Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan dasar guru dalam proses pembelajaran. Terdapat enam keterampilan dasar mengajar yang dijelaskan, yaitu keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, bertanya, serta membimbing diskusi. Keterampilan-keterampilan tersebut penting bagi guru agar proses pembelajaran berjalan efektif dan peserta didik termotivasi
1. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Guru merupakan suatu tenaga professional yang berada dalam lingkungan
kependidikan. Hal ini menuntut guru untuk memiliki suatu kompetensi yang harus
dikuasai oleh guru. Disamping itu guru juga harus menguasai suatu keterampilan
dasar dalam mengajar, karena seorang guru yang professional setidaknya harus
memiliki dua modal dasar dalam mengelola kegiatan interaksi belajar mengajar,
yaitu kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan
program itu kepada anak didik. Dua modal dasar inilah yang dikenal dengan
“Keterampilan Dasar Mengajar”.
Meskipun pada saat ini sebagian guru masih menggunakan cara-cara yang
konvesional dalam pembelajaran. Hal ini dianggap masih mudah dilaksanakan dan
peserta didik pun lebih paham dengan cara-cara konvesional guru dalam
menyampaikan materi ajar. Namun dalam pembelajaran pun seorang guru harus
mampu membangkitkan partisipasi peserta didik dalam belajar, sehingga
pembelajaran berlangsung secara baik dan menyenangkan. Seorang guru yang
profesional harus mampu membawa peserta didiknya dengan berbagai
keterampilan yang dimilikinya. Agar peserta didik merasa nyaman dalam proses
pembelajaran.Seorang guru yang profesional juga harus menguasai keterampilan
dasar dalam mengajar. Keterampilan ini merupakan abilitas yang berhubungan
dengan pengetahuan dan keterampilan.
Abilitas dapat dipandang sebagai suatu karakteristik umum dan seseorang yang
berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui
tindakan. Abilitas seorang guru secara aplikatif indikatornya dapat digambarkan
melalui enam keterampilan mengajar, yakni: (1) keterampilan membuka dan
menutup (2) keterampilan memberi penguatan (3) keterampilan mengadakan
variasi (4) keterampilan menjelaskan (5) keterampilan bertanya (6) keterampilan
membimbing diskusi.
2. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk membahas lebih
dalam tentang keterampilan dasar guru dalam proses pembelajaran.
1. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
dibawah ini:
1. Bagaimana keterampilan dalam membuka dan menutup pembelajaran?
2. Bagaimana keterampilan memberi penguatan dalam proses pembelajaran?
3. Bagaimana keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar?
4. Bagaimana keterampilan dalam menjelaskan materi pembelajaran?
5. Bagaimana keterampilan bertanya dalam proses pembelajaran?
6. Bagaimana keterampilan membimbing diskusi dalam pembelajaran?
1. Tujuan
2. Untuk mengetahui keterampilan dalam membuka dan menutup pembelajaran
3. Untuk memahami keterampilan memberi penguatan dalam proses pembelajaran
4. Untuk mengetahui keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar
5. Untuk mengetahui keterampilan dalam menjelaskan materi pembelajaran
6. Untuk mengetahui keterampilan bertanya dalam proses pembelajaran
7. Untuk mengetahui keterampilan membimbing diskusi dalam pembelajaran
3. BAB II
PEMBAHASAN
1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran (set inductionand
closure skills)
Pengertian
Membuka pelajaran adalahusaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar mental
maupun perhatiannya terusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha
tersebut akan membarikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.[1]
Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan guru pada awal waktu
pelajaran, tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan inti pelajaran yang
diberikan selama waktu pelajaran itu. Caranya: 1) mengemukakan tujuan yang
akan dicapai, 2) menarik perhatian siswa, 3) memberikan acuan, dan 4) membuat
kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai siswa dan bahan yang akan
dipelajari.
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengahiri
kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentan apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.[2]
Komponenmembuka dan menutup pembelajaran
Komponen membuka dan menutup pembelajaran sebagaimana dijelaskan M. Uzer
Usman adalah sebagai berikut:[3]
1. Komponen membuka pembelajaran meliputi:
4. Menarik perhatian siswa. Gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran atau
pola interaksi yang bervariasi. Menimbulkan motivasi, disertai kehangatan dan
keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang
bertentangan dan memperhatikan minat atau interest siswa.
Memberi acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan
pembelajaran dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan
dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas dan mengajukan
beberapa pertanyaan.
Memerikan apersepsi(memberikan kaitan antara materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari) sehingga materi yang dipalajari merupakan satu-
kesatuan yang utuh.
1. Komponen menutup pembelajaran meliputi:
Meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum hasil
pembelajaran.
Melakukan evaluasi. Bentuk evaluasiyang dilakukan oleh guru antara lain adalah
mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain,
mengeksplorasi pendapat siswa sendiri dan memberikan soal-soal tertulis.
1. Keterampilan memberi penguatan
Pengertian
Penguatan adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal maupun non verbal.
Penguatan ini merupakan bagian dan modivikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik
bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan atau koreksi.
2. Tujuan penguatan
Tujuan dan pemberian penguatan ini adalah untuk:
1. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran
2. Merangsang dan meningkatkan motifasi belajar
3. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif
4. Komponen keterampilan penguatan
5. Verbalreinforcementmerupakan penguatan dalam bentuk kata-kata. Seperti
pujian atau komentar. Contohnya: Pekerjaanmu rapi benar.
5. 6. Gestural reinforcement(non-verbal) terdiri dari penguatan berupa mimik dan
gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan
(contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa
simbol atau benda dan penguatan tak penuh.
7. Keterampilan mengadakanvariasi
8. Pengertian
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
pembelajaran yang ditujukan untuk mengatasi kejenuhan siswa, sehingga dalam
situasi belajar mengajar, siswa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh
partisipasi.[4]
Jadi keterampilan menggunakan variasi merupakan keterampilan guru dalam
menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan
rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga
siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif.
2. Tujuan mengadakanvariasi
Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar yaitu menghilangkan
kebosanan dalam mengikuti proses belajar, mempertahankan kondisi optimal
belajar, meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik,dan memudahkan
pencapaian tujuan pengajaran.
3. Prinsip-prinsip penggunaan variasi
4. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan
tujuan yang hendak dicapai.
5. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan
merusak perhatian siswa dan tidak menganggu kegiatan pembelajaran.
6. Direncanakan dengan baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
7. Keterampilan menjelaskan
8. Pengertian
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar
yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti,
sehingga mudah dipahami para peserta didik. Penyampaian informasi yang
6. terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocokmerupakan ciri
utama kegiatan menjelaskan.
Ditinjau dari isi yang disampaikan oleh guru kepada siswa, maka menjelaskan
dapat dibedakan antara lain:
1. Menyampaikan informasi
2. Menerangkan
3. Menjelaskan
4. Memberi motivasi
5. Mengajukan pendapat pribadi
6. Tujuan menjelaskan
7. Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan sebagainya
secara objektif dan bernalar.
8. Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam proses
pembelajaran.
9. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui
cara yang berfikir sistematis.
10.Mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya terhadap konsep
yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian.
11.Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penalaran dalam
penyelesaian ketidakpastian.
12.Komponen keterampilan menjelaskan
13.Perencanaan
Penjelasan yang dilakukan guru perlu direncanakan denga baik, terutama yang
berkenaan dengan isi materi dan siswa itu sendiri. Isi materi meliputi analisis
masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-
unsur yang dikaitkan dengan penggunaan rumus, hukum, generalisasi yang sesuai
dengan hubungan yang telah ditentukan. Hal-hal yang berhubungan dengan siswa
hendaknya diperhatikan perbedaan individual tiap siswa baik itu usia, tugas
perkembangan, jenis kelamin, kemampuan, interest, latar belakang sosial budaya,
bakat dan lingkungan belajar anak.
7. 1. Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan
hal-hal berikut:
Kejelasan
Penggunaan contohdan ilustrasi
Pemberian tekanan
Penggunaan balikan
4. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam Menjelaskan
5. Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas.
6. Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu.
7. Pokok-pokokyang diterangkan harus disimpulkan
8. Dalam menjelaskan serta dengan contohdan ilustrasi
9. Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan.
10.Keterampilan bertanya
11.Pengertian keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya
guru dalam pengajaran melibatkan/ menggunakan tanya jawab.[6]
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi,
termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan
ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk
memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik.
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain:
1. Mendorong siswa untuk berpikir
2. Meningkatkan keterlibatan siswa
3. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
4. Mendiagnosis kelemahan siswa
5. Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
6. Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik
7. Komponen keterampilan dasar bertanya
8. 8. Jelas dan singkat, artinya pertanyaaan guru harus diungkapkan secara jelas dan
singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa sesuai dengan
taraf perkembangannya.
9. Pemberian acuan, artinya sebelum bertanya guru perlu memberikan acuan berupa
informasi yang perlu diketahui siswa.
10.Pemindahan Giliran, artinya satu pertanyaan dijawab secara bergilir oleh
beberapa orang siswa. Jadi setelah siswa memberi jawaban, maka guru meminta
jawaban lagi kepada siswa kedua melengkapi jawaban tersebut, dan kemudian
meminta jawaban lagi kesiswa ketiga dan seterusnya.
11.Penyebaran, artinya beberapa pertanyaan berbedaditujukan kepada siswa berbeda
pula.
12.Pemberian waktu berfikir, artinya setelah mengajukan pertanyaan guru
hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa
untuk menjawabnya.
13.Pemberian Tuntunan, artinya guru harus memberikan tuntunan saat jawaban
siswa tidak sesuai harapan sehingga secara bertahap siswa mampu memberikan
jawaban. Tuntunan dapat diberikan dengan cara mengungkapkan kembali
pertanyaan dengan bahasa yang sederhana (memparafrase), mengajukan
pertanyaan lain, mengulangi penjelasan materi.
14.Keterampilan membimbing diskusi
15.Pengertian
Diskusi adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok
bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau
kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki peran sangat penting sebagai
pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Komponen keterampilan guru dalam mengembangkan pembimbingan :
Memusatkan perhatian siswa pada topik dan tujuan diskusi
Memperjelas masalah.
Menganalisis pandanngan siswa
Meningkatkan urutan pikiran siswa
Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi
Menutup diskusi
Prinsip-prinsip membimbing diskusi
Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
9. Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi
Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik
Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk
memikirkan pemecahan masalah
Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada
kaitannya dengan topik pembicaraan
Membiarkan peserta didik tidak aktif
Tidak merumuskan hasil diskusi
10. BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Komponen membuka dan menutup pembelajaran sebagaimana dijelaskan M.
Uzer Usman adalah sebagai berikut:
Menarik perhatian siswa
Memberi acuan melalui berbagai usaha
Memberikan apersepsi
Meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum hasil
pembelajaran.
Melakukan evaluasi
2. Penguatan adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal maupun non
verbal. Penguatan ini merupakan bagian dan modivikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau
umpan balik bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan atau
koreksi.
3. Keterampilan menggunakan variasi merupakan keterampilan guru dalam
menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan
rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga
siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif.
4. Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar
yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti,
sehingga mudah dipahami para peserta didik.
5. Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya
guru dalam pengajaran melibatkan/ menggunakan tanya jawab.
6. Diskusi adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok
bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau
kelompok tertentu
11. Saran
Dari beberapa penjelasan di atas tentang pembahasan keterampilan dasar dalam
mengajar dan penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh para pembaca, dalam khususnya
pembimbing dapat menjadi perbaikan bagi penulis untuk penulisan makalah-
makalah mata kuliah Profesi Keguruan. Oleh karena itu penulis mengharap kepada
para pembaca saran dan kritikan yang sifatnya membangun.