang
memperhatikan yang konkret mengelompokkan, itulah tugas ilmu pengetahuan.
2. Thomas Hobbes (1588-1679 M)
Ia seorang ahli pikir Inggris lahir di Malmesbury. Pada usia 15 tahunia pergi ke Oxford untuk belajar logika Skolastik
dan Fisika, yang ternyata gagal, karena ia tidak berminat sebab gurunya beraliran Aristotelien. Sumbangan yang besar sebagai ahli
pikir adalah suatu system materialistis yang besar, termasuk juga kehidupan organis dan rohaniah.Dalam bidang kenegaraan ia
mengemukakan teori teori Kontrak Sosial.
Materialisme yang dianut Hobbes yaitu segala yang bersifat bendawi. Juga diajarkan bahwa segala kejadian adalah
gerak yang berlangsung secara keharusan. Bedasarkan pandangan yang demikian manusia tidak lebih dari satu bagian alam
bendawi yang mengelilinginya.Manusia hidup selama jantungnya tetap bergerak memompa darahnya. Dan hidup manusia
merupakan gerak anggota-anggota tubuhnya. Menurutnya pula akal bukanlah pembawaan melainkan hasil perkembangan karena
kerajinan. Ikhtiar merupakan suatu awal gerak yang kecil yang jikalau diarahkan menuju kepada sesuatu yang disebut keinginan,
dan jika diarahkan untuk meninggalkan sesuatu disebut keengganan atau keseganan. Menurutnya pula pengalaman adalah
keseluruhan atau totalitas pengamatan, yang disimpan didalam ingatandan digabungkan dengan suatu pengamatan, yang disipan
dalam ingatan dan digabungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan sesuai dengan apa yang telah diamati pada masa
yang lampau.
Pendapatnya tentang ilmu filsafat yaitu suatu ilmu pengetahuan yang sifatnya umum. Karena filsafat adalah suatu ilmu
pengetahuan tentang akibat-akibat atau tentang gejala-gejala yang diperoleh dari sebab-sebabnya. Sasaran filsafat adalah fakta
yaitu untuk mencari sebab-sebabnya. Segala yang ada ditentukan oleh sebab, sedangkan prosesnya sesuai dengan hukum ilmu
pasti/ilmu alam. Menurut Thomas Hobbles berpendapat bahwa pengalaman indrawi sebagai permulaan segala pengetahuan.
Hanya sesuatu yang dapat disentuh dengan indralah yang merupakan kebenaran. Pengetahuan intelektual (rasio) tidak lain
3. Jhon Locke (1632-1704 M)
John Locke lahir tanggal 29 Agustus 1632 diWrington/Somersetshire dan meninggal di Oates/Essex tanggal 28Oktober 1704. Ia
dilahirkan dari keluarga yang memihak parlemen. Sikap puritan ayahnya sedikit banyak menularkan kepada anaknya sebuah sikap
tidak suka pada aristokrasi. Menurutnya segala pengetahuan datang dari pengalaman, sedangkan akal tidak melahirkan pengetahuan
pengetahuan dari dirinya sendiri. Seluruh pengetahuan kita peroleh dengan jalan menggunakan dan membandingkan gagasan-
gagasan yang diperoleh dari pengindraan dan refleksi. Akal manusia hanya merupakan tempat penampungan yang secara pasif
menerima hasil penginderaan kita. Sedangkan obyek pengetahuan adalah gagasan-gagasan atau idea-idea, yang timbulnya karena
pengalaman lahiriyah (sensation) dan pengalaman batiniah(reflection) dalam upaya mencari kebenaran atas pengetahuan.
Reflection itu pengenalan intuitif serta memberi pengetahuan apakah kepada manusia lebih baik lebih penuh dari pada sensation.
Sensation merupakan suatu yang memiliki hubungan dengan dunia luar tetapi takdapat meraihnya dan tak dapat mengerti
sesungguhnya. Tetapi tanpasensations manusia tak dapat juga suatu pengetahuan. Tiap-tiap pengetahuan itu terjadi dari kerja sama
sama antara sensation dan reflections. Tetapi haruslah ia mulai dengan sensation sebab jiwa manusia itu waktu dilahirkan merupakan
merupakan yang putih bersih; tabula rasa, tak ada bekal dari siapa pun yang merupakan ide bawaan.
Fokus filsafat Locke adalah antitesis pemikiran Descrates. Ia menyarankan bahwa akal budi dan spekulasi abstrak agar kita harus
menaruh perhatian dan kepercayaan pada pengalaman dalam menangkap fenomena alam melalui panca indera. Pengenalan manusia
manusia terhadap seluruh pengalaman yang dilaluinya seperti mencium, merasa, mengecap dan mendengar menjadi dasar bagi
hadirnya gagasan-gagasan dan pikiran sederhana. Gagasan yang datang dari indra tadi diolah dengan cara berpikir, bernalar,
memercayai dan meragukannya dan inilah akhirnya disebut bagian aktivitas merenung dan perenungan.
4. George Berkeley (1685-1753)
George Berkeley lahir pada tanggal 12 Maret 1685 di Dysert Castle Irlandia dan meninggal tanggal 14
14 Januari 1753 di Oxford. Sebagai penganut empirisme mencanangkan teori yang dinamakan immaterialisme
immaterialisme atas dasar prinsip-prinsip empirisme. Ia bertolak belakang dengan pendapat John Locke yang
yang masih menerima substansi dari luar. Berkeley berpendapat sama sekali tidak ada substansi-substansi
material dan yang ada hanya pengalaman ruh saja karena dalam dunia material sama dengan ide-ide. Berkeley
Berkeley mengilustrasikan dengan gambar film yang ada dalam layar putih sebagai benda yang riil dan hidup.
hidup. Pengakuannya bahwa “aku” merupakan suatu substansi rohani. Tuhan adalah asal-usul ide itu ada yang
yang menunjukkan ide-ide pada kita dan Tuhanlah yang memutarkan film pada batin kita.
Pandangan Berkeley ini sekilas seperti rasionalisme karena memutlakkan subjek. Jika diperhatikan
diperhatikan lebih lanjut padangan ini termasuk empirisme, sebab pengetahuan subjek itu diperoleh lewat
pengalaman, bukan prinsip-prinsip dalam rasio, meskipun pengalaman itu adalah pengalaman batin.
Selanjutnya, dengan menegaskan tentang adanya sesuatu yang sama dengan pengertiannya dalam diri subjek
5. David Hume (1711-1776)
Hume lahir pada tanggal 7 Mei 1711 di Edinburgh Inggris dan meninggal pada tanggal 25 Agustus 1776. Empirisme mendasarkan pengetahuan
bersumber pada pengalaman, bukan rasio. Hume memilih pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Pengalaman itu bersifat lahiriyah (yang
menyangkut dunia) dan dapat pula bersifat batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Hume mengkritik tentang pengertian subtansi dan kausalitas
kausalitas (hubungan sebab akibat).
Ia tidak menerima subtansi, sebab yang dialami manusia hanya kesan-kesan saja tentang beberapa ciri yang selalu ada bersama-sama. Dari kesan
muncul gagasan. Kesan adalah hasil pengindraan langsung atas realitas lahiriah, sedang gagasan adalah ingatan akan kesan-kesan.
Hume membagi kesan menjadi dua: kesan sensasi dan kesan refleksi. Kesan sensasi adalah kesan-kesan yang masuk ke dalam jiwa yang tidak diketahui
diketahui sebab-musababnya. Misalnya (kita melihat sebuah meja kayu): benda yang saya lihat di depan adalah meja. Kesan refleksi adalah hasil dari
dari gagasan. Gagasan jika muncul kembali ke dalam jiwa akan membentuk kesan-kesan baru. Kesan baru hasil pencerminan dari ide sebelumnya
inilah yang disebut dengan kesan refleksi. Misalnya, (kita melihat sebuah meja dari besi): itu meja besi. Kita dapat menentukan bahwa itu meja
walaupun terbuat dari bahan yang berbeda, karena sebelumnya kita sudah ada kesan sensasi terhadap meja kayu. Sedangkan ia menolak tentang
kausalitas dan menurutnya bahwa pengalaman hanya memberi kita urutan gejala, tetapi tidak memperlihatkan kepada kita urutan sebab-akibat. Hume
Hume lebih suka menyebut urutan kejadian. Jika kita bicara tentang hukum alam atau sebab akibat, sebenarnya kita membicarakan apa yang kita
harapkan, yang merupakan gagasan kita saja, yang lebih didikte oleh kebiasaan atau perasaan kita saja.
Pengalaman lebih memberi keyakinan dibandingkan kesimpulan logika atau kemestian sebab akibat. Hukum sebab akibat tidak lain hanya hubungan
hubungan saling berurutan saja dan secara konstan terjadi seperti api membuat air mendidih. Dalam api tidak bisa diamati adanya "daya aktif" yang
yang mendidihkan air. Daya aktif yang disebut hukum kausalitas itu tidak bisa diamati. Dengan demikian kausalitas tidak bisa digunakan untuk
TERIMA KASIH ...

More Related Content

What's hot

Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
Ayah Abeeb
 
Power Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamPower Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat Islam
Firdika Arini
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
gueste97040
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
atjehh
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
Buyung Iskandar
 

What's hot (20)

Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Ontologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokokOntologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokok
 
Power Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamPower Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat Islam
 
Ppt filsafat eksistensialisme
Ppt filsafat eksistensialismePpt filsafat eksistensialisme
Ppt filsafat eksistensialisme
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
 
Pemikiran Filsafat Al-Kindi
Pemikiran Filsafat Al-KindiPemikiran Filsafat Al-Kindi
Pemikiran Filsafat Al-Kindi
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Misi ajaran islam
Misi ajaran islamMisi ajaran islam
Misi ajaran islam
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafat
 
ontologi
ontologiontologi
ontologi
 
Spiritualitas Sebagai Landasan Bertuhan
Spiritualitas Sebagai Landasan Bertuhan Spiritualitas Sebagai Landasan Bertuhan
Spiritualitas Sebagai Landasan Bertuhan
 
makalah teologi islam
makalah teologi islammakalah teologi islam
makalah teologi islam
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'
 
Empirisme dan kritisisme
Empirisme dan kritisismeEmpirisme dan kritisisme
Empirisme dan kritisisme
 
Landasan Teori Komunikasi Teknologi Pendidikan
Landasan Teori Komunikasi Teknologi PendidikanLandasan Teori Komunikasi Teknologi Pendidikan
Landasan Teori Komunikasi Teknologi Pendidikan
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 

Similar to EMPIRISME.pptx

Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
iin_sainah
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
noviyanty
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Wiwin Prehati
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
Rizal Fahmi
 
filsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docxfilsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docx
AyuDiah46
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
fiafifahNur
 

Similar to EMPIRISME.pptx (20)

Tugas 1 paper aliran empirisme
Tugas 1  paper aliran empirismeTugas 1  paper aliran empirisme
Tugas 1 paper aliran empirisme
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
 
Filsafat Moderen
Filsafat Moderen Filsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
Makalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber PengetahuanMakalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber Pengetahuan
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
 
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptxFILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Filsafat Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Rasionalisme dan EmpirismeFilsafat Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Rasionalisme dan Empirisme
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
filsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docxfilsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docx
 
Filsafat manusia (sefia niken arneta)
Filsafat manusia (sefia niken arneta)Filsafat manusia (sefia niken arneta)
Filsafat manusia (sefia niken arneta)
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
 
KELOMPOK 12_PFI_S
KELOMPOK 12_PFI_SKELOMPOK 12_PFI_S
KELOMPOK 12_PFI_S
 
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu FilsafatAliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
 
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxFKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
 

EMPIRISME.pptx

  • 1. EMPIRISME (Filsafat Berbasis Pengalaman) Nama Kelompok : 1. Ahmad Syafiq Nailul Muna 1121088 2. Muhammad Difa Taufiqurrahman 1121098
  • 2. A. Pengertian Empirisme Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. Kata empirisme menurut Amsal Bakhtiar berasal dari kata Yunani empereikos yang berarti pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan dari pengalaman inderawi. Hal ini dapat dilihat bila memperhatikan pertanyaan seperti: “Bagaimana orang mengetahui es itu dingin?” Seorang empiris akan mengatakan, “Karena saya merasakan hal itu dan karena seorang ilmuan telah merasakan seperti itu”. Dalam pernyataan tersebut ada tiga unsur yang perlu, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek), dan cara dia mengetahui bahwa es itu dingin. Bagaimana dia mengetahui es itu dingin? Dengan menyentuh langsung lewat alat peraba, dengan kata lain, seorang empiris akan mengatakan bahwa pengetahuan itu diperoleh lewat pengalaman-pengalaman inderawi yang sesuai.
  • 3. Dalam Juhaya juga menyatakan hal yang sama dengan Amsal Bakhtiar bahwa pengetahuan itu diperoleh dari pengalaman-pengalaman inderawi yangsesuai dan pengalaman dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan bukanrasio.Oleh sebab itu, empirisme dinisabatkan kepada faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan yang dimaksudkandengannya ialah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia. Sedangkan menurut Sutarjo menyatakan bahwa empirisme merupakanaliran yang mengakui bahwa pengetahuan itu pada hakikatnya didasarkan atas pengalaman atau empiri melalui alat indra (empiri). Empirisme menolak pengetahuan yang semata-mata didasarkan akal, karena dapat dipandang sebagai spekulasi belaka dan tidak berdasarkan realitas sehingga berisikotidak sesuai dengan kenyataan. Pengetahuan sejati harus didasarkan padakenyataan sejati, yaitu realitas. Berbeda dengan Rasionalisme yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal,temuannya diukur dengan akal pula. Dicari dengan akal artinya dicari dengan berfikir logis. Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan itu logis atau tidak.bila logis berarti benar, bila tidak logis berarti salah. Jadi sumber
  • 4. B. Tokoh-tokoh Aliran Empirisme Sebagai aliran filsafat, empirisme merupakan salah satu dari dua cabangfilsafat modern yang lahir pada zaman pencerahan. Bertentangan dengan rivalnya, rasionalisme, yang menempatkan rasio sebagai sumber utama pengetahuan, empirisme justru memilih pengalaman sebagi sumber utama pengetahuan baik lahiriah maupun batiniah.Aliran ini bertanah air di Inggris. Francis Bacon (1561- 1626) bias dikatakan sebagai peletak dasar lahirnya empirisme yang untuk kali pertama menyatakan pengalaman sebagai sumber kebenaran yang paling terpercaya.Kemudian paham ini diikuti dan dikembangkan oleh Thomas Hobbes (1588-1679), Jhon Locke (1632-1704), George Berkeley (1685- 1753) dan mencapai puncaknya dalam filsafat David Hume (1711-1776). 1. Francis Bacon (1561-1626 M) Menurut Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yang diterima orang melalui persentuhan indrawi dengan dunia fakta. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan sejati. Kata Bacon selanjutnya, kita sudah terlalu lama dipengaruhi oleh metode deduktif. Dari dogma-dogma diambil kesimpulan, itu tidak benar,haruslah kita sekarang memperhatikan yang konkret mengelompokkan, itulah tugas ilmu pengetahuan.
  • 5. 2. Thomas Hobbes (1588-1679 M) Ia seorang ahli pikir Inggris lahir di Malmesbury. Pada usia 15 tahunia pergi ke Oxford untuk belajar logika Skolastik dan Fisika, yang ternyata gagal, karena ia tidak berminat sebab gurunya beraliran Aristotelien. Sumbangan yang besar sebagai ahli pikir adalah suatu system materialistis yang besar, termasuk juga kehidupan organis dan rohaniah.Dalam bidang kenegaraan ia mengemukakan teori teori Kontrak Sosial. Materialisme yang dianut Hobbes yaitu segala yang bersifat bendawi. Juga diajarkan bahwa segala kejadian adalah gerak yang berlangsung secara keharusan. Bedasarkan pandangan yang demikian manusia tidak lebih dari satu bagian alam bendawi yang mengelilinginya.Manusia hidup selama jantungnya tetap bergerak memompa darahnya. Dan hidup manusia merupakan gerak anggota-anggota tubuhnya. Menurutnya pula akal bukanlah pembawaan melainkan hasil perkembangan karena kerajinan. Ikhtiar merupakan suatu awal gerak yang kecil yang jikalau diarahkan menuju kepada sesuatu yang disebut keinginan, dan jika diarahkan untuk meninggalkan sesuatu disebut keengganan atau keseganan. Menurutnya pula pengalaman adalah keseluruhan atau totalitas pengamatan, yang disimpan didalam ingatandan digabungkan dengan suatu pengamatan, yang disipan dalam ingatan dan digabungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan sesuai dengan apa yang telah diamati pada masa yang lampau. Pendapatnya tentang ilmu filsafat yaitu suatu ilmu pengetahuan yang sifatnya umum. Karena filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang akibat-akibat atau tentang gejala-gejala yang diperoleh dari sebab-sebabnya. Sasaran filsafat adalah fakta yaitu untuk mencari sebab-sebabnya. Segala yang ada ditentukan oleh sebab, sedangkan prosesnya sesuai dengan hukum ilmu pasti/ilmu alam. Menurut Thomas Hobbles berpendapat bahwa pengalaman indrawi sebagai permulaan segala pengetahuan. Hanya sesuatu yang dapat disentuh dengan indralah yang merupakan kebenaran. Pengetahuan intelektual (rasio) tidak lain
  • 6. 3. Jhon Locke (1632-1704 M) John Locke lahir tanggal 29 Agustus 1632 diWrington/Somersetshire dan meninggal di Oates/Essex tanggal 28Oktober 1704. Ia dilahirkan dari keluarga yang memihak parlemen. Sikap puritan ayahnya sedikit banyak menularkan kepada anaknya sebuah sikap tidak suka pada aristokrasi. Menurutnya segala pengetahuan datang dari pengalaman, sedangkan akal tidak melahirkan pengetahuan pengetahuan dari dirinya sendiri. Seluruh pengetahuan kita peroleh dengan jalan menggunakan dan membandingkan gagasan- gagasan yang diperoleh dari pengindraan dan refleksi. Akal manusia hanya merupakan tempat penampungan yang secara pasif menerima hasil penginderaan kita. Sedangkan obyek pengetahuan adalah gagasan-gagasan atau idea-idea, yang timbulnya karena pengalaman lahiriyah (sensation) dan pengalaman batiniah(reflection) dalam upaya mencari kebenaran atas pengetahuan. Reflection itu pengenalan intuitif serta memberi pengetahuan apakah kepada manusia lebih baik lebih penuh dari pada sensation. Sensation merupakan suatu yang memiliki hubungan dengan dunia luar tetapi takdapat meraihnya dan tak dapat mengerti sesungguhnya. Tetapi tanpasensations manusia tak dapat juga suatu pengetahuan. Tiap-tiap pengetahuan itu terjadi dari kerja sama sama antara sensation dan reflections. Tetapi haruslah ia mulai dengan sensation sebab jiwa manusia itu waktu dilahirkan merupakan merupakan yang putih bersih; tabula rasa, tak ada bekal dari siapa pun yang merupakan ide bawaan. Fokus filsafat Locke adalah antitesis pemikiran Descrates. Ia menyarankan bahwa akal budi dan spekulasi abstrak agar kita harus menaruh perhatian dan kepercayaan pada pengalaman dalam menangkap fenomena alam melalui panca indera. Pengenalan manusia manusia terhadap seluruh pengalaman yang dilaluinya seperti mencium, merasa, mengecap dan mendengar menjadi dasar bagi hadirnya gagasan-gagasan dan pikiran sederhana. Gagasan yang datang dari indra tadi diolah dengan cara berpikir, bernalar, memercayai dan meragukannya dan inilah akhirnya disebut bagian aktivitas merenung dan perenungan.
  • 7. 4. George Berkeley (1685-1753) George Berkeley lahir pada tanggal 12 Maret 1685 di Dysert Castle Irlandia dan meninggal tanggal 14 14 Januari 1753 di Oxford. Sebagai penganut empirisme mencanangkan teori yang dinamakan immaterialisme immaterialisme atas dasar prinsip-prinsip empirisme. Ia bertolak belakang dengan pendapat John Locke yang yang masih menerima substansi dari luar. Berkeley berpendapat sama sekali tidak ada substansi-substansi material dan yang ada hanya pengalaman ruh saja karena dalam dunia material sama dengan ide-ide. Berkeley Berkeley mengilustrasikan dengan gambar film yang ada dalam layar putih sebagai benda yang riil dan hidup. hidup. Pengakuannya bahwa “aku” merupakan suatu substansi rohani. Tuhan adalah asal-usul ide itu ada yang yang menunjukkan ide-ide pada kita dan Tuhanlah yang memutarkan film pada batin kita. Pandangan Berkeley ini sekilas seperti rasionalisme karena memutlakkan subjek. Jika diperhatikan diperhatikan lebih lanjut padangan ini termasuk empirisme, sebab pengetahuan subjek itu diperoleh lewat pengalaman, bukan prinsip-prinsip dalam rasio, meskipun pengalaman itu adalah pengalaman batin. Selanjutnya, dengan menegaskan tentang adanya sesuatu yang sama dengan pengertiannya dalam diri subjek
  • 8. 5. David Hume (1711-1776) Hume lahir pada tanggal 7 Mei 1711 di Edinburgh Inggris dan meninggal pada tanggal 25 Agustus 1776. Empirisme mendasarkan pengetahuan bersumber pada pengalaman, bukan rasio. Hume memilih pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Pengalaman itu bersifat lahiriyah (yang menyangkut dunia) dan dapat pula bersifat batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Hume mengkritik tentang pengertian subtansi dan kausalitas kausalitas (hubungan sebab akibat). Ia tidak menerima subtansi, sebab yang dialami manusia hanya kesan-kesan saja tentang beberapa ciri yang selalu ada bersama-sama. Dari kesan muncul gagasan. Kesan adalah hasil pengindraan langsung atas realitas lahiriah, sedang gagasan adalah ingatan akan kesan-kesan. Hume membagi kesan menjadi dua: kesan sensasi dan kesan refleksi. Kesan sensasi adalah kesan-kesan yang masuk ke dalam jiwa yang tidak diketahui diketahui sebab-musababnya. Misalnya (kita melihat sebuah meja kayu): benda yang saya lihat di depan adalah meja. Kesan refleksi adalah hasil dari dari gagasan. Gagasan jika muncul kembali ke dalam jiwa akan membentuk kesan-kesan baru. Kesan baru hasil pencerminan dari ide sebelumnya inilah yang disebut dengan kesan refleksi. Misalnya, (kita melihat sebuah meja dari besi): itu meja besi. Kita dapat menentukan bahwa itu meja walaupun terbuat dari bahan yang berbeda, karena sebelumnya kita sudah ada kesan sensasi terhadap meja kayu. Sedangkan ia menolak tentang kausalitas dan menurutnya bahwa pengalaman hanya memberi kita urutan gejala, tetapi tidak memperlihatkan kepada kita urutan sebab-akibat. Hume Hume lebih suka menyebut urutan kejadian. Jika kita bicara tentang hukum alam atau sebab akibat, sebenarnya kita membicarakan apa yang kita harapkan, yang merupakan gagasan kita saja, yang lebih didikte oleh kebiasaan atau perasaan kita saja. Pengalaman lebih memberi keyakinan dibandingkan kesimpulan logika atau kemestian sebab akibat. Hukum sebab akibat tidak lain hanya hubungan hubungan saling berurutan saja dan secara konstan terjadi seperti api membuat air mendidih. Dalam api tidak bisa diamati adanya "daya aktif" yang yang mendidihkan air. Daya aktif yang disebut hukum kausalitas itu tidak bisa diamati. Dengan demikian kausalitas tidak bisa digunakan untuk