SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
SEWA
Sewa lebih dikenal dengan istilah leasing, leasing itu sendiri
berasal
dari kata lease yang berarti sewa atau yang lebih umum diartikan
sebagai sewa – menyewa.
SEWA
Sewa menyewa merupakan suatu perjanjian dimana lessor memberikan
hak kepada lessee untuk menggunakan suatu asset selama periode
waktu
yang telah disepakati.
SEWA
Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan
Beberapa unsur yang terdapat dalam leasing yaitu :
1. Lessor yaitu pihak yang menyediakan Aset atau barang-barang
modal
antara lain perusahaan-perusahaan yang mendapat izin dari
Departemen Keuangan
2. Lessee yaitu pihak yang menyewa Aset atau pihak-pihak yang
membutuhkan barang-barang modal
3. Objek sewa yaitu barang-barang yang menjadi objek perjanjian
leasing
meliputi segala macam barang modal mulai dari yang berteknologi
tinggi
hingga teknologi menengah ataupun keperluan kantor
SEWA
4. Pembayaran secara berkala dalam jangka waktu tertentu yang biasa
dilakukan setiap bulan, setiap kuartal atau setengah tahun sekali
5. Nilai sisa yang ditentukan sebelum perjanjian dimulai
6. Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa leasing dimana lessee
mempunyai hak untuk menentukan apakah ia ingin membeli barang-
barang tersebut dengan harga sebesar nilai sisa atau mengembalikan
kepada lessor
7. Lease term adalah suatu periode perjanjian sewa.
PROSES SEWA
Pihak – pihak yang tersangkut dalam perjanjian (kontrak) sewa atau
dapat
pula disebut sebagai subjek dalam perjanjian sewa terdiri dari beberapa
pihak yang dapat saling berkaitan satu sama lain, yaitu :
a. Lessor
Lessor merupakan pihak yang menyewakan barang, dapat terdiri dari
beberapa perusahaan.
b. Lessee
Lessee merupakan pihak yang menikmati barang tersebut dengan
membayar sewa dan yang memiliki hak opsi.
PROSES SEWA
c. Creditur dan Lender
Kreditur atau Lender disebut juga Debt – Holders atau Loan
Participant
dalam transaksi sewa. Biasanya terdiri dari Bank, atau lembaga
keuangan lainnya.
d. Supplier
Supplier merupakan penjual ataupun pemilik barang yang disewakan,
dapat terdiri dari perusahaan (manufacturers) yang berada di dalam
negeri atau yang memiliki kantor pusat diluar negeri.
PROSES SEWA
Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang
menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Lessee bebas memilih dan menentukan Aset yang dibutuhkan,
mengadakan penawaran harga dan menunjuk supplier.
2. Setelah lessee mengisi formulir permohonan lessee, mengirimkan
kepada lessor disertai dokumen pelengkap.
PROSES SEWA
Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang
menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
3. Lessor mengevaluasi kinerja serta kelayakan kredit lessee serta
memutuskan untuk memberikan fasilitas sewa dengan syarat dan
kondisi
yang disetujui.
4. lessee (seperti lama kontrak serta pembayaran sewa), maka
perjanjian
sewa menyewa dapat ditandatangani.
PROSES SEWA
Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang
menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
5. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak
asuransi
untuk Aset yang di sewa dengan perusahaan asuransi yang disetujui
lessor, seperti yang tercantum dalam perjanjian sewa menyewa.
Antara
lessor dan pihak asuransi terjalin perjanjian kontrak utama.
6. Perjanjian pembelian Aset akan ditandatangani lessor dengan
supplier.
PROSES SEWA
Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang
menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
5. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak
asuransi
untuk Aset yang di sewa dengan perusahaan asuransi yang disetujui
lessor, seperti yang tercantum dalam perjanjian sewa menyewa.
Antara
lessor dan pihak asuransi terjalin perjanjian kontrak utama.
6. Perjanjian pembelian Aset akan ditandatangani lessor dengan
supplier.
PROSES SEWA
Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang
menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
7. Supplier dapat mengirim Aset yang disewa ke lokasi lessee. Untuk
mempertahankan serta memelihara kondisi Aset tersebut, supplier
akan
menandatangani perjanjian pelayanan purna jual.
8. Lessee menandatangani tanda terima Aset dan menyerahkan kepada
supplier.
PROSES SEWA
Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang
menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
7. Supplier dapat mengirim Aset yang disewa ke lokasi lessee. Untuk
mempertahankan serta memelihara kondisi Aset tersebut, supplier
akan
menandatangani perjanjian pelayanan purna jual.
8. Lessee menandatangani tanda terima Aset dan menyerahkan kepada
supplier.
PROSES SEWA
Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang
menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
9. Supplier menyerahkan surat tanda terima (yang diterima dari lessee)
sebagai bukti pemilikan serta pemindahan pemilikan kepada lessor.
10. Lessor membayar harga Aset yang disewa kepada supplier.
11. Lessee membayar sewa secara periodic sesuai dengan jadwal
pembayaran yang telah ditentukan dalam prejanjian sewa menyewa.
PROSES SEWA
Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang
menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
9. Supplier menyerahkan surat tanda terima (yang diterima dari lessee)
sebagai bukti pemilikan serta pemindahan pemilikan kepada lessor.
10. Lessor membayar harga Aset yang disewa kepada supplier.
11. Lessee membayar sewa secara periodic sesuai dengan jadwal
pembayaran yang telah ditentukan dalam prejanjian sewa menyewa.
PROSES SEWA
KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAAN SEWA
Keuntungan bagi lessee
a. Lessee akan terhindar dari kebutuhan dana besar serta biaya bunga
yang tinggi.
b. Sewa mengurangi resiko keuangan, karena dapat mengoperkan
barang
yang disewakan kepada lessor apabila tidak diikuti dengan hak opsi.
c. Perjanjian pada sewa lebih fleksibel karena lebih bebas dibandingkan
dengan perjanjian utang lainnya. Lessor yang pintar akan dapat
menyesuaikan perjanjian sewa terhadap kebutuhan perusahaan.
KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAAN SEWA
Keuntungan bagi lessee
d. Dana pembiayaan jauh lebih mudah dibandingkan pembiayaan
sekaligus.
e. Sewa tidak menambah pos utang di neraca dan tidak mempengaruhi
Resiko leverage apabila sewa yang dipilih adalah sewa operasi.
KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAAN SEWA
Kerugian bagi lessee
a. Lessee wajib memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan lessor
untuk melindungi peralatannya. Misalnya dalam bentuk pembatasan
pengoperasian barang sewaan aupun perlindungan asuransi.
b. Lessee bisa saja kehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan barang pada saat akhir masa sewa untuk beberapa jenis
barang.
KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAAN SEWA
Kerugian bagi lessee
c. Sewa khususnya financial lease mungkin kurang tepat apabila lessee
hanya membutuhkan Aset dalam jangka pendek, karena apabila
dilakukan pembatalan dapat meimbulkan biaya yang cukup besar.
d. Pembiayaan secara sewa merupakan pembiayaan yang relative
mahal
dibandingkan dengan kredit investasi dari bank. Hal ini dikarenakan
sumber dana yang digunakan oleh lessor pada umumnya didapatkan
dari bank atau lembaga keuangan lain bukan bank.
KLASIFIKASI SEWA
• Lease = Sewa
• Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan,
dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
• Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)
KLASIFIKASI SEWA
A. Sewa Pembiayaan
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sudah
memenuhi beberapa factor berikut ini :
1. Sewa mengalihkan kepemilikan asset kepada lessee pada akhir
masa
sewa.
2. Lessee memiliki opsi untuk membeli asset pada harga yang cukup
rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat
dilaksanakan, sehingga pada awl sewa dapat dipastikan bahwa opsi
memang akan dilaksanakan.
KLASIFIKASI SEWA
A. Sewa Pembiayaan
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sudah
memenuhi beberapa factor berikut ini :
3. Masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis meskipun hak
milik
tidak dialihkan.
4. Pada awal masa sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa
minimum
secara substansial mendekati nilai wajar asset sewaan.
5. Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
KLASIFIKASI SEWA
B. Sewa Operasi
Suatu sewa dikatakan sebagai sewa operasi apabila tidak memenuhi
criteria sewa pembiayaan.
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Peristiwa – peristiwa yang telah terjadi di perusahaan dalam rangka
sewa
perlu diidentifikasi yang kemudian barulah dapat dilakukan pencatatan
sesuai dengan akunnya masing. Berikut akan dijelaskan cara
memperlakukan transaksi khususnya akuntansi sewa yang terjadi
menurut
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik BAB 17
(IAI:2009:83) :
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Pembiyayaan
a. Pada awal masa sewa, lessee wajib mengakui hak dan kewajiban
dalam sewa pembiayaan sebagai asset dan kewajiban dalam neraca
sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai
residu (harga opsi) yang harus dibayar oleh lessee pada akhir masa
sewa.
b. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai tunai
dan pembayaran sewa adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh
lessor atau tingkat yang berlaku pada awal masa sewa
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Pembiyayaan :
c. Selama masa sewa, setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai
angsuran pokok kewajiban dan beban bunga berdasarkan tingkat
bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban lessee.
d. Lessee harus menyusutkan atau mengamortisasikan asset sewaan
dalam pembiayaan.
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Pembiyayaan :
e. Apabila asset sewaan dibeli sebelum berakhirnya masa sewa, maka
perbedaan antara pembayaran yang dilakukan dengan sisa
kewajiban diakui keuntungan serta kerugian pada periode
terjadinya.
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Pembiyayaan :
f. Dalam hal dilakukannya transaksi jual dan sewa balik (sales and
leaseback) maka transaksi tersebut harus diperlakukan sebagai dua
transaksi yang terpisah yaitu transaksi perjualan serta transaksi
sewa. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat asset yang dijual
harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan.
Amortisasi atas keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan
harus dilakukan secara proporsional dengan beban penyusutan
asset sewaan jika sewa balik merupakan sewa pembiayaan atau
secara proporsional dengan beban sewa apabila sewa balik
merupakan sewa opersasi.
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Pembiyayaan :
g. Kewajiban sewa harus disajikan terpisah dari kewajiban yang
lainnya.
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Pembiyayaan :
h. Lessee harus mengukapkan hal-hal sebagai berikut :
1. Jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa,
2. Penyusutan asset sewaan yang dibebankan dalam periode
berjalan,
3. Jaminan yang diberikan sehubungan transaksi sewa,
4. Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta
amortisasinya sehubungan dengan transaksi jual dan sewa balik,
5. Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam pembayaran
masa
sewa.
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Operasi
a. Pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan
metode garis lurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa
dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode.
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Operasi
b. Lessee diwajibkan mengungkapkan hal-hal berikut :
1. Jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa.
2. Jumlah pembayaran sewa selama periode berjalan yang diakui
sebagai
beban sewa.
3. Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa.
4. Keuntungan maupun kerugian yang ditangguhkan beserta
amortisasinya sehubungan dengan transaksi jual dan sewa balik.
5. Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa.
AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17
Sewa Operasi
b. Lessee diwajibkan mengungkapkan hal-hal berikut :
1. Jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa.
2. Jumlah pembayaran sewa selama periode berjalan yang diakui
sebagai
beban sewa.
3. Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa.
4. Keuntungan maupun kerugian yang ditangguhkan beserta
amortisasinya sehubungan dengan transaksi jual dan sewa balik.
5. Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa.
AKUNTANSI SEWA
Lessor mengklasifikasikan sewa sebagai sewa operasi dan sewa
pembiayaan.
1. Sewa operasi
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan
dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar
sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu di mana
manfaat penggunaan aset sewaan menurun.
AKUNTANSI SEWA
Lessor mengklasifikasikan sewa sebagai sewa operasi dan sewa
pembiayaan.
2. Sewa pembiayaan
Sewa pembiayaan dicatat oleh lessor sebagai berikut:
1) Sewa pembiayaan regular (disebut juga sebagai sewa pembiayaan langsung—direct financing lease)
Sewa pembiayaan langsung atau regular melibatkan lessor yang terutama dalam aktivitas
pembiayaan atau pendanaan, seperti bank dan lembaga keuangan. Lessor memandang sewa sebagai
investasi. Pendapatan yang dihasilkan dari sewa pembiayaan langsung adalah pendapatan bunga.
2) Sewa pembiayaan oleh pabrikan atau dealer (disebut juga sebagai sewa tipe penjualan – sales type
lease)
Sewa tipe penjualan melibatkan entitas pabrikan atau dealer yang menggunakan sewa sebagai sarana
untuk memfasilitasi pemasaran produk mereka (disebut lessor pabrikan atau lessor dealer). Maka ada
dua jenis pendapatan yang dihasilkan oleh sewa tipe penjualan:
(1) keuntungan atau kerugian langsung, yaitu selisih antara beban pokok properti yang disewakan dan
harga jualnya, atau nilai wajar, pada tanggal penyerahan awal sewa, dan
(2) pendapatan bunga yang diperoleh selama lessee melakukan pembayaran sewa yang melunasi
liabilitas sewa beserta bunga.
SOAL-SOAL
1. Sebuah entitas lessor menyewakan peralatannya kepada lessee.
Nilai wajar peralatan tersebut adalah Rp246.000.000. Pembayaran
sewa adalah Rp35.000.000 per tahun yang dibayar setiap akhir tahun
selama 10 tahun. Tingkat bunga implisit sewa adalah 9%. Pada akhir
tahun ke-10, lessor akan memiliki kembali peralatan tersebut, sewa ini
tidak menyertakan opsi pembelian, dan peralatan ini diperkirakan
memiliki masa manfaat 15 tahun. Apakah sewa ini disebut sewa operasi
(operating lease) atau sewa pembiayaan (finance lease)? Jelaskan.
SOAL-SOAL
1. Sebuah entitas lessor menyewakan peralatannya kepada lessee.
Nilai wajar peralatan tersebut adalah Rp246.000.000. Pembayaran
sewa adalah Rp35.000.000 per tahun yang dibayar setiap akhir tahun
selama 10 tahun. Tingkat bunga implisit sewa adalah 9%. Pada akhir
tahun ke-10, lessor akan memiliki kembali peralatan tersebut, sewa ini
tidak menyertakan opsi pembelian, dan peralatan ini diperkirakan
memiliki masa manfaat 15 tahun. Apakah sewa ini disebut sewa operasi
(operating lease) atau sewa pembiayaan (finance lease)? Jelaskan.
SOAL-SOAL
1. Selama beberapa waktu, PT Galaxi Manufaktur mempertahankan untuk memeroleh peralatan
perusahaan dengan sewa (lease). Pada tanggal 1 Januari 2010, PT Galaxi Manufaktur
memasuki sewa dengan PT Sahata untuk sebuah truk beton baru yang memiliki harga jual
Rp315.000.000. Sewa tersebut memiliki ketentuan bahwa pembayaran tahunan sebesar
Rp61.800.000 akan dilakukan selama 6 tahun. Pembayaran pertama sewa dilakukan pada 1
Januari 2010 dan pembayaran-pembayaran berikutnya dilakukan pada tanggal 31 Desember
setiap tahunnya. PT Galaxi Manufaktur menjamin nilai residu sebesar Rp33.535.000 pada
akhir periode 6 tahun. PT Galaxi Manufaktur memiliki tingkat bunga pinjaman inkremental 11%
dan tingkat bunga implisit PT Sahata adalah 10% setelah memperhitungkan nilai sisa yang
dijamin. Umur ekonomis truk ini adalah 8 tahun. PT Galaxi Manufaktur menggunakan tahun
kalender untuk keperluan pelaporan dan penyusutan garis lurus untuk peralatan lain.
Diminta:
1) Hitunglah jumlah yang akan dikapitalisasi sebagai suatu aset pada pembukuan lessee untuk
truk beton. PT Galaxi Manufaktur mengetahui bahwa tingkat bunga implisit PT Sahata adalah
10%.
2) Buatlah skedul yang menunjukkan pengurangan liabilitas dengan pembayaran tahunan setelah
memperhitungkan beban biaya selama enam tahun.
3) Buatlah jurnal yang akan dibuat pada pembukuan PT Galaxi Manufaktur untuk 2 tahun pertama
sewa.
4) Asumsikan bahwa lessor menjual truk seharga Rp24.000.000 pada akhir periode 6 tahun
kepada pihak ketiga. Buatlah jurnal yang diperlukan PT Galaxi Manufaktur untuk mencatat
pembayaran untuk memastikan nilai residu yang dijamin dan untuk menghapus akun peralatan
yang disewakan.
SOAL-SOAL
PEMBAHASAN
1) Jumlah yang akan dikapitalisasi :
Nilai kini sewa:
Rental tahunan (annual rental) = Rp61.800.000 + Rp61.800.000
(3,7908) = Rp296.071.000
Nilai kini atas nilai residu yang dijamin oleh lessee (guaranteed residual
value): Rp33.535.000 (0,5645) = Rp18.930.000
Nilai kini (nilai kapitalisasi) sewa = Rp296.071.000 + Rp18.930.000 =
Rp315.001.000
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Soal No. 2
1) Perjanjian sewa berisi opsi pembelian murah (bargain-purchase
option) dan oleh karena itu memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan dilihat dari lessee. Juga, nilai kini dari jumlah
pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset
sewaan.
2) Perjanjian sewa berisi opsi pembelian murah. Oleh karena itu, sewa,
memenuhi kualifikasi sebagai sewa pembiayaan dari sudut lessor.
Disebabkan fakta bahwa jumlah piutang sewa awal (investasi neto) (yang
dalam kasus ini sama dengan nilai kini pembayaran sewa minimum,
Rp91.000.000) melebihi biaya perolehan lessor, Rp65.000.000, maka
sewa merupakan sewa tipe penjualan.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
REFERENSI
e-journal.uajy.ac.id/964/3/2EA15123.pdf
http://rezwan-rizki.blogspot.co.id/2013/05/akuntansi-sewa.html

More Related Content

What's hot

Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanRachma Novriesya
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiKonsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiAchmad Buhori
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-lease
Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-leaseMengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-lease
Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-leaseFuturum2
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bFuturum2
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranDina Nurmariyani
 
Pengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanPengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanDina Nurmariyani
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 

What's hot (20)

Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiKonsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar Akuntansi
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-lease
Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-leaseMengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-lease
Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-lease
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
Pengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanPengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatan
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 

Similar to SEWA MENYEWA ASSET

powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxFahrulFauzan2
 
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceLayonHocben1
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingDoni Ramdhani
 
Accounting For Leasing (AKM 2)
Accounting For Leasing (AKM 2)Accounting For Leasing (AKM 2)
Accounting For Leasing (AKM 2)Andrew Molina
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptxdonihasmanto
 
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...Kanaidi ken
 
Leasing - Pendanaan Jangka Menengah
Leasing - Pendanaan Jangka MenengahLeasing - Pendanaan Jangka Menengah
Leasing - Pendanaan Jangka MenengahNike Antika Putri
 
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptxdonihasmanto
 
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Lita Adjalah
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingcekkembali dotcom
 

Similar to SEWA MENYEWA ASSET (20)

LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Presentasi leasing
Presentasi leasingPresentasi leasing
Presentasi leasing
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
 
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
 
Sewa+guna+usaha
Sewa+guna+usahaSewa+guna+usaha
Sewa+guna+usaha
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Accounting For Leasing (AKM 2)
Accounting For Leasing (AKM 2)Accounting For Leasing (AKM 2)
Accounting For Leasing (AKM 2)
 
Leasing blkl
Leasing blklLeasing blkl
Leasing blkl
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
 
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
 
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
 
Leasing - Pendanaan Jangka Menengah
Leasing - Pendanaan Jangka MenengahLeasing - Pendanaan Jangka Menengah
Leasing - Pendanaan Jangka Menengah
 
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
 
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 

Recently uploaded

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 

Recently uploaded (6)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 

SEWA MENYEWA ASSET

  • 1.
  • 2. SEWA Sewa lebih dikenal dengan istilah leasing, leasing itu sendiri berasal dari kata lease yang berarti sewa atau yang lebih umum diartikan sebagai sewa – menyewa.
  • 3. SEWA Sewa menyewa merupakan suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu asset selama periode waktu yang telah disepakati.
  • 4. SEWA Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan Beberapa unsur yang terdapat dalam leasing yaitu : 1. Lessor yaitu pihak yang menyediakan Aset atau barang-barang modal antara lain perusahaan-perusahaan yang mendapat izin dari Departemen Keuangan 2. Lessee yaitu pihak yang menyewa Aset atau pihak-pihak yang membutuhkan barang-barang modal 3. Objek sewa yaitu barang-barang yang menjadi objek perjanjian leasing meliputi segala macam barang modal mulai dari yang berteknologi tinggi hingga teknologi menengah ataupun keperluan kantor
  • 5. SEWA 4. Pembayaran secara berkala dalam jangka waktu tertentu yang biasa dilakukan setiap bulan, setiap kuartal atau setengah tahun sekali 5. Nilai sisa yang ditentukan sebelum perjanjian dimulai 6. Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa leasing dimana lessee mempunyai hak untuk menentukan apakah ia ingin membeli barang- barang tersebut dengan harga sebesar nilai sisa atau mengembalikan kepada lessor 7. Lease term adalah suatu periode perjanjian sewa.
  • 6. PROSES SEWA Pihak – pihak yang tersangkut dalam perjanjian (kontrak) sewa atau dapat pula disebut sebagai subjek dalam perjanjian sewa terdiri dari beberapa pihak yang dapat saling berkaitan satu sama lain, yaitu : a. Lessor Lessor merupakan pihak yang menyewakan barang, dapat terdiri dari beberapa perusahaan. b. Lessee Lessee merupakan pihak yang menikmati barang tersebut dengan membayar sewa dan yang memiliki hak opsi.
  • 7. PROSES SEWA c. Creditur dan Lender Kreditur atau Lender disebut juga Debt – Holders atau Loan Participant dalam transaksi sewa. Biasanya terdiri dari Bank, atau lembaga keuangan lainnya. d. Supplier Supplier merupakan penjual ataupun pemilik barang yang disewakan, dapat terdiri dari perusahaan (manufacturers) yang berada di dalam negeri atau yang memiliki kantor pusat diluar negeri.
  • 8. PROSES SEWA Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Lessee bebas memilih dan menentukan Aset yang dibutuhkan, mengadakan penawaran harga dan menunjuk supplier. 2. Setelah lessee mengisi formulir permohonan lessee, mengirimkan kepada lessor disertai dokumen pelengkap.
  • 9. PROSES SEWA Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut : 3. Lessor mengevaluasi kinerja serta kelayakan kredit lessee serta memutuskan untuk memberikan fasilitas sewa dengan syarat dan kondisi yang disetujui. 4. lessee (seperti lama kontrak serta pembayaran sewa), maka perjanjian sewa menyewa dapat ditandatangani.
  • 10. PROSES SEWA Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut : 5. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk Aset yang di sewa dengan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum dalam perjanjian sewa menyewa. Antara lessor dan pihak asuransi terjalin perjanjian kontrak utama. 6. Perjanjian pembelian Aset akan ditandatangani lessor dengan supplier.
  • 11. PROSES SEWA Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut : 5. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk Aset yang di sewa dengan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum dalam perjanjian sewa menyewa. Antara lessor dan pihak asuransi terjalin perjanjian kontrak utama. 6. Perjanjian pembelian Aset akan ditandatangani lessor dengan supplier.
  • 12. PROSES SEWA Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut : 7. Supplier dapat mengirim Aset yang disewa ke lokasi lessee. Untuk mempertahankan serta memelihara kondisi Aset tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian pelayanan purna jual. 8. Lessee menandatangani tanda terima Aset dan menyerahkan kepada supplier.
  • 13. PROSES SEWA Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut : 7. Supplier dapat mengirim Aset yang disewa ke lokasi lessee. Untuk mempertahankan serta memelihara kondisi Aset tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian pelayanan purna jual. 8. Lessee menandatangani tanda terima Aset dan menyerahkan kepada supplier.
  • 14. PROSES SEWA Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut : 9. Supplier menyerahkan surat tanda terima (yang diterima dari lessee) sebagai bukti pemilikan serta pemindahan pemilikan kepada lessor. 10. Lessor membayar harga Aset yang disewa kepada supplier. 11. Lessee membayar sewa secara periodic sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam prejanjian sewa menyewa.
  • 15. PROSES SEWA Adapun proses maupun prosedur dari mekanisme kegiatan sewa yang menyangkut pihak-pihak terkait diatas, secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut : 9. Supplier menyerahkan surat tanda terima (yang diterima dari lessee) sebagai bukti pemilikan serta pemindahan pemilikan kepada lessor. 10. Lessor membayar harga Aset yang disewa kepada supplier. 11. Lessee membayar sewa secara periodic sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam prejanjian sewa menyewa.
  • 17. KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAAN SEWA Keuntungan bagi lessee a. Lessee akan terhindar dari kebutuhan dana besar serta biaya bunga yang tinggi. b. Sewa mengurangi resiko keuangan, karena dapat mengoperkan barang yang disewakan kepada lessor apabila tidak diikuti dengan hak opsi. c. Perjanjian pada sewa lebih fleksibel karena lebih bebas dibandingkan dengan perjanjian utang lainnya. Lessor yang pintar akan dapat menyesuaikan perjanjian sewa terhadap kebutuhan perusahaan.
  • 18. KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAAN SEWA Keuntungan bagi lessee d. Dana pembiayaan jauh lebih mudah dibandingkan pembiayaan sekaligus. e. Sewa tidak menambah pos utang di neraca dan tidak mempengaruhi Resiko leverage apabila sewa yang dipilih adalah sewa operasi.
  • 19. KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAAN SEWA Kerugian bagi lessee a. Lessee wajib memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan lessor untuk melindungi peralatannya. Misalnya dalam bentuk pembatasan pengoperasian barang sewaan aupun perlindungan asuransi. b. Lessee bisa saja kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan barang pada saat akhir masa sewa untuk beberapa jenis barang.
  • 20. KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAAN SEWA Kerugian bagi lessee c. Sewa khususnya financial lease mungkin kurang tepat apabila lessee hanya membutuhkan Aset dalam jangka pendek, karena apabila dilakukan pembatalan dapat meimbulkan biaya yang cukup besar. d. Pembiayaan secara sewa merupakan pembiayaan yang relative mahal dibandingkan dengan kredit investasi dari bank. Hal ini dikarenakan sumber dana yang digunakan oleh lessor pada umumnya didapatkan dari bank atau lembaga keuangan lain bukan bank.
  • 21. KLASIFIKASI SEWA • Lease = Sewa • Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8) • Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)
  • 22. KLASIFIKASI SEWA A. Sewa Pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sudah memenuhi beberapa factor berikut ini : 1. Sewa mengalihkan kepemilikan asset kepada lessee pada akhir masa sewa. 2. Lessee memiliki opsi untuk membeli asset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awl sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan.
  • 23. KLASIFIKASI SEWA A. Sewa Pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sudah memenuhi beberapa factor berikut ini : 3. Masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis meskipun hak milik tidak dialihkan. 4. Pada awal masa sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar asset sewaan. 5. Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
  • 24. KLASIFIKASI SEWA B. Sewa Operasi Suatu sewa dikatakan sebagai sewa operasi apabila tidak memenuhi criteria sewa pembiayaan.
  • 25. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Peristiwa – peristiwa yang telah terjadi di perusahaan dalam rangka sewa perlu diidentifikasi yang kemudian barulah dapat dilakukan pencatatan sesuai dengan akunnya masing. Berikut akan dijelaskan cara memperlakukan transaksi khususnya akuntansi sewa yang terjadi menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik BAB 17 (IAI:2009:83) :
  • 26. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Pembiyayaan a. Pada awal masa sewa, lessee wajib mengakui hak dan kewajiban dalam sewa pembiayaan sebagai asset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai residu (harga opsi) yang harus dibayar oleh lessee pada akhir masa sewa. b. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai tunai dan pembayaran sewa adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh lessor atau tingkat yang berlaku pada awal masa sewa
  • 27. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Pembiyayaan : c. Selama masa sewa, setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai angsuran pokok kewajiban dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban lessee. d. Lessee harus menyusutkan atau mengamortisasikan asset sewaan dalam pembiayaan.
  • 28. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Pembiyayaan : e. Apabila asset sewaan dibeli sebelum berakhirnya masa sewa, maka perbedaan antara pembayaran yang dilakukan dengan sisa kewajiban diakui keuntungan serta kerugian pada periode terjadinya.
  • 29. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Pembiyayaan : f. Dalam hal dilakukannya transaksi jual dan sewa balik (sales and leaseback) maka transaksi tersebut harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi perjualan serta transaksi sewa. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat asset yang dijual harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan. Amortisasi atas keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan harus dilakukan secara proporsional dengan beban penyusutan asset sewaan jika sewa balik merupakan sewa pembiayaan atau secara proporsional dengan beban sewa apabila sewa balik merupakan sewa opersasi.
  • 30. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Pembiyayaan : g. Kewajiban sewa harus disajikan terpisah dari kewajiban yang lainnya.
  • 31. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Pembiyayaan : h. Lessee harus mengukapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa, 2. Penyusutan asset sewaan yang dibebankan dalam periode berjalan, 3. Jaminan yang diberikan sehubungan transaksi sewa, 4. Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan dengan transaksi jual dan sewa balik, 5. Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam pembayaran masa sewa.
  • 32. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Operasi a. Pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode.
  • 33. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Operasi b. Lessee diwajibkan mengungkapkan hal-hal berikut : 1. Jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa. 2. Jumlah pembayaran sewa selama periode berjalan yang diakui sebagai beban sewa. 3. Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa. 4. Keuntungan maupun kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan dengan transaksi jual dan sewa balik. 5. Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa.
  • 34. AKUNTANSI SEWA UNTUK LESSEE MENURUT SAK ETAP BAB 17 Sewa Operasi b. Lessee diwajibkan mengungkapkan hal-hal berikut : 1. Jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa. 2. Jumlah pembayaran sewa selama periode berjalan yang diakui sebagai beban sewa. 3. Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa. 4. Keuntungan maupun kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan dengan transaksi jual dan sewa balik. 5. Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa.
  • 35. AKUNTANSI SEWA Lessor mengklasifikasikan sewa sebagai sewa operasi dan sewa pembiayaan. 1. Sewa operasi Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu di mana manfaat penggunaan aset sewaan menurun.
  • 36. AKUNTANSI SEWA Lessor mengklasifikasikan sewa sebagai sewa operasi dan sewa pembiayaan. 2. Sewa pembiayaan Sewa pembiayaan dicatat oleh lessor sebagai berikut: 1) Sewa pembiayaan regular (disebut juga sebagai sewa pembiayaan langsung—direct financing lease) Sewa pembiayaan langsung atau regular melibatkan lessor yang terutama dalam aktivitas pembiayaan atau pendanaan, seperti bank dan lembaga keuangan. Lessor memandang sewa sebagai investasi. Pendapatan yang dihasilkan dari sewa pembiayaan langsung adalah pendapatan bunga. 2) Sewa pembiayaan oleh pabrikan atau dealer (disebut juga sebagai sewa tipe penjualan – sales type lease) Sewa tipe penjualan melibatkan entitas pabrikan atau dealer yang menggunakan sewa sebagai sarana untuk memfasilitasi pemasaran produk mereka (disebut lessor pabrikan atau lessor dealer). Maka ada dua jenis pendapatan yang dihasilkan oleh sewa tipe penjualan: (1) keuntungan atau kerugian langsung, yaitu selisih antara beban pokok properti yang disewakan dan harga jualnya, atau nilai wajar, pada tanggal penyerahan awal sewa, dan (2) pendapatan bunga yang diperoleh selama lessee melakukan pembayaran sewa yang melunasi liabilitas sewa beserta bunga.
  • 37. SOAL-SOAL 1. Sebuah entitas lessor menyewakan peralatannya kepada lessee. Nilai wajar peralatan tersebut adalah Rp246.000.000. Pembayaran sewa adalah Rp35.000.000 per tahun yang dibayar setiap akhir tahun selama 10 tahun. Tingkat bunga implisit sewa adalah 9%. Pada akhir tahun ke-10, lessor akan memiliki kembali peralatan tersebut, sewa ini tidak menyertakan opsi pembelian, dan peralatan ini diperkirakan memiliki masa manfaat 15 tahun. Apakah sewa ini disebut sewa operasi (operating lease) atau sewa pembiayaan (finance lease)? Jelaskan.
  • 38. SOAL-SOAL 1. Sebuah entitas lessor menyewakan peralatannya kepada lessee. Nilai wajar peralatan tersebut adalah Rp246.000.000. Pembayaran sewa adalah Rp35.000.000 per tahun yang dibayar setiap akhir tahun selama 10 tahun. Tingkat bunga implisit sewa adalah 9%. Pada akhir tahun ke-10, lessor akan memiliki kembali peralatan tersebut, sewa ini tidak menyertakan opsi pembelian, dan peralatan ini diperkirakan memiliki masa manfaat 15 tahun. Apakah sewa ini disebut sewa operasi (operating lease) atau sewa pembiayaan (finance lease)? Jelaskan.
  • 39. SOAL-SOAL 1. Selama beberapa waktu, PT Galaxi Manufaktur mempertahankan untuk memeroleh peralatan perusahaan dengan sewa (lease). Pada tanggal 1 Januari 2010, PT Galaxi Manufaktur memasuki sewa dengan PT Sahata untuk sebuah truk beton baru yang memiliki harga jual Rp315.000.000. Sewa tersebut memiliki ketentuan bahwa pembayaran tahunan sebesar Rp61.800.000 akan dilakukan selama 6 tahun. Pembayaran pertama sewa dilakukan pada 1 Januari 2010 dan pembayaran-pembayaran berikutnya dilakukan pada tanggal 31 Desember setiap tahunnya. PT Galaxi Manufaktur menjamin nilai residu sebesar Rp33.535.000 pada akhir periode 6 tahun. PT Galaxi Manufaktur memiliki tingkat bunga pinjaman inkremental 11% dan tingkat bunga implisit PT Sahata adalah 10% setelah memperhitungkan nilai sisa yang dijamin. Umur ekonomis truk ini adalah 8 tahun. PT Galaxi Manufaktur menggunakan tahun kalender untuk keperluan pelaporan dan penyusutan garis lurus untuk peralatan lain. Diminta: 1) Hitunglah jumlah yang akan dikapitalisasi sebagai suatu aset pada pembukuan lessee untuk truk beton. PT Galaxi Manufaktur mengetahui bahwa tingkat bunga implisit PT Sahata adalah 10%. 2) Buatlah skedul yang menunjukkan pengurangan liabilitas dengan pembayaran tahunan setelah memperhitungkan beban biaya selama enam tahun. 3) Buatlah jurnal yang akan dibuat pada pembukuan PT Galaxi Manufaktur untuk 2 tahun pertama sewa. 4) Asumsikan bahwa lessor menjual truk seharga Rp24.000.000 pada akhir periode 6 tahun kepada pihak ketiga. Buatlah jurnal yang diperlukan PT Galaxi Manufaktur untuk mencatat pembayaran untuk memastikan nilai residu yang dijamin dan untuk menghapus akun peralatan yang disewakan.
  • 41. PEMBAHASAN 1) Jumlah yang akan dikapitalisasi : Nilai kini sewa: Rental tahunan (annual rental) = Rp61.800.000 + Rp61.800.000 (3,7908) = Rp296.071.000 Nilai kini atas nilai residu yang dijamin oleh lessee (guaranteed residual value): Rp33.535.000 (0,5645) = Rp18.930.000 Nilai kini (nilai kapitalisasi) sewa = Rp296.071.000 + Rp18.930.000 = Rp315.001.000
  • 45. PEMBAHASAN Soal No. 2 1) Perjanjian sewa berisi opsi pembelian murah (bargain-purchase option) dan oleh karena itu memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan dilihat dari lessee. Juga, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan. 2) Perjanjian sewa berisi opsi pembelian murah. Oleh karena itu, sewa, memenuhi kualifikasi sebagai sewa pembiayaan dari sudut lessor. Disebabkan fakta bahwa jumlah piutang sewa awal (investasi neto) (yang dalam kasus ini sama dengan nilai kini pembayaran sewa minimum, Rp91.000.000) melebihi biaya perolehan lessor, Rp65.000.000, maka sewa merupakan sewa tipe penjualan.