Buku ini membahas tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut meliputi perhatian dan motivasi siswa, keterlibatan aktif siswa, keterlibatan langsung siswa, pengulangan materi, tantangan dalam pembelajaran, umpan balik dan penguatan, serta memperhatikan perbedaan individual siswa. Prinsip-prinsip ini memberikan implikasi penting bagi guru dalam merancang pembelajaran yang dapat meningkat
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
PRINSIP PEMBELAJARAN
1. PRINSIP DAN AZAS PEMBELAJARAN
Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
2. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Perhatian terhadap pembelajaran akan
timbul pada pebelajar apabila bahan sesuai
dengan kebutuhan dalam kehidupan sehari-
hari dan akan membangkitkan motivasi
untuk mempelajarinya.
2. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan
dan mengarahkan aktivitas seseorang,
motivasi di ibaratkan dengan mesin dan
kemudi pada mobil.
PERHATIAN & MOTIVASI
3. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Belajar akan mungkin terjadi apabila
pebelajar mengalaminya sendiri
2. Belajar sebagai hal yang menyangkut
apa yang dikerjakan pebelajar untuk
dirinya sendiri, maka inisiatif harus
datang dari pebelajar itu sendiri
KEAKTIFAN
4. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Pebelajar memiliki sifat aktif, konstruktif, dan
mampu merencanakan sesuatu.
2. Pebelajar mampu untuk mencari,
menemukan, dan menggunakan
pengetahuan yang diperolehnya.
3. Dalam proses pembelajaran pebelajar juga
mampu menemukan fakta, menganalisis,
menafsirkan, dan menarik kesimpulan.
KEAKTIFAN
5. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Pebelajar tidak semata-mata sekedar
mengamati secara langsung tetapi juga
menghayati, terlibat langsung dalam
perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap
lainnya
2. Pebelajar secara aktif, baik individual
maupun kelompok, dengan cara
memecahkan masalah (problem solving) dan
pembelajar bertindak sebagai fasilitator
KETERLIBATAN
LANGSUNG
6. PRINSIP
PEMBELAJARAN
Keterlibatan pebelajar tidak semata diartikan
keterlibatan fisik akan tetapi juga keterlibatan
mental, emosional, keterlibatan dalam kegiatan
kognitif dalam pencapain dan pemerolehan
pengetahuan dalam penghayatan dan
internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap
dan nilai dan juga pada saat mengadakan
latihan-latihan dalam pembentukan ketrampilan.
KETERLIBATAN
LANGSUNG
7. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Pengulangan dapat dilakukan sebagai
melatih kompetensi apa yang ada pada
individu seperti mengamati, menanggapi,
mengingat, menghayal, merasakan, berpikir
dan lain sebagainya akan dapat
meningkatkan kemampuannya.
2. Sehingga pebelajar akan dapat berkembang
daya pikirnya
PENGULANGAN
8. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Dalam situasi belajar pebelajar menhadapi tujuan
yang ingin dicapai,
2. Dalam situasi tersebut pebelajar tentunya selalu
dihadapkan pada suatu hambatan yaitu mempelajari
bahan ajar,
3. Sehingga timbullah motif untuk mengatasi hambatan
tersebut.
4. Apabila hambatan tersebut telah teratasi atau tujuan
belajar telah tercapai, maka ia akan menghadapi
keadaan/situasi serta permasalahan yang baru atau
tujuan baru
TANTANGAN
9. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Bahan ajar dibuat menantang, dgn sedikit
bahasan shg dapat meninggkatkan
Trigger
2. Gunakan metode atau strategi yang
membangkit Trigger: Problem Based
Learning atau Project Based Learning
TANTANGAN
10. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Hasil yang baik merupakan balikan yang
menyenangkan dan berpengaruh baik bagi
usaha belajar dan motivasinya
2. Penguatan yang menyenangkan tidak saja
penguatan positif, tetapi juga penguatan negatif
akan memperkuat belajar
BALIKAN & PENGUATAN
11. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Tidak ada satu siswa yang memiliki karakteristik
yang sama
2. Karakteristik dapat meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar
3. Guru HARUS mempertimbangkan karakteristik
siswa dalam mengajar.
PERBEDAAN INDIVIDUAL
12. IMPLIKASI PRINSIP THDP SISWA
1. Guru menjadi tolok utama dalam merancang
pembelajaran
2. Skenario pembelajaran dibuat untuk
memfasilitasi siswa agar dapat belajar dengan
memiliki motivasi yang tinggi
13. PERHATIAN & MOTIVASI
1. Pebelajar diupayakan memahaminya apa yang akan
dikehendaki dari tujuan yang akan dicapai setelah proses
pembelajaran berakhir. Informasikan kepada pebelajar,
perubahan tingkah laku apakah yang diharapkan pada akhir
pembelajaran berakhir?
2. Agar tujuan tercapai, pebelajar dihadapkan pada
informasi/penjelasan/pesan yang disampaikan pembelajar.
3. Oleh sebab itu, pesan diupayakan dapat membangkit
perhatian pebelajar (seperti: rangsangan suara, gerak,
situasi yang menyenangkan, dapat juga proses
pembelajaran berlangsung di luar kelas)
14. KEAKTIFAN
1. Dalam setiap proses pembelajaran pebelajar dituntut untuk
aktif yaitu aktif secara fisik, intelektual dan emosional.
Sehingga pembelajar selalu memberi kesempatan pada
pebelajar untuk terlibat secara penuh, karena pembelajar
hanyalah sebagai fasiltator, motivator, tutor.
2. Ini terwujud pada pembelajar dalam mencari sumber
informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan,
membuat karya tulis yang merangsang rasa koriositas atau
rasa keingintauan pebelajar.
15. KETERLIBATAN LANGSUNG
1. Apapun yang dipelajari oleh pebelajar, ia harus
mempelajarinya sendiri dan pebelajarlah yang
menemukan ilmu pengetahuannya sendir
2. Pebelajar tidak segan untuk mengerjakan tugas yang
dibebankannya baik secara mandiri maupun dengan
kelompok belajarnya.
3. Sehingga dengan keterlibatannya, pebelajar akan
dapat memperoleh pengalamannya dan selalu melekat
dengan ingatannya.
16. PENGULANGAN
1. Pengulangan dalam bentuk tugas atau latihan dapat
dilakukan pebelajar secara aktif.
2. Pengulangan diupayakan dalam bentuk lain dari apa
yang telah dipelajarinya, agar dapat membedakan
fakta lainnya yang dialaminya dengan variatif.
17. TANTANGAN
1. Rasa koriositas (rasa ingin tahu) pada pebelajar yang besar,
menuntut apa yang akan disajikan pembelajar hendaknya
yang dapat menantang pebelajar untuk dapat diperoleh,
memperoses dan mengolahnya terhadap permasalahan
yang dialaminya.
2. Oleh karena itu pebelajar diberi tanggung jawab untuk
mempelajrarinya sendiri.
3. Implikasi bentuk tantangan adalah mengadakan eksperimen,
mengerjakan/melakukan tugas terbimbing atau mandiri atau
mencari tahu pemecahan suatu masalah dari multi sumber
baik cetak maupun dunia maya/internet.
18. BALIKAN & PENGUATAN
1. Pebelajar memerlukan suatu kepastian apakah yang
dilakukan tersebut benar atau salah.
2. Pebelajar selalu memiliki pengetahuan tentang hasil
(knowledge of result), yang sekaligus sebagai penguat
(reinforcement) bagi dirinya sebagai peningkatan atau
sebagai perubahan tingkah lakunya.
3. Reinforcement selalu diperlukan/dibutuhkan pebelajar,
agar pebelajar dapat melakukan hal lain lebih banyak.
19. PERBEDAAN INDIVIDUAL
1. Manusia adalah individu yang unik yang memiliki
karakteristik berbeda.
2. Oleh sebab itu pebelajar tentunya akan belajar menurut
tempo/kecepatannya sendiri-sendiri.
3. Karena tempo yang berbeda, pebelajar akan menentukan
cara belajarnya sendiri.
4. Implikasi ini dapat berupa, menentukan dan mengatur
tempat duduk, menyusun jadwal belajarnya, menentukan
dimana ia belajar, ini harus diberikan oleh pembelajar.
20. IMPLIKASI PRINSIP PADA GURU
Implikasi ini tertuang dalam
rencangan atau disain
pembelajaran pembelajar
yang nantinya diharapkan
akan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran
21. PERHATIAN DAN MOTIVASI
Bagaimana seorang pembelajar dapat
menyajikan informasi/pesan pembelajaran agar
menarik dan dapat memotivasi pebelajar yaitu:
1. Menggunakan metode, strategi
pembelajaran yang bervariasi, yang disukai
pebelajar.
2. Menggunakan media bervariasi sesuai
perkembangan dan telah diminati oleh
pebelajar dan tentunya yang berorientasi
pada tujuan pembelajaran.
22. PERHATIAN DAN MOTIVASI
3. Menggunakan ragam bahasa yang tidak
monoton dan membuat pebelajar terhibur.
4. Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang
membimbing/ memotivasi berprestasi pebelajar.
5. Memilih bahan ajar sesuai dengan minat
pebelajar dan berorientasi pada peristiwa yang
dialami dilapangan.
6. Memberi balikan sesegera mungkin pada tugas
yang telah diberikan pembelajar yang bersifat
tidak membunuh kreativitasnya walau sekalipun
jawaban yang diberikan kurang tepat.
23. PERHATIAN DAN MOTIVASI
7. Sering dilakukan/ memberikan
reinforcement pada pebelajar yang
membangkitkan keinginan secara terus
menerus belajarnya.
8. Memberi tahu nilai yang telah dicapai
pebelajar dan memberikan kesempatan
apabila ada pebelajar yang nilainya
kurang memenuhi standar yang telah
ditentukan.
24. KEAKTIFAN
1. Menggunakan multimetode, multi
strategi dan multimedia.
2. Memberikan tugas individual dan
kelompok.
3. Memberikan kesempatan pada pebelajar
untuk melakukan eksperimen dalam
kelompok kecil, individu, dan kelompok
besar (klasikal)
25. KEAKTIFAN
4. Memberikan kesempatan untuk
menggali informasi selain apa yang telah
diberikan pembelajar, bertanya tentang
hal-hal yang kurang dipahaminya, baik
dengan cara tutorial tatap muka (didalam
maupun diluar kelas), dan tutorial online.
5. Memberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya dalam
diskusi.
26. KETERLIBATAN
LANGSUNG
1. Merancang kegiatan pembelajaran yang
lebih banyak pada kegiatan individual
dan kelompok.
2. Mementingkan kegiatan eksperimen
dibandingkan demonstrasi.
3. Menggunakan media langsung yang
digunakan pebelajar.
27. KETERLIBATAN
LANGSUNG
4. Memberikan tugas pada pebelajar untuk
mempraktekkan gerakan yang telah
dicontohkan.
5. Melibatkan pebelajar dalam mencari
informasi baik didalam kelas maupun
diluar kelas.
6. Melibatkan pebelajar dalam merangkum
atau menyimpulkan informasi/pesan
pembelajaran.
28. PENGULANGAN
1. Pembelajar hendaknya jeli dalam
informasi/pesan yang disampaikan, yang
membutuhkan pengulangan. Sehingga
pembelajar dapat merancang kegiatan
pengulangan.
2. Mengembangkan/merumuskan
soal/tugas latihan yang bersifat
menantang, berbasis masalah bukan
bentuk soal atau tugas yang sifatnya
pilihan.
29. PENGULANGAN
3. Mengembangkan petunjuk kegiatan
yang harus diulang.
4. Megembangkan alat evaluasi kegiatan
pengulangan berbasis masalah autentik.
5. Membuat pengulangan yang bervariasi
dan tentunya juga bersifat yang berbasis
masalah.
30. TANTANGAN
1. Merancang dan mengelola kegiatan eksperimen
yang diberikan kepada pebelajar untuk
melakukan secara kelompok maupun individual.
2. Memberikan tugas pada pebelajar memecahkan
masalah yang membutuhkan informasi dari
orang lain di luar sekolah sebagai sumber
informasi.
3. Menugaskan pada pebelajar untuk
menyimpulkan isi materi yang telah selesai
disajikan secara kreatif sesuai dengan
pemikirannya, baik kelompok maupun individu.
31. TANTANGAN
4. Mengembangkan bahan ajar yang
memperhatikan kebutuhan pebelajar untuk
mendapatkan tantangan didalamnya,
sehingga tidak harus semua pesan
pembelajaran disajikan secara detail tanpa
diberi kesempatan untuk mencari informasi
lain.
5. Membimbing pebelajar dan mengelola
kegiatan diskusi untuk menyelenggarakan
masalah-masalah yang disajikan dalam
topik diskusi.
32. BALIKAN & PENGAUATAN
1. Memberitahukan jawaban yang benar
setiap kali mengajukan pertanyaan yang
telah dijawab pebelajar.
2. Mengoreksi pekerjaan rumah.
3. Memberi catatan pada hasil kerja
pebelajar.
4. Membagi lembar jawaban tes yang telah
dikoreksi, yang disertai skor/nilai dan
catatan-catatan.
33. BALIKAN & PENGAUATAN
5. Memberikan anggukan dan
acungan jempol atau isyarat lain
pada pebelajar yang menjawab
pertanyaan dengan tepat oleh
pembelajar.
6. Memberikan hadiah pada
pebelajar yang berhasil
mengerjakan tugas.
34. PERBEDAAN INDIVIDU
1. Pembelajar menghadapi 20 pebelajar berarti
menghadapi 20 keunikan dan karakteristik
yang ada pada pebelajar.
2. Pembelajar akan juga dituntut untuk
memperhatikan pada semua keunikan dan
karakteristik yang berbeda tersebut,
3. Artinya pembelajaran tidak mengasumsikan
pebelajar dengan sesuatu hal yang serba
sama.
4. Implikasi perbedaan tersebut pembelajar
berwujud perilaku-perilaku seperti:
35. PERBEDAAN INDIVIDU
a. Menentukan penggunaan berbagai
metode dan strategi pembelajaran.
b. Merancang medianya
c. Mengenali karakteristik pebelajar
sehingga dapat menentukan perlakuan
dalam pembelajaran
d. Memberikan remidiasi atau pertanyaan-
pertanyaan bagi yang membutuhkan.