SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Arranged By:
KELOMPOK XI
ABD. RAHMAN M
RENI MARDAWATI NAMANG
Makassar State University
2012
PHILOSOPHY OF SCIENCE
“ALIRAN EMPIRISME”
2
A. Ontologi Empirisme
1. Pengertian Aliran Empirisme
Salah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah empirisme,
atau ketergantungan pada bukti. Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu
pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami selama hidup kita.
Di sini, pernyataan ilmiah berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau
pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode
empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. Setelah
pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan
hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat
digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena alam, sehingga Empirisme merupakan suatu aliran
dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal
dari pengalaman manusia.
Beberapa pemahaman tentang pengertian empirisme cukup beragam,
namun intinya adalah pengalaman antara lain :
a. Empirisme berasal dari kata Yunani empirikos yang berasal dari
kata empeiria, artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia
memperoleh pengetahuan melalui pengalamnnya. Bila dikembalikan
kepada kata Yunaninya pengalaman yang dimaksud adalah
pengalaman inderawi. Manusia tahu es dingin karena ia
menyentuhnya, gula manis karena ia mencicipinya.
b. Empirisme adalah faham filsafat yang mengajarkan bahwa benar
adalah yang logis dan ada bukti empiris. Menurut empirisme yang
benar adalah anak panah bergerak sebab secara empiris dapat
dibutktikan bahwa anak panah itu bergerak. Coba saja perut anda
menghadang anak panah itu perut anda akan tembus, benda yang
tembus sesuatu haruslah benda yang bergerak.
c. Empirisme dalam bahasa Inggris, empiricism; dari Yunani empeiria,
empiris (berpengalaman dalam, berkenalan dengan, terampil untuk)
latin experienta(pengalaman). Empirisme adalah doktrin bahwa
1
sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman. Salah
satu teori mengenai asal pengetahuan.
d. Secara etimologi, istilah empirisme berasal dari kata Yunani empeiria
yang berarti pengalaman.
B. Epitomologi Empirisme
Asal kata empirisme adalah empiria yang berarti kepercayaan
terhadap pengalaman. Bahan yang diperoleh dari pengalaman diolah oleh
akal, sedangkan yang merupakan sumber pengetahuan adalah pengalaman
karena pengalamanlah yang memberikan kepastian yang diambil dari dunia
fakta. Empirisme berpandangan bahwa pernyataan yang tidak dapat
dibuktikan melalui pengalaman adalah tidak berarti atau tanpa arti. Ilmu haru
sdapat diuji melalui pengalaman. Dengan demikian, kebenaran yang
diperoleh bersifat a posteriori yang berarti setelah pengalaman (post to
experience).
1. Pada abad 17 masa Ranaissance bermunculan berbagai pandangan
filsafat atas ilmu pengetahuan. Empirisme adalah bagian dari filsafat pada
masanya dengan memunculkan beberapa tokoh filosof. Berikut penulis
sampaikan tiga filosuf sebagai sampel pemikiran empirisme yang cukup
berpngaruh, yaitu Thomas Hobbes, John Locke, David Hume dan George
Berkeley.
2. Thomas Hobbes (1588-1679)
Thomas Hobbes adalah anak seorang pedeta, minatnya dari semula
terarahkan kepada kesusastraan dan filsafat. Ia seorang filosuf Inggris,
memahami manusia secara mekanik semata. Cita-citanya untuk
mengembangkan suatu filsafat atau teori negara yang dapat membantu
untuk menyusun masyarkat dalam keadaan damai dan adil.
Bukanlah yang abstrak dan umum yang sungguh-sungguh ada.
Pengertian umum itu hanya nama belaka yang sesungguhnya ada ialah hal
sendiri. Adapun hal ini hanya tercapai pengenalannya dengan persentuhan
indera. Hanya kalau dapat disentu dengan indera itulah suatu tanda
2
kebenaran dan kesungguhannya. Pengetahuan kita tak mengatasi
pengideraan; dengan kata lain pengetahuan yang benar hanyalah
pengetahuan indera saja selainnya bukanlah pengetahuan.
Materialisme yang dianut Thomas Hobbes mensinyalir bahwa
segala sesuatu yang ada bersifat bendawi yakni segala kejadian adalah
gerak yang berlangsung karena keharusan dan realitas tidak bergantung
pada gagasan kita, terhisap di dalam gerak itu. Sebagai penganut
empirisme, ia beranggapan bahwa pengalaman merupakan permulaan
segala pengenalan.
Ada yang menyebut ia seorang penganunt sensualisme, karena ia
amat mengutamakan sensus (indera) dalam pengetahuan, memang tidak
salah tetapi dalam hubungan ini tentulah ia dianggap salah satu dari
penganut empirisme-yang mengatakan bahwa persentuhan dengan indera
(empirik) itulah yang menjadi pangkal dan sumber ilmu pengetahuan.
Pengalaman inderawi sebagai permulaan segala pengenalan.
Pengalaman intelektual tidak lain semacam perhitungan (kalkulus) yaitu
penggabungan data-data inderawi yang sama dengan cara yang berlainan.
Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap, berpangkal kepada
empirisme secara konsekuen. Sekalipun ia berpangkal pada dasar-dasar
empiris, namun ia menerima juga metode yang dipakai dalam ilmu alam
yang bersifat matematis. Ia telah mempersatukan empirisme dengan
rasionalisme matematis.
Baginya filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat
umum, sebab filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang efek-efek
atau akibat-akibat atau tentang penampakan-penampakan yang sedemikian
seperti yang kita peroleh dengan merasionalisasikan pengetahuan yang
semula kita miliki dari sebab-sebab atau asalnya.
Sasaran filsafat adalah fakta-fakta yang diamati dengan maksud
mencari sebab-sebabnya. Dalam pengamatan disajikan fakta-fakta yang
dikenal dalam bentuk pengertian-pengertian yang ada dalam kesadaran
3
kita seperti: ruang, waktu, bilangan dan gerak dari pengamatan pada
benda.
Tidak semua yang diamati pada benda-benda itu nyata. Yang
benar-benar nyata adalah gerak dari bagian-bagian kecil benda-benda itu.
Segala gejala pada benda yang ada pada pengamat saja, segala yang ada
ditentukan oleh sebab, dunia adalah suatu keseluruhan sebab-akibat.
Pengalaman adalah keseluruhan atau totalitas segala pengamatan
yang disimpan di dalam ingatan dan dibagungkan dengan suatu
pengharapan akan masa depan sesuai dengan apa yang telah diamati pada
masa yang lampau. Pengamatan inderawi terjadi karena gerak benda-
benda di luar kita menyebabkan adanya suatu gerak di dalam indera kita.
Gerak ini diteruskan kepada otak kemudian diteruskan ke jantung. Di
dalam jantung timbullah suatu reaksi, suatu gerak yang berlawanan.
Pengamatan yang sebenarnya terjadi pada awal gerak reaksi tadi.
Sasaran yang diamati adalah sifat-sifat inderawi. Penginderaan
disebabkan karena tekanan obyek atau sasaran kualitas dalam obyek-
obyek yang sesuai dengan penginderaan kita bergerak menekan indera
kita. Warna yang kita lihat, suara yang kita dengar bukan benda di dalam
obyek melainkan di dalam subyeknya. Sifat-sifat inderawi tidak memberi
gambaran tentang sebab yang menimbulkan penginderaan. Ingatan, rasa
senang dan tidak senang dan segala gejala jiwani bersandar semata-mata
pada aosiasi gambaran-gambaran yang murni bersifat mekanis.
Thomas Hobbes menjadi besar namanya disebabkan karena
teorinya yang lebih modern tentang negara dibanding dengan teori tentang
negara yang mendahuluinya. Pemikirannya didasari dengan tabiat alamiah
manusia hingga dibutuhkan negara yang absolut bahkan hingga pemikiran
atheisnya bahwa Allah yang dapat mati.
Di antara pemikirannya antara lain:
Menurut tabiatnya segala manusia adalah sama, dalam keadaannya
yang alamiah tiap manusia ingin mempertahankan kebebasannya dan
menguasai orang lain. Pada dasarnya manusia cenderung untuk
4
mempertahankan dirinya sendiri karena waktu itu yang ada hanya hukum
alam. Akibanya mereka tertekan sehingga menimbulkan perang total
sehingga hidup menjadi buruk, kasar dan singkat. Sebab dalam perang
total itu kebijakan pokok ialah kekautan dan kecurangan agar manusia
dapat bebas dari pada bahaya kehancuran, pengalaman mengajarkan
bahwa akal sehat menuntut supaya tiap orang mau melepaskan haknya
untuk berbuat sekehendak sendiri. Oleh karenanya mereka bersatu dan
bersama-sama membuat perjanjian bahwa mereka akan tunduk kepada
penguasa pusat yang mereka bentuk. Oleh karena itu warga negara tidak
berhak untuk meberontak. Orang banyak yang dipersatukan demikian itu
disebut “commonwealth”. Commonwelath ini disebut Leviatan, Allah
yang dapat mati. Di dalam commonwealth yang dipentingkan adalah
perdamaian yang awet yang tahan lama. Pemerintah harus diberi kuasa
mutlak tanpa batas. Sumber segala hak, hukum, moral adalah kuasa yang
memerintah. Baik dan jahat bagi perbuatan manusia diukur menurut
peraturan dan larangan negara.
3. Jhon Locke (1632-1704)
John Locke adalah filosof Inggris, lahir tahun 1632 di Wrington,
Somersetshire. Tahun 1647-1652 ia belajar di Westminster. Tahun 1652 ia
memasuki Universitas Oxford mempelajari agama Kristen, namun ia juga
mempelajari pengetahuan di luar tugas pokoknya.
Lock menyelidiki kemampuan pengetahuan manusia, sampai
kemanakah ia dapat mencapai kebenaran dan bagaimanakah mencapainya
itu. Ia mempergunakan istilah sensation dan reflection dalam upaya
mencari kebenaran atas pengetahuan.
Reflection itu pengenalan intuitif serta memberi pengetahuan
apakah kepada manusia lebih baik lebih penuh dari
pada sensation. Sansation merupakan suatu yang memiliki hubungan
dengan dunia luar tetapi tak dapat meraihnya dan tak dapat mengerti
sesungguhnya. Tetapi tanpa sensations manusia tak dapat juga suatu
pengetahuan
5
Tiap-tiap pengetahuan itu terjadi dari kerja sama antara
sensation dan reflections. Tetapi haruslah ia mulai dengan sensation sebab
jiwa manusia itu waktu dilahirkan merupakan yang putih bersih; tabula
rasa, tak ada bekal dari siapa pun yang merupakan ide innate.
Seluruh pengetahuan kita peroleh dengan jalan menggunakan dan
membandingkan gagasan-gagasan yang diperoleh dari pengindraan dan
refleksi. Akal manusia hanya merupakan tempat penampungan yang
secara pasif menerima hasil penginderaan kita. Menurut Locke kita tidak
melihat pohon atau orang atau mendengar bunyi sangkakala melainkan
kita melihat kesan inderawi pada retina yang disebabkan oleh apa yng kita
lihat sebagai pohon. Kita mendengarkan reaksi selaput kuping terhadap
getaran-getaran udara yang disebabkan oleh peniupan sangkakala.
Buku Jhon Locke, "Essay Concerning Human Understanding"
1689 ditulis berdasarkan premis yaitu semua pengetahuan datang dari
pengalaman (halaman 108). Ini berarti, tidak ada yang dapat di jadikan
idea atau konsep tentang sesuatu yang berada dibelakang pengalaman
tidak ada idea yang diturunkan.
Faktor bawaan (innate) itu tidak ada, argumennya adalah:
1. Dari jalan masuknya pengetahuan kita mengetahui bahwa innate itu
tidak ada. Pengetahuan datang melalui daya-daya yang alamiah tanpa
bantuan kesan-kesan bawaan.
2. Persetujuan umum adalah argumen yang terkuat. Tidak ada sesuatu
yang dapat disetujui oleh umum tentang adanya innate idea itu sebagai
suatu daya yang inhern.
3. Persetujuan umum membuktikan tidak adanya innate idea.
4. Apa innate idea itu sebernya tidaklah mungkin diakui dan sekaligus
juga tidak diketahui adanya. Bukti-bukti yang mengatakan ada innate
idea justru sebagai alasan untuk mengatakan ia tidak ada.
5. Tidak juga dicetakkan (ditempelkan) pada jiwa sebab pada anak
idiot, idea innate itu tidak ada. Padahal anak normal dan anak idiot
sama-sama berpikir.
6
Bedasarkan asas-asas teori pengenalan, dalam etikanya Locke
menolak adanya pengertian keberhasialan yang tidak menjelaskan bawaan
tabiat manusia. Apa yang menjadi bawaan tabiat kita hanyalah
kecenderungan- kecenderungan yang menguasai perbuatan-perbuatan kita.
Segala kecenderungan itu dapat di kombinasikan kepada usaha untuk
mendapatkan kebahagian.
Kesimpulan Locke adalah subtance is we know not what. Tentang
subtansi kita tidak tahu apa-apa. Ia mengetahui menyatakan bahwa apa
yang dianggapnya subtansi ialah pengertian tentang obyek sebagai idea
tentang obyek itu dibentuk oleh jiwa berdasarkan masukan dari indera.
4. David Hume (1711-1776)
Hume seorang Skot, lahir didekat kota Edinburgh Inggris tahun
1711. Ia telah pernah mengajar di Universitas, barangkali juga karena ia
dianggap ateis sehingga tidak akan diterima sebagian profesor. Ia banyak
berkeliling di Eropa terutama di Perancis. Buku yang ia tulis ketika
berumur duapuluh tahunan adalah Kretise Of Human Nature(1739),
namun tidak banyak menarik perhatian orang. Waktu mudanya ia juga
berpolitik tetapi tak terlalu mendapat sukses, kemudian ia beralih menjadi
sejarawan. Pada tahun 1948 ia menulis buku yang sangat terkenal, An
Enquiry Concerring the Princeiples of Morals (1751). Hume meninggal
pada tahun 1776.
Ia menganalisis pengertian substansi, seluruh pengetahuan itu tak
lain dari jumlah pengalaman kita. Dalam budi kita tak ada suatu idea yang
tidak sesuai denganimpression yang disebabkan “hal” di luar kita. Adapun
yang bersentuhan dengan indera kita itu sifat-sifat atau gejala-gejala dari
hal tersebut. Yang menyebabkan kita mempunyai pengertian sesuatu yang
tetap substansi itu tidak lain dari perulangan pengalaman yang demikian
acapkalinya. Subtansi itu hanya anggapan, khayal, yang sebenarnya tak
ada.
Manusia tidak membawa pengtahuan bawaan dalam hidupnya.
Sumber pengetahuan adalah pengamatan. Pengamatan memberikan dua
7
hal yaitu kesan-kesan (impressions) dan pengertian-pengertian atau idea-
idea (ideas).
Yang dimaksud dengan impressions atau kesan-kesan adalah
pengamatan langsung yang diterima dari pengalaman baik pengalaman
lahiriah maupun pengalaman batiniah yang menampakkan diri dengan
jelas, hidup dan kuat seperti merasakan tangan terbakar.
Adapun ideas adalah gambaran tentang pengamatan yang hidup, samar-
samar yang dihasikan dengan merenungkan kembali atau ter-refleksikan
dalam kesan-kesan yang diterima dari pengalaman.
Perbedaan kedua-keduanya terletak pada tingkat kekuatan dan
garisnya menuju jiwa dan jalan masuk kesadaran. Persepsi yang termasuk
denagn kekuatan besar dan kasar disebut impression (kesan) dan semua
sensasim nafsu emosi termasuk kategori ini begitu mereka masuk kedalam
jiwa. Idea adalah gambaran kabur (faint image) tentang persepsi yang
masuk kedalam pemikiran.
Selanjutnya David Hume menyatakan sebagaimana dinukil
Prof.Dr. Ahmad Tafsir sebagai berikut:
Setelah saya pikirkan secara teliti ternyata persepsi itu dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu pesepsi yang sederhana (simple) dan persepsi
yang ruwet (complex). Seluruh kesan dan idea kita saling berhubunan.
Dalam penyelidikan saya ternyata hanya idea yang kompleks yang tidak
memiliki kesan (impression) yang berhubungan dengan idea itu. Banyak
juga kesan yang kompleks yang tidak direkam dalam idea kita. Saya tidak
bisa menggambarkan suatu kota yang belum pernah saya lihat. Akan tetapi
saya pernah melihat kota Paris namun saya harus mengatakan saya tidak
sanggup membentuk idea tentang kota Paris yang lengkap dengan gedung-
gedung, jalan dan lain lengkap dengan ukuran masing-masing. Mengapa?
Karena tidak semua kesan (impression) direkam dalam idea.
Pengalaman lebih memberi keyakinan dibandingkan kesimpulan
logika atau kemestian sebab akibat. Hukum sebab akibat tidak lain hanya
hubungan saling berurutan saja dan secara konstan terjadi seperti api
8
membuat air mendidih. Dalam api tidak bisa diamati adanya "daya aktif"
yang mendidihkan air. Daya aktif yang disebut hukum kausalitas itu tidak
bisa diamati. Dengan demikian kausalitas tidak bisa digunakan untuk
menetapkan peristiw-peristiwa yang akan datang berdasarkan peristiwa-
peristiwa terdahulu.
Pemikirannya tentang eksistensi Tuhan adalah ketika kita percaya
kepada Tuhan sebagai pengatur alam ini kita berhadapan dengan dilema,
kita berpikir tentang Tuhan menurut pengalaman masing-masing
sedangkan itu hanya setumpuk persepsi dan koleksi emosi saja. Kemudian,
bagaimana kita dapat mengatakan Tuhan itu Maha sempurna dan Maha
Kuasa, sedangkan di alam terjadi kejahatan dan berbagai bencana.
Seharusnya alam ini juga sempurna sesuai denga penciptanya tetapi
ternyata tidak. Tuhan juga sumber kejahatan, terbatas dan memiliki sifat
mencintai dan membenci. Penelitiannya tentang dunia tidak mampu
membuktikan Tuhan kecuali Tuhan itu tidak sempurna.
Lebih lanjut Hume berkomentar, tidak ada bukti yang dapat
dipahami untuk membuktikan bahwa Allah ada dan bahwa Ia
menyelenggrakan dunia. Juga tidak ada bukti bahwa jiwa tidak dapat mati.
Dalam praktik, orang-orang yang beragama selalu mengikuti kepercayaan
yang dianggap pasti sedang akal tidak dapat membuktikannya.
Menurutnya banyak sekali keyakinan agama yang merupakan hasil
khayalan, tidak berlaku umum dan tidak berguna bagi hidup. Agama
berasal dasri penghargaan dan ketakutan manusia terhadap tujuan
hidupnya. Itulah yang menyebabkan manusia mengangkat berbagai dewa
untuk disembah.
Mukjizat adalah ajaran agama yang juga diserang oleh David
Hume. Dia memberikan lima alasan untuk menolak mukjizat, yaitu:
1. Sepanjang sejarah mukjizat tidak pernah diakui oleh sejumlah ilmuan
dan kaum terpelajar.
9
2. Sebagian manusia memang memiliki kecenderungan untuk percaya
kepada peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Namun keyakinan ini tidak
mendukung kebenaran mukjizat.
3. Kajian peradaban membuktikan bahwa mukjizat hanya cocok terutama
bagi masyarakat terbelakang sedangkan bagi masyarakat yang telah
maju justru menolaknya. Semakin kita percaya kepada ilmu semakin
tidak mampu kita ditipu oleh takhayul (the more we believe in science
the less we are likely to be deceived by superstition).
4. Semua agama wahyu memonopoli kebenaran mukjizat.
5. Data sejarah yang dapat dipecaya menunjukkan bahwa peristiwa-
peristiwa di dunia ini jelas, seperti kita bisa mengetahui tanggal
terbunuhnya Julius Caesar.
Apa relevansi filsafat yang amat ekstrem dan memang sudah sering
dikritik itu? Bahwa kita tidak dapat mempunyai dan memang sudah pasti
dan tidak dapat memahami apa-apa. Jadi, sebaiknya kita hidup bagi sesaat
saja. Paham seperti Allah, tanggung jawab dan nilai adalah tanpa arti.
Empirisme mempersiapkan nihilisme.
5. George Berkeley
George Berkeley sebagai penganut empirisme mencanangkan teori
yang dinamakan “immaterialisme” atas dasar prinsip-prinsip empirisme. Ia
bertolak belakang dengan penadapat John Locke yang masih menerima
substansi dari luar. Berkeley berpendapat sama sekali tidak ada substansi-
substansi material dan yang ada hanya pengalaman ruh saja karena dalam
dunia material sama dengan ide-ide.
Berkeley mengilustrasikan dengan gambar film yang ada dalam
layar putih sebagai benda yang riil dan hidup. Pengakuannya bahwa “aku”
merupakan suatu substansi rohani. Tuhan adalah asal-usul ide itu ada yang
menunjukkan ide-ide pada kita dan Tuhanlah yang memutarkan film pada
batin kita.
Sepintas kita pahami bahwa konsep pemikirannya ada kemiripan
dengan paham fatalism dari Inggris, perbuatan-perbuatan manusia telah
10
ditentukan dari semula oleh Tuhan. Juga hampir sama dengan paham
Jabariyah yang menyatakan bahwa manusia tidak memiliki kemerdekaan
dalam menentukan kehendak dan perbuatan.
C. Aksiologi empirisme
Salah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah empirisme,
atau ketergantungan pada bukti. Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu
pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami selama hidup kita.
Di sini, pernyataan ilmiah berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau
pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode
empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. Setelah
pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan
hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat
digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena alam.
Aliran Empirisme dipandang sebagai aliran yang sangat optimis
terhadap pendidikan, sebab aliran ini hanya mementingkan peranan
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Adapun kemampuan dasar yang
dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan keberhasilan seseorang.
Pandangan di atas tentu saja patut dipertanyakan. Dalam kenyataannya, akan
ditemukan anak yang berhasil karena dirinya berbakat meskipun lingkungan
sekitarnya tidak mendukung.
11

More Related Content

What's hot

Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
noviyanty
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin Amq
 
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin Amq
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar Pengetahuan
Muhammad Ihsan
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 

What's hot (17)

Aksiologi pengetahuan
Aksiologi pengetahuanAksiologi pengetahuan
Aksiologi pengetahuan
 
Empirisme dan kritisisme
Empirisme dan kritisismeEmpirisme dan kritisisme
Empirisme dan kritisisme
 
Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)
Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)
Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)
 
FILSAFAT
FILSAFATFILSAFAT
FILSAFAT
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Makalah rasionalisme
Makalah rasionalismeMakalah rasionalisme
Makalah rasionalisme
 
Filsafat Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Rasionalisme dan EmpirismeFilsafat Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Rasionalisme dan Empirisme
 
Ontologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika KeilmuanOntologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika Keilmuan
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar Pengetahuan
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
 
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafatHubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 

Similar to Tugas 1 paper aliran empirisme

Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
filsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docxfilsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docx
AyuDiah46
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
Rizal Fahmi
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Wiwin Prehati
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
Mas Yono
 

Similar to Tugas 1 paper aliran empirisme (20)

EMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptxEMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptx
 
Filsafat Moderen
Filsafat Moderen Filsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu FilsafatAliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
 
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptxFILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
filsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docxfilsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docx
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
 
Filsafat manusia (sefia niken arneta)
Filsafat manusia (sefia niken arneta)Filsafat manusia (sefia niken arneta)
Filsafat manusia (sefia niken arneta)
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
 
Makna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptMakna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.ppt
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 

Recently uploaded (20)

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Tugas 1 paper aliran empirisme

  • 1. Arranged By: KELOMPOK XI ABD. RAHMAN M RENI MARDAWATI NAMANG Makassar State University 2012 PHILOSOPHY OF SCIENCE “ALIRAN EMPIRISME”
  • 2. 2
  • 3. A. Ontologi Empirisme 1. Pengertian Aliran Empirisme Salah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah empirisme, atau ketergantungan pada bukti. Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami selama hidup kita. Di sini, pernyataan ilmiah berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. Setelah pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam, sehingga Empirisme merupakan suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Beberapa pemahaman tentang pengertian empirisme cukup beragam, namun intinya adalah pengalaman antara lain : a. Empirisme berasal dari kata Yunani empirikos yang berasal dari kata empeiria, artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamnnya. Bila dikembalikan kepada kata Yunaninya pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman inderawi. Manusia tahu es dingin karena ia menyentuhnya, gula manis karena ia mencicipinya. b. Empirisme adalah faham filsafat yang mengajarkan bahwa benar adalah yang logis dan ada bukti empiris. Menurut empirisme yang benar adalah anak panah bergerak sebab secara empiris dapat dibutktikan bahwa anak panah itu bergerak. Coba saja perut anda menghadang anak panah itu perut anda akan tembus, benda yang tembus sesuatu haruslah benda yang bergerak. c. Empirisme dalam bahasa Inggris, empiricism; dari Yunani empeiria, empiris (berpengalaman dalam, berkenalan dengan, terampil untuk) latin experienta(pengalaman). Empirisme adalah doktrin bahwa 1
  • 4. sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman. Salah satu teori mengenai asal pengetahuan. d. Secara etimologi, istilah empirisme berasal dari kata Yunani empeiria yang berarti pengalaman. B. Epitomologi Empirisme Asal kata empirisme adalah empiria yang berarti kepercayaan terhadap pengalaman. Bahan yang diperoleh dari pengalaman diolah oleh akal, sedangkan yang merupakan sumber pengetahuan adalah pengalaman karena pengalamanlah yang memberikan kepastian yang diambil dari dunia fakta. Empirisme berpandangan bahwa pernyataan yang tidak dapat dibuktikan melalui pengalaman adalah tidak berarti atau tanpa arti. Ilmu haru sdapat diuji melalui pengalaman. Dengan demikian, kebenaran yang diperoleh bersifat a posteriori yang berarti setelah pengalaman (post to experience). 1. Pada abad 17 masa Ranaissance bermunculan berbagai pandangan filsafat atas ilmu pengetahuan. Empirisme adalah bagian dari filsafat pada masanya dengan memunculkan beberapa tokoh filosof. Berikut penulis sampaikan tiga filosuf sebagai sampel pemikiran empirisme yang cukup berpngaruh, yaitu Thomas Hobbes, John Locke, David Hume dan George Berkeley. 2. Thomas Hobbes (1588-1679) Thomas Hobbes adalah anak seorang pedeta, minatnya dari semula terarahkan kepada kesusastraan dan filsafat. Ia seorang filosuf Inggris, memahami manusia secara mekanik semata. Cita-citanya untuk mengembangkan suatu filsafat atau teori negara yang dapat membantu untuk menyusun masyarkat dalam keadaan damai dan adil. Bukanlah yang abstrak dan umum yang sungguh-sungguh ada. Pengertian umum itu hanya nama belaka yang sesungguhnya ada ialah hal sendiri. Adapun hal ini hanya tercapai pengenalannya dengan persentuhan indera. Hanya kalau dapat disentu dengan indera itulah suatu tanda 2
  • 5. kebenaran dan kesungguhannya. Pengetahuan kita tak mengatasi pengideraan; dengan kata lain pengetahuan yang benar hanyalah pengetahuan indera saja selainnya bukanlah pengetahuan. Materialisme yang dianut Thomas Hobbes mensinyalir bahwa segala sesuatu yang ada bersifat bendawi yakni segala kejadian adalah gerak yang berlangsung karena keharusan dan realitas tidak bergantung pada gagasan kita, terhisap di dalam gerak itu. Sebagai penganut empirisme, ia beranggapan bahwa pengalaman merupakan permulaan segala pengenalan. Ada yang menyebut ia seorang penganunt sensualisme, karena ia amat mengutamakan sensus (indera) dalam pengetahuan, memang tidak salah tetapi dalam hubungan ini tentulah ia dianggap salah satu dari penganut empirisme-yang mengatakan bahwa persentuhan dengan indera (empirik) itulah yang menjadi pangkal dan sumber ilmu pengetahuan. Pengalaman inderawi sebagai permulaan segala pengenalan. Pengalaman intelektual tidak lain semacam perhitungan (kalkulus) yaitu penggabungan data-data inderawi yang sama dengan cara yang berlainan. Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap, berpangkal kepada empirisme secara konsekuen. Sekalipun ia berpangkal pada dasar-dasar empiris, namun ia menerima juga metode yang dipakai dalam ilmu alam yang bersifat matematis. Ia telah mempersatukan empirisme dengan rasionalisme matematis. Baginya filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat umum, sebab filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang efek-efek atau akibat-akibat atau tentang penampakan-penampakan yang sedemikian seperti yang kita peroleh dengan merasionalisasikan pengetahuan yang semula kita miliki dari sebab-sebab atau asalnya. Sasaran filsafat adalah fakta-fakta yang diamati dengan maksud mencari sebab-sebabnya. Dalam pengamatan disajikan fakta-fakta yang dikenal dalam bentuk pengertian-pengertian yang ada dalam kesadaran 3
  • 6. kita seperti: ruang, waktu, bilangan dan gerak dari pengamatan pada benda. Tidak semua yang diamati pada benda-benda itu nyata. Yang benar-benar nyata adalah gerak dari bagian-bagian kecil benda-benda itu. Segala gejala pada benda yang ada pada pengamat saja, segala yang ada ditentukan oleh sebab, dunia adalah suatu keseluruhan sebab-akibat. Pengalaman adalah keseluruhan atau totalitas segala pengamatan yang disimpan di dalam ingatan dan dibagungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan sesuai dengan apa yang telah diamati pada masa yang lampau. Pengamatan inderawi terjadi karena gerak benda- benda di luar kita menyebabkan adanya suatu gerak di dalam indera kita. Gerak ini diteruskan kepada otak kemudian diteruskan ke jantung. Di dalam jantung timbullah suatu reaksi, suatu gerak yang berlawanan. Pengamatan yang sebenarnya terjadi pada awal gerak reaksi tadi. Sasaran yang diamati adalah sifat-sifat inderawi. Penginderaan disebabkan karena tekanan obyek atau sasaran kualitas dalam obyek- obyek yang sesuai dengan penginderaan kita bergerak menekan indera kita. Warna yang kita lihat, suara yang kita dengar bukan benda di dalam obyek melainkan di dalam subyeknya. Sifat-sifat inderawi tidak memberi gambaran tentang sebab yang menimbulkan penginderaan. Ingatan, rasa senang dan tidak senang dan segala gejala jiwani bersandar semata-mata pada aosiasi gambaran-gambaran yang murni bersifat mekanis. Thomas Hobbes menjadi besar namanya disebabkan karena teorinya yang lebih modern tentang negara dibanding dengan teori tentang negara yang mendahuluinya. Pemikirannya didasari dengan tabiat alamiah manusia hingga dibutuhkan negara yang absolut bahkan hingga pemikiran atheisnya bahwa Allah yang dapat mati. Di antara pemikirannya antara lain: Menurut tabiatnya segala manusia adalah sama, dalam keadaannya yang alamiah tiap manusia ingin mempertahankan kebebasannya dan menguasai orang lain. Pada dasarnya manusia cenderung untuk 4
  • 7. mempertahankan dirinya sendiri karena waktu itu yang ada hanya hukum alam. Akibanya mereka tertekan sehingga menimbulkan perang total sehingga hidup menjadi buruk, kasar dan singkat. Sebab dalam perang total itu kebijakan pokok ialah kekautan dan kecurangan agar manusia dapat bebas dari pada bahaya kehancuran, pengalaman mengajarkan bahwa akal sehat menuntut supaya tiap orang mau melepaskan haknya untuk berbuat sekehendak sendiri. Oleh karenanya mereka bersatu dan bersama-sama membuat perjanjian bahwa mereka akan tunduk kepada penguasa pusat yang mereka bentuk. Oleh karena itu warga negara tidak berhak untuk meberontak. Orang banyak yang dipersatukan demikian itu disebut “commonwealth”. Commonwelath ini disebut Leviatan, Allah yang dapat mati. Di dalam commonwealth yang dipentingkan adalah perdamaian yang awet yang tahan lama. Pemerintah harus diberi kuasa mutlak tanpa batas. Sumber segala hak, hukum, moral adalah kuasa yang memerintah. Baik dan jahat bagi perbuatan manusia diukur menurut peraturan dan larangan negara. 3. Jhon Locke (1632-1704) John Locke adalah filosof Inggris, lahir tahun 1632 di Wrington, Somersetshire. Tahun 1647-1652 ia belajar di Westminster. Tahun 1652 ia memasuki Universitas Oxford mempelajari agama Kristen, namun ia juga mempelajari pengetahuan di luar tugas pokoknya. Lock menyelidiki kemampuan pengetahuan manusia, sampai kemanakah ia dapat mencapai kebenaran dan bagaimanakah mencapainya itu. Ia mempergunakan istilah sensation dan reflection dalam upaya mencari kebenaran atas pengetahuan. Reflection itu pengenalan intuitif serta memberi pengetahuan apakah kepada manusia lebih baik lebih penuh dari pada sensation. Sansation merupakan suatu yang memiliki hubungan dengan dunia luar tetapi tak dapat meraihnya dan tak dapat mengerti sesungguhnya. Tetapi tanpa sensations manusia tak dapat juga suatu pengetahuan 5
  • 8. Tiap-tiap pengetahuan itu terjadi dari kerja sama antara sensation dan reflections. Tetapi haruslah ia mulai dengan sensation sebab jiwa manusia itu waktu dilahirkan merupakan yang putih bersih; tabula rasa, tak ada bekal dari siapa pun yang merupakan ide innate. Seluruh pengetahuan kita peroleh dengan jalan menggunakan dan membandingkan gagasan-gagasan yang diperoleh dari pengindraan dan refleksi. Akal manusia hanya merupakan tempat penampungan yang secara pasif menerima hasil penginderaan kita. Menurut Locke kita tidak melihat pohon atau orang atau mendengar bunyi sangkakala melainkan kita melihat kesan inderawi pada retina yang disebabkan oleh apa yng kita lihat sebagai pohon. Kita mendengarkan reaksi selaput kuping terhadap getaran-getaran udara yang disebabkan oleh peniupan sangkakala. Buku Jhon Locke, "Essay Concerning Human Understanding" 1689 ditulis berdasarkan premis yaitu semua pengetahuan datang dari pengalaman (halaman 108). Ini berarti, tidak ada yang dapat di jadikan idea atau konsep tentang sesuatu yang berada dibelakang pengalaman tidak ada idea yang diturunkan. Faktor bawaan (innate) itu tidak ada, argumennya adalah: 1. Dari jalan masuknya pengetahuan kita mengetahui bahwa innate itu tidak ada. Pengetahuan datang melalui daya-daya yang alamiah tanpa bantuan kesan-kesan bawaan. 2. Persetujuan umum adalah argumen yang terkuat. Tidak ada sesuatu yang dapat disetujui oleh umum tentang adanya innate idea itu sebagai suatu daya yang inhern. 3. Persetujuan umum membuktikan tidak adanya innate idea. 4. Apa innate idea itu sebernya tidaklah mungkin diakui dan sekaligus juga tidak diketahui adanya. Bukti-bukti yang mengatakan ada innate idea justru sebagai alasan untuk mengatakan ia tidak ada. 5. Tidak juga dicetakkan (ditempelkan) pada jiwa sebab pada anak idiot, idea innate itu tidak ada. Padahal anak normal dan anak idiot sama-sama berpikir. 6
  • 9. Bedasarkan asas-asas teori pengenalan, dalam etikanya Locke menolak adanya pengertian keberhasialan yang tidak menjelaskan bawaan tabiat manusia. Apa yang menjadi bawaan tabiat kita hanyalah kecenderungan- kecenderungan yang menguasai perbuatan-perbuatan kita. Segala kecenderungan itu dapat di kombinasikan kepada usaha untuk mendapatkan kebahagian. Kesimpulan Locke adalah subtance is we know not what. Tentang subtansi kita tidak tahu apa-apa. Ia mengetahui menyatakan bahwa apa yang dianggapnya subtansi ialah pengertian tentang obyek sebagai idea tentang obyek itu dibentuk oleh jiwa berdasarkan masukan dari indera. 4. David Hume (1711-1776) Hume seorang Skot, lahir didekat kota Edinburgh Inggris tahun 1711. Ia telah pernah mengajar di Universitas, barangkali juga karena ia dianggap ateis sehingga tidak akan diterima sebagian profesor. Ia banyak berkeliling di Eropa terutama di Perancis. Buku yang ia tulis ketika berumur duapuluh tahunan adalah Kretise Of Human Nature(1739), namun tidak banyak menarik perhatian orang. Waktu mudanya ia juga berpolitik tetapi tak terlalu mendapat sukses, kemudian ia beralih menjadi sejarawan. Pada tahun 1948 ia menulis buku yang sangat terkenal, An Enquiry Concerring the Princeiples of Morals (1751). Hume meninggal pada tahun 1776. Ia menganalisis pengertian substansi, seluruh pengetahuan itu tak lain dari jumlah pengalaman kita. Dalam budi kita tak ada suatu idea yang tidak sesuai denganimpression yang disebabkan “hal” di luar kita. Adapun yang bersentuhan dengan indera kita itu sifat-sifat atau gejala-gejala dari hal tersebut. Yang menyebabkan kita mempunyai pengertian sesuatu yang tetap substansi itu tidak lain dari perulangan pengalaman yang demikian acapkalinya. Subtansi itu hanya anggapan, khayal, yang sebenarnya tak ada. Manusia tidak membawa pengtahuan bawaan dalam hidupnya. Sumber pengetahuan adalah pengamatan. Pengamatan memberikan dua 7
  • 10. hal yaitu kesan-kesan (impressions) dan pengertian-pengertian atau idea- idea (ideas). Yang dimaksud dengan impressions atau kesan-kesan adalah pengamatan langsung yang diterima dari pengalaman baik pengalaman lahiriah maupun pengalaman batiniah yang menampakkan diri dengan jelas, hidup dan kuat seperti merasakan tangan terbakar. Adapun ideas adalah gambaran tentang pengamatan yang hidup, samar- samar yang dihasikan dengan merenungkan kembali atau ter-refleksikan dalam kesan-kesan yang diterima dari pengalaman. Perbedaan kedua-keduanya terletak pada tingkat kekuatan dan garisnya menuju jiwa dan jalan masuk kesadaran. Persepsi yang termasuk denagn kekuatan besar dan kasar disebut impression (kesan) dan semua sensasim nafsu emosi termasuk kategori ini begitu mereka masuk kedalam jiwa. Idea adalah gambaran kabur (faint image) tentang persepsi yang masuk kedalam pemikiran. Selanjutnya David Hume menyatakan sebagaimana dinukil Prof.Dr. Ahmad Tafsir sebagai berikut: Setelah saya pikirkan secara teliti ternyata persepsi itu dapat dibagi menjadi dua macam yaitu pesepsi yang sederhana (simple) dan persepsi yang ruwet (complex). Seluruh kesan dan idea kita saling berhubunan. Dalam penyelidikan saya ternyata hanya idea yang kompleks yang tidak memiliki kesan (impression) yang berhubungan dengan idea itu. Banyak juga kesan yang kompleks yang tidak direkam dalam idea kita. Saya tidak bisa menggambarkan suatu kota yang belum pernah saya lihat. Akan tetapi saya pernah melihat kota Paris namun saya harus mengatakan saya tidak sanggup membentuk idea tentang kota Paris yang lengkap dengan gedung- gedung, jalan dan lain lengkap dengan ukuran masing-masing. Mengapa? Karena tidak semua kesan (impression) direkam dalam idea. Pengalaman lebih memberi keyakinan dibandingkan kesimpulan logika atau kemestian sebab akibat. Hukum sebab akibat tidak lain hanya hubungan saling berurutan saja dan secara konstan terjadi seperti api 8
  • 11. membuat air mendidih. Dalam api tidak bisa diamati adanya "daya aktif" yang mendidihkan air. Daya aktif yang disebut hukum kausalitas itu tidak bisa diamati. Dengan demikian kausalitas tidak bisa digunakan untuk menetapkan peristiw-peristiwa yang akan datang berdasarkan peristiwa- peristiwa terdahulu. Pemikirannya tentang eksistensi Tuhan adalah ketika kita percaya kepada Tuhan sebagai pengatur alam ini kita berhadapan dengan dilema, kita berpikir tentang Tuhan menurut pengalaman masing-masing sedangkan itu hanya setumpuk persepsi dan koleksi emosi saja. Kemudian, bagaimana kita dapat mengatakan Tuhan itu Maha sempurna dan Maha Kuasa, sedangkan di alam terjadi kejahatan dan berbagai bencana. Seharusnya alam ini juga sempurna sesuai denga penciptanya tetapi ternyata tidak. Tuhan juga sumber kejahatan, terbatas dan memiliki sifat mencintai dan membenci. Penelitiannya tentang dunia tidak mampu membuktikan Tuhan kecuali Tuhan itu tidak sempurna. Lebih lanjut Hume berkomentar, tidak ada bukti yang dapat dipahami untuk membuktikan bahwa Allah ada dan bahwa Ia menyelenggrakan dunia. Juga tidak ada bukti bahwa jiwa tidak dapat mati. Dalam praktik, orang-orang yang beragama selalu mengikuti kepercayaan yang dianggap pasti sedang akal tidak dapat membuktikannya. Menurutnya banyak sekali keyakinan agama yang merupakan hasil khayalan, tidak berlaku umum dan tidak berguna bagi hidup. Agama berasal dasri penghargaan dan ketakutan manusia terhadap tujuan hidupnya. Itulah yang menyebabkan manusia mengangkat berbagai dewa untuk disembah. Mukjizat adalah ajaran agama yang juga diserang oleh David Hume. Dia memberikan lima alasan untuk menolak mukjizat, yaitu: 1. Sepanjang sejarah mukjizat tidak pernah diakui oleh sejumlah ilmuan dan kaum terpelajar. 9
  • 12. 2. Sebagian manusia memang memiliki kecenderungan untuk percaya kepada peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Namun keyakinan ini tidak mendukung kebenaran mukjizat. 3. Kajian peradaban membuktikan bahwa mukjizat hanya cocok terutama bagi masyarakat terbelakang sedangkan bagi masyarakat yang telah maju justru menolaknya. Semakin kita percaya kepada ilmu semakin tidak mampu kita ditipu oleh takhayul (the more we believe in science the less we are likely to be deceived by superstition). 4. Semua agama wahyu memonopoli kebenaran mukjizat. 5. Data sejarah yang dapat dipecaya menunjukkan bahwa peristiwa- peristiwa di dunia ini jelas, seperti kita bisa mengetahui tanggal terbunuhnya Julius Caesar. Apa relevansi filsafat yang amat ekstrem dan memang sudah sering dikritik itu? Bahwa kita tidak dapat mempunyai dan memang sudah pasti dan tidak dapat memahami apa-apa. Jadi, sebaiknya kita hidup bagi sesaat saja. Paham seperti Allah, tanggung jawab dan nilai adalah tanpa arti. Empirisme mempersiapkan nihilisme. 5. George Berkeley George Berkeley sebagai penganut empirisme mencanangkan teori yang dinamakan “immaterialisme” atas dasar prinsip-prinsip empirisme. Ia bertolak belakang dengan penadapat John Locke yang masih menerima substansi dari luar. Berkeley berpendapat sama sekali tidak ada substansi- substansi material dan yang ada hanya pengalaman ruh saja karena dalam dunia material sama dengan ide-ide. Berkeley mengilustrasikan dengan gambar film yang ada dalam layar putih sebagai benda yang riil dan hidup. Pengakuannya bahwa “aku” merupakan suatu substansi rohani. Tuhan adalah asal-usul ide itu ada yang menunjukkan ide-ide pada kita dan Tuhanlah yang memutarkan film pada batin kita. Sepintas kita pahami bahwa konsep pemikirannya ada kemiripan dengan paham fatalism dari Inggris, perbuatan-perbuatan manusia telah 10
  • 13. ditentukan dari semula oleh Tuhan. Juga hampir sama dengan paham Jabariyah yang menyatakan bahwa manusia tidak memiliki kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatan. C. Aksiologi empirisme Salah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah empirisme, atau ketergantungan pada bukti. Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami selama hidup kita. Di sini, pernyataan ilmiah berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. Setelah pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam. Aliran Empirisme dipandang sebagai aliran yang sangat optimis terhadap pendidikan, sebab aliran ini hanya mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Adapun kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan keberhasilan seseorang. Pandangan di atas tentu saja patut dipertanyakan. Dalam kenyataannya, akan ditemukan anak yang berhasil karena dirinya berbakat meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung. 11