Dokumen tersebut membahas beberapa jenis fungsi non-linear seperti fungsi kuadrat, kubik, eksponensial, dan parabola. Fungsi kuadrat membahas lingkaran, elips, dan hiperbola beserta contoh soalnya. Fungsi kubik menjelaskan titik belok dan ekstrim. Terakhir, fungsi eksponensial mendefinisikan bentuk dasar persamaan eksponensial.
2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Lailatul Khamidah 140422602027
M. Abdul Hafiz 140422601116
M. Raynaldi Masyruri 140422604219
3. Pengertian Fungsi Kuadrat
• Fungsi polinom yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat dua, sering juga disebut fungsi berderajat dua.
• Bentuk umum persamaan kuadrat :
y = ao + a1x + a2x
Konstanta
Koefisien
a2 ≠ 0
4. Identifikasi Persamaan Kuadrat
• Jika p = 0 dan a = b ≠ 0, kurvanya lingkaran
• Jika p2 – 4 ab < 0, kurvanya elips
• Jika p2 – 4 ab > 0, kurvanya hiperbola
• Jika p2 – 4 ab = 0, kurvanya parabola
• Jika a = b ≠ 0, kurvanya lingkaran
• Jika a ≠ b, tetapi bertanda sama, kurvanya elips
• Jika a dan b berlawanan tanda, kurvanya hiperbola
• Jika a = 0 atau b = 0, tetapi tidak keduanya,
kurvanya sebuah parabola
ax2 + pxy + by2 + cx + dy + e = 0
ax2 + by2 +cx + dy + e = 0
5. Fungsi Kuadrat - Lingkaran
• Lingkaran – secara geometri – ialah tempat kedudukan titik-titik yang
berjarak tetap terhadap sebuah titik tertentu yang disebut jarak.
• Bentuk umum persamaan lingkaran:
a = b
• Bentuk baku rumus lingkaran, yaitu:
ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
(x – i)2 + (y – j)2 = r2 • i = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu –y
• j = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu –x
• r = jari-jari lingkaran
8. Fungsi Kuadrat - Elips
• Elips ialah tempat kedudukan titik yang jumlah jaraknya terhadap dua fokus selalu konstan.
• Bentuk umum persamaan elips:
a setanda tapi tidak sama dengan b
• Bentuk baku rumus elips:
Sumbu Minor
Sumbu Mayor
Pusat Elips
ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
(𝑥 − 𝑖)2
𝑟12
+
(𝑦 − 𝑗)2
𝑟22
= 1
• i = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu –y
• j = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu –x
• r1 dan r2 = jari-jari elips
9. Fungsi Kuadrat - Elips
• Elips ialah tempat kedudukan titik yang jumlah jaraknya terhadap dua fokus selalu konstan.
y
x
y
x
r1
r2
(i, j)
r1
r2
(i, j)
A B
r1 > r2 r1 < r2
11. Fungsi Kuadrat - Hiperbola
• Hiperbola ialah tempat kedudukan titik-titik yang perbedaan
jaraknya terhadap fokus selalu konstan.
• Bentuk umum persamaan hiperbola:
a berlawanan tanda dengan b
• Bentuk baku rumus hiperbola:
atau
ax2 + by2 +cx + dy + e = 0
(𝑥 − 𝑖)2
𝑚2
−
𝑦 − 𝑗 2
𝑛2
= 1
𝑦 − 𝑗 2
𝑛2
−
(𝑥 − 𝑖)2
𝑚2
= 1
sumbu lintang // sumbu –x sumbu lintang // sumbu –y
12. Fungsi Kuadrat - Hiperbola
y
x
(i, j)
y
x
(i, j)
Sumbu lintang
Sumbu lintang
Asimtot Asimtot
sumbu lintang // sumbu –x sumbu lintang // sumbu –y
𝑥 − 𝑖
𝑚
= ±
𝑦 − 𝑗
𝑛
𝑦 − 𝑗
𝑛
= ±
𝑥 − 𝑖
𝑚
13. Contoh:
Tentukan pusat dan jari-jari hiperbola 16x2 - 9y2 – 64x + 18y - 89 = 0. Tentukan
juga perpotongannya, pada masing-masing sumbu koordinat.
16x2 – 64x - 9y2 + 18y = 89
16x2 – 64x + 64 - 9y2 + 18y – 9 = 89 + 64 – 9
16( x2 – 4x + 4) – 9(y2 – 2y + 1) = 144
(𝑥 −2)2
9
−
𝑦 −1
16
= 1
(𝑥 −2)2
32 −
(𝑦 −1)2
42 = 1
i = 2, j = 1
m = 3, n = 4
Asimtot-asimtotnya:
𝑥 − 2
3
= ±
𝑦 − 1
4
y – 1 = ±
4
3
𝑥 − 2
y = ±
4
3
𝑥 − 2 + 1
y1 =
4
3
𝑥 −
5
3
y2 = −
4
3
𝑥 +
11
3
Jika x = 0, y = -1,67 Jika x = 0, y = 3,67
Jika y = 0, x = 1,25 Jika y = 0, x = 2,75
Perpotongan dengan sumbu –x: y = 0
16x2 – 64x – 89 = 0, diperoleh x1 = 5,09 dan x2 = -1,09
Perpotongan dengan sumbu –y: x = 0
9y2 – 18y + 89 = 0, diperoleh y1 = y2 = bilangan khayal
y
x
16x2 - 9y2 – 64x + 18y - 89 = 0
2
1
- 1,67
3,67
1,25 2,75-1,09 5,09
Sumbu lintang
(2, 1)
14. Fungsi Kuadrat - Parabola
• Parabola ialah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap
sebuah titik focus dan sebuah garis lurus yang disebut direktriks.
x
y
x
y
x
y
x
y
A B C D
a > 0a < 0 a < 0a > 0
15. Fungsi Kuadrat - Parabola
Sumbu simetri // sumbu vertical
Sumbu simetri // sumbu horizontal
ax2 + by2 +cx + dy + e = 0
y = ax2 + bx2 + c
x = ay2 + by2 + c
dimana a ± 0
Titik ekstrim parabola (i, j) adalah:
−𝑏
2𝑎
,
𝑏2 − 4𝑎𝑐
−4𝑎
Jarak titik ekstrim dari sumbu vertical -y
Jarak titik ekstrim dari sumbu horizontal -x
16. Contoh:
Tentukan titik ekstrim parabola y = -x2 + 6x – 2 dan
perpotongan dengan sumbu-sumbu koordinat.
Karena a = -1 < 0, titik ekstrimnya terletak diatas, berupa titik
puncak. Koordinat titik puncak:
−𝑏
2𝑎
,
𝑏2
− 4𝑎𝑐
−4𝑎
=
−6
−2
,
36 − 8
4
= (3, 7)
Perpotongan dengan sumbu –y: x = 0 y = -2
Perpotongan dengan sumbu –x: y = 0 -x2 + 6x – 2 = 0
diperoleh x1 = 5,65; x2 = 0,35
y
x
y = -x2 + 6x – 2
3
7
(3, 7)
-2
0,35 5.65
17. FUNGSI KUBIK
• Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga ialah fungsi
yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat
tiga. Bentuk umum persamaan fungsi kubik:
• Setiap fungsi kubik setidaknya mempunyai sebuah titik
belok, yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung
menjadi cembung atau sebaliknya. Selain titik belok
fungsi kubik mungkin pula mempunyai satu titik
ekstrim(minimum atau maksimum) atau dua titik
ekstrim.
y = a + 𝑎𝑏𝑥 + 𝑐𝑥2 + 𝑑𝑥2 d ± 0
18. y y y
Titik belok Titik belok
Titik belok
0 x 0 x 0 x
Gambar diatas memperlihatkan fungsi kubik yang hanya
mempunyai titik belok. Gambar bawah ini memperlihatkan
fungsi kudik yang mempunyai titik ekstrim.
y y
maksimum maksimum
minimum minimum
x x
Cara mencari kordinat-kordinat titik maksimum dan titik
minimum serta titik belok dari suatu fungsi kubik akan
diterangkan tersendiri pada bab tentang diferensial (Bab 9)
19. FUNGSI EKSPONENSIAL
• Fungsi eksponensial ialah fungsi dari suatu konstanta berpangkat variable
babas. Bentuk fungsi eksponensial yg paling sederhana ialah :
n > 0
Kurvannya terletak di kuadran-kuadran atas (kuadran I dan II) pada sistem
koordinat. Dalam hal 0 < n < 1 kurva dari y = nˣ bergerak menurun dari
kiri ke kanan, serta asimtotik terhadap sumbu –x dan memotong sumbu –y
pada (0,1). Dalam hal n > 1 , kurva dari y = nˣ bergerak menaik dari kiri
ke kanan, juga asimtotik terhadap sumbu –x dan memotong sumbu –y pada
(0,1). Jika n = 1, kurvanya akan berupa garis lurus sejajar sumbu -x
y = nˣ
20. n = 0,3
n = 0,6
n = 0,8
(0,1)
0
x
y
Kurva eksponensial y = nˣ
n = 9
n = 7
n = 2
(0,1)
0
y
x
(a) 0 < n (b) n > 1
21. • Bentuk fungsi eksponensial yang lebih umum :
n ± 0
k, c : konstanta
Kurvannya asimtotik terhadap garis y = c. Mengingat bentuk
ini mengandung bilangan e, sangat diperlukan untuk
menyelesaikan persamaan eksponensial semacam ini. Kurva
dari y = neᵏˣ + c untuk nilai-nilai n, k, dan c tertentu dapat
dilihat pada gambar
y = neᵏˣ + c
22. Kurva eksponensial y = neᵏˣ + c untuk n > 0
y = c
x
y
0
a) Jika k > 0, c ≥ 0
y = c
x
0
y
b) Jika k < 0, c ≥ 0
23. y = c
x
y
0
c) k > 0, c ≤ 0, │ c │ < n
y = c
x
y
0
d) k < 0, c ≤ 0, │c │< n
y = c
0
y
x
e) k > 0, c ≤ 0, │c │> n
y = c
0
y
x
f) k < 0, c ≤ 0, │c │> n
24. a) k > 0, c > 0, c >│n│
y = c
0 x
y
y = c
0 x
y
b) k < 0, c > 0, c >│n│
Kurva eksponensial y = neᵏˣ + c dan n < 0
25. y = c
0
x
y
y = c
0
x
y
y = c
0
x
y
c) k > 0, c > 0, c <│n│
y = c
0
x
y
d) k < 0, c > 0, c <│n│
e) Jika k > 0, c ≤ 0
f) Jika k < 0, c ≤ 0
26. Titik potong kurva eksponensial y = neᵏˣ + c pada sumbu
–x ialah ( ) sedang pada sumbu –y ialah (0, n + c).
Hal ini berlaku umum untuk ke 12 kurva di atas.
Contoh Soal :
1.Tentukan titik potong kurva eksponensial
pada masing-masing sumbu dan hitunglah f(3).
27. _
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
(3;
4,96)
3
(1,39; 0)
5
0
(0;-2)
y = 4
y
x
0,5x
y = 2e - 4
jawab :
Pada sumbu –x; y = 0
= 4
= 2
ln = ln 2
0,5x lne = ln 2 (lne 1)
0,5x = 0,69
x = 1,39
Titik potongnya (1,39;0)
Pada sumbu –y; x = 0
y = - 4
y = - 4
y = 2 - 4 = -2
Titik potong (0; -2)
Untuk x = 3
y = - 4
y = - 4
y = 2(4,48) - 4
y = 4,96
28. • Fungsi balik (invers) dari fungsi eksponensial yang variable bebasnya merupakan bilangan logaritmik.
Bentuk paling sederhana dari fungsi logaritmik adalah:
n > 0 dan n ± 1
• Bentuk fungsi logaritmik yang lebih umum adalah:
x > 1
Fungsi Logaritmik
y = nlog x
y = a In (1 + x) + b y
x
y
x
0 < n < 1
n > 1
(1, 0)
n = 0,8
n = 0,6
n = 0,3
(1, 0)
n = 2 n = 7
n = 9
29. • Perpotongan dengan sumbu –x: y = 0
a In (1 + x) = -b
In (1 + x) = -b/a
(1 + x) = e(b/a)
x = e-(b/a) – 1
Perpotongan dengan sumbu –y: x = 0
y = a In (1 + 0) + b = a In 1 + b = a (0) + b = b
Kurva Logaritmik = y = a In (1 + x) + b
e(b/a) – 1 > 0 jika
𝑎
𝑏
< 0
e(b/a) – 1 = 0 jika
𝑎
𝑏
= 0
e(b/a) – 1 < 0 jika
𝑎
𝑏
> 0
e-(b/a) – 1 > 0 e-(b/a) – 1 < 0
x
y
x
y
x
y
x
y
a > 0, b > 0 a < 0, b < 0 a < 0, b > 0 a > 0, b < 0
x–1
x–1
x–1
x–1
(0, b) (0, b)
(0, b)
(0, b)
(e-(b/a) – 1, 0)
(e-(b/a) – 1, 0)
(e-(b/a) – 1, 0)
(e-(b/a) – 1, 0)
30. Contoh:
Temukan titik potong kurva logaritmik y = 2In (1 + x) + 6 pada
masing-masing sumbu dan hitungklah f (4)
Untuk y = 0; 2In (1 + x) = -6
In (1 + x) = -3
1 + x = e-3
1 + x = 0,0498 x = -0,9502
Titik potong dengan sumbu –x: (-0,09502; 0)
Untuk x = 0; y = 6. Titik potong dengan sumbu –y: (0; 6)
Jika x = 4; y = 2 In5 + 6
= 2 (1,6094) + 6
= 9,2188