SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Handaru Jati, Ph.D
Universitas Negeri Yogyakarta
handaru@uny.ac.id
BAB 2
MANAJEMEN KEUANGAN
II.1 PENDAHULUAN
Kebanyakan proyek diinisialisasi tanpa analisis biaya manfaat (AMB). AMB
bukan aktifitas yang dilakukan hanya sekali, tetapi perlu direvisi selama siklus
pengembangan. AMB adalah alat manajemen untuk mendukung keputusan tentang
alokasi sumber daya, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan,
inisialisasi ataupun kelanjutan proyek. Tim proyek perlu dilengkapi analisis dan
rekomendasi manajemen level atas (yang mengambil keputusan). Gambar 2.1
menunjukkan pengaruh AMB terhadap keputusan pemilihan proyek.
39
Inisialisasi
kebutuhan
Elemen biaya
& manfaat
ANALISA MANFAAT
BIAYA
rekomendasi Factor lainnya
PEMILIHAN PROYEK
Ditunda dipilih ditolak
Gambar 2.1 Pengaruh AMB terhadap keputusan pemilihan proyek
Identifikasi elemen manfaat :
• Secara tradisional, proyek pengolahan data sudah ditetapkan basis biaya
yang dapat diukur, sehingga beberapa hal dapat dihindari atau dihemat
• Alasan utama untuk kebanyakan proyek saat ini bukan penghematan uang
tetapi pencapaian beberapa perbaikan spesifik kegiatan bisnis.
Pengujian elemen manfaat :
• Keinginan untuk memantapkan obyektif yang dapat diukur untuk proyek SI
• Estimasi manfaat dengan analisis inkremental
• Memperbaiki estimasi
Evaluasi Biaya :
• Berkaitan dengan seluruh biaya, jadi tidak hanya sebagian
• 2 kategori dari elemen biaya, pengembangan dan “ongoing”
• jangan memotong biaya untuk usulan aplikasi yang penting
• jika tidak ada data lalu yang tersedia untuk proyeksi, maka gunakan Delphi
method
• pengulangan biaya, perkiraan kerendahan atau pertumbuhan yang terabaikan
Proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan lima
teknik analisis penganggaran modal :
• Periode pembayaran kembali .(Payback Period)
• Metode pembayaran kembali terdiskonto ( Discounted payback period)
• Metode nilai sekarang bersih (NPV-Net Present Value)
• Tingkat pengembalian internal (IRR- Internal Rate of Return)
• Metode IRR yang dimodifikasikan (MIRR-Modified IRR)
40
II.2 TEKNIK AMB :
II.2.1 Metode Pay Back (Periode Pembayaran Kembali )
Periode pembayaran kembali didefinisikan sebagai sejumlah tahun yang dibutuhkan
untuk mengembalikan biaya suatu proyek. Metode ini mengabaikan arus kas diluar
periode pembayaran kembali dan tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
Akan tetapi , pembayaran kembali memberikan indikasi mengenai risiko dan
likuiditas suatu proyek, karena menunjukkan berapa lama modal yang diinvestasikan
akan berada dalam risiko.
Yang dipertimbangkan :
1. Berapa lama harus membiayai proyek
2. Kapan manfaat akan diperoleh
Rumus :
M1 +M2 +M3 +…+ Mk >= Bp
Dimana :
Mi : manfaat bersih
Bp : biaya pengembangan
Keuntungan Kerugian
Mudah dihitung Tidak berlaku pada waktu setelah
periode pengembalian, jadi tidak dapat
untuk megukur profitabilitas
Memberikan gambaran atas resiko dan
likuiditas dari investasi
Mengabaikan perhitungan untuk waktu
pengembalian dalam periode
pengembalian
Mengarahkan awal tentang early return Kriteria penerimaan untuk investasi
sangat subyektif
Berguna sebagai alat penyaring
Contoh :
41
Suatu proyek bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya adalah sama, yaitu
sebesar Rp.4.000.000,- Maka pay back period investasi ini adalah :
4/33
000.000.4
000.000.15
= tahun
ini berarti proyek investasi sistem informasi akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9
bulan.
Bila proceed tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu
persatu. Misalnya nilai proyek adalah Rp. 15.000.000,- umur ekonomis proyek
adalah 4 tahun dan proceed tiap tahunnya adalah ;
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,-
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,-
Proceed tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,-
Maka payback period dapat dihitung sebagai berikut :
Nilai investasi = Rp. 15.000.000,-
Proceed tahun 1 = Rp. 5.000.000 _
Sisa investasi thn 2 = Rp. 10.000.000,-
Proceed tahun 2 = Rp. 4.000.000,- _
Sisa investasi thn 3 = Rp. 6.000.000,-
Proceed tahun 3 = Rp. 4.500.000,- _
Sisa investasi tahun 4 = Rp. 1.500.000,-
Sisa investasi tahun 4 tertutup oleh proceed tahun ke– 4, sebagian dari sebesar Rp.
6.000.000,-, yaitu Rp. 1.500.000,- / Rp. 6.000.000,- =1/3 bagian. Jadi payback
period investasi ini adalah 3 tahun 4 bulan. Apakah investasi ini layak diterima ?
untuk ini maka payback period harus dibandingkan dengan maksimum paybak
period yang ditentukan sebelumnya. Misalnya maximum payback period adalah 3
tahun, berarti investasi ini ditolak.
Latihan
Suatu proyek bernilai Rp. 173.000.000,- (merupakan biaya pengadaan, biaya
persiapan operasi dan biaya proyek). Umur ekonomis proyek ini adalah 4 tahun
dengan proceed (berupa selisih manfaat dengan biaya operasi dan pemeliharaan
sistem) untuk tiap tahunnya adalah :
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 55.800.000,-
42
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 74.500.000,-
Proceed tahun 3 sebesar Rp. 97.200.000,-
Proceed tahun 4 sebesar Rp. 108.450.000,-
Carilah payback periodnya? Bila maksimum payback periodnya ditentukan selama 3
tahun.
II. 2.2 Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto
Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto mirip dengan metode pembayaran
kembali biasa kecuali bahwa metode ini mendiskontokan arus kas pada tingkat biaya
modal proyek. Metode ini mempertimbangkan nilai waktu dari uang tetapi
mengabaikan arus kas diluar periode pembayaran kembali.
II.2.2.1 Metode Nilai Sekarang Ber sih (Net Present Value / NPV)
Metode NPV adalah metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang.
Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed
atau arus dari uangnya. Proyek akan diterima jika NPV-nya positif.
Rumus :
NPV = - nilai proyek + proceed-1 / (1+i)1
+…+ proceed-n / (1+i)n
Contoh :
Suatu proyek bernilai Rp. 173.000.000,- (merupakan biaya pengadaan, biaya
persiapan operasi dan biaya proyek). Umur ekonomis proyek ini adalah 4 tahun
dengan proceed (berupa selisih manfaat dengan biaya operasi dan pemeliharaan
sistem) untuk tiap tahunnya adalah :
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 55.800.000,-
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 74.500.000,-
Proceed tahun 3 sebesar Rp. 97.200.000,-
Proceed tahun 4 sebesar Rp. 108.450.000,-
Maka NPV dengan tingkat bunga diskonto 18 % adalah :
NPV = -173.000.000,- + 55.800.000 / (1 + 0,18)1
+74.500.000/(1+0,18)2
+
97.200.000/(1+0,18)3
+ (108.450.000)/(1+0,18)4
= Rp. 42.889.098,6
karena NPV lebih besar dari 0 berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima
Keuntungan dan kekurangan metode NPV :
43
Keuntungan Kerugian
Mudah dihitung i sulit diperoleh dan mungkin
konfidensial
Tidak ada masalah dengan beberapa nilai
seperti dalam kasus laju pengembalian
Untuk suatu investasi yang sangat besar
maka laju i mungkin tidak konstan,
tergantung konsiderasi investasinya
III.2.3. Metode Pengembalian Investasi (ROI)
ROI (return on investment) digunakan untuk mengukur prosentase manfaat
yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya.
Rumus :
biayatotal
biayatotalmanfaattotal −
=ROI x 100%
contoh :
suatu proyek mempunyai perincian manfaat dan biaya sebagai berikut :
manfaat tahun ke 1 =Rp. 68.000.000,-
manfaat tahun ke 2 =Rp. 88.000.000,-
manfaat tahun ke 3 =Rp. 113.000.000,-
manfaat tahun ke 4 =Rp. 125.500.000,-
total manfat Rp. 394.500.000,-
Sedang total biaya yang dikeluarkan adalah :
Nilai investasi = Rp. 173.000.000,-
Biaya tahun ke 1 = Rp. 12.200.000,-
Biaya tahun ke 2 = Rp. 13.500.000,-
Biaya tahun ke 3 = Rp. 15.800.000,-
Biaya tahun ke 4 = Rp. 17.050.000,-
Total biaya = Rp.231.550.000,-
Maka ROI untuk proyek ini sebesar :
%100
000.550.231.
000.550.231.000.500.394.
x
Rp
RpRp
ROI
−
=
= 70,373 %
suatu proyek yang mempunyai ROI > suku bunga bank adalah proyek yang dapat
diterima. ROI sebesar 70,373 % berarti proyek ini akan memberikan keuntungan
sebesar 70,373 % dari biaya investasinya.
44
III.2.4. Metode Tingkat Pengembalian internal (IRR / Internal Rate of Return)
• Metode ini mendasarkan atas tingkat suku bunga yang akan menyebabkan
nilai ekivalen/investasi sama dengan nilai ekivalen penerimaan
• Tingkat suku bunga ini meyebabkan cashoutflow dari investasi sama dengan
cashinflow
Misal IRR yang dihasilkan oleh suatu proyek adalah 25 % berarti proyek ini akan
menghasilkan keuntungan dengan tingkat bunga 25 %.
Perhitungan untuk mencari nilai IRR biasanya dilakukan secara coba salah
(trial and error), dengan cara mencobanya berkali-kali dengan tingkat bunga yang
berbeda sampai didapatkan nilai NPV(net present value)=0. Tingkat bunga yang
menyebabkan NPV=0 inilah yang disebut IRR.
Contoh :
Umur investasi 4
Nilai investasi 173.000.000,-
Proceed tahun ke 1 55.800.000,-
Proceed tahun ke 2 74.580.000,-
Proceed tahun ke 3 97.200.000,-
Proceed tahun ke 4 108.450.000,-
Hasil NPV untuk tingkat bunga 28 % adalah Rp. 2.814.297,81 masih bernilai positif.
Dicoba lagi untuk tingkat bunga 30 % , NPV sebagai berikut : Rp. –3.780,551
Bernilai negatif, berarti NPV=0 terletak antara tingkat bunga 28 % sampai 30%.
Untuk mempercepat perhitungan dilakukan dengan cara interpolasi sebagai berikut :
)55113,3780(81,2814297
81,2814297)2830(
28
−−
−
+=
x
IRR
94,6594848
62,5628595
28 +=
= 28 + 0,8534 = 28,8534 %
Rumus :
IRR = i1 + (i2-i1) x NPV1
(NPV1-NPV2)
dimana ;
i : tingkat bunga
45
i1 : tingkat bunga pertama yang menyebabkan nilai NPV positif
i2 : tingkat bunga kedua yang menyebabkan nilai NPV negatif
NPV1 : NPV positif dengan tingkat bunga i1
NPV2 : NPV negatif dengan tingkat bunga i2
Keuntungan dan kekurangan metoda IRR :
Keuntungan Kerugian
IRR berhubungan dengan profitabilitas Perhitungan IRR bukan hal yang mudah
Konsep IRR dapat menjadi
kesalahpahaman
Metode ini secara konseptual sederhana Metode ini tidak dapat dibedakan dengan
baik dari sejumlah investasi yang
berukuran sama
Suatu investasi dapat memiliki beberapa
laju pengembalian
Tidak ada satu teknik yang paling baik dari lainnya untuk semua aspek, beberapa
teknik dapat dipakai secara bersama dan saling melengkapi, dan bila menggunakan
kombinasi beberapa teknik bandingkan hasilnya serta lakukan iterasi untuk
dibandingkan dengan lainnya.
Penganggaran Modal adalah proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dan
keputusan penganggaran modal mungkin adalah keputusan paling penting yang
harus diambil oleh para manajer keuangan.
III.2.5. Metode IRR yang dimodifikasi.(MIRR)
Metode NPV dan IRR akan menghasilkan keputusan penerimaan / penolakan
yang sama untuk proyek-proyek yang independen, tetapi jika proyek-proyek tersebut
saling eksklusif, maka dapat terjadi konflik peringkat. Jika terjadi konflik peringkat,
maka sebaiknya menggunakan metode NPV. Metode NPV dan IRR lebih unggul
daripada metode pembayaran kembali, tetapi NPV lebih unggul dari IRR, karena
NPV berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat biaya modal
perusahaan , sedangkan IRR berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada
tingkat IRR proyek. Investasi kembali pada tingkat biaya modal umumnya adalah
asumsi yang lebih baik karena lebih mendekati kenyataan.
46
Metode IRR yang dimodifikasi memperbaiki masalah yang terdapat dalam IRR
biasa. MIRR melibatkan perhitungan nilai akhir (TV) dari arus kas masuk yang
dimajemukkan pada tingkat biaya modal perusahaan dan kemudian menentukan
tingkat diskonto yang memaksa nilai sekarang TV menjadi sama dengan nilai
sekarang arus kas keluar.
CONTOH SOAL :
Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta
anda untuk menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T.
Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 10.000 dan biaya modal dari setiap
proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi
arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut :
EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH
TAHUN PROYEK S PROYEK T
0 ($10.000) ($10.000)
1 6.500 3.500
2 3.000 3.500
3 3.000 3.500
4 1.000 3.500
Pertanyaan :
1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat
pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang
dimodifikasikan (MIRR) setiap proyek
2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent
3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif
JAWABAN :
DIKETAHUI :
47
1. Tahun sebelum pengembalian penuh
Proyek S sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun
ketiga ($6.500 + $ 3.000 + $ 500= $10.000). JADI Tahun sebelum pengembalian
penuh adalah tahun ke-2
Proyek T sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun
ketiga ($3.500 + $ 3.500 + $3.500= $10.000) JADI Tahun sebelum pengembalian
penuh adalah tahun ke-2
2. Biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun
*= -$10.000- $6.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 6.500)= -
$3.500
= - $3.500- $3.000 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.000)= -
$500
JADI Proyek S, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah - $ 500
*= -$10.000- $3.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 3.500)= -
$6.500
= - $6.500- $3.500 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.500)= -
$3.000
JADI Proyek T, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah - $ 3.000
HASIL EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH (CFt)
TAHUN PROYEK S PROYEK T
0 ($10.000) ($10.000)
1 (3.500)* (6.500)
2 ( 500) (3.000)
3 2.500 500
4 3.500 4.000
1. a. Pembayaran Kembali
Tahun sebelum Biaya yang belum dikembalikan
48
pengembalian penuh + pada awal tahun
Pembayaran kembali S = _______________________________________
Arus kas selama tahun berjalan
Pembayaran kembali s = 2 + $ 5.00/ $ 3.000 =2,17 years
Pembayaran kembali t = 2+ $3.000/$3.500 =2,86 years
1.b.NILAI SEKARANG BERSIH
CF1 CF2 CFn
NPV= CF0 +______+ ______ +…… + _____
(1+k)1
(1+k)2
(1+k)n
= n
CFt
∑ ______
t=0 (1+k)t
NPV S = -$10.000+$6.500/(1,12)1
+$3.000/(1,12)2
+$3.000/(1,12)3
+$1000/(1,12)4
= $.966,01
NPV T = -$10.000+$3.500/(1,12)1
+$3.500/(1,12)2
+$3.500/(1,12)3
+$3.500/(1,12)4
= $.630,72
1.c. TINGKAT PENGEMBALIAN INTERNAL
CF1 CF2 CFn
IRR =0 = CF0 +______+ ______ +…… + _____
(1+IRR)1
(1+IRR)2
(1+IRR)n
0= n
CFt
∑ ______
t=0 (1+IRR)t
IRR S = 18,0 %
IRR T = 15,0%
1.d MODIFIKASI IRR
PV BIAYA = PV NILAI AKHIR
49
n
CIFt (1+k)n-1
∑
t=0
n
COFt
∑ ______ = __________________________
t=0 (1+k)t
(1+MIRR)n
PV BIAYA = TV
______________
(1+MIRR)n
TV S = $6.500/(1,12)3
+$3.000/(1,12)2
+$3.000/(1,12)1
+$1000 = $17.255,23
TV T = $3.500/(1,12)3
+$3.500/(1,12)2
+$3.500/(1,12)1
+$3.500 = $16.727,65
MIRR S= 14,61%
MIRR T= 13,73%
MENGAMBIL KEPUTUSAN PROYEK DALAM PENGANGGARAN MODAL
2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika independen Proyek yang mendapat
peringkat lebih tinggi
1. metode pembayaran kembali proyek S
2. NPV proyek S
3. IRR proyek S
2. MIRR proyek S
Seluruh metode menghasilkan peringkat Proyek S berada di atas Proyek T.
Tambahan lagi, kedua proyek dapat diterima menurut criteria NPV, IRR, dan MIRR,
jadi kedua proyek seharusnya akan diterima jika kedua proyek tersebut independent
3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika eksklusif
Kita akan memilih proyek S karena nilai NPV lebih tinggi pada k=12%
TUGAS
50
Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta
anda untuk menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T.
Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 20.000 dan biaya modal dari setiap
proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi
arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut :
EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH
TAHUN PROYEK S PROYEK T
0 ($12.000) ($12.000)
1 6.500 3.500
2 3.000 3.500
3 3.000 3.500
4 1.000 3.500
Pertanyaan :
1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat
pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang
dimodifikasikan (MIRR) setiap proyek
2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent
3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif
51
III.3 NILAI WAKTU DARI UANG
III.3.1 Bunga sederhana (simple interest)
Perhitungan bunga sederhana nilai uang pada masa yang akan datang :
F = P(1 + i*n)
dimana :
P = nilai uang saat ini
F = nilai uang pada masa yang akan datang
i = tingkat bunga per periode tertentu
n = periode penelaahannya
Contoh :
Jika sejumlah uang dengan nilai Rp. 1.000,00 diusahakan selama 3 tahun dengan
tingkat bunga 5 % pertahun, maka setelah 3 tahun nilai uang tersebut :
Jawab ;
Bunga pertahun = 5% x Rp. 1000,- = Rp. 50,-
Bunga selama 3 tahun = 3 x Rp.50,- = Rp. 150,-
Pengembalian modal = Rp. 1000,-
Jumlah = Rp.1.150,-
Dengan rumus :
F = P (1 + i*n)
= 1000 (1 +0,05 .3)
= 1000 (1,15)
= Rp. 1150
III.3.2 Bunga Berbunga (compound interest)
Dalam persoalan bunga berbunga, nilai uang yang dihasilkan pada akhir
setiap periode ditambahkan kembali pada pokok pinjaman semula.
Rumus :
F = P (1 + i )n
Contoh:
Jika sejumlah uang sebesar Rp. 1000,0 disimpan dengan tingkat suku bunga sebesar
5% setahun, maka pada akhir tahun ke 3 uang tersebut menjadi :
F = P (1 + i )n
52
F = 1000 (1 +0,05)3
= 1000 (1,05)3
= Rp.1158,-
III.3.3 Nilai Sekarang ( Present Value)
Dari persamaan F = P(1+i)n
didapat persamaan :
P = F (1 + i ) – n
Contoh jika uang yang akan datang sebesar Rp. 1158,- berapa nilainya saat ini ?
Jawab;
P = F (1 + i ) – n
P = 1158 (1 + 0,05 ) – 3
= 1158 (0,8638)
= Rp. 1000,-
III.3.4 Pembayaran Uniform (Uniform Series Payment)
Apabila pada setiap periode dilakukan pembayaran dengan jumlah yang sama untuk
setiap periode (A), maka nilai uang pada akhir periode penelaahan dengan tingkat
suku bunga i dan dalam waktu n periode adalah :
( )





 −+
=
i
i
AF
n
11
atau
( ) 







−+
=
11
n
i
i
FA
Contoh :
A = Rp.100,-, i=4 % n=4 tahun maka
( )





 −+
=
i
i
AF
n
11
( )





 −+
=
04,0
104,01
100
4
F
= 424,65
contoh 2:
F=Rp.5.000,- n = 10 I= 4 %
53
Maka A adalah :
( ) 







−+
=
11
n
i
i
FA
( ) 







−+
=
104,01
04,0
5000 10
A
=416,46
III.3.5 Penerimaan Teratur ( Capital Recovery)
Apabila pada saat awal disimpan uang sejumlah P, dengan tingkat suku
bunga i dan lamanya n periode , maka penerimaan pada setiap periodenya adalah :
( )






−+
+
=
1)1(
1
n
n
i
ii
PA
contoh ;
P = Rp.10.000,- , i = 4 % pertahun, n = 5 tahun maka A :
( )






−+
+
=
1)1(
1
n
n
i
ii
PA
( )






−+
+
−=
1)04,01(
04,0104,0
,000.10 5
5
A
= 10.000 (0,22463)
= Rp. 2.246,30
III.3.6 Nilai Sekarang Pembayaran Uniform (Present Value Uniform Series)
Apabila pada setiap akhir periode, dilakukan pembayaran sebesar A, untuk selama n
periode, dengan tingkat bunga sebesar i maka, nilai sekarang pembayaran uniform
dapat diperoleh :






+
−+
= n
n
ii
i
AP
)1(
1)1(
Contoh :
A = Rp.100,-, n = 6 tahun , i = 6% pertahun Maka P :






+
−+
= n
n
ii
i
AP
)1(
1)1(
54






+
−+
= 6
6
)06,01(06,0
1)06,01(
100P
= 100 (4,917)
= Rp. 491,70
III.3.7 Gradient Uniform
Seringkali nilai aliran dana tahunan tidak dalam nilai yang besarnya konstan
A, tetapi mempunyai nilai perubahan yang semakin naik atau turun dengan tingkat
perubahan yang konstan, misalnya G, yang disebut sebagai “gradien”.






−
−+
= n
i
i
i
G
F
n
1)1(
atau






−
−+
+
= n
i
i
ii
G
P
n
n
1)1(
)1(
atau






−+
−=
1)1(
1
n
i
n
i
GA
Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan
yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari
pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan
acuan periode tertentu.
Break Even Point (BEP)Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok
adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan,
dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV
(Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan
minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak
mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-
lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi,
namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-
bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan
pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-
porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
55
| |
| |
| |
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan
perubahan volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel
atau dapat juga dituliskan sebagai:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------
Biaya Variabel
1 – -----------------------
Hasil Penjualan
1. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya
variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah
analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum.
Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu
rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya,
dapat dilihat dari rumusan berikut:
Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin = 1 – ------------------------
Hasil Penjualan
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal
dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap + Laba
Minimal Penjualan = -----------------------------------
Biaya Variabel
1 – -------------------------
Hasil Penjualan
56

More Related Content

What's hot

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankAnalisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankTrisnadi Wijaya
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialRetna Rindayani
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and returnFariz Mido
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasInal Ypyn
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiyy rahmat
 

What's hot (20)

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankAnalisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan Bank
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kas
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 

Similar to AMB-MANFAAT

MPPL Chapter 10
MPPL Chapter 10MPPL Chapter 10
MPPL Chapter 10beiharira
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxDenzbaguseNugroho
 
Analisa biaya manfaat
Analisa biaya manfaatAnalisa biaya manfaat
Analisa biaya manfaatmuhamad-sarif
 
Analisis Rate of Return
Analisis Rate of ReturnAnalisis Rate of Return
Analisis Rate of ReturnAhmad Musdikar
 
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Iqbal Surya
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4Yoyo Sudaryo
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14Ayulestari1234
 
CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptMhmdRidwanM
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of returndtree
 
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Mukhtarbustami
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptjenniferfei2
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxDiam10
 
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptxKRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptxNATASYATasya14
 
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxKebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxIvonneTanudjaja
 

Similar to AMB-MANFAAT (20)

MPPL Chapter 10
MPPL Chapter 10MPPL Chapter 10
MPPL Chapter 10
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Analisa biaya manfaat
Analisa biaya manfaatAnalisa biaya manfaat
Analisa biaya manfaat
 
Analisis Rate of Return
Analisis Rate of ReturnAnalisis Rate of Return
Analisis Rate of Return
 
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
 
ASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptxASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptx
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
 
CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.ppt
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
 
Tugas apsi
Tugas apsiTugas apsi
Tugas apsi
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.ppt
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptx
 
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptxKRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
KRITERIA INVESTASI [Autosaved] 13.pptx
 
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxKebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
 

AMB-MANFAAT

  • 1. Handaru Jati, Ph.D Universitas Negeri Yogyakarta handaru@uny.ac.id BAB 2 MANAJEMEN KEUANGAN II.1 PENDAHULUAN Kebanyakan proyek diinisialisasi tanpa analisis biaya manfaat (AMB). AMB bukan aktifitas yang dilakukan hanya sekali, tetapi perlu direvisi selama siklus pengembangan. AMB adalah alat manajemen untuk mendukung keputusan tentang alokasi sumber daya, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan, inisialisasi ataupun kelanjutan proyek. Tim proyek perlu dilengkapi analisis dan rekomendasi manajemen level atas (yang mengambil keputusan). Gambar 2.1 menunjukkan pengaruh AMB terhadap keputusan pemilihan proyek. 39 Inisialisasi kebutuhan Elemen biaya & manfaat ANALISA MANFAAT BIAYA rekomendasi Factor lainnya PEMILIHAN PROYEK Ditunda dipilih ditolak
  • 2. Gambar 2.1 Pengaruh AMB terhadap keputusan pemilihan proyek Identifikasi elemen manfaat : • Secara tradisional, proyek pengolahan data sudah ditetapkan basis biaya yang dapat diukur, sehingga beberapa hal dapat dihindari atau dihemat • Alasan utama untuk kebanyakan proyek saat ini bukan penghematan uang tetapi pencapaian beberapa perbaikan spesifik kegiatan bisnis. Pengujian elemen manfaat : • Keinginan untuk memantapkan obyektif yang dapat diukur untuk proyek SI • Estimasi manfaat dengan analisis inkremental • Memperbaiki estimasi Evaluasi Biaya : • Berkaitan dengan seluruh biaya, jadi tidak hanya sebagian • 2 kategori dari elemen biaya, pengembangan dan “ongoing” • jangan memotong biaya untuk usulan aplikasi yang penting • jika tidak ada data lalu yang tersedia untuk proyeksi, maka gunakan Delphi method • pengulangan biaya, perkiraan kerendahan atau pertumbuhan yang terabaikan Proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan lima teknik analisis penganggaran modal : • Periode pembayaran kembali .(Payback Period) • Metode pembayaran kembali terdiskonto ( Discounted payback period) • Metode nilai sekarang bersih (NPV-Net Present Value) • Tingkat pengembalian internal (IRR- Internal Rate of Return) • Metode IRR yang dimodifikasikan (MIRR-Modified IRR) 40
  • 3. II.2 TEKNIK AMB : II.2.1 Metode Pay Back (Periode Pembayaran Kembali ) Periode pembayaran kembali didefinisikan sebagai sejumlah tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya suatu proyek. Metode ini mengabaikan arus kas diluar periode pembayaran kembali dan tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Akan tetapi , pembayaran kembali memberikan indikasi mengenai risiko dan likuiditas suatu proyek, karena menunjukkan berapa lama modal yang diinvestasikan akan berada dalam risiko. Yang dipertimbangkan : 1. Berapa lama harus membiayai proyek 2. Kapan manfaat akan diperoleh Rumus : M1 +M2 +M3 +…+ Mk >= Bp Dimana : Mi : manfaat bersih Bp : biaya pengembangan Keuntungan Kerugian Mudah dihitung Tidak berlaku pada waktu setelah periode pengembalian, jadi tidak dapat untuk megukur profitabilitas Memberikan gambaran atas resiko dan likuiditas dari investasi Mengabaikan perhitungan untuk waktu pengembalian dalam periode pengembalian Mengarahkan awal tentang early return Kriteria penerimaan untuk investasi sangat subyektif Berguna sebagai alat penyaring Contoh : 41
  • 4. Suatu proyek bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya adalah sama, yaitu sebesar Rp.4.000.000,- Maka pay back period investasi ini adalah : 4/33 000.000.4 000.000.15 = tahun ini berarti proyek investasi sistem informasi akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9 bulan. Bila proceed tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu persatu. Misalnya nilai proyek adalah Rp. 15.000.000,- umur ekonomis proyek adalah 4 tahun dan proceed tiap tahunnya adalah ; Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,- Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,- Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,- Proceed tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,- Maka payback period dapat dihitung sebagai berikut : Nilai investasi = Rp. 15.000.000,- Proceed tahun 1 = Rp. 5.000.000 _ Sisa investasi thn 2 = Rp. 10.000.000,- Proceed tahun 2 = Rp. 4.000.000,- _ Sisa investasi thn 3 = Rp. 6.000.000,- Proceed tahun 3 = Rp. 4.500.000,- _ Sisa investasi tahun 4 = Rp. 1.500.000,- Sisa investasi tahun 4 tertutup oleh proceed tahun ke– 4, sebagian dari sebesar Rp. 6.000.000,-, yaitu Rp. 1.500.000,- / Rp. 6.000.000,- =1/3 bagian. Jadi payback period investasi ini adalah 3 tahun 4 bulan. Apakah investasi ini layak diterima ? untuk ini maka payback period harus dibandingkan dengan maksimum paybak period yang ditentukan sebelumnya. Misalnya maximum payback period adalah 3 tahun, berarti investasi ini ditolak. Latihan Suatu proyek bernilai Rp. 173.000.000,- (merupakan biaya pengadaan, biaya persiapan operasi dan biaya proyek). Umur ekonomis proyek ini adalah 4 tahun dengan proceed (berupa selisih manfaat dengan biaya operasi dan pemeliharaan sistem) untuk tiap tahunnya adalah : Proceed tahun 1 sebesar Rp. 55.800.000,- 42
  • 5. Proceed tahun 2 sebesar Rp. 74.500.000,- Proceed tahun 3 sebesar Rp. 97.200.000,- Proceed tahun 4 sebesar Rp. 108.450.000,- Carilah payback periodnya? Bila maksimum payback periodnya ditentukan selama 3 tahun. II. 2.2 Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto mirip dengan metode pembayaran kembali biasa kecuali bahwa metode ini mendiskontokan arus kas pada tingkat biaya modal proyek. Metode ini mempertimbangkan nilai waktu dari uang tetapi mengabaikan arus kas diluar periode pembayaran kembali. II.2.2.1 Metode Nilai Sekarang Ber sih (Net Present Value / NPV) Metode NPV adalah metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. Proyek akan diterima jika NPV-nya positif. Rumus : NPV = - nilai proyek + proceed-1 / (1+i)1 +…+ proceed-n / (1+i)n Contoh : Suatu proyek bernilai Rp. 173.000.000,- (merupakan biaya pengadaan, biaya persiapan operasi dan biaya proyek). Umur ekonomis proyek ini adalah 4 tahun dengan proceed (berupa selisih manfaat dengan biaya operasi dan pemeliharaan sistem) untuk tiap tahunnya adalah : Proceed tahun 1 sebesar Rp. 55.800.000,- Proceed tahun 2 sebesar Rp. 74.500.000,- Proceed tahun 3 sebesar Rp. 97.200.000,- Proceed tahun 4 sebesar Rp. 108.450.000,- Maka NPV dengan tingkat bunga diskonto 18 % adalah : NPV = -173.000.000,- + 55.800.000 / (1 + 0,18)1 +74.500.000/(1+0,18)2 + 97.200.000/(1+0,18)3 + (108.450.000)/(1+0,18)4 = Rp. 42.889.098,6 karena NPV lebih besar dari 0 berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima Keuntungan dan kekurangan metode NPV : 43
  • 6. Keuntungan Kerugian Mudah dihitung i sulit diperoleh dan mungkin konfidensial Tidak ada masalah dengan beberapa nilai seperti dalam kasus laju pengembalian Untuk suatu investasi yang sangat besar maka laju i mungkin tidak konstan, tergantung konsiderasi investasinya III.2.3. Metode Pengembalian Investasi (ROI) ROI (return on investment) digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. Rumus : biayatotal biayatotalmanfaattotal − =ROI x 100% contoh : suatu proyek mempunyai perincian manfaat dan biaya sebagai berikut : manfaat tahun ke 1 =Rp. 68.000.000,- manfaat tahun ke 2 =Rp. 88.000.000,- manfaat tahun ke 3 =Rp. 113.000.000,- manfaat tahun ke 4 =Rp. 125.500.000,- total manfat Rp. 394.500.000,- Sedang total biaya yang dikeluarkan adalah : Nilai investasi = Rp. 173.000.000,- Biaya tahun ke 1 = Rp. 12.200.000,- Biaya tahun ke 2 = Rp. 13.500.000,- Biaya tahun ke 3 = Rp. 15.800.000,- Biaya tahun ke 4 = Rp. 17.050.000,- Total biaya = Rp.231.550.000,- Maka ROI untuk proyek ini sebesar : %100 000.550.231. 000.550.231.000.500.394. x Rp RpRp ROI − = = 70,373 % suatu proyek yang mempunyai ROI > suku bunga bank adalah proyek yang dapat diterima. ROI sebesar 70,373 % berarti proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 70,373 % dari biaya investasinya. 44
  • 7. III.2.4. Metode Tingkat Pengembalian internal (IRR / Internal Rate of Return) • Metode ini mendasarkan atas tingkat suku bunga yang akan menyebabkan nilai ekivalen/investasi sama dengan nilai ekivalen penerimaan • Tingkat suku bunga ini meyebabkan cashoutflow dari investasi sama dengan cashinflow Misal IRR yang dihasilkan oleh suatu proyek adalah 25 % berarti proyek ini akan menghasilkan keuntungan dengan tingkat bunga 25 %. Perhitungan untuk mencari nilai IRR biasanya dilakukan secara coba salah (trial and error), dengan cara mencobanya berkali-kali dengan tingkat bunga yang berbeda sampai didapatkan nilai NPV(net present value)=0. Tingkat bunga yang menyebabkan NPV=0 inilah yang disebut IRR. Contoh : Umur investasi 4 Nilai investasi 173.000.000,- Proceed tahun ke 1 55.800.000,- Proceed tahun ke 2 74.580.000,- Proceed tahun ke 3 97.200.000,- Proceed tahun ke 4 108.450.000,- Hasil NPV untuk tingkat bunga 28 % adalah Rp. 2.814.297,81 masih bernilai positif. Dicoba lagi untuk tingkat bunga 30 % , NPV sebagai berikut : Rp. –3.780,551 Bernilai negatif, berarti NPV=0 terletak antara tingkat bunga 28 % sampai 30%. Untuk mempercepat perhitungan dilakukan dengan cara interpolasi sebagai berikut : )55113,3780(81,2814297 81,2814297)2830( 28 −− − += x IRR 94,6594848 62,5628595 28 += = 28 + 0,8534 = 28,8534 % Rumus : IRR = i1 + (i2-i1) x NPV1 (NPV1-NPV2) dimana ; i : tingkat bunga 45
  • 8. i1 : tingkat bunga pertama yang menyebabkan nilai NPV positif i2 : tingkat bunga kedua yang menyebabkan nilai NPV negatif NPV1 : NPV positif dengan tingkat bunga i1 NPV2 : NPV negatif dengan tingkat bunga i2 Keuntungan dan kekurangan metoda IRR : Keuntungan Kerugian IRR berhubungan dengan profitabilitas Perhitungan IRR bukan hal yang mudah Konsep IRR dapat menjadi kesalahpahaman Metode ini secara konseptual sederhana Metode ini tidak dapat dibedakan dengan baik dari sejumlah investasi yang berukuran sama Suatu investasi dapat memiliki beberapa laju pengembalian Tidak ada satu teknik yang paling baik dari lainnya untuk semua aspek, beberapa teknik dapat dipakai secara bersama dan saling melengkapi, dan bila menggunakan kombinasi beberapa teknik bandingkan hasilnya serta lakukan iterasi untuk dibandingkan dengan lainnya. Penganggaran Modal adalah proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dan keputusan penganggaran modal mungkin adalah keputusan paling penting yang harus diambil oleh para manajer keuangan. III.2.5. Metode IRR yang dimodifikasi.(MIRR) Metode NPV dan IRR akan menghasilkan keputusan penerimaan / penolakan yang sama untuk proyek-proyek yang independen, tetapi jika proyek-proyek tersebut saling eksklusif, maka dapat terjadi konflik peringkat. Jika terjadi konflik peringkat, maka sebaiknya menggunakan metode NPV. Metode NPV dan IRR lebih unggul daripada metode pembayaran kembali, tetapi NPV lebih unggul dari IRR, karena NPV berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat biaya modal perusahaan , sedangkan IRR berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat IRR proyek. Investasi kembali pada tingkat biaya modal umumnya adalah asumsi yang lebih baik karena lebih mendekati kenyataan. 46
  • 9. Metode IRR yang dimodifikasi memperbaiki masalah yang terdapat dalam IRR biasa. MIRR melibatkan perhitungan nilai akhir (TV) dari arus kas masuk yang dimajemukkan pada tingkat biaya modal perusahaan dan kemudian menentukan tingkat diskonto yang memaksa nilai sekarang TV menjadi sama dengan nilai sekarang arus kas keluar. CONTOH SOAL : Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta anda untuk menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T. Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 10.000 dan biaya modal dari setiap proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut : EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH TAHUN PROYEK S PROYEK T 0 ($10.000) ($10.000) 1 6.500 3.500 2 3.000 3.500 3 3.000 3.500 4 1.000 3.500 Pertanyaan : 1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang dimodifikasikan (MIRR) setiap proyek 2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent 3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif JAWABAN : DIKETAHUI : 47
  • 10. 1. Tahun sebelum pengembalian penuh Proyek S sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun ketiga ($6.500 + $ 3.000 + $ 500= $10.000). JADI Tahun sebelum pengembalian penuh adalah tahun ke-2 Proyek T sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun ketiga ($3.500 + $ 3.500 + $3.500= $10.000) JADI Tahun sebelum pengembalian penuh adalah tahun ke-2 2. Biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun *= -$10.000- $6.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 6.500)= - $3.500 = - $3.500- $3.000 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.000)= - $500 JADI Proyek S, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah - $ 500 *= -$10.000- $3.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 3.500)= - $6.500 = - $6.500- $3.500 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.500)= - $3.000 JADI Proyek T, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah - $ 3.000 HASIL EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH (CFt) TAHUN PROYEK S PROYEK T 0 ($10.000) ($10.000) 1 (3.500)* (6.500) 2 ( 500) (3.000) 3 2.500 500 4 3.500 4.000 1. a. Pembayaran Kembali Tahun sebelum Biaya yang belum dikembalikan 48
  • 11. pengembalian penuh + pada awal tahun Pembayaran kembali S = _______________________________________ Arus kas selama tahun berjalan Pembayaran kembali s = 2 + $ 5.00/ $ 3.000 =2,17 years Pembayaran kembali t = 2+ $3.000/$3.500 =2,86 years 1.b.NILAI SEKARANG BERSIH CF1 CF2 CFn NPV= CF0 +______+ ______ +…… + _____ (1+k)1 (1+k)2 (1+k)n = n CFt ∑ ______ t=0 (1+k)t NPV S = -$10.000+$6.500/(1,12)1 +$3.000/(1,12)2 +$3.000/(1,12)3 +$1000/(1,12)4 = $.966,01 NPV T = -$10.000+$3.500/(1,12)1 +$3.500/(1,12)2 +$3.500/(1,12)3 +$3.500/(1,12)4 = $.630,72 1.c. TINGKAT PENGEMBALIAN INTERNAL CF1 CF2 CFn IRR =0 = CF0 +______+ ______ +…… + _____ (1+IRR)1 (1+IRR)2 (1+IRR)n 0= n CFt ∑ ______ t=0 (1+IRR)t IRR S = 18,0 % IRR T = 15,0% 1.d MODIFIKASI IRR PV BIAYA = PV NILAI AKHIR 49
  • 12. n CIFt (1+k)n-1 ∑ t=0 n COFt ∑ ______ = __________________________ t=0 (1+k)t (1+MIRR)n PV BIAYA = TV ______________ (1+MIRR)n TV S = $6.500/(1,12)3 +$3.000/(1,12)2 +$3.000/(1,12)1 +$1000 = $17.255,23 TV T = $3.500/(1,12)3 +$3.500/(1,12)2 +$3.500/(1,12)1 +$3.500 = $16.727,65 MIRR S= 14,61% MIRR T= 13,73% MENGAMBIL KEPUTUSAN PROYEK DALAM PENGANGGARAN MODAL 2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika independen Proyek yang mendapat peringkat lebih tinggi 1. metode pembayaran kembali proyek S 2. NPV proyek S 3. IRR proyek S 2. MIRR proyek S Seluruh metode menghasilkan peringkat Proyek S berada di atas Proyek T. Tambahan lagi, kedua proyek dapat diterima menurut criteria NPV, IRR, dan MIRR, jadi kedua proyek seharusnya akan diterima jika kedua proyek tersebut independent 3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika eksklusif Kita akan memilih proyek S karena nilai NPV lebih tinggi pada k=12% TUGAS 50
  • 13. Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta anda untuk menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T. Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 20.000 dan biaya modal dari setiap proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut : EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH TAHUN PROYEK S PROYEK T 0 ($12.000) ($12.000) 1 6.500 3.500 2 3.000 3.500 3 3.000 3.500 4 1.000 3.500 Pertanyaan : 1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang dimodifikasikan (MIRR) setiap proyek 2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent 3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif 51
  • 14. III.3 NILAI WAKTU DARI UANG III.3.1 Bunga sederhana (simple interest) Perhitungan bunga sederhana nilai uang pada masa yang akan datang : F = P(1 + i*n) dimana : P = nilai uang saat ini F = nilai uang pada masa yang akan datang i = tingkat bunga per periode tertentu n = periode penelaahannya Contoh : Jika sejumlah uang dengan nilai Rp. 1.000,00 diusahakan selama 3 tahun dengan tingkat bunga 5 % pertahun, maka setelah 3 tahun nilai uang tersebut : Jawab ; Bunga pertahun = 5% x Rp. 1000,- = Rp. 50,- Bunga selama 3 tahun = 3 x Rp.50,- = Rp. 150,- Pengembalian modal = Rp. 1000,- Jumlah = Rp.1.150,- Dengan rumus : F = P (1 + i*n) = 1000 (1 +0,05 .3) = 1000 (1,15) = Rp. 1150 III.3.2 Bunga Berbunga (compound interest) Dalam persoalan bunga berbunga, nilai uang yang dihasilkan pada akhir setiap periode ditambahkan kembali pada pokok pinjaman semula. Rumus : F = P (1 + i )n Contoh: Jika sejumlah uang sebesar Rp. 1000,0 disimpan dengan tingkat suku bunga sebesar 5% setahun, maka pada akhir tahun ke 3 uang tersebut menjadi : F = P (1 + i )n 52
  • 15. F = 1000 (1 +0,05)3 = 1000 (1,05)3 = Rp.1158,- III.3.3 Nilai Sekarang ( Present Value) Dari persamaan F = P(1+i)n didapat persamaan : P = F (1 + i ) – n Contoh jika uang yang akan datang sebesar Rp. 1158,- berapa nilainya saat ini ? Jawab; P = F (1 + i ) – n P = 1158 (1 + 0,05 ) – 3 = 1158 (0,8638) = Rp. 1000,- III.3.4 Pembayaran Uniform (Uniform Series Payment) Apabila pada setiap periode dilakukan pembayaran dengan jumlah yang sama untuk setiap periode (A), maka nilai uang pada akhir periode penelaahan dengan tingkat suku bunga i dan dalam waktu n periode adalah : ( )       −+ = i i AF n 11 atau ( )         −+ = 11 n i i FA Contoh : A = Rp.100,-, i=4 % n=4 tahun maka ( )       −+ = i i AF n 11 ( )       −+ = 04,0 104,01 100 4 F = 424,65 contoh 2: F=Rp.5.000,- n = 10 I= 4 % 53
  • 16. Maka A adalah : ( )         −+ = 11 n i i FA ( )         −+ = 104,01 04,0 5000 10 A =416,46 III.3.5 Penerimaan Teratur ( Capital Recovery) Apabila pada saat awal disimpan uang sejumlah P, dengan tingkat suku bunga i dan lamanya n periode , maka penerimaan pada setiap periodenya adalah : ( )       −+ + = 1)1( 1 n n i ii PA contoh ; P = Rp.10.000,- , i = 4 % pertahun, n = 5 tahun maka A : ( )       −+ + = 1)1( 1 n n i ii PA ( )       −+ + −= 1)04,01( 04,0104,0 ,000.10 5 5 A = 10.000 (0,22463) = Rp. 2.246,30 III.3.6 Nilai Sekarang Pembayaran Uniform (Present Value Uniform Series) Apabila pada setiap akhir periode, dilakukan pembayaran sebesar A, untuk selama n periode, dengan tingkat bunga sebesar i maka, nilai sekarang pembayaran uniform dapat diperoleh :       + −+ = n n ii i AP )1( 1)1( Contoh : A = Rp.100,-, n = 6 tahun , i = 6% pertahun Maka P :       + −+ = n n ii i AP )1( 1)1( 54
  • 17.       + −+ = 6 6 )06,01(06,0 1)06,01( 100P = 100 (4,917) = Rp. 491,70 III.3.7 Gradient Uniform Seringkali nilai aliran dana tahunan tidak dalam nilai yang besarnya konstan A, tetapi mempunyai nilai perubahan yang semakin naik atau turun dengan tingkat perubahan yang konstan, misalnya G, yang disebut sebagai “gradien”.       − −+ = n i i i G F n 1)1( atau       − −+ + = n i i ii G P n n 1)1( )1( atau       −+ −= 1)1( 1 n i n i GA Analisa Keuntungan Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu. Break Even Point (BEP)Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi: - Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum- lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe- bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel. - Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro- porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi. 55
  • 18. | | | | | | - Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi. Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut: Biaya Tetap BEP = --------------------------------------------- x 100% Hasil Penjualan – Biaya Variabel atau dapat juga dituliskan sebagai: Biaya Tetap BEP = -------------------------------------- Biaya Variabel 1 – ----------------------- Hasil Penjualan 1. Kontribusi Margin Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut: Biaya Variabel Rasio kontribusi margin = 1 – ------------------------ Hasil Penjualan Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Biaya Tetap + Laba Minimal Penjualan = ----------------------------------- Biaya Variabel 1 – ------------------------- Hasil Penjualan 56