2. 2
Kata “manusia” atau homo dalam bahasa latin
berasal dari kata hummanus yang berarti
terpelajar.
Dalam Bahasa Indonesia kata manusia berasal dari
bahasa sanksekerta yang berarti berpikir.
Dengan demikian arti kata manusia dalam Bahasa
Indonesia adalah makhluk yang berakal budi dan
memiliki kemampuan untuk menguasai makhluk
lain.
Kata “Manusia”
3. Untuk apakah kita terlahir di dunia ini sebagai
manusia?. Mungkin pertanyaan itu yang selalu di
pertanyakan dari dulu hingga sekarang. Sesuai
dengan tinjauan kefilsafatan manusia disebutkan
bahwa manusia merupakan makhluk yang
bertanya.
Atas keingintahuan dan posisinya dalam alam
itulah manusia sadar bahwa dirinya adalah seorang
penanya.
Jika kita merunut jauh kebelakang sebelum
manusia mengenal peradaban, persoalan –
persoalan filsafati sudah menjadi bagian dari
kehidupan seorang manusia.
3
Kefilsafatan Tentang Manusia
4. manusia memiliki 2 elemen dalam dirinya, yaitu jiwa dan
tubuh, yang keduanya merupakan elemen yang berdiri
sendiri, yang satu lepas dari yang lain.
Jiwa berada di dalam tubuh layaknya dalam sebuah
penjara seperti yang diungkapkan oleh plato (428-348 SM)
bahwa tubuh adalah musuh jiwa karena tubuh penuh
dengan berbagai kejahatan dan jiwa berada dalam tubuh
yang demikian itu, maka tubuh merupakan penjara jiwa.
Menurut pemikiran plato jiwa manusia terdiri dari tiga
bagian,yaitu nous (akal), thumos (semangat), ephitumia
(nafsu), karena pengaruh nafsu, jiwa manusia terpenjara
dalam tubuh. Hanya kematian yang akan melepaskan jiwa
dari belenggu tersebut.
4
Pemikiran Filsuf Tentang Manusia
5. 5
Kebahagiaan dan Penderitaan
Dimensi Manusia
Menurut Fichte, manusia secara prinsipil adalah mahluk yang bersifat
moral yang di dalamnya mengandung suatu usaha. Disinilah manusia
perlu menerima dunia luarnya
Karena itulah manusia disebut sebagai mahluk sosial, mahluk yang
tidak dapat berdiri sendiri, selalu membutuhkan orang lain untuk
melangsungkan kehidupannya.
Hidup akan menjadi sebuah penderitaan apabila dunia dipandang
sebagai suatu keinginan sebab pemuasan keinginan sangat terbatas,
sedangkan kehendak tidak terbatas.
Inilah sebab timbulnya pandangan bahwa kenyataan hidup merupakan
penderitaan. Manusia dapat menikmati kebahagiaan apabila
penderitaan tidak dialaminya. Dan penderitaan itu sendiri datang
ketika kehendak kita tidak terpenuhi, rasa kekecewaan yang timbul
akan menjadi belenggu kita untuk merasakan kebahagiaan. Apabila
seseorang ingin merasakan kebahagiaan maka belenggu kehendak
harus dilepaskan dari perbudakan kehendak seseorang.
6. 6
Eksistensi Manusia
Dimensi Manusia
Menurut Kerkeegard, pertama-tama yang penting bagi manusia adalah
keadaanya sendiri atau eksistensinya sendiri. Akan tetapi harus
ditekankan, bahwa eksistensi manusia bukanlah suatu “ada” yang
statis, melainkan suatu “menjadi”, yang mengandung didalamny suatu
perpindahan, yaitu perpindahan dari “kemungkinan” ke “kenyataan”.
Pandangan filsuf mengenai manusia menggambarkan betapa manusia
hadir sebagai mahluk yang multi dimensi. Dalam hal ini manusia
sebagai mahluk individu benar-benar berdiri kokoh dalam
kemandiriannya.
7. Manusia memang memiliki akal yang tidak ada batasnya,
Namun mengenai hakikat manusia adalah ragawi yang
didalamnya terdapat jiwa, raga adalah sebagai bentuk
gerak kehidupan dari seorang manusia, sedangkan jiwa
adalah tempat akal dan budi yang membuat manusia
dapat berpikir dan merasakan kehidupan yang ada di
sekitarnya. Jiwa inilah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya seperti binatang atau benda mati.
Manusia sebagai sebuah satuan yang kompleks tentu tidak
dapat berdiri dengan sendirinya, seperti benda yang
diciptakan oleh manusia, benda itu butuh bantuan
manusia agar dapat terangkai menjadi sebuah benda.
Begitupun manusia yang butuh kekuatan diluar dirinya
untuk dapat menjadi manusia, atau yang disebut dengan
kekuasaan tuhan.
7
Kesimpulan