SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MANAJEMEN KAS
Materi MK 1
Aset yang paling likuid adalah Kas, maka likuiditas suatu aset diukur dengan
kedekatannya dengan kas. Piutang menduduki posisi kedua setelah kas
karena hanya dengan satu langkah saja (piutang dibayar), piutang akan
berubah menjadi kas. Posisi selanjutnya adalah persediaan. Persediaan
membutuhkan dua langkah untuk menjadi kas.
Kenapa perusahaan memegang kas ?
Secara umum kas merupakan aset yang paling tidak produktif
dibandingkan dengan aset lainnya. Ditinjau dari sisi produktivitas
memegang aset seminimal mungkin merupakan pilihan yang baik untuk
perusahaan.
Ada beberapa motif kenapa perusahaan memegang kas yaitu :
1. Motif transaksi
Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Transaksi
perusahaan berasal dari penjualan (perusahaan menerimas kas).
Perusahaan harus membayar utang dagang, membeli bahan mentah dll
Yang merupakan kas keluar.
Jika kas keluar lebih besar dari kas masuk maka perusahaan bisa menghadapi
masalah likuiditas. Untuk mengatasi hal-hal tsb diatas maka perusahaan harus
memegang kas.
2. Motif berjaga-jaga
Perusahaan perlu memegang kas adalah u ntuk berjaga-jaga menghadapi
ketidak pastian di masa mendatang. Misalnya perusahaan tiba-tiba harus
membayar kebutuhan yang mendadak.
3. Kebutuhan di masa mendatang
Kebutuhan kas akan meningkat pada saat ada kejadian-kejadian tertentu
dimasa mendatang. Misalnya peluncuran produk baru.
Ada 3 hal yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan dalam mengelola
kas.
1. Mempercepat pemasukan kas.
2. Memperlambat pengeluaran kas.
3. Memelihara saldo kas yang optimal.
Mempercepat pemasukan kas
Tujuannya adalah untuk menaikkan ketersediaan kas
Terdapat beberapa cara untuk mempercepat pemasukan kas Yaitu :
1. Penjualan Kas.
Merupakan cara yang paling langsung. Dengan penjualan kas tanpa
piutang perusahaan akan memperoleh kas. Piutang atau kredit hanya
akan menunda penerimaan kas. Tetapi piutang atau penjualan kredit
kadang-kadang dibutuhkan oleh perusahaan.
2. Potongan Kas.
Potongan kas ditujukan untuk mempercepat pembayaran piutang oleh
pembeli/ pelanggan perusahaan. Term atau persyaratan potongan kas
biasanya dinyatakan 1/10 – n/30
3. Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
Perusahaan menentukan beberapa daerah yang menjadi pusat
penerimaan dan pembayaran.
4. Lockboxes yaitu membuat kotak-kotak penerimaan yang ditaruh di kantor
pos, sehingga pelanggan cukup memasukkan pembayaran di kotak pos
terdekat.
Memperlambat Pengeluaran Kas
Tujuannya agar perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih lama
untuk menggunakan kas.
Namun harus ada pembatasan yang perlu diperhatikan yaitu reputasi
perusahaan tidak turun karena memperlambat aliran kas keluar.
Cara yang dapat digunakan untuk memperlambat pengeluaran kas adalah
:
1. Membeli dengan kredit
berarti supplier mendanai dulu pembelian yang dilakukan oleh
perusahaan. Perusahaan mempunyai kesempatan untuk menunda
pengeluaran kas.
Biasanya pembelian dengan kredit lebih mahal daripada
pembelian secara tunai. Untuk itu perusahaan perlu meng
hitung manfaat dan biaya yang berkaitan dengan pembelian
kredit.
2. Memanfaatkan float
Float merupakan selisih perbedaan saldo bank dengan saldo kas
perusahaan.
Misalkan perusahaan mempunyai saldo kas Rp. 1 juta. Kemudian
perusahaan mengeluarkan cek senilai Rp. 300 ribu. Saldo kas
perusahaan akan tercatat menjadi Rp. 700 rb. Tetapi saldo di bank tidak
langsung tercatat 700 rb karena cek tsb tidak langsung diuangkan. Ada
tenggang waktu untuk menguangkan cek. Apabila perusahaan bisa
menaksir jumlah float setiap periodenya dengan cukup akurat maka
float tsb bisa dimanfaatkan sebagai sumber dana.
3. Menggunakan draft
Darft merupakan tanda bayar yang harus diotorisasi oleh pihak
perusahaan untuk kemudian dibayarkan. Istilah kas bon sering
digunakan.
4. Pembayaran secara sentral
yaitu setiap tagihan yang datang ke cabang perusahaan akan diserahkan ke pusat
untuk diotorisasi. Setelah pusat memberikan otorisasi baru diserahkan lagi ke
cabang dan baru bisa dibayarkan.
5. Cek dibayarkan pada hari tertentu
Cek bisa dipakai untuk memperlambat pembayaran kas.
Misalnya cek dibayarkan pada hari Jumat siang, sehingga cek baru bisa
diuangkan paling cepat hari Senin.
Analisis Manfaat dan Biaya untuk mempercepat/ memperlambat
Aliran kas
Analisis ini dapat digunakan untuk memutuskan apakah alternatif
mempercepat atau memperlambat aliran kas sebaiknya dilakukan atau
tidak. Bila dilakukan maka manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan
dengan biayanya.
Menentukan Saldo Kas Optimal
Memegang kas mempunyai trade off tingkat keuntungan dan resiko.
Semakin besar saldo kas semakin likuid perusahaan dan semakin aman
dari resiko kekurangan kas.
Kas yang besar menyebabkan kurangnya produktivitas aset perusahaan karena secara
umum kas merupakan aset yang paling rendah produktivitasnya. Bila kas terlalu kecil
menyebabkan operasi perusahaan terganggu.
Maka perusahaan perlu memegang saldo kas yang optimal yaitu saldo kas
yang bisa menjaga likuiditas perusahaan dan juga bisa menjaga
produktivitas perusahaan.
Terdapat beberapa pendekatan/ teknik untuk menentukan saldo kas
optimal yaitu :
1. Model Baumol ( Persediaan untuk kas )
Tujuan model ini adalah untuk menghitung saldo kas yang optimal yaitu
saldo kas yang bisa meminimalkan total biaya transaksi.
Total biaya transaksi yang untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri
dari :
a. Biaya simpan yang berupa biaya kesempatan/ opportunity cost yang
muncul karena perusahaan memegang kas.
Biaya kesempatan disini adalah pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena
perusahaan memegang kas. Pendapatan bunga dihitung sebagai tingkat bunga
investas pada surat berharga dikali dengan saldo kas rata-rata.
b. Biaya transaksi yaitu biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer
keuangan menjual surat berharga atau biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh saldo kas tersebut.
Biaya total dapat ditulis sbb :
Biaya total = Biaya simpan + Biaya transaksi
TC = (C/2)i + (T/C)b
dimana :
C = saldo kas optimal yang akan dicari
i = tingkat bunga
T = total kebutuhan kas dalam satu periode
b = biaya order kas.
Pola konsumsi kas menurut Model Baumol
C
C/2
Waktu
Pada awal peiode saldo kas sebesar C. Kemudian kas digunakan secara
konstan sampai akhirnya menjadi nol.
Pada saat nol kas diisi kembali dengan kas sebesar C
Keterbatasan model Baumol :
1. Penggunaan kas yang konstan setiap periodenya.
2. Selama interval waktu tidak terdapat adanya kas masuk.
3. Tidak mempertimbangkan kemungkinan persediaan untuk keamanan
Untuk menghitung saldo kas optimal dilakukan dari turunan pertama
(defrensiasi) dari persamaan diatas dan kemudian menyamakan hasil
deferensiasi dengan nol.
ɖ TC/ ɖ C = - bT/ C2 + i/2 = 0 atau
bT/ C2 = i/2 atau
C2 = 2 bT/i atau
C = ( 2 bT/i) 1/2
Contoh :
Kebutuhan kas suatu perusahaan selama 1 bulan Rp. 20 juta. Perusahaan memperoleh
kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi peroleh kas adalah Rp. 10 ribu.
Tingkat bunga 18 % per tahun atau 1,5 % per bulan. Berapa saldo kas optimal
perusahaan ?
Saldo kas optimal perusahaaan
C = [ (2 x 10.000 x 20.000.000)/ 0,015] ½
= 5.163.978
Maka dalam 1 bulan perusahaan melakukan order pengisian kas sebamyak
20.000.000/ 5.163.978 = 3,9 x atau 4 x
Bila kas menyentuh angka nol, maka kas baru sebesar Rp. 5.163.978 akan
segera datang.
Biaya total yang terjadi adalah :
TC = (C/2)i + (T/C)b
( 5.163.978/2) x 0,015 + (20.000.000/5.163.978) x
10.000
= 38.730 + 38.730 = 77.460
Dari perhitungan menghasilkan biaya simpan Rp. 38.730 dan biaya transaksi
Rp. 38.730.
Rata-rata kas adalah 5.163.978/2 = 2.581.989
Karna 1 bulan dilakukan 3,9 x pesanan kas, maka dalam 1 bulan ada 3,9 x
siklus kas.
Misalkan 1 bulan = 30 hari maka 1 siklus mencakup 30/3,9 = 7,7 hari.
Konsumsi kas setiap harinya adalah :
5.163.978/ 7,7 = 670.646.
Model ini mempunyai keterbatasan dimana pembayaran kas jarang bisa
diperkirakan sepenuhnya.
Untuk mengisi ketidak pastian kita perlu menambah saldo besi / safety
stock ( saldo tetap diatas nol ).
Misalkan saldo besi yang ditetapkan perusahaan Rp. 5.000.000 maka saldo
kas baru adalah :
5.163.978 + 5.000.000 = 10.163.978
b. Model Miller – Orr ( Model Random Aliran Kas )
Jika ketidakpastian aliran kas cukup besar maka model Miller-Orr dapat
digunakan.
Model ini mengasumsikan saldo aliran kas harian bersifat random, tidak
konstan yang oleh Miller-Orr digambarkan sbb
Saldo kas
h
z
Waktu
Gambar menunjukkan fluktuasi aliran kas harian. Garis h adalah batas atas dan garis z
batas bawah. Jika saldo kas harian berfluktuasi diantra h dengan z maka tidak ada
tindakan apa-apa yang perlu dilakukan.
Tetapi jika saldo kas harian menyentuh saldo nol maka surat berharga senilai z
dijual (saldo kas bertambah dengan z). Dan jika saldo kas menyentuh h maka
surat berharga senilai h – z dibeli ( saldo kas menurun senilai h-z) agar saldo
kas kembali ke level z. Perhitungan batas h dengan z dipengaruhi oleh
beberapa hal :
a. Biaya transaksi pengalihan kas dari dan ke surat berharga.
b. Biaya simpan yang berupa biaya kesempatan yang hilang karena dana yang
tertanam di kas (bunga yang hilang),
c. Fluktuasi saldo kas harian.
Nilai Z bisa dihitung dengan formula :
Z = ( 3 b σ2 / 4 i ) 1/3
h = 3 Z
C = 4 Z/ 3
Dimana :
Z = batas bawah yang dicari
h = batas atas
b = biaya transaksi surat berharga
σ2 = varians aliran kas bersih harian
i = tingkat bunga harian
C = rata – rata saldo kas
Contoh :
Varians aliran kas bersih harian adalah Rp. 2.000, tingkat bunga 10 % per
tahun, biaya transaksi pembelian/ penjualan surat berharga Rp. 100.000.
Berapa batas atas dan batas bawahnya dengan asumsi 1 tahun = 365 hari.
Caranya :
Tingkat bunga harian = 0,1/365 = 0,000274
Varian aliran kas bersih harian = σ2 = (2.000)2 = 4.000.000
Batas bawah z = [ 3 x 100.000 x 4.000.000/
4x 0,000274]1/3
= 103.071
Batas atas h = 103.071 x 3 = 309.213
Rata-rata saldo kas
C = ( 4 x 103.071)/3
= 137.428
Bila kita ingin menetapkan batas minimal bernilai bukan 0, kita bisa
menambah batas tersebut ke nilai Z.
Misalkan batas minimal L maka rumus menjadi :
Z* = ( 3 b σ2 / 4 i )1/3 + L
h = 3 Z – 2 L
C = ( 4 Z – L )/ 3
Misalkan batas minimal kas Rp. 100.000 sehingga saldo kas tidak akan
menyentuh nilai 0. Maka nilai z, h dan C dengan memasukkan batas
minimal Rp. 100.000 adalah :
Z = 103.071 + 100.000 = 203.071
h = 309.213 – ( 2 x 100.000 ) = 109.213
C = (4 x 203.071) – 100.000 = 237.428
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung saldo kas dengan
menggunakan model Miller-Orr :
1. Menentukan batas minimal ( 0 atau jumlah lain ).
2. Menghitung standar deviasi aliran kas harian.
Standar deviasi dapat dihitung berdasarkan data historis aliran kas
bersih harian.
3. Menentukan tingkat bunga harian.
4. Memperkirakan biaya transaksi pembelian/ penjualan surat berharga.
Sinkronisasi Pengeluaran dan pemasukkan kas melalui
Anggaran kas
Optimalisasi saldo kas bisa dilakukan dengan menggunakan anggaran
kas. Dengan anggaran kas manajer keuangan
akan memperkirakan kas masuk dan kas keluar dimasa mendatang. Saldo kas
diperoleh dengan mengurangkan kas keluar terhadap kas masuk.
Jika saldo kas yang diperoleh lebih besar dari target saldo kas, maka
perusahaan sudah harus bersiap-siap mencari alternatif investasi
kelebihan kas tsb.
Jika saldo kas yang diperoleh lebih kecil dari target saldo kas maka
perusahaan bersiap-siap mencari alternatif untuk memperoleh kas
tambahan mis. Pinjaman jangka pendek.

More Related Content

What's hot

KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.Futurum2
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 

What's hot (20)

KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kas
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 

Similar to OPTIMAL KAS

Pertemuan 2-Manajemen Kas.ppt
Pertemuan 2-Manajemen Kas.pptPertemuan 2-Manajemen Kas.ppt
Pertemuan 2-Manajemen Kas.pptizalnajib
 
MANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA.ppt
MANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA.pptMANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA.ppt
MANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA.pptMuhammadAdam465056
 
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04grcln
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kasDewi Ijoe
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04TrianaMariana
 
3 manajemen-kas-1
3 manajemen-kas-13 manajemen-kas-1
3 manajemen-kas-1Anisa Muvit
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Lia Ivvana
 
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxMATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxokPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Kel5_21AK3_Manajemen Kas dan Sekuritas_MN.KEU-1.pptx
Kel5_21AK3_Manajemen Kas dan Sekuritas_MN.KEU-1.pptxKel5_21AK3_Manajemen Kas dan Sekuritas_MN.KEU-1.pptx
Kel5_21AK3_Manajemen Kas dan Sekuritas_MN.KEU-1.pptxMichzanArobi
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasInal Ypyn
 
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary   susilawati rosmery - corp cash managementLearning summary   susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary susilawati rosmery - corp cash managementPD LMS Usage
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Andina Primadini
 

Similar to OPTIMAL KAS (20)

Pertemuan 2-Manajemen Kas.ppt
Pertemuan 2-Manajemen Kas.pptPertemuan 2-Manajemen Kas.ppt
Pertemuan 2-Manajemen Kas.ppt
 
7 manajemen kas
7 manajemen kas7 manajemen kas
7 manajemen kas
 
Pertemuan 14- manajemen kas dan investasi jangka pendek
Pertemuan 14- manajemen kas dan investasi jangka pendekPertemuan 14- manajemen kas dan investasi jangka pendek
Pertemuan 14- manajemen kas dan investasi jangka pendek
 
Manajemen Kas
Manajemen KasManajemen Kas
Manajemen Kas
 
MANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA.ppt
MANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA.pptMANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA.ppt
MANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA.ppt
 
3250292.ppt
3250292.ppt3250292.ppt
3250292.ppt
 
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kas
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
 
3 manajemen-kas-1
3 manajemen-kas-13 manajemen-kas-1
3 manajemen-kas-1
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxMATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
 
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxokPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
 
Kel5_21AK3_Manajemen Kas dan Sekuritas_MN.KEU-1.pptx
Kel5_21AK3_Manajemen Kas dan Sekuritas_MN.KEU-1.pptxKel5_21AK3_Manajemen Kas dan Sekuritas_MN.KEU-1.pptx
Kel5_21AK3_Manajemen Kas dan Sekuritas_MN.KEU-1.pptx
 
Pembelanjaan
PembelanjaanPembelanjaan
Pembelanjaan
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kas
 
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary   susilawati rosmery - corp cash managementLearning summary   susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
 
180963953 pengawasan-terhadap-kas-doc
180963953 pengawasan-terhadap-kas-doc180963953 pengawasan-terhadap-kas-doc
180963953 pengawasan-terhadap-kas-doc
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
 
Cashflow
CashflowCashflow
Cashflow
 

More from Rici Amelia Rahmadani

More from Rici Amelia Rahmadani (8)

52688 hitungan akmen
52688 hitungan akmen52688 hitungan akmen
52688 hitungan akmen
 
Akmen kel 8
Akmen kel 8Akmen kel 8
Akmen kel 8
 
Peran akuntan dalam organisasi
Peran akuntan dalam organisasiPeran akuntan dalam organisasi
Peran akuntan dalam organisasi
 
Makalah peran akuntan dalam organisasi
Makalah peran akuntan dalam organisasiMakalah peran akuntan dalam organisasi
Makalah peran akuntan dalam organisasi
 
Makalah perilaku keorganisasian kel 3
Makalah perilaku keorganisasian kel 3Makalah perilaku keorganisasian kel 3
Makalah perilaku keorganisasian kel 3
 
Makalah kel 2 pi kemiskinan
Makalah kel 2 pi kemiskinanMakalah kel 2 pi kemiskinan
Makalah kel 2 pi kemiskinan
 
Makalah perilaku keorganisasian kel 3
Makalah perilaku keorganisasian kel 3Makalah perilaku keorganisasian kel 3
Makalah perilaku keorganisasian kel 3
 
Sim kelompok 2
Sim kelompok 2Sim kelompok 2
Sim kelompok 2
 

Recently uploaded

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 

Recently uploaded (16)

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 

OPTIMAL KAS

  • 2. Aset yang paling likuid adalah Kas, maka likuiditas suatu aset diukur dengan kedekatannya dengan kas. Piutang menduduki posisi kedua setelah kas karena hanya dengan satu langkah saja (piutang dibayar), piutang akan berubah menjadi kas. Posisi selanjutnya adalah persediaan. Persediaan membutuhkan dua langkah untuk menjadi kas. Kenapa perusahaan memegang kas ? Secara umum kas merupakan aset yang paling tidak produktif dibandingkan dengan aset lainnya. Ditinjau dari sisi produktivitas memegang aset seminimal mungkin merupakan pilihan yang baik untuk perusahaan. Ada beberapa motif kenapa perusahaan memegang kas yaitu : 1. Motif transaksi Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Transaksi perusahaan berasal dari penjualan (perusahaan menerimas kas). Perusahaan harus membayar utang dagang, membeli bahan mentah dll
  • 3. Yang merupakan kas keluar. Jika kas keluar lebih besar dari kas masuk maka perusahaan bisa menghadapi masalah likuiditas. Untuk mengatasi hal-hal tsb diatas maka perusahaan harus memegang kas. 2. Motif berjaga-jaga Perusahaan perlu memegang kas adalah u ntuk berjaga-jaga menghadapi ketidak pastian di masa mendatang. Misalnya perusahaan tiba-tiba harus membayar kebutuhan yang mendadak. 3. Kebutuhan di masa mendatang Kebutuhan kas akan meningkat pada saat ada kejadian-kejadian tertentu dimasa mendatang. Misalnya peluncuran produk baru. Ada 3 hal yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan dalam mengelola kas. 1. Mempercepat pemasukan kas. 2. Memperlambat pengeluaran kas. 3. Memelihara saldo kas yang optimal.
  • 4. Mempercepat pemasukan kas Tujuannya adalah untuk menaikkan ketersediaan kas Terdapat beberapa cara untuk mempercepat pemasukan kas Yaitu : 1. Penjualan Kas. Merupakan cara yang paling langsung. Dengan penjualan kas tanpa piutang perusahaan akan memperoleh kas. Piutang atau kredit hanya akan menunda penerimaan kas. Tetapi piutang atau penjualan kredit kadang-kadang dibutuhkan oleh perusahaan. 2. Potongan Kas. Potongan kas ditujukan untuk mempercepat pembayaran piutang oleh pembeli/ pelanggan perusahaan. Term atau persyaratan potongan kas biasanya dinyatakan 1/10 – n/30 3. Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran Perusahaan menentukan beberapa daerah yang menjadi pusat penerimaan dan pembayaran.
  • 5. 4. Lockboxes yaitu membuat kotak-kotak penerimaan yang ditaruh di kantor pos, sehingga pelanggan cukup memasukkan pembayaran di kotak pos terdekat. Memperlambat Pengeluaran Kas Tujuannya agar perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk menggunakan kas. Namun harus ada pembatasan yang perlu diperhatikan yaitu reputasi perusahaan tidak turun karena memperlambat aliran kas keluar. Cara yang dapat digunakan untuk memperlambat pengeluaran kas adalah : 1. Membeli dengan kredit berarti supplier mendanai dulu pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan mempunyai kesempatan untuk menunda pengeluaran kas.
  • 6. Biasanya pembelian dengan kredit lebih mahal daripada pembelian secara tunai. Untuk itu perusahaan perlu meng hitung manfaat dan biaya yang berkaitan dengan pembelian kredit. 2. Memanfaatkan float Float merupakan selisih perbedaan saldo bank dengan saldo kas perusahaan. Misalkan perusahaan mempunyai saldo kas Rp. 1 juta. Kemudian perusahaan mengeluarkan cek senilai Rp. 300 ribu. Saldo kas perusahaan akan tercatat menjadi Rp. 700 rb. Tetapi saldo di bank tidak langsung tercatat 700 rb karena cek tsb tidak langsung diuangkan. Ada tenggang waktu untuk menguangkan cek. Apabila perusahaan bisa menaksir jumlah float setiap periodenya dengan cukup akurat maka float tsb bisa dimanfaatkan sebagai sumber dana. 3. Menggunakan draft Darft merupakan tanda bayar yang harus diotorisasi oleh pihak perusahaan untuk kemudian dibayarkan. Istilah kas bon sering digunakan.
  • 7. 4. Pembayaran secara sentral yaitu setiap tagihan yang datang ke cabang perusahaan akan diserahkan ke pusat untuk diotorisasi. Setelah pusat memberikan otorisasi baru diserahkan lagi ke cabang dan baru bisa dibayarkan. 5. Cek dibayarkan pada hari tertentu Cek bisa dipakai untuk memperlambat pembayaran kas. Misalnya cek dibayarkan pada hari Jumat siang, sehingga cek baru bisa diuangkan paling cepat hari Senin. Analisis Manfaat dan Biaya untuk mempercepat/ memperlambat Aliran kas Analisis ini dapat digunakan untuk memutuskan apakah alternatif mempercepat atau memperlambat aliran kas sebaiknya dilakukan atau tidak. Bila dilakukan maka manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biayanya.
  • 8. Menentukan Saldo Kas Optimal Memegang kas mempunyai trade off tingkat keuntungan dan resiko. Semakin besar saldo kas semakin likuid perusahaan dan semakin aman dari resiko kekurangan kas.
  • 9. Kas yang besar menyebabkan kurangnya produktivitas aset perusahaan karena secara umum kas merupakan aset yang paling rendah produktivitasnya. Bila kas terlalu kecil menyebabkan operasi perusahaan terganggu. Maka perusahaan perlu memegang saldo kas yang optimal yaitu saldo kas yang bisa menjaga likuiditas perusahaan dan juga bisa menjaga produktivitas perusahaan. Terdapat beberapa pendekatan/ teknik untuk menentukan saldo kas optimal yaitu : 1. Model Baumol ( Persediaan untuk kas ) Tujuan model ini adalah untuk menghitung saldo kas yang optimal yaitu saldo kas yang bisa meminimalkan total biaya transaksi. Total biaya transaksi yang untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri dari : a. Biaya simpan yang berupa biaya kesempatan/ opportunity cost yang muncul karena perusahaan memegang kas.
  • 10. Biaya kesempatan disini adalah pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena perusahaan memegang kas. Pendapatan bunga dihitung sebagai tingkat bunga investas pada surat berharga dikali dengan saldo kas rata-rata. b. Biaya transaksi yaitu biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer keuangan menjual surat berharga atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh saldo kas tersebut. Biaya total dapat ditulis sbb : Biaya total = Biaya simpan + Biaya transaksi TC = (C/2)i + (T/C)b dimana : C = saldo kas optimal yang akan dicari i = tingkat bunga T = total kebutuhan kas dalam satu periode b = biaya order kas.
  • 11. Pola konsumsi kas menurut Model Baumol C C/2 Waktu Pada awal peiode saldo kas sebesar C. Kemudian kas digunakan secara konstan sampai akhirnya menjadi nol. Pada saat nol kas diisi kembali dengan kas sebesar C
  • 12. Keterbatasan model Baumol : 1. Penggunaan kas yang konstan setiap periodenya. 2. Selama interval waktu tidak terdapat adanya kas masuk. 3. Tidak mempertimbangkan kemungkinan persediaan untuk keamanan Untuk menghitung saldo kas optimal dilakukan dari turunan pertama (defrensiasi) dari persamaan diatas dan kemudian menyamakan hasil deferensiasi dengan nol. ɖ TC/ ɖ C = - bT/ C2 + i/2 = 0 atau bT/ C2 = i/2 atau C2 = 2 bT/i atau C = ( 2 bT/i) 1/2 Contoh :
  • 13. Kebutuhan kas suatu perusahaan selama 1 bulan Rp. 20 juta. Perusahaan memperoleh kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi peroleh kas adalah Rp. 10 ribu. Tingkat bunga 18 % per tahun atau 1,5 % per bulan. Berapa saldo kas optimal perusahaan ? Saldo kas optimal perusahaaan C = [ (2 x 10.000 x 20.000.000)/ 0,015] ½ = 5.163.978 Maka dalam 1 bulan perusahaan melakukan order pengisian kas sebamyak 20.000.000/ 5.163.978 = 3,9 x atau 4 x Bila kas menyentuh angka nol, maka kas baru sebesar Rp. 5.163.978 akan segera datang. Biaya total yang terjadi adalah : TC = (C/2)i + (T/C)b ( 5.163.978/2) x 0,015 + (20.000.000/5.163.978) x 10.000 = 38.730 + 38.730 = 77.460
  • 14. Dari perhitungan menghasilkan biaya simpan Rp. 38.730 dan biaya transaksi Rp. 38.730. Rata-rata kas adalah 5.163.978/2 = 2.581.989 Karna 1 bulan dilakukan 3,9 x pesanan kas, maka dalam 1 bulan ada 3,9 x siklus kas. Misalkan 1 bulan = 30 hari maka 1 siklus mencakup 30/3,9 = 7,7 hari. Konsumsi kas setiap harinya adalah : 5.163.978/ 7,7 = 670.646. Model ini mempunyai keterbatasan dimana pembayaran kas jarang bisa diperkirakan sepenuhnya. Untuk mengisi ketidak pastian kita perlu menambah saldo besi / safety stock ( saldo tetap diatas nol ). Misalkan saldo besi yang ditetapkan perusahaan Rp. 5.000.000 maka saldo kas baru adalah :
  • 15. 5.163.978 + 5.000.000 = 10.163.978 b. Model Miller – Orr ( Model Random Aliran Kas ) Jika ketidakpastian aliran kas cukup besar maka model Miller-Orr dapat digunakan. Model ini mengasumsikan saldo aliran kas harian bersifat random, tidak konstan yang oleh Miller-Orr digambarkan sbb Saldo kas h z Waktu
  • 16. Gambar menunjukkan fluktuasi aliran kas harian. Garis h adalah batas atas dan garis z batas bawah. Jika saldo kas harian berfluktuasi diantra h dengan z maka tidak ada tindakan apa-apa yang perlu dilakukan. Tetapi jika saldo kas harian menyentuh saldo nol maka surat berharga senilai z dijual (saldo kas bertambah dengan z). Dan jika saldo kas menyentuh h maka surat berharga senilai h – z dibeli ( saldo kas menurun senilai h-z) agar saldo kas kembali ke level z. Perhitungan batas h dengan z dipengaruhi oleh beberapa hal : a. Biaya transaksi pengalihan kas dari dan ke surat berharga. b. Biaya simpan yang berupa biaya kesempatan yang hilang karena dana yang tertanam di kas (bunga yang hilang), c. Fluktuasi saldo kas harian. Nilai Z bisa dihitung dengan formula : Z = ( 3 b σ2 / 4 i ) 1/3 h = 3 Z C = 4 Z/ 3 Dimana :
  • 17. Z = batas bawah yang dicari h = batas atas b = biaya transaksi surat berharga σ2 = varians aliran kas bersih harian i = tingkat bunga harian C = rata – rata saldo kas Contoh : Varians aliran kas bersih harian adalah Rp. 2.000, tingkat bunga 10 % per tahun, biaya transaksi pembelian/ penjualan surat berharga Rp. 100.000. Berapa batas atas dan batas bawahnya dengan asumsi 1 tahun = 365 hari. Caranya : Tingkat bunga harian = 0,1/365 = 0,000274 Varian aliran kas bersih harian = σ2 = (2.000)2 = 4.000.000 Batas bawah z = [ 3 x 100.000 x 4.000.000/ 4x 0,000274]1/3 = 103.071 Batas atas h = 103.071 x 3 = 309.213
  • 18. Rata-rata saldo kas C = ( 4 x 103.071)/3 = 137.428 Bila kita ingin menetapkan batas minimal bernilai bukan 0, kita bisa menambah batas tersebut ke nilai Z. Misalkan batas minimal L maka rumus menjadi : Z* = ( 3 b σ2 / 4 i )1/3 + L h = 3 Z – 2 L C = ( 4 Z – L )/ 3 Misalkan batas minimal kas Rp. 100.000 sehingga saldo kas tidak akan menyentuh nilai 0. Maka nilai z, h dan C dengan memasukkan batas minimal Rp. 100.000 adalah : Z = 103.071 + 100.000 = 203.071 h = 309.213 – ( 2 x 100.000 ) = 109.213 C = (4 x 203.071) – 100.000 = 237.428
  • 19. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung saldo kas dengan menggunakan model Miller-Orr : 1. Menentukan batas minimal ( 0 atau jumlah lain ). 2. Menghitung standar deviasi aliran kas harian. Standar deviasi dapat dihitung berdasarkan data historis aliran kas bersih harian. 3. Menentukan tingkat bunga harian. 4. Memperkirakan biaya transaksi pembelian/ penjualan surat berharga. Sinkronisasi Pengeluaran dan pemasukkan kas melalui Anggaran kas Optimalisasi saldo kas bisa dilakukan dengan menggunakan anggaran kas. Dengan anggaran kas manajer keuangan
  • 20. akan memperkirakan kas masuk dan kas keluar dimasa mendatang. Saldo kas diperoleh dengan mengurangkan kas keluar terhadap kas masuk. Jika saldo kas yang diperoleh lebih besar dari target saldo kas, maka perusahaan sudah harus bersiap-siap mencari alternatif investasi kelebihan kas tsb. Jika saldo kas yang diperoleh lebih kecil dari target saldo kas maka perusahaan bersiap-siap mencari alternatif untuk memperoleh kas tambahan mis. Pinjaman jangka pendek.