SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Manajemen Keuangan I
Kuliah VIII (lanjutan)
Keputusan Pembiayaan
(Financing Decision)
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Leasing (sewa guna)
Kegiatan pembiayaan perusahaan dengan
penyediaan barang-barang modal untuk digunakan
oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu
dengan pembayaran secara berkala
Leasing dapat disertai hak/opsi beli untuk membeli
barang-barang modal ybs (finance lease) atau tanpa
disertai hak/opsi beli barang-barang modal (operating
lease)
Suatu kontrak antara pemilik aktiva (lessor) dengan
pihak yang memanfaatkan aktiva tsb (lessee) untuk
jangka waktu tertentu
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Lessee wajib membayar secara periodik sebesar
harga jual ditambah dengan tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh lessor.
Manfaat leasing adalah lessee dapat memanfaatkan
aktiva tanpa harus memiliki aktiva tsb, tidak perlu
menanggung biaya perawatan, pajak dan asuransi
Sebagai kompensasinya, lessee wajib membayar
secara periodik sebagai sewa aktiva yang digunakan
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Pihak-pihak yang terlibat dalam leasing:
Lessor, yaitu perusahaan/pihak yang memberikan
jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk
penyediaan barang modal
Lessee, yaitu perusahaan/pihak yang memperoleh
pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor
Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan/
menyediakan barang untuk dijual kepada lessee
dengan pembayaran tunai oleh lessor
Kreditur, yaitu bank yang menyediakan dana kepada
lessor (terjadi dalam mekanisme leveraged lease).
Kreditur juga dapat memberikan kredit kepada
supplier untuk membeli barang-barang modal yang
lalu dijual sebagai obyek leasing kepada lessee/lessor
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Bentuk-bentuk leasing yang
umum:
Sale and leaseback
Operating leases
Financial/capital leases
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Sale and leaseback:
Perusahaan yang memiliki aktiva (seperti tanah,
bangunan, dan peralatan pabrik) menjual aktiva tsb
kepada perusahaan lain lalu menyewanya kembali
dalam jangka waktu tertentu.
Pembeli aktiva tsb dapat berupa bank, perusahaan
asuransi, perusahaan leasing, pegadaian atau
investor individu
Umumnya aktiva tsb dijual dengan nilai pasar
Manfaatnya adalah lessee menerima pembayaran
segera sebagai tambahan dana yang dapat
diinvestasikan ke lainnya dan pada saat bersamaan
lessee masih dapat menggunakan aktiva tsb untuk
jangka waktu sesuai perjanjian
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Operating leases (service leases)
Pihak lessor menyediakan pendanaan dan biaya
perawatan yang tercakup dalam pembayaran leasing
Ciri utama leasing jenis ini adalah harga perolehan
aktiva sbg obyek leasing tidak diamortisasikan secara
penuh (not fully amortized), yaitu pembayaran yang
disyaratkan tidak cukup untuk menutup keseluruhan
harga dan biaya perawatan aktiva
Jangka waktu operating lease lebih pendek dari usia
ekonomis yang diharapkan
Jadi lessor berharap dapat menyewakan kembali ke
pihak lain/menjual aktiva tsb untuk menutup harga
perolehan, biaya perawatan, dan tingkat keuntungan
yang disyaratkan
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Karakteristik lain adalah sering dicantumkan klausul
pembatalan yang memberikan hak kepada lessee
untuk membatalkan leasing dan mengembalikan
aktiva sebelum periode leasing berakhir (terutama
untuk aktiva yang melibatkan teknologi tinggi)
Dengan adanya klausul ini, jika lessee berpendapat
bahwa aktiva tsb sudah usang teknologi, maka lessee
dapat membatalkan kontrak leasing dan mengadakan
kontrak leasing yang baru
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Financial/capital leases
Lessor tidak menanggung biaya perawatan, tidak
dapat dibatalkan (non cancellable), dan
diamortisasikan secara penuh (fully amortized)
Jadi, lessor menerima pembayaran sebesar harga
perolehan aktiva + tingkat keuntungan yang
disyaratkan
Lessee juga harus membayar pajak dan asuransi
aktiva obyek leasing tsb
Perbedaan utama dengan operating lease adalah
perusahaan memperoleh aktiva baru bukan aktiva
yang selama ini telah digunakan
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Klasifikasi perusahaan leasing:
Independent leasing company
Captive lessor
Lease broker/packager
Independent leasing company
Sebagian besar perusahaan leasing termasuk dalam
kelompok ini
Terpisah dan independen dari supplier
Dapat berhubungan dengan berbagai macam supplier
Captive lessor
Adalah anak perusahaan (subsidiary) dari perusahaan
supplier
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Pembentukan perusahaan ini didasarkan pada
penyediaan pembiayaan leasing sendiri akan dapat
meningkatkan kemampuan penjualan melebihi tingkat
penjualan dengan pembiayaan tradisional
Contoh: Indomobil dengan PT. Swadarma Leasing,
Astra International dengan Astra Credit Company
Lease broker/packager
Hanya melakukan fungsi brokerage dengan
mempertemukan calon lessee dengan lessor
Perusahaan broker biasanya tidak memiliki barang
atau peralatan untuk menangani transaksi leasing atas
namanya
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Jenis transaksi leasing:
Financial lease:
Direct financial lease
Sale and lease back
Leveraged lease
Syndicated lease
Cross border lease
Vendor program
Operating lease:
Ciri-ciri Financial lease (full pay out lease):
 Obyek leasing/barang modal milik lessor dapat
berupa benda bergerak atau tidak bergerak yang
memiliki umur maksimum sama dengan masa
kegunaan ekonomis barang tsb
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Lessee wajib membayar lessor secara berkala dengan
jumlah dan waktu yang telah disetujui
Jumlsh yang dibayar adalah angsuran (lease
payment) = biaya perolehan barang + biaya yang
lainnya + tingkat keuntungan yang ditetapkan lessor
Lessor tidak dapat membatalkan/mengakhiri secara
sepihak kontrak leasing dari waktu perjanjian. Risiko
ekonomis yang berkaitan dengan obyek leasing
ditanggung lessee
Lessee punya hak/opsi beli untuk membeli obyek
leasing pada akhir masa kontrak dengan nilai
sisa/residual value
Lessee juga dapat mengembalikan obyek kepada
lessor atau memperpanjang leasing sesuai
kesepakatan bersamaMAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Direct financial lease (true/direct lease):
Lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak
lessee dan sekaligus menyewakan barang tsb kepada
lessee ybs
Lessee dapat menentukan spesifikasi barang –
termasuk penentuan harga dan pemilihan supplier –
yang akan dilease tsb
Tujuan utama lessee dalam transaksi ini adalah untuk
memperoleh pembiayaan leasing dalam bentuk
perolehan barang modal yang dapat digunakan dalam
proses produksi
Proses pembelian barang oleh lessor murni untuk
kepentingan pihak lessee
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Sale and lease back:
Lessee sengaja menjual barangnya kepada lessor
untuk kemudian dilakukan kontrak leasing atas barang
tsb untuk digunakan dalam masa kontrak yang telah
disepakati lessor dan lessee yang menjual barang tsb
Metode ini biasanya digunakan untuk memperoleh
tambahan dana untuk modal kerja
Leveraged lease
Adanya keterlibatan kreditur jangka panjang dalam
pembiayaan obyek leasing, yang memiliki porsi
terbesar sekitar 60-80% dalam pembiayaan transaksi
leasing
Sisanya 20-40% dibiayai oleh lessor
Kreditur jangka panjang dapat berupa bank/lembaga
keuangan lainnya (sebagai penyedia dana bagi lessor)
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Jaminan dalam proses pembiayaan antar kreditur
dengan lessor adalah obyek leasing
Lessor bertanggung jawab langsung kepada kreditur
sesuai dengan jumlah pembiayaannya.
Syndicated lease
Dilakukan oleh lebih dari satu lessor atas suatu obyek
leasing atau satu lessee
Syndicated lease terjadi jika lessor tidak bersedia –
karena alasan risiko – atau tidak mampu – karena
keterbatasan dana – untuk menutup sendiri suatu
transaksi leasing yang dibutuhkan oleh lessee
Untuk memenuhi permintaan lessee, beberapa
perusahaan leasing melakukan perjanjian kerjasama
untuk membiayai obyek leasing yang dibutuhkan
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Salah satu perusahaan leasing akan bertindak
sebagai koordinator dalam pelaksanaan perjanjian
leasing
Cross border lease (international leasing)
Transaksi leasing yang dilakukan di luar batas suatu
negara (tempat kedudukan lessee berbeda dengan
tempat kedudukan lessor)
Lessor menghadapi berbagai risiko dan kendala yang
kompleks karena perbedaan mekanisme hukum,
pajak, peraturan kepemilikan, dll
Lessor juga memiliki pertimbangan politis, seperti
stabilitas suatu negara, sebelum terlibat perjanjian
leasing
Untuk itu, umumnya leasing dilakukan oleh anak
perusahaan/perusahaan afiliasi dari perusahaan
leasingMAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Proses transaksi dilakukan dengan perjanjian
penjualan bersyarat dimana lessee diwajibkan untuk
membeli barang yang dileasenya pada akhir masa
kontrak
Ketentuan ini adalah usaha untuk melindungi lessor
dari kompleksitas peraturan suatu negara asing
Vendor program
Satu metode penjualan yang dilakukan oleh
produsen/dealer dimana perusahaan leasing
memberikan fasilitas leasing kepada pembeli barang
Lessor membayar vendor (penjual) sesuai harga
barang yang dipilih/ditentukan pembeli (lessee)
Pembayaran angsuran oleh lessee dapat dilakukan
langsung kepada lessor atau melalui vendor ybs
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Daya tarik vendor program bagi lessor adalah dari
segi pemasaran, yaitu dilakukan oleh pihak lain
(vendor) melalui usaha penjualan barangnya yang
juga disertai dengan fasilitas leasing
Selain itu, vendorlah yang melakukan penagihan uang
angsuran (jaminan penagihan ini diberikan oleh
vendor)
Jika transaksi disertai komitmen full recourse
collateral, vendor harus menjamin seluruh kerugian
yangterjadi jika lessee tidak mampu membayar
angsuran
Jika komitmen yang disertakan adalah limited
recource collateral maka vendor hanya wajib
membayar sebagian kerugian yang terjadi
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Ciri-ciri Operating lease:
Obyek leasing digunakandalam masa kontrak dengan
jangka waktu relatif pendek daripada umur
ekonomisnya
Jumlah seluruh pembayaran leasing secara berkala
tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang modal dengan bunganya
Risiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang
modal obyek leasing ditanggung lessor
Barang modal harus dikembalikan pada akhir kontrak
(lessee tidak memiliki hak/opsi beli)
Bersifat cancellable , yaitu lessee dapat secara
sepihak membatalkan perjanjian leasing sewaktu-
waktu
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Keunggulan leasing:
Seringkali leasing dapat dilakukan tanpa uang muka.
Hal ini membantu aliran kas lessee yang baru berdiri
Lebih fleksibel karena lebih menyesuaikan kondisi
keuangan lessee
Leasing adalah jenis pembiayaan off-balance sheet
(transaksi leasing tidak tercantum sebagai komponen
utang dalam neraca perusahaan lessee, sehingga
berdampak positif bagi rasio keuangan perusahaan)
Operating lease yang berjangka waktu pendek, dapat
mengatasi risiko keusangan teknologi yang dihadapi
lessee
Pembayaran periodik dengan jumlah tetap memberi
kemudahan dalam penyusuan anggaran tahunan
lessee
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Faktor-faktor penentu besarnya pembayaran
leasing:
Nilai barang modal = nilai kontrak leasing. Nilai barang
modal = penjumlahn harga barang modal + nilai
sisanya diakhir masa kontrak
Simpanan jaminan (security deposit), seperti uang
muka lessee atas suatu kontrak leasing, besarnya
tergantung dari kesepakatan lessee dan lessor (10-
20% dari harga barang). Pembiayaan bersih = selisih
harga barang dengan simpanan jaminan sehingga
makin besar simpanan jaminan, semakin kecil
pembayaran leasing
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Nilai sisa (residual value), adalah perkiraan wajar atas
nilai suatu barang modal yang dilease pada akhir
masa kontrak. Semakin tinggi perkiraan nilai sisa,
makin kecil pembayaran leasing yang ditetapkan.
Jangka waktu, terkait erat dengan jangka waktu
kegunaan ekonomis atau manfaat suatu barang modal
yang dileasekan serta dengan proyeksi arus kas pihak
lessee (di Indonesia = 2-5 thn). Semakin lama jangka
waktu semakin rendah pembayaran leasing
Tingkat bunga, adalah tingkat bunga efektif yang
ditetapkan oleh lessor yang dihitung berdasarkan
besarnya biaya dana dengan tingkat keuntungan yang
diinginkan lessor (spread). Makin tinggi tingkat bunga,
makin tinggi pembayaran leasing
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Financing Decision = middle term
Pembayaran Leasing (lease payment):
Payment in advance (bayar di muka saat kontrak
disetujui)
Payment in arrears (bayar di belakang)
Rumus untuk menghitung pembayaran leasing
per bulan berdasarkan pembayaran dimuka:
S = besarnya leasing
b = nilai barang modal
r = nilai sisa
i = tingkat bunga
 t = jumlah periode
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
   
  11
1
1




t
t
i
iirb
S
Perhitungan Leasing = di muka
Contoh perhitungan leasing dengan
pembayaran leasing di muka (in advance):
Nilai barang modal: Rp. 400 juta
Nilai sisa: Rp. 40 juta
Simpanan pinjaman (10% nilai barang): Rp. 40
juta
Tingkat bunga per tahun: 24% (2% per bulan)
Jangka waktu: 12 bulan
Masa kontrak: 1 Jan 2010 – 31 Des 2010
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Perhitungan Leasing = di muka
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
   
  11
1
1




t
t
i
iirb
S
   
 
   
 
978.373.33
102,01
02,002,1000.000.360
102,01
02,002,01000.000.40000.000.400
12
11
12
112







S
S
S
Perhitungan Leasing = di muka
Dari perhitungan di atas maka disusun jadwal
amortisasi dari periode 1-12
Pada periode 1 langsung dilakukan pembayaran
sewa sebesar Rp. 33.373.978 (tak ada unsur
bunga)
Besarnya sewa akan sama sampai periode ke-12
Pada periode ke-2, mulai diperhitungkan bunga
dengan lebih dulu MENGURANGKAN saldo pokok
dengan simpanan pinjaman yang kemudian
DIKALIKAN dengan tingkat bunga per bulan →
(366.626.022 – 40.000.000) x 0,02 = 6.532.520
Jadi pembayaran pokok periode ini = 33.373.978 -
6.532.520 = Rp. 26.841.458
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Perhitungan Leasing = di muka
Jumlah pembayaran pokok ini merupakan
amortisasi untuk tiap periode ybs
Saldo pokok kemudian dapat dicari dengan
MENGURANGI saldo pokok periode
sebelumnya dengan jumlah pembayaran
pokok periode ybs
Untuk periode ke-2 saldo pokoknya →
366.626.022 – 26.841.458 = Rp.
339.784.564
Untuk periode ke-3 dst, jumlah bunga,
pembayaran pokok, dan saldo pokok
diperoleh dengan cara yang sama
menghitung periode 1 & 2.MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Perhitungan Leasing = di muka
Pada periode ke-12, saldo pokok yang
tersisa sebesar Rp. 40 juta yang kemudian
akan diamortisasi dengan simpanan jaminan
sebesar Rp. 40 juta, sehingga saldo pokok
akan menjadi NOL.
Perhitungan unearned interest (pendapatan
hasil bunga lessor yang akan diterima dari
lessee selama periode kontrak), dilakukan
dengan MENGALIKAN nilai sewa per periode
dengan jumlah periode diTAMBAH nilai sisa,
lalu diKURANGI dengan jumlah saldo pokok
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Perhitungan Leasing = di muka
Unearned interest pada periode 0 sebesar:
(33.373.978 x 12) + Rp. 40 juta – Rp. 400
juta = Rp. 40.487.736
Untuk periode 1, nilai unearned interest tidak
berubah karena belum mendapat
pendapatan bunga
Untuk periode selanjutnya, nilai unearned
interest dapat diperoleh dengan mengurangi
unearned interest periode sebelumnya
dengan jumlah bunga pada periode yang
sedang dihitung unearned interestnya.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Perhitungan Leasing = di muka
Contoh: unearned interest ke-2 adalah Rp.
40.487.736 – Rp. 6.532.520 = Rp.
33.955.216
Lease receivable adalah jumlah keseluruhan
sewa ditambah dengan nilai sisa. Lease
receivable ini akan semakin menurun apabila
ada pembayaran sewa.
Contoh perhitungan lease receivable untuk
beberapa periode sbb:
Periode 0: (33.373.978x12)+40 juta= Rp.
440.487.736
Periode 1: (33.373.978x11)+40 juta= Rp.
407.113.758
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Perhitungan Leasing = di belakang
Dengan cara pembayaran di belakang (in
arrear) unsur bunga dan pembayaran cicilan
pokoknya langsung dihitung. Jumlah sewa
yang harus dibayarkan per bulan menurut
metode ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
   
  11
1


 t
t
i
irrb
S
Perhitungan Leasing = di belakang
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
   
 
   
 
455.041.34
102,01
02,002,1000.000.360
102,01
02,002,01000.000.40000.000.400
12
12
12
12






S
S
S
Perhitungan Leasing = di belakang
Pada periode 0 belum dilakukan pembayaran
sewa dan belum ada pembebanan bunga
Pembayaran dilakukan pada periode 1
sehingga ada unsur bunga, yaitu (400jt –
40jt) x 0,02 = Rp. 7.200.000
Pada periode 12, lessee masih memiliki
kewajiban sewa sebesar Rp. 34.041.455,
terdiri dari unsur bunga (Rp. 667.479) dan
amortisasi (Rp. 33.373.978) sehingga saldo
pokoknya Rp. 40 juta, jumlah yang sama
dengan nilai sisa yang ditetapkan di awal
kontrak.MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Perhitungan Leasing = di belakang
Lessee harus membayar sisa Rp. 40 juta tsb
pada waktu yang sama apabila memilih
menggunakan hak/opsi belinya
Perhitungan unearned interest dan leased
receivable pada jadwal amortisasi menurut
metode pembayaran di belakang (payment in
arrear) ini dilakukan dengan menggunakan cara
yang sama seperti pada metode payment in
advance
Sebagai pemilik aktiva, lessor berhak
mengalokasikan harga perolehan sebagai
depresiasi
Selain itu, lessor juga dapat membebankan
bunga sebagai pengurang pajakMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessee
Pertimbangan utama lessee adalah apakah
leasing lebih murah daripada membeli sendiri
aktiva itu
Dari pihak lessor, apakah dengan leasing
memberikan reasonable rate of return
Pertimbangan pertama adalah perusahaan telah
memutuskan untuk memperoleh aktiva tetap
(mesin, gedung, aktiva lainnya), keputusan yang
didasarkan pada keputusan investasi biasa
Pertimbangan selanjutnya: apakah perusahaan
memperoleh aktiva tsb melalui leasing atau
membelinya.MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessee
Alternatif leasing ini dapat pula dianalisis
dengan menggunakan metode Internal Rate
of Return (IRR)
Diketahui bahwa biaya utang setelah pajak
adalah 7%. Jadi hanya dicari IRR alternatif
leasing & membandingkannya dengan biaya
modal setelah pajak tsb
Jika IRRnya lebih tinggi, maka lebih baik
alternatif utang, sebaliknya jika lebih rendah
maka alternatif leasing lebih baik
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessee
Contoh: PT. Rifki (lembaga kursus komputer)
mempertimbangkan untuk memperoleh
komputer dan biaya pemasangan senilai Rp.
100 juta dengan umur ekonomis sekitar 5
thn. PT. Rifki dapat memperoleh pinjaman
dengan bunga lunak sebesar 10% selama 5
thn.
Jadi, pembayaran utang dan bunganya
setiap thn sebesar Rp. 100.000.000 /
NSFBA10%,5 = Rp. 26.379.656/thn.
Dengan kata lain, PV pembayaran Rp.
26.379.656/thn selama 5 thn, discount rate
10% adalah = Rp. 100 juta.MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessee
Nilai sisa (residual value) diperkirakan Rp. 10
juta maka jika perusahaan membeli komputer
tsb, pada akhir tahun ke-5 diharapkan dapat
menjual komputer itu dengan harga Rp. 10 juta
Alternatif lain misalnya, melalui leasing dimana
biaya leasing yang harus dibayar pada AWAL
SETIAP TAHUN Rp. 27.500.000 selama 5
tahun.
Dengan leasing, perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya perawatan.
Jika perusahaan membeli sendiri komputer,
maka perusahaan harus mengadakan kontrak
perawatan dengan biaya perawatan sebesar
Rp. 5jt/thn selama 5 thn & dibayar setiap awal
tahun
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessee
Metode depresiasi komputer tsb menggunakan
metode tahun digit – deperesiasi utk thn ke-1 s/d
ke-5 masing-masing adalah:
5/15 x 90jt, 4/15 x 90jt, 3/15 x 90jt, 2/15 x 90jt, 1/15 x
90jt,
Tarif pajak perusahaan adalah 30%
Untuk menganalisis alternatif pembiayaan ini
digunakan metode Net Present Value = mencari
selisih antara PV utang dengan PV leasing
Berdasarkan tabel: PV COF untuk utang = Rp.
85.087.210, & PV COF untuk leasing = Rp.
84.453.810
Jadi NPV = PV utang – PV leasing
NPV = Rp. 85.087.210 – Rp. 84.453.810 = Rp.
633.400
Kesimpulan = memilih alternatif leasing (PV biayaMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessor
Pertimbangannya: apakah leasing
merupakan alternatif pembiayaan yang
memberikan tingkat keuntungan yang
reasonable?
Lessor ingin memeroleh informasi tentang:
Kas keluar untuk memperoleh aktiva sebagai
objek leasing DIKURANGI pembayaran dimuka
leasing di tahun pertama
Besarnya kas masuk secara periodik yang
diharapkan dari lessee
Estimasi residual value setelah pajak aktiva
Menentukan apakah rate of return leasing
melebihi opportunity cost of capitalMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessor
Misal pegadaian menghadapi permohonan
leasing dari PT. Rifki
Jika terdapat alternatif investasi dengan
risiko yang hampir sama pada obligasi
dimana yield to maturity obligasi adalah 7%,
maka yield setelah pajak 7% (1-30%) = 4,9%
Nilai sisa komputer diharapkan Rp. 10jt,
menggunakan metode depresiasi tahun digit
Dari tabel menunjukkan bahwa leasing ini
memberikan NPV positif, yang berarti layak
untuk dibiayai
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN
Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessor
Dari tabel tsb, pada tahun ke-0 PT. Rifki
berhemat tidak mengeluarkan kas sebesar Rp.
100juta karena komputer diperoleh melalui
leasing, sehingga dapat dianggap sebagai kas
masuk pada tahun ke-0.
Pembayaran leasing Rp, 27,5jt/thn yang berarti
kas keluar setelah pajak dari tahun ke-0 s/d
tahun ke—4 adalah sebesar Rp. 19,25jt.
Jika perusahaan memilih leasing maka akan
kehilangan kesempatan untuk
mendepresiasikan aktivanya yang berarti
kehilangan kesempatan memperoleh
depreciation tax saving + biaya perawatan yang
harus dikeluarkan sebesar Rp. 5jt atau setelah
pajak sebesar Rp. 3,5 jt.
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks
Evaluasi oleh Lessor
 Selain itu, perusahaan akan kehilangan
kesempatan memperoleh residual value setelah
pajak sebesar Rp. 7jt.
 Dengan pola aliran kas semacam itu maka IRR
alterantif leasing adalah 5,6%
 Ini lebih rendah dari biaya utang setelah pajak
sebesar 7%
 Jadi, alternatif leasing lebih menguntungkan
daripada alternatif utang untuk membeli aktiva
 Bagi lessor, estimasi residual value penting karena
mempengaruhi penerimaan kas diakhir usia
ekonomis obyek leasing
 Jika residual value diestimasi sangat besar maka
alternatif memiliki aktiva lebih baik daripada leasing
MAK-1, Hj. Salmah
Said@2013_UIN Alauddin Mks

More Related Content

What's hot

aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiTrisna Wahyuni
 
Perencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah - PENGANGGARAN
Perencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah - PENGANGGARANPerencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah - PENGANGGARAN
Perencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah - PENGANGGARANFalanni Firyal Fawwaz
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalpudle27
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioJudianto Nugroho
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okWirodat Az
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.Futurum2
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Asep suryadi
 
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaArbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaocktav andrian
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaRose Meea
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU9elevenStarUnila
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasInal Ypyn
 

What's hot (20)

aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
Perencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah - PENGANGGARAN
Perencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah - PENGANGGARANPerencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah - PENGANGGARAN
Perencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah - PENGANGGARAN
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaArbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kas
 

Similar to Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)

Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buanaHbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buanafahrunrz
 
Multifinance
MultifinanceMultifinance
Multifinancemlnsaeful
 
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Sarah Fadhila
 
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...sucimeidianapratiwi
 
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...Rinytrianas21
 
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceLayonHocben1
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxFahrulFauzan2
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 

Similar to Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision) (20)

LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buanaHbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana
 
Multifinance
MultifinanceMultifinance
Multifinance
 
Presentasi leasing
Presentasi leasingPresentasi leasing
Presentasi leasing
 
SUMBER DANA JANGKA MENENGAH.pdf
SUMBER DANA JANGKA MENENGAH.pdfSUMBER DANA JANGKA MENENGAH.pdf
SUMBER DANA JANGKA MENENGAH.pdf
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)
 
Leasing blkl
Leasing blklLeasing blkl
Leasing blkl
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Manajemen Dana Usaha
Manajemen Dana UsahaManajemen Dana Usaha
Manajemen Dana Usaha
 
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
 
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
 
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
 
Sewa+guna+usaha
Sewa+guna+usahaSewa+guna+usaha
Sewa+guna+usaha
 
BLK.pptx
BLK.pptxBLK.pptx
BLK.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 

More from Throne Rush Indo

Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasiThrone Rush Indo
 
Penialaian investasi (investment decision)
Penialaian investasi (investment decision)Penialaian investasi (investment decision)
Penialaian investasi (investment decision)Throne Rush Indo
 
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganKonsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganThrone Rush Indo
 
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Throne Rush Indo
 
Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Throne Rush Indo
 
Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganFungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganThrone Rush Indo
 
Korelasi dan regresi linear sederhana
Korelasi dan regresi linear sederhanaKorelasi dan regresi linear sederhana
Korelasi dan regresi linear sederhanaThrone Rush Indo
 
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan PinjamanMateri iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan PinjamanThrone Rush Indo
 
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaranCara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaranThrone Rush Indo
 
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir KreatifKewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir KreatifThrone Rush Indo
 

More from Throne Rush Indo (20)

Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
Risiko investasi
Risiko investasiRisiko investasi
Risiko investasi
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasi
 
Rasio rasio keuangan
Rasio rasio keuanganRasio rasio keuangan
Rasio rasio keuangan
 
Penialaian investasi (investment decision)
Penialaian investasi (investment decision)Penialaian investasi (investment decision)
Penialaian investasi (investment decision)
 
Manajemen modal kerja 2
Manajemen modal kerja 2Manajemen modal kerja 2
Manajemen modal kerja 2
 
Manajemen modal kerja 1
Manajemen modal kerja 1Manajemen modal kerja 1
Manajemen modal kerja 1
 
Laporan keuangan
Laporan keuanganLaporan keuangan
Laporan keuangan
 
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganKonsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
 
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
 
Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganFungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
 
Korelasi dan regresi linear sederhana
Korelasi dan regresi linear sederhanaKorelasi dan regresi linear sederhana
Korelasi dan regresi linear sederhana
 
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan PinjamanMateri iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
 
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaranCara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
 
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir KreatifKewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
 
Tugas firah
Tugas firahTugas firah
Tugas firah
 
Power point sdm (seleksi)
Power point sdm (seleksi)Power point sdm (seleksi)
Power point sdm (seleksi)
 
Power point msdm seleksi
Power point msdm seleksiPower point msdm seleksi
Power point msdm seleksi
 

Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)

  • 1. Manajemen Keuangan I Kuliah VIII (lanjutan) Keputusan Pembiayaan (Financing Decision) MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 2. Financing Decision = middle term Leasing (sewa guna) Kegiatan pembiayaan perusahaan dengan penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu dengan pembayaran secara berkala Leasing dapat disertai hak/opsi beli untuk membeli barang-barang modal ybs (finance lease) atau tanpa disertai hak/opsi beli barang-barang modal (operating lease) Suatu kontrak antara pemilik aktiva (lessor) dengan pihak yang memanfaatkan aktiva tsb (lessee) untuk jangka waktu tertentu MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 3. Financing Decision = middle term Lessee wajib membayar secara periodik sebesar harga jual ditambah dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh lessor. Manfaat leasing adalah lessee dapat memanfaatkan aktiva tanpa harus memiliki aktiva tsb, tidak perlu menanggung biaya perawatan, pajak dan asuransi Sebagai kompensasinya, lessee wajib membayar secara periodik sebagai sewa aktiva yang digunakan MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 4. Financing Decision = middle term Pihak-pihak yang terlibat dalam leasing: Lessor, yaitu perusahaan/pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk penyediaan barang modal Lessee, yaitu perusahaan/pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan/ menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran tunai oleh lessor Kreditur, yaitu bank yang menyediakan dana kepada lessor (terjadi dalam mekanisme leveraged lease). Kreditur juga dapat memberikan kredit kepada supplier untuk membeli barang-barang modal yang lalu dijual sebagai obyek leasing kepada lessee/lessor MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 5. Financing Decision = middle term Bentuk-bentuk leasing yang umum: Sale and leaseback Operating leases Financial/capital leases MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 6. Financing Decision = middle term Sale and leaseback: Perusahaan yang memiliki aktiva (seperti tanah, bangunan, dan peralatan pabrik) menjual aktiva tsb kepada perusahaan lain lalu menyewanya kembali dalam jangka waktu tertentu. Pembeli aktiva tsb dapat berupa bank, perusahaan asuransi, perusahaan leasing, pegadaian atau investor individu Umumnya aktiva tsb dijual dengan nilai pasar Manfaatnya adalah lessee menerima pembayaran segera sebagai tambahan dana yang dapat diinvestasikan ke lainnya dan pada saat bersamaan lessee masih dapat menggunakan aktiva tsb untuk jangka waktu sesuai perjanjian MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 7. Financing Decision = middle term Operating leases (service leases) Pihak lessor menyediakan pendanaan dan biaya perawatan yang tercakup dalam pembayaran leasing Ciri utama leasing jenis ini adalah harga perolehan aktiva sbg obyek leasing tidak diamortisasikan secara penuh (not fully amortized), yaitu pembayaran yang disyaratkan tidak cukup untuk menutup keseluruhan harga dan biaya perawatan aktiva Jangka waktu operating lease lebih pendek dari usia ekonomis yang diharapkan Jadi lessor berharap dapat menyewakan kembali ke pihak lain/menjual aktiva tsb untuk menutup harga perolehan, biaya perawatan, dan tingkat keuntungan yang disyaratkan MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 8. Financing Decision = middle term Karakteristik lain adalah sering dicantumkan klausul pembatalan yang memberikan hak kepada lessee untuk membatalkan leasing dan mengembalikan aktiva sebelum periode leasing berakhir (terutama untuk aktiva yang melibatkan teknologi tinggi) Dengan adanya klausul ini, jika lessee berpendapat bahwa aktiva tsb sudah usang teknologi, maka lessee dapat membatalkan kontrak leasing dan mengadakan kontrak leasing yang baru MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 9. Financing Decision = middle term Financial/capital leases Lessor tidak menanggung biaya perawatan, tidak dapat dibatalkan (non cancellable), dan diamortisasikan secara penuh (fully amortized) Jadi, lessor menerima pembayaran sebesar harga perolehan aktiva + tingkat keuntungan yang disyaratkan Lessee juga harus membayar pajak dan asuransi aktiva obyek leasing tsb Perbedaan utama dengan operating lease adalah perusahaan memperoleh aktiva baru bukan aktiva yang selama ini telah digunakan MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 10. Financing Decision = middle term Klasifikasi perusahaan leasing: Independent leasing company Captive lessor Lease broker/packager Independent leasing company Sebagian besar perusahaan leasing termasuk dalam kelompok ini Terpisah dan independen dari supplier Dapat berhubungan dengan berbagai macam supplier Captive lessor Adalah anak perusahaan (subsidiary) dari perusahaan supplier MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 11. Financing Decision = middle term Pembentukan perusahaan ini didasarkan pada penyediaan pembiayaan leasing sendiri akan dapat meningkatkan kemampuan penjualan melebihi tingkat penjualan dengan pembiayaan tradisional Contoh: Indomobil dengan PT. Swadarma Leasing, Astra International dengan Astra Credit Company Lease broker/packager Hanya melakukan fungsi brokerage dengan mempertemukan calon lessee dengan lessor Perusahaan broker biasanya tidak memiliki barang atau peralatan untuk menangani transaksi leasing atas namanya MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 12. Financing Decision = middle term Jenis transaksi leasing: Financial lease: Direct financial lease Sale and lease back Leveraged lease Syndicated lease Cross border lease Vendor program Operating lease: Ciri-ciri Financial lease (full pay out lease):  Obyek leasing/barang modal milik lessor dapat berupa benda bergerak atau tidak bergerak yang memiliki umur maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis barang tsb MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 13. Financing Decision = middle term Lessee wajib membayar lessor secara berkala dengan jumlah dan waktu yang telah disetujui Jumlsh yang dibayar adalah angsuran (lease payment) = biaya perolehan barang + biaya yang lainnya + tingkat keuntungan yang ditetapkan lessor Lessor tidak dapat membatalkan/mengakhiri secara sepihak kontrak leasing dari waktu perjanjian. Risiko ekonomis yang berkaitan dengan obyek leasing ditanggung lessee Lessee punya hak/opsi beli untuk membeli obyek leasing pada akhir masa kontrak dengan nilai sisa/residual value Lessee juga dapat mengembalikan obyek kepada lessor atau memperpanjang leasing sesuai kesepakatan bersamaMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 14. Financing Decision = middle term Direct financial lease (true/direct lease): Lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus menyewakan barang tsb kepada lessee ybs Lessee dapat menentukan spesifikasi barang – termasuk penentuan harga dan pemilihan supplier – yang akan dilease tsb Tujuan utama lessee dalam transaksi ini adalah untuk memperoleh pembiayaan leasing dalam bentuk perolehan barang modal yang dapat digunakan dalam proses produksi Proses pembelian barang oleh lessor murni untuk kepentingan pihak lessee MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 15. Financing Decision = middle term Sale and lease back: Lessee sengaja menjual barangnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak leasing atas barang tsb untuk digunakan dalam masa kontrak yang telah disepakati lessor dan lessee yang menjual barang tsb Metode ini biasanya digunakan untuk memperoleh tambahan dana untuk modal kerja Leveraged lease Adanya keterlibatan kreditur jangka panjang dalam pembiayaan obyek leasing, yang memiliki porsi terbesar sekitar 60-80% dalam pembiayaan transaksi leasing Sisanya 20-40% dibiayai oleh lessor Kreditur jangka panjang dapat berupa bank/lembaga keuangan lainnya (sebagai penyedia dana bagi lessor) MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 16. Financing Decision = middle term Jaminan dalam proses pembiayaan antar kreditur dengan lessor adalah obyek leasing Lessor bertanggung jawab langsung kepada kreditur sesuai dengan jumlah pembiayaannya. Syndicated lease Dilakukan oleh lebih dari satu lessor atas suatu obyek leasing atau satu lessee Syndicated lease terjadi jika lessor tidak bersedia – karena alasan risiko – atau tidak mampu – karena keterbatasan dana – untuk menutup sendiri suatu transaksi leasing yang dibutuhkan oleh lessee Untuk memenuhi permintaan lessee, beberapa perusahaan leasing melakukan perjanjian kerjasama untuk membiayai obyek leasing yang dibutuhkan MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 17. Financing Decision = middle term Salah satu perusahaan leasing akan bertindak sebagai koordinator dalam pelaksanaan perjanjian leasing Cross border lease (international leasing) Transaksi leasing yang dilakukan di luar batas suatu negara (tempat kedudukan lessee berbeda dengan tempat kedudukan lessor) Lessor menghadapi berbagai risiko dan kendala yang kompleks karena perbedaan mekanisme hukum, pajak, peraturan kepemilikan, dll Lessor juga memiliki pertimbangan politis, seperti stabilitas suatu negara, sebelum terlibat perjanjian leasing Untuk itu, umumnya leasing dilakukan oleh anak perusahaan/perusahaan afiliasi dari perusahaan leasingMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 18. Financing Decision = middle term Proses transaksi dilakukan dengan perjanjian penjualan bersyarat dimana lessee diwajibkan untuk membeli barang yang dileasenya pada akhir masa kontrak Ketentuan ini adalah usaha untuk melindungi lessor dari kompleksitas peraturan suatu negara asing Vendor program Satu metode penjualan yang dilakukan oleh produsen/dealer dimana perusahaan leasing memberikan fasilitas leasing kepada pembeli barang Lessor membayar vendor (penjual) sesuai harga barang yang dipilih/ditentukan pembeli (lessee) Pembayaran angsuran oleh lessee dapat dilakukan langsung kepada lessor atau melalui vendor ybs MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 19. Financing Decision = middle term Daya tarik vendor program bagi lessor adalah dari segi pemasaran, yaitu dilakukan oleh pihak lain (vendor) melalui usaha penjualan barangnya yang juga disertai dengan fasilitas leasing Selain itu, vendorlah yang melakukan penagihan uang angsuran (jaminan penagihan ini diberikan oleh vendor) Jika transaksi disertai komitmen full recourse collateral, vendor harus menjamin seluruh kerugian yangterjadi jika lessee tidak mampu membayar angsuran Jika komitmen yang disertakan adalah limited recource collateral maka vendor hanya wajib membayar sebagian kerugian yang terjadi MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 20. Financing Decision = middle term Ciri-ciri Operating lease: Obyek leasing digunakandalam masa kontrak dengan jangka waktu relatif pendek daripada umur ekonomisnya Jumlah seluruh pembayaran leasing secara berkala tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal dengan bunganya Risiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang modal obyek leasing ditanggung lessor Barang modal harus dikembalikan pada akhir kontrak (lessee tidak memiliki hak/opsi beli) Bersifat cancellable , yaitu lessee dapat secara sepihak membatalkan perjanjian leasing sewaktu- waktu MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 21. Financing Decision = middle term Keunggulan leasing: Seringkali leasing dapat dilakukan tanpa uang muka. Hal ini membantu aliran kas lessee yang baru berdiri Lebih fleksibel karena lebih menyesuaikan kondisi keuangan lessee Leasing adalah jenis pembiayaan off-balance sheet (transaksi leasing tidak tercantum sebagai komponen utang dalam neraca perusahaan lessee, sehingga berdampak positif bagi rasio keuangan perusahaan) Operating lease yang berjangka waktu pendek, dapat mengatasi risiko keusangan teknologi yang dihadapi lessee Pembayaran periodik dengan jumlah tetap memberi kemudahan dalam penyusuan anggaran tahunan lessee MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 22. Financing Decision = middle term Faktor-faktor penentu besarnya pembayaran leasing: Nilai barang modal = nilai kontrak leasing. Nilai barang modal = penjumlahn harga barang modal + nilai sisanya diakhir masa kontrak Simpanan jaminan (security deposit), seperti uang muka lessee atas suatu kontrak leasing, besarnya tergantung dari kesepakatan lessee dan lessor (10- 20% dari harga barang). Pembiayaan bersih = selisih harga barang dengan simpanan jaminan sehingga makin besar simpanan jaminan, semakin kecil pembayaran leasing MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 23. Financing Decision = middle term Nilai sisa (residual value), adalah perkiraan wajar atas nilai suatu barang modal yang dilease pada akhir masa kontrak. Semakin tinggi perkiraan nilai sisa, makin kecil pembayaran leasing yang ditetapkan. Jangka waktu, terkait erat dengan jangka waktu kegunaan ekonomis atau manfaat suatu barang modal yang dileasekan serta dengan proyeksi arus kas pihak lessee (di Indonesia = 2-5 thn). Semakin lama jangka waktu semakin rendah pembayaran leasing Tingkat bunga, adalah tingkat bunga efektif yang ditetapkan oleh lessor yang dihitung berdasarkan besarnya biaya dana dengan tingkat keuntungan yang diinginkan lessor (spread). Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pembayaran leasing MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 24. Financing Decision = middle term Pembayaran Leasing (lease payment): Payment in advance (bayar di muka saat kontrak disetujui) Payment in arrears (bayar di belakang) Rumus untuk menghitung pembayaran leasing per bulan berdasarkan pembayaran dimuka: S = besarnya leasing b = nilai barang modal r = nilai sisa i = tingkat bunga  t = jumlah periode MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks       11 1 1     t t i iirb S
  • 25. Perhitungan Leasing = di muka Contoh perhitungan leasing dengan pembayaran leasing di muka (in advance): Nilai barang modal: Rp. 400 juta Nilai sisa: Rp. 40 juta Simpanan pinjaman (10% nilai barang): Rp. 40 juta Tingkat bunga per tahun: 24% (2% per bulan) Jangka waktu: 12 bulan Masa kontrak: 1 Jan 2010 – 31 Des 2010 MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 26. Perhitungan Leasing = di muka MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks       11 1 1     t t i iirb S             978.373.33 102,01 02,002,1000.000.360 102,01 02,002,01000.000.40000.000.400 12 11 12 112        S S S
  • 27. Perhitungan Leasing = di muka Dari perhitungan di atas maka disusun jadwal amortisasi dari periode 1-12 Pada periode 1 langsung dilakukan pembayaran sewa sebesar Rp. 33.373.978 (tak ada unsur bunga) Besarnya sewa akan sama sampai periode ke-12 Pada periode ke-2, mulai diperhitungkan bunga dengan lebih dulu MENGURANGKAN saldo pokok dengan simpanan pinjaman yang kemudian DIKALIKAN dengan tingkat bunga per bulan → (366.626.022 – 40.000.000) x 0,02 = 6.532.520 Jadi pembayaran pokok periode ini = 33.373.978 - 6.532.520 = Rp. 26.841.458 MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 28. Perhitungan Leasing = di muka Jumlah pembayaran pokok ini merupakan amortisasi untuk tiap periode ybs Saldo pokok kemudian dapat dicari dengan MENGURANGI saldo pokok periode sebelumnya dengan jumlah pembayaran pokok periode ybs Untuk periode ke-2 saldo pokoknya → 366.626.022 – 26.841.458 = Rp. 339.784.564 Untuk periode ke-3 dst, jumlah bunga, pembayaran pokok, dan saldo pokok diperoleh dengan cara yang sama menghitung periode 1 & 2.MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 29. Perhitungan Leasing = di muka Pada periode ke-12, saldo pokok yang tersisa sebesar Rp. 40 juta yang kemudian akan diamortisasi dengan simpanan jaminan sebesar Rp. 40 juta, sehingga saldo pokok akan menjadi NOL. Perhitungan unearned interest (pendapatan hasil bunga lessor yang akan diterima dari lessee selama periode kontrak), dilakukan dengan MENGALIKAN nilai sewa per periode dengan jumlah periode diTAMBAH nilai sisa, lalu diKURANGI dengan jumlah saldo pokok MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 30. Perhitungan Leasing = di muka Unearned interest pada periode 0 sebesar: (33.373.978 x 12) + Rp. 40 juta – Rp. 400 juta = Rp. 40.487.736 Untuk periode 1, nilai unearned interest tidak berubah karena belum mendapat pendapatan bunga Untuk periode selanjutnya, nilai unearned interest dapat diperoleh dengan mengurangi unearned interest periode sebelumnya dengan jumlah bunga pada periode yang sedang dihitung unearned interestnya. MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 31. Perhitungan Leasing = di muka Contoh: unearned interest ke-2 adalah Rp. 40.487.736 – Rp. 6.532.520 = Rp. 33.955.216 Lease receivable adalah jumlah keseluruhan sewa ditambah dengan nilai sisa. Lease receivable ini akan semakin menurun apabila ada pembayaran sewa. Contoh perhitungan lease receivable untuk beberapa periode sbb: Periode 0: (33.373.978x12)+40 juta= Rp. 440.487.736 Periode 1: (33.373.978x11)+40 juta= Rp. 407.113.758 MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 32. Perhitungan Leasing = di belakang Dengan cara pembayaran di belakang (in arrear) unsur bunga dan pembayaran cicilan pokoknya langsung dihitung. Jumlah sewa yang harus dibayarkan per bulan menurut metode ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus: MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks       11 1    t t i irrb S
  • 33. Perhitungan Leasing = di belakang MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks             455.041.34 102,01 02,002,1000.000.360 102,01 02,002,01000.000.40000.000.400 12 12 12 12       S S S
  • 34. Perhitungan Leasing = di belakang Pada periode 0 belum dilakukan pembayaran sewa dan belum ada pembebanan bunga Pembayaran dilakukan pada periode 1 sehingga ada unsur bunga, yaitu (400jt – 40jt) x 0,02 = Rp. 7.200.000 Pada periode 12, lessee masih memiliki kewajiban sewa sebesar Rp. 34.041.455, terdiri dari unsur bunga (Rp. 667.479) dan amortisasi (Rp. 33.373.978) sehingga saldo pokoknya Rp. 40 juta, jumlah yang sama dengan nilai sisa yang ditetapkan di awal kontrak.MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 35. Perhitungan Leasing = di belakang Lessee harus membayar sisa Rp. 40 juta tsb pada waktu yang sama apabila memilih menggunakan hak/opsi belinya Perhitungan unearned interest dan leased receivable pada jadwal amortisasi menurut metode pembayaran di belakang (payment in arrear) ini dilakukan dengan menggunakan cara yang sama seperti pada metode payment in advance Sebagai pemilik aktiva, lessor berhak mengalokasikan harga perolehan sebagai depresiasi Selain itu, lessor juga dapat membebankan bunga sebagai pengurang pajakMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 36. Evaluasi oleh Lessee Pertimbangan utama lessee adalah apakah leasing lebih murah daripada membeli sendiri aktiva itu Dari pihak lessor, apakah dengan leasing memberikan reasonable rate of return Pertimbangan pertama adalah perusahaan telah memutuskan untuk memperoleh aktiva tetap (mesin, gedung, aktiva lainnya), keputusan yang didasarkan pada keputusan investasi biasa Pertimbangan selanjutnya: apakah perusahaan memperoleh aktiva tsb melalui leasing atau membelinya.MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 37. Evaluasi oleh Lessee Alternatif leasing ini dapat pula dianalisis dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR) Diketahui bahwa biaya utang setelah pajak adalah 7%. Jadi hanya dicari IRR alternatif leasing & membandingkannya dengan biaya modal setelah pajak tsb Jika IRRnya lebih tinggi, maka lebih baik alternatif utang, sebaliknya jika lebih rendah maka alternatif leasing lebih baik MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 38. Evaluasi oleh Lessee Contoh: PT. Rifki (lembaga kursus komputer) mempertimbangkan untuk memperoleh komputer dan biaya pemasangan senilai Rp. 100 juta dengan umur ekonomis sekitar 5 thn. PT. Rifki dapat memperoleh pinjaman dengan bunga lunak sebesar 10% selama 5 thn. Jadi, pembayaran utang dan bunganya setiap thn sebesar Rp. 100.000.000 / NSFBA10%,5 = Rp. 26.379.656/thn. Dengan kata lain, PV pembayaran Rp. 26.379.656/thn selama 5 thn, discount rate 10% adalah = Rp. 100 juta.MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 39. Evaluasi oleh Lessee Nilai sisa (residual value) diperkirakan Rp. 10 juta maka jika perusahaan membeli komputer tsb, pada akhir tahun ke-5 diharapkan dapat menjual komputer itu dengan harga Rp. 10 juta Alternatif lain misalnya, melalui leasing dimana biaya leasing yang harus dibayar pada AWAL SETIAP TAHUN Rp. 27.500.000 selama 5 tahun. Dengan leasing, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan. Jika perusahaan membeli sendiri komputer, maka perusahaan harus mengadakan kontrak perawatan dengan biaya perawatan sebesar Rp. 5jt/thn selama 5 thn & dibayar setiap awal tahun MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 40. Evaluasi oleh Lessee Metode depresiasi komputer tsb menggunakan metode tahun digit – deperesiasi utk thn ke-1 s/d ke-5 masing-masing adalah: 5/15 x 90jt, 4/15 x 90jt, 3/15 x 90jt, 2/15 x 90jt, 1/15 x 90jt, Tarif pajak perusahaan adalah 30% Untuk menganalisis alternatif pembiayaan ini digunakan metode Net Present Value = mencari selisih antara PV utang dengan PV leasing Berdasarkan tabel: PV COF untuk utang = Rp. 85.087.210, & PV COF untuk leasing = Rp. 84.453.810 Jadi NPV = PV utang – PV leasing NPV = Rp. 85.087.210 – Rp. 84.453.810 = Rp. 633.400 Kesimpulan = memilih alternatif leasing (PV biayaMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 41. Evaluasi oleh Lessor Pertimbangannya: apakah leasing merupakan alternatif pembiayaan yang memberikan tingkat keuntungan yang reasonable? Lessor ingin memeroleh informasi tentang: Kas keluar untuk memperoleh aktiva sebagai objek leasing DIKURANGI pembayaran dimuka leasing di tahun pertama Besarnya kas masuk secara periodik yang diharapkan dari lessee Estimasi residual value setelah pajak aktiva Menentukan apakah rate of return leasing melebihi opportunity cost of capitalMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 42. Evaluasi oleh Lessor Misal pegadaian menghadapi permohonan leasing dari PT. Rifki Jika terdapat alternatif investasi dengan risiko yang hampir sama pada obligasi dimana yield to maturity obligasi adalah 7%, maka yield setelah pajak 7% (1-30%) = 4,9% Nilai sisa komputer diharapkan Rp. 10jt, menggunakan metode depresiasi tahun digit Dari tabel menunjukkan bahwa leasing ini memberikan NPV positif, yang berarti layak untuk dibiayai MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 43. Evaluasi oleh Lessor Dari tabel tsb, pada tahun ke-0 PT. Rifki berhemat tidak mengeluarkan kas sebesar Rp. 100juta karena komputer diperoleh melalui leasing, sehingga dapat dianggap sebagai kas masuk pada tahun ke-0. Pembayaran leasing Rp, 27,5jt/thn yang berarti kas keluar setelah pajak dari tahun ke-0 s/d tahun ke—4 adalah sebesar Rp. 19,25jt. Jika perusahaan memilih leasing maka akan kehilangan kesempatan untuk mendepresiasikan aktivanya yang berarti kehilangan kesempatan memperoleh depreciation tax saving + biaya perawatan yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 5jt atau setelah pajak sebesar Rp. 3,5 jt. MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
  • 44. Evaluasi oleh Lessor  Selain itu, perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh residual value setelah pajak sebesar Rp. 7jt.  Dengan pola aliran kas semacam itu maka IRR alterantif leasing adalah 5,6%  Ini lebih rendah dari biaya utang setelah pajak sebesar 7%  Jadi, alternatif leasing lebih menguntungkan daripada alternatif utang untuk membeli aktiva  Bagi lessor, estimasi residual value penting karena mempengaruhi penerimaan kas diakhir usia ekonomis obyek leasing  Jika residual value diestimasi sangat besar maka alternatif memiliki aktiva lebih baik daripada leasing MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks