SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
TEORI
BELAJAR
BEHAVIORISTIK
KOGNITIF
TEKNIK
PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran
: efektif & efisien
Metode pembelajaran
= dievaluasi
berdasarkan tujuan
pembelajaran
1. menentukan tujuan
2. menentukan hal-hal yang menjadi harapan
masyarakat/orang yang telah Anda setujui
3. mengurutkan dan memperbaiki daftar
4. menulis pernyataan secara lengkap yang
menggambarkan kinerja yang ingin dicapai
5. menguji apa yang telah ditulis dengan
pernyataan, ” Jika seseorang melakukan
semua item pada daftar saya, apakah saya
setuju bahwa orang tersebut telah mencapai
tujuan?"
TEORI
BEHAVIORISTIK
THORNDIKE
EDWARD RAY
GUTHRIE
SKINNER
Pengajaran yang baik menurut
Thorndike, yaitu harus melibatkan
pengetahuan atas semua hal yang
akan diajarkan, yang meliputi materi,
respon yang akan dicari, kapan
memberikan penguatan.
1. Perhatikan situasi yang dihadapi murid
2. Mempertimbangkan respons yang ingin Anda kaitkan
dengan situasi itu
3. Menjalin ikatan
4. Jika hal-hal lain tak berubah, jangan jalin ikatan
yang nanti harus diputuskan lagi
5. Jika hal-hal lain tidak berubah, jangan menjalin dua
atau tiga ikutan apabila satu saja sudah cukup
6. Jika hal-hal lain tak berubah, bentuklah ikatan
dengan cara yang membuat mereka mesti bertindak
7. Dukunglah situasi yang ditawarkan oleh kehidupan
itu sendiri, dan dukunglah respons yang dituntut oleh
kehidupan itu.
 Proses belajar berlangsung dari yang sederhana ke
yang rumit.
 motivasi realtif tak penting, kecuali untuk
menentukan “keadaan yang memuaskan” untuk
pembelajar
 Ujian sangat penting, untuk memberikan umpan
balik →ujian atau tes harus dilakukan secara
reguler (berkala).
 Situasi belajar harus sebisa mungkin dibuat
menyerupai dunia riil
 kontrol positif di kelas
 menangani murid satu persatu
PENDIDIKAN MENURUT EDWARD RAY GUTHRIE
 Stimulus dan respon
 Hubungan antara stimulus dan respon
bersifat sementara, oleh karena dalam
kegiatan belajar peserta didik perlu sesering
mungkin diberi stimulus agar hubungan
stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan
menetap
 Guthrie juga percaya bahwa hukuman
(punishment) memegang peranan penting
dalam proses belajar.
 Guru harus dapat mengasosiasi stimulus
respon secara tepat.
 Pebelajar harus dibimbing melakukan apa
yang harus dipelajari.
 Dalam mengelola kelas guru tidak boleh
memberikan tugas yang mungkin diabaikan
oleh anak
Belajar akan sangat efektif apabila :
 Informasi yang akan dipelajari disajikan secara
bertahap
 Pembelajara segera diberi umpan balik (feedback)
mengenal akurasi pembelajaran mereka (yakni,
setelah belajar mereka segera diberi tahu apakah
mereka sudah memahami informasi dengan benar
atau tidak)
 Pembelajar mampu belajar dengan caranya sendiri.
SKINNER
 Tujuan belajar seharusnya dispesifikasikan dahulu
sebelum pelajaran dimulai
 Sederhana ke yang kompleks
 Pemberian motivasi hanya penting bagi untuk
menentukan sebagai penguat untuk murid tertentu
 Penguat sekunder dianggap penting untuk dipakai di
dalam kelas
 Menekankan penggunaan penguat ekstrinsik dalam
pendidikan
 Fungsi utama pendidikan adalah mengatur kontigensi
penguat sehingga perilaku yang dianggap penting bisa
ditingkatkan
→Teaching machine (mesin pengajaran).
1. Alat yang hemat tenaga karena ddengan lat
ini satu orang programmer bisa behubungan
dengan banyak siswa.
2. Memiliki efek pembelajaran secara privat.
3. Ada hubungan timbal balik yang konstant
antara program dengan siswa.
4. Seperti tutor yang baik, mesin ini
menegaskan bahwa satu poin tertentu
harus dipahami secara menyeluruh.
5. Menyajikan materi yang dipelajari siswa. Mesin
hanya meminta siswa mengambil langkah-
langkah yang saat itu siap dijalankan.
6. Membantu siswa untuk mendapatkan jawaban
yang benar, yaitu dengan memberikan
konstruksi materi yang tertib dan sebagaian
lagi dengan teknik pemberian petunjuk, saran,
dorongan, dan sebagainya.
7. Memperkuat siswa untuk setiap respon yang
benar, yaitu dengan menggunakan umpan balik
langsung yang akan membentuk perilakub
secara efisien dan juga mempertahankan
“perhatian siswa”
1. Langkah-langkah kecil. Pembelajar
dihadapkan dengan sejumlah kecil
informasi dan berjalan dari satu frame,
atau satu unit informasi, ke frame
selanjutnya secara tertib dan urut. Ini yang
dimaksudkan dengan linear program
(program linear).
2. Respon yang jelas. Overt responding
(respon yang jelas) adalah harus, sehingga
jawaban siswa yang benar dapat diperkuat
dan respons yang salah dapat dikoreksi.
3. Umpan balik segera. Segera sesudah
memberi respons, siswa diberi tahu apakah
respons mereka benar atau tidak.
Immediate feedback (umpan balik segera)
ini bertindak sebagai penguat jika
jawabannya benar dan sebagai tindakan
korektif jika jawabannya salah.
4. Self-pacing. Siswa menempuh pelajaran
terperogram sesuai dengan kemampuan dn
kecepatan sendiri.
Dalam memberikan pelajaran secara individual
biasanya menggunakan empat langkah,
1. Menentukan materi yang akan diajarkan
2. Membagi materi menjadi segmen-segmen
tersendiri
3. Menciptakan metode evaluasi sejauh mana
siswa menguasai materi dalam segmen
tertentu
4. Mengijinkan siswa melangkah dari satu
segmen ke segmen lainnya sesuai
kemampuan mereka.
 Penekanan dalam pengajaran PSI adalah
pada penguasaan materi segmen yang
diajarkan, biasanya ditunjukkan dengan
kinerja pada ujian ringkas dan terfokus.
 Guru dapat meminta siswa menguasai
materi secara menyeluruh sebelum
berpindah ke segmen lain.
COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI)
1
segmen
materi
Tes Menilai Membandingkan
nilai dgn siswa lain
PRINSIP BELAJAR SKINNERS ADALAH :
1. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada
siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi
penguat.
2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang
belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem
modul.
3. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan
aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk
itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari
hukuman.
4. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi
hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan
digunakannya jadwal variable ratio reinforcer.
5. Dalam pembelajaran digunakan shapping
Langkah-langkah pembelajaran pada teori
behavioristik menurut Siciati dan Prasetya
Irawan seperti yang dituturkan oleh Asri
(2005)
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada
dan mengidentifikasi pengetahuan awal
(enty behavior) siswa
3. Menentukan materi pelajaran
4. Memecah materi pelajaran menjadi
bagian kecil-kecil, meliputi pokok
bahasan, sub pokok bahasan, topik, dan
sebagainya
5. Menyajikan materi pelajaran
6. Memberikan stimulus, dapat berupa
pertanyaan baik lisan maupun tertulis,
tes/kuis, latihan, atau tugas-tugas
7. Mengamati dan mengkaji respons yang
diberikan siswa
8. Memberikan penguatan/reinforcement
(mungkin penguatan positif ataupun
penguatan negatif ), atau hukuman.
9. Memberikan stimulus baru.
10.Mengamati dan mengkaji
respons yang diberikan
siswa.
11.Memberikan penguatan
lanjutan ataau hukuman.
12. Evaluasi hasil belajar.
 Belajar merupakan sesuatu yang
kompleks yang sangat dipengaruhi oleh
kondisi mental si belajar yang tidak
tampak, oleh karena itu pembelajaran di
kelas seorang guru perlu memperhatikan
kondisi siswa yang berhubungan dengan
persepsi, perhatian , motivasi dan lain-
lain.
TEORI
KOGNITIF
PIAGET
ALBERT
BANDURA
DONALD
OLDING HEBB
JEROME S
BRUNER
 Perkembangan kognitif sebagian besar
bergantung kepada seberapa jauh anak aktif
memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan
lingkungannya
 Interaksi sosial dengan teman sebaya,
khususnya berargumentasi dan berdiskusi
membantu memperjelas pemikiran yang
pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi
lebih logis
1. Adanya perbedaan invidual dalam hal
kemajuan perkembangan.
2. Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan pemikiran anak
3. Anak belajar paling baik dengan
menemukan (discovery)
Bandura menekankan teorinya
pada proses belajar tentang
respon lingkungan = teori belajar
sosial, atau modeling.
 Pemodelan (Modelling)
Peserta didik atau individu melakukan
aktivitas belajar dengan cara meniru perilaku
orang lain, dan pengalaman vicarious, yaitu
belajar dari kegagalan dan keberhasilan
orang lain.
Contoh : guru olah raga mencontohkan
kepada siswa tentang cara main sepak bola
yang baik, maka siswa menirunya
FASE BELAJAR
PERHATIAN
RETENSI
REPRODUKSI
MOTIVASI
PERHATIAN
Pada fase perhatian dalam belajar
observational ialah memberikan
perhatian kepada suatu model.
Pada umumnya siswa memberikan
perhatian kepada model-model yang
menarik, berhasil, menimbulkan
minat, dan popular.
 Siswa dilatih agar dapat tetap mengingat
berbagai hal yang telah dipelajari melalui
proses pengamatan di lapangan.
 Hanya dengan mengingat berbagai hal
yang telah diamati oleh pancaindera
siswa, maka siswa tersebut akan dapat
belajar dengan baik, sehingga dapat
memperoleh hasil belajar yang baik
Siswa diharapkan dapat mengingat
kembali pesan dan kesan dari
berbagai materi atau bahan pelajaran
yang dipelajari melalui pengamatan
 Bagaimana para siswa dengan melalui fase
perhatian, fase retensi, dan fase reproduksi,
mereka termotivasi untuk aktif melakukan
proses belajar melalui pengamatan dan akan
diwujudkannya dalam penampilan perilaku
yang dapat diamati oleh guru di kelas
2 jenis
pembelajaran
1. melibatkan penumpukan
bertahap rakitan sel dan
urutan fase selama masa
bayi dan anak usia dini
2. penyusunan kembali
1. Melibatkan penumpukan bertahap rakitan sel dan urutan
fase selama masa bayi dan anak usia dini
 Ini merupakan hasil belajar awal yang berupa
pengenalan benda dan peristiwa di lingkungan yang
memiliki representasi neurologis. Pada ini
pembangunan saraf telah dilakukan, anak dapat
memikirkan suatu obyek atau peristiwa, atau
serangkaian obyek atau peristiwa, jika tidak secara
fisik hadir.
 Selama pembelajaran awal akan penting bagi anak
untuk mengalami lingkungan yang diperkaya, yang
terdiri dari berbagai penglihatan, suara, tekstur,
bentuk, benda, dan sebagainya.
 Selama awal pembelajaran prinsip-prinsip
asosiasionistik tertentu dapat beroperasi. Mereka
yang tampaknya paling penting untuk
pengembangan sekumpulan sel dan urutan fase
adalah prinsip-prinsip kedekatan dan frekuensi
2. Penyusunan kembali
 Setelah blok bangunan telah dibentuk, mereka dapat
disusun kembali dengan jumlah konfigurasi tak
terbatas.
 Setelah belajar, kemudian ke persepsi, cepat, dan
berwawasan luas.
 Tugas guru menangani anak-anak yang lebih tua
adalah untuk membantu mereka melihat apa yang
baru mereka pelajari dengan cara-cara kreatif.
 Karakteristik fisik dari lingkungan belajar sangat
penting
 Tingkat stimulasi dalam lingkungan belajar akan
menentukan seberapa banyak pembelajaran terjadi
 Tingkat optimal stimulasi untuk tugas dan
keberhasilan berada ditangan siswa
 Motivasi bukan satu-satunya yang menyebabkan
siswa belajar, tetapi menciptakan kondisi yang
diperlukan bagi siswa di mana mereka untuk
melakukan kajian dan penelitian
 siswa harus dievaluasi pada kemampuan mereka
untuk berpikir dan membuat daripada kemampuan
mereka untuk menghafal dan ulang ide lama.
Proses
belajar
Enaktif
Ikonik
Simbolik
Discovery learning,
 Belajar penemuan sesuai dengan pencarian
pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan
dengan sendirinya memberikan hasil yang
paling baik.
 Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan
masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, menghasilkan pengetahuan
yang benar-benar bermakna.
1. Pengetahuan itu bertahan lama atau lama dapat
diingat, dengan cara-cara lain.
2. Hasil belajar penemuan mempunyai efek
transfer yang lebih baik daripada hasil belajar
lainnya. Dengan kata lain, konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang dijadikan milik kognitif
seseorang lebih mudah diterapkan pada situasi-
situasi baru.
3. Belajar penemuan meningkatkan penalaran
siswa dan kemampuan untuk berfikir secara
bebas
 Bruner berpendapat, bahwa perkembangan
kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan cara
menyusun materi pelajaran dan menyajikannya
sesuai dengan tahap perkembangan orang
tersebut.
 Gagasannya mengenai kurikulum spiral sebagai
suatu cara mengorganisasikan materi pelajaran
tingkat makro, menunjukkan cara mengurutkan
materi pelajaran mulai dari yang umum ke yang
lebih rinci.
1. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda
dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami
perkembangan kognitif melalui tahap-tahap
tertentu.
2. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar
akan dapat belajar dengan baik, terutama jika
menggunakan benda-benda kongkrit.
3. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat
dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan
siswa maka proses asimilasi dan akomodasi
pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi
dengan baik
4. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi
belajar perlu mengaitkan pengalaman atau informasi
baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki si
belajar.
5. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi
pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau
logika, dari sederhana ke kompleks.
6. Belajar memahami akan ebih bermakna dari pada
belajar menghafal. Agar bermakna, informasi baru
harus disesuaikan dan dihubungkan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru
adalah menunjukkan hubungan antara apa yang
sedang dipelajari dengan apa yang teah diketahui
siswa.
7. Adanya perbedaan individual pada diri siswa
perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi,
persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan
awal, dan sebagainya.
 Teori kognitif ini berpandangan bahwa
belajar merupakan suatu proses internal yang
mencakup ingatan, retensi, pengolahan
informasi, emosi, dan aspek-aspek kejwaan
lainnya. Belajar merupakan aktifitas yang
melibatkan proses berpikir yang sangat
kompleks.
 Aplikasi teori behavioristik dalam
pembelajaran lebih menekankan pada
aktifitas “mimetic” yang menuntut siswa
mengungkapkan kembali pengetahuan yang
sudah dipelajari.
 Keterlibatan secara aktif siswa dalam
pembelajaran.
 Agar menarik minat dan meningkatkan
retensi belajar perlu mengkaitkan
pengetahuan baru dengan struktur kognitif
yang telah dimiliki siswa.
 Materi pelajaran disusun dengan
menggunakan pola dan logika tertentu, dari
sederhana ke kompleks.
 Perbedaan individual pada diri siswa perlu
diperhatikan, karena faktor ini sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

More Related Content

Similar to TEORI BELAJAR

Tugas makalah Andi
Tugas makalah AndiTugas makalah Andi
Tugas makalah Andianirsu
 
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Prinsip pembelajaran  __kelompok 3Prinsip pembelajaran  __kelompok 3
Prinsip pembelajaran __kelompok 3Uhthi Solekhah
 
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxMengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxmastikasinurat1
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )m44y44nk
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarWahyuniMappa
 
Tugas sbm
Tugas sbmTugas sbm
Tugas sbmgelleng
 
Belajar-belajaran
Belajar-belajaranBelajar-belajaran
Belajar-belajaranWisda Javas
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajarJeny Hardiah
 
Tugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranTugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranNur Khairiah
 
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptxJurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptxSunardiSunardi71
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Uhthi Solekhah
 

Similar to TEORI BELAJAR (20)

Tugas makalah Andi
Tugas makalah AndiTugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
 
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Prinsip pembelajaran  __kelompok 3Prinsip pembelajaran  __kelompok 3
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
 
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
 
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxMengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARANKONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
 
Belajar Resume Buku
Belajar Resume BukuBelajar Resume Buku
Belajar Resume Buku
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
 
Tugas sbm
Tugas sbmTugas sbm
Tugas sbm
 
Belajar-belajaran
Belajar-belajaranBelajar-belajaran
Belajar-belajaran
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranTugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaran
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptxJurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

TEORI BELAJAR

  • 1.
  • 3. TEKNIK PEMBELAJARAN Tujuan pembelajaran : efektif & efisien Metode pembelajaran = dievaluasi berdasarkan tujuan pembelajaran
  • 4. 1. menentukan tujuan 2. menentukan hal-hal yang menjadi harapan masyarakat/orang yang telah Anda setujui 3. mengurutkan dan memperbaiki daftar 4. menulis pernyataan secara lengkap yang menggambarkan kinerja yang ingin dicapai 5. menguji apa yang telah ditulis dengan pernyataan, ” Jika seseorang melakukan semua item pada daftar saya, apakah saya setuju bahwa orang tersebut telah mencapai tujuan?"
  • 6. Pengajaran yang baik menurut Thorndike, yaitu harus melibatkan pengetahuan atas semua hal yang akan diajarkan, yang meliputi materi, respon yang akan dicari, kapan memberikan penguatan.
  • 7. 1. Perhatikan situasi yang dihadapi murid 2. Mempertimbangkan respons yang ingin Anda kaitkan dengan situasi itu 3. Menjalin ikatan 4. Jika hal-hal lain tak berubah, jangan jalin ikatan yang nanti harus diputuskan lagi 5. Jika hal-hal lain tidak berubah, jangan menjalin dua atau tiga ikutan apabila satu saja sudah cukup 6. Jika hal-hal lain tak berubah, bentuklah ikatan dengan cara yang membuat mereka mesti bertindak 7. Dukunglah situasi yang ditawarkan oleh kehidupan itu sendiri, dan dukunglah respons yang dituntut oleh kehidupan itu.
  • 8.  Proses belajar berlangsung dari yang sederhana ke yang rumit.  motivasi realtif tak penting, kecuali untuk menentukan “keadaan yang memuaskan” untuk pembelajar  Ujian sangat penting, untuk memberikan umpan balik →ujian atau tes harus dilakukan secara reguler (berkala).  Situasi belajar harus sebisa mungkin dibuat menyerupai dunia riil  kontrol positif di kelas  menangani murid satu persatu
  • 9. PENDIDIKAN MENURUT EDWARD RAY GUTHRIE  Stimulus dan respon  Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap  Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar.
  • 10.  Guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat.  Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari.  Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak
  • 11. Belajar akan sangat efektif apabila :  Informasi yang akan dipelajari disajikan secara bertahap  Pembelajara segera diberi umpan balik (feedback) mengenal akurasi pembelajaran mereka (yakni, setelah belajar mereka segera diberi tahu apakah mereka sudah memahami informasi dengan benar atau tidak)  Pembelajar mampu belajar dengan caranya sendiri.
  • 12. SKINNER  Tujuan belajar seharusnya dispesifikasikan dahulu sebelum pelajaran dimulai  Sederhana ke yang kompleks  Pemberian motivasi hanya penting bagi untuk menentukan sebagai penguat untuk murid tertentu  Penguat sekunder dianggap penting untuk dipakai di dalam kelas  Menekankan penggunaan penguat ekstrinsik dalam pendidikan  Fungsi utama pendidikan adalah mengatur kontigensi penguat sehingga perilaku yang dianggap penting bisa ditingkatkan
  • 13.
  • 15. 1. Alat yang hemat tenaga karena ddengan lat ini satu orang programmer bisa behubungan dengan banyak siswa. 2. Memiliki efek pembelajaran secara privat. 3. Ada hubungan timbal balik yang konstant antara program dengan siswa. 4. Seperti tutor yang baik, mesin ini menegaskan bahwa satu poin tertentu harus dipahami secara menyeluruh.
  • 16. 5. Menyajikan materi yang dipelajari siswa. Mesin hanya meminta siswa mengambil langkah- langkah yang saat itu siap dijalankan. 6. Membantu siswa untuk mendapatkan jawaban yang benar, yaitu dengan memberikan konstruksi materi yang tertib dan sebagaian lagi dengan teknik pemberian petunjuk, saran, dorongan, dan sebagainya. 7. Memperkuat siswa untuk setiap respon yang benar, yaitu dengan menggunakan umpan balik langsung yang akan membentuk perilakub secara efisien dan juga mempertahankan “perhatian siswa”
  • 17. 1. Langkah-langkah kecil. Pembelajar dihadapkan dengan sejumlah kecil informasi dan berjalan dari satu frame, atau satu unit informasi, ke frame selanjutnya secara tertib dan urut. Ini yang dimaksudkan dengan linear program (program linear). 2. Respon yang jelas. Overt responding (respon yang jelas) adalah harus, sehingga jawaban siswa yang benar dapat diperkuat dan respons yang salah dapat dikoreksi.
  • 18. 3. Umpan balik segera. Segera sesudah memberi respons, siswa diberi tahu apakah respons mereka benar atau tidak. Immediate feedback (umpan balik segera) ini bertindak sebagai penguat jika jawabannya benar dan sebagai tindakan korektif jika jawabannya salah. 4. Self-pacing. Siswa menempuh pelajaran terperogram sesuai dengan kemampuan dn kecepatan sendiri.
  • 19. Dalam memberikan pelajaran secara individual biasanya menggunakan empat langkah, 1. Menentukan materi yang akan diajarkan 2. Membagi materi menjadi segmen-segmen tersendiri 3. Menciptakan metode evaluasi sejauh mana siswa menguasai materi dalam segmen tertentu 4. Mengijinkan siswa melangkah dari satu segmen ke segmen lainnya sesuai kemampuan mereka.
  • 20.  Penekanan dalam pengajaran PSI adalah pada penguasaan materi segmen yang diajarkan, biasanya ditunjukkan dengan kinerja pada ujian ringkas dan terfokus.  Guru dapat meminta siswa menguasai materi secara menyeluruh sebelum berpindah ke segmen lain.
  • 21. COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) 1 segmen materi Tes Menilai Membandingkan nilai dgn siswa lain
  • 22. PRINSIP BELAJAR SKINNERS ADALAH : 1. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi penguat. 2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul. 3. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman. 4. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer. 5. Dalam pembelajaran digunakan shapping
  • 23. Langkah-langkah pembelajaran pada teori behavioristik menurut Siciati dan Prasetya Irawan seperti yang dituturkan oleh Asri (2005)
  • 24. 1. Menentukan tujuan pembelajaran 2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada dan mengidentifikasi pengetahuan awal (enty behavior) siswa 3. Menentukan materi pelajaran 4. Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil, meliputi pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik, dan sebagainya
  • 25. 5. Menyajikan materi pelajaran 6. Memberikan stimulus, dapat berupa pertanyaan baik lisan maupun tertulis, tes/kuis, latihan, atau tugas-tugas 7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa 8. Memberikan penguatan/reinforcement (mungkin penguatan positif ataupun penguatan negatif ), atau hukuman.
  • 26. 9. Memberikan stimulus baru. 10.Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa. 11.Memberikan penguatan lanjutan ataau hukuman. 12. Evaluasi hasil belajar.
  • 27.  Belajar merupakan sesuatu yang kompleks yang sangat dipengaruhi oleh kondisi mental si belajar yang tidak tampak, oleh karena itu pembelajaran di kelas seorang guru perlu memperhatikan kondisi siswa yang berhubungan dengan persepsi, perhatian , motivasi dan lain- lain.
  • 29.  Perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya  Interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis
  • 30. 1. Adanya perbedaan invidual dalam hal kemajuan perkembangan. 2. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pemikiran anak 3. Anak belajar paling baik dengan menemukan (discovery)
  • 31. Bandura menekankan teorinya pada proses belajar tentang respon lingkungan = teori belajar sosial, atau modeling.
  • 32.  Pemodelan (Modelling) Peserta didik atau individu melakukan aktivitas belajar dengan cara meniru perilaku orang lain, dan pengalaman vicarious, yaitu belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain. Contoh : guru olah raga mencontohkan kepada siswa tentang cara main sepak bola yang baik, maka siswa menirunya
  • 34. PERHATIAN Pada fase perhatian dalam belajar observational ialah memberikan perhatian kepada suatu model. Pada umumnya siswa memberikan perhatian kepada model-model yang menarik, berhasil, menimbulkan minat, dan popular.
  • 35.  Siswa dilatih agar dapat tetap mengingat berbagai hal yang telah dipelajari melalui proses pengamatan di lapangan.  Hanya dengan mengingat berbagai hal yang telah diamati oleh pancaindera siswa, maka siswa tersebut akan dapat belajar dengan baik, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik
  • 36. Siswa diharapkan dapat mengingat kembali pesan dan kesan dari berbagai materi atau bahan pelajaran yang dipelajari melalui pengamatan
  • 37.  Bagaimana para siswa dengan melalui fase perhatian, fase retensi, dan fase reproduksi, mereka termotivasi untuk aktif melakukan proses belajar melalui pengamatan dan akan diwujudkannya dalam penampilan perilaku yang dapat diamati oleh guru di kelas
  • 38. 2 jenis pembelajaran 1. melibatkan penumpukan bertahap rakitan sel dan urutan fase selama masa bayi dan anak usia dini 2. penyusunan kembali
  • 39. 1. Melibatkan penumpukan bertahap rakitan sel dan urutan fase selama masa bayi dan anak usia dini  Ini merupakan hasil belajar awal yang berupa pengenalan benda dan peristiwa di lingkungan yang memiliki representasi neurologis. Pada ini pembangunan saraf telah dilakukan, anak dapat memikirkan suatu obyek atau peristiwa, atau serangkaian obyek atau peristiwa, jika tidak secara fisik hadir.  Selama pembelajaran awal akan penting bagi anak untuk mengalami lingkungan yang diperkaya, yang terdiri dari berbagai penglihatan, suara, tekstur, bentuk, benda, dan sebagainya.
  • 40.  Selama awal pembelajaran prinsip-prinsip asosiasionistik tertentu dapat beroperasi. Mereka yang tampaknya paling penting untuk pengembangan sekumpulan sel dan urutan fase adalah prinsip-prinsip kedekatan dan frekuensi
  • 41. 2. Penyusunan kembali  Setelah blok bangunan telah dibentuk, mereka dapat disusun kembali dengan jumlah konfigurasi tak terbatas.  Setelah belajar, kemudian ke persepsi, cepat, dan berwawasan luas.  Tugas guru menangani anak-anak yang lebih tua adalah untuk membantu mereka melihat apa yang baru mereka pelajari dengan cara-cara kreatif.
  • 42.  Karakteristik fisik dari lingkungan belajar sangat penting  Tingkat stimulasi dalam lingkungan belajar akan menentukan seberapa banyak pembelajaran terjadi  Tingkat optimal stimulasi untuk tugas dan keberhasilan berada ditangan siswa
  • 43.  Motivasi bukan satu-satunya yang menyebabkan siswa belajar, tetapi menciptakan kondisi yang diperlukan bagi siswa di mana mereka untuk melakukan kajian dan penelitian  siswa harus dievaluasi pada kemampuan mereka untuk berpikir dan membuat daripada kemampuan mereka untuk menghafal dan ulang ide lama.
  • 45. Discovery learning,  Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik.  Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.
  • 46. 1. Pengetahuan itu bertahan lama atau lama dapat diingat, dengan cara-cara lain. 2. Hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik daripada hasil belajar lainnya. Dengan kata lain, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik kognitif seseorang lebih mudah diterapkan pada situasi- situasi baru. 3. Belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berfikir secara bebas
  • 47.  Bruner berpendapat, bahwa perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap perkembangan orang tersebut.  Gagasannya mengenai kurikulum spiral sebagai suatu cara mengorganisasikan materi pelajaran tingkat makro, menunjukkan cara mengurutkan materi pelajaran mulai dari yang umum ke yang lebih rinci.
  • 48. 1. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu. 2. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit. 3. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik
  • 49. 4. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki si belajar. 5. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika, dari sederhana ke kompleks. 6. Belajar memahami akan ebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang teah diketahui siswa.
  • 50. 7. Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal, dan sebagainya.
  • 51.  Teori kognitif ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejwaan lainnya. Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.  Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran lebih menekankan pada aktifitas “mimetic” yang menuntut siswa mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari.
  • 52.  Keterlibatan secara aktif siswa dalam pembelajaran.  Agar menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.  Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola dan logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.  Perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.