1. www.lusius-sinurat.com
Bina SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK tinkgkat dasar
Sibolga, 24-26 Juni 2021 | Tongging, 28 -30 Juni 2021
WILAYAH SUMATERA UTARA (KEUSKUPAN SIBOLGA & KEUSKUPAN AGUNG MEDAN)
2. Roh Kudus
KARUNIA ROH KUDUS menurut 1 Kor 12:8-10
1. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat
2. Karunia untuk berkata-kata dengan
pengetahuan
3. Karunia iman
4. Karunia menyembuhkan
5. Karunia untuk mengadakan mujizat
6. Karunia untuk bernubuat
7. Karunia untuk membedakan bermacam2 roh
8. Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh
9. Karunia untuk menafsirkan bahasa roh
KARUNIA ROH
KUDUS menurut
Roma 12:6-8
1. Karunia bernubuat
2. Karunia melayan
3. Karunia mengajar
4. Karunia menasehati
5. Karunia membagi-
bagikan
6. Karunia memberi
pimpinan
7. Karunia
menunjukkan
kemurahan
dalam
Let us pray
3. Agenda
Infographic
Arti dan Makna Spiritualitas
01
Spritualitas Yesus Pedoman Hidup
Guru Agama Katolik
02
Spritualitas Pewartaan Guru
Agama Katolik
03
Spritualitas dan Tantangannya
Dalam Pewartaan Guru Agama
Katolik
04
12 jpl
5. Sesi 1 (satu): “Arti dan Makna Spiritualitas”
Lokasi:
Sibolga, Kamis 24.06.2021 pkl 19.30 - 20.30 dan
Jumat, 25.06.2021 pkl 07.30 - 09.30 wib
Tongging, Senin 28.06.2021 pkl 19.30 - 20.30
dan Selasa, 29.06.2021 Pkl 07.30 - 09.30 wib
Peserta: 50 org
Durasi: 3 JPL (2 jam in class training + 1 jam tugas
personal dan diskusi kelompok)
Narasumber:
Sibolga: _______________________________
Siantar: _______________________________
6. Topik dan Sasaran
TOPIK
Mengetahui arti dan makna spiritualitas, khususnya
dalam konteks spiritualitas pewartaan/katekese
guru agama katolik
SASARAN
Mengetahui bahwa Roh Kudus menjadi gerbang
pemahaman spiritualitas Katolik, sebab terang Roh
Kudus menjernihkan arah ke mana pribadi-pribadi
atau komunitas melangkah (1 Tes 5:19-22; 1 Yoh 4:1).
Menyadari makna terdalam spiritualitas, yakni hidup
berdasarkan Roh Kudus dalam mengembangkan
iman, harapan dan cinta kasih.
Menghidupi spiritualitas Katolik yang mencakup
seluruh kehendak orang beriman, yang tampak
sebagai buah Roh Kudus dalam doa, kegembiraan,
pengorbanan dan pelayanan sesama manusia.
1
(A. Heuken, SJ, Ensiklopedi Gereja Katolik di
Indonesia, CLC, 1989).
BACAAN:
1.1
1.2
Secara umum, spiritualitas berarti
kejiwaan, rohani batin, mental dan moral
(KBBI).
Secara etimologis, kata SPIRITUS berarti
semangat, spirit, jiwa, atma, sukma, roh
(umum).
Arti Umum dan Etimologis
Dari kata spiritus dibentuk kata
SPIRITUALITAS (spirituality)
Arti : praktik dan permenungan sistematis
atas hidup kristiani yang ditandai oleh doa.
Makna Spiritualitas Khas Katolik
2
3
8. Sesi 2 (dua): “Spritualitas Yesus Pedoman Hidup
Guru Agama Katolik”
Lokasi:
Sibolga, Jumat 25.06.2021 pkl 10.00 - 13.00 wib
Tongging, Selasa 29.06.2021 pkl 10.00 - 13.00
wib
Peserta: 50 org
Durasi: 3 JPL (2 jam in class training + 1 jam tugas
personal dan diskusi kelompok)
Narasumber:
Sibolga: _______________________________
Siantar: _______________________________
9. TOPIK 2.1. MENGIKUTI YESUS*Dalam tradisi kristiani yang paling kuno, mengikuti Kristus adalah cita-cita dan praktik hidup (1
Tes 1:6; 1 Kor 4:16; 11:1; 2 Tes 3:7).
2.2. PEMBEBASAN DARI DOSA DAN PENYANGKALAN DIRI*Menurut St. Paulus, mengikuti Kristus berarti pembebasan
dari dosa dan penyangkalan diri yang membuat orang beriman hidup sesuai dengan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus
(Rm 6:1-11), kesediaan untuk dibentuk oleh Roh Kudus (Rm 8:4, 11), dan memberikan pelayanan kasih (1 Kor 13; Gal 5:13).
Secara khusus Injil berbicara tentang
mengikuti Yesus secara pribadi
sebagai kesediaan untuk melayani
sesama yang membutuhkan (Luk 10:
29- 37) dan mengikuti Anak Manusia
melalui kesengsaraan menuju
kemuliaan (bdk.Mrk 8:31-38)
Yesus Kristus yang kita ikuti adalah Tuhan dan
Guru telah memperkenalkan diri-Nya sebagai
Gembala yang baik (Yoh 10:11-14) bagi segenap
umat manusia (bdk.Yoh 10:6).
Sebagai Guru, Ia berkeliling ke semua kota dan
desa dan mengajar dalam rumah-rumah ibadah
(Mat 9:35), dan
Sebagai Gembala yang baik Yesus mengenal
domba-domba-Nya dan memanggil mereka
masing-masing dengan namanya (Yoh 10:3).
Tugas mengajar dan
menggembalakan selanjutnya
dipercayakan Yesus kepada para
murid-Nya, kepada para pengiktuNya:
“Pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapak, Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu" (Mat 18:19), dan
“Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yoh
21:15-19).
Tugas perutusan yang sama dipercayakan
Yesus Kristus kepada semua umat beriman,
demi terwujudnya kehidupan beriman yang
dewasa dan terlibat dalam membangun
Gereja serta masyarakat
Topik dan Sasaran
SASARAN
Menggalakan Karya Katekese di Indonesia,
Kanisius, 1997
BACAAN:
11. Sesi 3 (tiga): “Spritualitas Pewartaan
Guru Agama Katolik”
Lokasi:
Sibolga, Jumat 25.06.2021 pkl 15.00 - 16.00 s.d
16.30-18.30 wib
Tongging, Selasa 29.06.2021 pkl 14.00 - 16.00
s.d 16.30-18.30 wib
Peserta: 50 org
Durasi: 3 JPL (2 jam in class training + 1 jam tugas
personal dan diskusi kelompok)
Narasumber:
Sibolga: _______________________________
Siantar: _______________________________
12. sebab “rahmatmerujuk kepada
pengalaman Kristiani yang
paling mendasar dan paling asli.
berdialog dengan Tuhan,
membaca riwayat hidup
orang-orang kudus.
melakukan doa batin & merenungkan
Kitab Suci demi mencapai kesatuan
dengan Allah hingga mendapat
pemahaman atas kehendak ilahi.
Mereka harus menjadi
seorang pendidik iman yang
cakap danberiman.
Guru Agam
Katolik
membiasan diri
membaca Kitab
Suci
Guru Agama
Katolik harus
terus-menerus
mengembangkan
hidup rohaninya
Melatih diri
dalam meditasi
(meditare:
merenung) dan
kontemplasi
Seorang Guru
Agama katolik
perlu mengenal
diri sendiri.
Rahmat adalah
pengalaman akan Allah
yang begitu mencintai
manusia hingga
memberikan diriNya.
Rahmat, pengalaman insan
pula, yang sanggup dicintai
Allah dengan menyingkap-
kan diri kepada kasih dan
hubungan sebagai putra.”
Dalam hidupnya,
orang kudus
menghayati nilai-nilai
Injili, berkat hubungan
baik antara mereka
dan Tuhan. Sebut saja
Ibu Teresa, dan orang-
orang suci lainnya.
Kontemplasi adalah
salah satu bentuk doa
hening, di mana akal
budi dan imajinasi
kurang aktif.
Orang yang berdoa
memandang Allah dan
rahasia-rahasia ilahi
dalam kasih.
Mereka harus memiliki
pengetahuan dasar
agama (Kitab Suci,
teologi, liturgi, pastoral,
moral) yang terus
menerus dikembangkan
sebagai konsekuensi dari
profesinya.
Topik dan Sasaran
TOPIK
Sebagai seorang Guru Agama Katolik (atau Katekis) yang hidup
ditengah masyarakat, Anda mempunyai 2 tugas pokok dalam
pengajaran Agama Katolik di sekolah:
3.1 mewartakan rencana penyelamatan Tuhan,
3.2 mampu membedakan roh-roh baik dan roh-roh jahat
SASARAN
Leonardo Boff dalam Brian P. Hall, Hall P.
Brian, Panggilan Akan Pelayanan; Citra
Pemimpin Jemaat, Kanisius, 1996
BACAAN:
14. Sesi 4 (empat): “Spritualitas dan Tantangannya
Dalam Pewartaan Seorang Gak”
Lokasi:
Sibolga, Sabtu 26.06.2021 pkl 08.00 - 11.00 wib
Tongging, Rabu 30.06.2021 pkl 08.00 - 11.00
wib
Peserta: 50 org
Durasi: 3 JPL (2 jam in class training + 1 jam tugas
personal dan diskusi kelompok)
Narasumber:
Sibolga: _______________________________
Siantar: _______________________________
15. TOPIK
Guru Agama Katolik membutuhkan
4.1 Daya Tahan Terhadap
Penderitaan
4.2 Menghargai Usaha Belajar
4.3 Mengenal Orang Lain dan
Mengakui Nilai Orang Lain
sebagai Sumber Penting.
GAK adalah cinta kasih, rasa hormat tak
terhingga kepada nilai orang lain.
Inilah rahmat yang aktif karena kita
hanya dapat mengasihi orang lain sejauh
kita mengakui nilai tak terhingga dari diri
sendiri.
Yesus bersabda “ kasihilah sesamu
manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22:39)
GAK mengetahui Sikap Kristiani yang
paling mendasar
01
02
03
04
05
06
Mengupayakan pengembangan
spritualitas lewat empat proses
pengembangan hubungan antar-insan
manusiawi:
[a] kontemplasi, [b] refleksi, [c]
mendengarkan orang lain dan [d]
membantu yang lain, melihat kembali
nilai-nilai, bakat, dan pilihannya.
GAK Mengupayakan pengembangan
spritualitas
Melatih para Guru Agama membina
Suara Hatinya.
Para guru diajak untuk memiliki suara
hati yang jernih, tajam sehingga
mereka dapat menguatkan,
meneguhkan iman dan kepribadian
mereka semakin otonom.
GAK Membina Suara Hati
Seorang GAK harus memiliki iman
institusional Katolik secara tepat, di mana
Roh Kristus membentuk jaringan sistem
yang menyatukan mereka kedalam
sebuah organisasi yang menyatu (baca:
TUHAN).
Setiap orang membentuk kesatuan yang
saling membutuhkan dengan orang lain.
Tiada pemimpin kalau tiada pengikut,
kedua-duanya saling membutuhkan.
Spritualitas Kristiani dalam Kehidupan
sosial GAK (Communio)
Spiritualitas mereka, sebab setiap orang
Kristen yang ingin bertumbuh secara
rohani haruslah berbagi secara akrab dan
teratur dengan orang lain.
Spiritualitas ini juga harus tampil jelas
dalam tugas-tugas mereka, seperti dalam
hal pelimpahan pekerjaan dan dukungan,
memberi dukungan rekan, memimpin
dengan cara melayani.
GAK mendasari Sistem Keakraban secara
internal dan eksternal pada Spiritualitas
Katolik
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
VALUE
Topik dan
Sasaran
SASARAN
17. #PanggilanBerbagi
Spiritualitas Guru Agama Katolik
Para GAK memiliki karunia yang
diberikan Allah secara khusus untuk
1. menjelaskan,
2. menguraikan secara terinci, dan
3. memberitakan firman Allah agar
membangun tubuh Kristus (Ef 4:12).
Tugas khusus para GAK ialah
memelihara Injil yang dipercayakan
kepada mereka dengan pertolongan Roh
Kudus (2 Tim 1:11-14).
Mereka harus dengan setia
mengarahkan gereja kepada penyataan
Kitab Suci dan berita asli Kristus dan
para rasul, serta bertekun di dalam tugas
ini.
#KaruniaPengajar
Karunia sebagai Pengajar disebutkan
sesudah karunia menjadi Rasul dan Nabi
(1 Kor 12:28, Ef 4:11), dan dalam Rm 12:6
justru disebutkan sesudah karunia
bernubuat.
Di dalam Injil, Yesus Kristus pertama kali
memberitakan, lalu mengajar.
Di era Gereja Perdana, pemberitaan kerap
dibedakan dengan pengajaran, meskipun
dalam beberapa contoh, kedua istilah ini
sering digabungkan (Kis 5:42, 28:31).
1. PEMBERITAAN adalah pemberian
maklumat akan Injil keselamatan
melalui Yesus Kristus,
2. PENGAJARAN adalah instruksi
sistematik berisikan rincian iman
Kristen dan kewajiban melengkapi
pertobatan dan mempertahankan
iman.
18. HORAS
Lusius Sinurat, SS, M.Hum SEKIAN
Terimakasih kepada
semua guru agama
katolik yang setia
memberitakan dan
mengajar warta
keselamatan yang telah
dipercayakan Yesus
kepada GerejaNya yang
satu, kudus, apostolik
dan katolik
19. Lusius
Lusius Sinurat, SS, M.Hum
Sejak tahun 2002-sekarang aktif diundang sebagai
narasumber untuk diklat, seminar, family outing,
outbound, retreat, leadership training, dan berbagai
pengembangan soft-skill Sumber Daya Manusia.
Lahir: 4 Nov 1976
Pendidikan Formal
PENYUSUN
SDN 094103 Bahtonang (1984-1990)
SMP Karya Bhakti Bahtonang (1990-1993)
Seminari Menengah Christus Sacerdos P. Siantar (1990-1997)
Novisiat OSC (1997-1998)
S1 Ilmu Filsafat - FF Unika Parahyangan (Unpar) Bandung
(1998-2002)
Pastoral Kategorial : Pratista Cimahi dan Civita Youth Camp
Jakarta (2002-2003)
S2 Ilmu Teologi (Humaniora) pada Unika Parahyangan (Unpar)
Bandung (2003-2005)