SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
MATEMATIKA EKONOMI
DAN BISNIS
Nuryanto.ST.,MT
Fungsi Non Linear
Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika
untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang
menghubungkan variabel-variabel ekonomi bentuknya tidak linier. Oleh
sebab itu dengan mempelajari bentuk-bentuk fungsi non- linier dan
memahami sifat-sifatnya akan sangat bermanfaat dalam mendalami
teoriteori ekonomi.
Model-model persamaan yang dipilih untuk diterapkan dapat dilakukan
lebih tepat dan mendekati keadaan yang sebenarnya. Fungsi nonlinier
merupakan fungsi yang banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karena
lebih mendekati keadaan nyata. Banyak masalah dalam ilmu ekonomi yang
menggunakan fungsi non-linier sebagai model, khususnya
persamaanpersamaan kuadratik. Meskipun demikian tidak semua
aplikasinya dimuat dalam modul ini. Aplikasi fungsi kuadratik yang
dibicarakan, dibatasi untuk fungsi permintaan dan penawaran
Nuryanto.ST.,MT
Dengan mempelajari fungsi non linear ini, secara umum diharapkan dapat memahami berbagai
macam bentuk fungsi non-linier, mengenai sifat-sifatnya dan dapat menggambarkan grafiknya. Di
samping itu, Anda diharapkan mampu untuk menggunakan sifat-sifat fungsi kuadratik untuk
membuat gambar grafiknya,membedakan bentuk-bentuk fungsi kuadratik seperti lingkaran, elips,
parabola dan hiperbola, menentukan jika ada: format, jari-jari, asimtot dari fungsi kuadratik serta
batasan-batasan nilai untuk variabel-variabelnya
Nuryanto.ST.,MT
Fungsi Non Linear
Polinom atau suku banyak dalam x dan y dilambangkan f(x) adalah ungkapan yang mengandung
suku-suku kxrys, di mana k adalah konstan, r dan s adalah bilangan bulat. Nilai tertinggi (r + s)
pada suku f(x,y) dinamakan pangkat polinom. Jika polinom f(x,y) berpangkat n dan disamakan
dengan nol, maka diperoleh persamaan pangkat n dalam x dan y yaitu f(x,y) = 0. Persamaan ini
disebut persamaan aljabar. Suatu grafik yang melukiskan persamaan aljabar disebut sebagai kurva
aljabar. Suatu contoh kurva aljabar adalah garis lurus.
Sebaiknya suatu persamaan yang hendak dibuat grafiknya diuji dulu dengan memperhatikan
kaidah-kaidah yang berhubungan dengan fungsi tersebut, sehingga titik-titik yang digunakan
jumlahnya tidak terlalu banyak Kaidah-kaidah dalam membuat grafik kurva non-linear dan
kegunaannya adalah sebagai berikut:
Nuryanto.ST.,MT
Grafik Kurva Non-Linear
Titik potong suatu kurva adalah titik perpotongan antara kurva dan garis sumbu. Titik potong
dengan sumbu x diperoleh dengan memasukkan y = 0 ke dalam persamaan dan kemudian
mencari nilai x nya. Titik potong dengan sumbu x diperoleh dengan memasukkan x = 0 ke dalam
persamaan dan kemudian mencari nilai y nya. Untuk menggambar grafik suatu fungsi, titik-titik
potong ini harus dicari.
Nuryanto.ST.,MT
Titik Potong
Dua titik dikatakan simetris terhadap suatu garis bila garis tersebut terletak di antara dua titik dan
jarak masing-masing titik ke garis tersebut sama.
Contoh
Titik (x,y) simetris dengan titik (x,-y) terhadap sumbu x. Titik (x,y) simetris dengan titik (-x,y)
terhadap sumbu y.
Dua titik simetris terhadap titik ke tiga, jika titik ke tiga itu terletak di tengah-tengah garis yang
menghubungkan ke dua titik tersebut.
Nuryanto.ST.,MT
Simetris
Contoh:
Titik (x,y) simetris dengan titik (-x,-y) terhadap titik origin.
Suatu kurva juga dapat simetris terhadap garis sumbu atau terhadap titik origin. Kurva simetris
terhadap sumbu x bila untuk setiap titik (x,y) pada kurva, simetris dengan titik (x,-y) yang juga
terletak pada kurva.
Nuryanto.ST.,MT
Simetris
Contoh:
Kurva simetris terhadap sumbu y, bila untuk setiap titik (x,y) pada kurva simetris dengan titik (-
x,y) yang juga terletak pada kurva.
Nuryanto.ST.,MT
Simetris
Dari tiga contoh terakhir dapat dilihat bahwa grafik persamaan f(x,y) = 0 simetris terhadap:
a. Sumbu x jika f(x,y) = f(x,-y) = 0
b. Sumbu y jika f(x,y) = f(-x,y) = 0
c.Titik origin jika f(x,y) = f(-x,-y) = 0
Perlu diperhatikan di sini bahwa suatu fungsi yang simetris terhadap sumbu x dan sumbu y tentu
simetris terhadap origin. Akan tetapi sebaliknya, kurva yang simetris terhadap origin belum tentu
simetris terhadap sumbu x dan y.
 Contoh :
Kurva yang ditunjukkan oleh persamaan x2y + y + x3 = 0 merupakan fungsi dengan kurva yang
simetris terhadap origin tetapi tidak simetris terhadap salah satu sumbu.
Nuryanto.ST.,MT
Simetris
f(x,-y) = -x2y - y + x3 f(x,-y) = 0 tidak sama dengan f(x,y) = 0. Jadi
f(x,y) = 0 tidak simetris terhadap sumbu x.
f(-x,y) = x2y + y - x3  f(-x,y) = 0 tidak sama dengan f(x,y) = 0. Jadi
f(x,y) = 0 tidak simetris terhadap sumbu y.
f(-x,-y) = -x2y - y - x3 = 0  f(-x,-y) = 0 sama dengan f(x,y) = 0. Jadi
f(x,y) = 0 simetris terhadap origin.
Nuryanto.ST.,MT
Simetris
Pada sistim sumbu koordinat, titik (x,y) mempunyai koordinat bilanganriil. Jadi untuk titik (x,y)
di mana nilai x merupakan bilangan riil tetapi y bilangan imajiner atau nilai y merupakan bilangan
riil tetapi x bilangan imajiner harus dikecualikan dan titiknya tidak digunakan. Hal ini disebabkan
variabel-variabel yang berpangkat genap dalam persamaan, penyelesaiannya melibatkan akar dan
bilangan negatif tidak mempunyai akar bilangan riil. Akibatnya kurva harus dibatasi sedemikian
rupa sehingga semua titik mempunyai koordinat bilangan riil. Setiap variabel pada suatu
persamaan, sebaiknya dilihat apakah nilainya mempunyai batas.
Contoh
Tentukan apakah kurva yang ditunjukkan oleh persamaan x2 + y2 = 25 mempunyai batas?
x2 = 25 - y2
x = ± 25 − 2
Nilai di bawah tanda akar yaitu 25 - y2 akan bertanda negatif bila:
25 - y2 < 0
- y2 < - 25 atau y > ±5
dan batas untuk y adalah -5 < y < 5
Nuryanto.ST.,MT
Batas Nilai
Batas untuk x:
y2 = 25 - x2
y = ± 25 − 2
Nilai di bawah tanda akar bertanda negatif bila:
25 - x2 < 0
- x2 < 25 atau x > ±5
dan batas untuk x adalah -5 < x < 5
Nuryanto.ST.,MT
Batas Nilai
Asimtot suatu kurva adalah suatu garis lurus yang didekati oleh kurva dengan jarak yang
semakin dekat dengan nol bila kurva tersebut semakin jauh dari origin atau dapat pula
dikatakan bahwa garis y = mx + b merupakan asimtot kurva y = f(x), jika f(x) semakin
dekat mx + b maka x dan y nilainya bertambah tanpa batas. Jadi, f(x) - mx + b jika x
dan y - ∞.
Pada umumnya garis asimtot yang banyak digunakan adalah garis asimtot yang sejajar
sumbu x atau sumbu y. Garis asimtot yang sejajar dengan sumbu x disebut asimtot
horisontal dan yang sejajar sumbu y disebut asimtot vertikal dan didefinisikan:
Garis y = k adalah asimtot horisontal kurva y = f(x) bila y → k untuk x → ∞.
Garis x = h adalah asimtot vertikal kurva y = f(x) bila x → h untuk y → ∞. Untuk
kepentingan penggambaran suatu kurva, akan dibedakan arah gerakan suatu kurva
apakah x dan y nilainya terus bertambah besar tanpa batas (x → +∞ ; y → +∞) atau x
dan y nilainya terus berkurang tanpa batas (x → -∞; y → -∞). Di samping itu harus
diperhatikan juga nilai variabel yang tidak bertambah atau berkurang tanpa ada batasnya.
Hal ini sangat berguna untuk menentukan apakah suatu kurva mendekati asimtot dari
kiri atau dari kanan (untuk asimtot vertikal) atau mendekati asimtot dari atas atau dari
bawah (untuk asimtot horisontal).
Nuryanto.ST.,MT
Asismtot Kurva
Tentukan apakah kurva yang ditunjukkan oleh persamaan xy-3x-4y-2= 0 mempunyai
asimtot horisontal atau vertikal?
Langkah pertama adalah mengeluarkan x:
x=
Nuryanto.ST.,MT
Asismtot Kurva
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa, jika y → +∞, maka x → 4 dan x > 4.
Jika y → -∞, maka x → 4 dan x < 4. Jadi x = 4 merupakan asimtot vertikal yang
didekati oleh kurva dari kiri dan kanan.
Langkah kedua adalah mengeluarkan y:
y=
Jika x → +∞, maka y → 3 dan y > 3, tetapi bila x → -∞ maka y → 3 dan y < 3. Jadi y
= 3 merupakan asimtot horisontal yang didekati kurva dari atas dan bawah.
Nuryanto.ST.,MT
Asismtot Kurva
Persamaan kurva f(x,y) = 0 mungkin dapat terjadi sebagai hasil perkalian antara dua
faktor atau lebih, atau f(x,y) = g(x,y) . h(x,y) = 0. Dengan demikian maka grafik f(x,y)
= 0 terdiri dari dua grafik yaitu g(x,y) = 0 dan h(x,y) = 0, dan titik (x,y) yang
memenuhi persamaan g(x,y) = 0 atau h(x,y) = 0 terletak pada f(x,y) = 0.
Contoh:
Buatlah grafik persamaan 2x2 + 3xy - 2y2 = 0
2x2 - xy + 4xy - 2y2 = 0 (Faktorisasi)
x(2x - y) + 2y(2x - y) = 0
(2x - y) (x + 2y) = 0
Jadi grafik persamaan 2x2 + 3xy - 2y2 = 0 terdiri dari grafik dua garis
lurus yaitu: 2x - y = 0 dan x + 2y = 0.
Nuryanto.ST.,MT
Faktorisasi
Tentukan Titik Potong, Kesimetrisan, Batas Nilai, dan Asimtot Grafik dari persamaan
persamaan berikut :
1) y = (x + 2)(x - 3)2
2) y3 + xy2 - xy - x2 = 0
3) y2 - 4xy - 1 = 0
4) xy - y - x - 2 = 0
5) x2y - x2 - 4y = 0
Nuryanto.ST.,MT
Soal Latihan
Suatu persamaan kuadrat mungkin dapat berbentuk suatu lingkaran elips, parabola, hiperbola atau
bentuk yang lain. Bentuk umum persamaan kuadratik:
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0
di mana: A,B,C,D,E dan F adalah konstan dan paling tidak salah satu dari A,B dan C tidak bernilai
sama dengan nol. Kurva yang menggambarkan persamaan di atas dapat diperoleh dengan mengiris
dua buah kerucut dengan suatu bidang datar.
Dari persamaan kuadratik Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 dengan mudah dapat diketahui
secara cepat apakah kurvanya berbentuk lingkaran, elips, parabola atau hiperbola.
Jika B = 0 dan A = C, maka irisan berbentuk lingkaran.
Jika B2 - 4AC < 0, maka irisan berbentuk elips.
Jika B2 - 4AC = 0, maka irisan berbentuk parabola.
Jika B2 - 4AC > 0, maka irisan berbentuk hiperbola.
Nuryanto.ST.,MT
Fungsi Kuadratik
Secara ilmu ukur, lingkaran didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar
yang jaraknya dari suatu titik tertentu tetap. Titik tertentu itu dinamakan pusat dan jarak titik-titik
pada lingkaran ke pusat dinamakan jari-jari lingkaran. Bentuk umum persamaan lingkaran adalah:
Ax2 +Ay2 + Dx + Ey + F = 0
Persamaan di atas dapat dibawa ke bentuk:
(x - h)2 + (y - k)2 = r2
di mana (h,k) merupakan pusat lingkaran dan r adalah jari-jari. Gambar lingkaran tersebut adalah
sebagai berikut:
Nuryanto.ST.,MT
Lingkaran
Tentukan titik pusat dan jari-jari lingkaran dengan persamaan:
x2 - 4x + y2 = 0
Bentuk umum lingkaran:
(x - h)2 + (y - k)2 = r2
x2 – 4x + y2 = 0 → ruas kiri dan kanan ditambah 4
x2 - 4x + 4 + y2 = 4
(x - 2)2 + (y - 0)2 = 22
Titik pusat (2,0), jari-jari = 2.
Nuryanto.ST.,MT
Lingkaran
Secara ilmu ukur, elips didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar yang
jumlah jaraknya dari dua buah titik tetap. Kedua titik tersebut dinamakan fokus. Suatu elips dibagi
secara simetris oleh dua sumbu yang berpotongan tegak lurus. Yang panjang dinamakan sumbu
panjang dan yang pendek dinamakan sumbu pendek. Perpotongan kedua sumbu disebut
pusat elips.
Bentuk umum persamaan Elips adalah Ax2 + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 di mana A, C, A dan C
berlainan tanda. Persamaan Elips dapat ditulis dalam bentuk standar:
Pusat elips adalah (h,k) dan bila a > b, maka sumbu panjang sejajar dengan sumbu x. Akan tetapi
bila a < b, maka sumbu panjang sejajar dengan sumbu y. Sumbu panjangnya 2a dan sumbu
pendeknya 2b. Sumbu panjang disebut jari-jari panjang dan sumbu pendek disebut jari-jari
pendek.
Nuryanto.ST.,MT
Elips
Contoh :
Tentukan pusat elips, jari-jari panjang dan pendek dari elips yang ditunjukkan oleh persamaan:
Pusat elips (-2,1)
Jari-jari panjang = 9 = 3
Jari-jari pendek = 4 = 2
Nuryanto.ST.,MT
Elips
Secara ilmu ukur, parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada suatu bidang
datar yang jaraknya ke suatu titik dan ke suatu garis tertentu sama. Titik tersebut dinamakan fokus
dan garisnya disebut "directrix". Suatu parabola simetris terhadap suatu garis yang disebut
sumbu.
Perpotongan sumbu parabola dengan parabola disebut dengan "vertex“ parabola. Persamaan
umum dari suatu parabola yang sumbunya sejajar sumbu y adalah:
Ax2 + Dx + Ey + F = 0,
Jika sumbunya sejajar sumbu x, persamaannya:
Cy2 + Dx + Ey + F = 0,
Bentuk persamaan standar dari parabola adalah:
(x - h)2 = 4p (y - k)
di mana (h,k) adalah vertex parabola dan sumbunya sejajar dengan sumbu y; atau
(y - k)2 = 4p (x - h)
di mana (h,k) adalah vertex parabola dan sumbu parabola sejajar dengan sumbu, sedang p adalah
parameter yang tanda serta besarnya menentukan keadaan bentuk parabola.
Nuryanto.ST.,MT
Parabola
Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu y:
 Jika p < 0, maka parabola terbuka ke bawah.
 Jika p > 0, maka parabola terbuka ke atas.
Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu x:
 Jika p < 0, maka parabola terbuka di sebelah kiri.
 Jika p > 0, maka parabola terbuka di sebelah kanan.
Besarnya jarak antara titik fokus dan garis directrix adalah 2p. Apabila nilai p semakin besar, maka
parabola semakin cepat membuka. Bagian-bagian parabola dapat Anda perhatikan pada gambar
berikut.
Nuryanto.ST.,MT
Parabola
Contoh
Jadikan bentuk standar persamaan parabola: x2 - 4x + 4y + 16 = 0
dan tentukan vertexnya. Bentuk standar parabola:
(x - h)2 = 4p(y - k)
x2 - 4x + 4y + 16 = 0
x2 - 4x + 4 = -4y - 16 + 4
(x - 2)2 = -4 (y + 3)
Jadi parabola mempunyai vertex (2, -3); p = -1; sumbu sejajar dengan
sumbu y dan parabola terbuka ke bawah.
Nuryanto.ST.,MT
Parabola
Secara ilmu ukur hiperbola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar
yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu besarnya tetap. Hiperbola mempunyai dua sumbu
yang membagi dua hiperbola secara simetris dan yang memotong hiperbola disebut sumbu
"transverse". Pada suatu hiperbola terdapat dua buah garis asimtot yang saling berpotongan. Titik
potongnya disebut pusat hiperbola.
Bentuk umum persamaan hiperbola yaitu Ax2 + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 di mana A dan C
berlawanan tanda. Persamaan tersebut dapat dijadikan bentuk standar untuk hiperbola.
di mana (h,k) adalah pusat hiperbola dan sumbu transverse sejajar dengan sumbu x. Asimtot
ditunjukkan oleh persamaan:
Bila a = b, maka kedua asimtot berpotongan tegak lurus.
Nuryanto.ST.,MT
Hiperbola
Contoh
Tentukan pusat hiperbola dan persamaan asimtotnya bila diketahui persamaan hiperbola adalah
9x2 - 4y2 - 18x - 16y - 43 = 0.
Bentuk umum persamaan hiperbola:
9x2 - 4y2 - 18x - 16y - 43 = 0
9(x2 - 2x + 1) - 4(y2 + 4y + 4) = 43 + 9 - 16
9(x - 1)2 - 4(y + 2)2 = 36
Jadi titik pusat hiperbola (1,-2), a = 2, b = 3.
Sumbu transverse sejajar dengan sumbu x.
Nuryanto.ST.,MT
Hiperbola
Persamaan asimtot:
Asimtot 1: 3x - 3 = 2y + 4 atau 3x - 2y - 7 = 0
Asimtot 2: 3x - 3 =-2y - y atau 3x + 2y + 1 = 0
Telah disebutkan bila a = b, maka asimtot hiperbola akan saling berpotongan tegak lurus.Apabila
asimtot hiperbola sejajar dengan sumbu x dan sumbu y, maka bentuk persamaan standar hiperbola
menjadi: (x - h) (y - k) = c
Nuryanto.ST.,MT
Hiperbola
Tentukan bentuk dari persamaan kuadratik berikut, dan gambarkan
grafiknya:
1) x2 +y2 -6x -2y -6 = 0
2) xy -4y = 4
3) x2 +9y2 -8x +7 = 0
4) y2 - 4x2 -4y +4 = 0
5) y2 -2y -8x +25 = 0
Nuryanto.ST.,MT
Soal Latihan
Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada
umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi bentuknya tidak linier.
Oleh sebab itu dengan mempelajari bentuk-bentuk fungsi non- linier dan memahami sifat-sifatnya
akan sangat bermanfaat dalam mendalami teoriteori ekonomi. Model-model persamaan yang
dipilih untuk diterapkan dapat dilakukan lebih tepat dan mendekati keadaan yang sebenarnya.
Fungsi nonlinier merupakan fungsi yang banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karena lebih
mendekati keadaan nyata. Banyak masalah dalam ilmu ekonomi yang menggunakan fungsi non-
linier sebagai model, khususnya persamaanpersamaan kuadratik. Meskipun demikian tidak semua
aplikasinya dimuat dalam materi ini. Aplikasi fungsi kuadratik yang dibicarakan, dibatasi untuk
fungsi permintaan dan penawaran
Setelah mendapatkan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
a. mendemonstrasikan pembuatan grafik berbagai macam bentuk fungsi non-linier;
b. menjelaskan sifat-sifat berbagai bentuk fungsi non-linier;
c. menunjukkan perbedaan fungsi permintaan dan penawaran yang disajikan dalam bentuk
persamaan kuadratik;
d. menghitung harga dan jumlah keseimbangan;
e. menghitung kepuasan seorang konsumen dengan menggunakan konsep kurva indifference;
f. menghitung kombinasi jumlah barang yang diminta dengan menggunakan konsep garis
anggaran.
Penggunaan Fungsi Non-Linear
Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang
merupakan fungsi linear. Secara grafis, fungsi permintaan dan penawaran dapat ditunjukkan juga
oleh fungsi non-linear seperti berikut:
Pada gambar di atas, sumbu vertikal menunjukkan harga (P) dan sumbu horisontal menunjukkan
jumlah (Q), sedang fungsi permintaan maupun penawaran, keduanya ditunjukkan oleh garis
lengkung
Fungsi Permintaan & Penawaran
Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu P (sumbu vertikal) bentuk persamaan
umumnya dapat ditulis sebagai berikut
(Q - h)2 = 4p (P - k)
Bentuk Kurva Parabola
Pada gambar (a), parabola terbuka ke bawah berarti p < 0. Titik vertex (h, k) terletak di kuadran
kedua dan dapat pula di sumbu P. Ini berarti nilai h ≤ 0 dan k > 0.
Gambar (b) menunjukkan parabola yang terbuka ke atas. Parabola macam ini mempunyai p > 0
dan titik vertex (h,k) yang terletak di kuadran keempat atau dapat pula terletak di sumbu Q
(sumbu horisontal) jadi h > 0 dan k ≤ 0. Ada dua potongan kurva yang terletak di kuadran
pertama yaitu bagian kurva yang menaik dan menurun. Namun untuk kurva permintaan yang
dipakai adalah potongan kurva yang menurun. Nilai Q yang berlaku mempunyai batas yaitu 0 < Q
< Q1, dan Q1 terletak pada potongan kurva yang menurun.
Bentuk parabola yang ditunjukkan oleh gambar (c) dan (d) adalah parabola yang sumbunya sejajar
dengan sumbu Q (sumbu horisontal) dan bentuk umumnya adalah
(P - k)2 = 4p(Q - h)
Pada gambar (c), parabola terbuka ke kiri yang berarti p < 0 dan titik vertex terletak di kuadran
keempat dan mungkin juga terletak di sumbu Q.Titik vertex (h,k) di kuadran keempat
ditunjukkan oleh h > 0 dan k < 0. Gambar (d) adalah gambar parabola yang terbuka ke kanan
dengan P > 0.Titik vertex bisa berada di kuadran kedua dan dapat pula di sumbu P.Titik vertex
(h,k) yang berada di kuadran kedua, ditandai oleh nilai h ≤ 0 dan k > 0.
Bentuk Kurva Parabola
Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan:P = 11-Q- 2
Persamaan dapat dirubah menjadi bentuk umum dengan cara sebagai berikut
4P = 44 - 4Q - Q2 + 4 – 4 atau
Q2 + 4Q + 4 = 4P + 48
(Q + 2)2 = -4(P - 12)
maka:
P = -1, h = -2, k = 12
Perpotongan dengan sumbu vertikal (P) terjadi untuk Q = 0 dan P = 11.
Perpotongan dengan sumbu horisontal (Q) terjadi untuk P = 0 dan
Q1 = -2 + 4√3
Q2 = -2 - 4√3
Contoh
Tentukan harga keseimbangan dan grafik fungsi penawaran dan
permintaan dari persamaan – persamaan berikut :
1) Permintaan: 2Q + P = 10
Penawaran: P2 – 4Q = 4
2) Permintaan: 2Q2 + P = 9
Penawaran: Q2 + 5Q – P = -1
3) Permintaan: Q = 64 – 8P – 2P2
Penawaran: Q = 10P + 5P2
4) Permintaan: PQ + 12P + 6Q = 97
Penawaran: P – Q = 6
Soal Latihan
Thank You ............
Nuryanto.ST.,MT

More Related Content

What's hot

Fungsi pecah fungsi rasional
Fungsi pecah  fungsi rasional Fungsi pecah  fungsi rasional
Fungsi pecah fungsi rasional Ig Fandy Jayanto
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Aser FK
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IMukhrizal Effendi
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Aser FK
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMaharaniIka Chuby
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Samuel Pinto'o
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudFitria Nuri
 
Deret hitung (aritmatika)
Deret hitung (aritmatika)Deret hitung (aritmatika)
Deret hitung (aritmatika)yy rahmat
 
Modul pola dan barisan bilangan
Modul pola dan barisan bilanganModul pola dan barisan bilangan
Modul pola dan barisan bilanganAbdul Karim
 
Irisan kerucut hiperbola
Irisan kerucut   hiperbolaIrisan kerucut   hiperbola
Irisan kerucut hiperbolaAdzkiaFyana00
 
Persamaan hiperbola di p (0,0)
Persamaan hiperbola di p (0,0)Persamaan hiperbola di p (0,0)
Persamaan hiperbola di p (0,0)santi mulyati
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 

What's hot (20)

Modul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinanModul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinan
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Fungsi pecah fungsi rasional
Fungsi pecah  fungsi rasional Fungsi pecah  fungsi rasional
Fungsi pecah fungsi rasional
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : Himpunan
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uud
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Deret hitung (aritmatika)
Deret hitung (aritmatika)Deret hitung (aritmatika)
Deret hitung (aritmatika)
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Modul pola dan barisan bilangan
Modul pola dan barisan bilanganModul pola dan barisan bilangan
Modul pola dan barisan bilangan
 
Irisan kerucut hiperbola
Irisan kerucut   hiperbolaIrisan kerucut   hiperbola
Irisan kerucut hiperbola
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Persamaan hiperbola di p (0,0)
Persamaan hiperbola di p (0,0)Persamaan hiperbola di p (0,0)
Persamaan hiperbola di p (0,0)
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
19. Soal-soal Matriks
19. Soal-soal Matriks19. Soal-soal Matriks
19. Soal-soal Matriks
 
Syntax Macro Minitab (Elvira Dian Safire/ITS)
Syntax Macro Minitab (Elvira Dian Safire/ITS)Syntax Macro Minitab (Elvira Dian Safire/ITS)
Syntax Macro Minitab (Elvira Dian Safire/ITS)
 

Similar to Langkah-langkahnya adalah:1. Bawa persamaan ke bentuk umum (x - h)2 + (y - k)2 = r22. Keluarkan h dan k untuk mendapatkan pusat lingkaran3. Keluarkan r untuk mendapatkan jari-jariMisalnya untuk persamaan:x2 + y2 - 4x - 6y + 9 = 01. Bawa ke bentuk umum:(x - 2)2 + (y - 3)2 = r22. Maka p

2. fungsi-linier
2. fungsi-linier2. fungsi-linier
2. fungsi-linierAsep Sopian
 
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptxBAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptxanggasuardika
 
Himpunan dan logika Bab 4
 Himpunan dan logika Bab 4 Himpunan dan logika Bab 4
Himpunan dan logika Bab 4SantiKartini
 
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFebrinaNababan
 
6. HUBUNGAN LINEAR.pptx
6. HUBUNGAN LINEAR.pptx6. HUBUNGAN LINEAR.pptx
6. HUBUNGAN LINEAR.pptxMentariClara1
 
Persamaan Garis Lurus - Matematika Dasar.pptx
Persamaan Garis Lurus - Matematika Dasar.pptxPersamaan Garis Lurus - Matematika Dasar.pptx
Persamaan Garis Lurus - Matematika Dasar.pptxGaryChocolatos
 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokCloudys04
 
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.pptPadriPadri4
 
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptxMODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptxRiadhatulUlum1
 
tugas himpunan dan logika-1.pptx
tugas himpunan dan logika-1.pptxtugas himpunan dan logika-1.pptx
tugas himpunan dan logika-1.pptxSantiKartini
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 

Similar to Langkah-langkahnya adalah:1. Bawa persamaan ke bentuk umum (x - h)2 + (y - k)2 = r22. Keluarkan h dan k untuk mendapatkan pusat lingkaran3. Keluarkan r untuk mendapatkan jari-jariMisalnya untuk persamaan:x2 + y2 - 4x - 6y + 9 = 01. Bawa ke bentuk umum:(x - 2)2 + (y - 3)2 = r22. Maka p (20)

2. fungsi-linier
2. fungsi-linier2. fungsi-linier
2. fungsi-linier
 
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptxBAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
 
Himpunan dan logika Bab 4
 Himpunan dan logika Bab 4 Himpunan dan logika Bab 4
Himpunan dan logika Bab 4
 
Kelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurusKelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurus
 
Fungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linierFungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linier
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
 
Pertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linearPertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linear
 
6. HUBUNGAN LINEAR.pptx
6. HUBUNGAN LINEAR.pptx6. HUBUNGAN LINEAR.pptx
6. HUBUNGAN LINEAR.pptx
 
Sketsa grafik
Sketsa grafikSketsa grafik
Sketsa grafik
 
Pertemuan 9 .pptx
Pertemuan 9 .pptxPertemuan 9 .pptx
Pertemuan 9 .pptx
 
Persamaan Garis Lurus - Matematika Dasar.pptx
Persamaan Garis Lurus - Matematika Dasar.pptxPersamaan Garis Lurus - Matematika Dasar.pptx
Persamaan Garis Lurus - Matematika Dasar.pptx
 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
 
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
 
grafik persamaan
grafik persamaangrafik persamaan
grafik persamaan
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptxMODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
 
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi KuadratMateri Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
 
tugas himpunan dan logika-1.pptx
tugas himpunan dan logika-1.pptxtugas himpunan dan logika-1.pptx
tugas himpunan dan logika-1.pptx
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 

Recently uploaded

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Langkah-langkahnya adalah:1. Bawa persamaan ke bentuk umum (x - h)2 + (y - k)2 = r22. Keluarkan h dan k untuk mendapatkan pusat lingkaran3. Keluarkan r untuk mendapatkan jari-jariMisalnya untuk persamaan:x2 + y2 - 4x - 6y + 9 = 01. Bawa ke bentuk umum:(x - 2)2 + (y - 3)2 = r22. Maka p

  • 2. Fungsi Non Linear Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi bentuknya tidak linier. Oleh sebab itu dengan mempelajari bentuk-bentuk fungsi non- linier dan memahami sifat-sifatnya akan sangat bermanfaat dalam mendalami teoriteori ekonomi. Model-model persamaan yang dipilih untuk diterapkan dapat dilakukan lebih tepat dan mendekati keadaan yang sebenarnya. Fungsi nonlinier merupakan fungsi yang banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karena lebih mendekati keadaan nyata. Banyak masalah dalam ilmu ekonomi yang menggunakan fungsi non-linier sebagai model, khususnya persamaanpersamaan kuadratik. Meskipun demikian tidak semua aplikasinya dimuat dalam modul ini. Aplikasi fungsi kuadratik yang dibicarakan, dibatasi untuk fungsi permintaan dan penawaran Nuryanto.ST.,MT
  • 3. Dengan mempelajari fungsi non linear ini, secara umum diharapkan dapat memahami berbagai macam bentuk fungsi non-linier, mengenai sifat-sifatnya dan dapat menggambarkan grafiknya. Di samping itu, Anda diharapkan mampu untuk menggunakan sifat-sifat fungsi kuadratik untuk membuat gambar grafiknya,membedakan bentuk-bentuk fungsi kuadratik seperti lingkaran, elips, parabola dan hiperbola, menentukan jika ada: format, jari-jari, asimtot dari fungsi kuadratik serta batasan-batasan nilai untuk variabel-variabelnya Nuryanto.ST.,MT Fungsi Non Linear
  • 4. Polinom atau suku banyak dalam x dan y dilambangkan f(x) adalah ungkapan yang mengandung suku-suku kxrys, di mana k adalah konstan, r dan s adalah bilangan bulat. Nilai tertinggi (r + s) pada suku f(x,y) dinamakan pangkat polinom. Jika polinom f(x,y) berpangkat n dan disamakan dengan nol, maka diperoleh persamaan pangkat n dalam x dan y yaitu f(x,y) = 0. Persamaan ini disebut persamaan aljabar. Suatu grafik yang melukiskan persamaan aljabar disebut sebagai kurva aljabar. Suatu contoh kurva aljabar adalah garis lurus. Sebaiknya suatu persamaan yang hendak dibuat grafiknya diuji dulu dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang berhubungan dengan fungsi tersebut, sehingga titik-titik yang digunakan jumlahnya tidak terlalu banyak Kaidah-kaidah dalam membuat grafik kurva non-linear dan kegunaannya adalah sebagai berikut: Nuryanto.ST.,MT Grafik Kurva Non-Linear
  • 5. Titik potong suatu kurva adalah titik perpotongan antara kurva dan garis sumbu. Titik potong dengan sumbu x diperoleh dengan memasukkan y = 0 ke dalam persamaan dan kemudian mencari nilai x nya. Titik potong dengan sumbu x diperoleh dengan memasukkan x = 0 ke dalam persamaan dan kemudian mencari nilai y nya. Untuk menggambar grafik suatu fungsi, titik-titik potong ini harus dicari. Nuryanto.ST.,MT Titik Potong
  • 6. Dua titik dikatakan simetris terhadap suatu garis bila garis tersebut terletak di antara dua titik dan jarak masing-masing titik ke garis tersebut sama. Contoh Titik (x,y) simetris dengan titik (x,-y) terhadap sumbu x. Titik (x,y) simetris dengan titik (-x,y) terhadap sumbu y. Dua titik simetris terhadap titik ke tiga, jika titik ke tiga itu terletak di tengah-tengah garis yang menghubungkan ke dua titik tersebut. Nuryanto.ST.,MT Simetris
  • 7. Contoh: Titik (x,y) simetris dengan titik (-x,-y) terhadap titik origin. Suatu kurva juga dapat simetris terhadap garis sumbu atau terhadap titik origin. Kurva simetris terhadap sumbu x bila untuk setiap titik (x,y) pada kurva, simetris dengan titik (x,-y) yang juga terletak pada kurva. Nuryanto.ST.,MT Simetris
  • 8. Contoh: Kurva simetris terhadap sumbu y, bila untuk setiap titik (x,y) pada kurva simetris dengan titik (- x,y) yang juga terletak pada kurva. Nuryanto.ST.,MT Simetris
  • 9. Dari tiga contoh terakhir dapat dilihat bahwa grafik persamaan f(x,y) = 0 simetris terhadap: a. Sumbu x jika f(x,y) = f(x,-y) = 0 b. Sumbu y jika f(x,y) = f(-x,y) = 0 c.Titik origin jika f(x,y) = f(-x,-y) = 0 Perlu diperhatikan di sini bahwa suatu fungsi yang simetris terhadap sumbu x dan sumbu y tentu simetris terhadap origin. Akan tetapi sebaliknya, kurva yang simetris terhadap origin belum tentu simetris terhadap sumbu x dan y.  Contoh : Kurva yang ditunjukkan oleh persamaan x2y + y + x3 = 0 merupakan fungsi dengan kurva yang simetris terhadap origin tetapi tidak simetris terhadap salah satu sumbu. Nuryanto.ST.,MT Simetris
  • 10. f(x,-y) = -x2y - y + x3 f(x,-y) = 0 tidak sama dengan f(x,y) = 0. Jadi f(x,y) = 0 tidak simetris terhadap sumbu x. f(-x,y) = x2y + y - x3  f(-x,y) = 0 tidak sama dengan f(x,y) = 0. Jadi f(x,y) = 0 tidak simetris terhadap sumbu y. f(-x,-y) = -x2y - y - x3 = 0  f(-x,-y) = 0 sama dengan f(x,y) = 0. Jadi f(x,y) = 0 simetris terhadap origin. Nuryanto.ST.,MT Simetris
  • 11. Pada sistim sumbu koordinat, titik (x,y) mempunyai koordinat bilanganriil. Jadi untuk titik (x,y) di mana nilai x merupakan bilangan riil tetapi y bilangan imajiner atau nilai y merupakan bilangan riil tetapi x bilangan imajiner harus dikecualikan dan titiknya tidak digunakan. Hal ini disebabkan variabel-variabel yang berpangkat genap dalam persamaan, penyelesaiannya melibatkan akar dan bilangan negatif tidak mempunyai akar bilangan riil. Akibatnya kurva harus dibatasi sedemikian rupa sehingga semua titik mempunyai koordinat bilangan riil. Setiap variabel pada suatu persamaan, sebaiknya dilihat apakah nilainya mempunyai batas. Contoh Tentukan apakah kurva yang ditunjukkan oleh persamaan x2 + y2 = 25 mempunyai batas? x2 = 25 - y2 x = ± 25 − 2 Nilai di bawah tanda akar yaitu 25 - y2 akan bertanda negatif bila: 25 - y2 < 0 - y2 < - 25 atau y > ±5 dan batas untuk y adalah -5 < y < 5 Nuryanto.ST.,MT Batas Nilai
  • 12. Batas untuk x: y2 = 25 - x2 y = ± 25 − 2 Nilai di bawah tanda akar bertanda negatif bila: 25 - x2 < 0 - x2 < 25 atau x > ±5 dan batas untuk x adalah -5 < x < 5 Nuryanto.ST.,MT Batas Nilai
  • 13. Asimtot suatu kurva adalah suatu garis lurus yang didekati oleh kurva dengan jarak yang semakin dekat dengan nol bila kurva tersebut semakin jauh dari origin atau dapat pula dikatakan bahwa garis y = mx + b merupakan asimtot kurva y = f(x), jika f(x) semakin dekat mx + b maka x dan y nilainya bertambah tanpa batas. Jadi, f(x) - mx + b jika x dan y - ∞. Pada umumnya garis asimtot yang banyak digunakan adalah garis asimtot yang sejajar sumbu x atau sumbu y. Garis asimtot yang sejajar dengan sumbu x disebut asimtot horisontal dan yang sejajar sumbu y disebut asimtot vertikal dan didefinisikan: Garis y = k adalah asimtot horisontal kurva y = f(x) bila y → k untuk x → ∞. Garis x = h adalah asimtot vertikal kurva y = f(x) bila x → h untuk y → ∞. Untuk kepentingan penggambaran suatu kurva, akan dibedakan arah gerakan suatu kurva apakah x dan y nilainya terus bertambah besar tanpa batas (x → +∞ ; y → +∞) atau x dan y nilainya terus berkurang tanpa batas (x → -∞; y → -∞). Di samping itu harus diperhatikan juga nilai variabel yang tidak bertambah atau berkurang tanpa ada batasnya. Hal ini sangat berguna untuk menentukan apakah suatu kurva mendekati asimtot dari kiri atau dari kanan (untuk asimtot vertikal) atau mendekati asimtot dari atas atau dari bawah (untuk asimtot horisontal). Nuryanto.ST.,MT Asismtot Kurva
  • 14. Tentukan apakah kurva yang ditunjukkan oleh persamaan xy-3x-4y-2= 0 mempunyai asimtot horisontal atau vertikal? Langkah pertama adalah mengeluarkan x: x= Nuryanto.ST.,MT Asismtot Kurva
  • 15. Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa, jika y → +∞, maka x → 4 dan x > 4. Jika y → -∞, maka x → 4 dan x < 4. Jadi x = 4 merupakan asimtot vertikal yang didekati oleh kurva dari kiri dan kanan. Langkah kedua adalah mengeluarkan y: y= Jika x → +∞, maka y → 3 dan y > 3, tetapi bila x → -∞ maka y → 3 dan y < 3. Jadi y = 3 merupakan asimtot horisontal yang didekati kurva dari atas dan bawah. Nuryanto.ST.,MT Asismtot Kurva
  • 16. Persamaan kurva f(x,y) = 0 mungkin dapat terjadi sebagai hasil perkalian antara dua faktor atau lebih, atau f(x,y) = g(x,y) . h(x,y) = 0. Dengan demikian maka grafik f(x,y) = 0 terdiri dari dua grafik yaitu g(x,y) = 0 dan h(x,y) = 0, dan titik (x,y) yang memenuhi persamaan g(x,y) = 0 atau h(x,y) = 0 terletak pada f(x,y) = 0. Contoh: Buatlah grafik persamaan 2x2 + 3xy - 2y2 = 0 2x2 - xy + 4xy - 2y2 = 0 (Faktorisasi) x(2x - y) + 2y(2x - y) = 0 (2x - y) (x + 2y) = 0 Jadi grafik persamaan 2x2 + 3xy - 2y2 = 0 terdiri dari grafik dua garis lurus yaitu: 2x - y = 0 dan x + 2y = 0. Nuryanto.ST.,MT Faktorisasi
  • 17. Tentukan Titik Potong, Kesimetrisan, Batas Nilai, dan Asimtot Grafik dari persamaan persamaan berikut : 1) y = (x + 2)(x - 3)2 2) y3 + xy2 - xy - x2 = 0 3) y2 - 4xy - 1 = 0 4) xy - y - x - 2 = 0 5) x2y - x2 - 4y = 0 Nuryanto.ST.,MT Soal Latihan
  • 18. Suatu persamaan kuadrat mungkin dapat berbentuk suatu lingkaran elips, parabola, hiperbola atau bentuk yang lain. Bentuk umum persamaan kuadratik: Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 di mana: A,B,C,D,E dan F adalah konstan dan paling tidak salah satu dari A,B dan C tidak bernilai sama dengan nol. Kurva yang menggambarkan persamaan di atas dapat diperoleh dengan mengiris dua buah kerucut dengan suatu bidang datar. Dari persamaan kuadratik Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 dengan mudah dapat diketahui secara cepat apakah kurvanya berbentuk lingkaran, elips, parabola atau hiperbola. Jika B = 0 dan A = C, maka irisan berbentuk lingkaran. Jika B2 - 4AC < 0, maka irisan berbentuk elips. Jika B2 - 4AC = 0, maka irisan berbentuk parabola. Jika B2 - 4AC > 0, maka irisan berbentuk hiperbola. Nuryanto.ST.,MT Fungsi Kuadratik
  • 19. Secara ilmu ukur, lingkaran didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar yang jaraknya dari suatu titik tertentu tetap. Titik tertentu itu dinamakan pusat dan jarak titik-titik pada lingkaran ke pusat dinamakan jari-jari lingkaran. Bentuk umum persamaan lingkaran adalah: Ax2 +Ay2 + Dx + Ey + F = 0 Persamaan di atas dapat dibawa ke bentuk: (x - h)2 + (y - k)2 = r2 di mana (h,k) merupakan pusat lingkaran dan r adalah jari-jari. Gambar lingkaran tersebut adalah sebagai berikut: Nuryanto.ST.,MT Lingkaran
  • 20. Tentukan titik pusat dan jari-jari lingkaran dengan persamaan: x2 - 4x + y2 = 0 Bentuk umum lingkaran: (x - h)2 + (y - k)2 = r2 x2 – 4x + y2 = 0 → ruas kiri dan kanan ditambah 4 x2 - 4x + 4 + y2 = 4 (x - 2)2 + (y - 0)2 = 22 Titik pusat (2,0), jari-jari = 2. Nuryanto.ST.,MT Lingkaran
  • 21. Secara ilmu ukur, elips didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar yang jumlah jaraknya dari dua buah titik tetap. Kedua titik tersebut dinamakan fokus. Suatu elips dibagi secara simetris oleh dua sumbu yang berpotongan tegak lurus. Yang panjang dinamakan sumbu panjang dan yang pendek dinamakan sumbu pendek. Perpotongan kedua sumbu disebut pusat elips. Bentuk umum persamaan Elips adalah Ax2 + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 di mana A, C, A dan C berlainan tanda. Persamaan Elips dapat ditulis dalam bentuk standar: Pusat elips adalah (h,k) dan bila a > b, maka sumbu panjang sejajar dengan sumbu x. Akan tetapi bila a < b, maka sumbu panjang sejajar dengan sumbu y. Sumbu panjangnya 2a dan sumbu pendeknya 2b. Sumbu panjang disebut jari-jari panjang dan sumbu pendek disebut jari-jari pendek. Nuryanto.ST.,MT Elips
  • 22. Contoh : Tentukan pusat elips, jari-jari panjang dan pendek dari elips yang ditunjukkan oleh persamaan: Pusat elips (-2,1) Jari-jari panjang = 9 = 3 Jari-jari pendek = 4 = 2 Nuryanto.ST.,MT Elips
  • 23. Secara ilmu ukur, parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada suatu bidang datar yang jaraknya ke suatu titik dan ke suatu garis tertentu sama. Titik tersebut dinamakan fokus dan garisnya disebut "directrix". Suatu parabola simetris terhadap suatu garis yang disebut sumbu. Perpotongan sumbu parabola dengan parabola disebut dengan "vertex“ parabola. Persamaan umum dari suatu parabola yang sumbunya sejajar sumbu y adalah: Ax2 + Dx + Ey + F = 0, Jika sumbunya sejajar sumbu x, persamaannya: Cy2 + Dx + Ey + F = 0, Bentuk persamaan standar dari parabola adalah: (x - h)2 = 4p (y - k) di mana (h,k) adalah vertex parabola dan sumbunya sejajar dengan sumbu y; atau (y - k)2 = 4p (x - h) di mana (h,k) adalah vertex parabola dan sumbu parabola sejajar dengan sumbu, sedang p adalah parameter yang tanda serta besarnya menentukan keadaan bentuk parabola. Nuryanto.ST.,MT Parabola
  • 24. Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu y:  Jika p < 0, maka parabola terbuka ke bawah.  Jika p > 0, maka parabola terbuka ke atas. Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu x:  Jika p < 0, maka parabola terbuka di sebelah kiri.  Jika p > 0, maka parabola terbuka di sebelah kanan. Besarnya jarak antara titik fokus dan garis directrix adalah 2p. Apabila nilai p semakin besar, maka parabola semakin cepat membuka. Bagian-bagian parabola dapat Anda perhatikan pada gambar berikut. Nuryanto.ST.,MT Parabola
  • 25. Contoh Jadikan bentuk standar persamaan parabola: x2 - 4x + 4y + 16 = 0 dan tentukan vertexnya. Bentuk standar parabola: (x - h)2 = 4p(y - k) x2 - 4x + 4y + 16 = 0 x2 - 4x + 4 = -4y - 16 + 4 (x - 2)2 = -4 (y + 3) Jadi parabola mempunyai vertex (2, -3); p = -1; sumbu sejajar dengan sumbu y dan parabola terbuka ke bawah. Nuryanto.ST.,MT Parabola
  • 26. Secara ilmu ukur hiperbola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu besarnya tetap. Hiperbola mempunyai dua sumbu yang membagi dua hiperbola secara simetris dan yang memotong hiperbola disebut sumbu "transverse". Pada suatu hiperbola terdapat dua buah garis asimtot yang saling berpotongan. Titik potongnya disebut pusat hiperbola. Bentuk umum persamaan hiperbola yaitu Ax2 + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 di mana A dan C berlawanan tanda. Persamaan tersebut dapat dijadikan bentuk standar untuk hiperbola. di mana (h,k) adalah pusat hiperbola dan sumbu transverse sejajar dengan sumbu x. Asimtot ditunjukkan oleh persamaan: Bila a = b, maka kedua asimtot berpotongan tegak lurus. Nuryanto.ST.,MT Hiperbola
  • 27. Contoh Tentukan pusat hiperbola dan persamaan asimtotnya bila diketahui persamaan hiperbola adalah 9x2 - 4y2 - 18x - 16y - 43 = 0. Bentuk umum persamaan hiperbola: 9x2 - 4y2 - 18x - 16y - 43 = 0 9(x2 - 2x + 1) - 4(y2 + 4y + 4) = 43 + 9 - 16 9(x - 1)2 - 4(y + 2)2 = 36 Jadi titik pusat hiperbola (1,-2), a = 2, b = 3. Sumbu transverse sejajar dengan sumbu x. Nuryanto.ST.,MT Hiperbola
  • 28. Persamaan asimtot: Asimtot 1: 3x - 3 = 2y + 4 atau 3x - 2y - 7 = 0 Asimtot 2: 3x - 3 =-2y - y atau 3x + 2y + 1 = 0 Telah disebutkan bila a = b, maka asimtot hiperbola akan saling berpotongan tegak lurus.Apabila asimtot hiperbola sejajar dengan sumbu x dan sumbu y, maka bentuk persamaan standar hiperbola menjadi: (x - h) (y - k) = c Nuryanto.ST.,MT Hiperbola
  • 29. Tentukan bentuk dari persamaan kuadratik berikut, dan gambarkan grafiknya: 1) x2 +y2 -6x -2y -6 = 0 2) xy -4y = 4 3) x2 +9y2 -8x +7 = 0 4) y2 - 4x2 -4y +4 = 0 5) y2 -2y -8x +25 = 0 Nuryanto.ST.,MT Soal Latihan
  • 30. Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi bentuknya tidak linier. Oleh sebab itu dengan mempelajari bentuk-bentuk fungsi non- linier dan memahami sifat-sifatnya akan sangat bermanfaat dalam mendalami teoriteori ekonomi. Model-model persamaan yang dipilih untuk diterapkan dapat dilakukan lebih tepat dan mendekati keadaan yang sebenarnya. Fungsi nonlinier merupakan fungsi yang banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karena lebih mendekati keadaan nyata. Banyak masalah dalam ilmu ekonomi yang menggunakan fungsi non- linier sebagai model, khususnya persamaanpersamaan kuadratik. Meskipun demikian tidak semua aplikasinya dimuat dalam materi ini. Aplikasi fungsi kuadratik yang dibicarakan, dibatasi untuk fungsi permintaan dan penawaran Setelah mendapatkan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: a. mendemonstrasikan pembuatan grafik berbagai macam bentuk fungsi non-linier; b. menjelaskan sifat-sifat berbagai bentuk fungsi non-linier; c. menunjukkan perbedaan fungsi permintaan dan penawaran yang disajikan dalam bentuk persamaan kuadratik; d. menghitung harga dan jumlah keseimbangan; e. menghitung kepuasan seorang konsumen dengan menggunakan konsep kurva indifference; f. menghitung kombinasi jumlah barang yang diminta dengan menggunakan konsep garis anggaran. Penggunaan Fungsi Non-Linear
  • 31. Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang merupakan fungsi linear. Secara grafis, fungsi permintaan dan penawaran dapat ditunjukkan juga oleh fungsi non-linear seperti berikut: Pada gambar di atas, sumbu vertikal menunjukkan harga (P) dan sumbu horisontal menunjukkan jumlah (Q), sedang fungsi permintaan maupun penawaran, keduanya ditunjukkan oleh garis lengkung Fungsi Permintaan & Penawaran
  • 32. Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu P (sumbu vertikal) bentuk persamaan umumnya dapat ditulis sebagai berikut (Q - h)2 = 4p (P - k) Bentuk Kurva Parabola
  • 33. Pada gambar (a), parabola terbuka ke bawah berarti p < 0. Titik vertex (h, k) terletak di kuadran kedua dan dapat pula di sumbu P. Ini berarti nilai h ≤ 0 dan k > 0. Gambar (b) menunjukkan parabola yang terbuka ke atas. Parabola macam ini mempunyai p > 0 dan titik vertex (h,k) yang terletak di kuadran keempat atau dapat pula terletak di sumbu Q (sumbu horisontal) jadi h > 0 dan k ≤ 0. Ada dua potongan kurva yang terletak di kuadran pertama yaitu bagian kurva yang menaik dan menurun. Namun untuk kurva permintaan yang dipakai adalah potongan kurva yang menurun. Nilai Q yang berlaku mempunyai batas yaitu 0 < Q < Q1, dan Q1 terletak pada potongan kurva yang menurun. Bentuk parabola yang ditunjukkan oleh gambar (c) dan (d) adalah parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu Q (sumbu horisontal) dan bentuk umumnya adalah (P - k)2 = 4p(Q - h) Pada gambar (c), parabola terbuka ke kiri yang berarti p < 0 dan titik vertex terletak di kuadran keempat dan mungkin juga terletak di sumbu Q.Titik vertex (h,k) di kuadran keempat ditunjukkan oleh h > 0 dan k < 0. Gambar (d) adalah gambar parabola yang terbuka ke kanan dengan P > 0.Titik vertex bisa berada di kuadran kedua dan dapat pula di sumbu P.Titik vertex (h,k) yang berada di kuadran kedua, ditandai oleh nilai h ≤ 0 dan k > 0. Bentuk Kurva Parabola
  • 34. Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan:P = 11-Q- 2 Persamaan dapat dirubah menjadi bentuk umum dengan cara sebagai berikut 4P = 44 - 4Q - Q2 + 4 – 4 atau Q2 + 4Q + 4 = 4P + 48 (Q + 2)2 = -4(P - 12) maka: P = -1, h = -2, k = 12 Perpotongan dengan sumbu vertikal (P) terjadi untuk Q = 0 dan P = 11. Perpotongan dengan sumbu horisontal (Q) terjadi untuk P = 0 dan Q1 = -2 + 4√3 Q2 = -2 - 4√3 Contoh
  • 35. Tentukan harga keseimbangan dan grafik fungsi penawaran dan permintaan dari persamaan – persamaan berikut : 1) Permintaan: 2Q + P = 10 Penawaran: P2 – 4Q = 4 2) Permintaan: 2Q2 + P = 9 Penawaran: Q2 + 5Q – P = -1 3) Permintaan: Q = 64 – 8P – 2P2 Penawaran: Q = 10P + 5P2 4) Permintaan: PQ + 12P + 6Q = 97 Penawaran: P – Q = 6 Soal Latihan