SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Mengajar adalah suatu seni. Guru yang cakap mengajar dapat
merasakan bahwa mengajar adalah suatu hal yang menggembirakan, yang
membuatnya

melupakan

kelelahan.

Selain

itu

guru

juga

dapat

mempengaruhi muridnya melalui kepribadiannya. Guru yang ingin muridmuridnya mengalami kemajuan, perlu mengadakan pengamatan dan
penelitian terhadap teori dan praktek mengajar sehingga ia dapat terusmenerus meningkatkan cara mengajar. Jika gaya mengajar, metodologi,
sama dengan yang telah dipergunakan selama satu semester, makan hal
tersebut akan membosankan siswa. Hal inilah yang harusnya diatasi
dengan jalan mengadakan variasi-variasi dalam menggunakan metode
pengajaran.
Pada makalah ini akan di jelaskan bagaimana cirri metode
pengajaran yang baik, prinsip penentuannya serta macam-macam metode
yang dapat digunakan.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu metode pengajaran?
2. Bagaimanakah cirri-ciri metode mengajar yang baik?
3. Apa prinsip penentuan metode pengajaran?
4. Bagaimana efektifitas penggunaan metode pengajaran?
5. Apa saja factor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran?
6. Apa saja macam-macam metode pengajaran?
1.3.Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah microteaching. Selain itu, agar nantinya kita dapat memahami serta
mengaplikasikannya pada saat kita mengajar di kelas nanti.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Metode Pengajaran
Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode
berasal dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui
dan hodos jalan atau cara.
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.(Ahmad Sabri,2005)
Menurut Suyono dan Hariyanto (2011) menjelaskan bahwa metode
pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkahlangkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan
dilaksanakan. Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai sesuatu prosedur
atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan
pembelajaran.
2.2.Ciri-ciri Metode Pengajaran yang Baik
Omar Muhammad al toumi berpendapat bahwa ciri metode yang baik
yaitu:
1. Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat dengan jiwa dan ajaran
akhlak islam yang mulia.
2. Bersifat luwes, fleksibel serta memiliki daya sesuai dengan watak siswa
dan materi;
3. Bersifat

fungsional

dalam

menyatukan

teori

dan

praktek

dan

mengantarkan siswa pada kemampuan praktis materi,
4. Tidak mereduksi materi , bahkan sebaliknya justru mengembangkan
materi;
5. Memberikan keleluasaan epada siswa untuk menyatakan pendapatnya;
6. Mampu menempatkan guru pada posisi yang tepat, terhormat dalam
keseluruhan proses.

2
2.3.Prinsip Penentuan Metode Pengajaran
Bachtiar Riva’I (1984 : 46) megemukakan bahwa ada lima prinsip dalam
memilih metode mengajar :
1. Asas maju berkelanjutan (continous progress) yang artinya memberi
kemungkinan kepada murid untuk mempelajari sesuatu sesuai dengan
kemampuannya.
2. Penekanan pada belajar sendiri, artinya anak – anak diberikan kesempatan
untuk mempelajari dan mencari sendiri bahan pelajaran yang lebih banyak
lagi daripada yang diberikan oleh guru.
3. Berkerja secara team, di mana anak dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan
yang memungkinkan anak berkerja sama.
4. Multi disipliner, artinya memungkinkan anak – anak untuk mempelajari
sesuatu meninjau berbagai sudut. Misalnya masalah rambut gondrong
dapat dilihat dari sudut kesehatan, keindahan atau pandangan orang dan
5. Fleksibel, dalam arti dapat dilakukan menurut keperluan dan keadaan.
Metode mengajar yang digunakan dalam situasi belajar mengajar banyak
jenisnya, baik yang termasuk metode tradisional maupun metode modern.
Metode-metode tersebut akan diuraikan dalam makalah ini dan akan
dikemukakan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
metode-metode tersebut. Prinsip-prinsip itu adalah:
1. Individualitas
Individu adalah manusia seorang yang memiliki pribadi jiwa sendiri.
Kekhususan jiwa itu menyebabkan individu yang sama berbeda dengan
individu yang lain. Dengan perkataan lain, tiap-tiap manusia mempunyai
jiwa sendiri. Perbedaan itu adalah:
a. Perbedaan umur (usia kalender)
b. Perbedaan inteligensi
c. Perbedaan kesanggupan dan kecepatan
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, perlu dipikirkan bagaimana
cara mengorganisir pelajaran sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
atau sesuai dengan kesanggupan anak sebagai individu.

3
2. Motivasi
Seorang pengajar harus dapat menimbulkan motivasi anak. Motivasi
ini sebenarnya banyak dipergunakan dalam berbagai bidang dan situasi,
tetapi dalam uraian ini diarahkan kepada bidang pendidikan, khususnya
bidang proses belajar mengajar.
3. Aktivitas
Kalau ditinjau dari ilmu jiwa anak, maka anak yang normal selalu
bertindak dengan tingkatan perkembangan umur mereka. Ia mengadakan
reaksi-reaksi terhadap lingkungannya, atau adanya aksi dari lingkungan
maka ia melakukan kegiatan atau aktivitas.
4. Minat dan perhatian
Setiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk
berhubungan dengan sesuatu yang ada dalam lingkungannya. Apabila
sesuatu itu memberikan kesenangan kepada dirinya ia akan berminat
terhadap sesuatu itu.
Tahap-tahap awal suatu proses pengajaran hendaklah dimulai dengan
usaha membangkitkan minat tersebut. Minat harus dijaga. Selama proses
pengajaran berlangsung, karena mudah sekali berkurang atau hilang selam
proses pengajaran berlangsung karena mudah sekali berkurang atau hilang
selama proses pengajaran tersebut.
5. Keperagaan
Pada sekolah tradisional murid-murid hanya mendengarkan ucapan
guru, mengulang kembali dan mengahafalnya. Mereka tidak mengetahui
pengertian yang sebenarnya, sehingga sering menimbulkan Verbalisme
yaitu."tahu kata tetapi tidak tahu arti".
6. Pengulangan
Pengajaran memerlukan banyak mengulang, pengulangan bahan
yang telah dipelajari akan memperkuat hasil belajar.
7. Keteladanan
Sejak pase-pase awal kehidupan manusia banyak sekali belajar lewat
peniruan terhadap kebiasaan dan tingkah laku orang-orang disekitarnya,
khususnya dari kedua orang tuanya.

4
8. Pembiasaan
Pembiasaan

adalah

upaya

praktis

dalam

pembinaan

dan

pembentukan anak. Hasil dari pembiasaan yang dilakukan oleh pendidik
adalah terciptanya suatu kebiasaan bagi anak didik. Kebiasaan adalah
suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan
terlebih dahulu, dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi.
2.4.Efektifitas Penggunaan Metode Pengajaran
Mengingat mengajar pada hakekatnya merupakan upaya guru dalam
menciptakan situasi belajar yang harmonis dan menyenangkan, maka
diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar mengajar guru
dengan perkataan lain proses belajar mengajar merupakan proses intraksi
edukatif antara guru dengan siswa dengan menciptakan suasana belajar
mengajar yang memberi respons terhadap usaha guru tersebut oleh sebab itu
metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan
belajar bagi siswa.
Titik sentral yang harus dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar
adalah tercapainya tujuan pengajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar
berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan
belajar anak didik didalam kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan
adalah pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih
untuk mencapai tujuan pengajaran.
Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metode-metode
tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya,
tujuan pengajaran agar anak didik dapat menuliskan sebagaian ayat-ayat AlFatihah, maka guru tidak tepat menggunakan metode diskusi melainkan
metode latihan.
Kegagalan guru dalam mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika
pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap
karakteristik dan masing-masing metode pengajaran.
2.5.Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pengajaran
Pada prinsipnya tidak ada satupun metode mengajar yang dapat
dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam

5
setiap bidang studi. Berikut beberapa factor yang memengaruhi pemilihan dan
penentuan metode antara lain:
1. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai dari apapun yang akan atau
sedang kita kerjakan. Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat
memengaruhi penentuan metode, sebab metode tunduk pada tujuan, bukan
sebaliknya.
2. Peserta Didik
Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang
berbeda- beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi social,
lingkungan keluarga dan harapan – harapannya. Namun peserta didik juga
secara psikologis memiliki karakteristik yang berbeda seperti sifat
pendiam, super aktif, tertutup, terbuka periang, pemurung bahkan ada yang
menunjukkan prilaku-prilaku yang sulit untuk dikenal. Semua perbedaan
tersebut sangat memengaruhi terhadap penentuan metode pembelajaran.
3. Situasi
Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran
yang dinamis. Karena itu pada waktu tertentu melakukan proses
pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka.
4. Fasilitas
Ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode yang
tepat, seperti tidak adanya Laboratorium tentu saja sulit melakuka metode
eksperimen atau demonstrasi.
5. Guru
Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan. Guru yang berlatarbelakang pendidikan keguruan biasanya
lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya.
Jadi seorang guru pada intinya harus memiliki jiwa yang professional.
Dengan memiliki jiwa keprofesinalan dalam menyampaikan pelajaran atau
dalam proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yng
telah ditetapkan.

6
2.6.Macam-macam Metode Pengajaran
Beberapa metode mengajar dan penggunaannya, yaitu :
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan guru dalam
menyampaikan bahan pelajaran di dalam kelas secara lisan. Ada dua hal
yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini, yakni:
a. Menetapkan apakah metode ceramah wajar digunakan dengan
memperhatikan :
1) Tujuan yang telah ditetapkan,
2) Bahan yang akan diajarkan termasuk buku sumber yang telah
tersedia,
3) Alat, fasilitas, waktu tersedia,
4) Jumlah murid beserta taraf kemampuannya,
5) Kemampuan guru dalam penguasaan materi, dan
6) Pemilihan metode mengajar lainnya sebagai metode bantu.
7) Situasi pada wkatu itu.
b. Langkah-langkah menggunakan metode ceramah.
Langkah-langkah metode ceramah yang diharapkan adalah:
1) Tahap persiapan
2) Tahap penyajian
3) Tahap asosiasi (komparasi)
4) Tahap generalisasi atau kesimpulan
5) Tahap aplikasiu atau evaluasi.
Seorang guru dapat menggunakan metode ceramah dalam proses
pembelajaran apabila:
a. Bahan pelajaran yang akan disampaikan terlalu banyak,
b. Ingin mengajarkan topik baru,
c. Tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa,
d. Tidak ada metode lain yang akan di pergunakan,
e. Menghadapi jumlah siswa yang banyak.

7
2. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada
saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Beberapa hal yang
penting diperhatikan dalam metode Tanya jawab ini adalah :
a. Tujuan yang akan dicapai dari metode Tanya jawab, antara lain:
1) Untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai
oleh siswa.
2) Untuk merangsang siswa berpikir,
3) Memberikan kesempatan pada siswa utnuk mengajukan masalah
yang belum dipahami.
b. Jenis pertanyaan, pada dasarnya ada dua jenis pertanyaan yang perlu
diajukan, yakni pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran.
c. Teknik mengajukan pertanyaan. Berhasil tidaknya metode Tanya
jawab, sangat bergantung pada teknik guru dalam mengajukan
pertanyaan.
Metode Tanya jawab biasanya dipergunakan apabila:
a. Bermaksud mengulangi bahan pelajaran.
b. Ingin membangkitkan perhatian siswa belajar,
c. Siswa tidak terlalu banyak,
d. Sebagai selingan metode ceramah,
e. Untuk mengarahkan proses berpikir.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat
hubungannya dengan memecahkan masalah. Metode diskusi pada
dasarnya

adalah

bertukar

informasi,

pendapat,

dan

unsur-unsur

pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian
bersama yang lebih jells dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik
yang sedang dibahas. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan metode diskusi adalah :
a. Persiapan perencanaan diskusi

8
1) Tujuan diskusi harus jelas, agar pengarahan diskusi lebih terjamin.
2) Peserta diskusi harus memenuhi persyaratan tertentu, dan
jumlahnya disesuaikan dengan sifat diskusi itu sendiri.
3) Penentuan dan perumusan maslah yang akan didiskusikan harus
jelas.
4) Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan
berlarut-larut.
b. Pelaksanaan diskusi
1) Membuat struktur kelompok
2) Membagi-bagi tugas dalam kelompok
3) Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi
4) Mencatat ide-ide atau saran-saran yang penting
5) Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta
6) Menciptakan situasi yang menyenangkan
c. Tindak lanjut diskusi
1) Membuat kesimpulan atau laporan kelompok
2) Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya
3) Membuat penilaian terhadap pelaksanaan utnuk dijadikan bahan
pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan
datang.
Metode diskusi dapat dipergunakan apabila:
a. Soal-soal yang pemecahannya sebaiknya diserahkan kepada siswa
b. Untuk mencari keputusan suatu masalah
c. Untuk

menimbulkan

kesanggupan

pada

peserta

didik

dalam

merumuskan pikirannya secara teratur sehingga dapat diterima orang
lain.
d. Untuk membiasakan peserta didik yang sulit mendengar pendapat
orang lain.
e. Membiasakan siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

9
4. Metode tugas belajar dan resitasi
Metode tugas belajar dan resitasi merangsang anak untuk aktif
belajar baik secara individual maupun secara kelompok.
Metode tugas dan resitasi dapat dipergunakan apabila:
a. Guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterma siswa
lebih mantap.
b. Untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah dengan
membaca dan mengerjakan soal-soal sendiri serta mencobanya sendiri.
c. Agar siswa lebih rajin dan dapat mengukur kegiatan baik dirumah
maupun disekolah.
5. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam
satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri atau
dibagi atas kelompok-kelompok kecil.
Metode kerja kelompok dapat dilakukan apabila :
a. Kekurangan fasilitas didalam kelas.
b. Kemampuan siswa berbeda-beda,
c. Minat antara individu berbeda-beda.
6. Metode demostrasi dan eksperimen
Metode demonstrasi adalah metode yang mencoba mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, sedangkan metode eksperimen adalah metode
yang mencoba mengerjakan sesuatu dan mengamati prosesdan hasil
percobaan tersebut.
Metode demonstrasi dan eksperimentasi dapat dilakukan apabila:
a. Anak mempunyai keterampilan tertentu
b. Untuk memudahkan berbagai penjelasan
c. Untuk membantu anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses
dengan penuh perhatian
d. Untuk menghindari verbalisme.
7. Metode sosiodrama dan bermain peranan (Role Playing)
Metode

sosiodrama

adalah

metode

mengajar

dengan

mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan social,

10
sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para siswa
diikut sertakan dalam permainan peranan didalam mendemonstrasikan
masalah-masalah social.
Penggunaan metode sosiodrama dan bermain peranan dilakukan :
a. Apabila ingin melatih anak-anak agar mereka dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang bersifat social psikologis.
b. Apabila akan melatih anak-anak agar mereka dpaat bergaul dan
memberi pemahaman terhadap orang lain serta masalahnya.
c. Apabila ingin menerangkan suatu peristiwa didalamnya menyangkut
orang banyak.
8. Metode problem solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya
dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Langkah-langkah metode ini:
a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.
b. Mencari data atau keterangan

yang dapat

digunakan untuk

memecahkan masalah tersebut.
c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut.
d. Menguji kebenaran jawaban sementara dari masalah tersebut.
e. Menarik kesimpulan.
Metode problem solving akan melibatkan banyak kegiatan sendiri
dengan bimbingan dari pada para pengajar.
9. Metode latihan (drill)
Drill merupakan metode mengajar dengan memberikan latihanlatihan kepada siswa utnuk memperoleh suatu keterampilan. Latihan ini
merupakan kegiatan yang selalu diulang-ulang.
Prinsip dan petunjuk menggunakan metode ini:
a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan
latihan tertentu.

11
b. Latihan untuk pertama kali hendaknya bersifat diagnosis.
c. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan.
d. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
e. Proses latihn hendaknnya mendahulukan hal-hal yang esensial dan
berguna.
10. Metode karyawisata
Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan
membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari. Dengan metode
ini, guru mengajak siswa ke objek tertentu gunan membantu siswa untuk
memahami kehidupan riil beserta segala masalahnya.
a. Tahap pelaksanaan
Persiapan atau perencanaan itu meliputi tindakan-tindakan :
1) Memperhitungkan jumlah siswa yang akan berkaryawisata.
2) Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.
3) Memberikan penjelasan tentang cara membuat laporan.
4) Memperhitungkan keadaan iklim, musim dan cuaca.
5) Menjelaskan secara global keadaan objek yang dikunjungi.
6) Membentuk kelompok siswa dan menentukan tugas kegiatan untuk
masing-masiing kelompok.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah suatu tahap dimana dilaksanakan suatu
acara yang telah dipersiapkan di sekolah. Setelah sampai dilokasi
obyek karyawisata, segala sesuatu diatur seperti apa yang telah
direncanakan.
c. Tahap tindak lanjut
Tahap tindak lanjut adalah tahap setelah siswa kembali ke
sekolah. Kemudian dikelas diadakan lagi diskusi dan pertukaran atau
pelengkapan data yang telah diperleh dan dicatat siswa selama
peninjauan.

12
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar
siswa dapat belajar seluas-luasnya dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran
secara efektif.
Ada beberapa macam metode pengajaran yang dapat digunakan, yaitu:
1. Metode ceramah
2. Metode Tanya jawab
3. Metode diskusi
4. Metode tugas belajar dan resitasi
5. Metode kerja kelompok
6. Metode demonstrasi dan eksperimen
7. Metode sosiodrama dan bermain peranan
8. Metode problem solving
9. Meode latihan (drill)
10. Metode karyawisata
a. Saran
Dalam mengajar, banyak metode yang dapat digunakan secara bervariasi
agar tidak menimbulkan kejenuhan dan kebosanan pada siswa pada saat
belajar. Untuk itu, sebaiknya kita perlu memilih dan menentukan metode apa
yang cocok untuk kita gunakan sesuai dengan kondisi guru, situasi, tujuan
serta peserta didik itu sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Microteaching. Jakarta;
Quantum Teaching.
Alma, Buchari. 2010. Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung; Alfabeta.
Muhammad Ismail. 2012. Penerapan Metode Mengajar.
http://www.smp1belawa.com. Januari 2012.
. 2011. Prinsip-Prinsip Metode Mengajar.
http://yusrikeren85.blogspot.com. 19 November 2011.

14

More Related Content

What's hot

Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
candrajelek
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
Dedi Yulianto
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Cha-cha Taulanys
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Winda010293
 
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
rizka_pratiwi
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
KaRen GiNting
 

What's hot (20)

Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulum
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulan
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
Kko indikator HOTS
Kko indikator HOTSKko indikator HOTS
Kko indikator HOTS
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Macam-macam Strategi Pembelajaran
Macam-macam Strategi PembelajaranMacam-macam Strategi Pembelajaran
Macam-macam Strategi Pembelajaran
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 

Similar to Makalah metode pengajaran (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas tekno
 
Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
A
AA
A
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaran
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 
Makalah ainah
Makalah ainahMakalah ainah
Makalah ainah
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
 
Slide pertemuan ke 2
Slide pertemuan ke 2Slide pertemuan ke 2
Slide pertemuan ke 2
 
tugas kelompok PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
tugas kelompok PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptxtugas kelompok PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
tugas kelompok PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 

More from PENJAGA HATI

Mira seplita sari 1
Mira seplita sari 1Mira seplita sari 1
Mira seplita sari 1
PENJAGA HATI
 
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIALMINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
PENJAGA HATI
 
Mira seplita sari 4
Mira seplita sari 4Mira seplita sari 4
Mira seplita sari 4
PENJAGA HATI
 
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konselingKonsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
PENJAGA HATI
 
Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.
PENJAGA HATI
 
Tugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbkTugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbk
PENJAGA HATI
 
Makalah kisi kisi pembuatan soal
Makalah kisi kisi pembuatan soalMakalah kisi kisi pembuatan soal
Makalah kisi kisi pembuatan soal
PENJAGA HATI
 
Makalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpMakalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkp
PENJAGA HATI
 
Pp keterampilan mengelola kelas
Pp keterampilan mengelola kelasPp keterampilan mengelola kelas
Pp keterampilan mengelola kelas
PENJAGA HATI
 
kegiatan ekstrakurikuler
kegiatan ekstrakurikulerkegiatan ekstrakurikuler
kegiatan ekstrakurikuler
PENJAGA HATI
 

More from PENJAGA HATI (15)

faktor penyebab lupa
faktor penyebab lupafaktor penyebab lupa
faktor penyebab lupa
 
Mira seplita sari 1
Mira seplita sari 1Mira seplita sari 1
Mira seplita sari 1
 
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIALMINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
 
Mira seplita sari 4
Mira seplita sari 4Mira seplita sari 4
Mira seplita sari 4
 
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konselingKonsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.
 
Makalah feni
Makalah feniMakalah feni
Makalah feni
 
Tugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbkTugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbk
 
Makalah kddukan
Makalah kddukanMakalah kddukan
Makalah kddukan
 
Makalah kisi kisi pembuatan soal
Makalah kisi kisi pembuatan soalMakalah kisi kisi pembuatan soal
Makalah kisi kisi pembuatan soal
 
Makalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpMakalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkp
 
Pp keterampilan mengelola kelas
Pp keterampilan mengelola kelasPp keterampilan mengelola kelas
Pp keterampilan mengelola kelas
 
kegiatan ekstrakurikuler
kegiatan ekstrakurikulerkegiatan ekstrakurikuler
kegiatan ekstrakurikuler
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 

Makalah metode pengajaran

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Mengajar adalah suatu seni. Guru yang cakap mengajar dapat merasakan bahwa mengajar adalah suatu hal yang menggembirakan, yang membuatnya melupakan kelelahan. Selain itu guru juga dapat mempengaruhi muridnya melalui kepribadiannya. Guru yang ingin muridmuridnya mengalami kemajuan, perlu mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap teori dan praktek mengajar sehingga ia dapat terusmenerus meningkatkan cara mengajar. Jika gaya mengajar, metodologi, sama dengan yang telah dipergunakan selama satu semester, makan hal tersebut akan membosankan siswa. Hal inilah yang harusnya diatasi dengan jalan mengadakan variasi-variasi dalam menggunakan metode pengajaran. Pada makalah ini akan di jelaskan bagaimana cirri metode pengajaran yang baik, prinsip penentuannya serta macam-macam metode yang dapat digunakan. 1.2.Rumusan Masalah 1. Apa itu metode pengajaran? 2. Bagaimanakah cirri-ciri metode mengajar yang baik? 3. Apa prinsip penentuan metode pengajaran? 4. Bagaimana efektifitas penggunaan metode pengajaran? 5. Apa saja factor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran? 6. Apa saja macam-macam metode pengajaran? 1.3.Tujuan Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah microteaching. Selain itu, agar nantinya kita dapat memahami serta mengaplikasikannya pada saat kita mengajar di kelas nanti. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1.Pengertian Metode Pengajaran Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos jalan atau cara. Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.(Ahmad Sabri,2005) Menurut Suyono dan Hariyanto (2011) menjelaskan bahwa metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkahlangkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai sesuatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan pembelajaran. 2.2.Ciri-ciri Metode Pengajaran yang Baik Omar Muhammad al toumi berpendapat bahwa ciri metode yang baik yaitu: 1. Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat dengan jiwa dan ajaran akhlak islam yang mulia. 2. Bersifat luwes, fleksibel serta memiliki daya sesuai dengan watak siswa dan materi; 3. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dan praktek dan mengantarkan siswa pada kemampuan praktis materi, 4. Tidak mereduksi materi , bahkan sebaliknya justru mengembangkan materi; 5. Memberikan keleluasaan epada siswa untuk menyatakan pendapatnya; 6. Mampu menempatkan guru pada posisi yang tepat, terhormat dalam keseluruhan proses. 2
  • 3. 2.3.Prinsip Penentuan Metode Pengajaran Bachtiar Riva’I (1984 : 46) megemukakan bahwa ada lima prinsip dalam memilih metode mengajar : 1. Asas maju berkelanjutan (continous progress) yang artinya memberi kemungkinan kepada murid untuk mempelajari sesuatu sesuai dengan kemampuannya. 2. Penekanan pada belajar sendiri, artinya anak – anak diberikan kesempatan untuk mempelajari dan mencari sendiri bahan pelajaran yang lebih banyak lagi daripada yang diberikan oleh guru. 3. Berkerja secara team, di mana anak dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan yang memungkinkan anak berkerja sama. 4. Multi disipliner, artinya memungkinkan anak – anak untuk mempelajari sesuatu meninjau berbagai sudut. Misalnya masalah rambut gondrong dapat dilihat dari sudut kesehatan, keindahan atau pandangan orang dan 5. Fleksibel, dalam arti dapat dilakukan menurut keperluan dan keadaan. Metode mengajar yang digunakan dalam situasi belajar mengajar banyak jenisnya, baik yang termasuk metode tradisional maupun metode modern. Metode-metode tersebut akan diuraikan dalam makalah ini dan akan dikemukakan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan metode-metode tersebut. Prinsip-prinsip itu adalah: 1. Individualitas Individu adalah manusia seorang yang memiliki pribadi jiwa sendiri. Kekhususan jiwa itu menyebabkan individu yang sama berbeda dengan individu yang lain. Dengan perkataan lain, tiap-tiap manusia mempunyai jiwa sendiri. Perbedaan itu adalah: a. Perbedaan umur (usia kalender) b. Perbedaan inteligensi c. Perbedaan kesanggupan dan kecepatan Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, perlu dipikirkan bagaimana cara mengorganisir pelajaran sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi atau sesuai dengan kesanggupan anak sebagai individu. 3
  • 4. 2. Motivasi Seorang pengajar harus dapat menimbulkan motivasi anak. Motivasi ini sebenarnya banyak dipergunakan dalam berbagai bidang dan situasi, tetapi dalam uraian ini diarahkan kepada bidang pendidikan, khususnya bidang proses belajar mengajar. 3. Aktivitas Kalau ditinjau dari ilmu jiwa anak, maka anak yang normal selalu bertindak dengan tingkatan perkembangan umur mereka. Ia mengadakan reaksi-reaksi terhadap lingkungannya, atau adanya aksi dari lingkungan maka ia melakukan kegiatan atau aktivitas. 4. Minat dan perhatian Setiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk berhubungan dengan sesuatu yang ada dalam lingkungannya. Apabila sesuatu itu memberikan kesenangan kepada dirinya ia akan berminat terhadap sesuatu itu. Tahap-tahap awal suatu proses pengajaran hendaklah dimulai dengan usaha membangkitkan minat tersebut. Minat harus dijaga. Selama proses pengajaran berlangsung, karena mudah sekali berkurang atau hilang selam proses pengajaran berlangsung karena mudah sekali berkurang atau hilang selama proses pengajaran tersebut. 5. Keperagaan Pada sekolah tradisional murid-murid hanya mendengarkan ucapan guru, mengulang kembali dan mengahafalnya. Mereka tidak mengetahui pengertian yang sebenarnya, sehingga sering menimbulkan Verbalisme yaitu."tahu kata tetapi tidak tahu arti". 6. Pengulangan Pengajaran memerlukan banyak mengulang, pengulangan bahan yang telah dipelajari akan memperkuat hasil belajar. 7. Keteladanan Sejak pase-pase awal kehidupan manusia banyak sekali belajar lewat peniruan terhadap kebiasaan dan tingkah laku orang-orang disekitarnya, khususnya dari kedua orang tuanya. 4
  • 5. 8. Pembiasaan Pembiasaan adalah upaya praktis dalam pembinaan dan pembentukan anak. Hasil dari pembiasaan yang dilakukan oleh pendidik adalah terciptanya suatu kebiasaan bagi anak didik. Kebiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan terlebih dahulu, dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi. 2.4.Efektifitas Penggunaan Metode Pengajaran Mengingat mengajar pada hakekatnya merupakan upaya guru dalam menciptakan situasi belajar yang harmonis dan menyenangkan, maka diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar mengajar guru dengan perkataan lain proses belajar mengajar merupakan proses intraksi edukatif antara guru dengan siswa dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang memberi respons terhadap usaha guru tersebut oleh sebab itu metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi siswa. Titik sentral yang harus dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik didalam kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metode-metode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, tujuan pengajaran agar anak didik dapat menuliskan sebagaian ayat-ayat AlFatihah, maka guru tidak tepat menggunakan metode diskusi melainkan metode latihan. Kegagalan guru dalam mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dan masing-masing metode pengajaran. 2.5.Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pengajaran Pada prinsipnya tidak ada satupun metode mengajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam 5
  • 6. setiap bidang studi. Berikut beberapa factor yang memengaruhi pemilihan dan penentuan metode antara lain: 1. Tujuan Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai dari apapun yang akan atau sedang kita kerjakan. Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat memengaruhi penentuan metode, sebab metode tunduk pada tujuan, bukan sebaliknya. 2. Peserta Didik Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda- beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi social, lingkungan keluarga dan harapan – harapannya. Namun peserta didik juga secara psikologis memiliki karakteristik yang berbeda seperti sifat pendiam, super aktif, tertutup, terbuka periang, pemurung bahkan ada yang menunjukkan prilaku-prilaku yang sulit untuk dikenal. Semua perbedaan tersebut sangat memengaruhi terhadap penentuan metode pembelajaran. 3. Situasi Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Karena itu pada waktu tertentu melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka. 4. Fasilitas Ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode yang tepat, seperti tidak adanya Laboratorium tentu saja sulit melakuka metode eksperimen atau demonstrasi. 5. Guru Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan. Guru yang berlatarbelakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya. Jadi seorang guru pada intinya harus memiliki jiwa yang professional. Dengan memiliki jiwa keprofesinalan dalam menyampaikan pelajaran atau dalam proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yng telah ditetapkan. 6
  • 7. 2.6.Macam-macam Metode Pengajaran Beberapa metode mengajar dan penggunaannya, yaitu : 1. Metode ceramah Metode ceramah adalah metode yang dilakukan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran di dalam kelas secara lisan. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini, yakni: a. Menetapkan apakah metode ceramah wajar digunakan dengan memperhatikan : 1) Tujuan yang telah ditetapkan, 2) Bahan yang akan diajarkan termasuk buku sumber yang telah tersedia, 3) Alat, fasilitas, waktu tersedia, 4) Jumlah murid beserta taraf kemampuannya, 5) Kemampuan guru dalam penguasaan materi, dan 6) Pemilihan metode mengajar lainnya sebagai metode bantu. 7) Situasi pada wkatu itu. b. Langkah-langkah menggunakan metode ceramah. Langkah-langkah metode ceramah yang diharapkan adalah: 1) Tahap persiapan 2) Tahap penyajian 3) Tahap asosiasi (komparasi) 4) Tahap generalisasi atau kesimpulan 5) Tahap aplikasiu atau evaluasi. Seorang guru dapat menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran apabila: a. Bahan pelajaran yang akan disampaikan terlalu banyak, b. Ingin mengajarkan topik baru, c. Tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, d. Tidak ada metode lain yang akan di pergunakan, e. Menghadapi jumlah siswa yang banyak. 7
  • 8. 2. Metode Tanya jawab Metode Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam metode Tanya jawab ini adalah : a. Tujuan yang akan dicapai dari metode Tanya jawab, antara lain: 1) Untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai oleh siswa. 2) Untuk merangsang siswa berpikir, 3) Memberikan kesempatan pada siswa utnuk mengajukan masalah yang belum dipahami. b. Jenis pertanyaan, pada dasarnya ada dua jenis pertanyaan yang perlu diajukan, yakni pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran. c. Teknik mengajukan pertanyaan. Berhasil tidaknya metode Tanya jawab, sangat bergantung pada teknik guru dalam mengajukan pertanyaan. Metode Tanya jawab biasanya dipergunakan apabila: a. Bermaksud mengulangi bahan pelajaran. b. Ingin membangkitkan perhatian siswa belajar, c. Siswa tidak terlalu banyak, d. Sebagai selingan metode ceramah, e. Untuk mengarahkan proses berpikir. 3. Metode diskusi Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah. Metode diskusi pada dasarnya adalah bertukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jells dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode diskusi adalah : a. Persiapan perencanaan diskusi 8
  • 9. 1) Tujuan diskusi harus jelas, agar pengarahan diskusi lebih terjamin. 2) Peserta diskusi harus memenuhi persyaratan tertentu, dan jumlahnya disesuaikan dengan sifat diskusi itu sendiri. 3) Penentuan dan perumusan maslah yang akan didiskusikan harus jelas. 4) Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-larut. b. Pelaksanaan diskusi 1) Membuat struktur kelompok 2) Membagi-bagi tugas dalam kelompok 3) Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi 4) Mencatat ide-ide atau saran-saran yang penting 5) Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta 6) Menciptakan situasi yang menyenangkan c. Tindak lanjut diskusi 1) Membuat kesimpulan atau laporan kelompok 2) Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya 3) Membuat penilaian terhadap pelaksanaan utnuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan datang. Metode diskusi dapat dipergunakan apabila: a. Soal-soal yang pemecahannya sebaiknya diserahkan kepada siswa b. Untuk mencari keputusan suatu masalah c. Untuk menimbulkan kesanggupan pada peserta didik dalam merumuskan pikirannya secara teratur sehingga dapat diterima orang lain. d. Untuk membiasakan peserta didik yang sulit mendengar pendapat orang lain. e. Membiasakan siswa untuk menghargai pendapat orang lain. 9
  • 10. 4. Metode tugas belajar dan resitasi Metode tugas belajar dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Metode tugas dan resitasi dapat dipergunakan apabila: a. Guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterma siswa lebih mantap. b. Untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca dan mengerjakan soal-soal sendiri serta mencobanya sendiri. c. Agar siswa lebih rajin dan dapat mengukur kegiatan baik dirumah maupun disekolah. 5. Metode kerja kelompok Metode kerja kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil. Metode kerja kelompok dapat dilakukan apabila : a. Kekurangan fasilitas didalam kelas. b. Kemampuan siswa berbeda-beda, c. Minat antara individu berbeda-beda. 6. Metode demostrasi dan eksperimen Metode demonstrasi adalah metode yang mencoba mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, sedangkan metode eksperimen adalah metode yang mencoba mengerjakan sesuatu dan mengamati prosesdan hasil percobaan tersebut. Metode demonstrasi dan eksperimentasi dapat dilakukan apabila: a. Anak mempunyai keterampilan tertentu b. Untuk memudahkan berbagai penjelasan c. Untuk membantu anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian d. Untuk menghindari verbalisme. 7. Metode sosiodrama dan bermain peranan (Role Playing) Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan social, 10
  • 11. sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para siswa diikut sertakan dalam permainan peranan didalam mendemonstrasikan masalah-masalah social. Penggunaan metode sosiodrama dan bermain peranan dilakukan : a. Apabila ingin melatih anak-anak agar mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat social psikologis. b. Apabila akan melatih anak-anak agar mereka dpaat bergaul dan memberi pemahaman terhadap orang lain serta masalahnya. c. Apabila ingin menerangkan suatu peristiwa didalamnya menyangkut orang banyak. 8. Metode problem solving Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Langkah-langkah metode ini: a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. d. Menguji kebenaran jawaban sementara dari masalah tersebut. e. Menarik kesimpulan. Metode problem solving akan melibatkan banyak kegiatan sendiri dengan bimbingan dari pada para pengajar. 9. Metode latihan (drill) Drill merupakan metode mengajar dengan memberikan latihanlatihan kepada siswa utnuk memperoleh suatu keterampilan. Latihan ini merupakan kegiatan yang selalu diulang-ulang. Prinsip dan petunjuk menggunakan metode ini: a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu. 11
  • 12. b. Latihan untuk pertama kali hendaknya bersifat diagnosis. c. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan. d. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa. e. Proses latihn hendaknnya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna. 10. Metode karyawisata Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari. Dengan metode ini, guru mengajak siswa ke objek tertentu gunan membantu siswa untuk memahami kehidupan riil beserta segala masalahnya. a. Tahap pelaksanaan Persiapan atau perencanaan itu meliputi tindakan-tindakan : 1) Memperhitungkan jumlah siswa yang akan berkaryawisata. 2) Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan. 3) Memberikan penjelasan tentang cara membuat laporan. 4) Memperhitungkan keadaan iklim, musim dan cuaca. 5) Menjelaskan secara global keadaan objek yang dikunjungi. 6) Membentuk kelompok siswa dan menentukan tugas kegiatan untuk masing-masiing kelompok. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan adalah suatu tahap dimana dilaksanakan suatu acara yang telah dipersiapkan di sekolah. Setelah sampai dilokasi obyek karyawisata, segala sesuatu diatur seperti apa yang telah direncanakan. c. Tahap tindak lanjut Tahap tindak lanjut adalah tahap setelah siswa kembali ke sekolah. Kemudian dikelas diadakan lagi diskusi dan pertukaran atau pelengkapan data yang telah diperleh dan dicatat siswa selama peninjauan. 12
  • 13. BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar seluas-luasnya dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran secara efektif. Ada beberapa macam metode pengajaran yang dapat digunakan, yaitu: 1. Metode ceramah 2. Metode Tanya jawab 3. Metode diskusi 4. Metode tugas belajar dan resitasi 5. Metode kerja kelompok 6. Metode demonstrasi dan eksperimen 7. Metode sosiodrama dan bermain peranan 8. Metode problem solving 9. Meode latihan (drill) 10. Metode karyawisata a. Saran Dalam mengajar, banyak metode yang dapat digunakan secara bervariasi agar tidak menimbulkan kejenuhan dan kebosanan pada siswa pada saat belajar. Untuk itu, sebaiknya kita perlu memilih dan menentukan metode apa yang cocok untuk kita gunakan sesuai dengan kondisi guru, situasi, tujuan serta peserta didik itu sendiri. 13
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Microteaching. Jakarta; Quantum Teaching. Alma, Buchari. 2010. Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung; Alfabeta. Muhammad Ismail. 2012. Penerapan Metode Mengajar. http://www.smp1belawa.com. Januari 2012. . 2011. Prinsip-Prinsip Metode Mengajar. http://yusrikeren85.blogspot.com. 19 November 2011. 14